(1) Tahap enaktif; dalam tahap ini peserta didik di dalam belajarnya menggunakan atau
memanipulasi obyek-obyek secara langsung.
(2) Tahap ikonik; pada tahap ini menyatakan bahwa kegiatan anak-anak mulai
menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek-objek. Dalam tahap ini,
peserta didik tidak memanipulasi langsung objek-objek, melainkan sudah dapat
memanipulasi dengan menggunakan gambaran dari objek. Pengetahuan disajikan oleh
sekumpulan gambar- gambar yang mewakili suatu konsep.
(3) Tahap simbolik; tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak
ada lagi kaitannya dengan objek-objek. Anak mencapai transisi dari penggunaan
penyajian ikonik ke penggunaan penyajian simbolik yang didasarkan pada sistem
berpikir abstrak dan lebih fleksibel. Dalam penyajian suatu pengetahuan akan
dihubungkan dengan sejumlah informasi yang dapat disimpan dalam pikiran dan diproses
untuk mencapai pemahaman.
Sejalan dengan pernyataan di atas, maka untuk mengajar sesuatu tidak usah ditunggu
sampai anak mancapai tahap perkembangan tertentu. Yang penting bahan pelajaran
harus ditata dengan baik maka dapat diberikan padanya. Dengan lain perkataan
perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan jalan mengatur bahan yang akan
dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral
dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasar sampai
Perguruan tinggi disesuaikan dengan tingkap perkembangan kognitif mereka. Cara belajar
yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui
proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (discovery learning).
Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas (Burner, Ausubel, dan gagne), ternyata teori
kognitif melibatkan hal-hal mental atau pemikiran seseorang individu. Teori ini ada
kaitan dengan ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Sesuatu pengetahuan yang
diperolehi melalui pengalaman atau pendidikan formal akan disimpan dan disusun melalui
proses pengumpulan pengetahuan supaya dapat digunakan kemudian.
Penerapan model kognitif dalam pembelajaran:
Belajar Karakteristik Teori Penerapan Dalam pembelajaran
Kognitif Model ini sangat 1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Bruner membebaskan peserta 2. Memilih materi pelajaran
didik untuk belajar 3. Menentukan topik-topik yang akan dipeserta
sendiri. Teori ini didiki
mengarahkan peserta 4. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi
didik untuk belajar secara dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik
discovery learning. untuk bahan belajar
5. Mengatur topik peserta didik dari konsep
yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari
yang sederhana ke kompleks
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
REFERENSI
Dwijandono dan Sri Esti Wuryani. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Depdikbud. Ratna Wilis Dahar, 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.