Teori belajar adalah suatu prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
a. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Baharudin menerangkan teori ini lebih menaruh perhatian dari pada peristiwa-peristiwa Internal. Dalam pembelajaran dengan teori pembelajaran kognitif, pembelajaran lebih berpusat pada siswa, bersifat analitis, dan lebih terfokus pada proses pembentukan pengetahuan dan penalaran. b. Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behaviorisme berorientasi pada hasil yang dapat diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara obyektif. Pendekatan ini memiliki kontribusi dalam mencapai perubahan pemikiran, perasaan dan pola perilaku bagi individu. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behaviorisme adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasarkan pada perilaku yang tampak. c. Teori Belajar Konstruktivisme Berdasarkan pada kary Piaget, konstruktivisme berbeda dari behaviorime yaitu sebagai pemikiran terstruktur secara inheren untuk mengembangkan konsep dan memperoleh bahasa. Peserta didik secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka dengan membangun struktur atau skem kognitif yang ada. Pendekatan konstruktivis melihat bahwa kegiatan disediakan untuk membangun pengetahua anak-anak saat ini dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka, dan menantang merek sehingga melalui proses akomodasi, mereka terus membuat kemajuan. d. Teori Belajar Humanistik Pengertian belajar menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikjaji oleh teori-teori belajar lainnya.