Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA

DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
Afiq Ahmed Makarim1, Irwan Syuhada2, Sulatun Hidayati3, Yolly Dahlia4
Afiliasi (Fakultas Kedokterani, Universitas Islam Al-Azhar Mataram)
Alamat e-mail afiqahmedmakarim@gmail.com

Received: …………………; Revised: ………………….; Accepted: ………………….

Abstract
Learning motivation is the driving force of students to generate learning activities, ensure
the continuity of learning activities, and direct learning activities to achieve the targeted
learning objectives. In this case, interest in learning becomes a trigger for student learning
motivation and stress acts as a barrier or barrier to learning motivation. Stress is a condition
that an individual does not want. In stressful conditions, there is a gap between
environmental demands and an individual's ability to cope with stress. Stress levels have a
significant relationship with learning motivation (Puspita, 2018). This is also supported by
the research results of Raudah (2015) and Lutfinawati (2021), which show that there is a
strong relationship between stress and learning motivation. Conversely, in a study the
results showed that there was no relationship between stress and learning motivation
(Demolingo, 2018).
Keywords: stress, motivation to study

Abstrak
Latar Belakang :Motivasi belajar merupakan daya dorong mahasiswa untuk membangkitkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan mengarahkan kegiatan
belajar untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang targetkan. Minat belajar menjadi
pemicu motivasi belajar mahasiswa dan stress berperan sebagai penghalang atau
penghambat motivasi belajar. Subyek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain
penelitian analitic cross sectional dan teknik purposive sampling menggunakan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dari angkatan 2020 - 2022 yang
berjumlah 82 responden yang memenuhi kriteria inklusi mahasiswa aktif dalam perkuliahan,
mahasiswa yang mengalami stress dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia
mengisi kuisioner dan mahasiswa yang didrop out. Bagian ini terdiri dari desain penelitian,
lokasi penelitian, populasi sasaran, teknik dan ukuran pengambilan sampel, variabel
dependen dan independen yang diminati, metode atau instrumen pengukuran variabel,
serta metode analisis data. Hasil: Total 82 responden didapatkan hasil terbanyak yaitu
tingkat stres sedang dengan jumlah 40 responden (48,8%) dan tingkat stress sangat berat
menempati posisi terakhir dengan jumlah 3 responden (3,7%). 17 responden (20,7%)
memiliki motivasi belajar sangat tinggi, motivasi belajar tinggi 38 responden (46,3%),
motivasi belajar sedang 15 responden (18,3%), motivasi belajar rendah 9 responden (11%)
dan sangat rendah 3 responden (3,7%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kedua
variable berhubungan signifikan dengan p-value 0,000. Kesimpulan: Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
stres dengan motivasi belajar.
Kata kunci: stres, motivasi belajar

E-ISSN 2716-2745| 1
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

A. PENDAHULUAN lingkungan serta unsur-unsur dinamis dalam


Peningkatan kualitas mahasiswa proses belajar. Dalam hal ini, minat belajar menjadi
kedokteran pada era globalisasi sekarang ini pemicu motivasi belajar mahasiswa dan stress
diperlukan upaya untuk membawa dampak berperan sebagai penghalang atau penghambat
kemajuan diberbagai bidang kedokteran. Dalam motivasi belajar. Respon terhadap stresor terdiri
rangka peningkatkan kualitas sumber daya dari kognitif dan emosional. Respon kognitif adalah
manusia di bidang kedokteran, institusi juga perlu reaksi yang dihasilkan dari pemikiran, seperti
melakukan upaya peningkatkan kualitas hilangnya rasa percaya diri, takut gagal, kurang
mahasiswa. Mahasiswa kedokteran dituntut untuk konsentrasi, khawatir akan masa depan,
memiliki keterampilan, etika, moral, hukum, dan melupakan sesuatu, selalu memikirkan apa yang
budaya yang senantiasa dipadukan dengan ilmu. harus dilakukan. Reaksi emosional adalah reaksi
Sehingga dalam hal ini di perlukan motivasi belajar yang dihasilkan dari perasaan, seperti cemas,
mahasiswa yang tinggi (Lutfinawati, 2021). frustasi, murung. Stres dapat mempengaruhi
kemauan siswa untuk belajar (Way, 2022).
Motivasi belajar merupakan daya dorong
mahasiswa untuk membangkitkan kegiatan belajar, Stres merupakan suatu keadaan yang
menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan tidak diinginkan seorang individu. Pada kondisi
mengarahkan kegiatan belajar untuk ketercapaian stres terjadi kesenjangan antara tuntutan
tujuan pembelajaran yang targetkan. Dalam lingkungan dengan kemampuan seorang individu
penelitian yang dilakukan Lutfianawati (2021) yang untuk mengatasi stress (Puspitha, 2018). Hal ini
melibatkan 119 responden dijelaskan bahwa juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
sebanyak 54 orang (45,4%) memiliki motivasi menyatakan bahwa stres adalah suatu kondisi
belajar tinggi, 35 orang (29,4%) memiliki motivasi atau situasi dimana terjadi ketidaksesuaian antara
belajar sedang, dan sebanyak 30 orang (25,2%) kebutuhan lingkungan dengan sumber daya aktual
memiliki motivasi rendah. Penelitian lain juga mahasiswa, yang menyebabkan mereka semakin
menunjukkan hasil serupa, dimana mahasiswa dihadapkan pada berbagai tekanan dan tuntutan
dengan motivasi tinggi sejumlah 91 orang (62,3%) (Rahmawati, 2012).
dan mahasiswa dengan motivasi rendah sebanyak
55 orang (37,7%) (Puspita, 2018). Pada penelitian sebelumnya yang
bertujuan untuk melihat hubungan stress dan
Motivasi dalam belajar akan berpengaruh motivasi belajar pada mahasiswa kedokteran di
terhadap hasil belajar. Motivasi belajar yang tinggi Universitas Malahayati dengan melibatkan 119
bermanifestasi pada tingginya hasil belajar, artinya responden diperoleh hasil bahwa 53 responden
semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki oleh (45,5%) mengalami stress sedang, 7 responden
mahasiswa maka usaha yang dilakukan akan (5,3%) stress berat dan 29 responden (24,4%)
semakin intens dan gigih sehingga hasil yang stress ringan (Lutfinawati, 2021). Sejalan dengan
diperoleh juga akan lebih tinggi dibandingkan itu, penelitian serupa namun dengan responden
mahasiswa yang motivasi belajarnya rendah. mahasiswa keperawatan didapatkan hasil bahwa
Mahasiswa akan terus berusaha memperbaiki pada usia 19-20 tahun terdapat 10 orang dengan
proses dalam pembelajaran dalam rangka kategori tinggi, sedangkan pada usia 21- 22 tahun
peningkatan prestasi belajar yang diraih. Di terdapat 37 orang dengan stres tinggi. Sehingga
samping itu motivasi juga menopang upaya-upaya total responden yang memiliki stres tinggi, yaitu
dan terjaganya proses belajar mahasiswa tetap sebanyak 47 orang (Way, 2022).
jalan, hal ini menjadikan mahasiswa gigih dalam
belajar (Lutfinawati, 2021). Tingkat stress memiliki hubungan yang
bermakna dengan motivasi belajar (Puspita, 2018).
Beberapa faktor dalam optimalisasi Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Raudah
motivasi belajar mahasiswa yaitu cita-cita, (2015) dan Lutfinawati (2021), yang menunjukkan
kemampuan belajarm kondisi mahasiswa, kondisi bahwa terdapat hubungan yang kuat antara stress
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

dan motivasi belajar. Sebaliknya, pada sebuah Questionnaire (MSSQ) dan kuisioner Motivated
studi diperoleh hasil bahwa tidak terdapat Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).
hubungan stres dengan motivasi belajar. Stresor Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis
pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan dengan software komputer statistic product and
akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan service solution (SPSS). Data yang diperoleh diuji
tuntutan dari harapannya sendiri. Stresor atau dengan chi-square. Dalam penelitian ini uji
faktor pencetus stres yang dihadapi oleh para signifikasi dilakukan dengan menggunakan batas
mahasiswa dapat berhubungan dengan faktor kemaknaan alpha = 0,05 dan 95% confidence
personal seperti jauhnya para mahasiswa dari interval (CI).
orang tua dan sanak saudara, ekonomi/finansial
(pengelolaan keuangan, uang saku), masalah
interaksi dengan teman dan lingkungan baru, serta C. HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah-masalah personal lainnya. Faktor Berdasarkan dari data primer yang
akademik di sisi lain juga menyumbangkan potensi didapatkan dari total 82 responden jenis kelamin
stres misalnya tentang perubahan gaya belajar terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 47
dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, responden (52,3%).
tugas-tugas perkuliahan, target pencapaian nilai, Berdasarkan dari data primer dari total 82
prestasi akademik dan masalah-masalah responden didapatkan hasil pada analisis univariat
akademik lainnya (Demolingo, 2018). dengan rentang usia terbanyak yaitu 20-22 tahun
dengan jumlah 59 responden (72,0%).
Universitas Islam Al-Azhar merupakan Berdasarkan dari data primer total 82
salah satu Universitas di Nusa Tenggara Barat responden didapatkan hasil pada analisis univariat
yang memiliki Fakultas Kedokteran. Mahasiswa di dengan tingkat stress terbanyak yaitu tingkat stres
Fakultas Kedokteran berasal dari berbagai daerah sedang dengan jumlah 40 responden (48,8%) dan
dan tidak sedikit yang tinggal jauh dengan orang tingkat stress sangat berat menempati posisi
tua, sehingga faktor-faktor yang telah dijelaskan terakhir dengan jumlah 3 responden (3,7%).
sebelumnya juga dimiliki oleh mahasiswa FK Berdasarkan dari data primer diketahui
Universitas Islam Al-Azhar. Berdasarkan bahwa dari total 82 responden 37,8% diantaranya
gambaran di atas, maka peneliti ingin mengetahui adalah mahasiswa Angkatan tahun 2020, 34,1%
hubungan stres dengan motivasi belajar pada Angkatan tahun 2021 dan 28,0% Angkatan 2022.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Berdasarkan dari data primer total 82
Al-Azhar. responden didapatkan hasil pada analisis univariat
dengan kategori motivasi belajar terbanyak yaitu
pada katagori tinggi dengan jumlah 38 responden
B. METODE (46,3%).
Penelitian ini menggunakan metode
analitik observasional dengan desain penelitian Berdasarkan uji yang dilakukan total 82
analytic cross sectional. Cross sectional analitik responden didapatkan hasil pada analisis bivariat
atau uji potong lintang merupakan penelitian yang tahun angkatan dengan motivasi belajar
mempelajari hubungan antara faktor risiko didapatkan pada angkatan tahun 2020 memiliki
(independent) dengan faktor efek atau (dependent) motivasi belajar sangat tinggi 5 (6,1%), motivasi
(Duarsa, 2021. Populasi pada penelitian ini adalah belajar tinggi 14 (17,1), motivasi belajar sedang 10
mahasiswa kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (12,2%), dan motivasi belajar rendah 2 (24%).
angkatan 2020 sebanyak 86 orang, angkatan 2021 Pada angtakan tahun 2021 didapatkan hasil
sebanyak 100 orang dan angkatan 2022 sebanyak memiliki motivasi belajar sangat tinggi 2 (2,4%),
100 orang, sampel yang digunakan sebanyak 82 motivasi belajar tinggi 18 (22,%), motivasi belajar
orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sedang 4 (4,9%), rendah 3 (3,7%), dan sangat
stress dan variable terikat dalam penelitian ini rendah 1 (1,2%). Pada angkatan 2022 dengan
adalah motivasi belajar. Instrumen penelitian motivasi belajar sangat tinggi 10 (12,2%), motivasi
menggunakan kuisioner Medical Student Stressor belajar tinggi 6 (7,3%), motivasi belajar sedang 1

E-ISSN 2716-2745| 3
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

(1,2%), motivasi belajar rendah 4 (4,9%) dan dijelaskan lebih lanjut dimana mayoritas responden
motivasi belajar sangat rendah 2 (2,4) responden. adalah mahasiswa tingkat 3 (Angkatan tahun
2020).
Sementara untuk tingkat stress didapatkan Berdasarkan hasil penelitian dapat
pada angkatan 2020 dengan tingkat stress ringan diketahui tingkat stress responden didominasi oleh
didapatkan 10 (12,2%), tingkat stress sedang 17 stress sedang dengan persentase 48,8% diikuti
(20,7%), tingkat stress berat 3 (3,7%), dan tingat stress ringan (37,8%), stress berat (9,8) dan stress
stress sangat berat 1(1,2%). Pada tahun angkatan sangat berat (3,7%). Hasil ini serupa dengan
2021 didapatkan hasil pada tingkat stress ringan penelitian Puspitha (2018) dimana mayoritas
12 (14,6%) dan tingkat stress sedang 12 (14,6%), responden memiliki tingkat stress sedang (37,7%).
tingkat stress berat 4 (4,9%). Pada tahun angkatan Pada tingkatan stress sedang tubuh masih dapat
2022 didapatkan pada tingkat stress ringan 9 mengkompensasi dan beradaptasi sehingga, tidak
(11,0%), tingkat stress sedang 11 (13,4%), tingkat akan berpengaruh signifikan secara langsung
stress berat 1 (1,2%) dan tingkat stress sangat dalam proses akademik, meskipun tetap dijumpai
berat 2 (2,4%) responden. gejala seperti mudah marah, tersinggung dan
Hubungan Tingkat Stres dengan Motivasi cemas (Yusoff, 2010 ; Lisiswanti, 2015).
Belajar menunjukkan bahwa responden dengan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
tingkat stress ringan memiliki motivasi belajar bahwa Sebagian besar responden memiliki
sangat tinggi dan tinggi dengan angka 12 (14,6%) motivasi belajar yang tinggi (46,3), diikuti sangat
reponden. Pada tingkat stress sedang responden tinggi (20,7%), sedang (18,3%), rendah (11,0%)
memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi dan sangat rendah (3,7%). Motivasi belajar
dengan angka 26 (31,7%) responden. Tingkat menjadi salah satu modal utama mahasiswa dalam
stres berat pada hasil penelitian menunjukan melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini akan
responden memiliki motivasi belajar rendah 5 sangat berpengaruh terhadap performa
(6,1%) dan sangat rendah 1 (1,2%). Tingkat stres mahasiswa, terutama mahasiswa Kesehatan.
sangat berat didapatkan hasil memiliki motivasi Motivasi belajar diketahui dapat memengaruhi
belajar pada kategori rendah 1 (1,2%) dan sangat hasil melalui perubahan pengetahuan dan
rendah 2 (2,4%). kebiasaan setelah proses belajar dilakukan. Dalam
pengukurannya, dapat dilakukan dengan metode
Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square tes dan observasi (Rifai dan ani, 2009 ; Arikunto
menunjukan terdapat hubungan yang signifikan 2012). Sementara itu, motivasi belajar mahasiswa
antara tingkat stres dengan motivasi belajar, dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, salah
dengan hasil analisis didapatkan p-value seberar satunya adalah tingkat stress yang dialami
0,000 (<0,05). Pada hasil analisis didapatkan mahasiswa. Sehingga, pada penelitian ini
interval kepercayaan (confident interval) sebesar dilakukan analisis bivariat untuk melihat hubungan
CI 95% = 2,07-2,53. tingkat stress mahasiswa dengan motivasi belajar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui yang dimiliki.
bahwa responden perempuan sedikit lebih Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
mendominasi dibandingkan responden laki-laki, bahwa perbedaan jumlah responden antar
dengan selisih persentase 9,6%. Hal ini karena Angkatan tidak begitu jauh. Responden sebagian
jumlah mahasiswa secara keseluruhan di FK besar berasal dari Angkatan tahun 2020 atau saat
Unizar didominasi oleh perempuan. ini menempuh Pendidikan dokter tahun ketiga,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sementara jumlah terendah adalah Angkatan
bahwa mayoritas responden berusia 20-22 tahun tahun 2022 atau mahasiswa tingkat 1. Berbeda
dengan persentase 72%, sedangkan sisanya dengan mahasiswa tingkat atas yang meskipun
sebanyak 28% berusia 17-19 tahun. Usia 17-19 saat penelitian sedang libur, masih banyak
tahun adalah usia mahasiswa tingkat satu dan dijumpai mahasiswa yang berkegiatan dikampus
sebagian kecil tingkat 2, sedangkan usia 20-22 baik konsultasi judul, proposal dan kegiatan
tahun sudah masuk tingkat tiga. Hal ini kemudian lainnya.
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

Berdasarkan hasil penelitian dapat dimiliki. Hal ini juga dibuktikan dengan signifikansi
diketahui motivasi belajar dan tingkat stress hasil uji sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
mahasiswa berdasarkan tahun angkatannya. Dari
tabel tersebut, motivasi belajar tertinggi dimiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
oleh Angkatan tahun 2021 dimana jumlah sebelumnya yang menyatakan bahwa stress
mahasiswa dengan motivasi tinggi dan sangat belajar memiliki hubungan dengan motivasi belajar
tinggi adalah 24,4% sementara motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa dengan tingkat stress
terendah ada pada Angkatan 2022 dengan jumlah yang rendah cenderung memiliki motivasi belajar
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang tinggi sehingga mahasiswa akan belajar
dan sangat rendah sebanyak 7,3%. Hal ini dengan tekun dan prestasi akademik yang
dikarenakan pada Angkatan tahun kedua, ditargetkan dapat terwujud (Hasibuan, 2019).
Sebagian mahasiswa sudah mulai menemukan Stress memiliki hubungan yang bermakna dengan
metode belajar yang tepat dan mulai terbiasa tingkat motivasi belajar mahasiswa (Puspitha,
dengan system pembelajaran yang diterapkan di 2018). Hal yang sama juga diungkapkan dalam
FK Unizar serta pada tahun kedua sudah mulai penelitian yang sebelumnya menyatakan bahwa
masuk kedalam kurikulum inti Pendidikan dokter terdapat hubungan yang signifikan antara stress
dengan mata kuliah umum yang sudah minim. dengan motivasi belajar Lutfianawati (2021).
Sementara pada Angkatan 2022 atau tingkat Hubungan antara stres terhadap motivasi
pertama, mahasiswa masih dalam tahap peralihan belajar yaitu semakin tinggi tingkat stress maka
masa SMA ke masa perkuliahan dimana proses semakin menurunkan minat belajar mahasiswa
pembelajaran dan atmosfer kampus tentu berbeda sebaliknya semakin rendah tingkat stress semakin
dari SMA, selain itu, mahasiswa tingkat pertama tinggi motivasi belajar. Lebih lanjut, penelitian yang
juga diwajibkan untuk tinggal di asrama yang mana dilakukan oleh Savira (2021) juga menunjukkan
hal ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat
motivasi belajar pun tingkat stress. Namun, hal ini stress dengan motivasi belajar mahasiswa. Hanya
perlu diteliti lebih lanjut. Sedangkan untuk tingkat saja, penelitian ini dilakukan pada saat Pandemi
stress, mahasiswa Angkatan 2020 dan 2021 Covid-19 yang mana pemicu stress menjadi lebih
memiliki persentase stress berat dan sangat berat beragam jika diandingkan pada masa tidak
yang sama, yaitu 4,9%, sedangkan Angkatan 2022 pandemic. Semakin ringan stres maka akan
3,6%. Mayoritas mahasiswa memiliki tingkat stress semakin tinggi motivasi belajarnya, begitu pula
ringan dan sedang. sebaliknya semakin berat stres maka akan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui semakin rendah pula motivasi belajarnya (Raudah,
bahwa terdapat hubungan antara tingkat stress 2015).
mahasiswa dengan motivasi belajar yang dimiliki,
artinya ada perbedaan yang signifikan pada
motivasi belajar mahasiswa dengan tingkat stress
yang berbeda. Mahasiswa dengan tingkat stress
ringan berjumlah 31 orang dengan motivasi belajar
yang sangat tinggi (14,6%) dan tinggi (14,6%).
Sementara mahasiswa dengan tingkat stress
sedang berjumlah 40 orang dengan motivasi
belajar yang sangat tinggi (6,1%), tinggi (31,7%),
sedang (2,4%) dan rendah (6,1%). Mahasiswa
dengan stress berat dan sangat berat, diketahui
tidak memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat
tinggi. Dari hasil ini, secara gamblang dapat
diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat
stress mahasiswa dengan motivasi belajar yang

E-ISSN 2716-2745| 5
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

Sedan 10(12,2 4(4,9) 1(1,2) 15(18,3


g ) )
Renda 2(2,4) 3(3,7) 4(4,9) 9(11)
h
Sangat 0(0) 1(1,2) 2(2,4) 3(3,7)
Renda
h
Tingkat
Stress
Ringan 10(12,2 12(14,6 9(11) 31(37,8
Gambar dan Tabel ) ) )
Tabel 1. Analisis Univariat Distribusi Sampel Sedan 17(20,7 12(14,6 11(13,4 40(48,8
g ) ) ) )
No Karakteristik Jumlah Persentase
Berat 3(3,7) 4(4,9) 1(1,2) 8(9,8)
(N) (%)
Sangat 1(1,2) 0(0) 2(2,4) 3(3,7)
1. Jenis Kelamin
Berat
Laki-laki 35 42,7
Perempuan 47 52,3 *Sumber : Data Primer
Total 82 100,0
2. Usia
17-19 tahun 23 28,0
20-22 tahun 59 72,0
Total 82 100,0
3. Tingkat stress
Ringan 31 37,8
Sedang 40 48,8
Berat 8 9,8
Sangat Berat 3 3,7
Total 82 100,0 D. PENUTUP
4 Motivasi Belajar Simpulan
Sangat Tinggi 17 20,7 Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
Tinggi 38 46,3 sebagai berikut :
Sedang 15 18,3 a. Tingkat stress mahasiswa FK Unizar Angkatan
Rendah 9 11,0 2020,2021 dan 2022 didominasi oleh stress
Sangat Rendah 3 3,7 sedang dengan persentase 48,8%.
Total 82 100,0 b. Motivasi belajar mahasiswa FK Unizar
Angkatan 2020,2021 dan 2022 didominasi
Tabel 2. Hasil analisis motivasi belajar dan tingkat oleh kategori motivasi tinggi dengan
stress mahasiswa berdasarkan persentase 46,3%.
angkatan c. Terdapat hubungan antara tingkat stres
dengan motivasi belajar mahasiswa Fakultas
Variabel Angkatan n(%) Total Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
2020 2021 2022 Angkatan 2020, 2021 dan 2022.
Motivasi
Belajar Keterbatasan Penelitian
Sangat 5(6,1) 2(2,4) 10(12,2 17(20,7 Keterbatasan dari penelitian ini adalah dari
Tinggi ) ) sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Tinggi 14(17,1 18(22) 6(7,3) 38(46,3 motivasi belajar seperti cita-cita atau aspirasi
) ) mahasiswa, kemampuan belajar, kondisi
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

mahasiswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur Skripsi. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi,


dinamis belajar, dan metode pembelajaran, 5(1), 115–130.
peneliti hanya meneliti satu faktor saja yaitu stres. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282

Saran Hasibuan, M.Taufik D., (2019). Hubungan Stress


Berdasarkan penelitian yang telah BElajar dengan Motivasi Belajar pada
dilakukan, peneliti menyarankan untuk peneliti Mahasiswa yang Menjalani Pendidikan di
selanjutnya agar agar melakukan penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh.
lanjutan mengenai faktor-faktor yang ikut Indonesian Trust Health Journal. 2(1). 128-
mempengaruhi hubungan antara stres terhadap 131. ISSN: 2655-1292.
motivasi belajar, melakukan penelitian lanjutan Kartika, A. A., Cindywieka, A. T., Masdalena, &
mengenai hubungan antara motivasi terhadap Handoko, E. (2021). Hubungan Tingkat Stres
stres pada mahasiswa dan melakukan dengan Kualitas Tidur Mahasiswa/Mahasiswi
pemeriksaan psikiatrik sebelum dilakukan Fakultas Kedokteran pada Saat Pandemi. 
penelitian agar dapat menyaring mahasiswa yang
telah memiliki gangguan kejiwaan. Lisiswanti R, Sanusi R, Prihatiningsih TS.
(20150. Hubungan motivasi dan hasil
Ucapan Terima Kasih belajar mahasiswa kedokteran. J Pendidik
Terimakasih kepada seluruh pihak yang Kedokt Indones . 4(1). 1-6.
mendukung penelitian, orang tua, pembimbing,
penguji dan teman-teman yang terlibat. Lubis, H., Ramadhani, A., & Rasyid, M. (2020).
Stres Akademik Mahasiswa dalam
E. DAFTAR PUSTAKA Melaksanakan Kuliah Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19. Psikostudia Jurnal
Alawiyah, S. (2020). Manajemen Stress dan Psikologi, 10(01), 31-39. https://doi.org/
Motivasi Belajar Siswa pada Era Disrupsi. Al- 10.30872/psikostudia
Idrah: Jurnal Kependidikan Islam. 10(2). Lumban Gaol, N. T. (2016). Teori Stres:
https://doi.org/10.24042/alidarah.v10i2.7420 Stimulus, Respons, dan Transaksional.
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Buletin Psikologi, 24(1), 1.
Pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. https://doi.org/10.22146/bpsi.11224

Clariska, W. (2019). Hubungan Tingkat Stres Lutfianawati, D., Dalfian., & Kahar, M.M.
dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa (2021). Hubungan Stres dengan Motivasi
Tingkat Akhir di Fakultas Kedokteran dan Belajar pada Mahasiswa Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Kedokteran Universitas Malahayati
1(November 2020), 94–102. Angkatan 2018. MAHESA : Malahayati
Health Student Journal. 1(2). 92-100.
Demolingo, D.P.A., Kalalo, F., & Katuuk, M. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/M
(2018). Hubungan Stres dengan Motivasi AHESA/article/view/3763
Belajar pada Mahasiswa Semester V
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Melaku, L., Mossie, A., & Negash, A. (2015).
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Stress among Medical Students and Its
Manado. E-journal Keperawatan. 6(1). Association with Substance Use and
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/arti Academic Performance. Journal of
cle/view/19467 Biomedical Education, 2015, 1–9.
https://doi.org/10.1155/2015/149509
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I.
(2018). Self Disclosure dan Tingkat Stres Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran
pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Stress dan Dampaknya Pada Mahasiswa.
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 74.

E-ISSN 2716-2745| 7
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

https://doi.org/10.26486/psikologi.v20i2.24 Rejeki, A.S. (2018). Hubungan Tingkat Stres


0 dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa
Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes
Ningrum, R.M. (2021). Validitas dan Bhakti Kencana Bandung. SKRIPSI.
Reliabilitas Motivated Strategies for Program Studi Sarjana Keperawatan
Learning Questionnaire (MSLQ) pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti
Mahasiswa Kedokteran. PENDIPA Journal
of Science Education. 5(3), 421-425. Rifa’i, A., dan Anni, C. T. 2009. Psikologi
https://doi.org/10.33369/pendipa.5.3.421- Pendidikan. Semarang: Unnes.
425
Sadock, B. J. (2022). Kaplan & Sadock Buku
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Ajar Psikiatri Klinis. Edisi ke-2. Jakarta:
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta EGC.
Pintrich, R. R., & DeGroot, E. V. (1990). Savira, Laras Ayu., Setiawati, Octa Reni.,
Motivational and self-regulated learning Husna, Ismail., Pramesti, Woro. (2021).
components of classroom academic Hubungan Stress dengan Motivasi Belajar
performance, Journal of Educational Mahasiswa disaat Pandemi Covid-19.
Psychology, 82, 33-40. JIKSH: Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
Husada. 10(1). DOI:
Purwanti, M., Putri, E. A., Ilmiawan, M. I., https:/doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.577
Wilson, W., & Rozalina, R. (2017).
Hubungan Tingkat Stres Dengan Indeks Sujadi, E. (2021). Stres Akademik dan Motivasi
Massa Tubuh Mahasiswa Pspd Fk Untan. Belajar Mahasiswa Mengikuti
Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 47. Pembelajaran Daring selama Pandemi
https://doi.org/10.30602/jvk.v3i2.116 Covid-19. Educational Guidance and
Counseling Development Journal. 4(1), 29-
Puspitha, F.C., Sari, M., & Oktaria, D. (2018). 41.
Hubungan Stres Terhadap Motivasi Belajar https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/E
Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas GCDJ/article/view/12679
Kedokteran Universitas Lampung. Majority.
7(3), 24-33. Tantra, M.A., & Irawaty, E. (2019). Hubungan
http://repository.lppm.unila.ac.id/12588/1/fa Antara Tingkat Stres dengan Hasil Belajar
rras%2C%20merry%2C%20dwita pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
%20majority.pdf Universitas Tarumanegara Angkatan 2014.
Tarumanegara Medical Journal, 1(2), 367-
Ramadhanty, A.S. (2020). Perbedaan Tingkat 372.
Stress antara Mahasiswa Kedokteran
Tahun Pertama dan Tahun Terakhir di Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pengukurannya. Gorontalo: Bumi Aksara
SKRIPSI. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Way, F., Daramatasia, W., & Yuliyanik. (2022).
Makasar. Hubungan Stress Akademik dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa Keperawatan
Raudah, F., Budiarti, L.Y., & Lestari, D.R. Semester VI di Masa Pandemi Covid-19.
(2015). Stres dengan Motivasi Belajar Media Husada Journal of Nursing Science.
Mahasiswa Reguler Fakultas Kedokteran 3(1), 198-206.
UNLAM yang Sedang Menyusun Karya https://mhjns.widyagamahusada.ac.id
Tulis Ilmiah (KTI). Dunia Keperawatan.
3(1), 44-55. Yusoff MSB, Rahim AFA. The (2010). Medical
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JD Student Stressor Questionnaire (MSSQ)
K/article/view/1705 Manual. Kota Bharu: KKMED Publication
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI

E-ISSN 2716-2745| 9

Anda mungkin juga menyukai