BAB 1
PENDAHULUAN
berprestasi dengan optimal dan selalu dihadapkan oleh tugas-tugas baik itu
memenuhi tugasnya itu. Akan tetapi sering kali dalam menghadapi tugas-tugas
tersebut muncul rasa malas untuk mengerjakannya. Gejala dari perilaku ini
otomatis akan mengalami stress jika tidak ada motivasi dalam diri individu
mendapatkan nilai mata kuliah yang rendah (Lay & Burns, 1991). Hal senada
prokrastinasi akibat stress akan meletakkan tugas kuliah pada prioritas terakhir
Stress merupakan bagian dari kehidupan yang muncul sebagai akibat dari
waktu yang kurang baik (Seymour, 1997). Lebih lanjut, beberapa peneliti
motivasi menjadi tinggi, orang menjadi lebih bergairah, daya tangkap dan
persepsi menjadi tajam, menjadi tenang, dan lain-lain. Adapun stress yang
Salah satu factor utama penyebab stress yang dialami oleh mahasiswa
adalah yaitu tuntutan akademis yang dinilai terlampau berat, hasil ujian yang
buruk, tugas yang menumpuk, dan lingkungan pergaulan. Selain itu, kondisi
fisik atau bentuk tubuh menjadi bentuk stress yang lain dan cenderung untuk
merespon stress berdasarkan situasi dan kondisi pada saat itu juga
(Anonymous, 2009).
mahasiswa yang muncul akibat dari faktor stress yang dialami. Albert Ellis
akademis (Jassen &Cartoon; kachgal, Hansen, & Nutter; Pychyl, Morin, &
Bentuk dari stress yang paling sering muncul pada mahasiswa adalah
dalam menulis makalah yaitu sekitar 46% tugas membaca sebesar 30%,
belajar untuk ujian sebesar 28%, dan tugas-tugas akademis lainnya sebesar
atau suatu objek yang dilihat sebagai unsur yang menimbulkan stress. Stressor
sangat bervariasi bentuk dan macamnya, mulai dari sumber psikososial dan
perilaku saperti frustasi, cemas, dan kelebihan sumber bioekologi dan fisik
Blunt dan Pychyl (1998) serta Ferrari (1996) telah menemukan bahwa
bagian dari kehidupan manusia, yang sebagian besar terjadi pada mahasiswa.
nilai akademis yang rendah namun juga tingkat motivasi yang kurang dalam
berbagai tugas yang diberikan serta mata kuliah yang semakin sulit.
pada awal masa perkuliahan dan telah ditetapkan batas waktu pengumpulan
makalah tersebut baik dari dosen pengajar maupun atas kesepakatan dengan
stress yang tinggi karena adanya tekanan yang mengharuskan semua tugas
yang diberikan harus selesai tepat pada batas waktu yang ditentukan dan
secara otomatis akan berpengaruh pada motivasi yang ada pada diri
mahasiswa.
dalam diri mahasiswa selain itu juga diadakan bimbingan konseling yang
Bondowoso“.
Universitas Bondowoso?”
Universitas Bondowoso
Universitas Bondowoso.
agar tidak stress dalam menghadapi semua tugas yang diberikan dalam
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap
gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan
konotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan
eustres.
1987).
kita.
(2000) bahwa yang dimaksud Stress adalah gangguan pada tubuh dan
lingkungan tersebut.
lain-lain.
muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang
jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya
mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping
sumber, dalam istilah yang lebih umum disebut stressor. Sresor adalah
umum stressor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stressor fisik, social, dan
psikologis.
A. Stressor Fisik
Bentuk dari stressor fisik adalah suhu (panas atau dingin), suara bising,
B. Stressor Sosial
kerja.
buruk.
C. Stressor Psikologis
1. Frustasi
hambatan.
2. Konflik
Timbulnya karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam
conflict.
3. Tekanan
berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang
terlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar individu, misalnya orang
4. Krisis
Gejala terjadinya stress secara umum terdiri dari dua gejala, yaitu:
a. Gejala Fisik
adalah: nyeri dada, diare selama beberapa hari, sakit kepala, mual,
b. Gejala Psikis
a. Eustress
tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya lulus dari ujian, atau
b. Distress
c. Optimal stress
bersaing.
a. Tingkat Peringatan
ada rasa takut atau cemas atau khawatir, maka badan mengeluarkan
b. Tingkat Resistensi
tidak lagi mempunyai senjata untuk melawan stress. Fisik dan pikiran
13
tiga yaitu:
a. Stress Ringan
b. Stress Sedang
Pada stress tingkat ini individu lebih memfokuskan hal penting saat
persepsinya.
c. Stress Berat
pengarahan.
tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk
segar.
discomfort).
sebagai berikut:
meningkat
pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late
insomnia).
mau pingsan).
deficit.
hari
menegangkan
(gastrointestinaldisorder)
serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang
stress yang dialami seseorang (Hardjana, 1994). Tingkatan stress ini diukur
dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan
penelitian.
Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal);
No PERNYATAAN 0 1 2 3
a. Rambut
rambut.
b. Mata
jelas karena kabur. Hal ini disebabkan karena otot-otot bola mata
lensa mata.
c. Telinga
(tinnitus).
21
d. Daya pikir
e. Ekspresi wajah
nampak serius, tidak santai, bicara berat, sukar untuk senyum atau
f. Mulut
“tercekik”.
g. Kulit
pada kulit dari sebagian tubuh terasa panas atau dingin atau keringat
dan pada kulit muka seringkali timbul jerawat (acne) berlebihan, juga
sering dijumpai kedua belah tapak tangan dan kaki berkeringat (basah).
h. Sistem Pernafasan
dan otot-otot rongga dada. Nafas terasa sesak dan berat dikarenakan
i. Sistem Kardiovaskuler
j. Sistem Pencernaan
dan perih, hal ini disebabkan karena asam lambung yang berlebihan
pada lambung tadi, gangguan juga dapat terjadi pada usus, sehingga
k. Sistem Perkemihan
untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya, meskipun ia bukan
23
terasa sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang. Selain daripada itu
linu”.
mengalami stress adalah kadar gula yang meninggi, dan bila hal ini
system.
A. Respon Inflamasi
Respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini
a) Fase pertama
protein, leukosit dan cairan yang lain dapat masuk ketempat yang
cedera tersebut.
b) Fase kedua
25
yang telah mati dan bahan lain yang dihasilkan di tempat cedera.
c) Fase ketiga
menurun.
berlangsung dari menit sampai jam. Bila stresor masih menetap maka
stress.
berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka
individu tersebut akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu: Fase
kehabisan tenaga.
mengakibatkan kematian.
respons stress.
bertujuan untuk mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ke tahap
berikut:
a. Makanan
kebosanan.
b. Olahraga
Olahraga yang teratur adalah salah satu cara daya tahan dan
harus sulit. Olahraga yang sederhana sepeti jalan pagi atau lari
pagi dilakukan paling tidak dua kali seminggu dan tidak harus
keletihan fisik dan kebugara tubuh. Tidur yang cukup juga dapat
a. Melakukan rekreasi
b. Berhenti merokok.
akohol.
Berat badan yang tidak seimbang (terlalu gemuk atau terlalu kurus)
9. Rekreasi
dan shalat sesuai dengan keyakinan yang dimiliki. Kasih sayang dari
stress (80%).
Dalam dunia pendidikan, motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal
yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses
yang baik. Kemampuan untuk belajar harus disertai dengan motivasi atau
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan
oleh factor kecerdasan dan kemampuan.Salah satu factor penting yang dapat
itu sendiri. Untuk dapat menampilkan prestasi yang terbaik, salah satu factor
yang dapat jadi pendorong adalah adanya motivasi belajar yang lebih giat pada
Prestasi akademis yang dicapai, yang ditampilkan dalam nilai hasil belajar
32
yang dicapai, berkolerasi positif dengan motivasi belajar. Hal ini berlaku pada
perasaan ragu serta stress jika tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya.
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
Motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik.
memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan
manfaatnya.
respon.
proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan
melakukan aktivitas tertentu secara tetap (Elliot, Cook, & Travers, 2000).
atas motivasi intrinsik yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu,
motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar individu, dan
motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan
karena adanya sesuatu yang dirasakan kurang oleh seseorang, baik bersifat
memenuhi kebutuhan tadi, sedangkan tujuan adalah akhir dari suatu siklus
motivasi.
1. Teori Kebutuhan
berkecukupan.
2) Teori ERG
terpuaskan.
2. Teori keadilan
3. Teori Harapan
tingkah laku.
4. Teori penguatan
a. Karakteristik biografikal
b. Kepribadian
c. Persepsi
f. Kepuasan kerja
g. Kemampuan
2.3 Belajar
yaitu otak dan aspek psikologis atau fungsi (berpikir). Beberapa tentang
1999)
individu, seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
tidak paham menjadi paham. Perubahan yang terjadi pada diri individu
anjing lari dan serta merta memanjat pohon, padahal semula si A sama
adalah:
yang belajar.
lama.
adalah teori asosiasi. Dalam teori ini belajar tidak lain adalah mengambil
pengetahuan.
dan motivasi).
c. Belajar harus disertai niat, hsrat, dan kemauan yang kuat untuk
mencapai tujuan.
perilaku dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak mengerti menjadi
mengerti.
dan lingkungan.
dapat dikuasai.
Keterangan:
: Diukur
: Tidak diukur
2.5 Hipotesis
pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang
2003).
a. Jika ada hubungan antara stress dengan motivasi belajar maka dapat
disimpulkan Ha atau H1
b. Jika tidak ada hubungan antara stress dengan motivasi belajar maka dapat
43
disimpulkan H0
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
bab ini akan disajika antara lain: desain penelitian, kerangka kerja, identifikasi
suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
POPULASI
Semua mahasiswa tahun akademik 2012-2013 di Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso sebanyak 85 orang
SAMPEL
Sebagian mahasiswa tahun akademik 2012-2013di Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso sesuai dengan kriteria inklusi
TEKNIK SAMPLING
Consecutive Sampling
45
PENGUMPULAN DATA
Penyebaran Kuesioner
HASIL
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
Universitas Bondowoso.
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2010).
47
Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan Tingkat Stress dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Tahun Akademik 2012-2013 di Prodi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso
2. Variabel Semua hal verbal, 1. Saya bekerja keras agar prestasi saya kuesioner Ordinal Positif:
Dependent: fisik, atau lebih baik daripada teman-teman. nilai 5 : A
Motivasi psikologis yang 2. Saya berusaha mencapai sukses, agar nilai 4 : B
belajar membuat seseorang sukses saya menjadi panutan teman- nilai 3 : C
mahasiswa melakukan sesuatu teman saya. nilai 2 : D
tahun sebagai respon 3. Saya bersaing dengan teman-teman nilai 1 : E
akademik melalui usaha pada setiap meraih keberhasilan.
2012-2013 untuk unggul dari 4. Saya menghindari upaya negative:
Prodi DIII orang lain, mengungguli prestasi teman-teman. nilai 1 : A
Keperawatan menyelesaikan 5. Saya berusaha menghindar dari nilai 2 : B
Universitas tugas dengan baik, persaingan antar teman dalam nilai 3 : C
Bondowoso rasional dalam mengejar prestasi. nilai 4 : D
meraih 6. Saya menghindar dari tugas nilai 5 : E
keberhasilan, sekalipun tugas itu akan
menghantarkan saya berprestasi
lebih baik.
50
3.5.1 Populasi
85 orang.
3.5.2 Sampel
pada rumus :
Rumus: n= N
1+N(d)2
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar Populasi
85 = 70 responden
1+ 85 (0,0025)
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
dan sakit).
3.5.3 Sampling
2003).
54
consent).
diteliti.
3.6.2 Instrumen
belajar mahasiswa.
14 item stress :
sepele.
cemas.
menunggu sesuatu).
10. Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya
kesal.
likert.
2014.
Analisa data adalah kegiatan untuk melakukan analisa terhadap data atau
kumpulan data yang telah didapatakan dari hasil pengumpulan data melalui
Stress Scale 42 (DASS 42) oleh Lovibond & Lovibond (1995) untuk
mengetahui tingkat depresi, kecemasan, dan stress. Tes ini merupakan tes
2. Nilai 1 : kadang-kadang
kepada respondens.
3.7.3 Tabulating
Keterangan:
N : Banyaknya subjek
(Arikunto, 2006)
2002).
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang nyata antara dua variabel
yang diteliti.
a. Etika Penelitian
a. Informed consent
c. Kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.