Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 2

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR-BIDANG ILMU (PGSD-BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

TERBUKA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT yang telah memberikan curahan kasih sayang,
rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas 1 ini pada mata perkuliahan
“Evaluasi Pembelajaran di SD” ini dengan cukup baik waulaupun masih dengan keterbatasan
pengetahuan, waktu, dan sebagainya yang dimiliki penulis

Salam dan shalawat atas junjungan baginda Muhammad SAW beserta Rasul Allah yang
telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang deengan segala da’qwahnya
yang sarat dengan petunjuk dan nasehat agama

Dalam penulisan, banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi penulis. Namun berkat
rahmat-Nya dan kesehatan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas 1 ini dengan baik dan
tepat waktu.

Amping Parak, November 2021

Penulis
SOAL

1. Identifikasih teori-teori psikologis yang mendasari penilaian alternatif!


2. Identifikasilah bentuk-bentuk penilian alternative dalam pembelajaran!
3. Tulislah sebuah contoh tugas penilaian alternative secara lengkap dengan rubrik
penilaianya
4. Identifikasilah bentuk-bentuk penilaian fortofolio dalam pembelajaran
5. Evaluasi cara-cara terbaik dalam melaksanakan pemeriksaan tes objektif dan tes uraian
JAWABAN

1. A. Teori Fleksibilitas Kognitif dari R.Spiro (1990)


Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.
Teori ini menjelaskan bahwa belajar akan menghasilkan kemampuan secara spontan,
spontan dalam melakukan restruturisasi pengetahuan yang telah dimiliki untuk
merespon kenyataan atau situasi yang dihadapi.
B. Teori belajar Bruner (1966)
Menurut teori ini belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan
cara mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau dasar konsep, pengetahuan dan
kemmapuan yang telah dimiliki. Soswa memilih dan mentransformasikan informasih
yang diperolehnya, menyususn hipotesis dan membuat keputusan-keputusan atau
dasar struktur kognitif yang dimiliki. Menurut bruber pelajaran harus diarahkan pada
belajar penemuan. Setelah guur mengajarkan berbagai konsep, informasi, dan
keterampilan diterapkan anak dapat menerapkanya pada materi pembelajaran yang
lebih luas. Pembelajaran harus sesuai dnegan minat anak.
C. Generative Learning Model dari Ohborne dan Wittrock (1983)
Menurut teori ini bahwa otak tidak hanya pasif menerima informasi tetapi juga aktif
membentuk dan mengiterprestasikan informasi serta menarik kesimpulan dari
informasi-informasi tersebut. Otak akan menyeleksi informasi yang masuk dan akan
merekamnya. Berdasarkan generative learning model, dalam belajar siswa harus aktif
memaknai apa yang sedang dipelajarinya. Untuk emmahami apa yang sedang
dipelajari siswa harus dapat membuat model atau menjelaskan tentang apa yang
sedang dipelajari.
D. Exsperiential learning Thenory dari C. Rogers (1969)
Teori ini membedakan dua jenis belajar yaitu cognitive learning yang berhubungan
dnegan pngetahuan dan exsperiental learning yang berhubungan dengan pengalaman.
Teori ini emnarik karena melibatkan pribdi siswa, inisiatif siswa, penilaian diri siswa,
dan dampak langsung yang terjadi pada diri siswa dalam proses belajar. Dalam teori
ini siswalah yang aktif dalam belajar sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
E. Multiple Intelligeat Theory dari Howard Gardner (1983)
Menurut Garner intelegensia didefinisikans ebagai suatu kemampuan seseorang yang
digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukan suatu
produk yang dihrgai oleh satu atau lebih budaya. Menurut Gardner ada delapan
kemmapuan pada setiap individu yaitu, Liangualistik, Logical mathematic, visual
spatial, Bodily kinesthetic, Musical, Intrapersonal, Interpersonal, Naturalist.

2. 1. Tugas (Task)
Asesmen jenis ini meminta anak untuk melakukan sesuatu atau menunjukan
kinerjanya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Informasi tentang
keberhasilan siswa dapat diperoleh dari berbagai jenis;
a. Computer adaptive testing
b. Tes pilihan ganda yang diperluas
c. Tes uraian terbuka
d. Tugas individu
e. Tugas kelompok
f. Proyek
g. Interview
h. Pengamatan

Tugas yang diberikan kepada sisswa harus jelas,s ehingga siswa mengetahuid engan
tepat apa yanag harus dikerjakan

2.Kriteria penilaian rubric

Secara umum dikatakan bahwa rubric adalah pedoman pemberian skor yang
digunakan untuk menilai mutu kerja atau hasil kinerja siswa. Rubric terdiri dari daftar
kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-
konsep yang akan dinilai disertai dengan gradasi mutu untuk setiap kriteria tersebut,
mulai dari tingkat yang palings empurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.
Dimensi-dimensi kinerja itulah yang harus ditentukan mutunya atau diberi peringkat
(rating) setiap dimensi harus didefinisikan dan agar lebih jelas harus diberi contoh atau
ilustrasi sehingga gruu lebih mudah dalam meberikan peringkat
3. Contoh soal penialian alternative
Siswa kelas 4 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa di minta membuat sebuah
karangan tentang kehidupan sehari-hari untuk membuat paragraf yang baik, dan
menentukan kosa kata yang tepat. Tuangkanlah ide siswa dalam bentuk tulisan.

Pada rubric prnialianya, pertama pada kualitas pdalam pengerjaan tugas yaitu tugas
dikerjakan dengan sangat baik dan akurat akan mendapat skor yang tinggi, kualitas
pengerjaan tugas yang tidak baik dan tidak akurat akan emndapatkan skor yang
rendah. Keaktivitas dalam pengerjaan tugas, ammpu memodifikasi prosedur dalam
kondisi yang menantang mendapatkan skor yang tinggi semntar tugas hanya mampu
dikerjakan dengan prosedur baku mendapatkan nilai yang rendah. Produk tugas,
secara keseluruhan produk tugas sangat bagus mendapatkan skor yang tinggi
semntara secara keseluruhan produk tugas tidak bagus mendapat skor yang rendah

4. A. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama


antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran. Penilaian dalam portofolio
dilakukan terhadap proses dari ahsil, jadi penilaian portofolio tidak hanya dilakukan
pada hasil akhinya saja seperti halnya pada tes. Sejak dimulai asesmen portofolio
penilain sudah mulai dilaksanakan penilaian tidak hanya dilakukan pada saat siswa
mengerjakan pelerjaanya dilingkungan sekolah tetapi penilaian juga dilakukan
berdasarkab amsukan dari orang tua maupun dari orang lain
B. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten. Bila ada
perubahan atau persepsi yang berbeda dalam menerjemahkan kriteria tersebut mka
masalah tersebut harus dibicarakan bersama-sama anatara guru dnegan murid pada
waktu pertemuan berkala yang telah dirancang.
C. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran
berikutnya.
D. Penialian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus
atau berkesinambungan. Pada setiap pertemuan guru dapat melakukan penilaian.
Penialian pada setiap pertemuan merupakan rangkaian penilaian yangs aling
berhubungan
5. Dalam pemeriksaan tes objektif, cara yang paling banyak dialkukan para pratiksi
pendidikan dilapangan dnegan pemeriksaan secara manual. Cara ini tepat dilakukan jika
jumlah peserta tesnya tidak terlalu banyak. Cara yang paling umum dilakukan adalah
dengan membuat mster kunci jawaban pada lembar jawaban ksoosng. Kemudian lembar
ajwaban yang sudah terisi jawaban tersebut, dilunbangi tepat pada kunci jawaban. Untuk
melubangi dapat dilakukan bara rokok atau obat nyamuk. Master jawaban inilah yang
kemudian digunakan untuk memeriksa hasil jawaban siswa. Jawaban siswa yang masuk
pada kunci lobang adalah jawaban yang benar sednagkan yang tidak amsuk adalh
jawaban yang salah. Dengan cara sederhana ini dapat menghitung dengan cepat jumlah
skor yang diperoleh setiap siswa.

Tetapi jika jumlah peserta tes sangat banyak maka pemeriksaan manusal dirasa
tidak efektif lagi. Jika peserta didik memiliki jumlah tes yang banyak, cara nya dapat
menggunakan fasilitas computer untuk menskroan dan mengolahnya.

Sedangkan dalam pemeriksaan tes uraian

a. Untuk menjaga ketetapan hasil pemeriksaan, sebaiknya setiap lembar jawaban siswa
minimal dipriksa oleh 2 orang pemriksaan yaitu pemeriksaan 1 dan pemeriksaan 2
b. Sebelum mulai memeriksa jawaban sisswa, kedua pemeriksaan harus duduk bersama
menyamakan persepsi umtuk mencari kesepaktan-kesepakatan tentang bagaimana
cara memeriksa jawaban siswa. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
melihat kesesuaian, antara pertanyaan dengan jawaban yang ada pada pedoman
penskoran. Jika ada sesuatu yang belum sesuai maka kedua pemeriksa tersebut dapat
mengubahnya.

Anda mungkin juga menyukai