Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA PBSI

TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA


PBSI DI UNIVERSITAS KUNINGAN

Ifah Hanifah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Kuningan

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah baik dan tidak baiknya persepsi dan prestasi
belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan, serta adakah hubungannya diantara
kedua variabel tersebut. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut (1) Bagaimana
persepsi mahasiswa PBSI terhadap profesi guru?, (2) Bagaimana prestasi belajar
mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan?, (3) Adakah hubungan antara persepsi
mahasiswa PBSI tentang profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa PBSI di
Universitas Kuningan?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara persepsi mahasiswa PBSI tentang profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa
PBSI di Universitas Kuningan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif korelasional dengan pendekatankuantitatif. Pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling yaitucara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam
populasi tersebut. Instrumen yang digunakan angket berbentuk skala likert dengan 4
option yang terdiri dari 37 pernyataan. Kemudian penulis melakukan analisis data
menggunakan prosentase dan koefisien korelasi. Hipotesis yang penulis ajukan dalam
penelitian ini yaitu “Ada hubungan antara persepsi mahasiswa PBSI tentang profesi guru
dengan prestasi belajar mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan”.
Berdasarkan penelitian, hasil uji statistik variabel X (Persepsi Mahasiswa PBSI tentang
Profesi Guru) Terdapat 39 mahasiswa (52,7%) yang memiliki persepsi baik dan terdapat
34 mahasiswa (45,9%) yang memiliki persepsi tidak baik. Hasil uji statistik variabel Y
(Prestasi Belajar) terdapat 40 mahasiswa (54,1%) memiliki prestasi baik dan ada 34
mahasiswa (45,9%) yang memiliki prestasi tidak baik. Nilai koefisien korelasi p=0,970
maka p<α dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara
persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan prestasi belajar. Melalui penelitian ini
diharapkan dapat memberikan persepsi yang baik dan meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa PBSI di Universitas Kuningan.
Kata kunci: persepsi, profesi dan prestasi.

PENDAHULUAN Terdapat berbagai persepsi


Persepsi atau tanggapan adalah mahasiswa yang berbeda terhadap
proses mental yang terjadi pada diri profesi guru dengan prestasi mahasiswa.
seseorang yang akan menunjukan Tidak semua persepsi baik menimbulkan
bagaimana seseorang melihat, prestasi yang baik juga, karena bisa saja
mendengar, merasakan, serta meraba mahasiswa yang memiliki persepsi tidak
(kerja indera) di sekitarnya, serta suatu baik terhadap profesi guru, akan tetapi
proses dimana seseorang prestasi yang dimilikinya baik.
mengorganisasikan dalam pikirannya, Untuk mengetahui data awal
menafsirkan, mengalami, dan mengolah hubungan antara persepsi dan prestasi
pertanda atau segala sesuatu yang terjadi belajar mahasiswa, penulis melakukan
di lingkungannya merupakan penafsiran studi pendahuluan pada 20 orang
realitas dan masing-masing orang mahasiswa PBSI di FKIP Universitas
memandang dari sudut yang berbeda- Kuningan. Diperoleh beberapa data
beda (Notoadmodjo, 2005). tentang persepsi dan prestasi belajar
mahasiswa; diantaranya adalah memiliki datanya menggunakan perhitungan
masa depan yang baik, memiliki status statistik (Riduwan, 2012:207).
sosial yang baik di masyarakat, dan Teknik pengumpulan data yang
kemudahan mendapatkan jodoh. digunakan dalam penelitian ini adalah
Terdapat 10 orang mahasiswa teknik non test dengan menggunakan
mengatakan memiliki masa depan yang instrumen pengumpulan data berupa
baik dengan IPK rata-rata 2,75, dan 5 angket dan dokumentasi, yang
lainnya mengatakan memiliki masa mengungkapkan data tentang:
depan yang baik dan status sosial di a. Persepsi mahasiswa PBSI tentang
masyarakat dengan IPK rata-rata 2,09, profesi guru.
dan 5 orang mahasiswa mengatakan b. Prestasi belajar mahasiswa PBSI.
kemudahan mendapatkan jodoh dengan c. Hubungan antara persepsi
IPK 2,80. mahasiswa tentang profesi guru
Tujuan Penelitian ini yaitu: untuk dengan prestasi belajar mahasiswa
mengetahui hubungan antara persepsi PBSI di FKIP Universitas
mahasiswa tentang profesi guru dengan Kuningan.
prestasi belajar mahasiswa PBSI di Populasi dalam penelitian ini
Universitas Kuningan. adalah seluruh mahasiswa program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
METODOLOGI PENELITIAN Universitas Kuningan yang berjumlah
Metode yang digunakan dalam 285 orang.Teknik sampel yang
penelitian ini adalah metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini
korelasional, yaitu metode penelitian menggunakan sampel random yaitu 10%
yang digunakan untuk menggambarkan dari jumlah populasi , yaitu sebanyak 74
hubungan keterkaitan antara dua orang.
variabel penelitian atau lebih (Heryadi,
2010:46). HASIL PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan adalah 1. Menghitung frekuensi dan
pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan persentase jawaban dari 74
yang memungkinkan dilakukan responden dengan menggunakan
pencatatan dan analisis data hasil uji statistik, sebagaimana
penelitian secara eksak dan menganilisis penulis sajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 1.1
Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden terhadap Variabel X (Persepsi
Mahasiswa tentang Profesi Guru)
Persepsi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1.4 1.4 1.4
Persepsi
39 52.7 52.7 54.1
baik
Persepsi
34 45.9 45.9 100.0
tidak baik
Total 74 100.0 100.0
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2014
mahasiswa yang
1. Untuk frequency memiliki persepsi
dihasilkan data baik sebanyak 39
mengenai persepsi mahasiswa dan yang
memiliki persepsi 4. Cumulative percent
tidak baik terdapat merupakan
34 mahasiswa, dari persentase
total responden 74 keseluruhan
mahasiswa. mengenai persepsi
2. Percent persepsi baik baik dan persepsi
terdapat 52,7% dan tidak baik. Persepsi
persepsi tidak baik baik terdapat 54,1%
terdapat 45,9%, dari dan persepsi tidak
total responden baik terdapat 45,9%
100% mahasiswa. dari 100%.
3. Valid percent adalah 2. Distribusi frekuensi dan
persentase data yang persentase prestasi mahasiswa
valid. Persepsi baik PBSI dari 74 mahasiswa dengan
terdapat 52,7% dan menggunakan uji statistik,
persepsi tidak baik sebagaimana penulis sajikan
45,9%. dalam tabel berikut.
Tabel 2.2
Frekuensi dan Persentase Prestasi Mahasiswa PBSI
Prestasi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Prestasi
IPK di 34 45.9 45.9 45.9
bawah 3,00
Prestasi
IPK di atas 40 54.1 54.1 100.0
3,00
Total 74 100.0 100.0
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2014
3. Valid percent
1. Frequency prestasi merupakan
IPK di atas 3,00 persentase yang
terdapat 40 valid mengenai
mahasiswa dan prestasi belajar IPK
yang memiliki mahasiswa. IPK
prestasi di bawah mahasiswa PBSI di
3,00 sebanyak 34 atas 3,00 yang valid
mahasiswa dari terdapat 54,1% dan
jumlah responden IPK di bawah 3,00
74 mahasiswa. sebanyak 45,9%
2. Percent prestasi dari jumlah
IPK di atas 3,00 persentase yang
terdapat 54,1% dan valid 100%.
yang memiliki 4. Cumulative percent
prestasi IPK di merupakan
bawah 3,00 keseluruhan
sebanyak 45,9% persentase
dari jumlah mengenai prestasi
persentase 100%. belajar IPK
mahasiswa PBSI.
IPK di atas 3,00 terdapat 45,9% dari
secara keseluruhan jumlah responden
terdapat 54,1% dan 74 (100%).
IPK di bawah 3,00

Tabel 1.3
Hasil Uji Korelasi
Correlations
persepsi prestasi
Kendall's tau_b persepsi Correlation Coefficient 1.000 .970
Sig. (2-tailed) . .004
N 74 74
prestasi Correlation Coefficient .970 1.000
Sig. (2-tailed) .004 .
N 74 74
Spearman's rho persepsi Correlation Coefficient 1.000 .970
Sig. (2-tailed) . .004
N 74 74
prestasi Correlation Coefficient .970 1.000
Sig. (2-tailed) .004 .
N 74 74
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2014

1. Untuk Korelasi Kendall’s dengan prestasi adalah


tau_b didapatkan nilai sangat kuat.
koefisien korelasi sebesar 4. Nilai signifikansi 0,004 <
0,970 dengan signifikansi 0,05, sehingga dapat
0,004. Nilai koefisien disimpulkan terjadi
mendekati 1, maka dapat hubungan yang signifikan
disimpulkan bahwa antara persepsi dengan
hubungan antara persepsi prestasi.
dengan prestasi adalah
sangat kuat. PEMBAHASAN
2. Nilai signifikansi 0,004 < Pembahasan hasil penelitian yang
0,05, sehingga dapat dilakukan merupakan pembahasan hasil
disimpulkan terjadi analisis Bivariat yaitu sebagai berikut :
hubungan yang signifikan 1. Berdasarkan hasil tabel frekuensi
antara persepsi dengan dan persentase jawaban dari 74
prestasi. responden dengan menggunakan uji
3. Korelasi Spearman statistik, dapat diketahui mahasiswa
didapatkan nilai koefisien PBSI yang memiliki persepsi baik
korelasi sebesar 0,970 sebanyak 39 (52,7%) mahasiswa
dengan signifikansi 0,004. dan mahasiswa PBSI yang
Koefisien tersebut memiliki persepsi tidak baik
mendekati 1, maka dapat sebanyak 34 (45,9%) mahasiswa.
disimpulkan bahwa 2. Hasil distribusi dan persentase
hubunga antara persepsi prestasi mahasiswa PBSI dari 74
mahasiswa dengan menggunakan 2) Prestasi mahasiswa PBSI di
uji statistik, dapat dihasilkan Universitas Kuningan yang
mahasiswa yang memiliki IPK di memiliki
atas 3,00 sebanyak 40 (54,1%) dan IPK di atas 3,00 sebanyak 40
mahasiswa yang memiliki IPK di (54,1%) mahasiswa dan mahasiswa
bawah 3,00 sebanyak 34 (45,9%) yang memiliki IPK di bawah 3,00
mahasiswa. sebanyak 34 (45,9%) mahasiswa.
3. Hubungan antara persepsi Hasil ini dapat dilihat dari hasil
mahasiswa PBSI tentang profesi pengolahan dokumentasi IPK di
guru dengan prestasi belajar atas 3,00 variabel Y dari 74
mahasiswa PBSI di Universitas responden.
Kuningan.Dari hasil penelitian 3) Terdapat hubungan yang sangat
diketahui ada hubungan yang kuat antara persepsi mahasiswa
sangat kuat dan signifikan antara PBSI tentang profesi guru dengan
persepsi mahasiswa PBSI tentang prestasi belajar mahasiswa PBSI di
profesi guru dengan prestasi belajar Universitas Kuningan. Hal ini
mahasiswa PBSI di Universitas terbukti dari nilai koefisien korelasi
Kuningan dengan hasil uji statistik sebesar 0,97 yang berada pada
nilai p= 0,970 maka p<α dapat klasifikasi 0,80-1,000 termasuk
disimpulkan bahwa H1 ditolak (H0 kategori korelasi sangat kuat.
diterima) yang artinya ada
hubungan yang sangat kuat dan SARAN
signifikan antara persepsi Setelah melihat kesimpulan di atas,
mahasiswa PBSI tentang profesi maka penulis dapat mengemukakan
guru dengan prestasi belajar saran-saran sebagai berikut:
mahasiswa PBSI di Universitas 1) Bagi Mahasiswa
Kuningan. Sebagai mahasiswa jurusan PBSI
alangkah baiknya mempunyai
SIMPULAN persepsi yang baik tentang profesi
Dari hasil penelitian kepada 74 guru agar prestasi belajar
responden berkaitan dengan variabel X mahasiswa dapat mencapai IPK
(persepsi) dan variabel Y (prestasi) di lebih dari 3,00.
Universitas kuningan dapat ditarik 2) Bagi Pendidik
kesimpulan sebagai berikut: Memberikan dorongan moral dan
1) Persepsi mahasiswa PBSI tentang spiritual kepada mahasiswa untuk
profesi guru di Universitas meningkatkan motivasi belajar
Kuningan sebagian besar memiliki dengan menanamkan empat
persepsi yang baik. Hasil ini dapat kompetensi guru yang baik yaitu
dilihat dari hasil pengolahan angket kompetensi kepribadian,
variabel X dari 74 responden yang kompetensi pedagogik, kompetensi
termasuk kategori baik sebanyak 39 profesional, dan kompetensi sosial
(52,7%) mahasiswa dan mahasiswa terhadap profesi guru sehingga nilai
PBSI yang memiliki persepsi tidak mahasiswa bisa mencapai angka
baik sebanyak 34 (45,9%) kumulatif di atas 3,00.
mahasiswa. Dari nilai tersebut 3) Bagi Mahasiswa dan Pendidik
menunjukan bahwa persepsi Berdasarkan uji korelasi yang
mahasiswa PBSI di Universitas dikategorikan sangat kuat antara
Kuningan balance atau seimbang, persepsi mahasiswa PBSI tentang
karena hanya memiliki selisih 7% profesi guru dengan prestasi belajar
antara persepsi baik dan persepsi mahasiswa PBSI maka mahasiswa
tidak baik. dan pendidik harus bekerja sama
dalam memberikan persepsi yang
baik tentang profesi guru agar
prestasi belajar atau IPK mahasiswa Didik Berdasarkan Kurikulum
berada di atas 3,00. 2013). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
DAFTAR PUSTAKA Nasution, S. (1982). Metode Research.
Agustianty. (2008). Faktor Yang Bandung : Jemmars. Notoatmodjo,
Mempengaruhi Persepsi. Pada S. (2003). Prinsip-Prinsip Dasar
http:/www.duniapsikologi.com Ilmu Kesehatan Masyarakat.
diunggah pada tanggal 25 desember Jakarta:Rineka Cipta.
2012. Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Cepat
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Olah Data Statistik dengan SPSS.
Suatu Penelitian Pendekatan Yogyakarta: CV Andi Offset.
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminto. (2005). Kamus Umum
Djamarah, Saiful Bahri. (1994). Prestasi Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Belajar dan Kompetensi Guru. Pustaka.
Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. (2012). Belajar Mudah
Hamalik, Oemar. (1984). Pendidikan Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Guru. Bandung : Pustaka Martiana. dan Peneliti Pemula. Bandung:
Heryadi, Dedi (2010). Metode Alfabeta cv.
Penelitian Pendidikan Bahasa. Sulistiyowati. (2008). Hubungan Antara
Bandung: Pusbill – Bandung. Persepsi Dengan Motivasi Belajar
Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Mahasiswa. Jakarta.
Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif Syah. (2005). Motivasi Belajar. pada
dan Kualitatif). Jakarta: Gaung http://androskripsi.blogspot.com,
persada press. diunggah pada tanggal 25 desember
Kartono, K. (2004). Psikologi Umum. 2012.
Bandung : Mandar. Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik Profesionalisme Guru. Jakarta:
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Prestasi Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai