Anda di halaman 1dari 9

ABSTRAKSI

Natagara, Faris.2014. Hubungan Motivasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas


Kedokteran Angkatan 2012A Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.Tugas
Akhir. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya. Pembimbing :Prof. H. Didik Sarudji,MSc

Motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa dalam setiap kegiatan pembelajaran


sangat berperan untuk meningkatkan belajar mahasiswa (Nashar, 2004).Mahasiswa
yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar
yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensif usaha dan upaya
yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa FK UWKS Angkatan 2012A. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa FK UWKS angkatan 2012A yang berjumlah 125 peserta didik (tidak
termasuk peneliti), dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang mahasiswa. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
sampling.Teknik pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan variable independent
dan variable dependent.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa FK UWKS
angkatan 2012A.Nilai korelasi sebesar 0,685 masuk pada kategori korelasi yang
kuat.Hal ini menandakan bahwa ada korelasi yang kuat antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa FK UWKS angkatan 2012A.

Kata Kunci : Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

PENDAHULUAN konsentrasi penuh dalam proses belajar


pembelajaran. Dorongan motivasi dalam
Pendidikan dan pengajaran adalah belajar merupakan salah satu hal yang
suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan perlu dibangkitkan dalam upaya
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk pembelajaran di sekolah.
memberikan rumusan hasil yang Penelitian Soemanto (2003)
diharapkan mahasiswa setelah menyebutkan, pengenalan seseorang
melaksanakan pengalaman belajar terhadap motivasi belajarnya adalah
(Sardiman, 2004).Tercapai tidaknya tujuan penting, karena dengan mengetahui hasil-
pengajaran salah satunya adalah terlihat hasil yang sudah dicapai maka mahasiswa
dari motivasi belajar yang diraih akan lebih berusaha meningkatkan
mahasiswa.Dengan motivasi yang tinggi, motivasi belajarnya. Dengan demikian
mahasiswa mempunyai indikasi peningkatan motivasi belajar dapat lebih
berpengetahuan yang baik.Salah satu optimal karena mahasiswa tersebut merasa
faktor yang mempengaruhi prestasi termotivasi untuk meningkatkan tujuan
peserta didik adalah motivasi. Dengan belajar yang telah diraih sebelumnya.
adanya motivasi, mahasiswa akan belajar Biggs dan Tefler (dalam Dimyati
lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan Mudjiono, 2006) mengungkapkan

Page 1
motivasi belajar peserta didik dapat pendidikan maupun setelah selesai
menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau mengikuti pendidikan nantinya.
tiadanya motivasi belajar akan Kemudian yang tidak kalah
melemahkan kegiatan, sehingga mutu pentingnya lagi adalah peran tugas Staf
belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu Akademik (Dosen) sebagai motivator
belajar pada mahasiswa perlu diperkuat hendaknya mampu mengembangkan
terus-menerus.Dengan tujuan agar proses interaksi yang mendidik sehingga
mahasiswa memiliki motivasi belajar yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan
kuat. motivasi belajar.
Motivasi belajar yang dimiliki Berdasarkan uraian di atas dapat
mahasiswa dalam setiap kegiatan dirumuskan permasalahan penelitian
pembelajaran sangat berperan untuk sebagai berikut Apakah motivasi belajar
meningkatkan belajar mahasiswa (Nashar, berhubungan dengan prestasi belajar pada
2004).Mahasiswa yang bermotivasi tinggi mahasiswa Fakultas Kedokteran UWKS
dalam belajar memungkinkan akan Angkatan 2012A?
memperoleh hasil belajar yang tinggi pula,
artinya semakin tinggi motivasinya, METODE PENELITIAN
semakin intensif usaha dan upaya yang
dilakukan, maka semakin tinggi prestasi Jenis penelitian ini termasuk cross
belajar yang diperolehnya. sectional study dimana desain ini
Berdasarkan data akademik digunakan untuk mengumpulkan data
mahasiswa angkatan 2012A diketahui dengan berbagai variabel pada waktu
bahwa rata-rata IPK Mahasiswa FK yang bersamaan.Penelitian ini bersifat
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya analitik korelasional karena
adalah 2,53. Alasan kenapa Mahasiswa akanmenganalisis hubungan antara
FK harus mempunyai IPK mendekati 3 motivasi belajar dengan prestasi belajar
dikarenakan profesi dokter itu selalu mahasiswa.
berhubungan dengan nyawa dan tubuh
manusia.Sehingga dalam usahanya Populasi dan Sampel
menyembuhkan segala macam penyakit Populasi adalah keseluruhan subyek
pasien dibutuhkan kemampuan (Skill) dan penelitian yang akan diteliti. Pada
pengetahuan yang baik.Dokter adalah juga penelitian ini populasinya adalah seluruh
seorang manusia yang seringkali di dalam mahasiswa FK UWKS angkatan 2012A
usahanya untuk menyembuhkan pasien yang berjumlah 125 peserta didik (tidak
tidak terlepas dari kegagalan- termasuk peneliti).Sampel penelitian
kegagalan.Kegagalan tersebut kadangkala adalah sebagian mahasiswa FK UWKS
mengakibatkan seorang pasien yang angkatan 2012A, dengan jumlah sampel
ditanganinya menjadi cacat ataupun sebanyak 95 mahasiswa angkatan 2012 A.
meninggal dunia.Kemampuan dan skill Teknik pengambilan sampel yang
mahasiswa kedokteran bisa dilihat dengan digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai IPK yang mereka peroleh.Salah satu simple random sampling, dimana semua
faktor yang dapat digunakan dalam mahasiswa mendapatkan kesempatan
meningkatkan IPK adalah motivasi yang sama dalam pemilihan responden
belajar.Masalah ini penting untuk diteliti, setelah dilakukan pengundian ( Nursalam,
karena motivasi merupakan aspek yang 2003).
sangat menentukan keberhasilan Teknik Analisa Data
mahasiswa, baik selama mengikuti Teknik pengolahan dan analisa data
dalam penelitian ini menggunakan teknik

Page 2
analisis Pearson Product Moment untuk Kusuma Surabaya, Jl. Dukuh Kupang
mengetahui hubungan variable XXV/54 Surabaya. Penelitian akan
independent dan variable dependent. dilaksanakan pada bulan Desember 2014,
dari 95 kuesioner yang disebar ternyata
HASIL PENELITIAN semua kuesioner bisa diolah, hasil
wawancara dan pengisian kuesioner dapat
Deskripsi Hasil Penelitian dilihat pada tabel dibawah ini:
Pelaksanaan penelitian ini berada di
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya

Tabel 1 Karakteristik Menurut Umur


Umur Frekuensi %
19 tahun 3 3,16
20 tahun 59 62,11
21 tahun 33 34,73
Total 95 100.0
Jika dilihat berdasarkan karakteristik
menurut umur, sebagian responden dalam Umur
penelitian ini berusia 20 tahun yaitu
sebanyak 59 orang (62,11%). Untuk
responden yang berumur 19 tahun 19 tahun
sebanyak 3 orang (3,16%) dan untuk 20 tahun
responden yang berusia 21 tahun 21 tahun
sebanyak 33 orang (34,73%). Hal ini juga
bisa dilihat pada gambar grafik di bawah
ini:

Tabel 2 Karakteristik Menurut Jenis Kelamin Responden


Jenis Kelamin Frekuensi %
Laki-laki 46 48,42
Perempuan 49 51,58
Total 95 100.0

Jika dilihat berdasarkan tabel di atas


dapat diketahui bahwa sebagian besar Jenis Kelamin
responden dalam penelitian ini adalah
perempuan yaitu sebanyak 49 orang
(51,58%). Sedangkan responden laki-laki
sebanyak 46 orang (48,42%). Responden Laki-laki
perempuan merupakan responden Perempuan
terbanyak dalam penelitian ini.Hal ini juga
bisa dilihat pada gambar grafik di bawah
ini:

Page 3
Tabel 3Karakteristik Menurut Motivasi Belajar
Motivasi Frekuensi %
Rendah 1 1,1
Sedang 56 58,9
Tinggi 38 40
Total 95 100.0

Jika dilihat berdasarkan tabel di atas


dapat diketahui bahwa sebagian besar Motivasi
responden dalam penelitian ini
mempunyai motivasi pada kategori sedang
yaitu sebanyak 56 orang (58,9%) hanya 1
orang (1,1%) mahasiswa yang mempunyai Rendah
1.1; 1.10%
motivasi dalam kategori rendah atau Sedang
40; 40.00%
kurang. Mahasisiwa FK UWKS angkatan 58.9; 58.90% Tinggi
2012A memiliki motivasi pada kategori
sedang.Hal ini juga bisa dilihat pada
gambar grafik di bawah ini:

Setelah dilakukan pengujian secara Hubungan antara motivasi belajar


univariat maka selanjutnya alam dengan prestasi belajar mahasiswa FK
dilakukan pengujian secara multivariat, UWKS angkatan 2012A
pengujian ini dilaksanakan dengan tujuan Berikut ini akan disajikan hasil
untuk mengethaui hubungan antara pengujian menggunakan uji chi-square
motivasi belajar dengan prestasti belajar (X2) dengan bantuan program SPSS versi
mahasiswa FK UWKS angkatan 2012A. 16.0.

Tabel 4Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa FK


UWKS angkatan 2012A
Motivasi
Kategori IPK Total
Rendah Sedang Tinggi
Memuaskan 1 (2,1%) 41 (87,2%) 5 (10,6%) 47 (100,0%)
Sangat Memuaskan 0 (0,0%) 15 (35,7%) 27 (64,3%) 42 (100,0%)
Cumlaude 0 (0,0%) 0 (0,0%) 6 (100,0%) 6 (100,0%)
Total 1 (1,1%) 56 (58,9%) 38 (40,0%) 95 (100,0%)

Page 4
Dari hasil uji statistik korelasi belajar.Artinya mereka dapat belajar
Spearmans rho diperoleh nilai koefisien dalam waktu yang lama dan tidak mudah
korelasi sebesar 0,685 dan dengan nilai tergoda dengan hal yang lain. Motivasi
signifikansi sebesar 0,000, atau dapat menyebabkan perbuatan lebih persisten,
diartikan kurang dari 0,05. Maka dengan serius, kreatif dan lebih lama (Mudjiman,
hasil tersebut dapat dijabarkan bahwa 2006:39) karena motivasi merupakan
terdapat hubungan antara motivasi belajar kekuatan yang mendorong seseorang
dengan prestasi belajar mahasiswa FK untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
UWKS angkatan 2012A.Nilai korelasi ditetapkan sebelumnya (Uno, 2007:1).
sebesar 0,685 masuk pada kategori Tujuan tersebut adalah pencapaian prestasi
korelasi yang kuat.Hal ini menandakan belajar yang maksimal. Penetapan
bahwa ada korelasi yang kuat antara keberhasilan belajar mahasiswa
motivasi belajar dengan prestasi belajar tergantung bagaimana ia memandang
mahasiswa FK UWKS. prestasi itu sendiri. Mahasiswa yang
menganggap prestasi belajar sebagai
PEMBAHASAN sesuatu yang tidak penting sudah merasa
puas dengan nilai minimal kelulusan yang
Pembahasan ia peroleh. Ia tidak akan berusaha
Hasil penelitian terhadap 95 mencapai prestasi yang lebih tinggi karena
responden yang diambil dari mahasiswa tidak memiliki motivasi yang cukup
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya dalam dirinya.
Kusuma Surabaya menunjukkan bahwa Ada juga mahasiswa yang puas
terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil yang telah dicapai kemudian
dengan prestasi belajar mahasiswa FK menjadikannya sebagai tolak ukur dalam
UWKS angkatan 2012A.Nilai korelasi meraih prestasi diwaktu yang akan datang.
sebesar 0,685 masuk pada kategori Mahasiswa yang menetapkan tujuan pada
korelasi yang kuat.Hal ini menandakan pencapaian prestasi yang maksimal selalu
bahwa ada korelasi yang kuat antara optimis disetiap langkahnya.Ia tidak akan
motivasi belajar dengan prestasi belajar berhenti sebelum mencapai puncak
mahasiswa FK UWKS angkatan 2012A. prestasi yang diharapkan. Mahasiswa
Berdasarkan hasil analisis data seperti inilah yang akan berhasil meraih
dapat dilihat bahwa motivasi belajar prestasi belajar yang maksimal. Hal ini
berperan dalam menentukan prestasi sesuai dengan pendapat Stoltz dalam
belajar mahasiswa.Hal tersebut sesuai Sriati (2008:6) bahwa orang yang sukses
dengan pendapat Syah (2008:132) yang adalah orang dengan tipe climber karena
menyatakan bahwa motivasi merupakan mereka bersedia memotivasi diri untuk
salah satu faktor psikologis yang mendapatkan yang terbaik dalam
mempengaruhi kegiatan belajar hidupnya.
mahasiswa.Motivasi memunculkan rasa Dalam hal ini motivasi sangat
senang dalam diri mahasiswa untuk dibutuhkan untuk menjaga supaya
senantiasa belajar. semangat belajar tetap menyala sampai
Mahasiswa yang mempunyai tujuan belajar yang diinginkan dapat
motivasi akan mencurahkan segala tenaga, dicapai.Mahasiswa yang seperti ini
pikiran dan waktu untuk hal yang menganggap belajar sebagai suatu
disukainya tanpa ada beban. Hal itulah kebutuhan yang harus dipenuhi.
yang memudahkan meraka menguasai Pemenuhan kebutuhan tersebut akan
materi yang diberikan.Motivasi belajar terasa berat tanpa adanya motivasi.
juga membuat mahasiswa tahan Kekurangan atau ketiadaan motivasi

Page 5
menyebabkan kurang bersemangatnya prestasi belajar mahasiswa FK
mahasiswa dalam belajar.Motivasi UWKS angkatan 2012A.
mendorong mahasiswa untuk belajar Saran
sebagai salah satu usaha untuk mencapai Berdasarkan analisis tabel V.4
tujuan. sampai dengan tabel V.8, maka untuk
Motivasi menentukan arah belajar meningkatkan prestasi belajar dianjurkan
mahasiswa serta menyeleksi perbuatan kepada mahasiswa :
apa saja yang harus dilakukan dan
perbuatan yang harus disingkirkan untuk 1. Mahasiswa harus selalu
meraih prestasi belajar yang maksimal. meningkatkan diri dalam perkuliahan,
Dalam mencapai prestasi belajar yang seperti membaca, mempelajari materi
maksimal motivasi belajar mempunyai sebelum perkuliahan dimulai.
sumbangan efektif terhadap prestasi 2. Minat untuk mempelajari semua mata
belajar sebesar 46,9%. Sedangkan sisanya kuliah terus dijaga konsistensinya,
sebesar 53,1% kemungkinan ditentukan atau selalu menganggap penting
oleh faktor lain diantaranya tingkat semua mata kuliah.
intelejensi, minat dan bakat yang dimiliki 3. Selalu bersemangat belajar bahwa
mahasiswa, sikap mahasiswa terhadap semua mata kuliah dapat ditingkatkan
meteri kuliah dan dosen baik kepribadian prestasinya.
maupun cara mengajarnya, kondisi 4. Konsultasi kepada dosen wali / dosen
kesehatan mahasiswa, keadaan keluarga, pengampu.
kelengkapaan fasilitas pembelajaran, 5. Selalu memberi kesan positif atau
lingkungan masyarakat serta cara belajar pentingnya tentang manfaat untuk
mahasiswa itu sendiri. setiap mata kuliah

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Darsono, M. 2000.Belajar dan


Berdasarkan pada analisis dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
pembahasan pada bab sebelumnya maka Semarang Press. Hal. 65
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian juga menunjukkan Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
bahwa sebagian besar responden Pembelajaran. Jakarta: PT
dalam penelitian ini mempunyai Rineka Cipta. Hal. 20
motivasi pada kategori sedang yaitu
sebanyak 58,9% hanya 1,1% Dimyati, dan Mudjiono.1999.Belajar dan
mahasiswa yang mempunyai motivasi Pembelajaran. Jakarta. PT.
dalam kategori rendah atau kurang. Rineka Cipta dan Departemen
2. Hasil uji korelasi pearson Pendidikan dan Kebudayaan.
menunjukkan bahwa terdapat Hal 11
hubungan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa FK Djamarah, S. B. 2000. Psikologi Belajar.
UWKS angkatan 2012A. Nilai Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hal.
korelasi sebesar 0,685 masuk pada 114
kategori korelasi yang kuat. Hal ini
menandakan bahwa ada korelasi yang Elfizar. 2002. The achievement motive.
kuat antara motivasi belajar dengan New York: Appleton- Century
Crofts, Inc. Hal. 122

Page 6
Fransiska. 2000. Hubungan antara Muliani, W. P. 2013. Analisis Perilaku
persepsi yang mengancam Tokoh Utama dalam Roman
dengan kecemasan pada Claude Gueux Karya Victor
masyarakat jakarta. Skripsi. Hugo berdasarkan Teori
Depok: Fakultas Psikologi Behaviorisme B.F.
Universitas Indonesia. Hal. 23 Skinner.Universitas Negeri
Semarang. Hal 35
Hamalik, O. 2003.Proses Belajar
Mengajar.Jakarta : PT Bumi Narendra, B. 2006.Tumbuh Kembang
Aksara. Hal. 106 Anak dan Remaja, Edisi
Pertama.Jakarta; Ikatan Dokter
Hasibuan, M. S. P. 2001. Organisasi dan Anak Indonesia dan CV Sagung
Motivasi: Dasar Peningkatan Seto.Hal. 164
Produktivitas. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Hal. 141 Nashar.2004. Peranan Motivasi dan
Kemampuan Awal dalam
Herawati, Susilo. 2000. Kapita Selekta Kegiatan Pembelajaran.
Pembelajaran Biologi. Jakarta: Jakarta: Delia Press. Hal. 42
UT. Hal 317 Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
Hermawan, A. et. al. 2011.Analisis Metodologi Penelitian Ilmu
Faktor-Faktor Yang Keperawatan. Salemba Medika:
Berhubungan Dengan Surabaya. Hal. 96
Masyarakat Berobat Di
Puskesmas Kecamatan Buayan. Nuryani. 2005. Prinsip-Prinsip Dan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Tehnik Evaluasi Pengajaran,
Keperawatan, Volume 7, No. 2, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Juni. Hal. 94 Hal. 11

Karwati, E. 2014.Pengaruh Motivasi Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian


Belajar Terhadap Prestasi Untuk Guru, Karyawan dan
Belajar Mahasiswa FKIP Peneliti Pemula, Bandung :
Universitas Islam Nusantara Alfabeta. Hal. 65
(UNINUS).Kopertis.UNINUS.H
al. 4 SardimanA.M. 2004.Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar,
Kurniah, N. 2013.Pengaruh Motivasi Jakarta: Rajawali Pers.
Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Charoen Pokphand di Sari. 2013. Analisis pengaruh proses
Kota Pare - Pare. Universitas belajar mengajar, Motivasi
Hasanuddin. Hal. 24 belajar, dan lingkungan belajar
Kampus terhadap prestasi
Lucyanda, J. 2012. Motivasi dan Kinerja. belajar mahasiswa. Skripsi.
Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro,
Semarang. Hal. 145-146 Semarang. Hal. 15, 17, 19

Mudjiman, H. 2006. Belajar Mandiri. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor


Surakarta : UNS Press. Hal. 39 yang

Page 7
Mempengaruhinya.Jakarta: Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi
Rineka Cipta. Hal. 54-71, 113 Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Remaja
Soemanto, W. 2003.Psikologi Rosdakarya. Hal. 132
Pendidikan : Landasan Kerja
Pemimpin Pendidikan (Edisi Terry. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen.
Baru). Jakarta : PT Rineka Terjemahan J. Smith D. F. M.
Cipta. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 130

Soemanto, W. 2007.Motivasi Dalam Tuu, T. 2004.Peran Disiplin pada


Belajar Mengajar.Jakarta : PT Perilaku dan Prestasi Siswa.
Rineka Cipta. Hal. 7, 10 Jakarta: Gramedia Grasindo.
Hal.75, 78. 81
Sriati, A. 2008.Adversity Question
(AQ).Jatinangor : Universitas Uno, H. B. 2007. Teori Motivasi dan
Padjadjaran. Hal. 6 Pengukurannya. Jakarta : Bumi
Aksara. Hal. 1
Subhan, A. T. 2003.Tinjauan Teoritis
Peranan Guru Sebagai Winkel, W. S..2003. Psikologi Pendidikan
Motivator Dalam dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Meningkatkan Prestasi Belajar. PT Gramedia.Hal. 16
Makalah Pendidikan. Bandung:
Program Pendidikan Akuntansi Yusuf. 2003. Motivasi dalam Belajar .
UPI. Hal. 69 Jakarta: P2LPTK. Hal. 14

Sugiyono, 2003.Metode Penelitian Yayasan Wijaya Kusuma


Kuantitatif, Kualitatif, dan Surabaya.2011.Keputusan
R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Dekan Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya No.
Sugiyono. 2000. Statistik Untuk 16/UWKS/VII/2011. Fakultas
Penelitian. Bandung: CV. Kedokteran Universitas Wijaya
Alfabeta. Hal. 69 Kusuma.

Page 8

Anda mungkin juga menyukai