CLINICAL STUDY
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS
OLEH:
IteraTabuni
( 1614314201022 )
LAPORAN
CLINICAL STUDY
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS
Pembimbing Institusi
Lembar Pengesahan..............................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................2
Pendahuluan..........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................2
1.2 Tujuan...............................................................................................................3
1.3 Manfaat.............................................................................................................3
BABII......................................................................................................................4
Tinjauan Pustaka..................................................................................................4
2.1 Definisi Perdarahan Post Partum..................................................................4
2.2 Klasifikasi Perdarahan Post Partum………………………………………..4
2.3. Etilogi Perdarahan Post Partum...................................................................5
2.4 Diagnosis Klinis Perdarahan Postpartum....................................................6
2.5 Pencegahan Perdarahan Postpartum............................................................7
2.6. Penatalaksanaa Perdarahan Postpartum....................................................7
2.7 Metode Pengukuran Estimasi Kehilangan Darah………………………….8
2.7.Pengkajian…..............................................................................……………..8
........................................................................................................................
BAB III...................................................................................................................11
Asuhan Keperawatan............................................................................................11
3.1 Kasus.................................................................................................................11
3.2 Pathway............................................................................................................18
3.3 Analisis Data....................................................................................................19
3.4 Diagnosa Keperawatan Prioritas...................................................................21
3.5 NOC dan NIC...................................................................................................22
3.6 Implementasi dan Evaluasi.............................................................................28
BAB IV...................................................................................................................29
Penutup...................................................................................................................29
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................32
4.2 Saran.................................................................................................................32
Daftar Pustaka.......................................................................................................33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan
Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Diagnosa
MedisPerdarahanPost Partum (Hemorrhagic Postpartum/Hpp)” dengan baik dan tidak ada
halangan apapun. Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Risna Yekti Mumpuni,S.Kep.,M.Kep. selaku dosen pembimbing clinical study
departemen KeperawatanAnak yang telah berkenan meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan tugas ini.
2. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberi semangat dan dukungan kepada kami.
3. Dan semua pihak yang telah membantu serta membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa hasil diskusi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu jika tedapat kekurangan kami memohon maaf dan mengharapkan
kritik dan saran yang akan membangun makalah ini. Akhirnya, semoga tugas ini dapat berguna
bagi kita semua.
Penyusun
BAB l
PENDAHULUHAN
1.1. LatarBelakang
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien denganPerdarahanpost
partum((Hemorrhagic Postpartum/Hpp)”
1.3. Manfaat
1. Dapat mengetahui Definisi Perdarahanpost partum (hemorrhagic post partum/hpp)
2. Untuk mengetahui Klasifikasi Perdarahanpost partum (hemorrhagic post
partum/hpp)
3. Untuk mengetahui Diagnosis Perdarahanpost partum (hemorrhagic post
partum/hpp)
4. Untuk mengetahui Manajemen Perdarahanpost partum (hemorrhagic post
partum/hpp)
5. Untuk mengetahui Pencegahan Perdarahanpost partum (hemorrhagic post
partum/hpp)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginam 500ml atau lebih setelah
kala III selesai (setelah plasenta lahir). Fase dalam persalinan dimulai dari kala I yaitu
serviks membuka kurang dari 4 cm sampai penurunan kepala dimulai, kemudian kala II
dimana serviks sudah membuka lengkap sampai 10 cm atau kepala janin sudah tampak,
kemudian dilanjutkan dengan kala III persalinan yang dimulai dengan lahirnya bayi dan
berakhir dengan pengeluaran plasenta. Perdarahan postpartum terjadi setelah kala III
persalinan selesai. 28,29 Perdarahan postpartum ada kalanya merupakan perdarahan yang
hebat dan menakutkan sehingga dalam waktu singkat wanita jatuh ke dalam syok,
ataupun merupakan perdarahan yang menetes perlahan-lahan tetapi terus menerus dan ini
juga berbahaya karena akhirnya jumlah perdarahan menjadi banyak yang mengakibatkan
wanita menjadi lemas dan juga jatuh dalam syok.
Kehilangan darah > 500 mL setelah persalinan pervaginam atau > 1.000 mL
setelah persalinan abdominal (sectio cesaria). Batasan jumlah perdarahan disebutkan
sebagai “perdarahan yang lebih dari normal”, dimana telah menyebabkan perubahan
tanda vital : pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, sesak nafas
tekanan darah sistolik < 90 mmHg, denyut nadi > 100 x/menit.
3) Sisa Plasenta
Sewaktu suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak
dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan
perdarahan. Perdarahan postpartum yang terjadi segera jarang disebabkan
oleh retensi potongan-potongan kecil plasenta. Inspeksi plasenta segera
setelah persalinan bayi harus menjadi tindakan rutin. Apabila terdapat
beberapa bagian plasenta yang tertinggal di dalam rahim maka harus
dilakukan eksplorasi ke dalam rahim, sisa plasenta dikeluarkan secara
manual yaitu dengan kuretase dan pemberian uterotonika untuk
menghentikan perdarahan. 31,35
4) Inversio Uteri
Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk ke
dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau terjadi perlahan. Pada
inversio uteri bagian atas uterus memasuki kavum uteri, sehingga fundus
uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteri. Peristiwa ini jarang
sekali ditemukan, terjadi tiba-tiba dalam kala III atau segera setelah
plasenta keluar. Sebab inversio uteri yang tersering adalah kesalahan
dalam memimpin kala III, yaitu menekan fundus uteri terlalu kuat dan
menarik tali pusat pada plasenta yang belum terlepas dari insersinya.
Menurut perkembangannya inversio uteri dibagi dalam beberapa
tingkat: a) Fundus uteri menonjol ke dalam kavum uteri, tetapi belum
keluar dari ruang tersebut
b) Korpus uteri yang terbalik sudah masuk ke dalam vagina
c) Uterus dengan vagina semuanya terbalik, untuk sebagian besar terletak
di luar vagina.
Gejala-gejala inversio uteri pada permulaan tidak selalu jelas.
Akan tetapi, apabila kelainan itu sejak awal tumbuh dengan cepat,
seringkali timbul rasa nyeri yang keras dan bisa menyebabkan syok.
5) Ruptur Uteri
Ruptur uteri adalah robeknya otot uterus yang utuh atau bekas
jaringan parut pada uterus setelah janin lahir. Ruptur sempurna melibatkan
ketiga lapisan otot uterus dan mungkin disebabkan oleh perlemahan
jaringan parut pada persalinan sesar, trauma obstetri, kelainan uterus, atau
trauma eksternal. Tanda-tanda pada ruptur meliputi rasa sakit yang sangat
dan hilangnya kontraksi, perdarahan per vagina kemungkinan terlihat
tetapi biasanya tidak parah, dan perdarahan internal. Ruptur uteri
mengakibatkan janin terdorong ke dalam abdomen menjadi lebih aktif
karena mengalami asfiksia, denyut jantung 16 janin (DJJ) menjadi
melemah dan kemudian hilang karena janin mati.
6) Laserasi Jalan Lahir
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan
trauma. Pertolongan persalinan yang semakin manipulatif dan traumatik
akan memudahkan robekan jalan lahir dan karena itu dihindarkan
memimpin persalinan pada saat pembukaan serviks belum lengkap.
Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomi, robekan spontan
perineum, trauma forsep atau vakum ekstraksi, atau karena versi ekstraksi.
39 Robekan jalan lahir dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri.
Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik
biasanya disebabkan oleh robekan serviks atau vagina. Robekan jalan lahir
selalu memberikan perdarahan dalam jumlah yang bervariasi banyaknya.
Perdarahan yang berasal dari jalan lahir selalu harus dievaluasi yaitu
sumber dan jumlah perdarahan sehingga dapat diatasi. Sumber perdarahan
dapat berasal dari perineum, vagina, serviks, dan robekan uterus (ruptur
uteri)
3.1. Kasus
Ny. K umur 40 tahun datang ke RSUD Maharani dengan keluhan pendarahan
banyak dari vagina sejak 3 jam sebelum MRS, darah berwarna merah kehitaman,
membasahi 3 kain panjang + 3 pembalut dan ada nyeri perut. Sebelum pasien melahirkan
dirumah di tolong dengan bidan, 10 hari yang lalu, BB anak 3900 gr, anak langsung
menangis. Plasenta lahir 20 menit kemudian kesan di akui oleh bidan lengkap. Selama
masa nifas, keluar darah berbongkah berwarna merah segar seperti darah haid, dan tidak
berbau. Riwayat demam tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
pucat, kesadaran composmentis kooperatif, suhu 38oC, TD 80/40 mmHg, Nadi : 98
x/menit, RR : 26 x/menit.
3.2 Pengkajian
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. K
Umur : 40 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :-
Alamat :
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
1. ANAMNESA
a. Kunjungan Ke : Pertama
b. Keluhan-keluhan : Ny.Kdatangke RSUD Maharani
dengankeluhanPerdarahanbanyakdari vagina sejak 3 kainpanjang +3
danadanyeriperut
c. Riwayat Menstruasi :
1) Haid pertama :
2) Teratur/ Tidak teratur :
3) Siklus :
4) Lamanya :
5) Banyaknya : Membasahi 3 kainpanjang +3 pembalut
6) Sifat Darah : berwarnamerahkehitaman
7) Dismenorrhoe :-
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
N U U J Tem kom P Bayi Nifas
o mu sia enis pat plikasi eno
r kehamil Pers Persalinan I B lon B K L K
an alina bu ayi g B/PB ead acta eadaa
n JK aan si n
1 4 K Di P - B 3 A - -
0 urret rumah enda ida 900gr da
e raha n lan
n gsu
ng
me
nag
is
a. Palpasi Abdomen
Leopold I :-
Leopold II:-
Leopold III:-
Leopold IV:-
7) \Genetalia:
Vulva :
Varises : () Ya (Ö) tidak
Oedeme : () Ya (Ö) tidak
Keputihan : () Ya (Ö) tidak
Kebersihan : (Ö) Bersih ( ) kotor
Anus
Hemoroid : () Ya (Ö) tidak
8) Ekstremitas
Oedeme kaki : () Ya (Ö) tidak
Varises kaki : () Ya (Ö) tidak
9) Sikiskologi ( kejiwaan):
3.3. Pathway pendarahanpost partum
Etiologi
Penurunanjumlahcair Persalinandengan
anintravaskuler tindakan (epistionom),
Berlangsungsecara robekanserviksro
Jumlah hemoglobin terusmenerus bekan perineum
dalamdarahmenurun
Penurunanjumlahcairanintravas Prosedur invasive Terbentuknyaporte de
Suplayolsigenkejarin
kulerdalamjumlah yang banyak entre (pintumasuknya virus
ganmenurun
Terputusnyakonti danbakteri pathogen)
HipoksiaJaringan Renjatanhipovolemik nuitasjaringan
Virus/
5L, mukosa, pucat, Nyeri bakteridapatmudahmasukkedalam
akraldingin, konjungtiva, tubuhdan
anemis, nadicepattapilemah
ResikoSyok
Ketidakseimba Nyeriakut ResikoInfeksi
nganperfusijaringanpe
rifer
3.4.Analisa Data
Renjatan hipovolemik
↓
Resiko Syok
3.5. Prioritas Dx Keperawatan
1. ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit ( Domain 4,aktivitas
dan istirahat, Kode : 00204)
2. Resiko syok b.d hipoksemia ( Domain 11,Keamanan dan perlindungan. Kode : 00205)
3. Nyeri Akut b.d agens cedera biologis ( Domain 12, Kenyamanan. Kode:00132
4. Resiko infeksi b.d leucopenia ( Domain 11,Keamanan dan perlindungan. Kode : 00004)
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
0 Resiko syok b.d hipoksemia Memonitor status cairan, S:
2 termasuk BB perhari,
output urin perjam, O
intake dan output Selama masa nifas,
Memberikan cairan IV keluar darah berbongkah
sementara melakukan
berwarna merah segar
monitoring tekanan
hemoninamik dan urin seperti darah haid, dan
output sesuiai kebutuhan tidak berbau
Memposisikan pasien
untuk mendaptkan
perfusi yang optimal A:
Memberikan oksigen Masalah Teratasi
atau ventilasi sebagaian
mekanik ,sesuia
P:
kebutuhan
Intervensi di lanjutkan
:
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan lebih
dari 500 – 600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Perdarahan postpartum adalah
perdarahan dalam kala IV lebih dari 500 – 600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta
lahir. Haemoragic Post Partum ( HPP ) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam
24 jam pertama setelah lahirnya bayi. Normalnya, perdarahan dari tempat plasenta
terutama dikontrol oleh kontraksi dan retraksi anyaman serat-serat otot serta agregasi
trombosit dan trombus fibrin di dalam pembuluh darah desidua. Perdarahan postpartum
dibagi atas dua bagian yaitu perdarahan postpartum dini dan lanjut.
Berdasarkan gejala – gejala yang timbul pada pasien dalam skenario, pasien
tersebut menderita perdarahan pasca persalinan. Penangan yang tepat dapat
menyembuhkan dan menghindari resiko komplikasi pada pasien.
4.2. saran
Dengan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
referensi tentang penyakit Perdarahan Post Partum ( Hemorrhagic Postpartum/Hpp) serta
dapat merencanakan rencana asuhan keperawatan pada anak dengan kasus Perdarahan
Post Partum dan juga diharapkan kelak saat menjadi perawat dapat menangani dan
menanggulangi penyakit Perdarahan Post Partum ( Hemorrhagic Postpartum/Hpp) pada
kliennya.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. New York: McGraw-Hill; 2010.