Disusun Oleh:
RANI NUR SETYA NINGSIH
NPM 07.14.01.00.414
ABSTRAK
Stress yang terjadi pada diri seseorang biasanya tergantung pada respon individu tersebut dalam
menghadapi stressor dengan berbagai persepsi dari induvidu tersebut.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan anatara tipe kepribadian ekstrovert, introvert dan ambivert dengan tingkat stress
mahasiswa dalam belajar pada mahasiswa tingkat I DIII Kebidanan STIKes Widya Dharma Husada
Pamulang Tahun 2015. Desain penelitian ini Cross sectional dengan tekhnik total sampling yaitu total
sampel sebanyak 87 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data diolah dengan
menggunakan SPSS versi 18, dalam penelitian didapatkan mahasiswa yang tipe kepribadian
ekstrovert,hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert 23 orang, tipe
kepribadian introvert 26, tipe kepribadian Ambivert 38 orang dan mahasiswa yang stress 40 orang
dengan tingkat stress dengan uji Chi Square ( P value = 0,004) dan didapatkan OR 5,051, hubungan
tipe kepribadian introvert dengan tingkat stress (P value = 0,000) didapatkan OR 9,284 dan hubungan
antara tipe kepribadian ambivert dengan tingkat stress (P value=0,000) dan OR 0,016. Sehingga
terdapat hubungan antara kepribadian ekstrovert, introvert, dan ambivert dengan tingkat stress
mahasiswa dalam belajar. Dari hasil penelitian diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mengendalikan
stress saat belajar dengan berbagai kepribadian yang dimiliki. Penelitian dapat dijadikan sumber
bacaan untuk penelitan selanjutnya.
Kata Kunci : Tipe Kepribadian Ekstrovert, Introvert, Ambivert dan Stress belajar
ABSTRACT
Somebody has stress usually depend on the individual response in handling stressor with
different perceptions of individual. The aim of this research is to know about the relationship
ekstrovert, introvert and ambivert personnality type between stress in study of student DIII midwifery
STIKes Widya Dharma Husada Pamulang 2015. The Research disign “cross sectional” with total
sampling techniq is the total sample of 87 people. The instrument this research is using questonare.
Data was processed SPPS version 18,in this researh be found student with ekstrovert personality type
is 23 person, student with introvert personality type 26 person, student with ambivert personality type
38 person and student with stress is 40 person. statistical test results obtained there are relationship
between ekstrovert and stress in study with chi-suare (P value 0,004) and Odd Ratio 5,051,
relationship between introvert and stress in study (P value = 0,000) and Odd Ratio 9,284, and
between ambivert and stress in study (P value=0,000) and Odd Ratio0,016 . So that obtain
relationship between ekstrovert, introvert and ambivert and stress in study. The result of this
research,every student expected to able handling the stress with different of the personalities. This
research can be as reference for the further research.
Keywords : personality type, ekstrovert, introvert, ambivert and stress in study
1
kedokteran yang mengalami stress, diindonesia Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
prevalensi stres pada mahasiswa kedokteran mengetahui hubungan Tipe Kepribadian
didapankan sebesar 45,8-71,6%. Estrovert, Introvert dan Ambivert dengan
Pada penelitian ini dilakukan di STIKes tingkat stres dalam belajar pada mahasiswa
Widya Dharma Husada yang berada di tingkat I DIII kebidanan STIKes Widya
Pamulang Tangerang selatan yang merupakan Dharma Husada Pamulang Tahun 2015.
salah satu institusi pendidikan kesehatan salah
satunya pendidikan Bidan, mahasiswanya Metode
banyak dari berbagai daerah dan SMA lainnya Desain penelitian ini merupakan jenis
yang belum saling mengenal satu dengan yang penelitian kuantitatif dan pendekatan deskriptif
lain. Dan mereka harus belajar dalam satu analitik dengan pendekatan cross sectional.
wadah dengan kepribadian dan masalah yang Studi cross sectional bertujuan untuk
berbeda-beda sehingga mereka harus bisa menganalisis hubungan kausal antara variable-
menyesuaikan diri agar dapat lulus dengan variabel melalui pengujian hipotesis yaitu
baik. Banyak hambatan yang terjadi pada menganalisis hubungan tipe kepribadian
mahasiswa saat belajar dan dalam menghadapi ekstrovert, introvert dan ambivert dengan
tugas, dan ujian seperti hasil wawancara dari 7 tingkat stress dalam belajar pada mahasiswa
mahasiswa Tingkat I, 3 orang mahasiswa suka DIII kebidanan STIKes Widya Dharma
mengenal orang-orang baru, belajar dengan Husada Pamulang Tahun 2015.
teman-temannya tetapi kalau ada tugas lebih Penelitian Instrument/ alat pengumpulan
suka sendiri dan mereka lebih cendrung sering data adalah alat bantu yang dipilih dan
keluar kelas untuk menghilangkan rasa jenuh, digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
3 orang mahasiswa suka mengenal orang- mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
orang baru belajar bersama, tugas dikerjakan sistematis dan dipermudah olehnya. Instrument
bersama dan kalau ada masalah diselesaikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bersama, Dan 1 orang mahasiswa lainnya metode angket atau kuesioner. Kuesioner
mereka tidak peduli dengang orang baru lebih digunakan untuk memperoleh data mengenai
suka belajar sendiri mengerjakan tugas sendiri variabel independen yaitu tipe kepribadian
dan kalau ada masalah mereka lebih suka ekstrovert, introvert dan ambivert, variabel
menyimpan sendiri lebih suka merenung ketika Dependen yaitu kejadian stress pada
ada masalah dalam belajarnya. mahasiswi, data yang diperoleh berupa skor
Ada orang yang cenderung menarik hasil pengesian angket/kuesioner dari
diri dari orang banyak, lebih suka bekerja responen. Penelitian dilakukan di STIKes
sendiri dibandingkan di tengah-tenga orang Widya Dharma Husada Pamulang yang
banyak itu di sebut tipe kepribadian introvert, terletak di Pamulang Tangerang Selatan pada
ada orang yang kalau merasa tertekan akan mahasiwa tingkat I DIII kebidanan.
bergabung dengan orang banyak, suka bekerja Populasi adalah wilayah generalisasi yang
dengaan melibatkan orang itu disebut dengan terdiri dari objek/subjek yang mempunyai
tipe kepribadian ekstrovert, ada pula orang kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan
yang ciri kepribadiannya campuran dari oleh peneliti guna dipelajari kemudian ditarik
keduanya di sebut dengan tipe kepribadian kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber
ambivert.9 data dalam suatu penelitian. Populasi dalam
Orang yang terlibat aktif dengan penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat I DIII
masyarakat atau orang banyak, lebih kebidanan STIKes Widya Dharma Husada
berorientasi pada tantangan dan perubahan, Pamulang tahun 2015. Populasi umum
dan merasa dapat menguasai kejadian-kejadian berjumlah 87 orang di DIII kebidanan STIKes
dalam hidupnya adalah orang yang tidak akan Widya Dharma Husada Pamulang. Sampel
mudah terkena efek negatif dari stres. yang diambil dalam penelitian ini adalah
Dari hasil penjelasan diatas peneliti tertarik seluruh populasi, yaitu seluruh mahasiswa
untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebidanan Tingkat I di STIKes Widya Dharma
“Hubungan Tipe Kepribadian Ekstrovert, Husada berjumlah 87 orang.
Introvert dan Ambivert Dengan Tingkat Sampel adalah sebagian dari populasi yang
Stres Dalam Belajar Pada Mahasiswa dijadikan objek/subjek penelitian. Jadi sampel
Kebidanan”. adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi.10
3
Besar sampel yang diambil apabila pengujian validitas dilakukan dengan analisis
subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil faktor, yaitu dengan mengkolerasikan antara
semuanya sehingga penelitiannya merupakan skor item. Uji valididatas dilakukan di
populasi. Teknik pengambilan sampel pada STIKIM, yang disebarkan pada 15 responden,
penelitan ini adalah dilakukan dengan cara sehingga batasan yang akan digunakan
Total Sampling dimana sampel diambil dengan (product moment/ r tabel = 0,514), dikatakan
cara seluruh mahasiswa kebidanan Tingkat I valid jika nilai r hitung ≥ r tabel (0,514) dan
STIKes Widya Dharma Husada Pamulang tidak valid jika nilai r hitung (0,514).11
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan
Data yang digunakan adalah data primer yaitu sejauh mana suatu alat pengukur dapat
data hasil pengisian kuesionet mahasiswa dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
Tingkat I program studi DIII Kebidanan menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
STIKes Widya Dharma Husada. Instrumen itu tetep konsisten atau tetap asas (ajeg) bila
pengumpulan data menggunakan kuesioner. dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri terhadap gejala yang sama dan alat ukur yang
yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota sama. Teknik yang digunakan dalam uji
populasi yang dapat diambil sebagai sampel reliabilitas alat ukur ini dapat digunakan
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas
mahasiswa Tingkat I DIII Kebidanan STIKes Alpha Cronbach untuk seluruh pengamatan.
Widya Dharma Husada tahun ajaran Suatu insrumen instrument penelitian
2014/2015, bersedia dijadikan objek penelitian, dikatakan reliabel jika koefisien Alpha
aktif terdaftar dan hadir pada saat penelitian. Cronbach (AC) > 0,6 dan semakin baik jika
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota nilainya semakin mendekati angka 1.
populasi yang tidak dapat diambil sebagai Demikian sebaliknya nilai AC < 0,6, maka
sampel, kriteria ekslusi pada penelitian ini dapat dikatakan bahwa instrument penelitian
adalah mahasiswa yang tidak bersedian tidak reliabel. Uji reliabilitas butir dilakukan
menjadi responden, mahasiswa tingkat II dan dengan aplikasi program SPSS. Hasil
III, mahasiswa yang bukan jurusan kebidanan. perhitungan reliabilitas didapat alpha 0,957
Peneliti melakukan uji coba instrumen untuk tingkat stress, 0,949 untuk kepribadian
dengan cara uji validitas dan reabilitas dengan ekstrovert, 0,951 untuk kepribadian introvert
menggunakan kuesioner Dalam penelitian ini dan 0,967 untuk kepribadian ambivert
pengujian validitas dan reabilitas instrumen sehingga kuesioner tiap variabel dikatakan
menggunakan alat bantu pengolahan SPSS realibel.
versi 18 dengan jumlah item pertanyaan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
sebanyak 65 item pertanyaan. Uji coba ini untuk mengukur hubungan Tipe
instrumen ini dilakukan pada 15 mahasiswi kepribadian ekstrovert,introvert dan ambivert
kebidanan tingkat I di STIKIM. yang mempengaruhi stress belajar. Setelah
Validitas adalah suatu indeks yang dilakukan uji coba instrumen, pertanyaan yang
menunjukkan alat ukur itu benar-benar tidak valid harus diganti atau direvisi, atau di
mengukur apa yang diukur. Suatu ukuran yang drop (dihilangkan). Dalam penelitian ini yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau tidak valid di drop (dihilangkan).
kesahihan sesuatu instrumen. Untuk Penelitian menggunakan instrument untuk
mengetahui apakah kuesioner yang kita susun mengetahui hubungan tipe kepribadian
tersebut mampu mengukur apa yang hendak ekstrovert, introvert dan ambivert dengan
kita ukur , maka perlu diuji dengan uji korelasi tingkat stress dalam belajar. Pada penelitain ini
antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) peneliti melakukan tes pada pertanyaan angket
dengan skors total kuesioner tersebut. Bila atau kuesioner dengan uji validitas dan
semua pertanyaan itu mempunyai kolerasi reliabilitas terlebih dahulu sebanyak 56 item
yang bermakna. Apabila kuesioner tersebut pertanyaan yang valid dan sangat reliabilitas
telah memiliki validitas konstruk, berarti sehingga dapat dipakai sebagai instrument
semua item (pertanyaan) yang ada dalam penelitian.
kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur. Instumen pengumpulan data menggunakan
Pada penelitian ini instrumen diuji cobakan angket/kuesioner yang berisi pertanyaan-
pada sampel dari mana populasi diambil. pertanyaan mengenai tipe kepribadian
Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka ekstrovert, introvert, ambivert dan tingkat
4
stress dalam belajar dengan langkah-langkah Penyajian data disajikan dalam bentuk
sebagai berikut yaitu menetapkan tempat naratif dan tabel. Naratif yaitu Penyajian data
penelitian yaitu dengan memilih tempat di dengan narasi (kalimat) atau memberikan
STIKes Widya Dharma Husada Pamulang keterangan secara tulisan. Pengumpulan data
jurusan DIII Kebidanan selanjutnya dalam bentuk tertulis mulai dari pengambilan
mengajukan izin penelitian kepada yayasan sampel sampai hasil analisis yang berupa
STIKes Widya Dharma Husada Pamulang. informasi dari pengumpulan data tersebut
Selanjutnya menetapkan kelompok yang Tabel adalah Penyajian data secara tabular
akan dijadikan responden. Selanjutnya yaitu memberikan keterangan berbentuk
memberikan kuesioner dan menjawab sesuai angka. Jenis yang digunakan dalam penelitian
dengan yang telah diberikan dalam format ini adalah master tabel dan distribusi frekuensi.
kuesioner tujuannya untuk mengetahui tipe Dimana data disusun dalam baris dan kolom
kepribadian dan tingkat stress mahasiswa. dengan sedemikian rupa sehingga dapat
Pada pengolahan data entri/Input dilakukan memberikan gambaran.kelas-kelas yang l
langkah seperti, coding yaitu mengklarifikasi Penelitian ini juga menggunakan penyajian
jawaban-jawaban dari responden ke dalam data secara tabular yaitu memberikan
kategori-kategori, biasanya klarifikasi keterangan berbentuk angka. Jenis yang
dilakukan dengan cara memberi tanda atau digunakan dalam penelitian adalah tabel
kode berbentuk angka pada masing-masing distribusi frekuensi. Dimana data disusun
jawaban. Checking pada tahap kedua ini dalam baris dan kolom dengan sedemikan rupa
dilakukan upaya untuk memeriksa kembali sehingga dapat memberikan gambaran.
kebenaran data yang diperoleh atau Interpretasi pada penelitian ini adalah
dikumpulkan. Cleaning merupakan Berdasarkan dari teori yang ada diungkapkan
pengecekan kembali data yang sudah dientri bahwa untuk melihat hubungan antara Tipe
apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan Kepribadian Ekstrovert, Introvert dan
tersebut kemungkinan terjadi ada saat kita Ambivert dengan Tingkat Stress Mahasiswa
mengentri data ke komputer.Data bersih pada Tingkat I DIII Kebidanan Widya Dharma
tahap ini setelah dilakukan proses cleaning Husada Pamulang
tidak ada data yang belum terisi, kemudian
dengan menggunakan coding atau pengkodean Hasil
agar data bisa dimasukan kedalam SPSS untuk Setelah dilakukan penelitian November
pengolahan data. 2015 mengenai Hubungan Tipe Kepribadian
Data diolah menggunakan progran syistem Ekstrovert, Introvert dan Ambivert Dengan
koputerisasi. Maka analisis data yang Tingkat Stress Pada Mahasiswa Tingkat I DIII
digunakan dalam penelitian ini adalah analisa Kebidanan STIKes Widya Dharma Husada
univariat dan analisa bivariat. Pamulang Tahun 2015. Sampel dalam
Analisa univariate bertujuan untuk penelitian ini sebanyak 87 orang mahasiswa.
menjelaskan atau mendeskripsikan Penelitian ini menggunakan data primer yang
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan
umumnya dalam analisis ini hanya kepada responden tentang tipe kepribadian
menghasilkan distribusi frekuensi dan ekstrovert, introvert dan ambivert dengan
persentase dari setiap variabel. Didalam tingkat stress dalam belajar.
penelitian ini menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian yang disajikan pada BAB
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap 2 VI merupakan data kuantitatif. Data kuantitatif
variabel yang diduga berhubungan atau ini disajikan dalam 2 tahap, dimulai dari
berkolerasi dengan menggunakan chi-square. analisa univariat dan bivariat. Data diolah
Analisa yang dilkukan adalah analisa bivariat, dengan menggunakan sistem komputerisasi
yaitu dengan mengetahui adanya hubungan dan menghasilkan analisis data univariat dan
variabel dependen dengan vaeriabel bivariat yang dipaparkan pada penjelasan
independen menggunakan tabel silang, serta dibawah ini.
untuk dilakukan identivikasi variabel yang Data yang penulis peroleh terlebih dahulu
bermakna menggunakan uji chi-square. Yaitu dianalisa secara univariat yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis mengenai perbandingan memberikan gambaran mengenai objek
antara frekuensi observasi atau benar-benar penelitian berdasarkan data dari variabel yang
terjadi dan actual dengan frekuensi harapan.12 diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti
5
atau untuk mengetahui distribusi frekuensi dari Dapat dilihat adalah analisa
setiap variabel yaitu tipe kepribadia ekstrovert, dari tabel diatas bivariat, yaitu
introvert, ambivert dan stress. Hasil penelitian bahwa dari 87 dengan mengetahui
terhadap 87 orang mahasiswa tingkat I Jurusan mahasiswa Tingkat adanya hubungan
Kebidanan STIKes Widya Dharma Husada I DIII Kebidanan var iabel dependen
Pamulang Tahun 2015 diperoleh hasil STIKes Widya dengan vaeriabel
penelitian sebagai berikut : Dharma Husada independen
Pamulang, menggunakan tabel
Tabel 1 distribusi frekuensi silang, serta untuk
Distribusi Frekuensi Responden Tipe mahasiswa yang dilakukan
Kpribadian Ekstrovert, Introvert, Ambivert dan memiliki tipe identivikasi
Tingkat Stress dalam belajar pada mahasiswa
kepribadian variabel yang
Tingkat I DIII Kebidanan STIKes Widya
Dharma Husada Pamulang Tahun 2015
introvert sebanyak bermakna
Variabel 26(n)
Frekuensi mahasiswa menggunakan uji
(29,9%). chi-square.13
Tingkat Stress Sedangkan jumlah Yaitu
Stress mahasiswa yang pengujian hipotesis
Tidak Stress tidak memiliki tipe mengenai
kepribadian perbandingan
Tipe Kepribadaian Ekstrovert
Ekstrovert
introvert sebanyak antara frekuensi
Tidak Ekstrovert 61 mahasiswa observasi atau
(70,1%). benar-benar terjadi
Tipe Kepribadian Introvert Dan dapat dan actual dengan
Introvert dilihat dari tabel frekuensi harapan.
Tidak Introvert diatas bahwa dari Analisis bivariat
87 mahasiswa yang dilakukan
Tipe Kepribadian Ambivert Tingkat I DIII adalah untuk antara
Ambivert Kebidanan STIKes Hubungan antara
Tidak Ambivert Widya Dharma variabel
Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2015
Husada Pamulang, independen dengan
distribusi frekuensi variabel dependen
Dari tabel diatas Dari tabel diatas
mahasiswa yang dengan tingkat
dapat dapat dilihat bahwa
memiliki Tipe kemaknaan alpha
dideskripsikan dari 87 mahasiswa
kepribadian 0,05, dengan
bahwa dari 87 Tingkat I DIII
ambivert menggunakan
mahasiswa Tingkat Kebidanan STIKes
didapatkan kemaknaan <0,05
I DIII Kebidanan Widya Dharma
sebanyak 38 artinya diperoleh
STIKes Widya Husada Pamulang,
mahasiswa nilai p value < 0,05
Dharma Husada distribusi frekuensi
(43,7%). berarti secara
Pamulang, mahasiswa
Sedangkan jumlah signifikan ada
distribusi frekuensi memiliki tipe
mahasiswa yang hubungan antara
mahasiswa yang kepribadian
tidak memiliki tipe variabel
memiliki Stress ekstrovert
kepribadian independen dan
dalam belajar didapatkan
ambivert sebanyak variabel dependen
didapatkan sebanyak 23
49 mahasiswa dan jika p value
sebanyak 40 mahasiswa
(56,3%). >0,05 maka tidak
mahasiswa (46,0%) (26,4%).
Analisis bivariat terdapat
sedangkan Sedangkan jumlah
yang dilakukan hubungan.14
mahasiswa yang mahasiswa yang
terhadap 2 variabel Kriteria
tidak mengalami tidak memiliki tipe
yang diduga pengujian adalah
stress dalam belajar kepribadian
berhubungan atau jika P value < 0,05
sebanyak 47 ekstrovert
berkolerasi dengan maka Ho ditolak,
mahasiswa sebanyak 64
menggunakan chi- jika P ≥ 0,05 maka
(54,0%). mahasiswa
square. Analisa Ho diterima.
(73,6%). yang dilkukan Analisa bivariat
6