Anda di halaman 1dari 22

Volume 26 Nomor 1, Januari 2021: 35-56 E-ISSN: 2579-6518

DOI:10.20885/psikologika.vol26.iss1.art3 P-ISSN: 1410-1289

Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio


Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, Bandung

Abstrak. Mahasiswa baru memiliki kerentanan mengalami gangguan psikologis. Kesejahteraan


psikologis diketahui merupakan sumber daya bagi mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan
perkuliahan. Namun, demikian, studi yang mengidentifikasi dimensi-dimensi kesejahteraan
psikologis sebagai faktor protektif mahasiswa baru masih jarang dilakukan. Penelitian ini
menggunakan metode regresi sederhana untuk mengetahui hubungan indikasi gangguan
psikologis dengan kesejahteraan psikologis secara umum dan stepwise multiple regression untuk
mengidentifikasi dimensi kesejahteraan psikologis yang signifikan menjadi prediktor indikasi
gangguan psikologis. Partisipan penelitian ini berjumlah 151 mahasiswa baru di Fakultas
Psikologi Universitas “X”, Jawa Barat. Alat ukur penelitian ini adalah kesejahteraan psikologis
dari Ryff dan Self Report Questionnaire (SRQ-20). Hasil menunjukkan bahwa kesejahteraan
psikologis secara umum dapat menjadi faktor protektif dan secara spesifik, dimensi penerimaan
diri dan penguasaan lingkungan merupakan faktor protektif terhadap indikasi gangguan mental
pada mahasiswa baru.
Kata Kunci: gangguan psikologis, kesejahteraan psikologis, mahasiswa baru

Psychological Disorder and Psychological Well-Being among First-year


University Students

Abstract. First-year university students are vulnerable to certain psychological disorders.


Psychological Well-Being (PWB) is one of the resources they can use to face academic challenges.
However, research focusing to identify PWB as protective factor among first-year university
students is still rare. This study employs quantitative method involving 151 respondents from
the Faculty of Psychology of University X in West Java. It uses a PWB scale composed by Ryff
and Self Report Questionnaire (SRQ-20). It also employs simple multiple regression to determine
the relation between PWB and symptoms of psychological disorders, on one hand, and stepwise
multiple regression to find out which dimensions of PWB are significant to anticipate
psychological disorder, on the other. This study argues that PWB, especially self-acceptance
and environment mastery dimension, can be used as a protective factor against psychological
disorders.
Keywords: first-year university students, psychological disorders, psychological well-being

Korespondensi: Airin Triwahyuni. Email: airin.triwahyuni@unpad.ac.id

35
Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

Hasil riset terdahulu menunjukkan Gangguan psikologis yang dialami


adanya peningkatan pada permasalahan mahasiswa dapat berdampak pada berbagai
gangguan psikologis pada mahasiswa pada aspek dalam kehidupan perkuliahan. Pada level
kurun waktu terakhir (Storrie et al., 2010). individu, gangguan psikologis dapat
Mahasiswa adalah kelompok yang rentan mempengaruhi kondisi fisik, emosional,
terhadap gangguan psikologis (Bruffaerts et kemampuan berpikir, dan keberfungsiannya
al., 2018; Saleem & Mahmood, 2013). dalam lingkungan sosial (Agnafors et al., 2020;
Mahasiswa berpotensi mengalami berbagai VanderLind, 2017). Misalnya, depresi dapat
gangguan psikologis mulai dari ringan sampai membuat seorang mahasiswa mengalami
dengan berat. Sebuah penelitian perubahan afektif yang mengganggu aktivitas
menyebutkan prevalensi mahasiswa sehari-hari, kehilangan minat untuk
mengalami gangguan psikologis sebesar 48% melakukan aktivitas sehari-hari termasuk
untuk gangguan psikologis ringan dan 10% aktivitas belajar, kemampuan memusatkan
untuk gangguan psikologis berat (Shiels et al., perhatian menjadi terganggu, kemampuan
2008). Gangguan psikologis ringan misalnya mengingat terganggu, sulit mengambil
rasa cemas berlebihan, sulit tidur, gelisah, keputusan, kehilangan motivasi, merasa tidak
perubahan suasana hati, dan perubahan pola berharga, menjauhkan diri dari lingkungan
makan. Gangguan berat yang telah memenuhi sosial, dan pada beberapa kasus melakukan
kriteria diagnosis gangguan psikologis percobaan bunuh diri (American Psychiatric
misalnya depresi, gangguan belajar, Association, 2013). Individu yang mengalami
percobaan bunuh diri, perilaku melukai diri gangguan psikologis berat biasanya
sendiri, gangguan makan, dan mengalami kesulitan untuk memproses
penyalahgunaan obat (Gallagher et al., 2000). informasi yang merupakan hal penting dalam
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa keberhasilan di bidang akademis (Angelidis
dalam 13 tahun terakhir terjadi peningkatan et al., 2019; Yousefi et al., 2016). Studi lain
jumlah mahasiswa yang mengalami depresi menunjukkan bahwa mahasiswa yang
sebanyak dua kali lipat dan tiga kali lipat pada mengalami gangguan psikologis beresiko
perilaku bunuh diri (Yasin & Dzulkifli, 2010). untuk tidak melanjutkan studinya (dropout)
Pada mahasiswa baru ditemukan prevalensi (Hjorth et al., 2016). Selain itu, mahasiswa
yang lebih tinggi yaitu satu dari tiga orang yang mengalami gangguan psikologis juga
mengalami salah satu dari gangguan berat berpotensi mempengaruhi orang-orang di
seperti gangguan cemas, gangguan afektif, sekelilingnya karena dapat melakukan
atau gangguan penyalahgunaan obat perilaku yang membahayakan dirinya dan
(Auerbach et al., 2018). orang lain (Kitzrow, 2009).

36 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

Munculnya gangguan psikologis pada Berbagai usaha untuk mengurangi


mahasiswa baru sangat erat kaitannya dengan dampak gangguan psikologis pada mahasiswa
dunia perkuliahan yang baru saja mahasiswa telah dilakukan, misalnya dengan konseling.
masuki. Pada saat seorang mahasiswa baru Mahasiswa yang mengikuti konseling
memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa mengatakan bahwa konseling membantu
menghadapi banyak perubahan. Memasuki mereka untuk mencapai tujuan mereka di
dunia perkuliahan adalah salah satu masa transisi universitas dan membantu mereka mengurangi
dalam kehidupan (Bowman, 2010). Beberapa stress yang berpotensi mengganggu
penelitian menyatakan bahwa tingkat stres penyelesaian tugas-tugas akademis (Kitzrow,
meningkat saat seseorang menjadi mahasiswa 2009). Konseling pada mahasiswa yang
(Holmes & Silvestri, 2016; Pascoe et al., 2020; mengalami gangguan psikologis juga terbukti
Roberts et al., 2000; Saleh et al., 2017; Stewart- dapat berdampak positif pada nilai akademik
brown et al., 2000). Mahasiswa juga dikatakan dibandingkan mahasiswa yang tidak mendapat
memiliki tingkat stres yang lebih tinggi konseling (Schwitzer et al., 2018). Meskipun
dibandingkan dengan populasi non-mahasiswa demikian mengatasi masalah gangguan
(Adlaf et al., 2010). Lingkungan yang berbeda psikologis pada mahasiswa bukan hanya
dengan sebelumnya, jauh dari orang tua, dan menjadi tanggung jawab profesional yang
tuntutan akademik merupakan sumber stress bekerja di institusi pendidikan namun juga
bagi mahasiswa baru (Jackson et al., 2013; Saleh menjadi tanggung jawab semua pihak,
et al., 2017). Beberapa area kehidupan termasuk juga institusi pendidikan yang
mahasiswa seperti keberhasilan akademik, membuat kebijakan (Baik et al., 2019).
relasi dengan teman dan keluarga, keuangan, Universitas dapat berperan misalnya dalam
dan kesehatan tubuh menjadi salah satu sumber membantu memberikan dukungan dan sumber
kehawatiran pada mahasiswa (Beiter et al., daya bagi mahasiswa baru dalam menghadapi
2015). Pada periode memasuki perkuliahan ini tekanan selama transisi menjalani kehidupan
banyak mahasiswa mengalami onset pertama perkuliahan (Aldiabat et al., 2014). Bantuan
gejala gangguan psikologis (Pedrelli et al., profesional hanya dapat berdampak pada
2015). Mahasiswa baru yang dapat secara sebagian kecil populasi mahasiswa yang telah
efektif beradaptasi dengan lingkungan akademis mengalami gangguan psikologi karena pada
dan sosial yang baru di dunia perkuliahan umumnya bantuan profesional bersifat kuratif.
memiliki peluang lebih besar untuk dapat Pada sisi lain, terdapat keterbatasan karena tidak
mengikuti pendidikan di universitas dan seimbangnya jumlah konselor dengan
menyelesaikan pendidikannya (van Rooij et al., mahasiswa yang membutuhkan penanganan
2018). konseling (Auerbach et al., 2016; Xiao et al.,

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 37


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

2017). Pendekatan yang bersifat preventif pada pada pendekatan kesejahteraan psikologis
mahasiswa juga perlu dilakukan karena dapat berkaitan dengan gejala gangguan psikologis
mengurangi jumlah penderita gangguan mental menjadi penting.
dalam jangka panjang (Huppert, 2009). Kesejahteraan psikologis (psychological
Universitas sebagai institusi pendidikan perlu well-being/PWB) adalah pemaknaan seseorang
memperhatikan kesejahteraan mahasiswa bahwa ia telah mencapai hakikatnya yang
secara personal bukan hanya mempersiapkan terbaik sebagai manusia (Ryff, 2014). Seorang
mahasiswa agar menjadi pekerja profesional manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
yang sukses (Kumaraswamy, 2013; tidak hanya berusaha untuk mendapatkan
Sreeramareddy et al., 2007). kesenangan, dan terpuaskan secara biologis
Saat ini sedang berkembang salah satu namun berusaha mencari makna hidupnya
pendekatan ilmiah yang memfokuskan pada dengan mengoptimalkan potensi yang ada di
cara-cara yang membuat seseorang dalam dirinya. Kondisi well-being ini terlihat dari
berkembang, memfokuskan pada kekuatan pemahaman dan penerimaan seseorang
dalam diri manusia, bukan pada kelemahan pada terhadap kekuatan dan kelemahan dirinya,
diri manusia yaitu pendekatan kesejahteraan memiliki tujuan hidup, memiliki keinginan
secara psikologis (well being). Pemahaman untuk terus mengembangkan diri, relasi yang
mendalam mengenai kesejahteraan psikologis positif dengan orang lain, tidak bergantung pada
pada perilaku, kondisi biologis, dan perilaku orang lain, dan mampu mengatasi berbagai
sosial dapat berdampak secara positif bagi macam kesulitan dalam hidupnya. Ryff (1989)
individu, organisasi, dan masyarakat secara memformulasikan sebuah model teoretis
umum (Huppert, 2009; Ryff, 2018). Pendekatan mengenai kesejahteraan psikologis yang
ini tidak memfokuskan pada kelompok yang mencakup karakteristik dan persepsi yang luas
telah mengalami gangguan mental namun lebih mengenai keberfungsian sebagai individu yaitu
memfokuskan pada kelompok yang tidak autonomy, environmental mastery, personal
mengalami gangguan mental yaitu pada growth, positive relation with others, purpose
individu secara umum. Sebuah penelitian in life, dan self-acceptance.
epidemiologis membuktikan bahwa Dalam berbagai penelitian, kesejahteraan
pendekatan kuratif pada kelompok yang telah psikologis ditemukan memiliki hubungan
mengalami gangguan mental tidak akan dengan kondisi kesehatan (Ryff & Singer, 2008).
mengurangi jumlah gangguan mental karena Penelitian pada mahasiswa di Jepang
akan selalu ada penambahan jumlah individu menemukan bahwa profil kesejahteraan
yang mengalami gangguan mental (Rose et al., psikologis berhubungan dengan tingkat depresi
2008). Oleh karena itu, studi yang berfokus dan kecemasan (Liu et al., 2009). Namun di sisi

38 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

lain, berhubungan dengan kepuasan hidup dan Kesejahteraan psikologis sebagai faktor
emosi positive (Bowman, 2010). Kesejahteraan protektif gangguan psikologis dapat dijelaskan
psikologis merupakan faktor pelindung pada melalui penelitian di area sistem saraf. Pada
proses adaptasi awal perkuliahan (Angela et al., penelitian menggunakan resonansi magnetik
2008; Hurtado & Carter, 1997; Mendoza-denton yang bertujuan untuk menemukan perbedaan
et al., 2014). Salah satu potensi sumber daya individu dalam merespon stimulus negatif
yang dapat membuat mahasiswa berhasil ditemukan bahwa terjadi peningkatan aktivasi
beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan amigdala bagian kiri dan kanan. Perbedaan
yang baru adalah kesejahteraan psikologis tingkat aktivasi amigdala ini berhubungan
(Bowman, 2010). Stres akademik yang dialami dengan profil kesejahteraan psikologis individu
mahasiswa ternyata juga berhubungan dengan tersebut. Individu dengan tingkat kesejahteraan
kondisi kesejahteraan psikologis mahasiswa tinggi cenderung lebih lambat mengevaluasi
tersebut (Chow, 2007). Penelitian sebelumnya informasi negatif, menujukkan penurunan
menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis aktivasi amigdala, dan peningkatan aktivasi
berkorelasi signifikan dengan pengontrolan ventral anterior cingulated cortex (Suardi et al.,
terhadap simtom depresi, dan dapat membantu 2016; Tang et al., 2019; Van Reekum et al., 2007).
pemulihan kesehatan mental bagi orang dengan Penelitian lain menunjukkan bahwa tingkat
gangguan psikologis (Browne et al., 2017). kesejahteraan psikologis yang tinggi
Mahasiswa dengan kesejahteraan psikologis berhubungan dengan volume insular cortex.
yang tinggi, cenderung menggunakan tiga Terdapat hubungan positif antara
strategi penyelesaian masalah yaitu pemaknaan pengembangan diri, relasi positif dengan orang
secara positif, mencari dukungan, dan lain, dan tujuan hidup dengan grey matter pada
perencanaan (Freire et al., 2016). Mahasiswa insular cortex sebelah kanan (Lewis et al.,
dapat mengelola kondisi kesejahteraan 2013).
psikologisnya melalui penggunaan pelayanan Di Indonesia sendiri belum banyak
konseling dan behavioral intervention yang penelitian yang mengenai gangguan psikologis
disediakan oleh universitas (Cooke et al., 2006; pada mahasiswa, padahal lima tahun belakangan
Mahomed et al., 2019; Weiss et al., 2016). ini cukup banyak media massa yang melaporkan
Pemahaman yang komprehensif mengenai mahasiswa yang mengalami gangguan psikologis
kesejahteraan psikologis pada masa awal berat. Pada umumnya penelitian mengenai
perkuliahan dapat mempermudah pembuatan gangguan psikologis di Indonesia masih berfokus
intervensi yang dapat membantu mahasiswa pada prevalensi dan penyebabnya. Sebuah
melalui masa transisi dari sekolah ke universitas penelitian pada mahasiswa universitas di Jakarta
(Bewick et al., 2010). pada tahun 2017 menunjukkan sebanyak

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 39


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

12.69% mahasiswa mengalami gangguan Berdasarkan penelitian-penelitian


psikologis. Data ini menunjukan tingkat yang sebelumnya mengenai gangguan psikologis
lebih tinggi dua kali lipat jika dibandingkan pada mahasiswa dan kesejahteraan psikologi,
dengan riset kesehatan dasar 2013 yaitu sebesar penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
6% (Vidiawati et al., 2017). Penelitian lainnya gambaran mengenai hubungan antara gangguan
pada mahasiswa kedokteran berfokus pada jenis psikologis dengan kesejahteraan psikologis dan
gangguan psikologis yang dialami dan stressor- menganalisis dimensi kesejahteraan psikologis
stressor diduga menjadi pemicu (Sari et al., yang dapat menjadi faktor protektif bagi
2017). Terdapat sebuah penelitian yang mahasiswa agar terhindar dari gangguan
mengaitkan kesejahteraan psikologis dengan psikologis.
tingkat stres pada mahasiswa yang sedang Metode
menyelesaikan tugas akhir (Aulia & Panjaitan,
Pendekatan yang digunakan dalam
2019). Namun demikian, penelitian tersebut
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
belum memberikan gambaran mengenai
Seluruh mahasiswa fakultas Psikologi
dimensi-dimensi pada kesejahteraan psikologis
Universitas “X” Bandung angkatan 2017,
yang berperan dalam menurunkan gejala
semester 2, berjumlah 154 orang menjadi target
gangguan psikologis. Adanya analisis dimensi
populasi penelitian ini. Teknik non-random
kesejahteraan psikologis tersebut dapat
sampling yaitu dengan mengambil keseluruhan
membantu memberikan saran yang lebih spesifik
populasi mahasiswa baru dilakukan karena
untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
peneliti menemukan banyak mahasiswa baru
Salah satu penelitian mengenai warga Indonesia
yang menunjukan gejala gangguan mental
yang berkuliah di United Kingdom (UK)
emosional. Pengambilan data dilakukan pada Mei
menunjukan profil kesejahteraan psikologis yang
2018 selama dua minggu. Prosedur pengambilan
spesifik sehingga dapat memberikan
datanya adalah dengan menyebarkan kuesioner
rekomendasi intervensi berdasarkan profil
kepada responden dan meminta mereka untuk
kesejahteraan psikologis responden, misalnya
mengisi. Sebanyak 151 orang mahasiswa
merekomendasikan untuk memperkuat
bersedia menjadi partisipan penelitian, dan 3
organisasi mahasiswa Indonesia yang ada di UK
mahasiswa yang lain tidak bersedia.
dan membuat aktivitas-aktivitas yang dapat
Analisis data
meningkatkan hubungan antara mahasiswa
Indonesia dan mahasiswa internasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

berdasarkan profil dimensi environmental indikasi gangguan mental dan kesejahteraan

mastery yang rendah (Susanti & Supradaniati, psikologis. (1) Gangguan psikologis

2018). didefinisikan sebagai kondisi yang

40 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

mengindikasikan bahwa individu mengalami Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Agak Tidak
suatu perubahan emosional yang mungkin Setuju, Agak Setuju, Setuju, Sangat Setuju. Hasil
berkembang menjadi keadaan yang patologis perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha
dan dapat membahayakan bagi kesehatan jiwa Cronbach didapatkan koefisien reliabilitas
individu. Gangguan psikologis dalam penelitian sebesar .933. Hasil reliabilitas per dimensi
ini diukur melalui Self Report Questionnaire adalah sebagai berikut dimensi autonomy (á =
(SRQ-20) dari World Health Organization .701), dimensi environmental mastery (á =
(1994), yang terdiri dari 20 butir pertanyaan. .789), dimensi personal growth (á = .666),
Setiap butir pertanyaan memiliki dua pilihan dimensi positive relation with others (á=0.809),
jawaban, yaitu “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” dimensi purpose in life (á = .807), dan dimensi
diskor 1, sedangkan jawaban “tidak” diskor 0. self-acceptance (á = .815). Pengumpulan bukti
Individu yang mendapat total skor 6 validitas menggunakan confirmatory factor
dikategorikan sebagai individu yang analysis menunjukkan bahwa PWB Scale
diindikasikan mengalami gangguan psikologis memenuhi kriteria model fit (X2 = 1289.88; p =
(gangguan neurotik) dan disarankan untuk .00, RMSEA = .072, CFI = .95, SRMR = .076). Ada
bertemu dengan psikolog atau tenaga kesehatan dua item pada kuesioner PWB yang tidak
jiwa lain. Alat ukur SRQ-20 diterjemahkan oleh digunakan, karena memiliki nilai t-values yang
tim dari Pusat Studi Psikometri, Asesmen dan tidak signifikan, yaitu butir 9 (dimensi personal
Evaluasi Program Fakultas Psikologi growth) dan butir 37 (dimensi autonomy).
Universitas Padjadjaran. Hasil perhitungan Analisis statistik dilakukan melalui dua
reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach langkah yaitu (1) Simple multiple regression untuk
didapatkan koefisien reliabilitas sebesar .796 mengetahui hubungan gangguan mental
dan pengumpulan bukti validitas menggunakan emosional dengan skor PWB secara umum, (2)
confirmatory factor analysis menunjukkan Multiple linear regression dengan metode enter
bahwa SRQ-20 telah memenuhi kriteria model untuk mengetahui hubungan gangguan psikologis
fit (Angela et al., 2008). (2) Kesejahteraan dengan keseluruhan dimensi PWB, (3) Stepwise
psikologis diukur menggunakan alat ukur PWB multiple regression digunakan untuk mencari
dari Ryff (1995). Alat ukur ini terdiri 42 butir tahu dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis
pernyataan yang mengukur enam dimensi yaitu yang signifikan menjadi prediktor bagi gangguan
self-acceptance, purpose in life, personal psikologis. Analisis statistik ini digunakan karena
growth, posit ive relation with others, analisis ini dapat mengetahui dimensi yang paling
autonomy, dan environmental mastery. Setiap signifikan menjadi prediktor bagi variabel
dimensi diukur melalui tujuh pernyataan dependen. Penghitungan statistic menggunakan
dengan enam pilihan jawaban yang berupa SPSS for Windows ver.23.

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 41


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

Hasil terhindar dari gangguan psikologis. Peneliti


Penelitian ini bertujuan untuk melibatkan 151 (96.7%) mahasiswa bersedia
mendapatkan gambaran mengenai hubungan menjadi partisipan penelitian. Sejumlah 121
antara gangguan psikologis dengan orang adalah perempuan dan 30 orang adalah
kesejahteraan psikologis dan menganalisis laki-laki. Rentang usia partisipan adalah 17-
dimensi kesejahteraan psikologis yang dapat 20 tahun dengan sebagian besar berada pada
menjadi faktor protektif bagi mahasiswa agar usia 18 tahun (52%) dan 19 tahun (41%).

Tabel 1
Statistik Deskriptif Gangguan Psikologis dan Dimensi PWB
Variabel n M (SD)
Gangguan Psikologis 151 8.64 (4.19)
Menjawab “Ya” ≥ 6 dari 20 114 10.37 (3.22)
Menjawab “Ya” < 6 dari 20 37 3.35 (1.51)
Psychological Well-Being 151 166.38 (25.16)
Autonomy 151 24.38 (4.75)
Environmental Mastery 151 26.75 (5.18)
Personal Growth 151 31.09 (4.50)
Positive Relation with Others 151 30.01 (5.78)
Purpose in LIfe 151 29.44 (5.77)
Self-acceptance 151 24.66 (5.60)

Tabel 1 menunjukkan rata-rata dari kesehatan mental. Sedangkan ada, 31


indikasi gangguan psikologis dan mahasiswa (24.5%) yang menjawab “Ya”
kesejahteraan psikologis, pada mahasiswa kurang dari enam, hal ini berarti mereka tidak
baru, yakni mahasiswa jenjang sarjana diindikasikan mengalami gangguan psikologis.
angkatan 2017. Pada indikasi gangguan Pada variable kesejahteraan psikologis, rata-
psikologis, ada sekitar 114 mahasiswa (75.5%) rata dimensi cukup bervariasi dari (24.38-
yang menjawab “Ya” lebih/sama dengan enam, 31.09). Rata-rata dimensi kesejahteraan psikologis
hal ini berarti mereka diindikasikan yang paling tinggi adalah personal growth (M =
mengalami gangguan psikologis sehingga 31.09, SD = 4.50) dan yang paling rendah adalah
disarankan untuk menghubungi tenaga dimensi autonomy (M = 24.38, SD = 4.75).

42 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

Tabel 2
Interkorelasi antar Variabel-variabel
Variabel 1 2 3 4 5 6 7
1. Indikasi gangguan mental -
2. Psychological Well-Being -.552** -
3. Autonomy -.307** .598** -
4. Environmental Mastery -.510** .838** .406** -
5. Personal Growth -.401** .793** .335** .603** -
6. Positive Relation with Others -.403** .744** .324** .630** .567** -
7. Purpose in LIfe -.417** .815** .404** .650** .651** .468** -
8. Self-acceptance -.522** .794** .418** .642** .580** .517** .601**
Catatan. **p < .01.

Tabel 2 menunjukkan interkorelasi skor total kesejahteraan psikologis, maka semakin


antarvariabel yang ada, dapat dilihat bahwa banyak gejala gangguan mental emosional pada
terdapat hubungan negatif dan signifikan antar mahasiswa. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi
variabel gangguan mental emosional dengan skor total kesejahteraan psikologis, maka semakin
kesejahteraan psikologis beserta dimensi-dimensi sedikit gejala gangguan mental emosional pada
kesejahteraan psikologis. Artinya, semakin rendah mahasiswa.

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 43


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

Tabel 3
Penjelasan Singkat Uji Asumsi
Teknik Statistik yang
Uji Asumsi Penjelasan singkat
digunakan
Uji Normalitas Sebuah uji untuk mengetahui bentuk Uji Kolmogorov-Smirnov
penyebaran suatu data yang
berkorespondensi pada distribusi normal.
Uji Sebuah uji untuk mengetahui korelasi antar Nilai VIF atau Tolerance pada
Multikolinearitas variabel bebas (independent variable) pada uji regresi
uji regresi berganda.
Diharapkan korelasi antar variabel
independent rendah dan korelasi variabel
independent dengan dependent tinggi.
Uji Linearitas Sebuah uji untuk mengetahui ada atau Uji Linearitas
tidaknya hubungan linear antar variabel.
Sebab hubungan regresi hanya akan bisa
tepat, jika terdapat hubungan linear antar
variabel dependen dan independent
Uji Sebuah uji yang memeriksa penyebaran Melihat penyebaran pada
Homoskedasitisitas variansi dari data variabel dependen pada scatter plot.
rentang variabel independent.
Hal yang diharapkan adalah penyebaran
variansi data variabel dependent sama
semua pada rentang variabel independent
Catatan. Sumber penjelasan singkat dari “Multivariate Data Analysis” ditulis oleh Hair, J. F., Tatham,
R. L., Anderson, R. E., dan Black, W. C., 2019, 5.

Setelah dilakukan analisis korelasi antar melakukan regresi linear sederhana, untuk
variabel dan melakukan beberapa uji asumsi memastikan bahwa kesejahteraan psikologis
regresi, seperti uji normalitas, multikolinearitas, dapat memprediksi gangguan psikologis. Tabel
linearitas, dan homoskedastisitas, hasilnya adalah 4 menunjukkan hasil regresi linear sederhana
data bersifat normal, tidak ditemukan dengan variabel prediktor adalah kesejahteraan
multikolinearitas, data antarvariabel bersifat psikologis terhadap variabel gangguan
linear, dan ditemukan homoskedasitias pada data. psikologis. Didapatkan bahwa kesejahteraan
Maka peneliti melakukan analisis selanjutnya psikologis dapat secara signifikan dapat
yakni regresi berganda. Penjelasan lebih detail menjadi prediktor bagi gangguan psikologis (R2
mengenai uji asumsi ada pada Tabel 3. = .315; F(1, 149) = 68.422; p = .000; 95% CI
Teknik regresi yang digunakan adalah [.126, -.077]). Jika dilihat dari nilai regresi (R2)
stepwise mult iple regression. Sebelum PWB dapat menjelaskan 31.5% varian dari
melakukan teknik regresi itu, penulis gangguan psikologis.

44 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

Tabel 4
Simple Linear Regression dari PWB terhadap Gangguan Mental Emosional
Variable  SE t p 95% CI

PWB * SRQ -.101 .012 -8.272 .000 [-.126, -.077]

Catatan. PWB = psychological well-being; SRQ = self-report questionnaire; CI = confidence interval.

Teknik multiple linear regression dengan others, purpose in life, personal growth,
metode enter dilakukan antara dimensi-dimensi environmental mastery (sebagai variabel
pada kesejahteraan psikologis, yaitu self- independen) dengan gangguan psikologis (sebagai
acceptance, autonomy, positive relations with variabel dependen). Berikut ini hasilnya:

Tabel 5
Multiple Linear Regression Dimensi PWB terhadap Gangguan Psikologis
Variabel  SE t p
Autonomy -.053 .076 -.708 .480
Environmental mastery -.179 .105 -1.703 .091
Personal growth -.053 .106 -.496 .620
Positive relations -.059 .077 -.766 .445
Purpose in life -.024 .084 -.284 .777
Self-acceptance -.214 .085 -2.515 .013*
Catatan. *p < .05.

Tabel 6 menunjukkan hasil multiple linear Setelah itu, stepwise multiple regression
regression dengan variabel prediktor adalah dilakukan untuk mengetahui dimensi PWB
dimensi-dimensi PWB terhadap variabel yang paling signifikan dan paling dapat menjadi
gangguan psikologis. Didapatkan bahwa secara prediktor pada gangguan psikologis. Pada
keseluruhan dimensi PWB secara signifikan dapat teknik ini variabel independen adalah seluruh
menjelaskan gangguan psikologis sebesar 33% dimensi PWB dan variabel dependen adalah
varian (R2 = .330; F(6, 144) = 11.826; p = .000). gangguan psikologis. Berikut ini hasilnya:

Tabel 6
Stepwise Multiple Regression dari Dimensi-Dimensi Psychological Well-Being terhadap Gangguan
Psikologis
95% CI for B
Variable B SE B β R2 ΔR2
LL UL
Model 1 .276 .276**
Self-acceptance -.427 -.539 -.315 .057 -.525
Model 2 .321 .045**
Self-acceptance -.260 -.411 -.109 .076 -.320
Environmental Mastery -.260 -.423 -.096 .083 -.296
Catatan. CI = confidence interval; LL = lover limit; UL = upper limit; *p < .05. **p < .01.

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 45


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

Berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa merasa nyaman dan memiliki kendali pada
hanya dimensi self-acceptance dan lingkungan baru dimana mahasiswa berada.
environmental mastery signifikan menjadi Seorang mahasiswa baru yang memiliki
prediktor bagi gangguan psikologis. Self- kesejahteraan psikologis rendah akan
acceptance menjadi dimensi yang paling kuat cenderung lebih rentan mengalami gejala-gejala
memprediksi gangguan psikologis. Hal ini gangguan mental, seperti selalu merasa cemas/
dapat dilihat pada nilai regresinya, bahwa self- tegang/khawatir, kehilangan rasa diri berharga,
acceptance dapat memprediksi 27.6% dari penurunan kemampuan kognisi, penurunan
varians gangguan mental emosional. Lalu pada energi, dan munculnya gejala fisik yang
model 2, environmental mastery – bersama disebabkan oleh permasalahan psikologis pada
dengan self-acceptance – juga bisa menjadi masa satu tahun pertama menjadi mahasiswa.
prediktor yang signifikan bagi gangguan Sedangkan mahasiswa baru yang mampu
mental emosional, yakni 32.1% varians dari memiliki hubungan antar pribadi yang
gangguan mental emosional dapat diprediksi bermakna, memiliki kendali dan merasa
oleh self-acceptance dan environmental nyaman di lingkungan dimana mahasiswa
mastery. Model 2 menjadi model akhir yang berada dan menyadari potensinya untuk
paling tepat untuk memprediksi jumlah gejala berkembang lebih jarang menunjukan gejala-
yang mengindikasikan gangguan psikologis. gejala gangguan mental pada masa tahun
Dimensi PWB yang lain, tidak menjadi pertamanya berkuliah. Mahasiswa baru yang
prediktor yang signifikan bagi gangguan memiliki kesejahteraan psikologis tinggi
mental emosional. Effect size self-acceptance cenderung lebih dapat mengatasi hambatan
dan environmental mastery tergolong besar, yang mahasiswa temui (Freire et al., 2019;
yakni Cohen’s d = .452. Zajacova et al., 2005). Mahasiswa juga
cenderung lebih fleksibel, resilien, efisien dalam
Pembahasan
menyelesaikan masalah, dan lebih berkomitmen
Penelitian ini menggambarkan hubungan untuk mencapai keberhasilan daripada
antara indikasi gangguan psikologis dengan memfokuskan diri untuk menghindari
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa baru. kegagalan (Freire et al., 2019; Schunk & Pajares,
Indikasi seorang mahasiswa baru mengalami 2002).
gangguan psikologis dapat diprediksi melalui Secara spesifik, penelitian ini
tingkat kesejahteraan psikologis secara umum mengindikasikan bahwa bagaimana seseorang
dan secara spesifik melalui bagaimana mahasiswa baru dapat memaknakan dirinya
mahasiswa baru tersebut menerima diri apa secara positif di dunia perkuliahan yang baru
adanya dan bagaimana mahasiswa tersebut menentukan bagaimana mahasiswa dapat

46 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

terhindar dari kemungkinan mengalami 2019). Sebuah penelitian menjelaskan bahwa


gangguan mental. Mahasiswa baru berpeluang cara penyelesaian masalah mahasiswa pada saat
untuk mengalami hal-hal yang kurang menghadapi hambatan di dunia perkuliahan
menyenangkan pada masa satu tahun pertama yang baru berhubungan erat dengan
karena perbedaan tuntutan perkuliahan, harus penyelesaian masalah yang mereka lakukan.
mencari teman baru, dan beberapa jauh dari Mahasiswa yang memiliki kesejahteraan
orang tua sehingga harus belajar hidup lebih psikologis tinggi, terutama pada dimensi self-
mandiri. Namun, mahasiswa yang tetap dapat acceptance, environmental mastery, purpose in
memaknakan dirinya secara positif meskipun life, dan personal growth cenderung lebih sering
mengalami berbagai kesulitan maka mahasiswa menggunakan tiga strategi penyelesaian
akan dapat terhindar dari kemungkinannya masalah yang adaptif yaitu positive reappraisal,
mengalami gangguan psikologis. Seorang support-seeking, dan planning (Freire et al.,
mahasiswa yang memaknakan diri secara 2016).
negatif, misalnya merasa ada yang salah dengan Secara umum hasil penelitian ini sejalan
dirinya akibat pengalaman hidup yang negatif dengan hasil penelitian sebelumnya yang
cenderung sulit untuk dapat mengatasi menjelaskan hubungan kesejahteraan
hambatan yang muncul dalam hidupnya psikologis dengan berbagai variabel lain penting
(Bowman, 2010). dalam latar perkuliahan, misalnya strategi
Temuan lainnya adalah bagaimana penyelesaian masalah yang adaptif (Freire et al.,
seorang mahasiswa baru dapat mengelola 2016) efikasi diri (Siddiqui, 2015), performa
lingkungannya sehingga mahasiswa dapat akademik (Bordbar et al., 2011), burnout
merasa nyaman di lingkungan dimana (Rehman et al., 2020), dan tingkat stres pada
mahasiswa berada dapat turut menentukan mahasiswa (Aulia & Panjaitan, 2019). Hal yang
kemungkinan seorang mahasiswa baru baru pada penelitian ini adalah kesejahteraan
mengalami gejala gangguan mental pada tahun psikologis digunakan sebagai prediktor
pertamanya menjadi mahasiswa. Keyakinan munculnya gejala-gejala gangguan psikologis.
bahwa mahasiswa dapat menciptakan Penelitian ini memperkuat argumen mengenai
lingkungan nyaman untuk dirinya di lingkungan pentingnya kesejahteraan psikologis pada
yang baru mengindikasikan penilaian mahasiswa tahun pertama, terutama dimensi
mahasiswa terhadap situasi baru di dunia self-acceptance dan environmental mastery
perkuliahan bukan sebagai hal yang dapat menjadi faktor protektif terhadap indikasi
menyulitkan dan menghindarkan mahasiswa gangguan mental.
dari kecemasan yang seringkali menjadi dasar Pada dua penelitian lain ditemukan secara
pada berbagai gangguan mental (Freire et al., konsisten bahwa self-acceptance,

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 47


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

environmental mastery, dan purpose in life dengan teman baru di dunia perkuliahan
adalah dimensi yang penting bagi mahasiswa meskipun berhubungan namun tidak
baru sebagai sumber daya untuk dapat mempengaruhi perasaan keterarahan dalam
memenuhi tuntutan dunia perkuliahan hidup pada mahasiswa baru.
(Bowman, 2010; Freire et al., 2016). Perbedaan Penelitian lain mengkategorikan
penemuan penelitian ini dengan dua penelitian kesejahteraan psikologis menjadi beberapa
lainnya terletak pada dimensi purpose in life, aspek, yaitu spiritual (purpose in life), sosial
yaitu adanya perasaan memiliki arah dalam (positive relation with others), dan kognitif
hidup, dorongan memiliki tujuan hidup yang (autonomy, personal growth, self-acceptance,
jelas, dan memaknakan pengalaman saat ini dan environmental mastery) (Bornstein et al., 2003;
masa lalu sebagai sesuatu yang bermakna. Salah Perez, 2012). Self-acceptance dan
satu penelitian menyebutkan bahwa purpose environmental mastery dikatakan memiliki
in life dapat mengalami perubahan apabila komponen kognitif yang kental, yaitu
pengalaman negatif yang dialami mahasiswa berhubungan dengan bagaimana mahasiswa
baru mempengaruhi hubungannya dengan para menyadari kelebihan dan kekurangannya serta
teman baru di tempatnya berkuliah (Bowman, bersikap positif terhadap kelebihan dan
2010). Sehingga, dapat dikatakan pada kekurangannya ini. Sedangkan, environmental
penelitian yang menemukan purpose in life mastery berhubungan dengan keyakinan
dapat memprediksi bagaimana mahasiswa seseorang untuk dapat membuat lingkungan di
memenuhi tuntutan perkuliahan dipengaruhi sekelilingnya memenuhi kebutuhannya. Dua
pula oleh dimensi positive relation with others. kondisi ini membuat seorang mahasiswa baru
Sedangkan pada penelitian ini, semua dimensi yang dihadapkan pada berbagai kesulitan di
kesejahteraan psikologis, termasuk purpose in lingkungan perkuliahan yang baru dapat tetap
life, berhubungan dengan indikasi gangguan bersikap optimis bahwa mahasiswa akan dapat
psikologis namun tidak semua dimensi menjadi mengatasi kesulitan yang mahasiswa hadapi.
faktor yang dapat memprediksikan munculnya Jikapun mengalami hambatan, mereka yang
gejala gangguan psikologis. Hal ini mungkin memiliki penerimaan diri positif yang tinggi dan
terjadi karena faktor spesifik pada masing- keyakinan untuk dapat mengelola lingkungan
masing dimensi kesejahteraan psikologis, selain dapat dengan cepat bangkit dan mencari cara
self-acceptance dan environmental mastery, untuk mengatasi kesulitan baik dengan
secara independen tidak dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan diri dan sumber daya
memprediksikan indikasi gangguan psikologis yang ada di lingkungan sehingga tidak membuat
pada mahasiswa baru. Berdasarkan penelitian mahasiswa terpuruk dan akhirnya
sebelumnya, muncul dugaan bahwa relasi memunculkan gejala-gejala gangguan

48 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

psikologis. Pada dasarnya sebagian besar baru lebih cepat dapat menguasai lingkungan
gangguan psikologis yang dicirikan dengan kampus baik fisik maupun sosial (Susanti &
kecemasan merupakan indikasi adanya Supradaniati, 2018).
stressor yang tidak dapat diatasi oleh seseorang. Limitasi penelitian ini adalah metode
Pada beberapa penelitian kesejahteraan penelitian yang menggambarkan hanya satu
psikologis dikaitkan dengan hardiness (Otero- angkatan mahasiswa baru pada satu fakultas
López et al., 2014) dan resiliensi (González- sehingga belum dapat melakukan kontrol
torres & Artuch-garde, 2014). terhadap kemungkinan variasi yang terkait
Secara independen, salah satu penjelasan karakteristik angkatan mahasiswa baru dan
dimensi penerimaan diri sebagai prediktor karakteristik fakultas. Oleh karena itu,
terhadap indikasi gangguan psikologis dapat penelitian selanjutnya pada topik ini dapat pula
digambarkan secara tidak langsung melalui dilakukan dengan menambah variasi angkatan
penelitian self-acceptance sebagai moderator dan fakultas asal mahasiswa baru.
antara keyakinan akan kondisi frustrasi yang
tidak dapat ditoleransi dengan derajat stres
Simpulan

akademis seorang mahasiswa (Jibeen, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk


Misalnya, mahasiswa yang memiliki keyakinan mendapatkan gambaran mengenai hubungan
bahwa mahasiswa akan tidak dapat mengatasi antara gangguan psikologis dengan
perasaan frustasi apabila tidak berhasil kesejahteraan psikologis dan menganalisis
mencapai suatu prestasi yang mahasiswa dimensi kesejahteraan psikologis yang dapat
inginkan ternyata tidak selalu memiliki derajat menjadi faktor protektif bagi mahasiswa agar
stress akademik yang tinggi, apabila mahasiswa terhindar dari gangguan psikologis.
memiliki pandangan yang positif mengenai diri Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat
sendiri. Beberapa intervensi yang ditujukan disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan
untuk mahasiswa agar memfokuskan pada psikologis dapat memprediksikan munculnya
penerimaan diri yang positif, mengurangi indikasi gangguan mental pada mahasiswa yang
evaluasi diri yang negatif telah terbukti memiliki berada pada tahun pertama.
dampak terhadap proses transisi dari sekolah
Saran
ke universitas yang lebih baik dan memiliki
perilaku serta emosi yang lebih positif Mahasiswa tahun pertama yang memiliki
(Dvoøáková et al., 2017; Koydemir & Sun- tingkat kesejahteraan psikologis tinggi mampu
Selýþýk, 2016). Sedangkan, dimensi memanfaatkan sumber daya dalam diri dan di
environmental mastery dapat dikembangkan luar diri untuk mengatasi kesulitan yang muncul
melalui program yang membuat mahasiswa dalam kehidupan perkuliahannya sehingga

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 49


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

lebih. Keyakinan bahwa dirinya mampu Psychiatric Publishing. https://doi.org/


h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 1 7 6 /
mengatasi kesulitan menjadi faktor protektif appi.books.9780890425596
terhadap munculnya gejala gangguan psikologis. Angela, M. L., Hurtado, S., Bowman, N., &
Oleh karena itu, intervensi pada mahasiswa Oseguera, L. (2008). Extending notions
of campus climate and diversity to
tahun pertama sebaiknya ditujukan untuk students’ transition to college. The Review
meningkatkan penerimaan diri yang positif, of Higher Education, 31(3), 257–285.
https://doi.org/10.1353/rhe.2008.0011
dan keyakinan untuk dapat mengelola
Angelidis, A., Solis, E., Lautenbach, F., Van Der,
lingkungan agar dapat merasa nyaman. W., & Putman, P. (2019). I’m going to fail!
Intervensi ini dapat dilakukan secara preventif Acute cognitive performance anxiety
increases threat-interference and
oleh pihak institusi pendidikan secara umum impairs WM performance. PLoS ONE,
dan secara spesifik dilekatkan pada program 14(2), 1–25. https://doi.org/10.17605/
OSF.IO/6KBC8
penerimaan mahasiswa baru pada masing-
Auerbach, R. P., Alonso, J., Axinn, W. G., Cuijpers,
masing fakultas. P., Ebert, D. D., Green, J. G., Hwang, I.,
Kessler, R. C., Liu, H., Mortier, P., Nock, M.
Referensi K., Pinder-Amaker, S., Sampson, N. A.,
Aguilar-Gaxiola, S., Al-Hamzawi, A.,
Adlaf, E. M., Gliksman, L., Demers, A., Adlaf, E. Andrade, L. H., Benjet, C., Caldas-de-
M., Gliksman, L., Demers, A., & Newton- Almeida, J. M., Demyttenaere, K., Florescu,
taylor, B. (2010). The prevalence of S., …, & Bruffaerts, R. (2016). Mental
elevated psychological distress among disorders among college students in the
Canadian undergraduates: Findings from World Health Organization World Mental
the 1998 Canadian Campus Survey. Health Surveys. Psychological Medicine,
Journal of American College Health, 46(14), 2955–2970. https://doi.org/
50(2), 67–72. https://doi.org/10.1080/ 10.1017/S0033291716001665
07448480109596009
Auerbach, R. P., Mortier, P., Bruffaerts, R.,
Agnafors, S., Barmark, M., & Sydsjö, G. (2020). Alonso, J., Benjet, C., Cuijpers, P.,
Mental health and academic Demyttenaere, K., Ebert, D. D., Green, J.
performance: A study on selection and G., Hasking, P., Murray, E., Nock, M. K.,
causation effects from childhood to early Pinder-Amaker, S., Sampson, N. A., Stein,
adulthood. Social Psychiatry and D. J., Vilagut, G., Zaslavsky, A. M., &
Psychiatric Epidemiology. https:// Kessler, R. C. (2018). WHO world mental
doi.org/10.1007/s00127-020-01934-5 health surveys international college
Aldiabat, K. M., Matani, N. A., & Navenec, C. L. student project: Prevalence and
(2014). Mental health among distribution of mental disorders. Journal
undergraduate university students: A of Abnormal Psychology, 127(7), 623–
background paper for administrators, 638. https://doi.org/10.1037/
educators and healthcare providers. abn0000362
Universal Journal of Public Health, 2(8),
209–214. https://doi.org/10.13189/ Aulia, S., & Panjaitan, R. U. (2019). Psychological
ujph.2014.020801 well-being and level of stress among the
last year college students. Jurnal
American Psychiatric Association. (2013). Keperawatan Jiwa, 7(2), 127–134.
Diagnostic and statistical manual of h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 2 6 7 1 4 /
mental disorders (5th ed.). American jkj.7.2.2019.127-134

50 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

Baik, C., Larcombe, W., & Brooker, A. (2019). How Chow, H. P. H. (2007). Psychological well-being
universities can enhance student mental and scholastic achievement among
wellbeing: The student perspective. Higher university students in a Canadian Prairie
Education Research and Development, City. Social Psychology Education, 10(4),
38(4), 674–687. https://doi.org/10.1080/ 483–493. https://doi.org/10.1007/
07294360.2019.1576596 s11218-007-9026-y
Beiter, R., Nash, R., Mccrady, M., Rhoades, D., Cooke, R., Bewick, B. M., Barkham, M., Bradley,
Linscomb, M., Clarahan, M., & Sammut, S. M., & Audin, K. (2006). Measuring,
(2015). The prevalence and correlates of monitoring and managing the
depression , anxiety , and stress in a psychological well-being of first year
sample of college students. Journal of university students. British Journal of
Affective Disorders, 173, 90–96. https:// Guidance & Counselling, 34(4), 37–41.
doi.org/10.1016/j.jad.2014.10.054 h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 /
03069880600942624
Bewick, B., Koutsopoulou, G., Miles, J., &
Barkham, M. (2010). Changes in Dvoøáková, K., Kishida, M., Li, J., Elavsky, S.,
undergraduate students ’ psychological Broderick, P. C., Mark, R., & Greenberg,
well-being as they progress through M. T. (2017). Promoting healthy
university. Studies In Higher Education, transition to college through mindfulness
35(6), 633–645. https://doi.org/ training with 1st year college students:
10.1080/03075070903216643 Pilot randomized controlled trial. Journal
of American College Health, 65(4), 259–
Bordbar, F. T., Nikkar, M., Yazdani, F., & Alipoor, 267. https://doi.org/10.1080/
A. (2011). Comparing the psychological 07448481.2017.1278605
well-being level of the students of Shiraz
Payame Noor University in view of Freire, C., Del, M., Ferradás, M., Valle, A., Núñez,
demographic and academic performance J. C., & Vallejo, G. (2016). Profiles of
variables. Procedia - Social and psychological well-being and coping
Behavioral Sciences, 29, 663–669. https:/ strategies among university students.
/doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.290 Frontiers in Psychology, 7(October), 1–
11. https://doi.org/10.3389/
Bowman, N. A. (2010). The development of fpsyg.2016.01554
psychological well-being among first-
year college students. Journal of College Freire, C., Ferradás, M. D. M., Núñez, J. C., Valle,
Student Development, 51(2), 180–200. A., & Vallejo, G. (2019). Eudaimonic well-
https://doi.org/10.1353/csd.0.0118 being and coping with stress in
university students: The mediating/
Browne, J., Penn, D., Kalos, P., Mueser, K., Estroff, moderating role of self-efficacy.
S., Bruenette, M., .. ., & Kane, J. (2017). International Journal of Environmental
Psychological well-being and mental Research and Public Health, 16(1).
health recovery in the NIMH RAISE early h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 3 3 9 0 /
treatment program. Schizophrenia ijerph16010048
Research, 185, 167–172. https://doi.org/
10.1016/j.schres.2016.11.032 Gallagher, R. P., Gill, A. M., & Sysko, H. B. (2000).
National survey of counseling center
Bruffaerts, R., Mortier, P., Kiekens, G., Auerbach, directors 2000. http://d-
R. P., Cuijpers, P., Demyttenaere, K., Green, scholarship.pitt.edu/id/eprint/28160
J. G., Nock, M. K., & Kessler, R. C. (2018).
Mental health problems in college González-torres, M. C., & Artuch-garde, R.
freshmen: Prevalence and academic (2014). Resilience and coping strategy
functioning. Journal of Affective profiles at university: Contextual and
Disorders, 225, 97–103. https://doi.org/ demographic variables. Journal of
10.1016/j.jad.2017.07.044 Research in Educational Psychology,

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 51


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

12(3), 621–648. https://doi.org/ effectiveness of an online strengths-


10.14204/ejrep.34.14032 based intervention for first year college
students. British Journal of Guidance and
Hjorth, C. F., Bilgrav, L., & Frandsen, L. S. et al. Counselling, 44(4), 434–446. https://
(2016). Mental health and school dropout d o i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 /
across educational levels and genders: A 03069885.2015.1110562
4.8-year follow-up study. BMC Public
Health, 16(976), 1–12. https://doi.org/ Kumaraswamy, N. (2013). Academic stress,
10.1186/s12889-016-3622-8 anxiety and depression among college
students - a brief review introduction.
Holmes, A., & Silvestri, R. (2016). Rates of mental International Review of Social Sciences
illness and associated academic impacts and Humanities, 5(1), 135–143.
in Ontario’s College Students. Canadian
Journal of School Psychology, 31(1), 27– Lewis, G. J., Kanai, R., Rees, G., & Bates, T. C.
46. https://doi.org/10.1177/ (2013). Neural correlates of the “good
0829573515601396 life”: eudaimonic well-being is associated
with insular cortex volume. Social
Huppert, F. A. (2009). Psychological well-being: Cognitive and Affective Neuroscience,
Evidence regarding its causes and 9(5), 615–618. https://doi.org/10.1093/
consequences. Applied Psychology: scan/nst032
Healty and Well-Being, 1(2), 137–164.
http s : / / do i . org/ 10 . 1 11 1/ j. 17 58 - Liu, Q., Shono, M., & Kitamura, T. (2009).
0854.2009.01008.x Psychological well-being, depression, and
anxiety in Japanese University students.
Hurtado, S., & Carter, D. F. (1997). Effects of Depression and Anxiety, 26(8), 99–105.
college transition and perceptions of the https://doi.org/10.1002/da.20455
campus racial climate on Latino College
students’ sense of belonging. Sociology of Mahomed, N. J. B., Johari, K. S. K., & Mahmud, M.
Education, 70(4), 324–345. https:// I. (2019). Coping strategies and
doi.org/10.2307/2673270 psychological well-being of guidance and
counselling teachers in schools. Creative
Jackson, M., Student, D., & Ray, S. (2013). Education, 10(12), 3028–3040. https://
International students in the U.S.: Social doi.org/10.4236/ce.2019.1012227
and psychological adjustment. Journal of
International Students, 3(1), 17–28. Mendoza-denton, R., Downey, G., Purdie, V. J.,
https://www.ojed.org/index.php/jis/ Davis, A., & Pietrzak, J. (2014). Sensitivity
article/view/515 to status-based rejection/ : Implications
for african American students’ college
Jibeen, T. (2017). Unconditional self-acceptance cxperience. Journal of Personality and
and self-esteem in relation to frustration Social Psychology, 83(4), 896–918.
intolerance beliefs and psychological h ttp s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 3 7 / 0 0 2 2 -
distress. Journal of Rational - Emotive 3514.83.4.896
and Cognitive - Behavior Therapy, 35(2),
207–221. https://doi.org/10.1007/ Otero-López, J. M., Villardefrancos, E., Castro,
s10942-016-0251-1 C., & Santiago, M. J. (2014). Stress, positive
personal variables and burnout/ : A path
Kitzrow, M. A. (2009). The mental health needs analytic approach José Manuel Otero-
of today ’s college students/ : Challenges López, Estíbaliz Villardefrancos, Cristina.
and recommendations. NASPA Journal, European Journal of Education and
46(4), 167–181. https://doi.org/ Psychology, 7(2), 95–106. https://
10.2202/1949-6605.5037 doi.org/10.30552/ejep.v7i2.105
Koydemir, S., & Sun-Selýþýk, Z. E. (2016). Well- Pascoe, M. C., Hetrick, S. E., & Parker, A. G.
being on campus: Testing the (2020). The impact of stress on students

52 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

in secondary school and higher Ryff, C D, & Singer, B. H. (2008). Know thyself
education. International Journal of and become what you are: A eudaimonic
Adolescence and Youth, 25(1), 104–112. approach to psychological well-being.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 / Journal of Happiness Studies, 9(1), 13–
02673843.2019.1596823 39. https://doi.org/10.1007/s10902-
006-9019-0
Pedrelli, P., Nyer, M., Yeung, A., Zulauf, C., &
Wilens, T. (2015). College students: Mental Ryff, Carol D. (1989). Happiness is everything,
health problems and treatment or is it? Explorations on the meaning of
considerations. Academic Psychiatry, psychological well-being. Journal of
39(5), 503–511. https://doi.org/ Personality and Social Psychology, 57(6),
10.1007/s40596-014-0205-9 1069–1081. https://doi.org/10.1037/
0022-3514.57.6.1069
Perez, J. A. (2012). Gender difference in
psychological well-being among Filipino Ryff, Carol D. (2014). Psychological well-being
College student samples. International revisited/ : Advances in the science and
Journal of Humanities and Social Science, practice of Eudaimonia. Psychotherapy
2(13), 84–93. https://doi.org/10.25215/ and Psychosomatics, 83(1), 10–28.
0204.040 https://doi.org/10.1159/000353263
Rehman, A. U., Bhuttah, T. M., & You, X. (2020). Saleem, S., & Mahmood, Z. (2013). Mental health
Linking burnout to psychological well- problems in university students: A
being: The mediating role of social prevalence study. FWU Journal of Social
support and learning motivation. Sciences, 7(2), 124–130. https://
Psychology Research and Behavior www.researchgate.net/publication/
Management, 13, 545–554. https:// 310596848_Mental_Health_Problems_in_
doi.org/10.2147/PRBM.S250961 University_Students_A_prevalence_study
Roberts, R., Golding, J., Towell, T., Reid, S., & Saleh, D., Camart, N., & Romo, L. (2017).
Woodford, S. (2000). Mental and physical Predictors of stress in college students.
health in students: The role of economic Frontiers in Psychology, 8, 1–8. https://
circumstances. British Journal of Health doi.org/10.3389/fpsyg.2017.00019
Psychology, 5(3), 289–297. https://
doi.org/10.1348/135910700168928 Sari, A. N., Oktarlina, R. Z., & Septa, T. (2017).
Masalah kesehatan jiwa pada mahasiswa
Rose, G., Khaw, K.-T., & Marmot, M. (2008). kedokteran. Medula, 7(4), 82–87. https:/
Rose’s strategy of preventive medicine: /juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/
The complete original text. Oxford medula/article/view/1694
University Press. https://doi.org/
1 0 . 1 0 9 3 / a c p r o f : o s o / Schunk, D. H., & Pajares, F. (2002). Chapter 1 -
9780192630971.001.0001 The development of academic self-
efficacy. In A. Wigfield & J. S. B. T.-D. of A.
Ryff, C., & Keyes, C. (1995). The structure of M. Eccles (Eds.), Educational Psychology
psychological well-being revisited. (pp. 15–31). Academic Press. https://
Journal of Personality and Social doi.org/10.1016/B978-012750053-9/
Psychology, 69(4), 719–727. https:// 50003-6
doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719
Schwitzer, A. M., Moss, C. B., Pribesh, S. L., St.
Ryff, C D. (2018). Eudaimonic well-being, John, D. J., Burnett, D. D., Thompson, L.
inequality, and health: Recent findings H., & Foss, J. J. (2018). Students with
and future directions. Int Rev Econ, mental health needs: College counseling
64(2), 1–19. https://doi.org/10.1007/ experiences and academic success.
s12232-017-0277-4 Journal of College Student Development,

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 53


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

59(1), 3–20. https://doi.org/10.1353/ jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/


csd.2018.0001 14028
Shiels, C., Gabbay, M., & Exley, D. (2008). Tang, Y. Y., Tang, R., & Gross, J. J. (2019).
Psychological distress in students Promoting psychological well-being
registered at a university-based general through an evidence-based mindfulness
practice. Primary Care and Community training program. Frontiers in Human
Psychiatry, 13(1), 9–18. https://doi.org/ Neuroscience, 13, 1–5. https://doi.org/
10.1080/17468840701791418 10.3389/fnhum.2019.00237
Siddiqui, S. (2015). Impact of self-efficacy on Van Reekum, C., Urry, H. L., Johnstone, T.,
psychological well-being among Thurow, M. E., Frye, C. J., Jackson, C. A.,
undergraduate students. The Schaefer, H. S., Alexander, Andrew L.
International Journal of Indian Davidson, R. J., & Abstract. (2007).
Psychology, 2(3). https://doi.org/ Individual differences in amygdala and
10.25215/0203.040 ventromedial prefrontal cortex activity
are associated with evaluation speed and
Sreeramareddy, C. T., Shankar, P. R., Binu, V., psychological well-being. Journal of
Mukhopadhyay, C., Ray, B., & Menezes, R. Cognitive Neuroscience, 19(2), 237–248.
G. (2007). Psychological morbidity, sources h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 1 6 2 /
of stress and coping strategies among jocn.2007.19.2.237
undergraduate medical students of Nepal.
BMC Medical Education, 7(1), 1–8. https:/ van Rooij, E. C. M., Jansen, E. P. W. A., & van de
/doi.org/10.1186/1472-6920-7-26 Grift, W. J. C. M. (2018). First-year
university students’ academic success:
Stewart-brown, S., Evans, J., Patterson, J., The importance of academic adjustment.
Petersen, S., Doll, H., Balding, J., & Regis, European Journal of Psychology of
D. (2000). The health of students in Education, 33(4), 749–767. https://
institutes of higher education: An doi.org/10.1007/s10212-017-0347-8
important and neglected public health
problem? Journal of Public Health VanderLind, R. (2017). Effects of mental health
Medicine, 22(4), 492–499. https:// on student learning. The Learning
doi.org/10.1093/pubmed/22.4.492 Assistance Review, 22(2), 39–58. https:/
/eric.ed.gov/?id=EJ1154566
Storrie, K., Ahern, K., & Tuckett, A. (2010). A
systematic review: Students with mental Vidiawati, D., Iskandar, S., & Agustian, D. (2017).
health problems—A growing problem. Masalah kesehatan jiwa pada mahasiswa
International Journal of Nursing baru di sebuah universitas di Jakarta
Practice, 16, 1–6. https://doi.org/ mental disorder of freshmen students of
10.1111/j.1440-172X.2009.01813.x primary health University Clinic. E-
Journal Kesehatan Indonesia, 5(1), 27–
Suardi, A., Sotgiu, I., Costa, T., Cauda, F., & Rusconi, 33. https://doi.org/10.23886/
M. (2016). The neural correlates of ejki.5.7399.27-33
happiness: A review of PET and fMRI
studies using autobiographical recall Weiss, L. A., Westerhof, G. J., & Bohlmeijer, E. T.
methods. Cognit ive, Affective and (2016). Can we increase psychological
Behavioral Neuroscience, 16(3), 383– well-being? The effects of interventions
392. https://doi.org/10.3758/s13415- on psychological well-being: A meta-
016-0414-7 analysis of randomized controlled trials.
PLoS ONE, 11(6), 1–16. https://doi.org/
Susanti, S. S., & Supradaniati, S. S. (2018). 10.1371/journal.pone.0158092
Psychological well-being among
Indonesian students studying abroad. Idea World Health Organization. (1994). Self Report
Nursing Journal, 9(2), 50–54. http:// Questionnaire (SRQ-20). https://

54 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021


Gangguan Psikologis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru

apps.who.int/iris/bitstream/handle/ b e tw e e n _ S o c i a l _ S u p p o r t _ a n d _
1 0 6 6 5 / 6 1 1 1 3 / Psychological_Problems_among_Students
WHO_MNH_PSF_94.8.pdf;jsessionid=
F4B958832D1A01032DD35BA02FCE6E7C? Yousefi, F., Redzuan, M., & Juhari, R. B. (2016).
sequence=1 Study of comparison among information
processing theory, interference model of
Xiao, H., Carney, D. M., Youn, S. J., Janis, R. A., test anxiety and Beck’s Cognitive Theory
Castonguay, L. G., Hayes, J. A., & Locke, of depression with regard to their
B. D. (2017). Are we in crisis? National relationship with academic achievement.
mental health and treatment trends in Avicenna J Neuro Psycho Physiology,
college counseling centers. 3(4), 94–100. https://doi.org/10.5812/
Psychological Services, 14(4), 407– ajnpp.58803.Review
415. https://doi.org/10.1037/
ser0000130 Zajacova, A., Lynch, S. M., & Espenshade, T. J.
(2005). Self-efficacy, stress, and academic
Yasin, A., & Dzulki fli, M. (2010). The success in college. Research in Higher
relationship between social support Education, 46(6), 677–706. https://
and psychological problems among doi.org/10.1007/s11162-004-4139-z
students. Internat ional J ournal of
Business and Social Science, 1(3), 
110–116. https:// Received 3 September 2020
www.researchgate.net/publication/ Revised 7 October 2020
2 2 8 6 0 9 9 5 9 _ T h e _ R e la t i o n s h i p _ Accepted 5 January 2021

PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021 55


Airin Triwahyuni, Clement Eko Prasetio

56 PSIKOLOGIKA Volume 26 Nomor 1 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai