Teori belajar behavioristik merupakan perubahan perilaku seseorang yang dapat diamati, diukur, dan dapat dinilai secara konkret. Ciri-Ciri Teori Behavioristik 1. Bersifat mekanistis 2. Menekankan peranan lingkungan 3. Menekankan pentingnya latihan 4. Mementingkan mekanisme hasil belajar Tokoh-Tokoh Teori Belajar Behavioristik 1. Thorndike Teori behavioristik merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. 2. Clark Hull Teori behavioristik merupakan kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis itu penting serta menempati posisi central dalam seluruh kegiatan manusia. 3. Watson Teori behavioristik merupakan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon. 4. Edwin Guthrie Guthrie percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. 5. Ivan pavlov Teori behavioristik yakni individu dapat di kendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang di inginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia di kendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar darinya. Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Behavioristik a. Kelebihan Teori Behavioristik 1. Model Behavioristik sangat cocok untuk pemerolehan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga, dan sebagainya. 2. Teori behavioristik juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian. b. Kekurangan Teori Behavioristik 1) Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), yang bersifat mekanistik dan hanya berorientasi hasil yang dapat diamati dan di ukur. Sehingga ketelitian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting untuk menerapkan kondisi behavioristik 2) Penerapan metode ini yang salah akan mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah guru melatih serta menentukan apa yang harus dilakukan oleh murid dan murid di pandang pasif. 3) Murid hanya mendengarkan dengan penjelaskan dari guru dan menghafalkan apa yang di dengar dan di pandang sebagai belajar yang efektif. 4) Penggunaan hukuman yang sangat di hindari oleh para tokoh behavioristik yang dianggap metode ini paling efektif untuk menertibkan siswa. 2. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK Teori belajar konstruktivistik yaitu, belajar merupakan pembentukan pengetahuan, kegiatan berfikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, selain itu juga, pembelajaran dikatakan berhasil jika peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan yang diperoleh menjadi pengetahuan baru yang lebih bermakna. Tokoh dalam teori Konstruktivisme: 1. John Dewey Bahwa belajar bergantung pada pengalaman dan minat siswa sendiri, serta topik dalam kurikulum harus saling terintegrasi bukan terpisah atau tidak mempunyai keterkaitan satu sama lain. 2. Jean Piaget Bahwa pengetahuan yang diperoleh seorang anak merupakan hasil dari konstruksi pengetahuan awal yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang baru diperolehnya melalui 2 cara yaitu: a. Asimilasi yaitu integrasi konsep yang merupakan tambahan atau penyempurnaan dari konsep awal yang dimiliki. b. Akomodasi terbentuknya konsep baru pada anak karena konsep awal tidak sesuai dengan pengalaman baru yang diperolehnya. 3. Lev Vygotsky Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky yaitu: a. Zone of Proximal Development (ZPD) Kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman yang lebih mampu b. Scaffolding Pemberian bantuan kepada siswa selama tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Kelebihan dan kekurangan teori belajar konstruktivistik a. Kelebihan teori belajar konstruktivistik 1. Berpikir: Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan. 2. Paham: Oleh karena murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. 3. Ingat: Karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. melalui pendekatan ini, murid membina sendiri kefahaman mereka, serta murid lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru. 4. Kecerdasan sosial: Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru. 5. Senang: Oleh karena mereka terlibat secara terus, mereka paham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan sehat, maka mereka akan terasa senang belajar dalam membina pengetahuan baru. b. Kekurangan teori belajar konstruktivistik Kekurangan teori ini dalam peran seorang guru sebagai pendidik masih kurang mendukung.
3. TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK
teori belajar kognitif merupakan pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman yang di miliki peserta didik. a. Teori pembelajaran kognitif menurut piaget Menurut piaget, individu berkembang menuju kedewasaan maka ia akan mengalami adaptasi dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan kualitatif dalam struktur kognitifnya. Proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu: 1. Asimilasi 2. Akomodasi 3. Equilibrasi b. Tahapan-Tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget: 1. Tahapan Sensori Motor (0-2th) Usia 2th pertama anak dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat, meraba atau memegang, mengecap, mencium dan menggerakkan. Anak tersebut mengetahui bahwa perilaku yang tertentu menimbulkan akibat tertentu juga bagi dirinya. 2. Tahapan Pra-Operasional (2-7th) Pada tahap ini telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana. 3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th) Dalam tahap ini anak sudah mengembangkan pikiran logis. Dalam upaya memahami lingkungan sekitarnya anak tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datangnya dari panca indra 4. Tahapan Operasi Formal (11-5th) Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak yaitu berpikir mengenai gagasan. Anak dengan opersai formal ini sudah dapat memikirkan beberapa alternatif pemecahan suatu masalah. Kelebihan dan kekurangan teori pembelajaran kognitivistik a. Kelebihan teori kognitivistik 1) Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah. 2) Dapat meningkatkan motivasi 3) Membantu peserta didik untuk memahami bahan belajar dengan lebih mudah. b. Kekurangan teori kognitivistik 1) Keberhasilan pembelajaran didasarkan pada kemampuan peserta didik. 2) Pendidik dituntut mengikuti keaktifan peserta didiknya. 3) Fasilitas harus mendukung. 4. TEORI BELAJAR SIBERNETIK Teori belajar sibernetik yaitu belajar merupakan proses pengolahan informasi, Pemrosesan informasi dalam ingatan yang dimulai dari proses penyandian informasi (encoding) dan diikuti dengan penyimpanan informasi (storage) kemudian diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrievel) Teori belajar menurut beberapa tokoh aliran sibernetik Teori belajar menurut Landa Menurut Landa, ada dua macam proses berfikir, yaitu: 1. Proses berpikir algoritmik: proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu. 2. Cara berfikir heuristik: cara berpikir devergen, menuju ke beberapa target sekaligus. Teori belajar menurut Pask dan Scott Menurut Pask dan Scott, cara berpikir ada 2, yaitu: 1. Pendekatan serialis sama seperti pendekatan algoritmik 2. Cara berpikir menyeluruh (wholist) adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan dan langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi. Kelebihan dan kekurangan teori belajar sibernetik a. Kelebihan teori belajar sibernetik 1. Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol. 2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis. 3. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap. 4. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai. 5. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya. 6. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu. 7. Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah di capai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan. b. Kekurangan teori belajar sibernetik Terlalu menekankan pada sistem informasi yang di pelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar.
5. TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Teori ini berpendapat bahwa proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini sangat menekankan pada pentingnya isi dan proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang ideal. Tokoh-tokoh teori belajar humanistik 1) Pandangan Kolb mengenai belajar, yang teorinya terkenal ada empat tahap belajar, diantaranya: Tahap pengalaman konkret, tahap pengamatan aktif dan reflektif, tahap konseptualisasi, tahap eksperimentasi aktif 2) Pandangan Honey dan Mumford terhadap belajar yakni membagi orang yang belajar kedalam empat macam atau golongan, diantaranya: Kelompok aktifis, kelompok reflektor, kelompok teoris dan kelompok pragmatis. 3) Pandangan Habernas terhadap teori belajar ada tiga macam tipe belajar, yaitu: Belajar teknis (technical learning), belajar praktis (practical learning) dan belajar emansipatoris. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Humanistik a. Kelebihan Teori Belajar Humanistik 1). Sangat menghargai karakteristik dan potensi manusia 2). Siswa mempunyai kebebasan dalam mengembangkan potensi diri tanpa ada tekanan dari pihak manapun. b. Kekurangan Teori Belajar Humanistik 1) karakter manusia tidak akan terbentuk sesuai dengan tujuan pembelajaran, karena humanistik menganggap bahwa potensi manusia adalah punya keinginan untuk belajar. 2) Apabila tidak diperlakukan pembimbingan dari guru kepada siswanya secara baik, Pembelajaran yang bebas akan menibulkan motivasi yang bebas pula, apalagi siswa yang masih usia sekolah dasar