Anda di halaman 1dari 3

ANALISA BAHAN AJAR

Oleh : Suriati, S,Pdi ( TK Handayani Tolo Toa )

Sumber Analisa : Materi Vidio


“4 Teori Belajar ”

1. 3 konsep yang terdapat di dalam bahan ajar adalah sebagai berikut :


A. Teori Belajar Behaviorisme
· Teori behaviorisme merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada perubahan
tingkah laku serta sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
· 3 konsep dasar dari teori belajar behaviorisme :
1. Paham behaviorisme berkonsentrasi pada studi tentang tingkah laku yang dapat diamati
dan di ukur
2. Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa pikiran merupakan kotak hitam yang tidak
dapat diamati
3. Oleh karenanya teori ini mengabaikan proses berpikir yang terjadi dalam pikiran
· Tokoh-tokoh teori belajar dalam aliran behaviorisme ada 5 :
1. teori pengkondisian oleh Pavlov
2. teori koneksionisme oleh Thorndike
3. Teori pengkondisian operan oleh Skinner
4. Teori pembiasaan asosiasi dekat oleh Gutrie
5. Teori Kognitif social oleh Bandura
B. Teori Kognitivisme.
· Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah
kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka,
memperhatikan, menduga dan menilai. Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep
tentang pengenalan.
· 3 konsep Teori belajar dalam Aliran Kognitivisme antara lain :
- Kognitivisme didasarkan pada proses berpikir dibalik tingkah laku yang terjadi .
- Perubahan tingkah laku diobservasi dan digunakan sebagai indicator untuk mengetahui
apayang terjadi dibalik pikiran siswa
- Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, perubahan persepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk tingkah laku yang biasa diamati
- Mementingkan pembentukan struktur Kognitif.
· Tokoh-tokoh teori belajar dalam aliran kognitivisme ada 7:
- Teori perkembangan kognitif Piaget
- Teori pemrosesan informasi Gagne
- Teori Brunner
- Teori bermakna Ausubel
- Teori Dienes
- Teori belajar Van Hiele
- Teori belajar brownell dan Van Engen
C. Teori Humanisme
· Humanisme memandang bahwa belajar adalah usaha untuk memanusiakan manusia.
· Berdasarkan teori belajar humanism tujuan belajar adalah untuk memanusiakan seorang
manusia. Kegiatan belajar dianggap berhasil apabila si pelajar memahami lingkungannya dan
dirinya.
· Aplikasi teori humanisme lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik
adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran
mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.
· Pemikiran humanistic mendesak agar didalam mengajar guru harus memperhatikan minat
dan kebutuhan anak dan lebih jauh lagi dapat menciptakan lingkungan kelas yang sehat secara
social dan emosional yang ditandai dengan adanya penerimaan dan

B. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social
Kontekstualisasi dari 3 konsep diatas sesuai dengan bahan ajar pada vidio jika
dihubungkan dengan realitas social adalah Konsep yang tersaji secara jelas dan lugas mampu
menjawab semua persoalan terkait bagaimana menciptakan kondisi kelas bagi tumbuh
kembang para siswa, mengingat banyak orang mempersepsi bahwa kelas yang baik adalah
kelas yang diam, teratur, tertib, dan taat pada guru. Sedangkan kelas yang ramai selalu
diterima sebagai kelas yang negatif. Guru yang baik menurut teori ini adalah Guru yang
memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa
dengan mudah dan wajar.Ruang kelas lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada
perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa humor yang
rendah,mudah menjadi tidak sabar,suka melukai perasaan siswaa dengan komentar yang
menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.

C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna


Setelah mempelajari materi ini, menambah pengetahuan kita tentang teori belajar dan
pembelajaran yang bisa kita terapkan kepada para peserta didik dengan menyesuaikan dengan
kondisi dan sistem saat ini. Sistem pendidikan hendaknya berpusat pada peserta didik, artinya
kurikulum, administrasi, kegiatan ekstrakurikuler maupun kokurikulernya, sistem
pengelolaannya harus dirumuskan dan dilaksanakan demi kepentingan peserta didik, bukan
demi kepentingan guru, sekolah atau lembaga lain. Pendidikan yang hanya memusatkan pada
kepentingan kebutuhan kerja secara sempit harus dikembalikan kepada kepentingan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik.

ANALISA BAHAN AJAR


Oleh : Suriati, S,Pdi ( TK Handayani Tolo Toa )
Sumber Analisa : Video
“Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)”

A. 4 konsep yang terdapat di dalam video adalah sebagai berikut :


1. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. PBL merupakan pembelajaran
berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar konstruktivisme. Menurut
teori konstruktivisme, keterampilan berpikir dan memecahkan masalah dapat dikembangkan
jika peserta didik melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan kekomplekan
pengetahuan yang ada.
2. Langkah-langkah dalam melaksanakan model pembelajaran pada video tersebut ada 5,
yaitu :
- Mengorientasi siswa pada masalah.
- Mengorganisasi siswa untuk meneliti
- Membantu investigasi mandiri dan berkelompok.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3. Permasalahan yang diterapkan dalam video tersebut adalah permasalahan yang dihadapi di
dunia nyata. Meskipun kemampuan individual dituntut bagi setiap siswa, tetapi dalam proses
belajar siswa belajar dalam kelompok untuk memahami persoalan yang dihadapi. Kemudian
siswa belajar secara individu untuk memperoleh informasi tambahan yang berhubungan
dengan pemecahan masalah. Peran guru yaitu sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
4. Model pembelajaran pada video tersebut dan kaitannya dengan berpikir kritis adalah
terdapat keterampilan mengaplikasikan, menganalisa, mensintesa, mengevaluasi informasi
yang diperoleh dan mengeneralisasi hasil yang diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi,
penalaran, atau komunikasi. Berpikir kritis tidak serta merta melekat pada seseorang sejak lahir.
Akan tetapi, berpikir kritis merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman langsung siswa dalam menghadapi permasalahan. Sehingga, jika siswa terbiasa
menggunakan keterampilan diatas maka keterampilan berpikir kritis akan dapat berkembang.
Tugas guru dalam rangka meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah dengan
menyediakan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa menggunakan keterampilan
berpikir.
B. kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial
Kontekstualisasi dari 4 konsep diatas sesuai dengan bahan ajar pada vidio jika
dihubungkan dengan realitas social adalah Model pembelajaran yang ditayangkan dalam video
tersebut adalah model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada materi
“pelestarian hewan dan kaitannya dalam penerapan nilai-nilai pancasila”. Model pembelajaran
pada video tersebut adalah salah satu model pembelajaran yang dapat menyediakan
lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis, yang didasarkan pada situasi bermasalah
dan membingungkan sehingga akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa
tertarik untuk menyelidiki permasalahan tersebut. Pada saat siswa melakukan penyelidikan,
maka siswa menggunakan tahapan berpikir kritis untuk menyelidiki masalah, menganalisa
berdasarkan bukti dan mengambil keputusan berdasarkan hasil penyelidikan
C. merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna
Setelah mempelajari materi ini, menambah pengetahuan kita tentang banyaknya model dan
pendekatan yang bisa kita terapkan kepada peserta didik, diantaranya adalah dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran merupakan strategi yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi peserta didik,
meningkatkan motivasi belajar, minat dan gairah belajar serta sikap belajar peserta didik. Model
pembelajaran yang digunakan harus mampu merangsang berpikir kritis siswa, memiliki
keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai