Anda di halaman 1dari 12

Vol.

13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
PENANGANAN DISMINOREA KELAS X DI SMKN 1 DEPOK
SLEMAN YOGYAKARTA
Fhatin Hamami Husna 1, Eko Mindarsih2, Melania3
Universitas Respati Yogyakarta
*Corresponding Author : Eko Mindarsih, D-IV Bidan Pendidik, Fakultas Ilmu Kesehatan,
mindarsiheko@yahoo.com

INTISARI

Latar Belakang: Remaja putri membutuhkan informasi atau pendidikan tentang proses dan kesehatan
selama menstruasi, terutama sindrom pramenstruasi beserta penanganan tentang disminorea.
Berdasarkan hasil wawancara kepada 30 siswi diketahui bahwa sebagian besar siswi tidak mengetahui
cara penanganan disminorea.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan sebelum dan sesudah
diberikan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang penanganan disminorea di
SMKN 1 Depok Sleman Yogyakarta..
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen engan rancangan pre and post test
without control. Subyek penelitian adalah siswi yang mengalami disminore dengan jumlah sampel 30
siswi yang diambil menggunakan total sampling, kemudian dianalisa menggunakan wilcoxon..
Hasil: Tingkat pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar dalam
kategori kurang yaitu 66,7 %. Sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar siswi
dalam kategori baik yaitu 56,7%. Sedangkan sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian
besar dalam kategori negatif yaitu 93,3 %. Dan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar
siswi dalam kategori positif yaitu 100,0 % dengan nilai p value 0,000.
Kesimpulan: Ada pengaruh antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang penanganan
disminorea di SMKN 1 Depok Sleman Yogyakarta.

Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Penanganan Disminorea

25
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION TO FEMALE


STUDENTS’ KNOWLEDGE LEVEL AND ATTITUDES TOWARDS
DYSMENORRHEA TREATMENT IN THE TENTH GRADE OF
STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1, DEPOK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
Fhatin Hamami Husna 1, Eko Mindarsih2, Melania3
Universitas Respati Yogyakarta
*Corresponding Author : Eko Mindarsih, D-IV Educator Midwife, Fakultas Ilmu Kesehatan,
mindarsiheko@yahoo.com

ABSTRACT
Background: Female students need information or education about the process and health during
menstruation, especially about pre-menstrual syndrome and the treatment of dysmenorrhea. Based on the
results of interviews with 30 female students, it was determined that most of the students did not know
how to treat dysmenorrhea.
Objective: This research aims to determine the correlation between the influence of health education
before and after the session to female teenagers’ knowledge level and attitudes towards dysmenorrhea
treatment in State Vocational High School 1, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Research Method: This research used a quasi-experimental method with a pre-test and post-test without
control design. The subjects of this research were female students who experienced dysmenorrhea, there
were 30 students selected as respondents using a total sampling technique, the data collected were
analyzed using Wilcoxon signed-rank test.
Results: In terms of students’ knowledge level before the health education session, most of the
respondents belonged to the low category (66.7%). Whereas after the health education session most of the
respondents belonged to the good category (56.7%). In terms of students’ attitudes before the health
education session, most of the respondents showed negative category (93.3%), and after the health
education session most of the respondents showed positive category (100%), with a p-value = 0.000.
Conclusion: There is an influence of health education to the female teenagers’ knowledge level and
attitudes towards dysmenorrhea treatment in State Vocational High School 1, Depok, Sleman,
Yogyakarta.

Keywords: knowledge level, attitudes, dysmenorrhea treatment

PENDAHULUAN semata-mata menjadi urusan kalangan medis.


Remaja, yang dalam bahasa aslinya Remaja perlu mengenal tubuh dan organ
disebut adolescence, berasal dari bahasa latin reproduksi, perubahan fisik dan psikologis, agar
adolescere yang artinya “ tumbuh atau tumbuh dapat melindungi diri dari risiko yang
untuk mencapai kematangan”. Bangsa primitif mengancam kesehatan dan keselamatan fungsi
dan orang-orang purbakala memandang masa organ reproduksi pada usia remaja.Dilihat dari
puber dan masa remaja tidak berbeda dengan kependudukan, kelompok remaja yang berusia
periode lain dalam rentang kehidupan. Anak 10-19 tahun di indonesia lebih kurang terdiri
dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu dari 57% berada di SMA dan 43% berada di
mengadakan reproduksi. 2 SMP. 8
Masalah kesehatan reproduksi remaja di Remaja putri membutuhkan informasi atau
Indonesia perlu mendapat perhatian yang cukup pendidikan tentang proses dan kesehatan selama
karena masalah kesehatan reproduksi remaja menstruasi, terutama sindrom pramenstruasi
seperti juga masalah kesehatan lainnya tidak beserta penanganannya. Remaja putri akan

26
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

mengalami kesulitan menghadapi menstruasi Tetapi gangguan tersebut tidak sama antara
jika sebelumnya mereka belum pernah wanita yang satu dengan yang lainnya.
mengetahui atau membicarakannya baik dengan Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
teman sebaya atau dengan ibu atau keluarga. telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 28
Namun tidak selamanya ibu dapat memberikan oktober 2017 dengan siswi kelas X di SMKN 1
informasi tentang menstruasi karena terhalang Depok Sleman Yogyakarta.4
tradisi yang menganggap tabu untuk Didapatkan siswi mengatakan belum
membicarakan tentang menstruasi, sehingga mengetahui tentang penanganan disminore. Dan
akan mempengaruhi terhadap kualitas kesehatan kebiasaan yang dilakukan para siswi untuk
3
selama menstruasi pada remaja. megatasi disminore adalah cukup dengan
Salah satu gangguan pada menstruasi adalah istirahat di tempat tidur atau menahan rasa sakit
disminorrhea. Disminorrhea adalah nyeri saat dan dibiarkan saja tanpa minum obat. Mereka
menstruasi. Kasus ini menggambarkan rasa mengatakan keadaan ini sangat mengganggu
sakit yang alami di awal masa menstruasi. Pada konsentrasi belajar, bawaanya ingin marah terus
2 hari pertama mungkin rasa sakitnya paling dan malas untuk melakukan aktifitas.
parah dan tidak selalu parah setiap kali
menstruasi. Sebagian perempuan ada yang METODE PENELITIAN
mengalami rasa sakit yang hebat, sedangkan
Jenis penelitian ini menggunakan quasy
sebagian lainnya Cuma merasakan sakit yang
eksperimen dengan rancangan pre and post test
tidak begitu kentara.11
without control. Sampel dalam penelitian adalah
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia
siswi kelas X di SMKN 1 Depok yang
cukup besar,rata-rata lebih dari 50 % perempuan
berjumlah 30 siswi yang mengaami disminorea
di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di
dari 277 siswi. Teknik pengambilan sampel
Indonesia Sebanyak 73,4% penduduk remaja.
pada penelitian adalah dengan menggunakan
Rata-rata lebih dari 50% mengalami disminore
total sampling dan menggunakan uji wilcoxon.
pada bulan desember 2007. Di yogyakarta pada
Instrument penelitian ini menggunakan
tahun 2007 sebanyak 55% perempuan usia 15-
kuesioner.9
18 mengalami disminore pada saat menstruasi.
HASIL PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan

Sebelum Sesudah
Tingkat pengetahuan
F % f %
Baik 1 3,3 17 56,7
Cukup 9 30,0 13 43,3
Kurang 20 66,7 0 0
Total 30 100,0 30 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa kesehatan memepunyai presentasi dalam kategori
sebagian besar responden memiliki tingkat kurang yaitu sebanyak 20 (66,7%). Sedangkan
pengetahuan sebelum diberikan pendidikan setelah diberikan pendidikan kesehatan

27
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

menunjukkan bahwa dari 30 responden di kelas X penelitian ini memiliki jumlah presentasi tingkat
di SMKN 1 Depok didapatkan bahwa sebagian pengetahuan yang baik sebanyak 17 (56,7%).
besar siswi yang menjadi responden dalam
Tabel 2 Distribusi sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan

Sebelum Sesudah
Sikap
f % f %
Positif 2 6,7 30 100,0
Negatif 28 93,3 0 0
Total 30 100,0 30 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel. 2 dapat diketahui diberikan pendidikan kesehatan menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memiliki sikap bahwa dari 30 responden di kelas X di SMKN 1
sebelum diberikan pendidikan kesehatan dalam Depok didapatkan bahwa sebagian besar siswi
kategori negatif yaitu sebanyak 2 (93,3 %). yang menjadi responden dalam penelitian ini
Sedangkan setelah diberikan Sedangkan setelah memiliki sikap yang positif sebanyak 30 (100%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perbedaan Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Penanganan
Disminorea Sebelum dan sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan
Sebelum Sesudah p-value
Tingkat pengetahuan
f % f %
Baik 1 3,3 17 5 66,7
Cukup 9 30,0 13 43,3 0,000
Kurang 20 66,7 0 0
Total 30 100,0 30 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan Tabel.3 menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 17
bahwa dari 30 responden di kelas X di SMKN 1 (56,7%).
Depok didapatkan bahwa sebagian besar siswi Selanjutnya untuk mengatahui ada
yang menjadi responden dalam penelitian ini tidaknya pengaruh ini, maka dilakukan pengujian
sebelum diberikan pendidikan kesehatan memiliki statistik antara ketiga variabel. Dengan bantuan
tingkat pengetahuan yang kurang memepunyai program SPSS versi 21.0 windows menunjukkan
presentasi paling banyak yaitu sebanyak 20 signifkan sebesar 0,000. Dikarenakan nilai
(66,7%).sedangkan setelah diberikan pendidikan signifikan < 0,000 atau < 0,05, maka dapat
kesehatan menunjukkan bahwa dari 30 responden dinyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan
di kelas X di SMKN 1 Depok didapatkan bahwa terhadap tingkat pengetahuan sebelum dan
sebagian besar siswi yang menjadi responden sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang
dalam penelitian ini memiliki jumlah presentasi penanganan disminore kelas X di SMKN 1 Depok
Sleman Yogyakarta.

28
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perbedaan Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Penanganan


Disminorea Sebelum dan sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan
Sebelum Sesudah p-value
Sikap
f % f %
Positif 2 6,7 30 100,0 0,000
Negatif 28 93,3 0 0
Total 30 100,0 30 100,0
Berdasarkan Tabel.4 menunjukkan bahwa %). Dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
dari 30 responden di kelas X di SMKN 1 Depok tingkat pengetahuan responden mengalami
didapatkan bahwa sebagian besar siswi yang peningkatan yaitu dalam kategori baik sebanyak
menjadi responden sebelum diberikan 17 0rang (56,7%).
pendidikan kesehatan memiliki sikap yang Responden mengalami peningkatan
dengan presentase terbanyak dalam kategori setelah diberikan pendidikan kesehatan
negatif sebanyak 28 (93,3%). Sedangkan setelah sebanyak 17 orang dalam kategori baik
diberikan pendidikan kesehatan menunjukkan (56,78%) hasil tersebut dipengaruhi oleh salah
bahwa dari 30 responden di kelas X di SMKN 1 satu faktor yaitu salah satunya adalah
Depok didapatkan bahwa sebagian besar siswi pendidikan. Pada umunya semakin tinggi
yang menjadi responden dalam penelitian ini pendidikan seseorang maka semakin mudah
memiliki sikap yang positif sebanyak 30 dalam menerima informasi. Latar belakang
(100%). pendidikan dari siswi juga dapat mempengaruhi
Selanjutnya untuk mengatahui ada pengatahuan yaitu mayoritas tingkat
tidaknya pengaruh ini, maka dilakukan pengetahuan responden adalah masih
pengujian statistik antara ketiga variabel. menduduki kelas X di SMKN 1 Depok. Dimana
Dengan bantuan program SPSS versi 21.0 pendidikan SMA ini akan lebih mudah untuk
windows menunjukkan signifkan sebesar 0,000. memahami apa yang disampaikan dan lebih
Dikarenakan nilai signifikan < 0,000 atau < mudah untuk mempelajari sesuatu.32
0,05, maka dapat dinyatakan ada pengaruh Hal ini dapat dibuktikan pada saat sebelum
pendidikan kesehatan terhadap sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan siswi sebagian
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan besar tidak mengetahui informasi mengenai
tentang penanganan disminore kelas X di penanganan dismninore yang disebabkan karena
SMKN 1 Depok Sleman Yogyakarta. kurang adanya informasi atau pelajaran yang
terkait dengan kesehatan reproduksi di dalam
ruang lingkup sekolah Peneliti berpendapat
PEMBAHASAN
bahwa, hal ini disebabkan banyak responden
Tingkat Pengetahuan
dengan pengetahuan baik dan pemahaman yang
Hasil penelitian yang telah dilakukan
baik tentang penanganan dismenore, responden
dilakukan di SMKN 1 Depok Sleman
yang paham dan pengetahuan yang baik, akan
Yogyakarta menunjukan bahwa sebagian besar
dapat melakukan upaya penanganan dismenore.
sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Jika seseorang berpengetahuan baik, maka
terhadap tingkat pengetahuan siswi dalam
seseorang tersebut akan cenderung mempunyai
kategori kurang yaitu sebanyak 20 orang (66,7

29
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

sikap yang positif, dan seseorang tersebut akan Sikap


cenderung untuk melakukan upaya-upaya Hasil penelitian yang dilakukan peneliti
terhadap penanganan dismenore. diketahui bahwa sebagian besar responden
sumber informasi yang diperoleh dari memiliki sikap menunjukkan bahwa dari 30
berbagai sumber maka seseorang cenderung responden di kelas X di SMKN 1 Depok
mempunyai pengetahuan yang luas. didapatkan bahwa sebagian besar siswi yang
Pengetahuan tentang penanganan disminorea menjadi responden sebelum diberikan
yang didapatkan oleh responden berasal dari pendidikan kesehatan memiliki sikap yang
berbagai sumber seperti buku, media massa, dengan presentase terbanyak dalam kategori
penyuluhan atau pendidikan melalui kerabat. negatif sebanyak 28 (93,3%). Sedangkan setelah
Adanya informasi baru mengenai suatu hal dari diberikan pendidikan kesehatan menunjukkan
media massa memberikan landasan kognitif bahwa dari 30 responden di kelas X di SMKN 1
baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap Depok didapatkan bahwa sebagian besar siswi
hal tersebut. Seseorang yang lebih sering yang menjadi responden dalam penelitian ini
terpapar media massa, sering membaca buku memiliki sikap yang positif sebanyak 30
dan mengikuti penyuluhan akan memperoleh (100%).
informasi lebih banyak dibanding orang yang Pada penelitian ini sikap remaja putri
tidak terpapar media massa, buku dan tidak sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
mengikuti penyuluhan kesehatan. Ini berarti, kesehatan menjadi meningkat dari kategori
informasi yang didapatkan dari luar negatif ke kategori positif. Hal ini dipengaruhi
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. oleh pengalaman pribadi dan tidak adanya
Hal tersebut juga dibuktikan dalam penyuluhan kesehatan tentang kesehatan sistem
penelitian Ini dapat dibuktikan dalam penelitian reproduksi dalam ruang lingkup di sekolah.
yang dilakuakan oleh Sitorus (2015) dalam lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada
penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang mempengaruhi perkembangan dan perilaku
Dismenorea Dan Tindakan Dalam Penanganan orang atau kelompok, dan sistem sosial budaya
Dismenorea Di Smp Swasta Kualuh Kabupaten yang ada pada masyarakat juga dapat
Labuhan Batu Utara Tahun 2015” dimana mempengaruhi dari sikap dalam menerima
dalam penelitian tersebut dapat dibuktikan informasi. Biasanya siswi melakukan apa yang
dengan perubahan tingkat pengetahuan yang biasa dilakukan ketika mengalami dismninore
dialami oleh responden. Dimana diketahui tanpa adanya pengetahuan tentang penanganan
bahwa sebanyak 27 orang (50,9%) dari 33 dismninorea sebelumnya. Oleh karena itu
responden pengetahuan baik melakukan pemberian pendidikan kesehatan bagi siswi
tindakan dalam penanganan dismenorea, sangat bermanfaat untuk menambah wawasan
Sedangkan sebanyak 6 orang (11,3%) dari 33 mengenai penanganan disminore.
responden pengetahuan tidak baik dan tidak Selain itu terdapat beberapa faktor yang
melakukan tindakan dalam penanganan memepengaruhi sikap antara lain pengalaman
24
dismenorea. pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap

30
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

penting, media massa, lembaga pendidikan dan kriteria pengujian. Menunjukan bahwa Ho
lembaga agama, faktor emosional,. Sikap dapat diterima dengan nilai p-value = 0,000 > α
terbentuk bila seseorang telah mendapatkan (0,05). Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
pengetahuan dan memahami apa yang harus terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
dilakukan, sehingga orang tersebut dapat terhadap tingkat pengetahuan pada siswi kelas
bersikap sesuai dengan pengetahuan yang X di SMKN 1 Depok Sleman Yogyakarta
32
diperolehnya. sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
Pada penelitian ini sikap remaja putri kesehatan.
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan Hasil penelitian tersebut diperkuan dengan
kesehatan menjadi meningkat dari kategori crosstabulation yang menunjukan bahwa
negatif ke kategori positif. Hal ini dipengaruhi diketahui bahwa responden yang mempunyai
oleh pengalaman pribadi dan tidak adanya tingkat pengetahuan sebelum diberikan
penyuluhan kesehatan tentang kesehatan sistem kesehatan diberikan pendidikan kesehatan
reproduksi dalam ruang lingkup di sekolah. terhadap tingkat pengetahuan siswi dalam
Biasanya siswi melakukan apa yang biasa kategori kurang yaitu sebanyak 20 orang (66,7
dilakukan ketika mengalami dismninore tanpa %). Dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
adanya pengetahuan tentang penanganan tingkat pengetahuan responden mengalami
dismninorea sebelumnya. Oleh karena itu peningkatan yaitu dalam kategori baik sebanyak
pemberian pendidikan kesehatan bagi siswi 17 0rang (56,7%).
sangat bermanfaat untuk menambah wawasan Sesuai dengan teori membuktikan bahwa
.
mengenai penanganan disminore pemberian pendidikan kesehatan akan sangat
Ini dapat dibuktikan dalam jurnal Iman mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang
Purnomo (2010),“ Hubungan Pengetahuan Dan penanganan disminore dimana akan terjadi
Sikap Remaja Putri Dengan Penanganan perubahan tingkat pengetahuan setelah siswi
Keluhan Nyeri Haid (Dysmenorhe)” Di Smpn tersebut dapat mengikuti ajakan atau informasi
09 Kelas VIII Kota Pekalongan Imam Purnomo dengan sangat baik yang nantiny akan
(Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas mengubah tingkat pengetahuan menjadi baik.
Pekalongan) dimana Dari penelitian ini juga Hasil penelitian ini sesuai dengan
dapat diketahui sikap responden terhadap penelitian yang dilakukan oleh Suraya, (2014)
dysmenorhe diketahui bahwa sebanyak 40 dalam penelitian yang berjudul “Hubungan
(62,5%) siswi memiliki sikap yang baik untuk Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet
menangani dysmenorrhea.10 Dalam Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap SMA Mandiri Palembang Terhadap Penanganan
Tingkat Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah
Disminorea” menunjukkan bahwa dari 48
Diberikan Pendidikan Kesehatan
responden, remaja putri yang berpengetahuan
Hasil penelitian mengenai pengaruh
kurang terhadap penanganan dismenore
pendidikan kesehatan terhadap tingkat
sebanyak 32 orang (66,7%) dan remaja putri
pengetahuan dianalisis menggunakan uji
yang berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang
wilcoxon pada taraf signifikan 95% dengan
(33,3%).29

31
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kesimpulan


Sikap Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Pendidikan Kesehatan
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
Hasil penelitian mengenai pengaruh
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
pendidikan kesehatan terhadap sikap dianalisis
penanganan disminore kelas X di SMKN 1
menggunakan uji wilcoxon pada taraf signifikan
Depok Sleman Yogyakarta maka dapat
95% dengan kriteria pengujian. Menunjukan
disimpulkan sebagai berikut:
bahwa Ho diterima dengan nilai p-value = 0,000
1. Tingkat pengetahuan siswi kelas X sebelum
> α (0,05). Sehingga dapat diinterpretasikan
diberikan pendidikan kesehatan yaitu
bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
dengan presentasi terbanyak masuk dalam
terhadap sikap pada siswi kelas X di SMKN 1
kategori kurang dan setelah diberikan
Depok Sleman Yogyakarta sebelum dan
pendidikan kesehatan presentasi terbanyak
sesudah diberikan pendidikan kesehatan.
masuk dalam kategori baik.
Seteleah di berikan pendidikan kesehatan
2. Sikap Siswi kelas X sebelum diberikan
hampir semua remaja putri sudah mengetahui
pendidikan kesehatan yaitu dengan
respon apa yang harus di lakukan dengan respon
presentasi terbanyak masuk dalam kategori
positif (100%). Ini menunjukkan bahwa adanya
negatif dan setelah diberikan pendidikan
informasi baru mengenai sesuatu hal yang
kesehatan memepunyai sikap menjadi positif
memberikan landasan pengetahuan baru bagi
dalam hal penanganan disminorea.
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut
3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
Sesuai dengan teori diatas ini
terhadap tingkat pengetahuan tentang
membuktikan bahwa pemberian pendidikan
penanganan disminorea kelas X di SMKN 1
kesehatan akan sangat mempengaruhi sikap
Depok Sleman Yogyakarta dengan p value
tentang penanganan disminore dimana akan
0,000.
terjadi perubahan sikap setelah siswi tersebut
4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
dapat mengikuti ajakan atau informasi dengan
terhadap sikap tentang penanganan
sangat baik yang nantinya akan mengubah
disminorea kelas X di SMKN 1 Depok
prilaku menjadi positif.
Sleman Yogyakarta p value 0,000.
Ini dapat dibuktikan dalam penelitian yang
Saran
dilakuakan oleh Rizqa Akbar Gumilar, (2014)
1. Bagi peneliti
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan
menambah wawasan pemikiran mengenai
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
penelitian secara menyeluruh tentang
Tentang Penanganan Disminorea Di SMPN 2
pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
Kartasura” dimana dalam penelitian tersebut
terhadap pengetahuan remaja tentang
dapat dibuktikan dengan perubahan sikap yang
menstruasi dengan perilaku penanganan
dialami oleh responden setelah diberikan
desmenorrhea.
pendidikan kesehatan.
2. Bagi institusi pendidikan universitas respati

PENUTUP yogyakarta

32
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat selanjutnya dan sebaiknya untuk mengukur
digunakan sebagai bahan bacaan di hasil evaluasi dilakukan pendidikan
perpustakaan untuk meningkatkan kesehatan lebih dari satu kali agar mendapat
pengetahuan tentang menstruasi dengan hasil yang maksimal.
prilaku penanganan desmenorrhea pada
remaja putri khususnya siswi SMA yang DAFTAR PUSTAKA
dapat mendukung proses belajar mengajar. 1. Akbar ,G.,R (2014). Pengaruh pendidikan
kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat
3. Bagi institusi tempat penelitian Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
hasil Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Tentang Penanganan Disminorea Di
SMPN 2 Kartasura, Diakses Pada 18
pihak sekolah dalam rangka memberikan 0ctober 2016.
informasi untuk mengetahui tingkat 2. Ali, M.,& Asrori M. (2015) Psikologi
Remaja, Perkembangan Peserta Didik.
pengetahuan sebelum di berikan pendidikn Jakarta : Pt Bumi Aksara
kesehatan dan sesudah di berikan pendidikan 3. Amelia Coryna, R. (2014). Pendidikan
Sebaya Meningkatkan Pengetahuan
kesehatan pada siswi tentang penanganan Syndrom Premenstruasi Pada Remaja,
desmenorrhea. Jurnal kedokteran medikal journal of
brawijaya JKB Vol. 28
4. Bagi sekolah 4. Anugroho, D.,& Wulandari, A,(2011).
hasil penelitian ini diharapkan digunakan Cara Jitu Menangani Nyeri Haid.
Yogyakarta : Andi Offset
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi 5. Arikunto,S,(2013). Prosedure Penelitian,
kepada kepala sekolah mengenai pentingnya Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rhineka Cipta.
pendidikan kesehatan bagi remaja dalam 6. Arikunto,(2010). Prosedure Penelitian,
menghadapi sindrom premenstruasi Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rhineka Cipta.
5. Bagi perawat 7. Azwar, S.(2010). Sikap Manusia Teori
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
digunakan Sebagai bahan pertimbangan 8. Depkes RI.(2010). Riset Kesehatan Dasar
pentingnya pendidikan kesehatan terhadap 2010. Diunduh Dari
Http//Www.Litbang.Depkes.Go.Id/Sites/D
penanganan disminore pada masyarakat ownload/Buku Laporan/Lapnas Risk
terutama pada remaja. Esdas2010/Laporan Riskesdas
2010.Pdf.Tanggal Akses 30 November
6. Bagi siswi 2016
Hasil peneitian ini diharapkan dapat 9. Dharma , (2013). Metodelogi Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Cv. Trans Info
meningkatkan pengetahuan tentang Media.
sindroma pramenstruasi sehingga dapat 10. Iman Purnomo (2010). Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
menangani gejala-gejala sindrom Dengan Penanganan Keluhan Nyeri Haid
pramenstruasi tersebut sehingga dapat (Dysmenorhe) Di Smpn 09 Kelas VIII Kota
Pekalongan (Fakultas Ilmu Kesehatan,
berkonsentrai belajar dan kegiatan belajar Universitas Pekalongan).
mengajar dapat stabil kembali pada saat 11. Janiwarty, B.,& Pieter, HZ,(2013).
Pendidikan Psikologis Untuk Bidan- Suatu
mengalami disminorea. Teori Dan Terapannya. Yogyakarta :
7. Bagi Peneliti Selanjutnya Rapha Publishing.
12. Kementrian kesehatan (2012) survei
hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan demografi dan kesehatan indonesia,
refrensi untuk melakukan penelitian kesehatan reproduksi remaja.

33
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

13. Kusmiran.E, (2014). Kesehatan 30. Suraya, C. (2014). Hubungan Pendidikan


Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Kesehatan Dengan Media Leaflet Dalam
Salemba Medika. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri
14. Mansur , H,&Budiarti,T.(2014). Psikologi SMA Mandiri Palembang Terhadap
Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2, Penanganan Disinore. Diakses Pada 20
Jakarta : Penerbit Salemba Medika. October 2016.
15. Nafiroh, D, &Devi, N (2013).Gambaran 31. Syarifuddin. (2015). Ilmu Kesehatan
Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Masyarakat. Jakarta : Trans Info Media.
Pada Siswa Putri Di Mts Nu Mranggen 32. Triwibowo, C.,& Pusphandani,
Kabupaten Demak Ilmiah Kebidanan, Vol. ME.(2015). Pengantar dasar ilmu
4 No. 1 Edisi Desember 2013, hlm. 157- kesehatan masyarakat. Yogyakarta : Nuha
166). Medika.
16. Notoatmodjo,S.(2012),PromosiKesehatan 33. Wawan, A.,& M, Dewi (2011). Teori &
Dan Perilaku Kesehatan . Jakarta : Rineka Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Cipta. Perilaku Manusia dilengkapi contoh
17. Notoatmodjo,S.(2014).PromosiKesehatan kuesioner, Yogyakarta : Nuha Medika.
Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Pt 34. Wiknjosastro.(2007). Buku Panduan
Rineka Cipta. Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
18. Nursalam, (2013). Metodelogi Penelitian Dan Neonatal. Edisi. 1. Jakarta: Bina
Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Pustaka
Salemba Medika.
19. Nursalam,(2008) Konsep Dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan
Jakarta : Salemba Medika
20. Nursalam,(2011).Konsep Dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan
Jakarta : Salemba Medika
21. Proverawaty, Atikah, Siti Maesaroh.
(2008) Menarche Menstruasi Penuh
Makna. Yogyakarta : Muha Medika
22. Purwani, S, Dkk (2010). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang Disminore
Dengan Sikap Penanganan Dismenore
Pada Remaja Putri Di Kelas X Di SMPN
1 Petahanan, Diakses pada 16 october
2016.
23. Setia, S., & Dermawan, C. (2008). Proses
Pembelajaran Dalam Pendidikan
Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.
24. Sitorus (2015) “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
Tentang Dismenorea Dan Tindakan
Dalam Penanganan Dismenorea Di Smp
Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu
Utara.
25. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif & Kualitatif Dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
26. Sugiyono, (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif.. Bandung : Alfabeta.
27. Sunaryo, (2010). Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta : EGC.
28. Sunaryo,(2013). Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta : EGC.
29. Supardi, S., & Surahman (2014).
Metodelogi penelitian untuk mahasiswa
farmasi. Jakarta : Cv Trans Info Medika.

34
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

35
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

36

Anda mungkin juga menyukai