Anda di halaman 1dari 2

Soal:

1. Jelaskan teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif!
Berikut teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif.
1) Teori fleksibilitas dari R. Spiro (1990)
Dalam teori ini dijelaskan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.
Maksudnya yaitu teori belajar yang digunajan terkesan sudah kompleks tetapi tidak terstuktur.
Hal ini menjadi tantangan kepada pendidik agar dapat bisa melaksannakan teori belajarnya
tanpa harus terpaku terus kepada teori ini. Karena teori ini lebih menenkankan kepada
kretivitas kita sebagai pendidik.
2) Teori belajar Bruner (1966)
Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan oleh siswa dengan cara
mengonstruksi sendiri konsep baru atau gagasan baru atas dasar pengetahuan, konsep, dan
kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.Maksudnya yaitu siswa sudah mngetahui konsep
dan gagasan yang akan diterimanya dalam pembelajaran, tugas kita sebagai pendidik hanya
tinggal mengarahkan dan menguatkan baik dari segi materi pelajaran maupun dari cara belajar
untuk siswa itu sendiri.
3) Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983)
Teori ini beranggapan bahwa otak tidak hanya pasif menerima informasi namun juga aktif
membentuk dan mengintrepretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi-
informasi tersebut.Jadi maksudnya yaitu fungsi dari otak ini bukan hanya sebagai penerima
tetapi sebagai pengolah juga dalam menerima suatu informasi. Mengolah dan memproses
informasi menjadi sebuah ilmu yang bisa dipelajari dan dicerna oleh otak, lalu dilaksanakan
dan dipahami sebagai sebuah informasi maupun ilmu pelajaran.
4) Experiential Learning Theory dari C. Rogers (1969)
Dalam teori ini belajar dibedakan menjadi dua jenis yang berhubungan dengan pengetahuan
(kongnitif) dan pengalaman. Maksudnya dari teori ini yaitu dimana dua jenis arti dari teknologi
ini saling berkaitan dan saling mendukung. Baik antara pengetahuan kognitif dan pengalaman
akan saling menopang dalam keberhasilan kita dalam menerima dan menyerap infomasi
ataupun sebuah pelajaran. Jadi masing-masing memiliki fungsi dan kemampuan masing-
masing yang harus bisa dimanfaatkan oleh kita.
5) Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)
Intelegensia menurut Gardner didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang
digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau kemampuan seseorang untuk
menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau labih budaya.
2. Sebutkan 6 kelebihan dan 4 kekurangan asesmen alternatif disertai penjelasan singkat!

Keunggulan dan Kelemahan Asesmen alternative

1) Keunggulan Asesmen Alternatif


➢ Dapat menilai hasil yang kompleks dan ketrampilan – ketrampilan yang tidak dapat di nilai
dengan asesmen tradisional. Menilai secara lengkap dan terperinci, karena dalam
asesment semua siswa hanya bisa melakukan atau mengerjakannya secara masing –
masing dan setiap butir soalnya dibuat berbeda. Hal ini akan menghindari dari proses
contek atau menyalin jawaban orang lain.
➢ Menyajikan penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap. Maksudnya yaitu penilaian
yang dihasilkan akan mendapatkan hasil nya langsung karena begitu beres mengerjakan
soal akan langsung pula hasilnya keluar dan hasil dari pengerjaan kita sudah lengkap dari
berbagai penilaian yang terdapat pada assesment tersebut.
➢ Meningkatkan motivasi siswa, dengan adanya assesment siswa akan lebih termotivasi
karena assesment yang digunakan menggunakan alat dan media terkini, sehingga lebih
menarik minat dan perhatian baik untuk siswa itu sendiri maupun untuk siswa yang belum
merasakan kegiatan assesment tersebut.

2) Kelemahan Asesmen Alternatif


➢ Membutuhkan banyak waktu, dalam pelaksanaan assesment setidaknya membutuhkan
beberapa langkah dan tahap dalam pelaksanaanya. Seperti ada pelatihan dulu, lalu glady,
dan baru ke pelaksanaan. Assesment tersebut membutuhkan banyak waktu juga apa lagi
jika media yang digunakan kurang. Siswa akan bergantian menggunakannya tidak dalam
waktu yang sama serta akan dibagi-bagi ke dalam ruangan. Jadi mungkin siswa yang
biasanya sekelas tidak akan mendapatkan ruangan yang sama jika medianya kurang.

Anda mungkin juga menyukai