DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
Abstract
Learning motivation is the driving force of students to generate learning activities, ensure
the continuity of learning activities, and direct learning activities to achieve the targeted
learning objectives. In this case, interest in learning becomes a trigger for student learning
motivation and stress acts as a barrier or barrier to learning motivation. Stress is a condition
that an individual does not want. In stressful conditions, there is a gap between
environmental demands and an individual's ability to cope with stress. Stress levels have a
significant relationship with learning motivation (Puspita, 2018). This is also supported by
the research results of Raudah (2015) and Lutfinawati (2021), which show that there is a
strong relationship between stress and learning motivation. Conversely, in a study the
results showed that there was no relationship between stress and learning motivation
(Demolingo, 2018).
Keywords: stress, motivation to study
Abstrak
Latar Belakang :Motivasi belajar merupakan daya dorong mahasiswa untuk membangkitkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan mengarahkan kegiatan
belajar untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang targetkan. Minat belajar menjadi
pemicu motivasi belajar mahasiswa dan stress berperan sebagai penghalang atau
penghambat motivasi belajar. Subyek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain
penelitian analitic cross sectional dan teknik purposive sampling menggunakan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dari angkatan 2020 - 2022 yang
berjumlah 82 responden yang memenuhi kriteria inklusi mahasiswa aktif dalam perkuliahan,
mahasiswa yang mengalami stress dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia
mengisi kuisioner dan mahasiswa yang didrop out. Bagian ini terdiri dari desain penelitian,
lokasi penelitian, populasi sasaran, teknik dan ukuran pengambilan sampel, variabel
dependen dan independen yang diminati, metode atau instrumen pengukuran variabel,
serta metode analisis data. Hasil: Total 82 responden didapatkan hasil terbanyak yaitu
tingkat stres sedang dengan jumlah 40 responden (48,8%) dan tingkat stress sangat berat
menempati posisi terakhir dengan jumlah 3 responden (3,7%). 17 responden (20,7%)
memiliki motivasi belajar sangat tinggi, motivasi belajar tinggi 38 responden (46,3%),
motivasi belajar sedang 15 responden (18,3%), motivasi belajar rendah 9 responden (11%)
dan sangat rendah 3 responden (3,7%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kedua
variable berhubungan signifikan dengan p-value 0,000. Kesimpulan: Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
stres dengan motivasi belajar.
Kata kunci: stres, motivasi belajar
E-ISSN 2716-2745| 1
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
dan motivasi belajar. Sebaliknya, pada sebuah Questionnaire (MSSQ) dan kuisioner Motivated
studi diperoleh hasil bahwa tidak terdapat Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).
hubungan stres dengan motivasi belajar. Stresor Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis
pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan dengan software komputer statistic product and
akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan service solution (SPSS). Data yang diperoleh diuji
tuntutan dari harapannya sendiri. Stresor atau dengan chi-square. Dalam penelitian ini uji
faktor pencetus stres yang dihadapi oleh para signifikasi dilakukan dengan menggunakan batas
mahasiswa dapat berhubungan dengan faktor kemaknaan alpha = 0,05 dan 95% confidence
personal seperti jauhnya para mahasiswa dari interval (CI).
orang tua dan sanak saudara, ekonomi/finansial
(pengelolaan keuangan, uang saku), masalah
interaksi dengan teman dan lingkungan baru, serta C. HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah-masalah personal lainnya. Faktor Berdasarkan dari data primer yang
akademik di sisi lain juga menyumbangkan potensi didapatkan dari total 82 responden jenis kelamin
stres misalnya tentang perubahan gaya belajar terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 47
dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, responden (52,3%).
tugas-tugas perkuliahan, target pencapaian nilai, Berdasarkan dari data primer dari total 82
prestasi akademik dan masalah-masalah responden didapatkan hasil pada analisis univariat
akademik lainnya (Demolingo, 2018). dengan rentang usia terbanyak yaitu 20-22 tahun
dengan jumlah 59 responden (72,0%).
Universitas Islam Al-Azhar merupakan Berdasarkan dari data primer total 82
salah satu Universitas di Nusa Tenggara Barat responden didapatkan hasil pada analisis univariat
yang memiliki Fakultas Kedokteran. Mahasiswa di dengan tingkat stress terbanyak yaitu tingkat stres
Fakultas Kedokteran berasal dari berbagai daerah sedang dengan jumlah 40 responden (48,8%) dan
dan tidak sedikit yang tinggal jauh dengan orang tingkat stress sangat berat menempati posisi
tua, sehingga faktor-faktor yang telah dijelaskan terakhir dengan jumlah 3 responden (3,7%).
sebelumnya juga dimiliki oleh mahasiswa FK Berdasarkan dari data primer diketahui
Universitas Islam Al-Azhar. Berdasarkan bahwa dari total 82 responden 37,8% diantaranya
gambaran di atas, maka peneliti ingin mengetahui adalah mahasiswa Angkatan tahun 2020, 34,1%
hubungan stres dengan motivasi belajar pada Angkatan tahun 2021 dan 28,0% Angkatan 2022.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Berdasarkan dari data primer total 82
Al-Azhar. responden didapatkan hasil pada analisis univariat
dengan kategori motivasi belajar terbanyak yaitu
pada katagori tinggi dengan jumlah 38 responden
B. METODE (46,3%).
Penelitian ini menggunakan metode
analitik observasional dengan desain penelitian Berdasarkan uji yang dilakukan total 82
analytic cross sectional. Cross sectional analitik responden didapatkan hasil pada analisis bivariat
atau uji potong lintang merupakan penelitian yang tahun angkatan dengan motivasi belajar
mempelajari hubungan antara faktor risiko didapatkan pada angkatan tahun 2020 memiliki
(independent) dengan faktor efek atau (dependent) motivasi belajar sangat tinggi 5 (6,1%), motivasi
(Duarsa, 2021. Populasi pada penelitian ini adalah belajar tinggi 14 (17,1), motivasi belajar sedang 10
mahasiswa kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (12,2%), dan motivasi belajar rendah 2 (24%).
angkatan 2020 sebanyak 86 orang, angkatan 2021 Pada angtakan tahun 2021 didapatkan hasil
sebanyak 100 orang dan angkatan 2022 sebanyak memiliki motivasi belajar sangat tinggi 2 (2,4%),
100 orang, sampel yang digunakan sebanyak 82 motivasi belajar tinggi 18 (22,%), motivasi belajar
orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sedang 4 (4,9%), rendah 3 (3,7%), dan sangat
stress dan variable terikat dalam penelitian ini rendah 1 (1,2%). Pada angkatan 2022 dengan
adalah motivasi belajar. Instrumen penelitian motivasi belajar sangat tinggi 10 (12,2%), motivasi
menggunakan kuisioner Medical Student Stressor belajar tinggi 6 (7,3%), motivasi belajar sedang 1
E-ISSN 2716-2745| 3
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
(1,2%), motivasi belajar rendah 4 (4,9%) dan dijelaskan lebih lanjut dimana mayoritas responden
motivasi belajar sangat rendah 2 (2,4) responden. adalah mahasiswa tingkat 3 (Angkatan tahun
2020).
Sementara untuk tingkat stress didapatkan Berdasarkan hasil penelitian dapat
pada angkatan 2020 dengan tingkat stress ringan diketahui tingkat stress responden didominasi oleh
didapatkan 10 (12,2%), tingkat stress sedang 17 stress sedang dengan persentase 48,8% diikuti
(20,7%), tingkat stress berat 3 (3,7%), dan tingat stress ringan (37,8%), stress berat (9,8) dan stress
stress sangat berat 1(1,2%). Pada tahun angkatan sangat berat (3,7%). Hasil ini serupa dengan
2021 didapatkan hasil pada tingkat stress ringan penelitian Puspitha (2018) dimana mayoritas
12 (14,6%) dan tingkat stress sedang 12 (14,6%), responden memiliki tingkat stress sedang (37,7%).
tingkat stress berat 4 (4,9%). Pada tahun angkatan Pada tingkatan stress sedang tubuh masih dapat
2022 didapatkan pada tingkat stress ringan 9 mengkompensasi dan beradaptasi sehingga, tidak
(11,0%), tingkat stress sedang 11 (13,4%), tingkat akan berpengaruh signifikan secara langsung
stress berat 1 (1,2%) dan tingkat stress sangat dalam proses akademik, meskipun tetap dijumpai
berat 2 (2,4%) responden. gejala seperti mudah marah, tersinggung dan
Hubungan Tingkat Stres dengan Motivasi cemas (Yusoff, 2010 ; Lisiswanti, 2015).
Belajar menunjukkan bahwa responden dengan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
tingkat stress ringan memiliki motivasi belajar bahwa Sebagian besar responden memiliki
sangat tinggi dan tinggi dengan angka 12 (14,6%) motivasi belajar yang tinggi (46,3), diikuti sangat
reponden. Pada tingkat stress sedang responden tinggi (20,7%), sedang (18,3%), rendah (11,0%)
memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi dan sangat rendah (3,7%). Motivasi belajar
dengan angka 26 (31,7%) responden. Tingkat menjadi salah satu modal utama mahasiswa dalam
stres berat pada hasil penelitian menunjukan melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini akan
responden memiliki motivasi belajar rendah 5 sangat berpengaruh terhadap performa
(6,1%) dan sangat rendah 1 (1,2%). Tingkat stres mahasiswa, terutama mahasiswa Kesehatan.
sangat berat didapatkan hasil memiliki motivasi Motivasi belajar diketahui dapat memengaruhi
belajar pada kategori rendah 1 (1,2%) dan sangat hasil melalui perubahan pengetahuan dan
rendah 2 (2,4%). kebiasaan setelah proses belajar dilakukan. Dalam
pengukurannya, dapat dilakukan dengan metode
Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square tes dan observasi (Rifai dan ani, 2009 ; Arikunto
menunjukan terdapat hubungan yang signifikan 2012). Sementara itu, motivasi belajar mahasiswa
antara tingkat stres dengan motivasi belajar, dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, salah
dengan hasil analisis didapatkan p-value seberar satunya adalah tingkat stress yang dialami
0,000 (<0,05). Pada hasil analisis didapatkan mahasiswa. Sehingga, pada penelitian ini
interval kepercayaan (confident interval) sebesar dilakukan analisis bivariat untuk melihat hubungan
CI 95% = 2,07-2,53. tingkat stress mahasiswa dengan motivasi belajar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui yang dimiliki.
bahwa responden perempuan sedikit lebih Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
mendominasi dibandingkan responden laki-laki, bahwa perbedaan jumlah responden antar
dengan selisih persentase 9,6%. Hal ini karena Angkatan tidak begitu jauh. Responden sebagian
jumlah mahasiswa secara keseluruhan di FK besar berasal dari Angkatan tahun 2020 atau saat
Unizar didominasi oleh perempuan. ini menempuh Pendidikan dokter tahun ketiga,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sementara jumlah terendah adalah Angkatan
bahwa mayoritas responden berusia 20-22 tahun tahun 2022 atau mahasiswa tingkat 1. Berbeda
dengan persentase 72%, sedangkan sisanya dengan mahasiswa tingkat atas yang meskipun
sebanyak 28% berusia 17-19 tahun. Usia 17-19 saat penelitian sedang libur, masih banyak
tahun adalah usia mahasiswa tingkat satu dan dijumpai mahasiswa yang berkegiatan dikampus
sebagian kecil tingkat 2, sedangkan usia 20-22 baik konsultasi judul, proposal dan kegiatan
tahun sudah masuk tingkat tiga. Hal ini kemudian lainnya.
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
Berdasarkan hasil penelitian dapat dimiliki. Hal ini juga dibuktikan dengan signifikansi
diketahui motivasi belajar dan tingkat stress hasil uji sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
mahasiswa berdasarkan tahun angkatannya. Dari
tabel tersebut, motivasi belajar tertinggi dimiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
oleh Angkatan tahun 2021 dimana jumlah sebelumnya yang menyatakan bahwa stress
mahasiswa dengan motivasi tinggi dan sangat belajar memiliki hubungan dengan motivasi belajar
tinggi adalah 24,4% sementara motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa dengan tingkat stress
terendah ada pada Angkatan 2022 dengan jumlah yang rendah cenderung memiliki motivasi belajar
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang tinggi sehingga mahasiswa akan belajar
dan sangat rendah sebanyak 7,3%. Hal ini dengan tekun dan prestasi akademik yang
dikarenakan pada Angkatan tahun kedua, ditargetkan dapat terwujud (Hasibuan, 2019).
Sebagian mahasiswa sudah mulai menemukan Stress memiliki hubungan yang bermakna dengan
metode belajar yang tepat dan mulai terbiasa tingkat motivasi belajar mahasiswa (Puspitha,
dengan system pembelajaran yang diterapkan di 2018). Hal yang sama juga diungkapkan dalam
FK Unizar serta pada tahun kedua sudah mulai penelitian yang sebelumnya menyatakan bahwa
masuk kedalam kurikulum inti Pendidikan dokter terdapat hubungan yang signifikan antara stress
dengan mata kuliah umum yang sudah minim. dengan motivasi belajar Lutfianawati (2021).
Sementara pada Angkatan 2022 atau tingkat Hubungan antara stres terhadap motivasi
pertama, mahasiswa masih dalam tahap peralihan belajar yaitu semakin tinggi tingkat stress maka
masa SMA ke masa perkuliahan dimana proses semakin menurunkan minat belajar mahasiswa
pembelajaran dan atmosfer kampus tentu berbeda sebaliknya semakin rendah tingkat stress semakin
dari SMA, selain itu, mahasiswa tingkat pertama tinggi motivasi belajar. Lebih lanjut, penelitian yang
juga diwajibkan untuk tinggal di asrama yang mana dilakukan oleh Savira (2021) juga menunjukkan
hal ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat
motivasi belajar pun tingkat stress. Namun, hal ini stress dengan motivasi belajar mahasiswa. Hanya
perlu diteliti lebih lanjut. Sedangkan untuk tingkat saja, penelitian ini dilakukan pada saat Pandemi
stress, mahasiswa Angkatan 2020 dan 2021 Covid-19 yang mana pemicu stress menjadi lebih
memiliki persentase stress berat dan sangat berat beragam jika diandingkan pada masa tidak
yang sama, yaitu 4,9%, sedangkan Angkatan 2022 pandemic. Semakin ringan stres maka akan
3,6%. Mayoritas mahasiswa memiliki tingkat stress semakin tinggi motivasi belajarnya, begitu pula
ringan dan sedang. sebaliknya semakin berat stres maka akan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui semakin rendah pula motivasi belajarnya (Raudah,
bahwa terdapat hubungan antara tingkat stress 2015).
mahasiswa dengan motivasi belajar yang dimiliki,
artinya ada perbedaan yang signifikan pada
motivasi belajar mahasiswa dengan tingkat stress
yang berbeda. Mahasiswa dengan tingkat stress
ringan berjumlah 31 orang dengan motivasi belajar
yang sangat tinggi (14,6%) dan tinggi (14,6%).
Sementara mahasiswa dengan tingkat stress
sedang berjumlah 40 orang dengan motivasi
belajar yang sangat tinggi (6,1%), tinggi (31,7%),
sedang (2,4%) dan rendah (6,1%). Mahasiswa
dengan stress berat dan sangat berat, diketahui
tidak memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat
tinggi. Dari hasil ini, secara gamblang dapat
diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat
stress mahasiswa dengan motivasi belajar yang
E-ISSN 2716-2745| 5
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
Clariska, W. (2019). Hubungan Tingkat Stres Lutfianawati, D., Dalfian., & Kahar, M.M.
dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa (2021). Hubungan Stres dengan Motivasi
Tingkat Akhir di Fakultas Kedokteran dan Belajar pada Mahasiswa Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Kedokteran Universitas Malahayati
1(November 2020), 94–102. Angkatan 2018. MAHESA : Malahayati
Health Student Journal. 1(2). 92-100.
Demolingo, D.P.A., Kalalo, F., & Katuuk, M. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/M
(2018). Hubungan Stres dengan Motivasi AHESA/article/view/3763
Belajar pada Mahasiswa Semester V
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Melaku, L., Mossie, A., & Negash, A. (2015).
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Stress among Medical Students and Its
Manado. E-journal Keperawatan. 6(1). Association with Substance Use and
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/arti Academic Performance. Journal of
cle/view/19467 Biomedical Education, 2015, 1–9.
https://doi.org/10.1155/2015/149509
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I.
(2018). Self Disclosure dan Tingkat Stres Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran
pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Stress dan Dampaknya Pada Mahasiswa.
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 74.
E-ISSN 2716-2745| 7
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/
index.php/JIKMDS VOL. 04 NO. 01, JUNI
E-ISSN 2716-2745| 9