Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959

DISKRIPSI PENGETAHUAN MAHASISWA PUTRI TENTANG GANGGUAN


MENSTRUASI ( POLIMENOREA)
(Description Of Knowledge Of Women Students About Menstrual Disorders (Polimenorea))

Nur Azizah1*) , Suci Arsita Sari2 , Agus Ari Afandi3 , Wiwik Muhidayati4
1*
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: aziezahmaulana@gmail.com*
2
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: suciarsita@gmail.com*
4
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: wiwikmuhidayati@gmail.com*
3
D3 Keperawata, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: mister.ari.afandi@gmail.com*

Abstract

Menstrual cycle is abnormal can trigger polymenorhoe, polymenorhoe is shorter than 21thrid
day of menstrual cycle. The number of bleeding day less than or same many of normal period. the
research to know the discribe of knowledge about polymenorhoe on women student at high school
health rejekwesi bojonegoro. Method is descriptif reaserch with simple random sampling, amount 46
responden. This research result indicates that less than some respondent is as much as 21 responden
(45,7%) has knowledge is less about polymenorhoe. Conclusion is less than some responden had
knowledge is less about polymenorhoe. To increase knowledge reproductive health by read materials,
book form Lecture, internet acces and book.
Keyword: Knowledge, Student, Polymenorhoe.

1. PENDAHULUAN masa luteal sebab lain ialah kongengsi ovarium


karena peradangan atau karena endometriosis,
Mahasiswa merupakan kalangan muda
dan sebagainya (Prawirohardjo S, 2008).
yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang
Dari survei yang dilakukan Youth Center
memang dalam usia tersebut mengalami suatu
Pilar PKBI (Pusat Informasi dan Layanan
peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa.
Remaja Perkumpulan Keluarga Berencana
Sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa
Indonesia) Jawa Tengah tahun 2014
kedinamisan dan sikap kenyataan objektif,
mengungkapkan bahwa pengetahuan
sistematik dan rasional (Suparyanto, 2011).
kesehatan reproduksi seperti tentang proses
Peristiwa paling penting pada masa pubertas
terjadinya bayi, Keluarga Berencana, cara-cara
anak gadis ialah gejala menstruasi atau haid,
pencegahan HIV, anemia, cara-cara merawat
Menstruasi merupakan pertanda masa
organ reproduksi, dan pengetahuan fungsi
reproduktif pada kehidupan seseorang wanita
organ reproduksi, gangguan menstruasi
yang mulai dari menarche sampai terjadinya
beserta siklusnya diperoleh informasi bahwa
menopause (El Manan, 2012). Siklus
43,22% mahasiswa mempunyai pengetahuan
menstruasi yang tidak normal dapat menjadi
rendah, 37,28% mahasiswa mempunyai
pemicu terjadinya polimenorea. Polimenorea
pengetahuan cukup sedangkan 19,50%
adalah siklus haid yang lebih pendek dari
mahasiswa mempunyai pengetahuan memadai
biyasanya kurang dari 21 hari, perdarahan
(Husni F, 2010).
kurang lebih sama atau banyak dari haid
Memberikan penyuluhan agar dapat
biyasanya. Polimenorea disebabkan oleh
meningkatkan pengetahuan Mahasiswa putri
gangguan hormonal yang mengakibatkan
tentang pengertian, penyebab, tanda gejala,
gangguan ovulasi atau menjadi pendeknya
faktor yang mempengaruhi, penatalaksanaan
22
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959

polimenorea. Menghindari faktor resiko Polimenorea adalah perdarahan


dengan menjaga kebersihan diri atau personal menstruasi yang tidak begitu banyak dan siklus
hygiene, berusaha untuk hidup sehat, menstruasi kurang dari 21 hari (Aulia, 2009).
memenuhi gizi sesuai kebutuhan, Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan
menstabilkan psikologi dalam kegiatan sehari- hormonal yang mengakibatkan gangguan
hari, mengurangi stress dan depresi dengan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal.
cara tidak terlalu banyak beban pikiran, Sebab lain ialah kongesti ovarium karena
membatasi aktivitas yang berlebih, berolah peradangan, dan endometriosis (Saifuddin,
raga secara teratur dan tidak berlebihan, serta 2009).
segera memeriksakan kepelayanan kesehatan Faktor yang mempengaruhi polimenorea
jika terjadi gangguan haid (Aulia, 2009). yaitu gangguan keseimbangan hormon dapat
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka terjadi pada:
penulis tertarik mengangkat masalah ini 1. Pada 3-5 tahun pertama setelah haid
menjadi judul Karya Tulis Ilmiah yaitu pertama
“Gambaran pengetahuan mahasiswa tingkat I 2. Beberapa tahun menjelang menopause
tentang polimenorea di Akademi Kesehatan 3. Gangguan indung telur
Rajekwesi Bojonegoro tahun 2013” 4. Stress dan depresi
5. Pasien dengan gangguan makan (seperti
2. KAJIAN LITERATUR DAN anorexia nervosa, bulimia)
PEGEMBANGAN HIPOTESIS 6. Penurunan berat badan berlebihan
Mahasiswa adalah orang yang belajar di 7. Obesitas
perguruan tinggi, baik di universitas, institut 8. Olahraga berlebihan, misal atlit
atau akademi (Susantoro, 2011). Mahasiswa 9. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti
merupakan kalangan muda yang berumur antikoagulan, aspirin, NSAID, dsb
antara 19 sampai 28 tahun yang memang (Pramudita, 2011)
dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan
dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok 3. METODE PENELITIAN
mahasiswa juga kental dengan nuansa Desain penelitian ini menggunakan
kedinamisan dan sikap kenyataan objektif, metode deskriptif yaitu memberikan gambaran
sistematik dan rasional (Suparyanto, 2011). pengetahuan mahasiswa putri tentang
gangguan menstruasi (polimenorea) di Stikes
Sebagai mahasiswa berbagai macam Rajekwesi Bojonegoro tahun 2019, dengan
lebel pun disandang, ada beberapa macam Sampling yang digunakan probability sampling
label yang melekat pada diri mahasiswa, dengan tehnik Simple Random sampling yaitu
misalnya : didapatkan 46 responden.
1. Direct Of Change, mahasiswa bisa
melakukan perubahan langsung karena 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
SDM nya yang banyak 4.1 Umur responden
2. Agent Of Change, mahasiswa agent Tabel 1 Distribusi Umur responden.
perbahan, maksudnya SDM untuk No Umur Frekwensi Persentase
melakukan perubahan. (%)
3. Iron Stock, sumber daya manusia dari 1 17 Tahun 3 6,5
mahasiswa itu tidak akan pernah habis. 2 18 tahun 3 6,5
4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan 3 19 Tahun 39 84,8
orang yang memiliki moral baik. 4 20 Tahun 1 2,2
5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol Total 46 100
kehidupan sosial, contoh mengontrol
kehidupan sosial yang dilakukan
masyarakat (Susantoro, 2011).
23
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959

Data diatas menunjukkan bahwa dari 46 penyebab polimenorea, dan tanda dan gejala
responden sebagian besar berumur 19 tahun polimenorea.
yaitu sebanyak 39 responden (84,8%). Pengetahuan merupakan hasil “tahu”
4.2 Jenis Pendidikan saat di tingkat SMA dan ini terjadi setelah orang melakukan
Tabel 2 Jenis Pendidikan saat di tingkat pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
SMA Pengindraan terjadi melalui pancaindra
No Umur Jumlah Prosentase manusia, yakni: indra penglihatan,
1 SMA 27 58,7% pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
2 MA 8 17,4% Sebagian besar pengetahuan manusia
3 SMK 11 23,9% diperoleh melalui mata dan telinga.
Total 46 100% Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
Data diatas menunjukkan bahwa dari 46 yang sangat penting untuk terbentuknya
responden lebih dari sebagian pendidikan tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
menengahnya adalah SMA yaitu sebanyak 27 Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
orang (58,7%). faktor internal dan eksternal. Faktor internal
antara lain pendidikan, pekerjaan, dan umur.
4.3 Pengetahuan Mahasiswa Mahasiswa
Sedangkan faktor eksternal antara lain faktor
Putri Stikes Rajekwesi Bojonegoro
lingkungan dan sosial budaya (Dewi, 2011).
Tabel 3 Gambaran Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan mahasiswa putri
Mahasiswa Putri Stikes Rajekwesi
tentang polimenorea disebabkan oleh umur
Bojonegoro tahun 2019.
mahasiswa yang masing tergolong remaja.
Gambaran
Berdasarkan hasil penelitian dari 46 responden
Pengetahuan Frekuens Persentase
No sebagian besar berumur 19 tahun yaitu
mahasiswa i (%)
sebanyak 39 responden (84,8%). Pada masa
putri
remaja (adolessense) mempunyai arti luas
1 Baik 7 15,2 mencakup kematangan mental, emosional,
2 Cukup 18 39,1 seksual dan fisik.
3 Kurang 21 45,7 Pada masa adolessense ini adalah masa
terjadinya proses peralihan dari masa remaja
Jumlah 46 100,0 ke masa dewasa (Notoatmodjo, 2010). Dapat
Data diatas menunjukkan bahwa kurang dikatakan bahwa remaja belum mempunyai
dari sebagian mempunyai pengetahuan kurang banyak pengalaman dan belum mencapai
tentang polimenorea yaitu sebanyak 21 kematangan emosional. Sehingga pengetahuan
responden (45,7%). yang dimiliki juga masih kurang. Hal tersebut
sejalan dengan (Nurfatillah, 2016) yang
menyatakan bahwa orang yang dikategorikan
PEMBAHASAN dewasa lebih mudah menerima dan memahami
Berdasarkan hasil penelitian gambaran informasi – informasi yang disampaikan dari
pengetahuan mahasiswa putri tentang sumber apapun apalagi yang sifatnya
polimenorea di Stikes Rajekwesi pada 46 pengetahuan dibandingkan dengan umur yang
responden menunjukkan bahwa kurang dari relatif muda, dimana proses daya tangkap yang
sebagian mempunyai pengetahuan kurang mereka miliki masih rendah.
tentang polimenorea yaitu sebanyak 21 Menurut YB Mantra yang dikutip
responden (45,7%). Dari hasil pengisian (Notoatmodjo, 2010), pendidikan dapat
kuesioner dapat diketahui bahwa dari 46 mempengaruhi seseorang termasuk juga
responden, paling banyak tidak mengetahui perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
24
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959

dalam pembangunan. Pada umumnya makin Sejalan dengan penelitian yang


tinggi pendidikan seseorang makin mudah dilakukan (Gustina & Djannah, 2015)
menerima informasi. Pendidikan menengah menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
umum diselenggarakan oleh Sekolah bermakna antara sumber informasi dengan
Menengah Atas (SMA) (sempat dikenal pengetahuan pada remaja. Sumber yang
dengan "Sekolah Menengah Umum" atau didapat mahasiswa putri dari buku kesehatan
SMU) atau Madrasah Aliyah (MA). reproduksi. Buku merupakan sumber
Pendidikan menengah umum dikelompokkan informasi yang akurat dapat meningkatkan
dalam program studi sesuai dengan kebutuhan pengetahuan mahasiswa tentang polimenorea
untuk belajar lebih lanjut di perguruan tinggi selain media internet. Dari berbagai informasi
dan hidup di dalam masyarakat. Pendidikan tersebut yang seharusnya dapat menambah
menengah umum terdiri atas 3 (tiga) tingkat. wawasan mahasiswa bertambah banyak
Sedangkan pendidikan menengah kejuruan sehingga pengetahuan mahasiswa tentang
diselenggarakan oleh Sekolah Menengah polimenorea menjadi baik.
Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Polimenorea yaitu siklus haid pendek
Kejuruan (MAK). dari biasanya (kurang dari 21 hari pendarahan).
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hormonal yang mengakibatkan gangguan
dari 46 responden terdapat 8 orang (17,4%)
ovulasi, akan menjadi pendeknya masa luteal.
pendidikan menengahnya adalah MA dan
Penyebabnya ialah kongesti ovarium karena
sebanyak 11 orang (23,9%) pendidikan
peradangan, endometritis, dan sebagainya
menengahnya adalah SMK. Berdasarkan hasil
(Manuaba, 2009). (Lestari & Amal, 2019)
penelitian tersebut diketahui bahwa tingkat
menyatakan dalam penelitiannya bahwa status
pengetahuan mahasiswa putri tentang
gizi memiliki keterkaitan dengan kelancaran
polimenorea dapat dipengaruhi oleh
siklus haid. Mahasiswi disarankan untuk
pendidikan menengah yang tidak memberikan
mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai
pelajaran tentang polimenorea. Pendidikan
gizi seimbang, rutin melakukan aktivitas
menengah kejuruan dikelompokkan dalam
olahraga dan menghindari stress agar siklus
bidang kejuruan didasarkan pada
haidnya normal.
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
(Tonda, 2019) dalam penelitiannya
dan/atau seni, dunia industri/dunia usaha,
ketenagakerjaan baik secara nasional, regional menyimpulkan bahwa polymenorrhea dapat
terjadi pada seorang wanita di tahun-tahun
maupun global, kecuali untuk program
ginekologis pertama, yang berkisar pada 1-5
kejuruan yang terkait dengan upaya-upaya
tahun. Hal ini disebabkan oleh regulasi
pelestarian warisan budaya (UU RI nomor 20
hipothalamus-hipofisis-ovarium yang belum
tahun 2003 pasal 19 dan 20).
matang sepenuhnya. Polymenorrhea juga
Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari dapat disebabkan oleh faktor psikis seperti
sebagian responden mempunyai pengetahuan kondisi stress ataupun depresi, faktor fisik
kurang tentang polimenorea, terutama tentang seperti berat badan yang berlebihan atau
penyebab, tanda dan gejala polimenorea. Hal obestitas dan kelelahan, serta mengkonsumsi
ini mengindikasikan bahwa kurangnya obat-obatan tertentu yang dapat
konsentrasi dan respon mahasiwa saat mempengaruhi ketidakseimbangan hormone
perkuliahan berlangsung, faktor lain yang bisa hipothalamus-hipofisis-ovarium yang
mempengaruhi yaitu daya ingat dari masing- meregulasi siklus menstruasi. Hal tersebut
masing mahasiswa yang berbeda, kurangnya sejalan dengan (Fahmi, Umi Latifah ;
pengetahuan mahasiswa bisa juga disebabkan Agushybana, Farid; Winarni, 2018) yang
karena mahasiwa kurang aktif dalam mencari mengemukakan bahwa gangguan menstruasi
informasi.
25
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959

berupa polimenorea dapat dipengaruhi oleh Nurfatillah, W. O. (2016). Pengetahuan Ibu


umur, tingkat stress, dan kebiasaan olahraga. Tentang Gangguan Menstruasi Karena
Efek Samping Pemakaian Kb Suntik Di
Puskesmas Lepo – Lepo Kota Kendari
5. KESIMPULAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan
disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswi
Kebidanan.
putri tentang polimenorea kurang dari sebagian
Pramudita, D. (2011). Kesehatan Kewanitaan.
berpengetahuan kurang (45,7%), yaitu terkait
http://klikdokter.com
dengan penyebab, tanda dan gejala
Prawirohardjo S. (2008). Ilmu Kebidanan.
polimenorea. Mahasiswi putri disarankan
Yayasan Bina Pustaka.
untuk mencara banyak informasi tentang
Saifuddin, A. (2009). Buku Acuan Nasional
kesehatan reproduksi dari berbagai sumber,
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
misalnya membaca materi dan buku
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka.
perkuliahan, internet, dan berdiskusi dengan
Susantoro. (2011). Psikologi Remaja. PT Raja
dosen.
Grafindo Persada.
Tonda, K. C. (2019). Analisis Penyebab
6. REFERENSI
Polymenorrhea di Kalangan Remaja. 35.
Aulia. (2009). Kupas Tuntas Menstruasi.
https://doi.org/10.31227/osf.io/dpku8
Miliestone.
Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran
Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia. Mulia Medika.
El Manan, M. (2012). Miss V. Pustaka.
Fahmi, Umi Latifah ; Agushybana, Farid;
Winarni, S. (2018). Faktor-Faktor Yang
Hubungan Dengan Gangguan Menstruasi
Pada Commuter (Penglaju) Studi Kasus
di Kecamatan Karangawen Kabupaten
Demak Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 6(5), 230–240.
Gustina, E., & Djannah, S. N. (2015). Sumber
Informasi Dan Pengetahuan Tentang
Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2),
147.
https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.33
75
Lestari, M., & Amal, F. (2019). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Siklus Haid
Tidak Teratur Pada Mahasiswi
Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jayapura. Jurnal Sehat Mandiri, 14(2),
57–63.
https://doi.org/10.33761/jsm.v14i2.107
Manuaba, I. (2009). Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. egc.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan
Dan Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta.
26
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616

Anda mungkin juga menyukai