ABSTRAK
Di negara Indonesia semula diperkirakan bahwa angka kejadian kecemasan pasca persalinan
lebih rendah dari negara-negara lain, ditemukan 11 - 30% ibu yang mengalami depresi atau
kecemasan. Tujuan penelian ini adalah diketahui tingkat kecemasan pada ibu primipara sebelum
diberikan informasi dalam melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0 - 7 hari dan diketahui tingkat
kecemasan pada ibu primipara sesudah diberikan informasi dalam melakukan perawatan bayi baru
lahir usia 0 - 7 hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tekhnik pengambilan samplingnya
adalah accidental sampling. Diketahui ibu berpendidikan SMA yaitu sebanyak 10 responden ( 55,56%
) dan diketahui ibu yang berumur aman 20-35 tahun yang melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0
- 7 hari yaitu sebanyak 17 responden ( 94% ). Diketahui ibu primipara yang memiliki kecemasan berat
dalam melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0-7 hari sebanyak 11 orang (61,11%), dan diketahui
ibu primipara yang memiliki kecemasan sedang dalam melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0-7
hari sebanyak 11 orang (61,11%). Kesimpulannya yaitu ibu yang berpindidikan SMA yaitu sebanyak
10 responden (55,56%), ibu yang berumur aman 20-35 yaitu sebanyak 17 responden (94%), ibu yang
memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 11 orang (61,11%), ibu yang memiliki kecemasan sedang
sebanyak 11 orang (61,11%). Saran untuk ibu nifas dapat menambah informasi ibu dalam merawat
bayinya sehingga dapat mengurangi kecemasan-kecemasan yang ibu alami. Untuk tenaga kesehatan
agar dapat memberikan informasi pada ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir.
kepastian. Kecemasan pada dasarnya Gejala-gejala ini muncul setelah persalinan dan
merupakan sebuah respon terhadap apa yang pada umumnya akan menghilang dalam waktu
terjadi atau antisipatif, namun faktor dinamik antara beberapa jam sampai beberapa hari.
yang dapat mempercepat kecemasan tidak Namun pada beberapa kasus gejala - gejala
disadari. tersebut terus bertahan dan baru menghilang
Kecemasan pada ibu primipara bila setelah beberapa hari, minggu atau bulan
tidak di tangani akan menimbulkan keluhan- kemudian bahkan dapat berkembang menjadi
keluhan yang sering dikemukakan oleh orang keadaan yang lebih berat.(18)
yang mengalami gangguan kecemasan antara Faktor penyebab terjadinya post
lain sebagai berikut: 1) cemas, khawatir, firasat partum blues belum diketahui secara pasti, tapi
buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah diduga disebabkan oleh berbagai faktor, antara
tersinggung. 2) merasa tegang, tidak tenang, lain perubahan biologis, stres dan penyebab
gelisah, mudah terkejut. 3) takut sendirian, sosial atau lingkungan. Perubahan kadar
takut pada keramaian dan banyak orang. 4) hormon estrogen, progesterone, kortikotropin,
gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang dan endorphin serta prolaktin diduga menjadi
menegangkan. 5) gangguan konsentrasi dan faktor pendukung terjadinya post partum blues.
daya ingat. 6) keluhan-keluhan somatik, Faktor sosial dan lingkungan yang dapat
misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, menjadi faktor pendukung terjadinya post
pendengaran berdenging, berdebar-debar, partum blues antara lain tekanan dalam
sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan hubungan pernikahan dan hubungan keluarga,
perkemihan, sakit kepala.(5) riwayat sindrom premenstrual, rasa cemas dan
Proses kehamilan, persalinan dan masa takut terhadap persalinan, dan penyusuaian
nifas bisa jadi akan menimbulkan kecemasan yang buruk terhadap peran maternal.(10)
khususnya pada ibu primipara. Kehamilan dan Pencegahan agar tidak terjadinya post
persalinan pada ibu yang terlalu muda atau partum blues yaitu dengan cara mengurangi
pada masa remaja memiliki resiko. Resiko ini faktor resiko terjadinya gangguan tersebut,
biasanya timbul karena belum siap secara fisik yaitu : 1). Pemberian dukungan dari pasangan,
maupun psikis. Secara psikis umumnya remaja keluarga, lingkungan maupun professional
belum siap untuk menjalankan perannya selama kehamilan, persalinan, dan pasca
sebagai ibu, maka yang akan timbul seperti persalinan. 2). Mengkaji riwayat adanya
ketegangan mental, kebingungan akan peran gangguan psikologis pada ibu hamil dan ibu
sosial yang berubah dari seorang gadis remaja post partum, sehingga jika terjadi gejala dapat
kemudian hamil dan menjadi seorang ibu.(18) dikenali dan ditangani dengan segera. 3).
Melahirkan merupakan pengalaman Mengkonsumsi makanan sehat, istirahat dan
yang istimewa bagi ibu-ibu yang pertama kali berolahraga minimal 15 menit setiap hari dapat
melahirkan. Meskipun melahirkan merupakan menjaga suasana hati tetap baik. 4). Mencegah
peristiwa fisiologis tetapi faktor psikologis pengambilan keputusan yang berat selama
juga mempunyai peranan penting, sehingga hamil. 5). Mempersiapkan diri secara mental
melahirkan lebih merupakan peristiwa terkait dengan perubahan fisik dan psikis
psikomatis. Proses persalinan pada primipara kehamilan dan persalinan. 6). Menyiapkan
dapat berjalan normal (13-14 jam) atau seseorang untuk membantu pekerjaan dirumah.
memanjang (> 14 jam) karena adanya beberapa 7). Jika ada resiko mengalami gangguan
faktor yang berperan dalam proses persalinan, psikologis, lakukan pengobatan profilaksis dan
salah satu faktor tersebut adalah faktor therapy psikologis selama kehamilan untuk
psikologi.(29) mencegah dan menghilangkan gangguan
Kejadian post partum blues (PPB) atau (Anonim, 2008).
sering juga disebut maternity blues atau baby Berdasarakan data yang telah diperoleh dari
blues dimengerti sebagai suatu sindroma Profil Dinas Kesehatan Kota Batam Jumlah
gangguan efek ringan yang sering tampak data ibu nifas yang tertinggi yaitu berjumlah
dalam minggu petama setelah persalinan dan 4,066 orang terdapat di Puskesmas Sungai
ditandai dengan gejala-gejala seperti: reaksi Panas Kota Batam Tahun 2015.
depresi/sedih/disforia, menangis, mudah Berdasarkan hasil survei yang telah
tersinggung ( iritabilitas ), cemas, labilitas, dilakukan jumlah ibu primipara yang tertinggi
perasaan, cenderung menyalahkan diri sendiri, terdapat di BPM Suratmi Am. Keb Kota Batam
gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.
yaitu yang berjumlah 30 orang yang akan akan menimbulkan kecemasan khususnya pada
bersalin di bulan April - Mei Tahun 2015. ibu primipara. Kehamilan dan persalinan pada
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh ibu yang terlalu muda atau pada masa remaja
Sri Faeni dengan judul “ Gambaran Tingkat memiliki resiko. Resiko ini biasanya timbul
Kecemasan Ibu Nifas Primipara Dalam karena belum siap secara fisik maupun psikis.
Merawat Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Secara psikis umumnya remaja belum siap
Puskesmas Wiradesa Tahun 2013” Hasil untuk menjalankan perannya sebagai ibu, maka
penelitian didapatkan sebagian besar (72,7%), yang akan timbul seperti ketegangan mental,
ibu nifas primipara mengalami kecemasan kebingungan akan peran sosial yang berubah
berat pada saat merawat bayi baru lahir. Oleh dari seorang gadis remaja kemudian hamil dan
karena itu diharapkan tenaga kesehatan menjadi seorang ibu.
khususnya bidan lebih meningkatkan asuhan Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan
pada masa nifas terutama ibu nifas primipara oleh Sri Faeni (2013) mengenai gambaran
dalam perawatan bayi baru lahir. tingkat kecemasan ibu nifas primipara dalam
Tujuan penelitian ini adalah diketahui merawat bayi baru lahir di wilayah kerja
efektifitas pemberian pendidikan kesehatan puskesmas wiradesa mayoritas bahwa ibu
terhadap kecemasan pada ibu primipara dalam primipara pada saat melakukan perawatan bayi
melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0 - 7 baru lahir mengalami kecemasan berat
hari. sebanyak (72,7%), dari 18 responden oleh
karena itu diharapkan tenaga kesehatan
METODE PENELITIAN khususnya bidan lebih meningkatkan asuhan
Penelitian ini menggunakan metode pada masa nifas terutama ibu nifas primipara
survey deskriptif. Penelitian ini direncanakan dalam perawatan bayi baru lahir.
dari bulan April - Mei 2015. Penelitian ini Dari hasil penelitian yang didapat,
dilakukan di BPM Suratmi Am. Keb Kota mayoritas responden sebelum mendapatkan
Batam Tahun 2015. Populasi dalam penelitian pendidikan kesehatan memiliki tingkat
ini adalah ibu primipara yang sudah bersalin di kecemasan berat sebanyak 11 orang (61,11%),
Bulan April-Mei Di Bidan Praktek Mandiri dari 18 responden. Hal ini dapat dipengaruhi
Suratmi Am. Keb Kota Batam Tahun 2015. oleh kurangnya pemberian informasi terhadap
Teknik pengambilan sampel dengan cara ibu dalam merawat bayinya sehingga muncul
Accidental Sampling. kecemasan-kecemasan tersendiri, ini
menunjukan bahwa tingkat kecemasan ibu
HASIL PENELITIAN sebelum diberikan infromasi mengenai
Kecemasan ibu sebelum diberikan perawatan bayi baru lahir mengalami
pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi kecemasan berat.
baru lahir dari 18 responden yang memiliki Hasil penelitian dari 18 responden, ibu
kecemasan berat sebanyak 11 orang (61,11%), yang memiliki tingkat kecemasan sesudah
yang memiliki kecemasan sedang sebanyak 7 diberikan pendidikan kesehatan tentang
orang (38,89) dan kecemasan ibu sesudah perawatan bayi baru lahir yang memiliki
diberikan pendidikan kesehatan tentang tingkat kecemasan sedang sedang sebanyak 11
perawatan bayi baru lahir dari 18 responden orang (61,11%).
yang memiliki kecemasan sedang sebanyak 11 Hal ini sesuai dengan teori Singgih
orang (61,11%), yang memiliki kecemasan (2006), konseling kelompok mendorong
ringan sebanyak 7 orang (38,89%). perubahan yang diharapkan terjadi pada
kepribadian klien secara menyeluruh.
PEMBAHASAN Perubahan yang diharapkan terjadi akan
Berdasarkan hasil penelitian dari 18 bersifat menetap, jadi akan mengubah atau
responden menunjukkan bahwa kecemasan ibu mengganti bagian dari kepribadian yang tidak
sebelum diberikan pendidikan kesehatan baik ( pathologis) menjadi sesuatu baru yang
tentang perawatan bayi baru lahir yang baik dan bisa diterima oleh pribadinya maupun
memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 11 lingkungan hidupnya. Pada saat primigravida
orang (61,11%), yang memiliki kecemasan telah mampu mengungkapkan semua perasaan
sedang sebanyak 7 orang (38,89). yang mengganggu dan merasa lega, hal
Menurut Sarwono (2008), bahwa proses tersebutlah yang mendorong penurunan
kehamilan, persalinan dan masa nifas bisa jadi kecemasan yang dialami oleh primigravida.