Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGIS IBU

HAMIL DENGAN
JANIN SINDROM
DOWN
Kelompok 14
Manda ratna
Merly mandrayani
Proses kehamilan merupakan rantai
yang berkesinambungan yang mencakup
proses ovulasi (pelepasan ovum),
migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot,
implantasi (nidasi pada uterus),
pembentukan plasenta, serta tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Dengan adanya kehamilan, akan terjadi
berbagai perubahan fisik dan psikologis.
PERUBAHAN PADA MASA
KEHAMILAN
 Fisik
 Psikologis
 Perubahan-perubahan emosi terutama
pada perasaan cemas berupa perasaan
tegang, khawatir, sedih, gugup, takut
menjadi persoalan mendasar berkaitan
dengan proses kehamilan seorang ibu dan
persoalan-persoalan tersebut jarang
mendapatkan solusi sehingga
menimbulkan masalah psikologis pada ibu
hamil yang akan mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin yang dikandungnya.
 Down Sindrom (mongoloid) adalah suatu kondisi di
mana materi genetik tambahan menyebabkan
keterlambatan perkembangan anak, dan kadang
mengacu pada retardasi mental. Anak dengan down
sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21
yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana
mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21)
sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan
anak juga mengalami penyimpangan fisik.
FAKTOR PENYEBAB DOWN
SINDROM
 faktor genetik
 faktor radiasi
 faktor virus
 faktor umur ibu
 paritas
PEMERIKSAAN DOWN SINDROM

 Screening test dapat dilakukan


pemeriksaan dengan USG atau tes
darah untuk mengetahui apakan janin
memiliki risiko kelainan genetik.
 Diagnostic test adalah dengan
memeriksa cairan ketuban atau
jaringan pada plasenta muda/
Amniosentesis
ANALISA MASALAH
 Ny. “S” usia 38 tahun, hamil ke 5 dengan umur kehamilan 7 bulan
datang ke Poskesdes ingin memeriksakan kehamilannya, pasien
tampak sedih dan murung, bercerita bahwa 3 hari yang lalu dia
sudah memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis
kandungan dan sudah melakukan pemeriksaan USG. Dari hasil
pemeriksaan USG diketahui janin Ny. “S” dalam keadaan sehat
hanya saja mengalami kelainan yaitu syndrome down. Ibu
merasa sedih dengan hasil pemeriksaan tersebut, ditambah lagi
dengan suaminya yang juga tidak menerima keadaan calon bayi
mereka. Ibu bingung bagaimana harus menyikapi kehamilannya
karena kehamilan ini pun sebenarnya tidak direncanakan.
PERBANDINGAN DENGAN
JURNAL SEBELUMNYA
 Pada penelitian Aprillya et al. (2019) bahwa
adanya faktor umur ibu yang berisiko
terbukti sebagai salah satu faktor resiko
ibu melahirkan bayi dengan kelainan
bawaan sampai 6 kali lebih besar
dibandingkan dengan umur ibu yang tidak
berisiko.
 Beberapa kondisi yang dialami oleh ibu hamil
berisiko akan berdampak pada pola kehidupannya.
Hal tersebut dapat menjadi penentu kualitas hidup
ibu hamil berisiko. Keadaan hidup sendiri menjadi
ukuran standar kesehatan terutama untuk beberapa
orang dengan penyakit kronis, fungsional, psikologis
dan penyakit yang tidak bisa disembuhkan (Preedy
& Watson, 2010).Berdasarkan aspek psikologi
ditemukan bahwa ibu merasa bingung, dan tidak
bisa berfikir tentang rencana perawatan pada
bayinya. Halini sesuai dengan Lemacks et al.
(2013)
KESIMPULAN
 Setiap gangguan psikologi pada masa kehamilan memiliki
penanganan ataupun pengelolaannya masing-masing
 Konseling dan komunikasi terapeutik pada masa
kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh bidan. Konseling yang diberikan kepada
ibu hamil maupun keluarga meliputi proses kehamilan,
gejala kehamilan, tanda-tanda kehamilan, taksiran usia
kehamilan,perkiraan persalinan, status kesehatan ibu dan
janin, keluhan umum, tanda-tanda komplikasi kehamilan,
dan lain-lain.
SARAN
 Kita sebagai mahasiswa dan tenaga
kesehatan, harusnya lebih mempelajari dan
memahami bagaimana perubahan fisiologis
dan psikologis selama masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai