Disusun Oleh :
NIM. PO.62.20.1.16.150
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa saya ucapkan atas kehadirat TuhanYang Maha Esa, ,karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas
Penelitian Metodologi Kuantitatif yang berjudul “HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN
INSOMNIA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DIV KEBIDANAN DI POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA”
Penulis menyadari, karya yang penulis susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak. Sebagai manusia biasa, kami
berusaha dengan sebaik-baiknya dansemaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga
penulis tidak luput darisegala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun Proposal ini.
Untuk menyempurnakan karya ini, penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.Sehingga di kemudian hari penulis dapat
menyempurnakan makalah ini dan penulis dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah
penulis lakukan.Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pendidikan yang baik didukung oleh beberapa unsur yang baik pula, antara
lain organisasi yang sehat, pengelolaan yang transparan dan akuntable, ketersediaan
rencana pembelajaran dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan
pasar kerja, kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia dibidang akademik dan
non akademik yang handal dan professional, ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas
belajar yang memadai, serta lingkungan akademik yang kondusif. Dengan didukung ke
lima unsur tersebut, perguruan tinggi akan dapat mengembangkan iklim akademik yang
professional. Beberapa indikator yang sering dipakai sebagai tolak ukur mutu lulusan
adalah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), lama studi dan predikat kelulusan yang
disandang (Direktorat Akademik & Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2008).
Insomnia merupakan gangguan tidur yang sering dikeluhkan. Gangguan tidur ini
dapat mempengaruhi pekerjaan, aktivitas sosial dan status kesehatan bagi penderita.
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stress situasional seperti masalah
keluarga, kerja atau sekolah, penyakit atau kehilangan orang yang dicintai. Insomnia
temporer akibat dari situasi stres dapat menyebabkan kesulitan kronik untuk tidur yang
cukup, mungkin disebabkan oleh kekhawatiran, stres dan kecemasan (Perry & Potter,
2006).
Kebutuhan manusia untuk tidur pada bayi adalah 13-16 jam untuk pertumbuhan bayi,
pada anak adalah 8-12 jam untuk perkembangan otak anak-anak untuk ketahanan
memori, pada dewasa adalah 6-9 jam untuk menjaga kesehatan dan pada usia lanjut
adalah 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena usia yang semakin senja
mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat berfungsi optimal, maka untuk
mencegah adanya penurunan kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur
yang sesuai (Lumbantobing, 2006).
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Hubungan tingkat stress dengan insomnia
pada mahasiswa tingkat akhir DIV Kebidanan .
Tujuan umum penelitian ini ntuk mengetahui gambaran hubungan antara tingkat
stress dengan tingkat insomnia pada Mahasiswa DIV Kebidanan tingkat akhir di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
a. Bagi Penulis
b. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan stres dan
insomnia. Teori-teori tersebut meliputi konsep stres yang terdiri dari pengertian,
penyebab, jenis, respon, gejala, tingkat, dan dampak stres, dan konsep insomnia
yang terdiri dari pengertian, klasifikasi, faktor yang mempengaruhi insomnia,
gejala, dan dampak insomnia.
Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama, dari beberapa jam
sampai hari. Fase ini ditandai dengan kewaspadaan, fokus pada indra
penglihatan dan pendengaran, peningkatan ketegangan dalam batas
toleransi, dan mampu mengatasi situasi yang dapat mempengaruhi
dirinya (Suzanne & Brenada, 2008). Contoh stres sedang yang sering
dihadapi mahasiswa perselisihan antarteman, tugas yang berlebihan,
mengharapkan liburan, permasalahan keluarga.
Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
tahun. Semakin sering dan lama situasi stres, semakin tinggi resiko
kesehatan yang ditimbulkan (Potter & Perry, 2005). Hal tersebut
terjadi karena pada tahap ini individu tidak mampu menggunakan
koping yang adaptif, tidak mampu melakukan kontrol aktifitas fisik
dalam jangka waktu yang lama, dan sulit focus pada satu hal
terutama dalam memecahkan masalah (Suzanne & Brenada, 2008).
Menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah. Apalagi saat semester akhir.
Beban moral dan beban pikiran tentunya akan menyelimuti hari-hari mereka. Kuliah
merupakan aktivitas yang dapat menggembangkan hardskill maupun softskill. Bagi
mahasiswa tingkat akhir, menyelesaikan skripsi adalah tujuan utama. Namun, tidak
sedikit para pejuang skripsi yang menunjukkan gejala stres mahasiswa tingkat akhir.
Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir. Mulai
dari sulitnya mencari buku literatur, susahnya bertemu dengan dosen pembimbing,
dan kurangnya pengetahuan mengenai suatu penelitian.
Stres mahasiswa tingkat akhir dapat menjadi beban yaitu menurunkan kesehatan
mental menjadi lebih buruk Menurut Misra dan Castillo dalam Academic Stress
Among College Student mengatakan bahwa stress merupakan beban mental pada
seseorang saat mengerjakan pekerjaan di luar batas kemampuan seseorang yang
menyebabkan rasa cemas dan tegang. Tidak semua mahasiswa mengalami stress di
akhir pendidikan. Rata-rata 20 persen mahasiswa tingkat akhir mengalami stress
karena beban yang semakin menumpuk.Faktor penyebab terjadinya stress yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keadaan fisik, perilaku dan kognisi.
Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkingan fisik, lingkungan belajar, dan
kegiatan sehari-hari.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif analtik dengan desain penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional. Merupakan Metode pendekatan waktu yang
digunakan adalah cross sectional yaitu suatu metode pengambilan data yang dilakukan
pada suatu waktu yang bersamaan. Metode ini bertujuan agar diperoleh data yang
lengkap dalam waktu yang relatif singkat (Notoatmojo, 2005).
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013) .
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2019 yakni dimulai dengan melakukan penelusuran
kepustakaan, pengajuan judul, pengumpulan data awal, pembuatan proposal,
bimbingan, pengumpulan data penelitian, analisa data, pengumpulan laporan hasil
akhir penelitian dan seminar hasil penelitian proposal.
1. Populasi
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah
Mahasiswa DIV Kebidanan Tingkat Akhir di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palangka Raya.
E. Instrumen Penelitian
F. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil data primer
dari Mahasiswa DIV Kebidanan Tingkat Akhir dengan menggunakan kuesioner
terstruktur yang berisi pertanyaan terbuka tentang stress dan pertanyaan tentang
insomnia. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut :
2. Setelah itu, peneliti membuat surat izin penelitian dari kampus Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya Program Studi Diploma IV Keperawatan.
4. Kemudian surat dari kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Palangka Raya
5. Kemudian peneliti meminta izin kepada pengurus untuk melakukan penelitian pada
Mahasiswa DIV Kebidanan tingkat akhir di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palangka Raya.
6. Peneliti memberikan maksud dan tujuan penelitian kepada responden yang telah
memenuhi kriteria penelitian.
8. Responden diberikan pertanyaan oleh peneliti sesuai isi kuesioner dan mengisi di
tempat sesuai dengan kesepakatan ataupun kontrak waktu dan tempat sebelumnya.
9. Jika semua kuesioner telah terisi, peneliti akan mengumpulkan kuesioner kembali dan
peneliti akan menganalisis data yang telah di dapatkan dari responden.
10. Peneliti mendapatkan data dari responden lalu dianalisis dengan menggunakan uji
chi-square dan diolah dengan menggunakan program computer.
1. Analisa Data
Menurut Sugiono (2012) mengartikan analisa data sebagai proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil kuesioner dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Data yang telah diolah kemudian dianalisis. Jenis analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Tujuan dari analisis univariat
adalah untuk menjelaskan distribusi usia, jenis kelamin, status tempat tinggal,
aktivitas selama menyelesaikan skripsi, tingkat stres dan insomnia yang dialami
responden (Hastono & Sabri 2010). Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat stres dengan insomnia pada mahasiswa DIV Kebidanan
tingkat akhir .
Data pada kuesioner dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama yaitu data berupa
usia, jenis kelamin, status tinggal dan aktivitas responden. Bagian kedua terdiri dari
…. pernyataan berskala likert terkait tingkat stres. Bagian ketiga terdiri dari …
pertanyaan tertutup dengan terkait Insomnia. Hasil analisis univariat data ini
disajikan dalam bentuk tabel beserta dengan persentase, frekuensi, dan mean untuk
menggambarkan distribusi usia, jenis kelamin, status tempat tinggal, aktivitas selama
menyelesaikan skripsi, tingkat stres dan insomnia yang dialami responden. Hasil
analisis bivariat merupakan hasil dari perhitungan chi- square untuk mengetahui
hubungan tingkat stres dan insomnia pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan
skripsi. Tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% (CI= 95%) dengan menggunakan
perhitungan rumus uji chi square (Hastono & Sabri, 2010):
x2 = (0 − E) 2
Σ
E
Keterangan :
x2 = chi square
2. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2007), cara melakukan pengolahan data adalah sebagai berikut :
2.1 Editing (Memeriksa)
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan dan kejelasan data. Jika terdapat kekurangan data segera dilengkapi
2.2 Coding (Memberi Tanda Kode)
Aplikasi data merupakan uji statistic yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer.
H. Etika Penelitian
3. Confidentially (Kerahasiaan)
5. Self Determination
Brunner & Suddarth. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Alih Bahasa Agung
Waluyo. Edisi 8. Jakarta: EGC
Comfort, R. (2010). Mengatasi Insomnia: Kiat Praktis & Alkitabiah untuk Membantu Orang yang
Sulit Tidur. Jakarta: Inspirasi.
Direktorat Akademik & Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2008. Buku Panduan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Hidaayah, Nur., & Alif, Hilmi. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Terjadinya
Insomnia Pada Wanita Premenopause di Dusun Ngablak Desa Kedungrukem Kecamatan
Benjeng Kebupaten Gresik. Jurnal Ilmiah Kesehatan , Vol. 9 No. 1 Hal.69-76.
Horsley, K.J., Codie, R.R., Sheila, N.G., Charles, S., Sandeep, G.A., James, A.S., Ross, A., &
Tavis, S.C. (2016). Insomnia Symptoms and Heart Rate Recovery Among Patiens in
Cardiac Rehabilitation. Journal of Behavioral Medicine, 39, 642-651. Diakses pada
tanggal 20 November 2016.
Hastono, S.P & Sabri, L. (2010). Statistik kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Hidayat, A.A. 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data,.Penerbit Salemba
medika.
Kausar. (2010). Perceived stress, academic workloads and use of coping strategies by
university students. Journal of Behavioural Sciences. Vol. 20.
Kozier, Erb, Berman, Snyder. (2009). Buku Ajar Fundamental keperawatan Konsep, proses &
Praktek. Edisi 5. Alih bahasa : Eny,M., Esti, W., Devi, Y.Jakarta: EGC.
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri Kusnandar, Y.(2009) Penuntut
Penggunaan relaksasi Benson. Bandung : Mumtaz Agency.
Lumbantobing, S. M. 2006. Gangguan Tidur, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Lubis & Nurlaila. (2010). “Mengapa tingkat stres pelajar makin tinggi”. Style
Sheet.www.vivanews.com/news/read/120642-
mengapa_tingkat_stres_pelajar_makin_tinggi. Diunduh pada tanggal 3
Oktober 2011.
Losyk, B. (2007). Kendalikan stres anda: cara mengatasi stres dan sukses di
tempat kerja (Marselita Harapan, Penerjemah). Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Munir, B. (2015). Neurologi Dasar. Jakarta : Sagung Seto.
Molen, Y.F., Luciane, B.C., Lucila, B.F., & Gilmar, F. (2013). Insomnia:
Psychological and Neurobiological Aspect and Non-Pharmacological
Treatments. Neurologia, Universidade Federal de São Paulo, Sao Paulo SP,
Brazil. Diakses pada tanggal 14 Januari 2017.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Nafilda, H., Nadjmir., & Hardisman. (2016). Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan.
Jovanovic, J., Lazaridis, K., & Stefanovic, V. (2006). Theoretical approaches to problem of
occupational stress. Acta Facultatis Medicae Naissensis, 23(3), 163- 169.
Perry dan Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik E/4,
vol 2. EGC, Jakarta.
Perry dan Potter. (2006). Fundamental Keperawatan volume 2, Edisi IV. Jakarta: EGC.
Potter, P.A and Perry, A.G. 2005. Fundamental nursing: concepts, process, and practice. 6th
edition. St. Louis: Mosby Year Book.
Robotham, D. (2008). Stres among higher education students: towards a research agenda.
Springer Science+Business Media B.V. 56:735-746.
Rafidah, K. et all. (2009). Stress and academic performance: empirical evidence from university
students. Academy of Educational Leadership Journal.Vol. 13, No. 1
Setiadi (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan, Edisi 2.Yogyakarta, Graha
Ilmu
Suzanne & Brenda. (2008). Text book of medical surgical nursing. 11thEd.
Syamsoedin . (2015) . Hubungan duarsi penggunaan media social dengan kejadian insomnia
pada remaja di SMA Negeri 9 Manado . ejournal keperawatan (e-Kp ), 3 (1).
Sulistyowati & Khairun, N. (2014). Perbedaan Insomnia Sebelum dan Sesudah Mandi Air
Hangat pada Wanita Menopause di Dusun Laren Desa Laren Kecamatan Laren –
Lamongan. Surya, 3. Diakses pada tanggal 25 November 2016. stikesmuhla.ac.id
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa-menurut-para-ahli-beserta-peran-dan-
fungsinya/ (Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya , Aris
KurniawanDiposting pada 07/08/2019 )