Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan e-ISSN : 2622-948X

Vol. 9,No. 2 Desember 2019 p-ISSN : 1693-6868

Hubungan Premenstruasi Sindrom Dengan Tingkat Kecemasan Pada


Siswi Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Hadah Liriski Parahats, Esitra Herfanda


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email : Hadahliriskiparahats@gmail.com

ABSTRAK
Premenstruasi sindrom merupakan kumpulan gejala fisik, psikolog dan emosi yang
terkait dengan siklus menstruasi. Hal ini mengakibatkan siswi mengalami gejala nyeri
payudara, nyeri pinggul, susah tidur dan terjadinya perubahan mood sehingga terjadi
penurunan konsentrasi belajar, terganggunya komunikasi dengan teman juga terjadi
penurunan produktivitas belajar dan peningkatan absensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara Premenstruasi Sindrom dengan tingkat kecemasan pada siswi
kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian
analitik korelasi dengan desain Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswi kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan menggunakan total sampling dan adanya kriteria
inklusi dan eksklusi didapat 72 sampel. Dengan melakukan pendataan menggunakan kuesioner
SPAf dan HARS. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Kendalls Tau.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara Premenstruasi Sindrom dengan
kecemasan pada siswi kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan hubungan yang
positif dan kekuatan hubungan sedang (p = 0,00; r = 0,452). Diharapkan agar sekolah menjalin
kerja sama dengan petugas Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan menyediakan media
informasi mengenai kesehatan reproduksi yang dapat di akses oleh para siswi.
Kata Kunci : Kecemasan, Premenstruasi Sindrom, Siswi

ABSTRACT
Premenstrual syndrome is a collection of physical, psychological and emotional
symptoms related to the menstrual cycle. It causes the symptoms of breast pain, hip pain,
insomnia and mood changes resulting in decreased concentration of learning, disruption of
communication with friends, decreased learning productivity and increased absennce. This
study aims to determine the correlation between Premenstrual Syndrome and anxiety level of
class X female students of Muhammadiyah 3 Senior High School of Yogyakarta. The research
employed correlation analytic research method with cross sectional design. The population of
this research was the class X female students of Muhammadiyah 3 Senior High School of
Yogyakarta. The number of sample was 72 people taken using total sampling based on
inclusion and exclusion criteria. Data collection used SPAf and HARS questionnaires. The
univariate and bivariate data were analyzed using Kendalls Tau test. The results showed a
significant correlation between premenstrual syndrome and anxiety level of class X female
students at Muhammadiyah 3 Senior High School of Yogyakarta with a positive correlation and
moderate correlation closeness (p = 0.00; r = 0.452). The school is expected to collaborate with
the Care for Adolescence Health Service (PKPR) officers and provide information media on
reproductive health that can be accessed by students.

Key Words : Anxiety, Premenstual Syndrome, Female Student.

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Article History :
Sumbitted 23 Agustus 2019, Accepted 21 Desember 2019, Published 23 Desember 2019 196
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

PENDAHULUAN seperti pada serotonin, opioid,


Masa remaja merupakan suatu katekolamin dan Gamma Aminobutyric
fase perkembangan yang dinamis dalam Acid (GABA), peningkatan sensitifitas
kehidupan seorang individu. Masa remaja akibat peningkatan resistensi insulin dan
terjadi lebih dini pada remaja putri defesiensi nutrisi (Kalium, Magnesium dan
dibanding remaja putra, dan kemungkinan B6) (Susanti dkk, 2017).
terjadinya perbedaan ini dikarenakan Meskipun siswi mengalami gejala-
remaja putri lebih cepat matang dalam gejala sebelum menstruasi, banyak yang
psikologikal dan emosionalnya. Pada masa tidak menyadari bahwa dirinya mengalami
ini remaja putri akan mengalami gejala Premenstruasi Syndrom. Sering para
perubahan yang sangat penting, yaitu siswi menerima pengaruh dari segala
perubahan fisik dan psikologis ( Susanti Premenstruasi Syndrom, tetapi sebagian
dkk, 2017). dari siswi yang dapat menangani pengaruh-
Perubahan fisik yang dimaksud pengaruh dari gejala ini. Kesadaran untuk
adalah proses kematangan yang terjadi melakukan pemeriksaan kesehatan yang
pada organ reproduksi remaja putri yang disebabkan Premenstruasi Syndrom masih
ditandai dengan peristiwa menstruasi, sangat minim karena adanya anggapan
yaitu peristiwa pengeluaran darah dari bahwa Premenstruasi Syndrom adalah hal
dalam rahim bila sel telur tidak dibuahi. yang normal terjadi pada siswi sebelum
Menstruasi merupakan proses katabolisme menstruasi, tetapi sebenarnya
yang terjadi akibat adanya pengaruh dari Premenstruasi Syndrom merupakan
hormone hipofisis seperti hormon masalah kesehatan (Balaha, 2010).
esterogen dan progesteron. Umumnya Gangguan sindrome premenstruasi
menstruasi akan terjadi secara normal mempengaruhi serangkaian gejala
setiap bulan (Susanti dkk, 2017). psikologis yang dimulai ketika sebelum
Premenstruasi Sindrom (PMS) datangnya menstruasi yang meliputi
merupakan kumpulan gejala fisik, eksaserbasi Premenstruasi Sindrom
psikologis dan emosi yang terkait dengan mengakibatkan seorang wanita mengalami
siklus mesntruasi wanita dan secara gejala-gejala yang dialami yang diakibatkan
konsisten terjadi selama tahap luteal dan oleh hormon progesteron. Berbagai faktor
siklus menstruasi. Penyebab dari adanya gaya hidup menjadikan gejala-gejala lebih
PMS ini diperkirakan karena adanya efek memperburuk keadaan termasuk
progesterone dalam neoromudulator

197
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

diantaranya mengakibatkan cemas (Foster, menghadapi masalah kesehatan reproduksi


2017). telah dituangkan dalam Permenkes nomor
Kecemasan adalah kejadian 369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar
emosional seorang wanita dan khas dari Profesi Bidan ke-9 Asuhan Pada Ibu atau
gejala stress. Fluktuasi hormonal yang Wanita dengan Gangguan Reproduksi.
penting yang terjadi pada fase siklus Upaya yang dapat dilakukan
menstruasi yang berbeda, terutama pada pemerintah untuk meningkatkan kualitas
fase Premenstruasi Sindrom atau luteal, remaja disekolah antara lain adalah
dapat merupakan efek neuromodulator meningkatkan kualitas pelayanan
yang memungkinkan terjadinya kecemasan kesehatan peduli remaja (PKPR), termasuk
pada wanita (Foster, 2017). kualitas dalam memberikan informasi
Kecemasan dapat terjadi kesehatan peduli remaja (PKPR), termasuk
disepanjang siklus kehidupan termasuk kualitas dalam memberikan informasi
pada remaja, selain terjadi perubahan fisik, kesehatan remaja dan pelayanan konseling
akan terjadi juga perubahan psikologis atau (Kemenkes, 2015).
kejiwaan. Munculnya perubahan psikologi Kemampuan petugas kesehatan
atau kejiwaaan adalah sebagai khususnya di puskesmas dan rumah
ketidakmatangan dalam perkembangan sakit dalam pelaksanaan konseling dan
emosional dan psikoseksual dalam rangka penyampaian informasi yang jelas, benar
kesanggupan seseorang untuk dan tepat mengenai PKPR perlu
menyesuaikan diri dengan situasi tertentu ditingkatkan untuk tercapainya kesehatan
(Saryono, 2009). yang paripurna bagi remaja. Pelaksanaan
Siswa yang mengalami kecemasan program yang dapat diberikan untuk
cenderung untuk terus-menerus merasa peserta didik disekolah salah satunya
khawatir akan keadaan yang buruk yang dengan pembinaan dan pengembangan
akan menimpa dirinya terutama ketika Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
siswa mengalami gangguan reproduksi berada dimasing-masing sekolah meliputi
seperti Premenstruasi Syndrom. Oleh kegiatan promotif, preventif, kuratif dan
karenanya pemerintah membuat Undang- rehabilitatif (Kemenkes, 2015).
Undang Kesehatan tentang Kesehatan Menurut penelitian dalam survey
Reproduksi (Rudiansyah, 2016).Peran bidan di Amerika Serikat menunjukkan sekitar
dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih 40% wanita berusia 14-50 tahun
pada Sistem Kesehatan Nasional dalam mengalami Premenstruasi Sindrom (PMS)

198
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

dan 50% Premenstruasi Sindrom (PMS) dari 259 subjek penelitian terdapat 109
dialami wanita dengan social-ekonomi mahasiswi atau 42,9% yang mengalami
menengah yang adatang ke Klinik PMS. Hal ini mengakibatkan penurunan
Ginekologi. Data dari Archieves of Internal konsentrasi belajar, terganggunya
Medicine 90% perempuan mengalami PMS komunikasi dengan teman di kampus juga
sebelum menstruasi dan studi yang terjadi penurunan produktivitas belajar
dilakukan terhadap 3.000 wanita, 90% dan peningkatan absensi (Susanti dkk,
perempuan mengalami satu atau lebih 2017).
tanda dan gejala PMS. Angka kejadian kecemasan akibat
Menurut Mahin et al (2011) di Iran dari PMS cukup tinggi, yaitu 20% dari
ditemukan sebanyak 98,2% mahasiswa populasi dunia dan sebanyak 48% dialami
yang berusia 18-27 tahun mengalami gejala oleh wanita usia subur. Di Indonesia
PMS. Gejala yang dirasakan berupa gejala prevalensi gangguan kecemasan akibat
fisik dan psikologis yang mempengaruhi PMS berkisar antara 9-12%. Presentase
aktivitas sehari-hari, penurunan minat tingkat kecemasan karena PMS pada
belajar dan fungsi social terganggu. wanita yang melakukan konsultasi di LSM
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Rifka Annisa Women’s Crisis Center (Rifka
Ameican College of Obstetricians and Annisa WCC) Yogyakarta tahun 2013
Gynecologist (ACOG) pada tahun 2011 di didapatkan pada wanita yang berusia di
Srilanka, diperoleh hasil bahwa remaja bawah 30 tahun yaitu 33.3% dan wanita di
yang mengalami Premenstruasi Sindrom atas 30 tahun yaitu 66.7% (Lestari,2015).
sebesar 65,7%. Gejala yang sering muncul Berdasarkan studi pendahuluan di
adalah perasaan sedih dan tidak SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan
berpengharapan sebesar 29,6%. melakukan survey terhadap 42 siswi di
Berdasarkan data yang diperoleh SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang
dari Departemen Kesehatan tahun 2015 terdiri dari kelas X, XI dan XII. Dari survey
tentang prevalensi PMS di Indonesia, yang dilakukan didapatkan bahwa 29 atau
diperoleh sebanyak 40% wanita Indonesia 69.04% siswi menyatakan bahwa dirinya
mengalami PMS dan sebanyak 2-10% mengalami perubahan fisik, emosional dan
mengalami gejala berat. Berdasarkan kecemasan yang tiba-tiba dan tanpa sebab
penelitian yang dilakukan oleh Puspitorini saat akan menstruasi. Bahkan perubahan
pada Mahasiswi Akademik Kebidanan tersebut mengakibatkan harus berdiam di
Pemerintah Kabupaten Kudus tahun 2012, UKS dan tidak mengikuti pelajaran. Dengan

199
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

adanya permasalahan ini, maka penulis eksklusi hingga didapatkan sampel sesuai
ingin melakukan penelitian dengan judul kriteria
“Hubungan Premenstruasi Syndrom
dengan Tingkat Kecemasan pada Siswi
Kelas X SMA Muhammadiyah 3 HASIL DAN PENDAHULUAN
Yogyakarta” Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. SMA
METODE Muhammadiyah 3 Yogyakarta terletak di Jl.
Desain penelitian ini menggunakan metode Kapten P. Tendean No. 58 atau yang lebih
analitik korelasi. Metode pendekatan dikenal sebagai Moega. SMA
waktu yang digunakan adalah Cross Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki Visi
sectional yaitu jenis penelitian yang untuk membentuk peserta didik yang
menekankan waktu pengukuran atau berimtaq, cerdas, kompetitif dan berjiwa
observasi data variabel bebas dan terikat Muhammadiyah.
pada waktu yang bersamaan. Data yang Dari Kriteria inklusi dan eksklusi
digunakan dalam penelitian ini yaitu didapatkan 72 siswi sebagai sample dari 96
hubungan Premenstruasi Syndrom dengan sample karena 19 siswi tidak sedang atau
kecemasan. Populasi dalam penelitian ini tidak memiliki riwayat 3 bulan terakhir
adalah seluruh siswi kelas X SMA mengalami PMS dan 5 siswi tidak hadir
Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang pada saat penelitian.
berjumlah 96 siswi. Teknik pengambilan 1. Analisis Univariat
sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Total Sampling . Total Sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi
(Sugiyono. 2011). Alasan mengambil Total
Sampling karena menurut Sugiyono (2011)
jumlah populasi yang kurang dari 100
seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semuanya. Sampel yang diambil
dari penelitian ini adalah 96 siswi dengan
mempertimbangkan kriteria inklusi dan

200
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Analisis univariat digunakan untuk SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta


mendiskripsikan distribusi frekuensi dari mengalami nyeri pada bagian perut
setiap variable yang diteliti. Variabel dan kram dengan kategori sedang
yang dianalisis adalah premenstruasi
sindrom sebagai variable dependent
dan tingkat kecemasan sebagai varibel
independen.

a. Premenstruasi Sindrom
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui
bahwa sebagian besar siswi kelas X
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
mengalami premenstruasi syndrom
sedang, yaitu sebanyak 32 responden
(44,4%) dan 15 responden (20.8%)
mengalami premenstruasi syndrom
yaitu 25 siswi (34.7%) dan sebanyak

berat. 51 responden (70,8%) tidak


Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui mengalami Pembengkakan pada kaki
bahwa sebagian besar siswi kelas X dan tangan, kaku atau pegal.

201
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui


b. Kecemasan bahwa sebagian besar siswi kelas X

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta


Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui mengalami perubahan suasana
bahwa sebagian besar siswi kelas X hati/mood dengan kategori sedang,
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yaitu sebanyak 23 responden (31.9%)
tidak mengalami cemas yaitu 36 dan sebagian siswi tidak mengalami
responden (50%) dan 9 responden gejala perasaan meliputi Rasa tertekan
(12.5%) mengalami cemas berat. di dada, Perasaaan tercekik, Sering
menarik nafas panjang dan merasa
nafas pendek (sesak) yaitu 40 siswi
(34.7%).
2. Analisis Bivariat

Tabel 4.5 menunjukan hubungan


antara Premenstruasi Sindrom dengan
kecemasan. Berdasarkan tabel 4.3 dapat
diketahui bahwa sebagian besar siswi
mengalami Premenstruasi Sindrom
sedang dan tidak mengalami cemas
sebanyak 20 orang (27,8%) dan yang
paling sedikit adalah siswi yang
mengalami Premenstruasi Sindrom
sedang dan kecemasan sedang sebanyak
1 orang (1,4%).

202
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Berdasarkan hasil korelasi Kendall Tau orang (34,7%) mengalami


pada Tabel 4.5, maka diketahui bahwa Premenstruasi Sindrom ringan, dan
pvalue = 0,00 < dari α = 0,05. Dengan 15 orang (20,8%) mengalami
demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Premenstruasi Sindrom berat.
Maka hasil analisis menyatakan bahwa Dari 72 siswa kelas X SMA
ada hubungan antara Premenstruasi Muhammadiyah 3 Yogyakarta 32
Sindrom dengan Kecemasan pada Siswi (44,4%). diantaranya mengalami
Kelas X SMA Muhammdiyah 3 Premenstruasi Sindrom sedang. Hal
Yogyakarta. Namun didapatkan hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
bahwa Correlation Coefficient yaitu 0,452 yang dilakukan oleh Lestari (2015)
yang artinya bahwa keeratan hubungan mengungkapkan bahwa dari hasil
dikatakan sedang. penelitian yang sudah dilakukan
responden paling banyak mengalami
3. PEMBAHASAN Premenstruasi Sindrom sedang,
a. Premenstruasi Sindrom berarti sebagian besar responden
Berdasarkan pengelolaan data mengalami 5-9 gejala dari 14 gejala
dari sindrom pramenstruasi, dan hal
ini sesuai dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti
terhadap remaja kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Didapatkan dari hasil analisis
kuesioner, sebagian besar siswi
mengalami gejala nyeri pada bagian
perut dan kram dalam kategori
sedang sebanyak 25 siswi (34.7%).
Hal ini sesuai dengan teori Sumiasih
yang telah dilakukan didapatkan (2016) karakteristik nyeri ini sangat
bahwa dari 72 siswi kelas X di SMA khas karena muncul secara reguler
Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan periodik menyertai menstruasi
didapatkan bahwa sebanyak 32 yaitu rasa tidak enak di perut bagian
orang (44,4%) mengalami bawah sebelum dan selama haid
Premenstruasi Sindrom sedang, 25 disertai mual disebabkan

203
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

meningkatnya kontraksi uterus. Pada Berdasarkan pengelolaan data


kategori sedang responden dapat yang telah dilakukan didapatkan
merasakan gejala premenstruasi bahwa dari 72 siswi kelas X SMA
sindrom sehingga mempengaruhi Muhammadiyah 3 Yogyakarta
aktivitas sehari-hari. Gejala yang didapatkan bahwa sebanyak 36
dapat dirasakan adalah payudara orang (50%) tidak mengalami cemas,
terasa nyeri, perubahan mood, sakit 20 orang (27,8%) mengalami
atau nyeri bagian punggung, kecemasan ringan, 9 orang (12.5%)
penambahan berat badan, sering memiliki tingkat kecemasan berat, 7
lapar dan nyeri pada bagian perut orang (9.7%) memiliki tingkat
dan kram. kecemasan sedang. Ini menunjukan
Premenstruasi sindrom sering bahwa sebagian besar remaja putri
sekali mengganggu kegiatan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3
dikelas sehingga dapat menurukan Yogyakarta mengalami kecemasan.
produktivitas siswa dalam mengikuti Dari hasil penelitian didapatkan
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan 36 responden (50%) tidak
penelitian Thomas (2009) bahwa mengalami kecemasan. Dilihat dari
gejala-gejala yang timbul akibat PMS hasil kuesioner sebagian siswi tidak
akan berdampak negative pada nilai mengalami kecemasan karena tidak
akademis dan aktivitas remaja di mengalami beberapa gejala seperti
sekolah. Sebagian besar remaja gejala somatik (Nyeri pada otot-
memilih tidak mengikuti pelajaran otot/kaku, Gertakan gigi, Suara tidak
dengan alas an nyeri pada bagian stabil, Kedutan otot), gejala
perut dan mengalami perubahan kardiovaskuler ( Detak jantung lebih
suasana hati yang meningkat karena kencang, Nyeri pada dada), gejala
sedang mengalami PMS. Mereka perasaan ( Rasa tertekan di dada,
juga mengatakan sulit untuk Perasaan tercekik, Sering menarik
berkonsentrasi menerima pelajaran nafas panjang dan merasa nafas
yang diberikan di sekolah. pendek), gejala urogenital (Sering
kencing, Tidak dapat menahan
b. Kecemasan kencing) dan gejala tingkah laku saat
berbicara didepan orang (Gelisah,
jari-jari gemetar, Mengkerutkan dahi

204
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

dan kening, Muka tegang, Tonus otot malasan, sedih dan perasaan tidak
meningkat, Nafas pendek dan cepat). menyenangkan.
Didapatkan dari hasil analisis
kuesioner, sebagian besar siswi c. Hubungan Premenstruasi Sindrom
mengalami gejala perasaan depresi Dengan Kecemasan
yaitu gangguan suasana hati/mood
yang dapat mempengaruhi pola Pembagian kuesioner diberikan
pikir, perasaan dan cara menghadapi pada siswi kelas X SMA
aktivitas sehari-hari dalam kategori Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang
sedang sebanyak 23 siswi (31.9%) . sedang aktif menjalani proses
Hal ini sejalan dengan Firoozi (2012) pensantren kilat. Jumlah sampel 72
ketidakseimbangan hormone siswi yang memiloki riwayat 3 bulan
esterogen dan progesterone yang terakhir mengalami Premenstruasi
terjadi pada premenstruasi syndrom Sindrome atau sedang mengalami
dapat menurunkan serotonin, beta Premenstruasi Sindrom saat
endorphine dan GABA selama fase penelitian. Berdasarkan hasil uji
luteal, sehingga dapat korelasi dengan menggunakan
memprovokasi timbulnya gejala Kendall Tau diperoleh nilai koefisien
negative mood dan reaksi emosional. sebesar 0,452 dan p value
Hal ini dapat diperkuat dengan (0,00)<(0,05) yang berarti Ho ditolak
pernyataan Presti dan Puspitosari dan Ha diterima menunjukan bahwa
(2010) bahwa PMS dapat ada hubungan dengan keeratan
mempengaruhi penurunan kadar sedang antara Premenstruasi
monoamine oksidase pada otak yang Sindrom dengan Kecemasan pada
dihubungkan dengan terjadinya Siswi Kelas X SMA Muhammadiyah 3
depresi dan penurunan serotonin Yogyakarta. Kejadian Premenstruasi
sehingga menimbulkan perubahan Sindrom berpengaruh terhadap
mood. Pada kategori sedang tingkat kecemasan.
responden merasakan sebagian Hal tersebut dapat diartikan
gejala yang ada. Gejala yang dapat bahwa sebagian siswi mengalami
dirasakan adalah hilangnya minat Premenstruasi Sindrom dan
untuk melakukan kegiatan, malas- Kecemasan. Hal ini dapat terjadi
karena disebabkan banyaknya gejala

205
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

yang dirasakan saat menjelang Muhammadiyah 3 Yogyakarta


menstruasi mengakibatkan siswi sebagian besar mengalami
membutuhkan dukungan sosial yang kecemasan ringan, yaitu ada 20
optimal. Gejala yang dialami orang (27.8%).
bervariasi mulai dari yang bersifat 3. Ada hubungan antara
fisik, nyeri perut, pusing kepala, Premenstruasi Sindrom dengan
nyeri pada daerah punggung, lelah, kecemasan pada siswi kelas X SMA
dan mudah lapar. Gejala psikis yang Muhammadiyah 3 Yogyakarta
dirasakan diantaranya cemas, mudah dengan P Value 0.000 <0.005 dan
tersinggung panik, dan perasaan nilai koefisien 0,452 dengan
was-was. Uraian di atas sesuai keeratan sedang.
dengan Nugroho (2014) yang
DAFTAR PUSTAKA
menyatakan bahwa penderita
Ariani, A.P. (2014). Aplikasi Metodologi
sindrom pramenstruasi akan
Penelitian Kebidanan dan
mengalami perubahan psikis seperti
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
kecemasan berupa perasaan cemas,
Nuha Medika.
mudah tersinggung, pikiran tegang,
Badan Pusat Statistik. (2012). Sensus
mudah emosi dan sebagainya
Penduduk. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
SIMPULAN
Balaha, M.H., Amr, M.A.E., and
A. Simpulan
Moghannum, S.A. (2010). The
Berdasarkan hasil penelitian, analisis
Phenemenology of Premenstrual
data, dan pembahasan dapat
Syndrome in Female Medical
disimpulkan sebagai berikut:
Students: a Cross Sectional Study
1. Dari hasil penelitian didapatkan
The Pan African Medical Journal. 5
bahwa siswi kelas X SMA
(4).
Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset
sebagian besar mengalami
Kesehatan Dasar; RISKESDAS.
Premenstruasi Sindrom dalam
Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
kategori sedang, yaitu ada 32 orang
Budiman, F., Mulyadi., dan Lolong, J.
(44,4%).
(2015). Faktor-Faktor Yang
2. Dari hasil penelitian didapatkan
Berhubungan Dengan Tingkat
bahwa siswi kelas X
Kecemasan Pada Pasien Infark

206
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Miokard Akut Di Ruangan Cvcu Anxiety on Students.Psycho Ide.14


Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou (1).
Manado. E-Journal Keperawatan Firoozi, R., Kafi, M., Salehi, I., &
(eKp).3. (3). Shirmohammadi, M. 2012. The
Chin, L.N., dan Nambiar, S. (2017). Relationship between Severity of
Management of Premenstrual Premenstrual Syndrome and
Syndrome.Obstetrics, Gynaecology Pshychatric Symtoms. Iran Journal
& Reproductive Medicine.27(1). Psychiatry, 7, 36-40
Departemen Agama RI. (2015). Al-Qur’an Foster, R., Vaisberg, M., Araujo, M.P., et al.
Terjemahannya.Bandung: CV. (2017). Relationship Between
Darus Sunnah. Anxiety and Interleukin 10 in
Departemen Kesehatan RI. (2009). Female Soccer Players with and
Keputusan Menteri Kesehatan Without Premenstrual Syndrome
Republik Indonesia Nomor (PMS). Rev Bras Ginecol Obstet. 39
369/Menkes/SK/III/2007 Tentang (11).Gronow., H. (2015).
Standar Profesi Bidan Menteri Premenstrual Syndrome. Online.
Kesehatan Republik Indonesia. http://patient.info/doctor/pre-
Jakarta: Departemen Kesehatan menstrual-syndrome-pro. Diakses
Indonesia. tanggal 26 September 2017 (7:17).
____________________. (2014). Infodatin, Gracia, M., Wangsa, B., Agung, N., &
Situasi Kesehatan Reproduksi Sidharta, M.V. 2011. Pengaruh
Remaja. Jakarta Selatan: Sindroma Premenstruasi Terhadap
Kementrian Kesehatan RI Pusat Gangguan Tidur Pada Mahasiswa
Data dan Informasi. Fakultas Kedokteran Universitas
Dickerson, M.L., Mazyck, J.P., and Hunter, Katolik Atma Jaya. Journal of
H.M. (2015). Premenstrual Medicine. 10, 77-88.
Syndrome. Am Fam Physician. Handayani., Gamayanti, I.L., dan Julia, M.,
67(8). (2013). Dismenore dan Kecemasan
Elvira, S.D. (2010). Sindrom pra-menstruasi, pada Remaja.Bagian Ilmu
normalkah?.Jakarta: Fakultas Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Kedokteran UGM/RSUP Dr
Finurina, I,.dan Susiyadi. (2016). The Effect Sardjito.15 (1).
of Premenstruation Syndrome to

207
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Harian Kompas. (2015). Setiap Karyawan ________. (2015). Buku Pedoman


Wanita Berhak Cuti Saat Haid Hari Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Pertama. Online. Terpadu di Tingkat Pelayanan
https://lifestyle.kompas.com/read/ Kesehatan Dasa. Jakarta:
2015/02/10/080000920- Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
/Ingat.Seti- Kemnaker. (2003). Undang-Undang
ap.Karyawan.Wanita.Berhak.Cuti.S Republik Indonesia Nomor 13
aat.Haid.Hari.Pertama.Diakse Tahun 2003 Tentang
Tanggal 23 Maret 2018. Ketenagakerjaan. Jakarta:
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Kemenstrian Tenaga Kesehatan.
Kebidanan dan Teknik Analisis Kemenkumham. (1999). Undang-Undang
Data.Jakarta Selatan: Salemba Republik Indonesia Nomor 39
Medika. Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Kautsar, F., Gustopo, D., dan Achmadi, F. Manusia.Menteri Negara Sekretaris
(2015). Uji Validitas dan Reliabilitas Negara
Hamilton Anxiety Rating Scale Republik Indonesia. Jakarta:
Terhadap Kecemasan dan Kementrian Hukum dan HAM.
Produktivitas Pekerja Visual Kanieta, Y., Yokomaya, E., Harano, S.,
Inspection PT. Widatra Tamaki, T., Suzuki, H., Munezawa,
Bhakti.Seminar Nasional Teknologi T., Nakajima, H., Asai, T., & Ohida,
2015 Institut Teknologi Nasional T. 2009. Associations between
Malang. Sleep Disturbance and Metal
Kelly, T. (2011). 50 Rahasia Alami Health Status: A longitudinal Study
Meringankan Premenstruasi of Japanese Junior High School
Sindrom. Jakarta: Erlangga. Students. Sleep Medicine. Volume
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 10(7), 780-786
(2012). Pedoman Pembinaan dan Laili, S.I., dan Dewi, L. (2014). Tingkat
Pengembangan Usaha Kesehatan Kecemasan Remaja Putri Dalam
Sekolah. Jakarta: Direktorat Jendral Menghadapi Premenstrual
Pendidikan Dasar. Syndrome Di SMP 2 Sooko
Kemenkes. (2012). Glosarium: Data dan Mojokerto. Jurnal Keperawatan
Informasi kesehatan. Jakarta: Pusat Bina Sehat. 10 (2).
Data dan Informasi Depkes RI.

208
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Lee, R. (2018). Anxiety. Integrative Ningsih, ED., dan Yulianti, T.S. (2016).
Medicine (Fourth Edition).1(6). Hubungan Antara Tingkat
Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori untuk Pengetahuan Tentang Menstruasi
Kajian Pustaka Penelitian Dengan Kecemasan Pada Remaja
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Putri Kelas VII di SMP Tarakanita
Medika. Solo Baru Sukoharjo.Indonesian
Lestari, C.P. (2015). Hubungan Journal On Medical Science.3. (1).
Premenstruasi Sindrom Dengan Noor, S., dan Norfitri, R. (2015). Perubahan
Tingkat Kecemasan Pada Siswi Keluhan Gejala Prahaid Dengan
Kelas XI Jurusan Akutansi SMK Senam Aerobik. Jurnal Ners. 10 (1).
Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Nugroho, T., dan Bobby, I. (2014). Masalah
Skripsi.Universitas ‘Aisyiyah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lustyk, M., Kathleen., Douglas., and et al Nurmiaty., Wilopo, SA., dan Sudargo, T.
(2012). Hemodynamic and (2011). Perilaku Makan dengan
Psychological Responses to Kejadian Premenstruasi Syndrom
Laboratory Stressors in Women: pada Remaja.Berita Kedokteran
Assessing the Roles of Menstrual Masyarakat.27 (2).
Cycle Phase, Premenstrual Presti & Puspitosari. 2010. Hubungan PMS
Symptomatology, and Sleep dengan Tingkat Kecemasan pada
Characteristic. International Remaja. Jurnal Universitas
Journal of Psychophysiology.86 (3). Muhammadiyah Yogyakarta
Lutfa, U., dan Maliya, A. (2012). Faktor- Ramadani, M. (2012). Premenstrual
Faktor Yang Mempengaruhi Syndrome (PMS).Jurnal Kesehatan
Kecemasan Pasien Dalam Masyarakat.7 (1).
Tindakan Kemoterapi Di Rumah Rosdiani., dan Rusfiana, A. (2016).
Sakit Dr.Moewardi. Berita Ilmu Hubungan Premenstrual Syndrome
Keperawatan. 1. (4). (PMS) terhadap Faktor Psikologis
Moghadam, D.A., Kourosh, S., and Ali, D. pada Remaja.Majority.5 (1).
(2014). Epidemiology of Rowney, J., Hermida, T., and Maloney, D.
Premenstrual Syndrome (PMS).A (2010). Anxiety Disorders.
Systematic Review Meta-Analysis Australian & New Zealand Journal
Study.8(2). of Psychiatry.44 (11).

209
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

Rudiansyah. (2016). Upaya Guru Dalam Sekolah Dasar di Denpasar


Mengatasi Kecemasan Siswa Dalam Menjelang Ujian Nasional. Jurnal
Menghadapi Tes (Pencapaian Hasil Psikologi Udayana. 1 (1).
Belajar) Siswa Di SMP Negeri 3 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Mahasiswa Pendidikan Bandung: Afabeta
Kewarganegaraan Unsyiah.1 (1). Sulistyaningsih. (2011). Metodologi
Ryu, T., dan Kim, TH. (2015). Premenstrual Penelitian Kebidanan Kuantitatif-
Syndrome: A Mini Review. Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Maturitas. 82 (4). _____________. (2012). Metodologi
Sahin, S., Ozdemir, K., and Unsal, A.J. Penelitian Kebidanan Kuantitatif-
(2015). Evaluation of Premenstrual Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syndrome and Quality Of Life In Sumiasih., (2016). Aktivitas Fisik Dengan
University Students.Med Assoc. 64 Premenstruasi Syndrom Pada Siswa
(8). SMP. Jurnal Ilmu Kesehatan AIS. 1
Saryono. (2009). Premenstruasi Sindrom: (2).
Mengungkap Tabir Sensitifitas Susanti, H.D.,Ilmiasih, R., Arvianti, A. 2017.
Perasaan Menjelang Menstruasi. Hubungan Tingkat Keparahan PMS
Yogyakarta: Nuha Medika. Dengan Tingkat Kecemasan Dan
Saryono., dan Waluyo, S. (2010). Kualitas Tidur Pada Remaja Putri.
Premenstruasi Syndrom. Jurnal: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta: Nuha Medika. Malang.
Setiawan., Ari., dan Saryono. (2010). Tambing., dan Yane. (2012). Aktivitas Fisik
Metodologi Penelitian dan Premenstruasi Syndrom pada
Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Remaja.Tesis. Yogyakarta:
Medika. Universitas Gadjah Mada.
Setiyaningrum., dan Ema. (2015). Thomas, F.O., dan Robert, E.E. (2013).
Pelayanan Keluarga Berencana dan Psikologi Abnormal. Edisi Ketujuh.
Kesehatan Reproduksi. Jakarta Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Timur: CV. Trans Info Medika. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
Suardana, C.P., dan Simarmata, N. (2013). Tentang Kesehatan. Online.
Hubungan Antara Motivasi Belajar http://www.depkes.go.id/resource
dan Kecemasan pada Siswa Kelas Vi s/download/general/UU%20Nomo

210
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan

r%2036%20 Wahyuni, R. (2010). Hubungan Tingkat


Tahun2%20009%20tentang%20Kes Kecemasan dengan Premenstruasi
ehatan.pdf. Diakses Tanggal 06 Syndrom Pada Siswi SMP Negeri 4
November 2017. Surakarta.Gaster.7 (2).
Vidianti, U. (2010). Pengaruh Pemberian Yati, A. (2016). Pelaksanaan Hak Cuti Haid
Coklat Terhadap Premenstrual dan Cuti Hamil Menurut Hukum
Syndrome Pada Remaja Putri. Islam dan Undang-Undang
Thesis. Universitas Brawijaya Ketenagakerjaan No. 13 tahun
Malang. 2003. Skripsi. Institut Agama Islam
Negri Raden Intan Lampung.

211
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan

Anda mungkin juga menyukai