Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Teori Belajar Dan Pemebelajaran


B. Kegiatan Belajar : Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori
Belajar Sosial Serta Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran (KB 4)

Refleksi
A.
TEORI BELAJAR

Humanistik Konstruktivistik Belajar Sosial

Pengertian Teori Humanistik Pengertian Teori Konstruktif Konsep Belajar Sosial


Prinsip Teori Humanistik Proses Belajar Konstruktif Apilkasi Teori Belajar
Apilkasi Teori Humanistik Aplikasi Belajar Konstruktif

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya.

2. Beberapa prinsip belajar yang penting menurut Roger


yaitu: 1. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk
belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap
dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk
mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru; 2. Belajar
Peta Konsep (Beberapa akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari
1 istilah dan definisi) di modul relevan dengan kebutuhan peserta didik; 3. Belajar dapat di
bidang studi tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar; 4.
Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada
belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila
belajar atas pengarahan diri sendiri;5. Belajar atas
prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi,
pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama;
dan 6. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam
belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain
tidak begitu penting. (Dakir, 1993: 64)

3. Berdasarkan beberapa teori dari para ahli humanistik di


atas, maka dalam proses pembelajaran harus
menggunakan pedekatan student centered, yaitu
pendekatan yang menjadikan siswa sebagai pusat
pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan sekaligus
subjek dalam pembelajaran. Guru berfungsi sebagai
fasilitator dan motivator agar siswa mau belajar

4. Adapun strategi yang mesti dilakukan oleh guru dalam


menerapkan pembelajaran humanistik, sebagaimana
dihimpun oleh R. Agung SP dan Latifatul Choir adalah: 1.
Merumuskan tujuan belajar yang jelas; 2. Mengusahakan
partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat
jelas, jujur, dan positif; 3. Mendorong siswa untuk
mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri; 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir
kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri; 5.
Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat,
memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan
dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan; 6.
Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa
adanya; dengan tidak memihak, memahami karakter
pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif
belaka melainkan dengan cara memberikan 2 pandangan
dua sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi; 7.
Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju
(tampil)

5. Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang


memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin
belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan
menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan
bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan
sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri

6. Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996) mengemukakan


bahwa ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam
proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu; 1) kemampuan
mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2)
kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan
akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk
lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada
lainnya

7. Secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari


pendekatan konstruktivistis, bukan sebagai perolehan
informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam
diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa
kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur
kognitifnya
8. Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah
pengendalian yang meliputi: a) Menumbuhkan kemandirian
dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil
keputusan dan bertindak; b) Menumbuhkan kemampuan
mengambil keputusan dan bertindak, dengan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa; c)
Menyediakan sistem dukungan yang memberikan
kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal
untuk berlatih

9. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan


utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu
seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas
lainnya disediakan untuk membantu pembentukan
tersebut.

10. Implikasi dari penerapan teori belajar konstruktivistik ini


dalam kegiatan pembelajaran adalah: 1. Proses
pembelajaran harus menggunakan pendekatan student
centered, dimana fungsi guru hanya sebagai fasilitator
yang bisa mendorong siswa untuk menemukan sendiri
potensi yang dimilikinya; 2. Proses pembelajaran tidak
terlalu berorientasi kepada hasil, tetapi lebih diorientasikan
kepada proses bagaimana siswa memperoleh
pemahaman; 3. Guru harus memberikan kebebasan
kepada siswa untuk menggunakan pengalaman dan
pemahamannya untuk berpikir, sehingga menumbuhkan
kemandirian pada siswa dalam mengambil keputusan dan
tindakan; 4. Guru harus mengembangkan pembelajaran
yang collabotarive, sehingga siswa bisa mendapatkan
pemahaman dan pengalaman melalui interaksi social
denan teman-temannya. 5. Guru harus menghindari pola
pembelajaran yang memberikan tekanan kepada siswa
untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
guru; 6. Guru harus membantu siswa menginternalisasi dan
mentransformasi informasi baru, sehingga menghasilkan
pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk
struktur kognitif baru bagi siswa; 7. Guru harus
memfasilitasi siswa agar dia bisa belajar dengan sumber
yang tidak terbatas pada apa yang diberikan oleh guru,
oleh karenanya guru harus membantu siswa agar bisa
memanfaatkan media internet untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman

11. Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar


perilaku yang tradisional (behavioristik) yang
dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini
menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori
belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan
pada efek-efek dari isyaratisyarat pada perilaku, dan pada
proses-proses mental internal
12. Ada lima kemungkinan hasil dari modeling, yaitu: 1).
Mengarahkan perhatian, 2). Menyempurnakan perilaku
yang sudah dipelajari, 3). Memperkuat atau memperlemah
hambatan, 4). Mengajarkan perilaku baru, dan 5).
Membangkitkan Emosi.

13. Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert


Bandura di atas, maka ada beberapa implikasi yang harus
diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: 1. Guru
harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang
buruk dari tokohtokoh yang dikenal oleh siswa, 2. Dalam
menentukan model, 3. Observasi, 4. Mengamati perilaku
orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami
sendiri, dan 5. Reinforcement bukanlah syarat yang utama
untuk terjadinya proses pembelajaran

1. Belajar emansipatoris menekankan upaya agar seseorang


mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi
Daftar materi bidang studi
akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam
2 yang sulit dipahami pada
lingkungan sosialnya
modul
2. .....................
3. Dst.

1. 7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju


Daftar materi yang sering (tampil); dan. Dalam strategi pembelajaran humanistik di
3 mengalami miskonsepsi angka ke 7 masih ada kalimat tapi tidak kalimat terusan
dalam pembelajaran 2. .......................
3. Dst.

Anda mungkin juga menyukai