Anda di halaman 1dari 11

OM SWASTIASTU

PENGELOLAAN LABORATORIUM
PENGUKURAN BESARAN DAN PENULISAN ANKA PENTING

OLEH :
Ni Made Dwi Andayani
1913021031
Ruhul
19130210
BESARAN & SATUAN

BESARAN
sesuatu yang memiliki nilai, dimana besaran dapat dinyatakan
dengan angka ataupun data yang diperoleh melalui percobaan,
pengamatan, dan pengkuran.

SATUAN
acuan yang digunakan dalam pengukuran atau pembanding dalam
suatu pengukuran besaran.
 Besaran pokok   Besaran turunan adalah
 besaran dasar yang terbentuk sesuai sistem besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran
pengukuran dasar. berdasarkan hasil pertemuan pokok. Satuan dari besaran turunan tergantung pada
panitia internasional ditetapkan tujuh besaran  satuan besaran pokok.
sebagai dasar dan menjadi sistem satuan
Internasional yang disingkat SI.
Dimensi dapat didefenisikan sebagai suatu besaran yang menunjukan cara
besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Dimensi besaran pokok dinyatakan
dalam huruf (ditulis huruf besar) dan diberi kurung persegi

No Besaran turunan Dimensi

Nama Besaran Simbol Besaran Nama Satuan Dimensi

1 Kecepatan v Meter/sekon [ L ] [ T ]-1


2 Percepatan a Meter/sekon2 [ L ] [ T ]-2
3 Massa jenis ρ Kilogram/meter3 [ M ] [ L ]-3
4 Energi E Joule [ M ] [ L ]2 [ T ]-2
5 Tekanan p Pascal [ M ] [ L ]1 [ T ]-2
6 daya P Watt [ M ] [ L ]2 [ T ]-3
7 Luas A Meter2 [ L ]2
 Penerapan dimensi dapat mempermudah dalam beberapa hal yakni :
 a.  Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.
Dua besaran fisis hanya setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama dan keduanya termasuk
besaran skalar atau keduanya termasuk besaran vektor.
 b. Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar
 c. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan
besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
  
 Contoh soal:
 Buktikan bahwa usaha dan energi adalah dua besaran skalar yang sama!
 Jawab:
 ·       Usaha (W)         = F s
                       = kg m/s2 m
                       = [M] [L]2 [T]-2
 ·        Energi                =  m v 2
                               = kg  m2/s2  
                       = [M] [L]2 [T]-2
 maka dari contoh tersebut dapat dibuktikan besaran usaha dan besaran energi merupakan
suatu besaran yang setara
ALAT UKUR DALAM FISIKA
 Jangka sorong ampere meter

 Micrometer sekrup barometer

 Neraca lux meter


HASIL PENGUKURAN DAN
ANGKA PENTING
 Pengukuran adalah penentuan besaran, baik dimensi, atau 
kapasitas, suatu benda atau objek dengan suatu standar atau 
satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian
angka tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan
atau tetapan yang jelas dan disepakati

 Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil


pengukuran. Angka penting terdiri dari atas angka pasti
dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan alat
ukur yang digunakan.
Aturan Angka PentingDalam perkalian
penjumlahan dan
pengurangan angka dan pembagian
Kaidah 0 penting
hasil operasi dinyatakan dalam
Angka yang bukan nol adalah angka hasil dinyatakan memiliki 1 angka jumlah angka penting yang paling
penting, perkiraan dan 1 angka yang
sedikit sebagaimana banyaknya
misal : 14569 = 5 angka meragukan.
angka penting dari bilangan-
penting, 2546 = 4 angka penting 1,425 + 2,56 = 3,985 dan hasilnya bilangan yang dioperasikan.
Angka nol di sebelah kanan tanda ditulis sebagai 3,99. Hasilnya harus dibulatkan hingga
desimal dan tidak diapit bukan angka (I) 25,340 + 5,465 + 0,322 = 31,127 jumlah angka penting sama dengan
nol bukan angka penting, ditulis sebagai 31,127 (5 angka jumlah angka penting berdasarkan
25,00 = 2 angka penting penting) faktor yang paling kecil jumlah
25,000 = 2 angka penting (II) 58,0 + 0,0038 + 0,00001 =
angka pentingnya.
2500  = 4 angka penting 58,00281 ditulis menjadi 58,0
(mengapa ? sebab tidak ada tanda (III) 4,20 + 1,6523 + 0,015 = 5,8673
desimalnya) ditulis menjadi 5,87 1,25 x 6,4 =
2500,00 = 4 angka penting (IV) 415,5 + 3,64 + 0,238 = 419,378 Angka 1,25 mengandung tiga angka
ditulis menjadi 419,4 penting
Angka nol yang terletak di sebelah
kiri angka bukan nol atau setelah Pada  contoh (I) ditulis tetap karena Angka 6,4 mengandung dua angka
tanda desimal bukan angka penting. kesemua unsur memiliki angka yang penting
0,00556   = 3 angka penting berada di belakang tanda desimal Angka penting paling sedikit yaitu
0,035005  = 5 angka penting jumlahnya sama. dua maka hasil perkaliannya harus
(karena angka nol diapit oleh angka (II) ditulis menjadi 58,0 karena mengandung dua angka penting.
bukan nol) mengikuti angka penting terakhir aalah Berdasarkan perhitungan dengan
0,00006500 = 4 angka penting angka yang diragukan kepastiannya. kalkulator hasilnya 8
(III) ditulis menjadi 5,87 karena Jika ditulis dengan dua angka
Angka nol yang berada di antara mengikuti aturan angka penting
angka bukan nol termasuk angka penting maka 8 ditulis sebagai 8,0
terakhir ialah angka yang diragukan
penting. kepastiannya. Hal yang sama juga
0,005006 = 4 angka penting ditulis sebagaimana contoh (IV). 
Penulisan hasil angka penting
Soal 1 Soal 2 Soal 3
Hasil pengukuran ketebalan benda adalah 1,0 : 3,0 = …. ? 
Besarnya hasil pengukuran dari …
jangka sorong tersebut adalah… (angka penting paling sedikit
ada 2 AP)
Dengan menggunakan
kalkulator maka hasilnya
Garis di sebelah kiri merupakan skala adalah 0,3333333333…
utama dan garis di sebelah kanan
merupakan skala tambahan. Mikrometer mnurut kaidah pembulatan
skrup menggunakan satuan milimeter sesuai angka penting
Skala utama = 3,1 cm (mm). Jarak antara tiap garis pada skala
dibulatkan menjadi 2 angka
utama = 1 mm.
Nonius berskala = 9 x 0,01 = Hasil pengukuran menggunakan penting sesuai jumlah palin
0,09 cm mikrometer skrup = skala utama + skala
sedikit dari bilangan yang
mempunyai ketebalan = 3,1 cm tambahan.
Skala utama = 2 mm dioperasikan :
+ 0,09 cm = 3,19 cm Garis pada skala tambahan yang
berhimpit dengan garis tengah pada skala 1,0 : 3,0 = 0,33 (dua angka 
utama adalah garis ke-37 karenanya skala penting, yakni 3 dan 3)
tambahan = 37 x 0,01 mm = 0,37 mm.
(0,01 mm merupakan batas ketelitian dari
mikrometer skrup).
Jadi hasil pengukuran menggunakan
mikrometer skrup adalah 2 mm + 0,37
mm = 2,37 mm.
Om Santi,santi, Santi Om

Anda mungkin juga menyukai