Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM VIRTUAL

LABORATORIUM FISIKA 4

Menentukan e/m Berdasarkan Percobaan Muatan Partikel Yang Bergerak


Melintasi Medan Magnet Menggunakan Media OPhysics: Interactive Physics
Simulations.

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rai Sujanem, M.Si

Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, S.Pd.,M.Pd.


OLEH :
I Gede Yudi Pratama (1813021009)
Aisyah Luthfi Wardani (1813021010)
(V A)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
A. Judul Praktikum
“Menentukan e/m Berdasarkan Percobaan Muatan Partikel Yang
Bergerak Melintasi Medan Magnet Menggunakan Media OPhysics:
Interactive Physics Simulations”
B. Tujuan Praktikum
Menentukan nilai kontanta e/m pada percobaan Muatan Partikel yang
bergerak melintasi medan magnet
C. Dasar Teori
Hingga abad ke-19 hubungan antara listrik dengan manetisme belum
diketahui pada saat Hans Christian Oesterd menemukan bahwa arus listrik
mempengaruhi jarum kompas. Kemudian percobaan berikutnya dilakukan
oleh Andre Marie Ampere menunjukkan bahwa arus listrik menarik serpihan
besi dan bahwa arus sejajar akan saling tarik menarik. Ampere menyatakan
bahwa sumber dasar medan magnet bukanlah kutub magnet melainkan arus
listrik (Siswanto, Susantini, & Jatmiko, 2018). Kemudian, ampere
menyimpulkan bahwa magnetisme magnet permanen diakibatkan oleh
penyearahan simpal arus molekular di dalam suatu bahan. Sekarang kita
ketahui bahwa simpal arus ini sebagian terjadi akibat gerak elektron dalam
atom atau sebagian lagi akibat putaran elektron, sifat mekanis-kuantum dari
elektron. Seperti gaya listrik, kita menganggap gaya magnetik itu dipindahkan
oleh sesuatu, yakni medan magnetik. Muatan yang bergerak menghasilkan
medan magnetik, dan medan ini selanjutnya mengerahkan suatu gaya pada
muatan bergerak lainnya
Pada tahun 1897 J.J Thomson melakukan percobaan yang menunjukan
bahwa sinar dalam tabung katoda dapat dibelokan oleh medan listrik dan
medan magnetik sehingga dapat diketahui bahwa sinar tersebut mengandung
partikel-partikel yang bermuatan listrik (Latif, 2017). Dengan mengukur
besarnya penyimpangan partikel sinar yang disebabkan oleh medan listrik dan
medan magnetik ini, Thomson dapat menunjukan bahwa semua partikel
memiliki perbandingan muatan terhadap massa (e/m) relatif sama. Ia juga
menunjukan bahwa partikel dengan perbandingan muatan terhadap massa ini
dapat diperoleh dengan menggunakan sembarang bahan untuk katodanya.
Partikel yang terkandung dalam sinar ini, sekarang disebut elektron
dan merupakan bahan dasar seluruh materi. Prinsip yang digunakan Thomson
dalam melakukan pengukuran ini adalah  jika suatu muatan elektron bergerak
di dalam ruang yang berada di bawah pengaruh medan magnet atau medan
listrik maka muatan tersebut akan mengalami gaya sehingga pergerakan
elektron akan menyimpang. Adanya gejala fisis ini dipertimbangkan sebagai
pergerakan muatan elektron didalam medan magnet maupun medan listrik
persis seperti partikel yang dilemparkan horizontal didalam medan gravitasi
bumi. Sistem yang digunakan terdiri dari sebuah tabung katode dan kumparan
yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan ini disebut
kumparan Helmholtz yang digunakan untuk menghilangkan medan magnetik
bumi dan untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang
sempit dan terbatas.

Gambar 1. Set Alat Percobaan Thompson


Sumber: http://ayosemangatnugas.blogspot.com/2017/11/percobaan-thomson-menentukan-nilai.html

Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan berpijar karena
tumbukan elektron-elektron didalamnya sehingga dapat menyebabkan
elektron dari katoda tersebut loncat dari katoda dan memasuki daerah medan
magnet dari kumparan yang dialiri arus listrik. Pada saat katoda dialiri arus
listrik maka terjadi emisi termionik. Emisi partikel-partikel bermuatan seperti
elektron dari permukaan suatu penghantar karena suhu tinggi. Emisi ini terjadi
karena elekton atau ion-ion di dalam penghantar itu mempunyai energi kinetik
yang cukup besarnya untuk melepaskan diri dari ikatan permukaan zat. Jika
arah kecepatan elektron tersebut tegak lurus dengan arah medan magnet, maka
elektron tersebut akan bergerak melingkar di dalam tabung katoda. Gaya
magnetic memberikan gaya sentripetal yang diperlukan agar terjadi gerak
melingkar.
Gambar 2. Pelpasan elektron dari katoda ke anoda
Sumber: https://123dok.com/document/y62235gz-laporan-praktikum-fisika-modern-penentua.html

Filamen panas akan melepaskan elektron-elektron katoda, dan ketika


diberikan beda potensial maka elektron-elektron bergerak dipercepat menuju
anoda . Elektron dengan masa m dan muatan e, setelah dipercepat dengan
beda potensial Va akan bergerak dengan kecepatan sebesar V sehingga energi
potensial diubah menjadi energi kinetic sebesar:
1 2 e v2
m v =eV → =
2 m 2V

Gambar 3. elektron bergerak dalam medan magnet B


Sumber: https://123dok.com/document/y62235gz-laporan-praktikum-fisika-modern-penentua.html

Bila elektron bergerak dengan kecepatan v berada di dalam medan


magnet B, maka elektron tersebut akan mengalami gaya Lorentz (seperti
tampak pada gambar 2) sebesar:

F=evB

Gaya Lorentz ini menyebabkan elektron bergerak melingkar, dengan


gaya sentripetal yang bekerja padanya, sehingga:

m v2
=evB
r
Atau

e 2V
=
m ( Br )2

Keterangan :
e= muatan elektron (C)
m=massa elektron (kg)
V=Beda potensial pemercepat (volt)
B= kuat medan magnet (tesla)
r=jari-jari lintasan elektron (m)
Besarnya medan magnet di sekitar sumbu sepasang kumparan
helmhotz adalah:

N μ0 I
B= 3
5
( )R
4
2

Sehingga, didapatkan persamaan baru untuk e/m yaitu


( (Sudiatmika, 2015):

5 32
e v
= =
4
2V r ()
m Br ( NμIR )2

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah sesuatu yang nilainya sudah ditentukan atau
ditetapkan, dimana nilai ini dapat mempengaruhi nilai lainnya atau dapat
juga dikatakan bahwa nilai dari variabel ini diubah-ubah, dimana variabel
ini menjadi penyebab dalam percobaan. Adapun variabel bebas dari
percobaan ini yaitu:
- Kecepatan elektron bergerak ( v )
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung variabel bebas
atau nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Mudahnya, variabel terikat
adalah variabel yang sedang kita observasi. Adapun variabel terikat dari
percobaan ini yaitu:
- Radius lintasan elektron (r )
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang nilainya sebagai pengontrol variabel
terikat bebas selama percobaan dilakukan. Variabel kontrol, nilainya
dibuat sama untuk semua perlakuan. Singkatnya variabel kontrol
merupakan variabel pembanding terhadap variabel yang di uji. Adapun
variabel kontrol pada percobaan ini yaitu:
- Medan Magnet ( B)

E. Alat dan Bahan

Kotak Dialog Medan


Variabel Magnet

Gambar 4. Simulator Interferometer


Sumber: https://ophysics.com/em7.html

Tabel 1. Alat dan Bahan


Nama Gambar Fungsi
Penggeser Mengatur
untuk besar
menyesuai muatan
kan massa
partikel.
Penggeser Mengatur
untuk kecepatan
menyesuai muatan
kan yang
kecepatan digunakan
awal.
Penggeser Mengatur
untuk jenis
menyesuai muatan
kan
muatan..
Penggeser Mengatur
untuk besar dan
menyesuai arah
kan medan
kekuatan magnet
medan
magnet.
Simulasi Untuk
Medan menampil
magnet. kan
simulasi
elektron
yang
bergerak
dalam
medan
magent
sehingga
kita dapat
menentuk
an
perbandin
gan e/m
Tombol
Start dan
Reset

Tombol
Clear
Trace

Tombol
Show
Radius
F. Tatalaksana Praktikum
Tabel 2. Tatalaksana Praktikum

No Keterangan Gambar

1 Membuka software OPhysics:


Interactive Physics
Simulations untuk melakukan
percobaan pada link :
https://ophysics.com/em7.ht
ml

2 Mengatur jenis muatan pada


variabel “charge”

3 Mengatur besar muatan pada


variabel “mass”

4 Mengatur kecepatan muatan


pada variabel “velocity”

5 Menetapkan besar dan arah


medan magnet pada variabel
“Magnetic Field Strength”

6 Memulai percobaan dengan


menekan tombol “start”
7 Mencatat Nilai variabel-
variabel yang ditentukan tadi.

8 Mengulangi langkah 5 sampai


8 sebanyak 5 kali

G. Teknik Analisis Data


1. Menghitung besarnya e/m pada percobaan menggunakan persamaan
( (Sudiatmika, 2015) (Nayiroh, 2017))
e v
=
m Br

2. Menghitung e/m rata-rata

Mengacu pada buku Laboratorium 1 (Rapi, 2017) dan buku


Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 4 (Sudiatmika, 2015) maka, e/m
rata-rata dapat dicari dengan menggunakan persamaan:

e ∑ e/m
( )
m
= ❑

3. Menghitung deviasi standar dari e/m atau ketidak pastian


pengukuran e/m
Mengacu pada buku Laboratorum 1 (Rapi, 2017) dan buku
Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 4 (Sudiatmika, 2015) maka,
deviasa standar panjang gelombang dapat dicari menggunakan persamaan:
Δ e/m= √ ❑

4. Menghitung KR e/m pada percobaan


Mengacu pada buku Laboratorum 1 (Rapi, 2017) maka, Kesalahan
Relatif dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
Δ e /m
KR=
| | ( e/m )
× 100 %
H. Data Hasil Percobaan

Tabel 3. Tabel Data Hasil Pengamatan Untuk Kuat Medan Magnet Tetap

v Jari-jari
N B lintasan Dokumentasi
o 8 (T) (mm)
( x 10 m/s ¿

1 7,5 6,3 3,69

2 8 6,3 3,4

3 8,5 6,3 3,24


4 9 6,3 3,14

5 9,5 6,3 3,09

I. Analisis Data
1. Menghitung besarnya e/m
▶ Percobaan 1
e v
=
m Br

e
=
(7,5 ×10 ms )
8

m ( 6,3 T ) ( 3,69 ×10−3 m )

e
=0,323× 1011 C/ Kg
m

▶ Percobaan 2
e v
=
m Br

e
=
(8,0 ×10 ms )
8

m ( 6,3 T ) ( 3,40 ×10−3 m )

e
=0,373× 1011 C/ Kg
m

▶ Percobaan 3
e v
=
m Br
e
=
(8,5 × 10 ms )
8

m ( 6,3 T ) ( 3,24 × 10−3 m )

e
=0,416× 1011 C /Kg
m

▶ Percobaan 4
e v
=
m Br

e
=
( 9,0× 10 ms )
8

m ( 6,3 T ) ( 3,14 × 10−3 m )

e
=0,455× 1011 C/ Kg
m

▶ Percobaan 5
e v
=
m Br

e
=
(9,5 ×10 ms )
8

m ( 6,3 T ) ( 3,09 ×10−3 m )

e
=0,488× 1011 C /Kg
m

2. Menghitung e/m rata-rata


e ∑ e/m
( )
m
= ❑

e (0,323× 1011 )+(0,373 ×1011 )+(0,416 ×1011 )+( 0,455× 1011 )+(0,488 ×10 11)
( )
m
=
5

( me )=0,411 × 10 11
C/ Kg
3. Menghitung deviasi standar dari e/m atau ketidak pastian
pengukuran e/m

e /m ( e /m−e / m ) ( e /m−e /m )2
No
1 0,323 ×1011 −0,088 ×1011 0,007744 × 1022

2 0,373 ×1011 −0,038 ×1011 0,001444 × 1022

3 0,416 ×10 11 0,005 ×1011 0,000025 ×1022

4 0,455 ×1011 0,044 × 1011 0,001936 ×10 22

5 0,488 ×1011 0,077 ×10 11 0,005929 ×1022


Σ 0,017078 ×1022

e
Δ =√❑
m

4. Menghitung KR e/m pada percobaan


e /m=((e /m) ± Δe/m)

e /m=(0,411 ×1 011 ± 0,03× 10 11)

0,03 ×1011
KR= | 0,411 × 10 |
11
× 100 %=7,3 %

J. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
e /m=¿

KR=7,3 %

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data yang sudah dilakukan


didapatkan hasil bahwa besarnya e /m=¿ dengan KR=7,3 %. Apabila
hasil ini dikomparasi dengan harga e/m secara teori maka dia memiliki
nilai yang cukup berbeda dimana untuk harga e/m secara teori yaitu
e /m=1,76 ×1011 C / Kg. Kesalahan relatif pada percobaan ini pun tidak
menghasilkan nilai lebih dari 10% jadi masih dapat ditolerir. Apabila
hasil percobaan ini dikomparasi dengan percobaan lainnya dalam hal ini
kami komparasi dengan percobaan yang dilakukan oleh (Patty, Waluyo,
& Jacobus, 2015) maka hasilya juga memiliki nilai yang cukup berbeda
dengan hasil e/m pada percobaan yang dilakukan yaitu 1,602× 1011 C /Kg .
Hal ini terjadi dikarenakan terdapat kesalahan-kesalahan yang terjadi saat
praktikum yang mungkin terjadi, diantaranya:

a) Kesalahan umum. Adalah kesalahan praktikan dalam


melakukan praktikum seperti kesalahan dalam pembacaan
atau penggunaan instrumen seperti kesalahan dalam
menafsirkan variabel-variabel yang ada pada simulator

b) Kesalahan sistematis. Adalah kesalahan yang disebabkan


oleh instrumen itu sendiri seperti pemilihan nilai yang
kurang bisa dipilih secara detail. Selain itu, kesalahan ini
bisa juga disebabkan oleh lingkungan sekitar, mungkn
termasuk didalamnya gangguan jaringan atau server yang
hilang.

c) Kesalahan acak. Adalah kesalahan yang tidak diketahui apa


penyebabnya tapi memiliki pengarus besar pada Hasil
praktikum.
K. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum serta analisis data yang sudah dilakukan


didapatkan hasil nilai e /m=¿ dengan KR=7,3 %. Hasil ini memiliki nilai
yang cukup berbeda dengan harga e/m secara teori yaitu 1,76 ×1011 C / Kg
.

2. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu, apabila praktikum sejenis
dilakukan maka sang praktikan bisa lebih hati-hati lagi dalam menafsirkan
variabel. Serta lebih matang menetapkan teknik analisis data sehingga,
antara data yang diambil sesuai dengan teknik analisis data yang
digunakan begitupula dalam memutuskan variabel-variabel mana saja
yang menjadi variabel kontrol bebas dan terikat. Sang praktikan juga
dapat menentukan besarnya nilai e/m dengan menggunakan persamaan
lain tergantung pemilihan variabel manakah yang dicari dan divariasi.
DAFTAR PUSTAKA

Latif, A. (2017). Slide Player . Retrieved from SlidePlayer.info Inc:


https://slideplayer.info/slide/11944847/

Nayiroh, N. (2017). Fisika Modern. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Patty, E. N., Waluyo, E., & Jacobus, L. (2015, Januari). Pengukuran e/m elektron
Menggunakan Tabung Televisi (TV) dan Kumparan Helmholtz. Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA, 1(1), 148-165. Retrieved 11 10, 2020

Rapi, N. K. (2017). Laboratorium Fisika 1 . Depok: PT RajaGrafindo.

Siswanto, J., Susantini, E., & Jatmiko, B. (2018). Fisika Dasar Seri: Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan . Semarang : UPGRIS Press.

Sudiatmika, A. R. (2015). Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 4. Singaraja: Universitas


Pendidikan Ganesha .

Anda mungkin juga menyukai