Anda di halaman 1dari 3

TUGAS II

EVALUASI PEMBELAJARAN di SD
Tutor : Dr.Winda Ramadianti,M.Pd

NAMA : LASMI
NIM. : 856466426
POKJAR. : Bangko

JAWABAN No 1
Ada beberapa teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen
alternatif di antara nya :
1. Teori fleksibilitas Kognitif dari R. Spiro ( 1990 )
Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur. teori
ini menjelaskan bahwa belajar akan menghasikan kemampuan secara spontan dalam
melakukan rekstrukturisasi pengetahuan yang telah memiliki untuk merespon kenyataan
atau situasi yang dihadapi.
2. Teori belajar Brunner ( 1966 )
Menurut Brunner, belajar adalah meruoakan suatu proses aktif yang diakukan siswa
dengan cara mengkostruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas daasar konsep,
pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki. Siswa memilih dan
menstransportasikan informasi yang diperoehnya, menyusun hipotesis dan membuat
keputusan – keputusan atas dasr struktur kognitif yang dimiliki.
3. Generative learning Model dari Osborne dan Wittrock ( 1983 )
Inti dari generative learning model adalah bahwa otak tidakhanya pasif menerima
informasi tetap aktif membentuk dan menginterpretasikan informasi serta memiliki
kesimpulan dari informasi informasi tersebut. Otak akan menyeleksi informasi informasi
yang masuk dan akan merekamnya.
4. Experiential learning Theory dari C. Rogers ( 1969 )
Teori ini membedakan dua jenis belajar yaitu cognitive learning yang berhubungan
dengan pengetahuan dan exsperintial learning yang berhubungan dengan pengalaman.
Teori ini menarik karena melibatkan pribadi siswa, inisiatif siswa, penilaian diri siswa,
dan dampak langsung yang terjadi pada diri siswa dalam proses belajar. Dalam teori ini
siswalah yang aktif dalam belajar sedangkan guru hanya sebagai fasilator.
5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner ( 1983 )
Teori ini mulai diperkenalkan oleh Gardner pada tahun 1983. Menurut Gardner
intelegensia didefenisikan sebaga suatu kemapuan seorang yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukan suatu produk yang dihargai
oleh satu atau lebih budaya. Menurut Gardner ada 8 kemampuan pada setia individu
antaranya :
 Linguistic
 Logical-mathematic
 Visual-spatial
 Bodily-kinesthetic
 Musical
 Intrapersonal
 Interpesonal
 Nturalist Linguistic inteligence

JAWABAN No 2
Keunggulan dan kelemahan asesmen alaternatif antaranya :
1. Keunggulan asesmen Alternatif
 Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan yang tidak
dapat dinilai dengan asesmen tradisional
 Menyajikan hasi penilaian yang lebih hakiki, langsung, dan lengkap. dengan
melakukan asesmen akan dapat nilai hasil belajar anak secara lengkap, tidak
hanya hasil belajar dalam ranah kognitif dan psikomotor.
 Meningkatkan Motiavasi siswa, pada saat memutuskan akan menggunakan
asesmen alternatif untuk menilai kinerja siswa, anda harus menyampaikan dan
mendiskusikan dengan siswa mengenai perencanaan yang teah dibuat. Dengan
adanya forum tersebut, anak sudah mengetahui dengan pasti tugas apa yang
harus mereka kerjakan, bagaimana mengerjakan tugas tersebut, kapan tugas
tersebut harus dikumpulkan, dan bagaimana cara penilaian yang akan dilakukan
terhadap tugas tersebut.
 Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata. Asesmen Alternatif
menekankan kepada apa yang dapat ditujukan atau yang dikerjakan oleh siswa
bukan apa yang diketahui siswa. Untuk kerja tersebut ditunjukan dalam situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevalution. Dengan
menggunakan asesmen alternatif maka siswa akan mampu melakukan evaluasi
diri terhadap hasil karyanya.
 Membantu Guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah
dilakukan.Guru yang baik selalu ingin mengetahui keberhasilan
pembelajaran yang telah diakukan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan
cara membandingkan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelum
nya dengan hasil belajar yang dicapai siswa.
 Meningkatkan daya transferabilitas Hail Belajar. Penilaian dalam arti asesmen
menghendaki hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan kenyataan
dalam kehidupan sehari hari.

2. Kelemahan Asesmen Alternatif


 Membutuhkan banyak waktu
Perencanaan tersebut perlu didiskusikan dengan siswa. Kesepakatan antara guru
dan siswa terhadap perencanaan pembelajaran dapat dianggap sebagai kontrak
pembelajaran yang harus dilakukan bersama oleh guru dan siswa.
 Adanya Unsur Subjektivitas dalam penskoran
Cara penskorannya hampir sama dengan cara penskoran tes uraian. Pada saat anda
menggunakan rubic untuk memberi skor pada hasil karya atau pada saat anda
memberi skor ketika siswa sedang melakukan untuk kerja maka anda tidak akan
dapat memberi skor secara objektif
 Keteapan Penskoran Rendah
Rendahnya ketetapan penskoran ini disebabkan karena anda tidak dapat memberi
skor yang sama untuk hasil karya beberapa siswa yang mempunyai kualitas sama.
 Tidak Tepat Untuk Kelas Besar
Pada asesmen, frekuensi penilaian secara individu jauh lebih besar dari pada
penilain secara kelompok. Pada saat pelaksanaan pembelajaran dan saat asesmen
guru harusmengamati dan memberikan umpan balik satu persatu.

DARI SUMBER PDGK 4301 MODUL 3 K.B 1 HAL 3.7-3.11

Lenggadai Hulu,19 Mei 2023


MAHASISWA

LASMI
NIM. 856466426

Anda mungkin juga menyukai