Di Susun Oleh:
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
Pada Ny.L Dengan Diagnosa Medis Perdarahan Post Partum.Laporan
pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas (PPKIII).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES EKA
HARAP Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina,.Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKES EKA HARAP Palangka Raya.
3. Ibu Kristinawatie, S.Kep.,Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Lala Veronica
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Konsep Penyakit..........................................................................................4
2.1.1 Definisi Meningitis......................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisiologi........................................................................................4
2.1.3 Etiologi........................................................................................................5
2.1.4 Klasifikasi Meningitis.................................................................................6
2.1.5 Patofisiologi.................................................................................................7
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)......................................................10
2.1.7 Komplikasi................................................................................................10
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................10
2.1.9 Penatalaksanaan Medis..............................................................................11
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan.............................................................11
2.2.1 Pengkajian.................................................................................................11
2.2.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................15
2.3.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................15
2.3.4 Implementasi Keperawatan.......................................................................19
2.3.5 Evaluasi Keperawatan...............................................................................19
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN................................................................30
3.1Pengkajian.....................................................................................................31
3.2 Analisa Data.................................................................................................40
3.3 Rencana Keperawatan..................................................................................44
3.4 Implementasi dan evaluasi...........................................................................52
BAB IV
PENUTUP.......................................................................................................63
4.1Kesimpulan..................................................................................................65
4.2Saran.............................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................67
LAMPIRAN
SAP
LEFLET
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan,
waktu sesudah melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap
hadirnya anggota keluarga baru (mitayani, 2009). Masa nifas (puerperium)
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat–alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpenium dimulai 2
jam setelah melahirkan plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu,
dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini dsebut
puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi
puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih
kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat–alat kandungan kembali seperti
sebelum hamil, sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama
postpartum sehingga pertolongan pasca persalinan yang berkualitas harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu (Vivian,2011).Dibagi
menjadi perdarahan post partum primer dan juga perdarahan post partum
sekunder.perdarahan post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama. penyebab
utama perdarahan post partum primer adalah Antonia uteri, retensio plasenta,dan
robekan jalan lahir. Perdarahan post partum sekunder adalah robekan jalan lahir
dan sisa plasenta atau membran.Perdarahan pasca persalinan adalah kehilangan
darah melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir. Perdarahan primer adalah
perdarahan pasca persalinan dini, terjadi dalam 24 jam pertama sedangkan
perdarahan sekunder perdarahan masa nifas terjadi setelah itu.Rentensio plasenta
adalah salah satu komplikasi post partum yang dapatmenimbulkanperdarahan,
yang merupakan penyebab kematian nomor satu (40% -60%), kematian
ibumelahirkan di Indonesia.
Berdasarkan penelitian Menurut WHO, Negara yang berkembang memiliki
angka kematian ibu 25% kematian ibu itu disebabkan oleh Perdarahan Post
Partum.Terhitung lebih dari 100.000 kematian maternal pertahun. Menurut
bulletin “American Collage of Obstetrician and Gynecologists” menempatkan
perkiraan 140.000 kematian ibu pertahun (Darmin Dina, 2013).Di Indonesia
diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan. Setiap tahunnya
paling sedikit 128.000 perempuan mengalami perdarahan sampai
meninggal.Perdarahan pasca persalinan terutama perdarahan postpartum primer
merupakan perdarahan yang paling banyak menyebabkan kematian ibu.
Perdarahan postpartum primer yaitu perdarahan pasca persalinan yang terjadi
dalam 24 jam pertama kelahiran (Darmin Dina, 2013).Insidensi perdarahan
postpartum pada negara maju sekitar 5% dari persalinan, sedangkan pada Negara
berkembang bisa mencapai 28% dari persalinan dan menjadi masalah utama
dalam kematian ibu. Penyebabnya 90% dari atonia uteri, 7% robekan jalin lahir,
sisanya dikarenakan retensio plasenta dan gangguan pembekuan darah.Menurut
Kementerian Kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama kematian ibu melahirkan
adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%).Anemia dan
kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama
terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor utama kematian ibu.
Atonia uteri menjadi penyebab lebih dari 90% perdarahan pasca
persalinan. Lebih dari separuh jumlah seluruh kematian ibu terjadi dalam waktu
24 jam setelah melahirkan, sebagian besar karena terlalu banyak mengeluarkan
darah. Walaupun seorang perempuan dapat bertahan hidup setelah mengalami
perdarahan setelah persalinan, namun ia akanmenderita anemia berat.Semakin
besar lingkar kepala janin maka semakin besar pula desakan kepala pada waktu
melewati perineum dan dapat menyebabkan laserasi pada perineum. Oleh karena
ituperlu di teliti tentang risiko laserasi perineum dengan lingkar kepala janin pada
proses persalinan primipara.
Berdasarkan uraian dari data di atas maka penulis tertarik melakukan
Asuhan Keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.L dengan
Perdarahan Post Partum.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya
adalah “Bagaimana Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan pada Ny.L dengan
perdarahan post partum keperawatan postnatal ”
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melaluai vagina kedunia luar. Persalinan imatur adalah
persalinan setelah kehamilan 20-28 minggu dengan berat janin antra 500-1.000 gr.
Persalinan premature adalah persalinan saat kehamilan 28-36 minggu dengan
berat janin antara 1.000 -2.5000 gr.
Persalinan labour adalah rangkaian proses pengeluaran hasil konsepsi dari
dalamuterus melaluai jalan lahir ( reeder, martin dan koniak-grifin ,2010).
Persalinan adalah persalinan alami ,namun apabila tidak di periksa atau diberi
perawatan dengan benar banyak klien merasa cemas dan takut atau mengalami
komplikasi saat melahirkan, Kecemasan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor
resiko atau ketidaktahuan klien dan komplikasi yang dapatterjadi disebabkan oleh
faktor-faktor resiko atau ketidaktahuan klien dengan komplikasi yang terjadi
disebabkan oleh faktor dari dalam atau dari luar tubuh.
Perdarahan pasca persalinana adalah kehilangan darah melebihi 500 ml
yang terjadi setelah bayi lahir.perdarahan primer ( perdarahan pasca persalinan
dini ) terjadi dalam 24 jam pertama, sedangkan perdarahan sekunder ( perdarahan
masa nifas).Perdarahan postpartum (PPP) didefinisikan sebagai kehilangan 500
ml atau lebih darah setelah persalinan pervagina.
2.1.2 Anatomi Fisiologi
Uterus (rahim) berbentuk seperti buah pear yang sedikit gepeng ke arah
depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam kampong dan mempunyai rongga.
Uterus terdiri dari tiga bagian besar, yaitu, fundus uteri yang berada di bagian
uterus proksimal, badan rahim(korpus uteri) yang berbentuk segitiga, dan leher
rahim (serviks uteri) yang berbentuk silinder.Serviks uteri terbagi kepada dua
bagian, yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal. Lapisan otot-otot polos di
sebelah dalam berbentuk sirkular dan di sebelah luar berbentuk longitudinal.Di
antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot oblik yang berbentuk
anyaman.Lapisan ini paling penting dalam persalinan karena sesudah plasenta
lahir, otot lapisan ini berkontraksi kuat dan menjepit pembuluh-pembuluh darah
yang terbuka sehingga perdarahan berhenti ( Prawirohardjo, 2008 ).
Bagian endometrium disuplai darah oleh arteriol spiralis dan
basalis.Arteriol spiralis yang memegang peran dalam mensturasi dan member
nutrisi kepada janin yang sedang berkembang dalam uterus.
2.1.3. Etiologi
Perdarahan postpartum bisa disebabkan karena :
1. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah ketidakmampuan uterus khususnya miometrium untuk
berkontraksi setelah plasenta lahir.
2. Laserasi jalan lahir
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma.
Pertolongan persalinan yang semakin manipulatif dan traumatik akan
memudahkan robekan jalan lahir dan karena itu dihindarkan memimpin
persalinan pada saat pembukaan serviks belum lengkap.
3. Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah plasenta belum lahir hingga atau melebihi waktu
30 menit setelah bayi lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta belum
lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan.
2.1.4. Klasifikasi
Klasifikasi klinis perdarahan postpartum yaitu (Manuaba, 2008)
Perdarahan Postpartum Primer yaitu perdarahan postpartum yang terjadi dalam
24jam pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan postpartum primer adalah
atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir dan inversio uteri.
Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan postpartum yang terjadi
setelah 24 jam pertama kelahiran. Perdarahan postpartum 13 sekunder disebabkan
oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa plasenta yang tertinggal.
2.1.5 Patofisiologi
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah, didalam uterus
masih terbuka.Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum
spongiosum, sehingga sinus-sinus maternalis, ditempat insersinya plasenta
terbuka. Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut
akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga
perdarahan akan terhenti. Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus,
akan menghambat penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan yang
banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab perdarahan paska
persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan
servix, vagina dan perinium.
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk
meningkatkan sirkulasi ke sana, atonia uteri dan subinvolusi uterus menyebabkan
kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah yang melebar tadi tidak
menutup sempura sehingga terjadi per darahan terus menerus. Trauma jalan
terakhir seperti epiostomi yang lebar, laserasi perineum, dan rupture uteri juga
menyebabkan perdarahan karena terbukanya pembuluh darah, penyakit darah
pada ibu; misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak ada
kurangnya fibrin untuk membantu proses pembekuan darah juga merupakan
penyabab dari perdarahan dari postpartum.
Perdarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada keadaan shock
hemoragik.Lepasnya plasenta tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih
melekat pada tempat implementasinya yang akan menyebabkan terganggunya
retraksi dan kontraksi otot uterus, sehingga sebagian pembuluh darah terbuka
serta menimbulkan perdarahan.
Perdarahan placenta rest dapat diterangkan dalam mekanisme yang sama
dimana akan terjadi gangguan pembentukan thrombus di ujung pembuluh darah,
sehingga menghambat terjadinya perdarahan. Pemebentukan epitel akan
terganggu sehingga akan menimbulkan perdarahan berkepanjangan.
WOC PERDARAHAN POSPARTUM
Atonio uteri
Persalinan dg tindakan
(episotomi), robekan servik,
robekan perinueum
Plasenta tdk dpt terlepas, masih
ada sisa plasenta dlm rahim
Fundus uteri terbalik
sbgn/seluruhnya masuk kedlm Perdarahan Post Partum
cavum uteri
B6
B1 B2 B3 B4 B5
Intervensi
1. Monitor status hidrasi
2. Monitor elatisitaskulit
3. Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
4. Monitor tekanan darah
5.Indetifikasi risiko ketidak
seimbangan cairan
2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan 2 : Nyeri Akut berhubungan dengan agen
pencedara fisik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x7 jam diharapkan pasien dapat
mendemonstrasikan hilang dari
ketidaknyamanan,nyeri berkurang atau dapat
diadaptasi oleh klien.
KETERANGAN:
Laki-laki =
Perempuan =
Meninggal =
Hubungan Keluarga =
Pasien =
- P1A0
- Tanggal melahirkan : 2 Juni 2021 Jam : 21:00 WIB
- Jenis Persalinan : Normal. Lamanya persalinan: 6-8 jam
- Penyulit Persalinan :tidakada
- Pendarahan : 200 cc
- Jenis kelamin bayi :, Laki-laki BB : 3,01 kg, APGAR Score :
3.1.3 Pemerikasaan Fisik
3.1.2. Ibu
1. Keadaan umum : klien tampak lemas, Pucat, Suhu 36,90,BB sebelum
hamil 50 kg , Nadi 96 x/menit, Pernapasan : 22x/menit, Tekanan Darah
130/90 mmHg, BB : 70 Kg Tinggi badan : 150Cm, Kesadaran :
composmentis, Turgor Kulit : tampak kering
2. Kepala:
-Warna rambut : warna hitam
-Keadaan : tidak ada lesi
-Oedema : tidak ada
3..Mulut :
-Mukosa mulut&bibir :kering
-Keadaan gigi :gigi klien bersih
-Fungsi pengecapan :baik
- Keadaan mulut :bersih
- Fungsi menelan : baik
4. Mata :
-Konjunctiva:normal
-Sklera : tidak ada
- Fungsi Pengelihatan: masih normal
5. Hidung :
-Pendarahan/Peradangan : tidak ada
-Keadaan/kebersihan : bersih
6. Telinga:
-Keadaan : baik
- Fungsi pendengaran : baik
7. leher :
-Pembesaran kelenjar Tyroid : tidak ada
-Distensi Vena Jugularis: baik
-Pemebesaran KGB : tidak ada
8. Daerah dada :
-Suara napas : normal
-Jantung dan paru-paru : normal
- Bunyi jantung : Normal
- Retraksi dada :baik
- Payudara : simertis,Perubahan : tidak ada
-Bentuk buah dada : simertis
-Hyperigmentasi areola : tidak ada
-Keadaan puting susu : ada
-Cairan yang keluar :tidak ada
-Keadaan/Kebersihan : bersih
-Nyeri/Tegang : tidak ada
-Skala nyeri : normal/ skala 2
10. Abdomen :
-Tinggi FU : 2 cm
- Kontraksi Uterus : baik
- Konsistensi Uterus : tidak ada
- Posisi Uterus : normal
- Diastasis RA : tidak ada
-Bising usus : normal
11. Genetalia Eksterna
-Keluhan : Robeknya jalan lahir dan terjadi perdarahan >500cc
-Oedeme : tidak ada
-Varises : tidak ada
- Pembesaran Kel Bartolin : tidak ada
- Pengeluaran/lochea :alba
- Warna : coklat kehitaman
- Bau : tidak bau
-Blas : : tidak blas
Masalah Keperawatan : Risiko Ketidakseimbangan Cairan
12. Anus : Haemorrhoid :tidak ada
13. Ekstermitas Atas & Bawah: Normal
-Refleks patela : normal
- Varises : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Simetris : baik
- Kram : tidak ada
3.3.2. Bayi
1. Keadaan umum : bayi menangis kencang saat lahir, dan bayi diberikan
salep mata
2. Tanda-tanda vital :DJJ bayi : 100 denyut/menit, RR: 30 x/menit
3.Kepala :simestris
4.Dada :simestris
5.Abdomen : normal
6. Genetalia : laki-laki
7.Anus :ada/ normal
8.Ekstremitas :lengkap
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
- Frekuensi makan : 3-4 kali
- Jenis makanan : nasi, sayur dan buah-buahan
- Makanan yang disukai : buah dan sayur
- Makanan yang tidak disukai : tidak ada
- Makanan pantang / alergi : tidak ada
- Nafsu makan : baik
- Porsi makan : 1- 2 kali
- Minum (jumlah dan jenis) : 1,5 liter/ 24 jam
b. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi : 2 kali sehari
- Warna :Kuning
- Bau : tidak bau
- Konsistensi :tidak ada
- Masalah / Keluhan :tidak ada
2. Buang Air Kecil (BAK)
- Frekuensi : 3 kali
- Warna :kuning
- Bau : tidak berbau
- Masalah / Keluhan :tidakada
c. Pola tidur dan istirahat
- Waktu tidur : 19.00-05.00 WIB
- Lama tidur/hari : 12 jam
- Kebiasaan pengantar tidur :mendengarkan musik
- Kebiasaan saat tidur :
- Kesulitan dalam tidur : adanya nyeri pasien sering terbangun
d. Pola aktivitas dan latihan
- Kegiatan dalam pekerjaan :-
- Olah raga :-
- Mobilisasi dini :-
- Kegiatan di waktu luang :-
- Menyusui (posisi, cara, frekuensi):-
e. Personel Hygiene
- Kulit :agak kering
- Rambut :klien jarang mencuci rambut
- Mulut dan Gigi :kurang bersih
- Pakaian :sering berganti
- Kuku : kuku pasien panajang
f. Ketergatungan fisik
- Merokok : tidak ada
- Minuman keras : tidakada
- Obat-obatan : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
5. Aspek Psikososial dan Spiritual
a. Pola pikir dan persepsi
- Apakah ibu telah mengetahui cara perawatan masa nifas pada
saat setelah melahirkan : klien masih kurang tahu dengan caranya
- Apakah ibu merencanakan pemberiaan ASI pada bayinya : iya
klien ingin memberi ASI ekluksif
- Jenis kelamin yang diharapkan : klien ingin anaknya laki-laki
- Siapa yang membantu merawat bayi dirumah : orang tua atau
suami klien
- Apakah ibu telah mengetahui nutrisi ibu menteteki : klien
belum tahu caranya
- Apakah hamil ini diharapkan : iya klien sangat
mengharapkannya
- Apakah ibu merencanakan untuk mengimunisasikan bayinya :
iya ibu menerima imunisasi untuk bayinya
- Apakah ibu telah mengetahui cara memandikan dan
merawat tali pusat : klien belum mengerti
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan
b. Persepsi diri
- Hal yang amat dipikirkan saat ini : klien ingin cepat pulang dari
rumah sakit
- Harapan setelah menjalani perawatan : klien ingin cepat
sembuh
- Perubahan yang dirasa setelah hamil : klien merasakan sangat
senang
c. Konsep diri
- Body image : klien tidak merasa malu dengan badannya yg
gendut setelah melahirkan anak
- Peran : klien sudah menjadi ibu
- Ideal diri :
- Identitas diri :
- Harga diri :
d. Hubungan/Komunikasi
- Bicara : jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti
orang lain : klien berbicara dengan jelas
- Bahasa utama : banjar/ dayak Bahasa daerah
- Yang tinggal serumah : suami klien
- Adat istiadat yang dianut : -
- Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami klien
- Motivasi daru suami : semoga menjadi ibu yg baik untuk anak
kami
- Apakah suami perokok : tidak merokok
- Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
e. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual : tidak ada
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : tidak
mengerti
f. Sistem nilai - kepercayaan
- Siapa dan apa sumber kekuatan : dari allah
-Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda : agam islam
-Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : sholat 5 waktu
-Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan : sholat, mengaji dan membaca sholawatan
6. Pemerikasaan Penunjang
a. Darah
- HB : 8 g/dL
- Golongan darah/Rh : B
- Gula darah : 10.0 10^3/uLLeukosit
b. Urine
-Protein : Sedimen
-Reduksi :
c. Pemeriksaan tambahan
Terapi
a. Injeksi :
1) Cefotaxim 2 x 1 gr
2) Metergin 3 x0,2 mg/mL
b. Obat Oral :
1) Vitamin C 3 x 250 mg
2) Sf 2 x 250 mg
c. Cairan intravena : Ringer Laktat ( RL ), 500 mL/ 20 jam
Palangka Raya, 2 Juni 2021
Pembimbing lahan praktik Mahasiswa yang mengkaji
( ) ( Lala Veronica )
Pembimbing praktik dari Institusi
(Kristinawatie.Kep., Ners )
ANALISA DATA
2. DS :
-Klien mengeluh nyeri nyeri di Persalinan dg tindakan
Nyeri Akut
area luka (episiotomi), robekan
servik, robekan
P : Muncul tiba-tiba perineum
Q : Terasa seperti ditekan
R : Nyeri terasa
dibagian perineum
S : Skala nyeri 7 (berat) Prosedur invansif
T : Waktu nyeri muncul 1-5
menit.
1.Risiko Ketidakseimbanngan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor sirkulasi perifer 1. Mempermudah membantu
cairan tubuh berhubungan keperawatan 1x 7 Jam maka (mis.Nadi perifer,pengisian tindakan keperawatan
dengan perdarahan ditandai diharapkan Risiko kapiler,warna,suhu,anklebra 2. Mengetahui factor gangguan
dengan klien tampak Ketidakseimbangan Cairan chial indes) sirkulasi
lemas ,pucat dan klien Tubuh klien dapat teratasi 2. Monitor factor resiko 3. Mengecek kembali nadi
terpasang infus RL500 mL/ dengan Kriteria hasil : gangguan 4. Memantau kembali tanda-tanda
20 jam, Hb klien < 8 (berat) 1.Hemoglobin cukup membaik sirkulasi(mis.Diabetes,pero vital
TTV : TD:130/90 mmHg, (Skor 4) kok,hipertensi dan kadar 5.Memantauan cairan dalam
Suhu : 36,9 C,RR : 22 2.Hematokrit cukup membaik kolestrol tinggi) tubuh out put dan intake cairan
x/menit,N:96x/menit (Skor 4) 3. Monitor frekuensi dan
3.Tekanan darah membaik (Skor kekuatan nadi
5) 4. Monitor tekanan darah
4.Perdarahan Vagina menurun 5. Mengidentifikasi risiko
(Skor 5) ketidak seimbangan cairan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteri Hasil) Intervensi Rasional
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi skalanyeri 1. Mengetahui skala nyeri klien
dengan agen pecidera fisik keperawatan selama 1 x 7 jam 2.Identifikasi respons nyeri non 2. Mengetahui apa yang
(episiotomi) di buktikan maka tingkat nyeri menurun, verbal membuat nyeri
dengan klien mengatakan dengan kriteria hasil: 3. Identifikasi faktor yang 3. Mengetahui faktor terjadi
nyeri pada area luka memperberat dan memperingan nyeri pada pasien
1. Keluhan nyeri membaik
operasi,dan juga perineum nyeri 4. Klien bisa membuat nyeri
(Skor 5)
nyeri terasa saat pasien 4. Monitor keberhasilan terapi yang dirasakan dengan teknik
2.Meringis cukup menurun
bergerak, Klien tampak komplemeter yang diberikan relaksasi
(Skor 4)
meringis,adanya nyeri 5. Jelaskan penyebab dan pemicu 5. Mengurangi nyeri secara
3. Gelisah Cukup menurun
tekan,skala 7 berat,klien nyeri mendiri dengan relaksasi, atau
(Skor 4)
tampak gelisah. 6. Anjurkan memonitor nyeri di pijat
secara mandiri 6. Memberitahu penyebab nyeri
7.Kolaborasi dengan pemberian pada klien
obat analgetik, jika perluseperti 7. Pemberian obat pada tim
paracetamol kesehatan untuk meredakan
nyeri
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteri Hasil) Intervensi Rasional
3.Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan 1. Mempermudah penyampain
berhubunngan dengan keperawatan selama 1x7 jam kemampuan menerima informasi
perdarahan post partum
diharapkan Defisit informasi 2. Memberikan infomasi mengenai
dibuktikan dengan
pasien tampak bingung Pengetahuan pasien teratasi 2. Jelaskan tentang pengertian Perdarahan post partum
dan cemas dengan kriteria hasil : Perdarahan post partum 3. Mempermudah penyampaian
1. Pengetahuan klien tentang 3. Jelaskan penyebab Perdarahan informasi untuk mengetahui
memahami prosedur post partum kontradindikasi dari perdarahan
tindakan efek samping dan 4. Jelaskan faktor resiko efek post partum
kemungkinan komplikasi samping dankemungkinan 4. Mengetahuipemahaman pasien
meningkat (Skor 5) komplikasi yang akan muncul setelah diberikan informasi.
2. Perilaku sesuai anjuran 5.Jelaskan Bagaimana 5. Mempermudah penyampaian
meningkat(Skor 5) pencegahannya pada perdarahan informasi untuk mengetahui
3. Pertanyaan tentang masalah post partum pencegahan
perdarahan post partum 6.Jelaskan Bagaimana 6. Memberikan infomasi
yang dihadapi menurun penangannya pada perdarahan mengenaipenangannya pada
(Skor 5) post partum perdarahan post partum
4. Persepsi yang keliru 7. Meminta pasien untuk dapat 7. Mengetahui seberapa jauh
terhadap masalah menurun mengulangi lembali tentang pemahaman klien serta menilai
(Skor 5) materi yang telah diberikan keberhasilan dari informasi yang
5. Menjalani pemeriksaan yang telah disampaikan
tidak tepat menurun(Skor 5)
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Nama Pasien : Ny.L
Ruang Rawat : -
Hari, Tanggal, Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan
perawat
1. 02 Juni 2021 1. Monitor sirkulasi perifer (mis.Nadi S : Pasien mengatakan keluarnya
10:00 WIB darah berkurang
perifer,pengisian
O :
kapiler,warna,suhu,anklebrachial -Klien tampak tidak merasakan
letih lagi Lala Veronica
indes)
-Warna kulit klien tidak tampak
2. Monitor factor resiko gangguan pucat
-TTV
sirkulasi(mis.Diabetes,perokok,hipe
TD : 130/90 mmHg
rtensi dan kadar kolestrol tinggi) Suhu: 36,9 C
RR : 22 x/menit
3. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
Nadi 96 x/menit
4. Monitor tekanan darah A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4,5
5. Mengidentifikasi risiko ketidak
seimbangan cairan
Suhu =36,9
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,6
DISUSUN OLEH
LALA VERONICA
2018.C.10a.0974
9. Denah Pelaksanaan
Setting Tempat :
Keterangan:
1. Mobilisasi dan
APA ITU PERAWATAN MASA
Istirahat
NIFAS ?
2.Diet dan makan
perawatan terhadap wanita yanghamilcukup
yang telah selesai bersalin sampai
3. Eliminasi buang
alat-alat kandungan kembali seperti
air kecil
sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-
8 minggu. Akan tetapi, seluruh4. alat
Kebersihan diri
genetalia baru pulih kembali seperti
5. Laktasi
sebelum ada kehamilan dalam
waaktu 3 bulan.
Bila terjadi tanda-
tanda yang tidak
wajar segera
periksa
kepelayanan
kesehatan
E-ISSN : 2622-4135
1
5