Anda di halaman 1dari 4

Pembelajaran Berdasarkan Teori Kognitf

Oleh : Vanessa Anta SalsaBiila


Nim : 170412617619

A. Penjelasan
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya. Model belajar kognitif mrngatakan bahwa tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya. Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses
pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan
memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia
ditekankan pada proses internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi.
Teori belajar kognitif dibagi beberapa macam, yaitu:
1. Teori Belajar Pengolahan Informasi
Belajar merupakan peristiwa pengolahan informasi pada computer. Informasi
itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja.
Kebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena informasi di dalam memori jangka pendek
tidak pernah ditransfer ke memori jangka panjang. Tapi itu terjadi karena seseorang
kehilangan kemampuannya dalam mengingat informasi yang telah ada di
dalam memori jangka panjang. Bisa juga karena interferensi, yaitu terjadi apabila
informasi bercampur dengan atau tergeser oleh informasi lain.
2. Teori belajar Kontruktivisme
Teori pembelajaran yang mengkontruksikan makna atas informasi dari
masukan yang masuk kedalam otak. Peserta didik harus menemukan dan
mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri, Peserta didik
sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan
prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah
dianggap tidak bisa digunakan lagi, Peserta didik mengkontruksikan pengetahuannya
sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.
Ada bebrapa Teori Kontruktivisme yang menetapkan 4 asumsi tentan belajar, yaitu:
a. Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terlibat dalam
belajar aktif.
b. Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang membuat
representasi atas kegitannya sendiri.
c. Pengetahuan secara sosial dikontruksikan oleh peserta didik yang menyampaikan
maknanya kepada orang lain.
d. Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh peserta didik yang mencoba
menjelaskan obyek yang tidak dipahaminya.
Dapat diketahui bahwa teori belajar kognitif dibagi menjadi dua yaitu Teori belajar
pengolahan informasi dan Teori belajar kontruktivisme.
B. Pembelajaran Kognitif Menurut Beberapa Pakar Teori
1. Teori Belajar Piaget
Menurut Piaget setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahap
yang teratur. Pada satu tahap perkembangan tertentu akan muncul skema atau struktur
tertentu yang keberhasilannya pada setiap tahap amat bergantung pada tahap
sebelumnya.
2. Teori Belajar Van Hiele
Menurut Van Hiele, tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu waktu, materi
pengajaran dan metode pengajaran yang diterapkan, jika ditata secara terpadu akan
dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tingkatan berpikir yang lebih
tinggi.
Van Hiele menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan berpikir dalam belajar
geometri yaitu;
a. Tahap Pengenalan
Dalam tahap ini anak mulai belajar mengenali suatu bentuk geometri secara
keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk
geometri yang dilihatnya itu.
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini anak sudah mulai dapat mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda
geomeri yang diamatinya. Ia sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat
pada benda geometri tersebut.
c. Tahap Penurutan
Pada tahap ini anak telah mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, yang dikenal
dengan sebutan berpikir deduktif, namun kemapuan ini belum berkembang secara
penuh. Pada tahap ini anak telah mulai mampu mengurutkan.
d. Tahap Deduksi
Dalam tahap ini anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yakni
penarikan kesimpulan dari hal-hal yang umum menuju hal-hal yang bersifat khusus.
Mereka juga telah mengerti peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan, di samping
unsur-unsur yang telah didefinisiskan.
e. Tahap Akurasi
Dalam tahap ini anak telah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-
prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi merupakan tahap
berpikir yang tinggi, rumit dan kompleks. Oleh karena itu tidak mengherankan jika
tidak semua anak, meskipun sudah duduk dibangku sekolah lanjutan atas, masih
belum sampai pada tahap berpikir ini.

3. Teori Berdasarkan Jarome Bruner


Menurut Bruner untuk mengajarkan sesuatu tidak usah menunggu anak untuk
mencapai tahap perkembangan tertentu. Yang terpenting bahan pelajaran harus ditata
dengan baik maka dapat diberikan padanya. Dengan kata lain, perkembangan
kogniitif seeseorang dapat ditingkatkan dengan jalan mengatur bahan yang akan
dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat perkembangaannya. Cara
belajar yang terbaik menurut Bruner adalah dengan memahami konsep, arti dan
hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan (Free
Discovery Learning).
Discoveri learningnya Bruner dapar dikemukakan sebagai berikut:

4. Teori Belajar Bermakna Ausubel


Menurut Ausubel ada dua jenis pengertian belajar bermakna, yaitu:
a. Belajar bermakna
b. Belajar menghafal

Belajar bermakna adalah suatu proses belajar di mana informasi baru


dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang
belajar. Sedangkan belajar menghafal adalah siswa berusaha menerima dan
menguasai bahan yang diberikan oleh guru atau yang dibaca tanpa makna.
Oleh karena itu belajar dengan prestasi hafalan saja tidak dianggap sebagai
belajar bermakna. Maka, menurut Ausubel supaya proses belajar siswa menghasilkan
sesuatu yang bermakna, tidak harus siswa menemukan sendiri semuanya.

5.
DAFTAR PUSTAKA

http://artikel-izmi.blogspot.co.id/2017/02/teori-pembelajaran-kognitif-dan.html

http://kumpulanartikelmahasiswa.blogspot.co.id/2014/10/teori-belajar-kognitif.html

http://www.academia.edu/10528327/TEORI_PEMBELAJARAN_KOGNITIF

http://aristwn.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/3/2014/09/Teori-Belajar-
Kognitif.pdf

Anda mungkin juga menyukai