Abstrak
Profesi dokter merupakan salah satu profesi yang banyak diminati. Hingga kini, terdapat 75 fakultas kedokteran yang tersebar di
seluruh Indonesia. Institusi pendidikan kedokteran didirikan untuk menghasilkan sumber daya manusia (dokter) yang berkualitas
dan profesional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Namun, dalam
prosesnya ditemukan bahwa banyak hambatan yang ditemui oleh mahasiswa. Untuk menempuh pendidikan kedokteran,
mereka membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih banyak. Selain itu, beban materi yang harus dipelajari selama
pendidikan baik tingkat preklinik, klinik maupun residen juga dapat menjadi suatu stresor bagi psikologis mahasiswa kedokteran.
Angka masalah kejiwaan yang tinggi di antara mahasiswa khususnya mahasiswa kedokteran telah dilaporkan pada berbagai
penelitian di seluruh dunia. Masalah kejiwaan yang paling banyak ditemukan adalah depresi dan gangguan cemas. Beberapa
stresor yang teridentifikasi meliputi terlalu banyak materi dalam waktu yang relatif singkat, ketidakmampuan untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu, beberapa jenis ujian, gangguan pola tidur, dan lingkungan yang kompetitif. Berbagai faktor
ikut berpengaruh dalam kondisi ini, antara lain jenis kelamin, tingkat sosioekonomi, ras, status pernikahan, buruknya
pencapaian akademik, tingkat pendidikan orang tua dan hubungan interpersonal.Strategi koping dapat menjadi solusi atas
permasalahan ini, seperti meluangkan waktu untuk kehidupan sosial dan pribadi. Selain itu, sebaiknya dibuat suatu pusat
konseling mahasiswa di universitas agar masalah kejiwaan yang dialami mahasiswa dapat diintervensi sejak dini.
Korespondensi: Andria Novita Sari, Jalan Raya Lintas Sumatera Km. 21 Candimas II Natar Lampung Selatan, 08127999022,
andrianovitasari1@gmail.com