Oleh :
2021
PERSETUJUAN
pada :
, Juni 2020
Mahasiswa
Mengetahui,
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................2
1.3 Manfaat.................................................................................................3
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian dari Sumber Pustaka..................................................................4
2.1.1. PengertianHemoragia Post Partum..............................................4
2.1.2. Etiologi
4
2.1.3. Predisposisi..................................................................................4
2.1.4. Perdarahan Post Partum...............................................................5
2.1.5. Diagnosis.....................................................................................5
2.1.6. Gejala dan tanda..........................................................................5
2.1.7. Penyebab Hemoragia Post Partum..............................................6
2.2. Kajian dari Jurnal Penelitian.................................................................21
2.3. Tinjauan Managemen 5 Langkah Askeb..............................................23
BAB 3 :TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif.........................................................................................26
3.2 Data Objektif..........................................................................................30
3.3 Interpretasi Data.....................................................................................33
3.4 Intervensi................................................................................................34
3.5 Implementasi..........................................................................................35
3.6 Evaluasi..................................................................................................36
BAB 4 : PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan................................................................................................37
BAB 5 : KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................41
5.2 Saran.......................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
pasca persalinan, hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi.
kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah
pesawat jumbo jet yang membawa 352 penumpang jatuh ke laut setiap
minggunya atau sama dengan 2 kematian ibu per jam. Meskipun demikian
bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada
tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila
disebabkan oleh faktor 4T, yakni tonus (atonia uteri), trauma (robekan jalan
lahir), tissue (retensi plasenta atau sisa plasenta) dan trombin (kelainan
koagulasi darah). Kegagalan penanganan perdarahan obstetrik dipegaruhi
rumah sakit 12,73 kali. Perdarahan lebih dari 1500 ml menaikkan kematian
1.2 Tujuan
4. Mengimplementasi asuhan
1.3 Manfaat
HPP.
HPP.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Tradisional
2. Definisi Fungsional
2.1.2. Etiologi
2.1.1. Predisposisi
Umur (yang terlalu tua atau terlalu muda pada saat melahirkan), paritas
(Multi para atau grandemulti), partus lama, obstetri oprastif dan narkose,
uterus terlalu tegang dan besar, kelainan pada uterus (myoma uteri), Sosek
1). Sekunder, yaitu terjadi > 24 jam sesudah bayi lahir (Late postpartum)
2). Primer, yaitu terjadi < 24 jam sesudah bayi lahir (Early postpartum)
2.1.3. Diagnosis
1). Palpasi: kontraksi uterus dan TFU.
2). Inspeksi: Uri, ketuban (lengkap atau tidak), aapakah ada robekan di
3). Eksplorasi cavum uteri: sisa uri dan ketuban, robekan rahim, placenta
suksenturiata.
test (COT).
A. Atoni Uteri
1) Pengertian
partum
bila perdarahan sedikit dalam waktu lama tanpa disadari, pasien (ibu)
telah kehilangan banyak darah sebelum ibu tampak pucat dan gejala
lembek.
2) Etiologi
• Hidramnion
• Janin besar
• Gemelli
• Kelahiran traumatik/ SC
• Penggunaan anaestesi halogen-magnesium sulfat
• Korioamnionitis
• Induksi dg oksitosin
• Presentasi abnormal
• Jaringan parut
3) Faktor resiko
• Persalinan lama
memijit dan
4) Faktor Predisposisi
5) Patofisiologi
6) Manifestasi Klinik
masih tinggi
7) Penatalaksanaan
persalinan yang lama diupayakan agar jangan sampai terlalu lelah. Rahim
jangan dipijat dan didorong ke bawah sebelum plasenta lepas dari
dinding rahim.
pengangkatan rahim.
B. Rentensio Plasenta
1) Pengertian
Retensio plasenta ialah plasenta yang belum lahir dalam setengah jam
Gejala yang selalu ada : plasenta belu lahir setelah 30 menit, perdarahan
Gejala yang kadang – kadang timbul : tali pusat putus akibat raksi
sampai ke serosa.
b. Plasenta sudah lepas dari dinding rahim namun belum keluar karena
atoni uteri atau adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim
bila retensi telah lama. Sebaiknya juga pasang infuse NaCL 0,9 %
vagina.
dalam nakrosis yang dalam. Lokasi plasenta pada dinding depan rahim
seperti halnya pada plasenta akreta, dalam hal ini tindakan dihentikan.
C. Inversio Uteri
1. Pengertian
Inversiio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian
masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat
b. Pemeriksaan dalam :
- Bila ada perdarahan atau syok, berikan infus dan transfusi darah
Spinelli).
- Di luar rumah sakit dapat dibantu dengan melakukan reposisi
segera setelah bayi lahir, kontraksi uterus baik, plasenta baik. Gejala yang
a. Robekan serviks
yang tidak mau berhenti, meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan
Robekan serviks sering terjadi pada jam 3 dan 9. Bibir depan dan
b. Robekan Vagina
melingkar.
c. Robekan Perineum
umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala
janin lahir terlalu cepat, sudut arkus lebih kecil daripada biasa, kepala
eight)
d. Hematoma Vulva
cukup kompres.
masih tinggi ).
E. Sisa Plasenta
sebaiknya sisa – sisa plasenta ini segera dikeluarkan walaupun ada demam.
perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim
baik. Pada perdarahan postpartum lambat gejalanya sama dengan
dan berasal dari rongga rahim. Perdarahan akibat sisa plasenta jarang
menimbulkan syok.
Penanganan:
dilakukan oleh Retno (2016) yang menyimpulkan bahwa sebagian ibu yang
tahun lebih berisiko karena rahimdan panggul ibu belum siap bereproduksi
usia lebih dari 35 tahun kurang siap untuk menghadapi kehamilan dan
paritasnya2-3.
Muhammadiyah Bantul
tidak anemia.
akibat atonia uteri, Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder
postpartum sebesar4,27.
tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 2007)
1. Pengkajian Data
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan
lengkap yaitu :
b. Pemeriksaan umum.
c. Pemeriksaan fisik.
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
4. Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan oleh Bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya, tetapi Bidan tetap memikul
5. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
BAB 3
TINJAUAN KASUS
: Puskesmas Wilangan
Alamat :Wilangan
Ibu merasa nyeri perut bagian bawah, merasa lemah setelah melahirkan dan
Menarche : 14 tahun
Lama : 7 hari
Konsistensi : normal
Dysmenorhoe : tidak
Kawin : 1 Kali
Status TT : T5
- Keluhan yang dirasakan selama hamil ini: mual muntah, pusing, sering
BAK
3) Perdarahan : ± 400 cc
cm, Eff 100%, Ket (+),Kepala Hodge III, crowningJam 23.45 wib Bayi
Panjang badan 50 cm, anus (+), kelainan (-).Jam 23.50 wib Placenta
Jam 23.50 ibu mengalami perdarahan 400 cc, bidan memasang infus RL I +
Wilangan
Hepatitis, HIV/AIDS
nifasnya
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
Tidak ada keluhan, ibu BAB rutin satu-dua kali setiap hari, BAK tidak
d. Pola Aktivitas
e. Perilaku Kesehatan
KU : Lemah
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,8 C
Nadi : 88x/mnt
RR : 18x/mnt
BB sekarang : 60 kg
TB : 156 cm
a. Inspeksi
Kebersihan : bersih
Leher : Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Kebersihan : bersih
2. INTERPRETASI DATA
DS : Ibu merasa nyeri perut bagian bawah, merasa lemah setelah melahirkan
DO :
Nadi :88x/menit
Suhu :368 0C
Pernafasan :18x/menit
3. INTERVENSI
- O2 Masker
- Infus RL grojol
- Cek DL
- Memasang O2 Masker
- Memasang infuse tangan kiri
Persiapan alat :
- pengambilan darah vena 3 cc untuk cek labor DL, FH, Kimia klinik
Evaluasi:
Evaluasi:
Pada pelaksanaan eksplorasi uterus didapatkan sisa plasenta, SAR dan
P : Terbuka 1 cm.
mengantarkan ke laboratorium.
DL
Hct 20,7 %
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital :
Nadi :80x/menit
Suhu :368 0C
Pernafasan :20x/menit
Penatalaksanaan :
BAB 4
PEMBAHASAN
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
perdarahan post partum dan ada beberapa penyebab yaitu atonia uteri, robekan
servik, sisa plasenta, inversion uteri dan kelainan koagulopati. Dari berbagai
penyebab tersebut pada penanganan HPP harus berdasarkan factor penyebab agar
Kasus hemoragia post partum yang terjadi pada Ny”M” disebabkan oleh
perdarahan dan hipotonia uteri. Hipotonia terjadi penyebab utama adalah karena
masih ada sisa plasenta didalam rahim sehingga rahim tidak bisa berkontraksi
dengan baik, pembuluh darah yang belum terjepit dengan baik oleh serabut otot
akan mengakibatkan terjadinya anemia, karena 1000 cc darah yang keluar sama
Kasus HPP pada Ny “M” cepat tertangani dan teratasi dengan baik. Pada
kasus ini telah dilaksanakan prosedur sesuai dengan penatalaksaan hemoragia post
partum, dimana pada saat pasien datang tindakan ABC resusitasi dilaksanakan
perdarahan, dimana pada saat itu penolong melakukan eksplorasi pada jalan lahir
dan uterus. Pada eksplorasi jalan lahir ditemukan jahitan luka robekan jalan lahir
terjahit dengan baik dan tidak ditemukan darah yang merembes dari bekas jahitan,
Setelah diyakini uterus telah bersih dari sisa plasenta tindakan penolong
darah yang masih terbuka akibat tidak terjepit oleh serabut otot rahim yang
disebut dengan hipotonia uteri. Pemasangan dikatakan berhasil jika tidak ada lagi
ditemui darah yang merembes dari mulut rahim. Pemberian uterotonika oksitosin
ampul secara IM, pemberian uterotonika ini untuk memperbaiki kontraksi rahim
pada uterus. Kemudian pemberian transamin 500 mg secara intra vena untuk
mencegah rasa nyeri pada ibu sehingga ibu bisa merasa nyaman dengan kondisi
tubuhnya.
penyebab telah dilakukan setelah itu pasien di observasi dengan baik, dan pasien
infeksi, dimana suhu tubuh dalam batas normal. Kemudian tidak ditemukan
dan nadi dalam batas normal. Perdarahan negative, tampon kondom kateter
berhasil, uterus sudah mulai sedikit mengeras. Pada pasien dilakukan pemeriksaan
labor ditemukan Hb pasien 6,7 gr/dl yang mengakibatkan anemia berat yang
disebabkan kehilangan darah yang terlalu banyak akibat hemoragia post partum,
peningkatan Hb pada pasien yaitu menjadi 8,4 gr/dl yang disebut anemia ringan.
aneimadengankejadian peradrahanpostpartum.
salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya perdarahan post partum adalah
Sandven I (2017) yang menyatakan bahwa risiko ibu hamil dengan anemia
Ibu telah diperbolehkan pulang setelah perawatan selama tiga hari dengan
kondisi sudah tidak terjadi lagi perdarahan post partum, kontraksi rahim baik dan
keadaan umum ibu baik. Pendidikan kesehatan yang didapat berupa personal
hygiene agar ibu tidak mengalami infeksi, makanan yang mengandung zat besi
dan asam folaat tinggi untuk perbaikan uterus seperti kacang-kacangan, sayur
eksklusif agar ibu bisa memberikan nutrisi terbaik untuk bayinya dan dengan
menghisap papilla mammae ibu juga bermanfaat untuk perbaikan kontraksi rahim.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
pada NY “M” telah dilaksanakan sesuai teori yang ada. Penanganan juga
dilaksanakan secara cepat dan tepat sehingga pasien cepat tertangani dan
5.2 Saran
yang mendapat kasus tersebut agar tahu penanganan yang cepat dan tepat,
darah yang terbuka pada uterus, tindakan yang mudah saja seperti kompresi
bimanual interna atau eksterna, namun jika bisa dengan menggunakan tampon
kondom kateter, agar pada saat perjalanan merujuk tidak banyak darah yang
DAFTAR PUSTAKA