Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA MENGENAI PERBEDAAN DERAJAT KECEMASAN

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHAP PREKLINIK DAN KLINIK

Atica Ramadhani Putri1

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung


1

Abstract : The Difference Of Degree Of Anxiety Between Preclinic And


Clinic Students
Anxiety is a psychiatric disorder that is often encountered and can be experienced
by everyone in everyday life. Anxiety usually occurs when someone experiences or
faces something that is out of routine such as just before the test, before giving a
speech in front of the crowd, when the work environment or education changes,
and in other situations. Medical students have higher stress levels than other
faculty students. One of the factors that can make students stressful is the very
high expectations from family and society. The habit of reading for hours in a day
and the need to improve real health services in the field are factors that can cause
stress too. In 2010, around 4.5% of the global population had anxiety disorders, or
around 273 million people, where women are more at risk than men, around 5.2%
for women and 2.8% for men. In Indonesia there are approximately 39,106,283
affected by anxiety disorders from around the population of 238,452,952. The
method used is a literature study based on the results of studies of various
literatures various literatures that have proven their validity, relate to each other,
are relevant to the study and the analysis of the discussion.

Keyword : Degree of anxiety, preclinic students, clinic students

Abstrak : Perbedaan Derajat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Tahap Preklinik Dan Klinik
Kecemasan merupakan salah satu gangguan kondisi kejiwaan yang sering
ditemui dan dapat dialami setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan
biasa terjadi saat seseorang mengalami atau menghadapi suatu hal yang di luar
rutinitas seperti sesaat sebelum ujian, sebelum memberikan pidato di depan orang
banyak, pada saat perubahan lingkungan kerja atau pendidikan, dan pada situasi
lainnya. Mahasiswa kedokteran cenderung memiliki tingkat stres lebih tinggi
dibanding mahasiswa fakultas lain. Faktor-faktor yang dapat membuat stres
mahasiswa salah satunya ialah harapan yang sangat tinggi dari keluarga dan
masyarakat. Kebiasaan membaca selama berjam-jam dalam sehari dan kewajiban
untuk memahami pelayanan kesehatan yang nyata di lapangan merupakan faktor
yang dapat menyebabkan stres juga. Tahun 2010, sekitar 4,5% dari populasi
secara global memiliki gangguan kecemasan, atau sekitar 273 juta penduduk,
dimana wanita lebih sering berisiko dibanding laki-laki, sekitar 5,2% untuk wanita
dan 2,8% untuk laki-laki. Di Indonesia terdapat kurang lebih 39.106.283 yang
terpengaruh dengan gangguan kecemasan dari sekitar populasi 238.452.952.
Metode yang digunakan berupa studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi
terhadap berbagai literatur yang telah teruji validitasnya, berhubungan satu sama
lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung analisis pembahasan.

Kata Kunci : Derajat Kecemasan, mahasiswa preklinik, mahasiswa klinik

PENDAHULUAN karena tingginya angka kejadian dari


Masalah kesehatan mental masalah tersebut, sulitnya pengobatan
merupakan salah satu masalah yang dan kecenderungan untuk menjadi
paling dikhawatirkan oleh masyarakat kronik (Modi & Kumar, 2013).

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2020 352
Tahun 2010, sekitar 4,5% dari merupakan faktor yang dapat
populasi secara global memiliki menyebabkan stress juga (Ayu et al.,
gangguan kecemasan, atau sekitar 273 2015).
juta penduduk, dimana wanita lebih
sering berisiko dibanding laki-laki, METODE
sekitar 5,2% untuk wanita dan 2,8% Metode yang digunakan berupa
untuk laki-laki. Di Indonesia terdapat studi pustaka yang didasarkan atas
kurang lebih 39.106.283 yang hasil studi terhadap berbagai literatur
terpengaruh dengan gangguan yang telah teruji validitasnya,
kecemasan dari sekitar populasi berhubungan satu sama lain, relevan
238.452.952(Reinhart, Knight, Roberts, dengan kajian tulisan serta mendukung
& Mendes, 2012). analisis pembahasan.
Beberapa hasil penelitian Data-data yang digunakan
menunjukkan bahwa mahasiswa pada bersumber dari berbagai referensi atau
tingkat pendidikan yang lebih tinggi literatur yang relevan dengan topik
cenderung memiliki tingkat kasus permasalahan yang dibahas. Validitas
gangguan kejiwaan yang lebih besar. dan relevansi referensi yang digunakan
Depresi dan gangguan kecemasan dapat dipertanggungjawabkan. Jenis
merupakan salah satu penyakit data yang diperoleh berupa data
kejiwaan yang paling sering ditemukan sekunder yang bersifat kualitatif
(Ayu, Savitri, Ketut, & Diniari, 2015; maupun kuantitatif.
Elsenberg 2007).
Sudah terdapat laporan mengenai PEMBAHASAN
morbiditas psikologis di antara Kecemasan merupakan proses
mahasiswa kedokteran dari beberapa normal dalam kehidupan seseorang,
penelitian di beberapa Negara Amerika dimana kecemasan ini menjadi
dan Eropa, serta negara belahan dunia masalah ketika mengganggu aktivitas
lainnya terutama mengenai kasus sehari-hari seseorang atau mengurangi
cemas dan depresi (Inam, Saqib, & kualitas hidup seseorang (Thinagar &
Alam, 2003). Westa, 2017).
Kecemasan merupakan salah satu Manifestasi atau gejala seseorang
gangguan kondisi kejiwaan yang sering mengalami kecemasan dapat dibagi
ditemui dan dapat dialami setiap orang menjadi dua gejala yaitu gejala objektif
dalam kehidupan sehari-hari. seperti mual, sakit perut dan vertigo,
Kecemasan biasa terjadi saat dan gejala subjektif yang biasanya
seseorang mengalami atau berhubungan dengan psikologi, antara
menghadapi suatu hal yang diluar lain gangguan pikiran, perasaan takut,
rutinitas seperti sesaat sebelum ujian, dan lain-lain. Manifestasi perifer
sebelum memberikan pidato didepan kecemasan antara lain takikardia,
orang banyak, pada saat perubahan palpitasi, tremor, pusing, diare, kepala
lingkungan kerja atau pendidikan, dan terasa ringan, hiperhidrosis, gelisah,
pada situasi lainnya (Behar, DiMarco, hiperrefleksia, sinkop, hipertensi
Hekler, Mohlman, & Staples, 2009; (Fajriati et al., 2018; Sadock & Sadock,
Elvira & Sylvia, 2008). 2010).
Mahasiswa kedokteran cenderung Mahasiswa kedokteran lebih
memiliki tingkat stress lebih tinggi berisiko terkena gangguan kecemasan
dibanding mahasiswa fakultas lain. yang dapat menurunkan kualitas
Faktor-faktor yang dapat membuat hidupnya, antara lain menurunkan
stress mahasiswa salah satunya ialah konsentrasi dalam proses pembelajaran
harapan yang sangat tinggi dari dimana hal ini berkaitan dengan
keluarga dan masyarakat. Tak hanya pencapaian prestasi belajar yang
itu, kebiasaan membaca selama rendah yang nantinya dapat memicu
berjam-jam dalam sehari dan terjadinya depresi (Thinagar & Westa,
kewajiban untuk memahami pelayanan 2017).
kesehatan yang nyata di lapangangan

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2020 353
Selama menjalani pendidikan lain berupa peningkatan kreativitas dan
kedokteran, stres yang dialami memicu pengembangan diri, selama
mahasiswa dapat menjadi faktor stres yang dialami masih dalam batas
pencetus gangguan kesehatan jiwa dan kapasitas individu tersebut. (Moffat et
tentunya memiliki akibat negatif pada al., 2004; Abdulghani, 2008).
fungsi kognitif dan pembelajaran Stressor pada mahasiswa
mahasiswa (Modi & Kumar, 2013). kedokteran terdiri dari enam kelompok,
Stres ialah suatu fenomena yang yaitu stressor terkait akademik,
tidak dapat dihindari dan sering terjadi stressor terkait hubungan interpersonal
dalam kehidupan sehari-hari dan akan dan intrapersonal, stressor terkait
dialami oleh setiap orang (Purwati, hubungan belajar-mengajar, stressor
2012). terkait hubungan sosial, stressor
Berbagai penelitian telah terkait keinginan dan pengendalian,
menunjukkan bahwa mahasiswa serta stressor terkait aktivitas
kedokteran lebih cenderung mengalami kelompok.
stres yang tinggi dibandingkan Pada penelitian yang dilakukan
mahasiswa program studi di sektor non (Rahmayani, Liza, & Syah, 2019)
medis (Legiran, Zalili dan Bellinawati, tingkat stres terkait akademik yang
2015). terbanyak adalah tingkat stres berat,
Mahasiswa sangat rentan sedangkan tingkat stres terkait
mengalami stres, khususnya stres hubungan intrapersonal dan
akademik yang bisa bersumber dari interpersonal yang terbanyak adalah
tugas yang terlalu banyak, tuntutan tingkat stres berat, kemudian tingkat
yang saling bertentangan, kebisingan, stres terkait hubungan belajar-
situasi yang monoton, harapan yang mengajar yang terbanyak adalah
mengada-ngada, tidak dihargai, tingkat stres sedang, lalu tingkat stres
diacuhkan, kehilangan kesempatan, terkait hubungan sosial yang terbanyak
dan kurang adanya kontrol terhadap adalah tingkat stres sedang, kemudian
diri (Purwati, 2012). tingkat stres terkait keinginan dan
Pada penelitian yang dilakukan pengendalian yang terbanyak adalah
Abdulghani pada mahasiswa tingkat stres sedang, terakhir tingkat
kedokteran tahun pertama di Arab stres terkait aktivitas kelompok yang
Saudi ditemukan sebesar 74.2 persen terbanyak adalah tingkat stres sedang,
mahasiswa kedokteran tahun pertama lalu dapat disimpulkan stressor yang
mengalami stres tinggi, dan pada paling menyebabkan stres adalah stres
tahun berikutnya prevalensinya terkait hubungan intrapersonal dan
menurun menjadi 69.8 persen dan 48.6 interpersonal.
persen (Oktovia, dkk. 2012). Kemudian Pada penelitian yang dilakukan
pada tahun 2006, penelitian yang oleh (Ayu et al., 2015) yang berjudul
dilakukan oleh Stephani terhadap “Perbedaan Tingkat Kecemasan Dan
mahasiswa kedokteran di Universitas Depresi Pada Mahasiswa Jenjang
California, Amerika dan didapati sekitar Preklinik Dan Co-Asisten Di Fakultas
51 persen mahasiswa mengalami stres Kedokteran Universitas Udayana”
(Suganda, 2014). melalui analisa uji software didapatkan
Dampak psikologis dari stres nilai kemaknaan p untuk kecemasan
pada mahasiswa dapat berupa dampak adalah p=0,000 (<0,005), dimana hal
negatif dan dampak positif. Dampak ini menunjukkan bahwa terdapat
negatif dari stres antara lain demotivasi perbedaan derajat kecemasan yang
diri, penurunan konsentrasi dan bermakna antara mahasiswa
pemusatan perhatian selama kuliah, pendidikan dokter tahap preklinik dan
penurunan minat, bahkan dapat koasisten.
menimbulkan perilaku kurang baik Perbedaan tingkat kecemasan
seperti sengaja terlambat datang yang bermakna di antara kelompok
ketika kuliah, dan sebagainya. mahasiswa preklinik dan klinik ini
Sedangkan dampak positifnya antara dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2020 354
Faktor-faktor tersebut antara lain namun tidak didapatkan perbedaan
tuntutan untuk lebih aktif dalam bermakna antara derajat kecemasan
menuntut ilmu terutama pada tahap pada mahasiswa baru preklinik dan
klinik yang memiliki tanggung jawab klinik Fakultas Kedokteran Universitas
serta beban yang lebih berat dibanding Andalas secara statistik. Tetapi hasil ini
tahap preklinik, waktu yang lebih padat juga dapat dipengaruhi oleh variabel
terjadwal di tahap klinik dibanding yang dipakai peneliti yaitu mahasiswa
tahap preklinik, yang dimana baru tahap preklinik (Fajriati et al.,
mahasiswa cenderung lebih 2018).
menghabiskan waktu di ruang kuliah,
suasananya yang jauh lebih kompetitif KESIMPULAN
pada tahap klinik di banding pada
tahap preklinik, serta materi yang Terdapat perbedaan derajat
diajarkan lebih aplikatif dan sangat luas kecemasan mahasiswa tahap preklinik
yang menuntut mahasiswa tahap klinik dan tahap klinik Fakultas Kedokteran.
untuk memiliki keterampilan yang
merupakan bekal dari tahap klinik DAFTAR PUSTAKA
(Basnet, Jaiswal, Adhikari, &
Shyangwa, 2012). Abdulghani HM. (2008). Stress and
Pada tahun 2010, penelitian yang depression among medical
dilakukan oleh Yuke yang berjudul students: a cross sectional study
“Perbedaan Derajat Kecemasan dan at Medical College in Saudi
Depresi Mahasiswa Kedokteran Arabia. Pakistan Journal Medical
Preklinik dan Koasisten di FK UNS Science, 24, 12-7.
Surakarta” menunjukkan hasil bahwa Ayu, I., Savitri, R., Ketut, N., & Diniari,
terdapat perbedaan derajat kecemasan S. (2015). Perbedaan Tingkat
dan depresi yang bermakna antara Kecemasan Dan Depresi Pada
mahasiswa tahap preklinik dan tahap Mahasiswa Jenjang Preklinik Dan
klinik. Pada penelitian didapatkan Co -Asisten Di Fakultas
p=0,002 untuk uji statistik kecemasan Kedokteran Universitas Udayana
yang menunjukkan bahwa hasil Pada Tahun 2014. E-Jurnal
tersebut memiliki makna (Yuke, 2010). Medika Udayana, 4(7).
Namun pada tahun 1999, Basnet, B., Jaiswal, M., Adhikari, B., &
penelitian yang dilakukan oleh Suryo Shyangwa, P. M. (2012).
Wibowo memiliki hasil yang berbeda, Depression among undergraduate
dimana pada penelitian tersebut medical students. Kathmandu
disimpulkan bahwa tidak terdapat University Medical Journal,
perbedaan bermakna pada tingkat 10(39), 56–59.
kecemasan pada mahasiswa preklinik Behar, E., DiMarco, I. D., Hekler, E. B.,
dan mahasiswa koasisten. Tetapi Mohlman, J., & Staples, A. M.
perbedaan hasil ini dapat disebabkan (2009). Current theoretical
karena metode penelitian yang dipakai models of generalized anxiety
berbeda, dan juga kriteria inklusi yang disorder (GAD): Conceptual
dipakai oleh Suryo Wibowo adalah review and treatment
mahasiswa yang baru menjalani implications. Journal of Anxiety
kepaniteraan selama satu tahun. Disorders, 23(8), 1011–1023.
Pada penelitian yang dilakukan Daniel Elsenberg Ph.d. (2007).
Fajriati tahun 2015 yang meneliti Prevalence and Correlates of
perbedaan derajat kecemasan pada Depression, Anxiety and
mahasiswa baru preklinik dan klinik
Suicidality Among University
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, memiliki hasil yang Student. American Journal of
menunjukkan terdapat perbedaan Orthopsychiatry, 77, 534-42.
derajat kecemasan pada mahasiswa
preklinik dan klinik Universitas Andalas,

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2020 355
Elvira, Sylvia D. (2008). Gangguan Berdasarkan Stressor pada
panik. Jakarta. Balai Penerbit Mahasiswa Kedokteran Tahun
FKUI ,hlm.1-2. Pertama Program Studi Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran
Fajriati, L., Yaunin, Y., & Isrona, L.
Universitas Andalas Angkatan
(2018). Perbedaan Derajat 2017. Jurnal kesehatan andalas,
Kecemasan pada Mahasiswa Baru 8(1).
Preklinik dan Klinik Fakultas Reinhart, L., Knight, W., Roberts, L., &
Kedokteran Universitas Andalas. Mendes, C. (2012). HHS Public
Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), Access Global Burden of Disease
546–551. Study 2010. Lancet, 380(9859),
2163–2196.
Inam, S. N., Saqib, A., & Alam, E.
Sadock BJ, Sadock VA. (2010). Kaplan
(2003). Prevalence of anxiety and
& Sadock’s: concise tektbook of
depression among medical
clinical psychiatry. Edisi ke-3.
students of private university.
Philadelphia USA. Lippincott
JPMA. The Journal of the Pakistan
Williams & Wilkins, hlm. 236.
Medical Association, 53(2), 44–
Suganda, K.D. (2014). Tingkat Stres
47.
Pada Mahasiswa Tahun Pertama
Legiran, A., M. Zalili., Bellinawati,
Fakultas Kedokteran Universitas
Nedya. (2015) Faktor Resiko
Sumatera Utara Angkatan 2013,
Stres dan Perbedaannya pada
Universitas Sumatera Utara, hlm.
Mahasiswa Berbagai Angkatan di
2-3.
Fakultas Kedokteran Universitas
Thinagar, M., & Westa, W. (2017).
Muhammadiyah Palembang.
Tingkat kecemasan mahasiswa
Jurnal Kedokteran dan
kedokteran Universitas Udayana
Kesehatan, 2(2), 197-202.
dan implikasinya pada hasil ujian.
Modi, K., & Kumar, D. (2013). Anxiety
Directory Of Open Access
and depression in medical
Journals, 8(3), 181–183. 2
students and its association with
Wahyu Widosari Y. (2010). Perbedaan
coping method adopted by them.
Derajat Kecemasan dan Depresi
Indian Journal of Research and
Mahasiswa Kedokteran Preklinik
Reports in Medical Sciences, 3(2),
dan Koasisten di FK UNS
20–22.
Surakarta. Surakarta, 1-44.
Moffat KJ, McConnachiel A, Ross S,
Morrison JM. (2004). First year
medical student stress and coping
in a problem-based learning
medical curriculum. Medical
Education, 38(3), 482-91.
Oktovia, W., dkk. (2012). Hubungan
Kecerdasan Emosional Dengan
Tingkat Stres Pada Mahasiswa
Tahun Pertama Fakultas
Kedokteran Universitas Riau.
Universitas Riau, hlm. 2.
Purwati S. (2012). Tingkat stres
akademik pada mahasiswa
reguler angkatan 2010 Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia [Skripsi]. Depok:
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Rahmayani RD, Rini GL, Nur AS.
(2019). Gambaran Tingkat Stres

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2020 356

Anda mungkin juga menyukai