Anda di halaman 1dari 5

PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.

8 (2) 2020

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERUBAHAN POLA


MENSTRUASI PADA REMAJA

The Correlation Between Stress Level and Menstrual Pattern in Teenagers


Pande Putu Novi Ekajayanti, Pande Putu Indah Purnamayanthi

Program Studi Diploma III Kebidanan, Stikes Bina Usada Bali


Jl. Raya Padang Luwih, Dalung, Badung, Bali telp. (0361) 9072036
E-mail: pandenovi18@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia
yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. Salah satu gangguan yang
dialami remaja adalah stres. Pada saat ini, banyak fakta yang mengungkapkan hubungan
antara stres terhadap perubahan poal menstruasi yang merupakan masalah kesehatan bagi
wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap
perubahan pola menstruasi pada remaja putri.
Subjek dan Metode: Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional. Subjek
penelitian adalah seluruh remaja putri kelas IX di SMP Negeri 2 Denpasar yang berjumlah
92 sampel. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisa statistik menggunakan Chi- Square Test.
Hasil: Terdapat hubungan tingkat stres terhadap perubahan pola menstruasi pada remaja
putri dengan nilai p (value) sebesar 0.01 dan α = 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat stres terhadap perubahan pola menstruasi.

Kata kunci: Remaja Putri, Perubahan Pola Menstruasi, Tingkat Stres

109
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020

ABSTRACT

Background: Adolescence is a transition period in the span of human life that connects
childhood and adulthood. One disorder experienced by adolescents is stress. At this time,
there are many facts that reveal the relationship between stress and menstrual changes
that are a health problem for women. This correlational study aims to determine the
relationship of stress levels to changes in menstrual patterns in teenagers.
Subjects and Method: The study used a cross sectional research design. The subjects of
the study were all 92 class IX young women in SMP Negeri 2 Denpasar. The sampling
technique was purposive sampling. Data collection using a questionnaire. Statistical
analysis using the Chi-Square Test.
Results: The results showed that there was a relationship between stress levels and
changes in menstrual patterns in teenagers with p (value) of 0.01 and α = 0.05.
Conclusion: There is a relation between stress levels and changes in menstrual patterns.

Keywords: Young Women, Changes in Menstrual Patterns, Stress Levels

PENDAHULUAN status orang itu kaya maupun miskin serta


Masa remaja merupakan masa tidak memandang usia apakah anak-anak,
transisi dalam rentang kehidupan manusia remaja, atau orang tua, serta tidak
yang menghubungkan masa kanak-kanak memandang status sosial seseorang. Stres
dan masa dewasa. Menurut WHO batasan merupakan suatu respon fisiologis,
usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun, psikologis, dan perilaku dari manusia
sedangkan menurut Survei Kesehatan yang mencoba untuk mengadaptasi dan
Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) mengatur baik tekanan internal dan
tahun 2007, remaja adalah laki-laki dan eksternal. Sedangkan stressor adalah
perempuan yang belum kawin dengan kejadian, situasi, seseorang atau suatu
batasan usia meliputi 15-24 tahun[1]. obyek yang dilihat sebagai unsur yang
Dalam periode ini terjadi menimbulkan stres dan menyebabkan
perubahan yang sangat pesat dalam reaksi stres sebagai hasilnya. Stressor
dimensi fisik, mental, dan sosial. Masa ini sangat bervariasi bentuk dan macamnya,
juga merupakan periode pencarian mulai dari sumber-sumber psikososial dan
identitas diri, sehingga remaja sangat perilaku seperti frustrasi, cemas dan
mudah terpengaruh oleh lingkungan. kelebihan sumber bioekologi dan fisik
Umumnya proses pematangan fisik lebih seperti bising, polusi, temperatur, dan gizi.
cepat dari pematangan psikososialnya. Dalam pengaruhnya terhadap pola
Karena itu seringkali terjadi menstruasi, stres melibatkan sistem
ketidakseimbangan yang menyebabkan neuroendokrinologi sebagai sistem yang
remaja menjadi sangat sensitif dan rawan besar peranannya dalam reproduksi
terhadap stres. Perkembangan masa wanita[2].
remaja yang disertai dengan Semua bentuk stres akan
berkembangnya kapasitas intelektual, menghasilkan reaksi pada tubuh. Respon
stres, dan harapan baru yang dialami tubuh terhadap stres meliputi 1400 reaksi
remaja membuat remaja mudah fisik dan kimiawi serta melibatkan lebih
mengalami gangguan, baik berupa 30 jenis hormon dan neurotransmitter
gangguan pikiran, perasaan, maupun yang berbeda. Disekresikannya hormon
gangguan perilaku[2]. stres secara berlebihan dapat merusak sel,
Salah satu gangguan yang dialami jaringan, dan organ tubuh lainnya. Salah
remaja adalah stress. Stres dapat diderita satu dampak yang paling terlihat dari stres
oleh siapa saja dan tidak memandang ini yaitu masalah kewanitaan[3].

110
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020

Salah satu tanda kedewasaan belakang diatas peneliti tertarik untuk


seorang perempuan adalah menstruasi. meneliti tentang hubungan stres terhadap
Menstruasi merupakan proses yang perubahan pola menstruasi pada remaja
kompleks dan harmonis dari serebrum, putri. Peneliti memilih remaja putri SMP
hipotalamus, hipofisis, alat-alat genital, sebagai objek penelitian ini karena pada
korteks adrenal, kelenjar tiroid, usia remaja seseorang akan cenderung
prostaglandin, dan serotonin. Namun, mengalami perubahan sikap maupun
variasi dari pola menstruasi dan gangguan emosional yang ada dalam dirinya. Hal
menstruasi sering terjadi[4]. Studi[5] tersebut lebih mudah ditemukan
menyatakan bahwa wanita usia reproduksi dibandingkan pada remaja putri SMA.
memiliki masalah terhadap menstruasi
yang abnormal, seperti sindrom SUBJEK DAN METODE
premenstruasi dan menstruasi yang tidak Penelitian ini menggunakan
teratur. Prevalensi pola menstruasi yang analitik cross sectional. Populasi dalam
abnormal berdasarkan evaluasi medis, penelitian ini adalah seluruh remaja putri
terdapat 9-13% wanita usia reproduksi kelas IX di SMPN 2 Denpasar tahun
mengalami menstruasi yang tidak teratur. ajaran 2018/ 2019 berjumlah 103 orang.
Pelajar/ maharemaja putri lebih sering Teknik sampling menggunakan non
menunjukkan variasi menstruasi yang probability/ non random sampling dengan
bermasalah, seperti dismenorea, purposive sampling. Sampel dalam
menoragia, dan menstruasi tidak teratur. penelitian ini adalah seluruh remaja putri
Banyak fakta yang kelas IX di SMPN 2 Denpasar sebanyak
mengungkapkan hubungan antara stres 92 orang, dengan memenuhi kriteria
terhadap perubahan pola menstruasi yang inklusi yakni tercatat sebagai remaja putri
merupakan masalah kesehatan bagi kelas IX di SMPN 2 Denpasar, sudah
wanita[6]. Berdasarkan data yang mengalami menstruasi, dan bersedia
ditemukan menunjukkan bahwa menjadi responden. Sedangkan kriteria
perubahan pola menstruasi yang abnormal eksklusi yakni mengalami Amenore
berhubungan terhadap stres psikologi, dan Sekunder.
juga menjelaskan bahwa sewaktu stres
terjadi aktivasi aksis hipotalamus- HASIL
pituitari-adrenal bersama-sama terhadap Karakteristik Responden
sistem saraf autonom yang menyebabkan Seluruh responden berjenis kelamin
beberapa perubahan, diantaranya pada perempuan dan berumur sekitar 14-15
sistem reproduksi yakni pola menstruasi tahun.
yang abnormal[6].
Berdasarkan studi pendahuluan yang Analisis Univariat
telah peneliti lakukan di SMP N 2 Berdasarkan tabel 1 diketahui responden
Denpasar pada 10 remaja putri kelas IX dengan tingkat stres berat sebanyak 9
ditemukan bahwa 7 remaja putri responden (10%), tingkat stres sedang
mengatakan pola menstruasinya tidak sebanyak 24 responden (26%), dan tingkat
teratur sejak berada di kelas IX. Ketujuh stres ringan sebanyak 59 responden
remaja putri mengatakan salah satu (64%). Sedangkan 74 responden (80%)
pemicu kemungkinan berubahnya pola tidak mengalami perubahan pola
menstruasi mereka adalah karena menstruasi dan 18 responden (20%)
ketegangan manghadapi persiapan ujian mengalami perubahan pola menstruasi.
yang membuat mereka stres. Sisanya
mengatakan pola menstruasi masih sama Analisis Bivariat
terhadap kelas sebelumnya walaupun akan Tabel 2 menunjukkan proporsi
menghadapi persiapan ujian. Dari latar pada responden dengan tingkat stres berat

111
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020

yang tidak mengalami perubahan pola Umumnya, remaja yang mengalami


menstruasi sebanyak 1 responden (11%) menarche adalah pada usia 12 sampai
dan responden yang mengalami perubahan dengan 16 tahun. Periode ini akan
menstruasi sebanyak 8 responden (89%). mengubah perilaku dari beberapa aspek,
Responden dengan tingkat stres sedang misalnya psikologi dan lainnya. Stres
yang tidak mengalami perubahan pola sebagai suatu respon dari tubuh dalam
menstruasi sebanyak 17 responden (71%) menghadapi suatu stressor berlebih. Stres
dan mengalami perubahan pola menstruasi adalah reaksi/ respons tubuh terhadap
sebanyak 7 responden (29%). Serta stressor psikososial (tekanan mental/
responden dengan tingkat stres ringan beban kehidupan). Gambaran tingkat stres
yang tidak mengalami perubahan pola dengan pola menstruasi pada penelitian ini
menstruasi sebanyak 56 responden (95%) ditunjukkan dari jawaban responden
dan sebanyak 3 responden (5%) dalam kuesioner yang disebarkan. Secara
mengalami perubahan pola menstruasi. umum perubahan pola menstruasi ada tiga
macam yaitu polimenore, oligomenore,
Hasil uji stastistik menggunakan
dan amenore. Pada polimenorea siklus
Chi Square diperoleh 36,751, sig 0,000,
menstruasi lebih pendek dari biasa
yang artinya p value sebesar 0,01 dan α
(kurang dari 21 hari)[9].
sebesar 0,05 yang berarti p value lebih
Adanya perubahan pola menstruasi
kecil dari α. Hasil ini menunjukkan ada
merujuk kepada sebab yang timbul dalam
hubungan tingkat stres dengan perubahan
kehidupan wanita, seperti gangguan gizi,
pola menstruasi.
gangguan metabolisme, tumor, penyakit
Tabel 1. Analisis Univariat infeksi, dan lain-lain. Berbagai macam
Variabel Frekuensi Persentase perubahan emosi akibat suatu stressor
(n) (%) berkaitan dengan adanya fluktuasi
Tingkat stress hormonal selama pola menstruasi[10].
Berat 9 10 Kebanyakan wanita mengalami
Sedang 24 26 sejumlah perubahan dalam pola
Ringan 59 64 menstruasi selama masa reproduksi.
Perubahan Dalam pengaruhnya terhadap pola
pola menstruasi, stres melibatkan sistem
menstruasi neuroendokrinologi sebagai sistem yang
Tidak 74 80 berperan besar dalam reproduksi wanita[2].
Ya 18 20 Hasil penelitian diinterpretasikan dalam
dua kategori yaitu tingkat stres dan
Tabel 2. Hubungan Tingkat Stres
perubahan pola menstruasi. Pada tabel
terhadap Perubahan Pola Menstruasi
silang diperoleh kecenderungan semakin
Tingkat Perubahan Pola P
tinggi tingkat stres maka semakin tinggi
Stres Menstruasi
pula adanya perubahan pola menstruasi.
Tidak Ya
Hal ini diperoleh karena adanya tingkatan
F % F %
stres pada seseorang khususnya seorang
Berat 1 11 8 89 0.01
remaja putri akan berpengaruh terhadap
Sedang 17 71 7 29
perubahan pola hormonal sehingga siklus
Ringan 56 95 3 52
menstruasi yang dialami juga akan
mengalami perubahan.
PEMBAHASAN
Menstruasi adalah proses alamiah
SIMPULAN
yang terjadi pada perempuan. Menstruasi
Ada hubungan yang signifikan antara
merupakan perdarahan yang teratur dari
tingkat stres terhadap perubahan pola
uterus sebagai tanda bahwa organ
menstruasi pada remaja putri.
kandungan telah berfungsi matang.

112
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020

SARAN dengan pola menstruasi pada


Penelitian selanjutnya dapat disarankan mahasiswi fakultas kedokteran
untuk melakukan pengkajian lebih universitas sam ratulangi manado
mendalam tentang faktor yang angkatan 2010. Jurnal e-Clinic (eCl).
mempengaruhi perubahan pola menstruasi 2: (3).
dimana salah satunya adalah akibat dari 6. Kaplan, Manuck. 2014. Metode
adanya stres. penelitian kebidanan dan teknik
analisis data. Jakarta: Salemba
DAFTAR PUSTAKA Medika.
1. Wijaya. 2009. Metode penelitian 7. Nursalam. 2013. Konsep dan
kebidanan dan analisa data. penerapan metodologi penelitian ilmu
Yogyakarta: Maha Medika. keperawatan pedoman skripsi tesis dan
2. Sriati. 2008. Panduan tentang stres. instrumen penelitian keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika.
3. Harya. 2011. Konsep dan penerapan 8. Kusmiran E. 2011. Kesehatan
metodelogi penelitian ilmu reproduksi remaja dan wanita. Jakarta:
keperawatan. Jakarta: Salemba Salemba Medika.
Medika. 9. Wiknjosastro. 2012. Panduan
4. Lee. 2006. Konsep metode penelitian kesehatan reproduksi wanita.
kesehatan. Bandung: Alfabeta. Bandung: Alfabeta.
5. Saerang A, Suparman E, Lengkong
RA. 2014. Hubungan antara stres

113
Copyright © 2020, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969

Anda mungkin juga menyukai