Nur Azizah1*) , Suci Arsita Sari2 , Agus Ari Afandi3 , Wiwik Muhidayati4
1*
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: aziezahmaulana@gmail.com*
2
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: suciarsita@gmail.com*
4
S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: wiwikmuhidayati@gmail.com*
3
D3 Keperawata, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro
email: mister.ari.afandi@gmail.com*
Abstract
Menstrual cycle is abnormal can trigger polymenorhoe, polymenorhoe is shorter than 21thrid
day of menstrual cycle. The number of bleeding day less than or same many of normal period. the
research to know the discribe of knowledge about polymenorhoe on women student at high school
health rejekwesi bojonegoro. Method is descriptif reaserch with simple random sampling, amount 46
responden. This research result indicates that less than some respondent is as much as 21 responden
(45,7%) has knowledge is less about polymenorhoe. Conclusion is less than some responden had
knowledge is less about polymenorhoe. To increase knowledge reproductive health by read materials,
book form Lecture, internet acces and book.
Keyword: Knowledge, Student, Polymenorhoe.
Data diatas menunjukkan bahwa dari 46 penyebab polimenorea, dan tanda dan gejala
responden sebagian besar berumur 19 tahun polimenorea.
yaitu sebanyak 39 responden (84,8%). Pengetahuan merupakan hasil “tahu”
4.2 Jenis Pendidikan saat di tingkat SMA dan ini terjadi setelah orang melakukan
Tabel 2 Jenis Pendidikan saat di tingkat pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
SMA Pengindraan terjadi melalui pancaindra
No Umur Jumlah Prosentase manusia, yakni: indra penglihatan,
1 SMA 27 58,7% pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
2 MA 8 17,4% Sebagian besar pengetahuan manusia
3 SMK 11 23,9% diperoleh melalui mata dan telinga.
Total 46 100% Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
Data diatas menunjukkan bahwa dari 46 yang sangat penting untuk terbentuknya
responden lebih dari sebagian pendidikan tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
menengahnya adalah SMA yaitu sebanyak 27 Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
orang (58,7%). faktor internal dan eksternal. Faktor internal
antara lain pendidikan, pekerjaan, dan umur.
4.3 Pengetahuan Mahasiswa Mahasiswa
Sedangkan faktor eksternal antara lain faktor
Putri Stikes Rajekwesi Bojonegoro
lingkungan dan sosial budaya (Dewi, 2011).
Tabel 3 Gambaran Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan mahasiswa putri
Mahasiswa Putri Stikes Rajekwesi
tentang polimenorea disebabkan oleh umur
Bojonegoro tahun 2019.
mahasiswa yang masing tergolong remaja.
Gambaran
Berdasarkan hasil penelitian dari 46 responden
Pengetahuan Frekuens Persentase
No sebagian besar berumur 19 tahun yaitu
mahasiswa i (%)
sebanyak 39 responden (84,8%). Pada masa
putri
remaja (adolessense) mempunyai arti luas
1 Baik 7 15,2 mencakup kematangan mental, emosional,
2 Cukup 18 39,1 seksual dan fisik.
3 Kurang 21 45,7 Pada masa adolessense ini adalah masa
terjadinya proses peralihan dari masa remaja
Jumlah 46 100,0 ke masa dewasa (Notoatmodjo, 2010). Dapat
Data diatas menunjukkan bahwa kurang dikatakan bahwa remaja belum mempunyai
dari sebagian mempunyai pengetahuan kurang banyak pengalaman dan belum mencapai
tentang polimenorea yaitu sebanyak 21 kematangan emosional. Sehingga pengetahuan
responden (45,7%). yang dimiliki juga masih kurang. Hal tersebut
sejalan dengan (Nurfatillah, 2016) yang
menyatakan bahwa orang yang dikategorikan
PEMBAHASAN dewasa lebih mudah menerima dan memahami
Berdasarkan hasil penelitian gambaran informasi – informasi yang disampaikan dari
pengetahuan mahasiswa putri tentang sumber apapun apalagi yang sifatnya
polimenorea di Stikes Rajekwesi pada 46 pengetahuan dibandingkan dengan umur yang
responden menunjukkan bahwa kurang dari relatif muda, dimana proses daya tangkap yang
sebagian mempunyai pengetahuan kurang mereka miliki masih rendah.
tentang polimenorea yaitu sebanyak 21 Menurut YB Mantra yang dikutip
responden (45,7%). Dari hasil pengisian (Notoatmodjo, 2010), pendidikan dapat
kuesioner dapat diketahui bahwa dari 46 mempengaruhi seseorang termasuk juga
responden, paling banyak tidak mengetahui perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
24
*Korespondensi Author : Nur Azizah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro,
email: aziezahmaulana@gmail.com, 085646030616
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Vol. 2, No. 2, Bulan Desember, Hlm.22-36 e- ISSN 2686-4959