“Zien,kenapa terlambat?” ucap gadis cantik yang menggerakkan tangan nya sebagai
bahasanya untuk berbicara.aku tersenyum menatap loly, gadis cantik tak bersuara tersebut
Kuangkat kedua tangan ku didada yang mengisyaratkan aku,lalu menepisnya bahu
kebelakang yang mengisyaratkan tadi ,kumainkan jari telunjuk dan jari tengahku seperti
orang bejalan,lalu aku menepuk kedua kaki ku
“ Tdi aku berangkatnya jalan kaki” ucap bibir ku
“owhhhhhhh,jalan kaki?dari rumah?” tanyanya dengan bahasa isyarat.
Kuanggukkan kepala sebagai jawaban,loly mengangguk paham,gadis tersebut merogoh isi
tasnya lalu memberikan sebuah tisu kepadaku.
“Zien,kamu keringat” ucap loly dengan bahasa isyaratnya,kuraih tisu tersebut lalu kuhapus
keringatku
“Makasih” ucapku dengan bahasa isyarat
.
.
.
Dunia perkuliahan seperti itu,setiap orang hanya memperdulikan kebutuhan diri
sendiri,hanya sedikit dari mereka yang melihat orang disekitarnya ,aku hanya menggedikkan
bahu menyikapinya kuraih buku ditas ku,kuoret asal untuk mengalihkan rasa lapar ku,ku
putar lagu untuk mengalihkan rasa sunyi ku
“Zien,,ayo kekantin” ajak mara
“ yok,kekantin bareng” ajak lainnya
Aku tersenyum tipis,ku gelengkan kepala ku
“Kalian aja ,aku masih kenyang” jawabku,
Satu persatu dari mereka meninggalkan kelas,kutatap lurus kelas kosong ,menghela nafas
sejenak,lalu kembali menyibukkan diri agar ia bisa melupakan rasa kesepian yang selalu
menghantuinya
Perkuliahan hari ini selesai pukul 16.30 ,Zien menyandang tas nya lalu berjalan menelusuri
Sunyinya kampus hari yang mulai gelap, jalanan yang sepi, hanya dirinya sendiri ditemani
bayangannya,untung saja rumah dan kampus hanya memerlukan waktu 20 menit untuk
berjalan.
“Assalamualaikum” ucap ku memasuki rumah,rumah yang ramai tapi sepi,tanpa
memperdulikan sekitar aku langsung menuju kamar ku,hanya kamar satu satunya tempat
yang membuatku nyaman.
“ZIen!!!!! Bantu sini,kamu dikamar aja ,main hp aja” teriak kakak sulungku daei dapur
Aku memejamkan mata berusaha menahan amarah,tidak kan mereka punya mata? Aku baru
saja kembali,aku membantahnya dalam hati tapi sayang semua itu hanya akan tersimpan
disana
“Iya” jawabku
Hari ini hari liburku,aku hanya duduk dihadapan cermin ,tidak tau apa yang akan ku
lakukan,aku hanya tertegun kosong ,menatap sekitar seakan tidak bermakna.teringat sebuah
bayangan lembut,aku tersenyum lebar ,lalu meraih kerudungku memasangnya asal,”ohiyaa
jangan lupa air”batin ku
Sepanjang jalan aku tersenyum , bagaimana tidak,jika kamu bertemu orang yang kamu
cintai ,akan membuatmu bahagia bukan,
Seperti anak.kecil yang kegirangan melihat sebuah pasar malam yang indah,aku berlari
berhamburan kesana,
Kulepas sendalku,lalu duduk diatas tanah rata,
“Abiiiiii” sapaku girang,dihadapan tanah yang ditumbuhi bunga,dihadapan nisan putih yang
bertuliskan nama manusia yang paling aku cintai.kuusap nisan tersebut agar lebuh
bersih,rumputan kecil kecil yang menghiasi tempat tidur ayahku,
“Bi tau gaaa, Zien capeeeee,tapi ya mau gimana lagi hehehe,namanya juga hidup” ucapku
seolah olah ayah bisa mendengarku.
“Bunda sehattt,tapi ya gitu hobi marah marah sekarang”ucapku dengan ketawa kecill.
“ kalau kuliahhhhhhhhh,,gimana ya bi,bingung zien tu ,antara kerja dan kuliah ,kalau liat
bnda pulang kerja tu zien ga bisa ,zien sedih,kalau zien ga kuliah nanti bunda marahh,zien
bingung bi,tuags semua berantakan,rumah berantakan,pertemanan berantakan,zien
bingung,kadang sampai zien ga peduli lagi dengan kuliah bi,zien ga peduli dengan nilai ,IPK
semuaa lah,” ucao ku tertunduk tanpa sadar air mata jatuh kebumi
“Zien capeee banget,kadang di rumah dimarahin, dikampus tugas dari dosen banyak,belum
lagi bunda sakit,bunda bolak balik masuk rumah sakit,kalau liat bunda di rawat tu sedih
biii,ZIen ingat abi ,Zien pengen kerja biar bunda ga cape cari uang lagi,sekarang kuliah zien
berantakan ,zien ga tau harus gimana kadang seharian ga makan bi,mau minta kakak,kakak
juga susah,mau minta bunda bunda cape,mau minjam teman zien malu,kemarin zien uda
coba cari kerja bi,tapi zien takut bunda marah,dosen zien marah,Zien gatau harus gimana”
isak ku
“ Zien Cuma pengen,bunda ga marah marah,bunda sehat,maaf ya bi,waktu abi masih ada
kami ga sempat berbakti,Zien ga mau keulang lagi,Zien bingung banget sekarang,Zien
pengen berhenti kuliah,Zien cape bi,Zien bingung seakan akan semuanya datang
bersamaan,semua mya dituntut “
Nisan putih yang selalu ku jumpai saat aku sedih, Saat Bahagia saat bingung, saat aku
kehilangan diriku sendiri ialah ayahku,manusia tenang,lapang dada itu telah meninggalkan
putri kecilnya dengan kebingungan dunia,gadis yang tidak tau baik jahatnya dunia,gadis kecil
yang masih tertitah saat berjalan namun dipaksa berlari oleh dunia,sering terjatuh tapi tetap
dipaksa berdiri dan berlari,gadis tersebut tetap berlari meski kakinya terluka,
Hanya rangkaian kata dari seorang gadis yang kebingungan untuk melangkah,anak
perempuan yang ditinggalkan oleh ayahnya, seorang anak yang ingin membahagiakan orang
tuanya,seorang manusia yang berusaha menelusuri takdir tuhannya,seorang anak cantik
yang kehilangan dirinya yang selalu merasa dirinya hanya benalu sahaja
Kakinya akan terus berlari,dan berlari,sejauh mana takdirnya akan ditelusuri,dalamnya
curam kehidupan ia akan tetap berdiri tetapi ia tidak memiliki dirinya sendiri
Dirinya hanyalah alat permainan dari monopoli takdir,gadis itu tidak pernah menyesali
apapun yang terjadi ia hanya berharap
“ SUATU SAAT AKU AKAN BAHAGIA,AKU AKAN DAPAT KEHUDUPAN YANG LAYAK”
Teruntuk ayah....