RESUME JURNAL
OLEH:
KELOMPOK 3
KESIMPULAN KESELURUHAN
Keempat artikel diatas sudah membahas berbagai macam keadaan dan
kasus yang dapat terjadi pada setiap tahap perkembangan reproduksi di kehidupan
wanita. Pada masa kehidupan wanita, terdapat beberapa masa yang sangat
berpengaruh pada kehidupan Wanita, diantaranya masa pubertas yang ditandai
dengan menarche (menstruasi pertama) dan terjadinya masa menstruasi, masa
kehamilan, masa klimakterium (masa peralihan dari pra menopause dan pasca
menopause), masa menopause, hingga masa senium.
Setiap masa tersebut memiliki permasalahannya tersendiri, sehingga disini
fisioterapi memiliki peran untuk membantu menangani permasalahan yang terjadi
pada setiap fase reproduksi yang dialami wanita. Seperti halnya pada kasus yang
dimuat dalam artikel yang kelompok kami peroleh, fisioterapi dapat memberikan
edukasi, pemeriksaan fisik, dan juga beberapa latihan guna membantu menangani
permasalahan yang terjadi pada setiap fase reproduksi yang dialami wanita.
Pada masa menarche yang disebutkan artikel dengan judul Hubungan
Indeks Massa Tubuh dan Usia Menarche dengan Kejadian Disminore pada Siswi
SMPN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan usia menarche dengan terjadinya disminore atau nyeri perut yang
berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid, pada fase ini fisioterapi dapat
memberikan edukasi mengenai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri
tersebut, contohnya adalah dengan memberikan latihan dan mengedukasi
mengenai pentingnya olahraga rutin yang dilakukan guna mengurangi nyeri
tersebut. Pada masa premanopause yang terdapat pada artikel dengan judul
Hubungan Partisipasi Latihan Hatha Yoga Terhadap Rendahnya Tingkat
Kecemasan Wanita Premenopause Di Lapangan Niti Mandala Renon, fisioterapi
dapat berperan dalam pemberian edukasi maupun pemberian latihan hatha yoga
ini kepada banyak masyarakat guna menurunkan permasalahan yang dapat terjadi
pada masa ini, salah satunya adalah gangguan kecemasan yang seringkali
dikeluhkan oleh wanita pada masa premenopause.
Pada masa pasca menopause juga dapat terjadi gejala sindrom
postmenopause, dengan gejala somatik menjadi yang paling umum, kecemasan
dan depresi juga umum terjadi pada responden. Sehingga pada masa ini fisioterapi
diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai cara mengelola stress,
pentingnya nilai gizi guna meningkatkan kesehatan, serta pemberian latihan
seperti halnya yoga guna menjadi salah satu metode pengelola stress yang baik
dan juga agar wanita pada masa ini tetap aktif dan mengurangi risiko terjadinya
permasalahan lainnya yang dapat terjadi apabila tubuh tidak aktif. Pada masa
kehamilan juga dapat terjadi permasalahan baik dalam masa kehamilan maupun
pasca kehamilan, seperti halnya kasus Post Partum Sectio Caesarea Et Causa
IUGR Oligohidramnion yang terdapat pada pembahasan artikel ke 4. Pada masa
ini fisioterapi dapat berperan dengan memberikan pemeriksaan, intervensi berupa
breathing exercise, pelvic floor exercise, latihan mobilisasi, dan breast care, dan
juga edukasi guna menangani permasalah ini sesuai dengan tindakan fisioterapi.