Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MENTAL HEALTH TERHADAP RISIKO BUNUH DIRI PADA REMAJA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian


yang dibina oleh Dr. Awatiful Azza, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Oleh :

Firdausi Nugraha Madani


2111011103

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. dengan judul
“PENGARUH MENTAL HEALTH TERHADAP RISIKO BUNUH DIRI PADA REMAJA”.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”. Dengan
terselesaikannya tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Awatiful Azza, S.Kep., M.Kep. Mat selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian yang telah membimbing kami dalam proses pembelajaran.
2. Kepada beberapa ebook, jurnal penelitian yang telah membantu memberikan referensi
dalam proses pengumpulan materi

Dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan tugas ini serta bermanfaat bagi
penulis dan pembaca

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu populasi terbesar didunia. Masa remaja adalah
masa transisi dimana seseorang belum dikatakan dewasa namun bukan anak-anak. Usia
remaja berlangsung pada usia 10 sampai 19 tahun yang menjadi masa perkembangan
anak menuju fase dewasa. Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan biologis,
psikologis, maupun sosial. Akan tetapi pada masa ini umumnya pematangan fisik terjadi
lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (Radiani, 2019).
Mental health adalah suatu keadaan dimana individu terbebas dari berbagai jenis
gangguan jiwa dan dapat beraktivitas dengan normal terutama ketika menghadapi
permasalahan dalam hidup. Untuk mencapai kesehatan secara menyeluruh, kesehatan
mental merupakan aspek yang penting dan merupakan komponen fundamental dalam
kehidupan. Mental health ditandai dengan perkembangan fisik, mental, dan emosi yang
optimal, kecerdasan dan emosi, selaras dengan kehidupan bermasyarakat. Menyadari
potensi diri, mampu mengatasi tekanan hidup, produktif dalam bekerja, dan mampu
berkontribusi pada komunitas merupakan wujud dari kesehatan mental (Suwijik & A’yun,
2022).
Remaja (15-24 tahun) memiliki angka depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan
menimbulkan kecenderungan menyakiti diri sendiri (self-harm) bahkan bunuh diri.Sekitar
80 hingga 90% kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi dan kecemasan.Jumlah kasus
bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 kasus atau setara dengan satu kasus bunuh
diri setiap jamnya. Menurut ahli suksiodologi, 4,2% pelajar Indonesia pernah berpikir
untuk bunuh diri. Diantara pelajar, 6,9% pernah mencoba bunuh diri, sementara 3% pernah
mencoba bunuh diri. Depresi pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
tekanan akademis, bullying, faktor keluarga dan masalah ekonomi (Nurhaeni et al., 2022)
Namun literasi kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah. Hal ini dibuktikan dengan
angka penderita gangguan jiwa yang dirantai: 14% dirantai selama hidupnya dan 31,5%
dirantai dalam 3 bulan terakhir. Selain itu, 91% dari penderita gangguan jiwa di Indonesia
tidak mendapatkan pengobatan yang layak, dan hanya 9% dari orang sisanya yang bisa
mendapatkan pengobatan. Pelayanan yang buruk dapat menjadi pertanda kurangnya
fasilitas pelayanan kesehatan jiwa dan kurangnya pemahaman terhadap kesehatan jiwa.
Direktur pusat konseling psikologis melaporkan bahwa lebih dari 90% siswa telah
mengalami masalah kesehatan mental dalam beberapa tahun terakhir. Secara serius
mempertimbangkan untuk mencoba bunuh diri dan 1,5% siswa melaporkan mencoba
bunuh diri selama tahun ajaran terakhir. Data dikumpulkan dari lebih dari 26,000
mahasiswa sarjana dan mahasiswa pascasarjana di 70 institusi. Sebanyak 8% mahasiswa
sarjana dan 5% mahasiswa pascasarjana orang yang disurvei dalam penelitian besar
mengatakan mereka telah mencoba bunuh diri setidaknya sekali dalam kehidupan mereka
(Novitayani & Nurhidayah, 2023).
Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, pada kesempatan kali ini penulis akan
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Mental Health Terhadap Risiko Bunuh Diri
Pada Remaja”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi mental health pada remaja saat ini?
2. Apa faktor-faktor yang menyebabkan risiko bunuh diri pada remaja?
3. Bagaimana pengaruh mental health terhadap risiko bunuh diri pada remaja?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Mengidentifikasi pengaruh mental health terhadap risiko bunuh diri pada remaja.

2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi mental health pada remaja saat ini.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan risiko bunuh diri pada remaja.
3. Mengidentifikasi pengaruh mental health terhadap risiko bunuh diri pada remaja.
D. Manfaat
1. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kepada orang tua,
masyarakat, dan tenaga pendidik akan kesehatan mental agar terjadi penurunan
terhadap risiko bunuh diri pada remaja

2. Bagi Penulis
Untuk menerapkan metode atau ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan melatih
untuk menganalisa permasalahan yang ada serta mencari penyelesaiannya.

Anda mungkin juga menyukai