PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penting saat ini karena dapat menurunkan produktivitas dan berdampak buruk
Depresi diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam
kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan yang tidak berguna, putus asa,
perasaan sedih dan lain sebagainya (Safitri dan Hidayati, 2013). Allah telah
menjelaskan bahwa manusia tidak boleh bersedih, yang tercantum dalam Al-
Quran surat Ali Imran ayat 139, Dan janganlah kamu merasa lemah
(rendah) dan jangan (pula) bersedih hati sebab kamu adalah orang-orang
yang paling tinggi (mulia) jika kamu beriman. Quran surat At-Taubah ayat
dianggap abnormal bila diluar kewajaran dan berlanjut terus saat dimana
yang sangat serius karena merupakan urutan ke-4 penyakit dunia, sekitar 20%
wanita dan 12% pria dalam kehidupannya pernah mengalami depresi, sampai
1
2
saat ini sekitar 5-10% orang di dunia mengalami depresi (Rezki, dkk., 2014).
WHO juga memprediksikan pada tahun 2020 depresi akan menjadi penyebab
2012).
Indonesia mengidap depresi tingkat yang ringan sampai berat (Rezki, dkk.,
ringan, (12,8%) depresi sedang, dan (2,6%) depresi berat (Larastiti, dkk.,
2014).
dengan situasi-situasi dan tuntutan baru seperti mengatasi semua masalah dan
konflik yang dialami (Susilowati dan Hasanat, 2011). Tanggung jawab dan
tugas perkembangan yang harus dijalani pada masa ini juga menjadi tekanan
(28,8%), dan mahasiswa yang tinggal di rumah bersama orang tua atau sanak
membangun hubungan.
perubahan lingkungan belajar yang baru, jadwal yang padat dan homesickness
karena banyak mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua. Gejala depresi
4
Beberapa faktor penyebab dari depresi yaitu faktor biologis, faktor genetika
dan Beare, 2007). Helgin dan Whitbourne (2011) menjelaskan bahwa yang
termasuk faktor genatik adalah orang yang memiliki anggota keluarga dengan
memberi dampak yang buruk bagi seseorang seperti isolasi diri, berdampak
pada kesehatan diri, bahkan terjadinya resiko bunuh diri (Stuart, 2009).
mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan 10 mahasiswa yang tinggal
kasih sayang, dukungan dan bimbingan langsung dari orang tua. 6 mahasiswa
disebutkan di atas.
dapat tinggal bersama orang tuanya, melainkan harus tinggal sendiri jauh
juga akan menurun dan berdampak buruk apabila kejadian ini dibiarkan terus
yang tepat, salah satunya dengan melakukan bimbingan konseling rutin dan
6
mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan tinggal sendiri di Program
B. Rumusan Masalah
antara mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan tinggal sendiri pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
depresi antara mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan tinggal
2. Tujuan Khusus
Ilmu Keperawatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
tingkat depresi pada mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan
2. Bagi Mahasiswa
5. Peneliti selanjutnya
E. Keaslian Penelitian
dengan judul yang sama dengan judul penelitian yang akan penulis lakukan.
Mahasiswa Yang Berasal Dari IPA Dengan Mahasiswa Yang Berasal Dari
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala L-MMPI dan Beck
angka tersebut > 0,05. Peneliti menggunakan variabel dan kuesioner yang
penelitian mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan tinggal sendiri,
cross sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II SMA MTA
angka significancy adalah 0,016 yang berarti p < 0,05 dengan perbedaan
rata-rata (mean difference) sebesar 1,833. Nilai p < 0,05 maka terdapat
asrama dengan laki-laki yang tinggal bersama orang tua. Persaman kedua
penelitian ini terletak pada variabel yang sama yaitu depresi. Perbedaan
UMY, subjek penelitian mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dan
Persaman kedua penelitian ini terletak pada variabel yang sama yaitu
Perbedaan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti terletak pada desain
dengan orang tua dan tinggal sendiri, waktu penelitian dan lokasi
Muhammadiyah Yogyakarta.