0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
245 tayangan4 halaman
Modul ini membahas tiga teori belajar yaitu humanistik, konstruktivistik, dan sosial beserta penerapannya dalam pembelajaran. Teori humanistik menekankan pada pembudayaan manusia dan potensi peserta didik. Teori konstruktivistik memberi kebebasan untuk belajar secara mandiri. Sedangkan teori sosial melihat pengaruh lingkungan sosial dan model orang lain dalam belajar.
Modul ini membahas tiga teori belajar yaitu humanistik, konstruktivistik, dan sosial beserta penerapannya dalam pembelajaran. Teori humanistik menekankan pada pembudayaan manusia dan potensi peserta didik. Teori konstruktivistik memberi kebebasan untuk belajar secara mandiri. Sedangkan teori sosial melihat pengaruh lingkungan sosial dan model orang lain dalam belajar.
Modul ini membahas tiga teori belajar yaitu humanistik, konstruktivistik, dan sosial beserta penerapannya dalam pembelajaran. Teori humanistik menekankan pada pembudayaan manusia dan potensi peserta didik. Teori konstruktivistik memberi kebebasan untuk belajar secara mandiri. Sedangkan teori sosial melihat pengaruh lingkungan sosial dan model orang lain dalam belajar.
B. Kegiatan Belajar : Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori Belajar Sosial Serta Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran (KB 4)
Refleksi A. TEORI BELAJAR
Humanistik Konstruktivistik Belajar Sosial
Pengertian Teori Humanistik Pengertian Teori Konstruktif Konsep Belajar Sosial
Prinsip Teori Humanistik Proses Belajar Konstruktif Apilkasi Teori Belajar Apilkasi Teori Humanistik Aplikasi Belajar Konstruktif
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
2. Beberapa prinsip belajar yang penting menurut Roger
yaitu: 1. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru; 2. Belajar Peta Konsep (Beberapa akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari 1 istilah dan definisi) di modul relevan dengan kebutuhan peserta didik; 3. Belajar dapat di bidang studi tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar; 4. Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri;5. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama; dan 6. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting. (Dakir, 1993: 64)
3. Berdasarkan beberapa teori dari para ahli humanistik di
atas, maka dalam proses pembelajaran harus menggunakan pedekatan student centered, yaitu pendekatan yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan sekaligus subjek dalam pembelajaran. Guru berfungsi sebagai fasilitator dan motivator agar siswa mau belajar
4. Adapun strategi yang mesti dilakukan oleh guru dalam
menerapkan pembelajaran humanistik, sebagaimana dihimpun oleh R. Agung SP dan Latifatul Choir adalah: 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas; 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif; 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri; 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri; 5. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan; 6. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak memihak, memahami karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif belaka melainkan dengan cara memberikan 2 pandangan dua sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi; 7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil)
5. Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang
memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri
6. Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996) mengemukakan
bahwa ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu; 1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya
7. Secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari
pendekatan konstruktivistis, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya 8. Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian yang meliputi: a) Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak; b) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa; c) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih
9. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan
utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut.
10. Implikasi dari penerapan teori belajar konstruktivistik ini
dalam kegiatan pembelajaran adalah: 1. Proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered, dimana fungsi guru hanya sebagai fasilitator yang bisa mendorong siswa untuk menemukan sendiri potensi yang dimilikinya; 2. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi kepada hasil, tetapi lebih diorientasikan kepada proses bagaimana siswa memperoleh pemahaman; 3. Guru harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan pengalaman dan pemahamannya untuk berpikir, sehingga menumbuhkan kemandirian pada siswa dalam mengambil keputusan dan tindakan; 4. Guru harus mengembangkan pembelajaran yang collabotarive, sehingga siswa bisa mendapatkan pemahaman dan pengalaman melalui interaksi social denan teman-temannya. 5. Guru harus menghindari pola pembelajaran yang memberikan tekanan kepada siswa untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru; 6. Guru harus membantu siswa menginternalisasi dan mentransformasi informasi baru, sehingga menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk struktur kognitif baru bagi siswa; 7. Guru harus memfasilitasi siswa agar dia bisa belajar dengan sumber yang tidak terbatas pada apa yang diberikan oleh guru, oleh karenanya guru harus membantu siswa agar bisa memanfaatkan media internet untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman
11. Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar
perilaku yang tradisional (behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-efek dari isyaratisyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal 12. Ada lima kemungkinan hasil dari modeling, yaitu: 1). Mengarahkan perhatian, 2). Menyempurnakan perilaku yang sudah dipelajari, 3). Memperkuat atau memperlemah hambatan, 4). Mengajarkan perilaku baru, dan 5). Membangkitkan Emosi.
13. Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert
Bandura di atas, maka ada beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: 1. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokohtokoh yang dikenal oleh siswa, 2. Dalam menentukan model, 3. Observasi, 4. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami sendiri, dan 5. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran
1. Belajar emansipatoris menekankan upaya agar seseorang
mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi Daftar materi bidang studi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam 2 yang sulit dipahami pada lingkungan sosialnya modul 2. ..................... 3. Dst.
1. 7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju
Daftar materi yang sering (tampil); dan. Dalam strategi pembelajaran humanistik di 3 mengalami miskonsepsi angka ke 7 masih ada kalimat tapi tidak kalimat terusan dalam pembelajaran 2. ....................... 3. Dst.