Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

Psikologi Pendidikan
(GSD 19212)

Oleh:
Nur Efendi
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori koqnitif
Behavioristik
1. Pengertian Pembelajaran Menurut Teori Kognitif
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kognitif? Pembelajaran kognitif adalah
gaya belajar aktif yang berfokus pada membantu Anda mempelajari cara
memaksimalkan potensi otak Anda. Ini memudahkan peserta didik untuk
menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang ada sehingga
memperdalam memori dan kapasitas retensi mereka.
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga
individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif ini erat sekali
dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika
seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.

2
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
TeoriPerkembangan
Teori Perkembangan Kognitif
Kognitif
Behavioristik Belajar
Belajar
Dalam istilah pendidikan, kognitif didefinisikan sebagai satu teori di antara teori-teori belajar yang
memahami bahwa belajar merupakan pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk
memperoleh pemahaman.
Pada teori kognitif belajar menjelaskan bahwa perkembangan kognitif belajar peserta didik dicapai
dengan bagaimana cara pengetahuan anak terbentuk. Pengetahuan anak terbentuk melalui interaksi
anak dengan dengan lingkungan. Anak terus berusaha mengeksplorasi lingkungan untuk mencari tahu
kondisi lingkungan yang ada disekitarnya, kondisi ini dikenal dengan teori konstruktivis belajar.
Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada
hasil belajar. Teori kognitif pada awalnya dikemukakan oleh Dewwy, dilanjutkan oleh Jean Piaget,
Kohlberg, Damon, Mosher, Perry dan lain-lain.
Proses belajar terjadi bila siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dia miliki dengan
pengetahuan yang baru dan Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap: a) memperhatikan stimulus yang
diberikan, b) memahami makna stimulus, dan c) menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah
dipahami (Ausubel, 1968).

3
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Behavioristik
Berbdeda dengan teori konitif lainnya, pada teori konstruktivis, Vygotsky
membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia. Sudut pandang
Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak diwarnai oleh
lingkungan sosial atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan
konstruktivis sosial (social constructivist). Tidak seperti Piaget yang beranggapan
bahwa anak secara individual aktif mengkonstruk pengetahuannya melalui
interaksi dengan lingkungannya. Piaget lebih menekannya interaksi anak dengan
lingkungan fisik. Sedikit berbeda dengan Piaget, Vygotsky beranggapan bahwa
anak mengkonstruk pengetahuannya dalam sebuah kontek sosial. Anak
mengkonstruk secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi
dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat (Brewer, 2007, p. 15)

4
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori koqnitif
Behavioristik
2. Fungsi Kognitif
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Adapun beberapa
fungsi kognitif yang perlu diketahui
a. Perhatian
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara
bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar.
b. Memori atau Daya Ingat
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik memori
atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
c. Fungsi Eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan
sesuatu yang telah direncanakan. Kondisi ini menjadikan individu terlihat bagaimana cara menyelesaikan
setiap permasalahan.

5
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori koqnitif
Behavioristik
Menurut teori kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati (Hal ini berlawanan dengan
teori behavioristik). Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan
pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.
karena setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal itu karena perkembangan
kognitifnya juga berbeda-beda. Namun demikian, ada hal-hal umum yang bisa dijadikan acuan
perkembangan kognitif pada anak. karena hal itu saya mengambil yang di antara usia remaja atau SMA.
Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan
menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak tergantung dengan manipulasi konkrit.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, contoh penerapan teori kognitif adalah guru menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka untuk saling bicara serta
diskusi dengan teman-temannya

6
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Hakikat Manusia dan Pendidikan
Behavioristik
3. Pengertian Pembelajaran Menurut Teori Behavioristik
a. Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan
perubahan perilaku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya
perubahan tingkah laku siswa ini diakibatkan oleh adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Dengan kata lain, teori belajar behavioristik atau teori
behaviorisme ini berorientasi pada perilaku yang lebih baik. Jika siswa tidak
menunjukkan perubahan setelah diberikan pelajaran, maka menurut teori ini
siswa tersebut tidak dapat dikatakan telah belajar dengan baik.

7
Penerapan
Penerapan Belajar
Belajar Berpijak
Berpijak pada
pada Teori
Teori Kognitif dan
Behavioristik dan
Teori Behavioristik
Behavioristik
Kognitif
Dalam teori belajar behavioristik, semua tingkah laku manusia dapat dilihat dan ditelusuri dari bentuk refleks.
Secara psikologi, teori belajar behavioristik dikenal sebagai sebuah teori pembelajaran yang didasarkan pada
tingkah laku yang diperoleh dari pengkondisian lingkungan. Berikut ini adalah ciri-ciri teori belajar behavioristik:
1. Teori belajar ini sangat mengutamakan pengaruh lingkungan.
2. Para penganut teori behavioristik berpendapat bahwa hasil pembelajaran berfokus pada terbentuknya perilaku
yang ingin dibentuk.
3. Teori ini lebih mementingkan pembentukan reaksi atau respon.
4. Terlihat dengan jelas teori ini bersifat mekanis . salah satu contohnya adalah jika melakukan kesalahan maka
harus meminta maaf.
5. Menganggap latihan itu adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran. Tidak mengherankan cara-cara
seperti drilling mudah sekali ditemukan di kelas-kelas yang menerapkan teori be;ajar behavioristik.

8
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori Behavioristik
Behavioristik
b. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
Guru pintar pasti tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini mengandung dua hal yang
berlawanan. Teori behavioristik tidak selalu buruk. Berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan pada teori belajar behavioristik.
1) Kelebihan Teori Behavioristik
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teori behavioristik sebagai berikut.
a.Siswa-siswa selalu dibiasakan untuk latihan dan praktik. Mereka dilatih untuk
memiliki unsur-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
b.Siswa didorong untuk untuk berpikir linier dan konvergen.
c.Siswa dengan dapat dengan mudah mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.

9
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori Behavioristik
Behavioristik
2) Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
a. Siswa sangat dibatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasinya.
b. Teori behavioristik bersifat teacher-centered atau hanya berpusat pada guru.
Siswa bersifat pasif dan hanya mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh
guru.
c. Pembelajaran menjadi kurang menyenangkan bagi siswa.
d. Siswa kadang mendapat hukuman verbal atau fisik. Hal ini tentu saja dapat
berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik. Salah satu contohnya
adalah memberi hukuman peserta didik yang melanggar aturan.
e. Tidak mengakomodir kondisi belajar yang kompleks karena hanya beracuan
pada stimulus dan respon.

10
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Teori Behavioristik
Behavioristik
C. Penerapan Teori Belajar behavioristik di Kelas
Beberapa kegiatan di kelas yang dapat dikategorikan sebagai penerapan teori belajar
behavioristik antara lain:
1. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi
sederhana sampai kompleks.
2. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.
3. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru akan
segera diperbaiki.
4. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau pembiasaan
seperti yang diinginkan.
5. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
6. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik dari
sisi positif dan negatif.

11
Penerapan Belajar Berpijak
Penerapan pada dan
Koqnitif Teori Kognitif dan
Behavioristik
Behavioristik di dalam kelas
TEORI KOGNITIF BEHAVIOROSTIK

PENGETAHUAN Secara aktif terbangun berdasarkan struktur yang Gudang respons perilaku terhadap rangsangan
telah ada pada peserta belajar lingkungan

BELAJAR Asimilasi dan akomodasi aktif dari informasi baru ke Terjadi secara pasif, melalui penyerapan
dalam struktur kognitif yang telah ada. Ditemukan pengetahuan oleh siswa yang ditingkatkan
dan dibangun oleh peserta belajar. melalui repetisi dan reinforcement positif.

MOTIVASI Intrinsik: peserta belajar menyusun tujuan atau apa Ekstrinsik: melalui reward dan hukuman
yang ingin dikuasainya dan mendorong dirinya
sendiri untuk belajar.

PEMBELAJARAN Guru memfasilitasi pembelajaran dengan Guru menyampaikan dan peserta belajar
memberikan lingkungan yang dapat mendorong menyerap informasi.
penemuan dan asimilasi atau akomodasi
pengetahuan.

12
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Penerapan
Behavioristik
d. Implikasi dari Penerapan Belajar dengan Teori Kognitif dan
Behavioristik
1) Tidak ada yang lebih baik antara satu sama lain dari kedua pendekatan
tersebut. Masalahnya adalah, apakah kita telah mengetahui kapan
menggunakan pendekatan teori kognitif dan behavioristik atau
mengombinasikan keduanya untuk satu pembelajaran, Kuncinya, ada
ditangan kita sebagai pendidik dalam memilih dan menentukan metode yang
tepat dan sesuai dengan tujuan, karakteristik peserta belajar serta kondisi lain
yang mempengaruhi itu semua.

13
Penerapan Belajar Berpijak pada Teori Kognitif dan
Penerapan
Behavioristik

2) Demikianlah bahasan singkat dari saya mengenai Perbedaan Behaviorisme dan


Kognitif yang mudah-mudahan dapat membantu pendidik dalam menentukan
sudut pandang dalam menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran yang di
hadapi.
3) Tidak hanya itu, sebenarnya teori-teori ini juga amat penting sebagai landasan
dalam merancang program pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh para
pendidik.

14

Anda mungkin juga menyukai