Anda di halaman 1dari 118

REFLEKSI DIRI

PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nama : Andri Pujiawan, S.Pd.I


NUPTK : 2944760661200062
Kelas / Semester : X / Gasal

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
hidayah dan inayah-Nya kepada saya. Sehingga tugas membuat refleksi diri dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang saya lakukan ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Hal yang melatar belakangi untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah. Karena peserta
didik kelas X, khususnya dalam pembelajaran akidah ahlak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela mereka masih rendah.
Permasalahan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak
Tercela juga terjadi pada peserta didik kelas X MA Yajri. Hal ini dapat diketahui berdasarkan nilai
belajar. Tampak dari penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan dengan cara mengerjakan
soal-soal latihan, Bentuk soal latihan yang mendekati kepada pengembangan hasil belajar peserta
didik. Hanya sebagian kecil peserta didik yang hasil belajarnya baik.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa, diharapkan guru memiliki
keterampilan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak yakni keterampilan penerapan model dan
metode pembelajaran yang tepat dengan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan melibatkan
peran aktif seluruh siswa. Dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran akan memberikan
kemungkinan pemahaman yang lebih tinggi pada materi menghindari sifat tercela
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang perlu
untuk dibahas adalah: Apakah penerapan model discovery/ inquiry learning dapat meningkatkan hasil
belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa kelas X MA Yajri Payaman
TAHUN PELAJARAN 2019/2020?
Saya melakukan penelitian tindakan kelas di kelas X, dengan judul “Penerapan Model
Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari
Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dengan jumlah peserta
didik sebanyak 24 anak, yaitu perempuan semua. Penelitian tindakan kelas ini saya lakukan sebanyak
3 siklus, dengan masing-masing siklus sebanyak 1 kali pertemuan.
Sebelum dilakukannya siklus, saya melakukan pra siklus atau pra tindakan sebagai bahan
pembanding hasil belajar peserta didik kelas X. Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I, siklus
II dan siklus III, ternyata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan hingga kriteria baik.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Discovery
/ Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak
Tercela Pada Siswa Kelas X MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Penggunaan model Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini terbukti pada capaian siklus I dengan nilai rata-
rata 67,5 kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 70,42 kemudian meningkat lagi
pada siklus III dengan nilai rata-rata 74,58. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 54,17% sedangkan pada siklus II adalah 66,67 % kemudian meningkat lagi pada siklus III
yaitu 87,50 %. Selain itu, model pembelajaran Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar. Siswa dapat memperhatikan penjelasan guru selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
guru, siswa mampu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dengan baik.
Itulah bentuk refleksi diri terhadap penelitian tindakan kelas yang saya lakukan. Semoga bisa

bermanfaat untuk saya, peserta didik, dan madrasah tercinta. Sehingga kedepannya jika saya

menjumpai kembali permasalahan saat proses pembelajaran, akan saya jadikan bahan refleksi diri

kemudian akan saya cari tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahn tersebut.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY/ INQUIRY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI MENGHINDARI SIFAT TERCELA
PADA SISWA KELAS X MA YAJRI PAYAMAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun Oleh : Andri Pujiawan

MADRASAH ALIYAH YAJRI


2019
LEMBAR PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Habib Msykur, S.Pd.I., MSI.


Jabatan : Kepala MA Yajri
Menerangkan bahwa,
Nama : Andri Pujiawan,S.Pd.I
NIP : -
Unit Kerja : MA Yajri
Jenis Karya : Laporan PTK
Judul :
Penerapan Model Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X
MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020.

Telah dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan MA Yajri, dengan nomor


induk inventaris: 1954/Invent-MA.YJ/X/2019

Demikian surat ini dibuat agar dapat digunakan seperlunya.

Magelang, 6 Oktober 2019


Kepala Madrasah
MA Yajri

Habib Masykur, S.Pd.I, MSI.


NIP. -

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andri Pujiawan, S.Pd.I.


Nama Madrasah : MA Yajri

Mata Pelajaran : Akidah Ahlak


Judul PTK :

Penerapan Model Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X
MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020

menyatakan bahwa naskah PTK ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Magelang, 29 September 2019


Saya yang menyatakan

Andri Pujiawan

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan laporan hasil penelitian
tindakan kelas (PTK), yang telah dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan
MA Yajri, hasil karya dari:

1. Identitas Penulis :
Nama : Andri Pujiawan,S.Pd.I
NIP : -
Unit Kerja : MA Yajri
2. Jenis Karya : Laporan PTK
3. Judul :
Penerapan Model Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X
MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020.

Menyetujui dan mengesahkan untuk Refleksi Pembelajaran.

Magelang, 6 Oktober 2019


Kepala Madrasah
MA Yajri

Habib Masykur, S.Pd.I, MSI.


NIP. -

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini.
Shalawat dan salam penulis sampaikan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang
telah menuntun umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terwujud tanpa bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan penelitian ini:
1. Bapak Habib Masykur, S.Pd.I, M.S.I selaku kepala MA Yajri Payaman beserta staf yang
telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di madrasah tersebut.
2. Istri tercinta Miftahul Janah, terima kasih atas dukungan dan perjuangan yang selama
ini diberikan.
3. Sahabat seperjuangan Guru Akidah Akhlak MA Yajri atas segala pengorbanan dan
do’anya yang merupakan motivasi terkuat dalam penyelesaian penelitian ini.
4. Keluarga Besar MA Yajri Payaman Magelang tempat peneliti bertugas.

Kepada semuanya, penulis memanjatkan do’a semoga Allah SWT membalas


kebaikan atas jasa-jasa mereka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis
ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik konstruktif dari para pembaca yang
budiman.

Magelang, 2 September 2019

Penulis,

Andri Pujiawan

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PUBLIKASI ........................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
D. Hipotesis Tindakan ......................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II: KERANGKA TEORI


A. Landasan Teori ............................................................................................... 5
B. Telaah Penelitian Terdahulu .......................................................................... 23

BAB III: METODELOGI PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 27
B. Subyek Penelitian ........................................................................................... 29
C. Langkah-Langkah Penelitian .......................................................................... 29
D. Instrument Penelitian ...................................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 40
F. Analisis Data................................................................................................... 41

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Wilayah Penelitian ......................................................................... 43
B. Hasil Penelitian ............................................................................................... 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 68

vi
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 70
B. Saran ............................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii
ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
model discovery/ inquiry learning. penelitian ini menggunakan 3 (tiga) siklus yang masing-
masing siklus dilakukan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Akidah
Akhlak di kelas X MA Yajri Payaman berdasarkan hasil observasi peneliti diantaranya:
perolehan nilai ulangan mata pelajaran Akidah Akhlak yang masih belum menonjol bahkan
masih terdapat 42% siswa yang tidak dapat memahami materi pelajaran secara baik sehingga
tidak mencapai KKM mata pelajaran yang sudah di tentukan. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran Akidah Akhlak secara umum dilakukan masih menggunakan pembelajaran
konsep konvensional dengan ceramah, kurang memberikan pemahaman kepada siswa. Dapat
diamati pula, setelah selesai pembelajaran siswa kurang mengaplikasikan materi
pembelajaran dalam kehidupan pergaulannya sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hasil nilai rata-rata pada siklus I adalah 67,5, pada siklus II sebesar 70,42 sedangkan
pada siklus III diperoleh rata-rata sebesar 74,58. Untuk persentase ketuntatasan klasikal pada
siklus I sebesar 54,17 %dan pada siklus II sebesar 66,67% dan pada siklus III sebesar 87,50%.
Sedangkan untuk kriteria pada siklus I dan II belum berhasil dan siklus III berhasil. Maka
berdasarkan standar ketuntasan klasikal yakni > 85% dapat disimpulkan bahwa model inquiry
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X M MA Yajri Payaman TAHUN
PELAJARAN 2019/2020.

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Proses pembelajaran merupakan salah satu masalah yang dihadapi saat ini.

Sehingga peran guru penting dalam menunjang keberhasilan suatu pembelajaran dikelas

maupun diluar kelas. Maka kegiatan belajar tidak hanya difahami secara hasil, tetapi proses

dalam membentuk kepribadian peserta didik agar lebih efektif dalam pembelajaran.1

Berbagai model pembelajaran dan pengajaran dalam dunia pendidikan dapat

dijadikan kajian menarik untuk di implementasiakan pada kegiatan pembelajaran di

madrasah, hal ini digunakan untuk mencpai tujuan bagi para perancang pembelajaran.2

Pembelajaran yang baik harus mampu menghubungkan antara kegiatan belajar yang

dilakukan siswa dengan mengajar yang dilakukan oleh guru. Dalam konteks ini, guru harus

dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang ditandai adanya interaksi dan koloborasi

antara kegiatan siswa dan guru.

Profesionalisme guru dengan kemampuan dalam memanfaatkan berbagai metode

dan model pembelajaran yang relevan dengan materi ajar yang sedang dibahas, sangat

diperlukan sehingga mampu meninggalkan metode mengajar konvensional yaitu ceramah,

dimana siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Setiap disiplin ilmu yang

diintegrasikan dalam mata pelajaran itu memiliki peran yang sangat penting dalam

membentuk siswa yang ideal memiliki suatu spesifikasi bidang keahlian dan keterampilan,

serta membentuk karakter yang diharapkan seperti halnya bidang studi Akidah Akhlak.

1
Komarudin, Analisis kesalahan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi peluang
berdasarkan high order thinking dan pemberian scaffolding. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi
Dan Pemikiran Hukum Islam, 8(1), (2017): h 202–217.
2
A. Hamruni, Strategi Pembelajaran. (Yogyakarta: Insan Madani, 2011)

1
2

Salah satu model pembelajaran yang menekankan pada siswa adalah model

pembelajaran discovery inquiry. Pembelajaran ini menitikberatkan pada mental intelektual

peserta didik dalam menentukan persoalan yang dihadapi, sehingga generalisasi atau konsep

yang ditemukan dapat diterapkan dilapangan.3 Pengunaan pembelajaran discovery inquiry

selain relevan dengan langkah-langkah metodenya, juga relevan dengan teori-teori Piaget,

kondisioning dan konstruktif.4 Selain itu, dalam pembelajaran ini salah satu fokusnya adalah

menekankan pada pemecahan masalah, serta model ini kemampuan peserta didik diasah

seluruhnya untuk belajar dalam situasi proses berfikir, agar peserta didik dapat meyelesaikan

masalah yang dituntut secara mandiri dan percaya diri dan pemecahan masalah dapat

teratasi. Sehingga keterlibatan dalam kegiatan logis dan sistematis akan dapat berkembang

sesuai dengan arah dan tujuan pembelajaran.5

Untuk mengoptimalkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa, diharapkan guru

memiliki keterampilan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak yakni keterampilan

penerapan model dan metode pembelajaran yang tepat dengan melaksanakan pembelajaran

yang menarik dan melibatkan peran aktif seluruh siswa. Dengan keterlibatan aktif siswa

dalam pembelajaran akan memberikan kemungkinan pemahaman yang lebih tinggi pada

materi menghindari sifat tercela

Pengalaman peneliti ketika melakukan pembelajaran Akidah Akhlak menemukan

problem pembelajaran berupa perolehan nilai ulangan mata pelajaran Akidah Akhlak yang

masih belum menonjol bahkan masih terdapat 42% siswa yang tidak dapat memahami

materi pelajaran secara baik sehingga tidak mencapai KKM mata pelajaran yang sudah di

tentukan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran Akidah Akhlak secara umum dilakukan

3
Omar Hamalik, Proses belajar mengajar. Rev. Ed, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
4
N Nirwana, Penggunaan Model Inquiry Berbasis Ict Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Kuliah Sejarah Fisika Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Mipa Fkip Univeristas Bengkulu,
(Bengkulu: Prosiding SEMIRATA 2013), h. 1
5
Trianto, I. B. A. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual. Jakarta:
Prenadamedia Group.
3

masih menggunakan pembelajaran konsep konvensional dengan ceramah, kurang

memberikan pemahaman kepada siswa. Dapat diamati pula, setelah selesai pembelajaran

siswa kurang mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan pergaulannya sehari-

hari.

Berpedoman akan kondisi tersebut sebagai guru Akidah Akhlak ingin melakukan

perobahan dengan menciptakan model pembelajaran kontekstual dimana pembelajaran yang

libatkan siswa selama proses pembelajaran dengan harapan sisiwa akan lebih dapat

memahami materi pembelajaran yang disajikan oleh guru.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan

pada permasalahan “Apakah penerapan model discovery/ inquiry learning dapat

meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa

kelas X MAYajri Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari

sifat tercela melalui penerapan discovery/ inquiry learning pada siswa kelas X MAYajri

Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020.


4

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Penerapan model discovery/ inquiry learning dapat meningkatkan hasil belajar

Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa kelas X MAYajri Payaman

TAHUN PELAJARAN 2019/2020.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

a. Akan mendapatkan teori baru tentang hasil belajar melalui penerapan model

discovey/ inquiry learning.

b. Sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna,

sehingga hasil belajar lebih meningkat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.

b. Bagi guru

Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masukan

berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan model discovery/ inquiry

learning, khususnya dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dan mata pelajaran lain

pada umumnya.

c. Bagi madrasah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi madrasah

untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya

menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian dan Jenis-Jenis Hasil Belajar

Jenis-jenis hasil belajar yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan

proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Hal tersebut sesuai

dengan penjlasan yang dikemukakan oleh Suprijono yaitu keterampilan,

pengetahuan, informasi, sikap dan pemecahan masalah. Hal serupa Susanto

menjelaskan bahwa macam-macam hasil belajar yaitu pemahaman konsep (aspek

kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).

Jenis-jenis belajar terbagi menjadi tiga bagian yaitu belajar tanda-tanda, belajar

konsep, belajar pemecahan. Definisi tersebut sesuai dengan pernyataan yang

dikemukakan oleh Sukmadinata yang menjelaskan jenis-jenis belajar yaitu, sebagai

berikut:

1) Belajar tanda-tanda yaitu merupakan tahapan belajar yang sederhana setahap

lebih tinggi dari perubahan refleks.

2) Belajar konsep adalah menyangkut pemahaman dan penggunaan konsep.

3) Belajar pemecahan masalah kegiatan belajar-mengajar ini peserta didik

dihadpakan dengan masalah-maslah yang harus dipecahkannya, baik masalah

yang bersifat praktis dalam kehidupan maupun teoritis dalam suattu bidang ilmu.

b. Pengertian Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Di antara para pakar pendidikan dan psikologi tidak memiliki definisi dan

perumusan yang sama mengenai pengertian hasil belajar. Namun di antara mereka

5
6

memiliki pemahaman yang sama mengenai makna hasil belajar sebagaimana yang

dikemukakan Dimyati dan Moedjiono bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”6. Demikian pula dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Hasil belajar merupakan sesuatu yang

diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu atau dapat juga berarti pendapatan atau

perolehan”. Hamalik, menyebutkan ada 3 teori tentang hasil belajar yaitu: 1) Teori

disiplin formal yang menyatakan bahwa ingatan, sikap, imajinasi dapat diperkuat

melalui latihan akademis. 2) Teori unsur-unsur yang identik yaitu: siswa diberikan

respon-respon yang diharapkan diterapkan dalam situasi kehidupan. 3) Teori

generalisasi yaitu: menekankan pada pembentukan pengertian yang dihubungkan

pada pengalaman-pengalamannya.7 Berdasarkan pernyataan di atas, dalam konteks

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh

siswa setelah mengalami interaksi proses pembelajaran. Hasil belajar Akidah Akhlak

yaitu hasil belajar yang dicapai oleh seseorang setelah mengalami proses

pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hamalik menyebutkan “faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor pengalaman masa lampau,

faktor kesiapan belajar, faktor minat dan usaha, faktor fisiologis dan faktor

intelegensi”8. Menurut Uno Hamzah menyatakan bahwa “faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor guru, siswa, kurikulum dan lingkungan.9

Keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Faktor Guru Setiap guru

memiliki pola mengajar sendiri-sendiri, pola mengajar tercermin dalam tingkah laku

pada waktu melaksanakan pengajaran. Gaya mengajar yang dilakukan guru

6
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud, Rineka Cipta. Hal. 200.
7
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 34
8
Ibid., hal. 32
9
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psi kologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 3
7

mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan, yang

dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep, psikologi, dan

kurikulum. 2) Faktor Siswa Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal

kecakapan maupun kepribadian, kecakapan, yang dimiliki masing-masing itu

meliputi, kecakapan potensial maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar.

3) Faktor Kurikulum Bahan-bahan pengajaran sebagai isi kurikulum mengacu

kepada tujuan yang hendak dicapai. 4) Faktor Lingkungan Lingkungan meliputi

keadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar kelas atau

sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Berdasarkan berbagai

pernyataan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut terdiri atas, faktor

fisiologis psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor lingkungan (fisik

dan sosial) dan faktor instrumental (kurikulum, sarana-prasarana, guru, metode,

media serta manajemen).

2. Model Discovery/ Inquiry Learning

a. Pengertian Model Discovery/ Inquiry Learning

Model pembelajaran discovery-inquiri (discovery-inquiry learning) merupakan

gabungan dari model discovery learning dan inquiry. Kedua model ini memiliki

tujuan yang sama yaitu mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk

menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan. Penggunaan istilah

discovery dan inquiry para ahli terbagi ke dalam dua pendapat, yaitu : 1) Istilah-

istilah discovery dan inquiry dapat diartikan dengan maksud yang sama dan

digunakan saling bergantian atau keduanya sekaligus; dan 2) Istilah discovery,

sekalipun secara umum menunjuk kepada pengertian yang sama dengan inquiry,

pada hakikatnya mengandung perbedaan dengan inquiry. Moh. Amin menjelaskan


8

bahwa pembelajaran discovery harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar

untuk menjamin peserta didik dapat mengembangkan proses-proses discovery.

Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak lagi. Dengan kata lain,

inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara

lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inquiry mengandung

prosesproses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan

problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan

dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur,

hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.

Berdasarkan definisi pembelajaran discovery-inquiry di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran discovery-inquiry merupakan pembelajaran yang menitik

beratkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan

eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri

dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada

pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Tujuan Model Discovery/ Inquiry Learning

Pembelajaran merupakan jantungnya aktivitas pendidikan, sehingga proses

pembelajaran menempati posisi dan peranan yang sangat penting. Di dalam kegiatan

pembelajaran inilah terjadi proses transmisi dan transformasi pengalaman belajar

kepada peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku. Salah satu solusi permasalahan

tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan

dengan tuntutan perkembangan abad 21. Diantaranya yaitu dengan pendekatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi

(high order thinking/HOT). Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini merupakan salah

satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran yang wajib dimiliki oleh
9

setiap peserta didik, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah (problem

solving), berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),

berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan (decision making). Salah satu

model pembelajaran yang dapat meningkatkan HOTS adalah pembelajaran

discovery-inquiry. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Model pembelajaran

discovery-inquiry menitik beratkan pada proses pemecahan masalah, sehingga

peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan

konsep sendiri. Inti dari proses pembelajaran adalah mengkondisikan keterlibatan

peserta didik secara aktif dan dominan dalam memahami suatu konsep pembelajaran.

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memfasilitasi aktivitas yang mengarah

pada kolaborasi, pembelajaran berbasis proyek, integrasi teknologi, dan diskusi

antara peserta didik dan pendidik tentang pembelajaran.

Peran pendidik dalam pembelajaran discovery-inquiry adalah: pertama, menciptakan

suasana yang memberi peluang untuk berpikir bebas dalam bereksplorasi dalam

penemuan dan pemecahan masalah; kedua, sebagai fasilitator dalam penelitian;

ketiga, rekan diskusi dalam pencarian alternatif pemecahan masalah; dan yang

keempat, pembimbing penelitian, pendorong keberanian berfikir alternatif dalam

pemecahan masalah. Sedangkan peranan peserta didik adalah: pertama, mengambil

prakasa dalam menemukan masalah dan merancang alternatif pemecahan masalah;

ketiga, aktif mencari informasi dan sumber-sumber belajar; ketiga, menyimpulkan

dan analisis data; keempat, melakukan eksplorasi untuk memecahkan masalah; dan

kelima, mencari alternatif masalah bila terjadi kebuntuan.

Konsep pembelajaran discovery inquiry merupakan rangkaian kegiatan belajar yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
10

jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir ini biasanya

dilakukan dengan kegiatan tanya jawab atau dialog dua arah antara guru dan peserta

didik. Secara eksplisit materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung tetapi

peserta didik mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru

berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam kegiatan belajar.

c. Langkah-Langkah Model Discovery/ Inquiry Learning

Tahapan umum model pembelajaran discovery-inquiry meliputi beberapa

langkah(sintaks) sebagai berikut:

Identifikasi Pengumpulan
Pengolahan Generalisasi

1
Stimulasi
(stimulatio)n
2 Masalah
(Problem
Statement) 3 Data
(Collecting
Data) 4 Informasi (Data
Proceesing) 5
Verifikasi Hasil
(Verificatio)n
6 (Generalizati
on)

1) Stimulasi (Stimulation), dalam tahapan ini pendidik mengidentifikasi

ketersediaan konten dari aneka sumber belajar yang sesuai dengan materi yang

dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau dirumuskan beberapa pertanyaan

terkait konten tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam membuat persoalan

sendiri.

2) Identifikasi Masalah (Problem statement ): memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada dalam konten

materi tersebut,

3) Mengumpulkan informasi/data (Data collection) : memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menggali lebih luas persoalan yang telah dibuat

berdasarkan pemahaman dari konten tersebut, melalui perngumpulan berbagai

informasi yang relevan dengan cara membaca literatur baik secara online maupun

offline, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber atau melakukan uji

coba sendiri dan lain-lain oleh peserta didik,


11

4) Pengolahan informasi/data (Data prossesing): berikutnya peserta didik secara

kelompok ataupun mandiri melakukan pengolahan, pengacakan,

pengklasifikasian, pentabulasian bahkan penghitungan data pada tingkat

kepercayaan tertentu,

5) Verifikasi hasil (Verification): pendidik mengarahkan peserta didik untuk

melakukan pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang telah dirumuskan

berdasarkan hasil pengolahan informasi yang telah ada. Setelah itu

mempresentasikan di depan pendidik dan peserta didik yang lain untuk mendapat

masukan.

6) Generalisasi (Generalization ): peserta didik menarik kesimpulan atau

generalisasi tertentu berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari pendidik dan

peserta didik lainnya.

Tahapan umum/langkah/sintaks discovery-inquiry learning diatas akan terus

berproses hingga mencapai tujuan pembelajaran, dan mengarahkan peserta didik

secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna dari suatu konsep, sehingga

peserta didik menjadi pelaku dominan dalam penerapan sintaks model dalam

rangkaian aktivitas belajar (Kurnia : 2014). Seperti yang digambarkan dalam bagan

berikut:

KEGIATAN INTI

PENDAHULUAN (PESERTA DIDIK) PENUTUP


Sintaks 2:problem statement (PENDID)IK
(PENDID)IK
Sintaks 3:data collection Review dan evaluasi
Sintaks1:
stimulation Sintaks 4:data proceesing pembelajaran

Sintaks 5:verification
Sintaks 6:Generalization
12

3. Akidah Akhlak

a. Pengertian Akidah Akhlak

Secara etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata “aqadaya’qidu-aqdan”, berarti

ikatan perjanjian, sangkutan dan kokoh. Disebut demikian, karena ia mengikat dan

menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya

adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah (terminologi) akidah ialah dasar-dasar

pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber ajaran Islam

yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri menyatakan bahwa akidah adalah kumpulan dari hukum-

hukum kebenaran yang jelas yang dapat diterima oleh akal, pendengaran dan perasaan

yang diyakini oleh hati manusia dan dipujinya, dipastikan kebenarannya, ditetapkan

keshalehannya dan tidak melihat ada yang menyalahinya dan bahwa itu benar serta

berlaku selamanya. Seperti keyakinan manusia akan adanya Sang Pencipta, keyakinan

akan ilmu kekuasaan-Nya, keyakinan manusia akan kewajiban ketaatan kepada-Nya

dan menyempurnakan akhlak-yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab (dalam

bahasa Indonesia ditulis akidah).

Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak kata khuluq atau

al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,

atau tabiat.

Pada hakikatnya khulq (budi pekerti) adalah suatu kondisi atau sifat yang telah

meresap dari jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam

perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa melakukan

pemikiran.

Apabila dari kondisi tadi timbullah kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan

syariat dan akal pikiran maka ia dinamakan budi pekerti mulia (akhlak mahmudah).
13

Sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk maka disebut sebagai budi pekerti

yang tercela (akhlak madzmumah).10 Definisi akhlak menurut al-ghazali ialah:

“Akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala

perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan”11

Menurut pengertian di atas, jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut Al-Ghazali harus

mencakup 2 syarat:

1) Perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali (kontinu) dalam bentuk

yang sama sehingga dapat menjadi kebiasaan.

2) Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari

jiwanya tan pertimbangan dan pikiran, yakni bukan adanya tekanan atau paksaan

dari orang lain.12

Sejalan dengan pendapat Al-Ghazali di atas, Ibnu Maskawaih dalam kitabnya Tahdzib

al-Akhlak mengatakan bahwa akhlak adalah sifat jiwa yang tertanam dalam jiwa yang

dengannya lahirlah macammacam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan

pemikiran dan pertimbangan.

Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan

10
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5.
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm 20-21
12
Ibid., hlm.23-24.
14

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

b. KI, KD, dan Indikator Akidah Akhlak Kelas X

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

4. Mencoba,
mengolah, dan
3. Memahami
menyaji dalam
pengetahuan
2. Menunjukkan ranah konkret
(factual, konseptual
perilaku jujur, (menggunakan,
dan procedural)
disiplin, tanggung mengurai,
dengan cara
jawab, santun, peduli merangkai,
mengamati
(toleran, gotong memodifikasi, dan
[mendengar,
1. Menerima dan royong), santun, membuat) dan
melihat,membaca]
menjalankan ajaran percaya diri, dan ranah abstrak
berdasarkan rasa
agama yang percaya diri dalam (menulis, membaca,
ingin tahu tentang
dianutnya. berinteraksi secara menghitung,
ilmu pengetahuan,
efektif dengan menggambar, dan
teknologi, seni dan
lingkungan sosial mengarang) sesuai
budaya terkait
dan alam dalam dengan yang
fenomena dan
jangkauan pergaulan dipelajari di sekolah
kejadian tampak
dan keberadaannya. dan sumber lain
mata.
yang sama dalam
sudut
pandang/teori

KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR

2.1 Menunjukan
3.1 Memahami 4.1
perilaku mawas diri
hakekat, Mengomunikasikan
1.1 Menghayati dan tanggung jawab
dalil/buktinya, dalil agli dan naqli
kebenaran akan sebagai
tandatanda dan serta hikmah
adanya hari akhir implementasi
hikmah beriman beriman kepada
beriman kepada hari
kepada hari Akhir hari akhir
akhir

1.2 Menghayati 2.2 Menunjukan 3.2 Memahami 4.2 Menyajikan dalil


peristiwaperistiwa sikap taat dan peristiwaperistiwa tentang peristiwa-
alam gaib yang tanggung jawab alam gaib yang peristiwa alam gaib
berhubungan sebagai berhubungan yang berhubungan
dengan hari akhir implementasi dengan hari akhir dengan hari kiamat
CAlam Barzah, beriman terhadap CAlam Barzah, (`Alam Barzah,
Yaumul Ba’ats, peristiwa-peristiwa Yaumul Ba’ats, Yaumul Ba’ats,
Yaumul Hisab, alam gaib yang Yaumul Hisab, Yaumul Hisab,
Yaumul Mizan, berhubungan Yaumul Mizan, Yaumul Mizan,
Yaumul Jaza, dengan hari akhir Yaumul Jaza, Yaumul Jaza,
15

Shirat,Surga dan (`Alam Barzah, Shirat,Surga dan Shirat,Surga dan


Neraka) Yaumul Ba’ats, Neraka) Neraka)
Yaumul Hisab,
Yaumul Mizan,
Yaumul Jaza,
Shirat,Surga dan
Neraka)

4.3
1.3 Menghayati 2.3 Mengamalkan 3.3 Menganalisis Mengomunikasikan
kebenaran perintah perilaku menuntut pengertian, contoh, contoh penerapan
agama untuk ilmu, kerja keras, dan dampak positif perilaku menuntut
menuntut ilmu, kerja kreatif, produktif menuntut ilmu, ilmu, kerja keras,
keras, kreatif, dan inovatif dalam kerja keras, kreatif, kreatif, produktif
produktif dan kehidupan sehari- produktif dan dan inovatif dalam
inovatif hari inovatif kehidupan sehari-
hari

2.4 Menunjukan
1.4 Menghayati adab sikap hormat dan 3.4 Menerapkan 4.4 Mensimulasikan
yang baik dalam toleran sebagai adab bergaul adab bergaul
bergaul dengan implementasi adab dengan saudara, dengan saudara,
saudara, teman dan bergaul dengan teman dan teman dan
tetangga saudara, teman dan tetangga tetangga
tetangga

2.5 Menunjukan
4.5
sikap pemberani dan
3.5 Menganalisis Mengomunikasikan
1.5 Menghayati kisah tegas sebagai
MENGHINDARI hasil analisis
sahabat Umar bin implementasi
SIFAT TERCELA MENGHINDARI
Khattab r.a. dan keteladanan sifat-
r.a. dan Aisyah SIFAT TERCELA
Aisyah r.a. sifat utama sahabat
r.a. r.a. dan Aisyah r.a.
Umar bin Khattab r.a.
dan Aisyah r.a.

KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 4
3
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)

2. Menunjukkan 3. Memahami 4. Mencoba,


perilaku jujur, Pengetahuan mengolah, dan
1. Menerima dan disiplin, tanggung (factual, konseptual menyaji dalam
menjalankan ajaran jawab, santun, peduli dan procedural) ranah konkret
agama yang (toleran, gotong dengan cara (menggunakan,
dianutnya. royong), santun, Mengamati mengurai,
percaya diri, dan [mendengar, merangkai,
percaya diri dalam melihat,membaca] memodifikasi, dan
16

berinteraksi secara berdasarkan rasa membuat) dan


efektif dengan ingin tahu tentang ranah abstrak
lingkungan sosial ilmu pengetahuan, (menulis, membaca,
dan alam dalam teknologi, seni dan menghitung,
jangkauan pergaulan budaya terkait menggambar, dan
dan keberadaannya. fenomena dan mengarang) sesuai
kejadian tampak dengan yang
mata. dipelajari di sekolah
dan sumber lain
yang sama dalam
sudut
pandang/teori

KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR

2.6 Menunjukan 3.6 Menganalisis pg


4.6
perilaku tawakal en ertian, dalil/
1.6 Menghayati Mengomunikasikan
sebagai bukti,
adanya qadla’ dan hasil analisis contoh
implementasi macammacam, dan
qadar sebagai dan ciri-ciri perilaku
beriman kepada hikmah beriman
ketentuan Allah Swt. beriman kepada
qadla’ dan qadar kepada qadla’ dan
qadla’ dan qadar
Allah Swt qadar

3.7 Menganalisis
4.7
2.7 Menunjukan bentukbentuk
Mengomunikasikan
1.7 Menghayati perilaku menghindari perilaku
contoh bahaya
larangan Allah Swt minuman keras, judi, menyimpang dalam
minuman keras,
minuman keras, judi, pacaran dan tawuran pergaulan remaja
judi, pacaran dan
pacaran dan tawuran dalam kehidupan (minuman keras,
tawuran dalam
sehari-hari judi, pacaran dan
kehidupan
tawuran)

4.8 Menyajikan
2.8 Mengamalkan
1.8 Menghayati adab contoh dan dalil
adab dalam berjalan, 3.8 Menerapkan
berjalan, makan dan adab berjalan,
makan dan minum adab berjalan,
minum serta makan dan minum
serta berpakaian makan dan minum
berpakaian adalah serta berpakaian
dalam kehidupan serta berpakaian
perintah agama dalam kehidupan
seharihari
sehari-hari

4.9
2.9 Menunjukan
3.9 Menganalisis Mengomunikasikan
sikap berilmu, peduli
sikap dan hasil analisis
1.9 Menghayati kisah dan tanggung jawab,
keteladanan keteladaan Usman
keteladanan sahabat sebagai
sahabat Usman bin bin Affan r.a, dan
Usman bin Affan r.a., implementasi
Affan r.a, dan Ali Ali bin Abi Talib
dan Ali bin Abi Talib meneladani sifat-
bin Abi Thalib karromallahu
karromallahu wajhah sifat utama sahabat
karromallahu wajhah dalam
Usman bin Affan
wajhah kehidupan sehari-
r.a.,dan Ali bin Abi
hari
17

Talib karromallahu
wajhah

4. Materi MENGHINDARI SIFAT TERCELA

Ujub

Tiga perkara yang membawa kepada kehancuran: pelit, mengikuti hawa nafsu,

dan suka membanggakan diri. “(HR. ath-Thabari, hadits Hasan).

Pengertian Ujub Secara bahasa (etimologi), ’Ujub, berasal dari Sumber:

http://id.printerest.com kata ’ajaba yang artinya kagum, terheran-heran, takjub. Al-

I’jabu bi al-Nafs berarti kagum pada diri sendiri. Yaitu ketika kita merasa bahwa diri

kita memilikikelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Secara istilah dapat kita

pahami bahwa ’ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri, dengan memberikan satu

penghargaan yang terlalu berlebihan kepada kemampuan diri. Imam Ghazali

menuturkan, “Perasaan ’ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa

memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaan kepada Allah.” Memang setiap

orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain, tetapi milik

siapakah semua kelebihan itu? Allah berfirman :

‫ع ٰلى ُك ٰل ش َۡىءٍ قَد ٰۡير‬ ٰ ‫ّلِل ُم ۡلكُ السَّمٰ ٰو‬


ٰ ‫ت َو ۡاۡلَ ۡر‬
َ ‫ض َو َما فٰ ۡي ٰه َّنؕ َو ُه َو‬ ٰ‫ٰه‬
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada didalamnya;

dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Maidah [5]: 120)

Dengan demikian hakikat ujub adalah membanggakan diri atas kenikmatan

yang ia dapati dengan melupakan bahwa itu adalah pemberian dari Allah.

Sebab-sebab Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sifat ujub adalah

sebagai berikut: 1) Banyak dipuji orang. Pujian seseorang secara langsung kepada orang

lain, dapat menimbulkan perasaan ’ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. 2)

Banyak meraih kesuksesan. Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-cita dan

usahanya akan mudah memiliki perasaan ujub. 3) Kekuasaan. Setiap penguasa biasanya
18

mempunyai kebebasan bertindak tanpa ada protes dari orang di sekelilingnya, dan

banyak orang yang kagum dan memujinya. 4) Mempunyai intelektual dan kecerdasan

yang tinggi 5) Memiliki kesempurnaan fisik, orang yang cantik, postur tubuh ideal,

tampan dan ia memandang kelebihan yang ada pada dirinya, serta lupa akan

keberadaannya sebagai manusia maka akan lebih cenderung kepada sifat ujub.

Dampak Negatif 1) Ujub akan membawa ke arah kesombongan (kibar),

karena ujub merupakan salah satu sebab timbulnya kesombongan dan hal itu

memberikan pengaruh negatif yang lebih banyak. 2) Meremehkan dosa dihadapan

Allah, karena merasa ibadahnya sudah sempurna. 3) Melupakan nikmat atas pemberian

dari Allah Swt. karena merasa bahwa keberhasilannya itu merupakan hasil usahanya

sendiri bukan pemberian Allah 4) Tidak takut azab dan kemurkaan Allah karena ia

meyakini bahwa ia telah mendapat kedudukan mulia di sisi Allah. 5) Menggugurkan

pahala, karena Allah tidak akan menerima amalan kebajikan sedikitpun kecuali dengan

ikhlas karena-Nya. 6) Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain, juga

enggan bertanya mengenai hal yang tidak diketahui. Ia lebih senang pada pendapatnya

sendiri. 7) Hilangnya rasa saling menghormati, lenyapnya rasa simpati orang kepadanya

dan menanamkan kebencian. 8) Enggan menerima nasihat orang lain karena

menganggap orang lain lebih bodoh.

Cara Menghindari Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap

muslim agar dirinya terhindar dari penyakit ’ujub diantaranya adalah sebagai berikut. 1)

Selalu mengingat akan hakikat dirinya, nyawa yang ada dalam tubuhnya sematamata

anugerah dari Allah. Andaikata Allah tiba-tiba mengambilnya, maka badannya tidak

ada harganya sama sekali. 2) Sadar akan hakikat dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat

menanam amal shaleh untuk kebahagiaan di akhirat. 3) Menyadari bahwa sesungguhnya

nikmat itu pemberian dari Allah, bukan sematamata hasil usahanya. Ilmu, harta,

kesehatan semua itu hanyalah titipan dari Allah 4) Selalu ingat akan kematian dan

kehidupan setelah mati 5) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat Ujub. 6)

Berusaha mau bekerja sama dan hidup saling menghargai


19

Sombong

Dalil Naqli Perbuatan sombong adalah perbuatan yang tercela dan sangat

dibenci oleh Allah. Allah berfirman yang artinya Aku akan memalingkan orang-orang

yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda

kekuasaan-Ku.”(QS. alA’raf [7]: 146) Rasulullah Saw. bersabda: yang artinyaTidak

akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat kesombongan sebesar buah

dzarrah.”(HR. Bukhari). Sumber: http://id.printerest.com

Pengertian Sombong (Takabur) Sombong (takabur) artinya adalah

membanggakan diri sendiri. ”Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan

manusia.”(HR. Muslim). Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin dalam bukunya, ”Halal

Haram dalam Islam”, mencontohkan beberapa sikap sombong, diantaranya membantah

guru, memperpanjang pembicaraan, serta menunjukkan adab buruk kepadanya. Bentuk

kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah memberikan masukan

kepadanya hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih rendah darinya. Sombong

itu merupakan anak dari ujub, akar dari sombong itu adalah ujub. Jadi, ujub itu

melahirkan sombong. Terdapat perbedaan antara ujub dengan sombong. Adapun Ujub

tidak memerlukan orang lain, sedangkan sombong membutuhkan orang lain sebagai

pembandingnya. Islam melarang dan mencela sikap sombong. Allah berfirman yang

artinya:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)

dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Luqman [31]: 18)

Sebab-sebab 1) Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap

orang lain salah 2) Gila pujian, jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang

bukan main dan bertambah keangkuhannya. 3) Merasa banyak ilmu, banyak harta,

namun lebih fatalnya, ada orang tidak kaya tetapi dia bersikap sombong. Rasulullah

Saw. bersabda: ”Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak

akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah juga tidak akan menyucikan,
20

tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.” (HR. Muslim) 4)

Amal dan ibadah, ia merasa hidupnya selamat sampai di akhirat sedangkan orang lain

dianggap tidak selamat. 5) Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang

dimiliki

Dampak Negatif 1) Menjadi penghalang masuk surga, karena tidak

memiliki akhlak seorang mukmin. Akhak mukmin adalah pintu surga dan kesombongan

penutup pintu surga. 2) Mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya. 3)

Membuat orang lain membenci perilakunya

Cara Menghindari 1) Meningkatkan ibadah kepada Allah 2) Meningkatan

keimanan dan ketakwaan kepada Allah 3) Menyadari dosa yang akan menimpa pada

orang sombong 4) Mengganti dengan berperilaku tawadu’ 5) Ikhlas dalam melakukan

perbuatan 6) Menyadari segala kekurangan sebagai manusia.

Dalil Naqli

Pengertian

Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al-Riya’u yang artinya

menampakkan. Yaitu memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.

Secara istilah riya’ adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain,

bukan karena Allah semata. Menurut Imam Ghazali riya’ adalah mencari kedudukan

pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan

karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan

amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian atau penghargaan.

Salah satu sifat yang erat kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah yaitu suka

memperdengarkan atau menceritakan kebaikannya kepada orang lain.


21

Sebab-sebab 1) Terlalu dikagumi orang lain 2) Lari dari celaan 3) Rakus akan

apa yang diperoleh/ terdapat pada orang lain 4) Ambisi mendapatkan kedudukan atau

kepemimpinan 5) Senang karena lezatnya pujian orang lain 6) Lalai akan dampak buruk

riya’

Dampak Negatif 1) Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal 2) Nilai amal

saleh hilang. 3) Riya’ adalah syirik khofi (tersembunyi) 4) Mereka ini tidak mendapat

manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat. 5)

Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian dan pujian yang ia harapkan ternyata

tidak didapatnya. 6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian atau gila hormat 7) Bisa

menimbulkan pertengkaran bila ia mengungkit-ungkit kebaikannya pada orang lain. 8)

Lebih sangat merusak dari pada serigala menyergap domba 9) Menjadi sebab azab di

neraka 10) Menambah kesesatan seseorang

Cara Menghindari Penyakit riya’ jangan dibiarkan terus menerus merusak jiwa

kita. Kita harus berupaya untuk menghindarinya dengan cara sebagai berikut. 1)

Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah 2) Menghindari sikap suka

memamerkan perbuatan baik 3) Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan 4)

Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah 5) Mengingat bahaya perilaku riya’ 6)

Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana.

Hasad

Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang merasa tidak senang jika orang

lain menerima karunia dari Allah. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci.

Menurut istilah hasad adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada

orang lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari

orang lain.

Ada dua sebab utama yang membuat seseorang berlaku hasad, yang pertama

adanya rasa permusuhan dan kebencian kepada seseorang. Yang kedua adanya sifat

takabur atau sombong yakni merasa diri sendiri yang paling baik, paling benar atau

paling hebat. Dari sifat dan sikap seperti ini seseorang tidak suka terhadap keberhasilan
22

dan kemajuan yang dicapai orang.

Semua amal baik membutuhkan perjuangan keras, sangat disayangkan bila

amal baik itu hanya lenyap dalam sekejap oleh perilaku hasad. Ibarat “Panas setahun

terhapus dengan hujan sehari.” Sekali berbuat hasad, amal kebaikan yang telah

dikumpulkan bertahun-tahun pun lenyap tidak berbekas.

Cara menghindari perilaku hasad

1. Memperbanyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.

2. Menanamkan kesadaran bahwa sifat hasad akan membawa seseorang


menderita batin
3. Berfikir positif atas segala kejadian yang menimpa kita
4. Menumbuhkan kesadaran bahwa akibat dari sifat dengki itu adalah permusuhan
yang akan membawa kepada petaka .
5. Memelihara sikap rendah hati, tidak sombong atau membanggakan diri, dan
meyakini bahwa semua yang kita miliki adalah titipan dari Allah Swt. sehingga
kita tidak perlu merasa tersaingi apabila orang lain mendapatkan suatu
kenikmatan dari Allah.
6. Saling mengingatkan dan saling menasehati
7. Bersikap realistis melihat kenyataan
8. Mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi
9. Senantiasa ingat pada Allah dan meminta perlindunngan kepada-Nya agar
terhindar dari sifat hasad.
23
B. TELAAH PENELITIAN TERDAHULU

1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Implementasi Model Pembelajaran

Inquiry pada Mata Pelajaran SKI di Kelas X MA oleh Zulhadi13

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan model pembelajaran

inquiry. penelitian ini menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus dilakukan

langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini

dilatarbelakangi oleh beberapa permasalah yang muncul dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) di kelas X MIA MAN 3 Kota Mataram berdasarkan hasil

observasi peneliti dalam observasi awal, diantaranya: masih rendahnya hasil belajar

siswa dan minimnya penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam

pembelajaran SKI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai rata-rata pada

siklus I adalah 75 dan pada siklus II sebesar 85. Untuk persentase ketuntatasan klasikal

pada siklus I sebesar 59% dan pada siklus II sebesar 81%. Sedangkan untuk kriteria pada

siklus I belum berhasil dan siklus II berhasil. Maka berdasarkan standar ketuntasan

klasikal yakni > 80% dapat disimpulkan bahwa model inquiry yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran SKI kelas X MIA MAN 3 Kota Mataram tahun pelajaran

2019/2020.

Persamaan hasil penelitian ini dengan yang sedang peneliti lakukan ialah persamaan

pada problem pembelajaran. Sedangkan perbedaannya, penelitian ini menggunakan

model inquiry learning, peneliti menggunakan model discovery/ inquiry learning. Mata

pelajaran, subyek penelitian serta latar penelitian juga berbeda.

13
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2878 diakses pada tanggal 8 Oktober
2018 pukul 08.00 WIB
24

2. Peningkatan Pembelajaran PAI melalui Discovery Inquiry pada Sekolah Dasar di

Bandar Lampung oleh Jimi Harianto dan Putri Agung14

Kenyataan di lapangan banyak dijumpai metode mengajar guru yang belum maksimal

khususnya dalam pembelajaran Agama Islam, sehingga dalam proses pembelajaran

siswa tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran

pendidikan agama islam melalui discovery inquiry. Penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK) atau classroom action research, pertama dalam mengembangkan

kerja guru yang kolaboratif, sehingga guru diharapkan memahami metode dalam

pembelajaran yakni dengan pendekatan discovery inquiry, dan menghasilkan

pembelajaran agama islam sesuai dengan kaidah-kaidah pembelajaran yang efektif.

Kedua, dalam melaksanakan pendekatan discovery inquiry perlu adanya langkah-

langkah dan tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga upaya dalam meningkatan

pembelajaran agama islam tercapai dengan baik. Selanjutnya penelitian ini

menggunakan sistem dua arah yakni menggunakan pendekatan discovery inquiry, yang

menjadi subjeknya adalah siswa SD kelas V Way Halim Permai Bandar Lampung.

Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran pendidikan agama islam dilakukan

perbaikan sebanyak tiga kali pertemuan, kecuali pra siklus. Pada siklus pertama

mengalami peningkatan sedang dengan hasil belajar siswa rata-rata 53,34% atau 16

siswa belum memperoleh peningkatan kemampuan. Pada siklus kedua jumlah siswa

yang bermasalah sebanyak 16,67% atau berkurang 5 siswa. Dengan ini dapat

disimpulkan bahwa peningkatan melalui model Discovery inquiry pada pembelajaran

Agama Islam di kelas V SDN 2 way halim permai Bandar Lampung tercapai dengan

baik sehingga hasil proses belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

14
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/4793 diakses pada tanggal 8
Oktober 2021 pukul 08.06 WIB
25

Penelitian ini memiliki problem dan model pembelajaran yang sama dengan yang saat

ini peneliti lakukan, akan tetapi mata pelajaran, subyek dan latar penelitiannya berbeda,

sehingga data hasil penelitian pun berbeda.

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

pada Materi Sel oleh Helyati dan Sri Wardani15

Hasil belajar biologi di SMA Muhammadiyah 2 Palembang masih tergolong rendah,

salah satunya pada materi tentang sel, kemudian dalam proses kegiatan belajar seringkali

guru lebih menggunakan metode ceramah dan hafalan sehingga siswa merasa bosan.

Penelian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMA

Muhammadiyah 2 Palembang melalui penerapan model Discovery Learning pada materi

sel. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 4

tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dilaksanakan dalam

dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Muhammadiyah

Palembang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar tes dan lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi sel meningkat

setelah diterapkan pembelajaran dengan model Discovery Learning. Ketercapaian hasil

belajar pada siklus I sebesar 68,75%, dengan nilai rata-rata kelas 74,58 dan meningkat

menjadi 93,75% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,63 pada siklus II. Model

Discovery Learning juga dapat meningkatkan aktivitas siswa secara signifikan, dimana

pada siklus I siswa yang terlibat aktif rata-rata sebesar 53,81% dan meningkat menjadi

80,90% pada siklus II. Simpulan yang diperoleh adalah Model Discovery Learning

memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas XI MIPA SMA

Muhammadiyah 2 Palembang pada materi sel.

15
https://jurnal.um-palembang.ac.id/dikbio/article/view/1900 diakses pada tanggal 8 Oktober 2018
pukul 08.10 WIB
26

Problem penelitian pada penelitian ini sama dengan yang sedang peneliti lakukan,

perbedaan terdapat pada model yang digunakan, mata pelajaran, subyek serta latar

penelitian.

Berdasar pada telaah penelitian terdahulu di atas, dapat dikatakan bahwa telah banyak

penelitian dengan problem yang sama akan tetapi tindakan yang diberikan, latar penelitian

serta subyek penelitian berbeda dengan yang peneliti lakukan. Sehingga peneliti merasa

penting untuk melakukan penelitian mengenai penerapan model discovery/ inquiry learning

untuk meningkakan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa

kelas X MAYajri Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020.


27
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tindakan yang direncanakan dalm penelitian adalah penerapan dari model discovery/

inquiry learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akisah Akhlak materi

menghindari sifat tercelaYajri Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020.

Penelitian ini mengunakan penelitian tindakan kelas dengan pertimbangan adanya

permasalahan yang terjadi dikelas X MA Yajri Payaman , yaitu rendahnya hasil belajar

siswa dalam pembelajaran akidah akhlak. Hal tersebut diketahui dari hasil observasi dan

pengamatan guru akidah akhlak di madrasah tersebut. Setelah ditelusuri lebih lanjut

penyebab dari hasil belajar siswa yang rendah adalah kurang adanya inovasi dan kreativitas

guru dalam proses pembelajaran.

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dapat dicapai dengan melakukan berbagai

tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu,

fokus penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan

oleh pendidik, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan

alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang

dihadapi oleh pendidik atau tidak.

Jadi Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan mampu untuk mengatasi permasalah

dalam proses pembelajaran khususnya Akidah Akhlak kelas X dan diharapkan juga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di MA Yajri Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020.


29

B. SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran akidah akhlak dan siswa kelas X

MA Yajri Payaman TAHUN PELAJARAN 2019/2020. Siswa kelas X IPA A berjumlah 24

semua perempuan. Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan situasi pembelajaran yang

alamiah, artinya tidak mengubah jadwal pelajaran.

C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Siklus 1 :

1. Perencanaan ( Planing)

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

pembelajaran discovery/ inquiry learning.

b. Mempersiapkan media pembelajaran berupa buku ajar, ppt dan video

c. Mempersiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk memantau setiap

kejadian yang terjadi dilapangan pada setiap pembelajaran.

d. Mempersiapkan soal-soal pre-test, post test dan instrument penilaian

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti bertugas sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan, sekaligus menjadi guru yang melakukan proses belajar mengajar

dengan menggunkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh

peneliti.

3. Observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang

telah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jalannya

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery/ inquiry learning.


30

4. Refleksi

Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan menganalisis berdasarkan

lembar observasi dan catatan lapangan yang telah diperoleh selama proses pembelajaran

berlangsung. Dari sana akan muncul adanya kekurangan atau kelemahan yang terjadi,

kemudian peneliti merencanakan suatu perbaikan. Setelah melakukan refleksi kemudian

peneliti merumuskan perencanaan untuk siklus selanjutnya.

Siklus II :

Pada tahap siklus II ini berjalan dengan mengikuti hasil reflesi dari siklus I. Kegiatan

pembelajaran yang ada di siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran di siklus I. Pada

siklus ini akan dilakukan perbaikan yang bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan dengan

lebih baik mulai dari langkah-langkah kagiatan pembelajaran, penggunaan media, dan

respon terhadap sikap siswa selama pembelajaran. Apabila pada siklus ini hasil penelitian

belum mencapai yang di harapkan maka dilakukan siklus III dan seterusnya.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar observasi

Tabel 1 Lembar observasi siswa

PRILAKU SISWA DALAM MELAKSANAKAN


NO AKTIVITAS BELAJAR YA TIDAK

Mencari dan memberikan informasi


1.
Bertanya pada guru atau siswa lain
2.
Diskusi atau memecahkan masalah
3.
Mengerjakan tugas yang diberikan guru
4.
Memanfaatkan sumber belajar yang ada
5.
31

Menilai dan memperbaiki pekerjaannya


6.
Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat saat
7. KBM berlangsung

Dapat memecahkan masalah


8. dengan tepat

Ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan


9. atau stimulus yang diberikan guru

Dapat bekerjasama dan berhubungan dengan siswa


10.
lain

Tabel 2 Lembar Observasi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

No Aspek yang diamati Ya Tidak


Pendahuluan
1
Apakah guru mengabsen, memotivasi/membangkitkan minat
siswa belajar
Adanya apersepsi
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Menyiapkan alat bahan/media pembelajaran
Mengemukakan alur kegiatan yang akan dilakukan
siswa
2 Kegiatan Inti
Apakah guru menggunakan alat, bahan atau media
pembelajaran?
Sesuaikah media dengan materi ?
Memotivasi siswa untuk bertanya
Berperan sebagai fasilitator
Mengaktifkan diskusi
Memantau kesulitan/kemajuan belajar siswa

3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?

Apakah guru memberikan tugas/pr ?


Apakah guru melakukan refleksi ?
32

Tabel 3 Ketrampilan Guru Mengembangkan Model Discovery/ Inquiry Learning

Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka sumber
belajar yang sesuai dengan materi yang dibahas, untuk
dipelajari oleh peserta didik atau dirumuskan beberapa
pertanyaan terkait konten tersebut untuk jadi acuan
peserta didik dalam membuat persoalan sendiri.

2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada dalam
konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menggali lebih luas persoalan yang telah dibuat
berdasarkan pemahaman dari konten tersebut, melalui
perngumpulan berbagai informasi yang relevan dengan
cara membaca literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber atau
melakukan uji coba sendiri dan lainlain

4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada tingkat
kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang telah
dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan informasi yang
telah ada. Setelah itu mempresentasikan di depan
pendidik dan peserta didik yang lain untuk mendapat
masukan.
6 Generalisasi

guru memberikan kesempatan peserta didik menarik


kesimpulan atau generalisasi tertentu berdasarkan hasil
verifikasi dan masukan dari pendidik dan peserta didik
lainnya.
33

2. Soal Tes

Soal tes digunakan untuk mendapatkan data yang berupa nilai yang dapat

dijadikan acuan apakah tujuan pembelajaran tersebut tercapai atau tidak, hal ini

dilihat dengan ketercapaian KKM.

a. Siklus I

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (RPP 1)

Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : Menghindari sifat tercela ujub dan sombong

Waktu : 40 Menit

Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela ujub dan
sombong coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1Menanalisis pengertian, contoh sifat ujub dan sifat sombong (C4)
3.1.2 Mengidentifikasi dampak negatif sifat ujub dan sifat sombong (C4)

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta
Didik dapat : Menganalisis sifat ujub dan sifat sombong dengan baik dan
percaya diri (C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat :
Menyimpulkan contoh perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(C4)

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar!


LKPD INDIVIDU UJI KOMPETENSI PENGETAHUAN
Nama : …………………………………
Kelas/Semester : X/ Gasal
Mapel : Akidah Akhlak
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Disuatu madrasah ada siswa yang bernama paijo, dia adalah siswa yang
pandadalam setiap mata pelajaran bahkan dia selalu mendapat peringkat terbaik
di setiap jenjangnya, dia selalu berkata pada dirinya sendiri bahwa semua itu atas
34
kerja keras dan jerih payahku sendiri, akulah yang paling hebat, aku layak untuk
mendapat yang terbaik, dia pun merasa bangga atas apa yang telah diraihnya.
Dari cerita diatas sifat yang dimiliki paijo adalah ....

2. dari ilustrasi gambar disamping , apa


yang bisa kamu deteksi berkaitan dengan ciri orang sombong ?
3. Dalam kisah Nabi musa dan umatnya ada umatnya yang mejadi raja yang luas
kekuasaannya yaitu Raja Fira’aun, Nabi Musa mengajak Firaun untuk
menyembah dan beribadah kepada Allah, akan tetapi Firaun tidak mau bahkan
dia menghina Nabi Musa as dan hendak membunuhnya , dia juga mengatakan
bahwa dirinya lah yang harus disembah, semua orang harus patuh tunduk di
bawah kekuasaannya , sehingga tatkala nabi musa melarikan diri dari kejaran
firaun kemudian selamat dan firaun tenggelam di laut merah, kisah Firaun
tersebut merupakan hikmah bahaya dari sifat apa?
4. Joni adalah siswa kelas x sma dia merupakan siswa yang rajin dan pandai ,
setiap ujian dia selalu mendapat nilai tertinggi, pada suatu hari dia mengobrol
dengan teman sekelasnya dia mengatakan ‘’ satu kelas ini tidak ada yang bisa
menyaingi saya , saya lah yang paling hebat paling pandai dikelas ini , kalian
semua dapat nilai rendah disbanding sya tidak ada apa-apanya , kalian memang
bodoh soal kaya gitu aja tidak bisa ngerjakan. Dari cerita kejadian diatas sifat
apa yang dimiliki oleh Joni jelaskan argumentasinya

5. Perhatikan
ilustrasi gambar disamping analisislah gambar tersebut mana contoh perilaku
ujub dan dan mana contoh perilaku sombong !

Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20 Nilai= jumlah jawaban benar x 20
35
b. Siklus II

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (RPP 2)

Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : Menghindari Sifat Tercela Riya’

Waktu : 40 Enit
36

Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela riya’
coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1Menanalisis pengertian, contoh sifat Riya’ (C4)
3.1.2 Mengidentifikasi dampak negative sifat riya (C4)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat :
Menganalisis sifat riya’ baik dan percaya diri(C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menyimpulkan contoh
perbuatan sifat riya’ dengan percaya diri .(C4)

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Disuatu madrasah ada siswa yang bernama juned, dia adalah siswa yang rajin dalam beribadah
dia juga setiap hari selalu masuk kelas tepat waktu, dia juga suka menolong orang lain dia suka

kalo setelah menolong orang lain atau melakukan kebaikan disanjung dan dipuji , sehingga

ketia dia jika menolong orang tidak dipuji atau disanjung dia kecewa, dari cerita tersebut sifat

apa yang dimiliki oleh juned

2. dari

ilustrasi gambar disamping , apa yang bisa kamu deteksi berkaitan dengan Pengertian Riya ?

3. Pak gundul adalah seorang penjual bakso. Beliau sangat rajin beribadah. Suatu hari, datanglah

seorang kiai ke kampungnya.kiai itu mampir sebentar dan akan melaksanakan shalat zuhur

disana. Mengetahui itu, pak Budi Memutuskan untuk tidak berjualan hari itu.ia ingin ber

iktikaf di masjid agar sang kiai melihatnya yang rajin beribadah.barangkali kiai itu akan

memberinya hadiah. Setelah itu, ia pun melaksanakan niatnya itu.semua orang terheran heran.

Karena biasanya Pak Budi tidak pernah pergi ke masjid apalagi ber iktikaf pada jam jam itu

karena pak Budi berjualan. Pak Budi pun melihat ke arah warga yang melihatnya dan ia pun

dengan bijaksana menasihati dan menceramahi warga dengan gaya yang dilebih lebihkan
37
sambil pak Budi menengok ke luar siapa tau kiai telah datang. Ia berkata pada warga untuk

mencontoh perilaku yang baik dari dirinya. Ia pun mengungkut segala kebaikan yang pernah

dilakukannya. Setelah itu, kiai pun datang. Saat melihat sang kiai, gayanya berceramah pun

semakin dilebihkan.sang kiai hanya geleng geleng kepala. Namun, sampai sang kiai pulang

pak Budi tidak mendapat hadiah yang diharapkannya. Padahal Pak Budi pun sudaj

menceritakan segala kebaikannya pada sang kiai. apa hikmah akibat dari sifat riya yang terjadi

pada pak gundul ?

4. Riya adalah adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena
Allah semata, sajikan dalil larangan sifat riya’ !

5. Dari

ilustrasi gambar diatas analisislah gambar di atas bagamana cara menghindari sifat riya

Pedoman penilaian:
Skor tiap butir soal adalah 20
Nilai= jumlah jawaban benar 2 x
20
38
Siklus III

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(RPP 2)

Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : IX/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : MENGHINDARI SIFAT TERCELA HASAD

Waktu : 40 Menit

Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela
hasad
coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menyimpulkan Pengertian Hasad (C4)
3.1.2 Menganalisis Dalil tentang Hasad (C4)

TUJUAN
3.1.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat :
Menyimpulkan pengertian Hasad dengan baik dan benar (C4)
3.1.2 Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menganalisis dalil
tentang Hasad dengan baik dan teliti (C4)
39

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Dalam mencari ilmu kita diperintahkan untuk giat dan tekun belajar

disamping itu kita juga di haruskan memiliki sifat yang baik terhadap teman

terlebih jika teman kita sukses kita di perintahkan ikut bersyukur jangan

sampai kita malah tidak suka kemudian membenci karena kesuksesan teman

dalam kaitan hal ini . Apa yang dimaksud dengan pengertian hasad secara

bahasa ?

2. Didalam Al-Qur’an Surat Ali imron ayat 120 Allah berfirman yang artinya

‘’ jika kamu memperoleh kebaikan , niscaya mereka bersedih hati , tetapi

jika kamu mendapat bencana , mereka bergembira karenanya ‘’ Tulislah

Ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan arti diatas ?

3. Tulislah arti dari Hadits berikut

4. Didalam berdagang hal yang biasa terjadi persaingan dalam mencari

konsomen, kdang mendapatkan hasil yang banyak kadang pula sedikit

bahkan tidak ada yang terjual, bagaimana sikap kita agar tidak hasad dengan

hasil yang diperoleh orang lain yang lebih banyak dari pada apa yang kita

hasilkan , sejalan dengan Qs ibrohim ayat 7 ?

5. Sebagai seorang murid kita harus berbuat baik kepada teman , mempunyai

adab yang bagus terhadapnya, jangan sampai kita membenci teman , tidak

boleh benci karena teman mendapat prestasi , Tulislah 3 dampak negative

hasad!

Pedoman penilaian: Satu jawaban benar skor 20, Nilai = jumlah jawaban benar x 20
40
3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, daftar nama siswa, daftar

penilaian siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

model discovery/ inquiry learning (terlampir).

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Obesrvasi

Observasi dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan aktivitas siswa

dilakukan selama pembelajaran berlangsung yaitu berupa respon siswa terhadap proses

belajar bersama guru khususnya pada model dan media.

2. Tes

Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara

tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal yang dikerjakan secara mandiri. Hasil

setiap tes akan diambil untuk digunakan sebagai nilai perbandingan antarsiklus.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto pada saat proses

pembelajaran dengan menggunakan model discovery/ inquiry learning, nilai hasil


41

belajar siswa dan instrument . Hal tersebut sebagai bukti pelaksanan penelitian yang

berupa foto dengan menggunakan alat bantu yaitu kamera ponsel. Foto yang diabadikan

berisi peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa selama

pembelajaran berlangsung

4. Lembar instrument

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan penelitian

terutama sebagai pengukuran dan pengumpulan data berupa seperangkat soal tes, lembar

observasi, dsb. Pernyataan tersebut senada dengan pengertian instrumen penelitian

menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.

F. ANALISIS DATA

Analisis data adalah pengolahan atau analisa dari data yang telah terkumpul untuk

mengetahui berapa keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.

Analisis data dilakukan untuk menentukan kegiatan selanjutnya atau sebagai sarana tolok

ukur dari tercapainya tujuan. Data penelitian ada yang berbentuk kuantitatif, misalnya hasil

pengukuran dan ada pula berbentuk kualitatif, misalnya deskripsi data dalam bentuk kata-

kata dan gambar atau yang tidak dalam bentuk angka.

Penelitian ini menggunakan analisis data dengan cara membandingkan hasil tes

individu siswa dengan KKM yang telah ditentukan. Kemudian untuk mengetahui

keberhasilan dari penelitian ini adalah dengan cara menentukan ketuntasan klasikal siswa

untuk kemudian dibandingkan dengan persentase indikator ketuntasan klasika sebesar

≥85%. Siklus dikatakan berhasil dan dapat dihentikan apabila telah mencapai kriteria yang

telah disebutkan diatas. Untuk siswa yang belum tuntas dalam penelitian ini maka siswa
42

akan diberikan tambahan soal-soal serta ringkasan materi tambahan agar siswa dapat lebih

paham.

1. Menghitung nilai rata-rata kelas

Nilai rata-rata siswa suatu kelas dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Keterangan :

M = nilai rata-rata

∑𝑋 = jumlah nilai semua kelas

n = jumlah siswa

2. Menghitung untuk ketuntasan belajar


Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, digunkan rumus sebagai berikut:

Analisa ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisa ini digunakan sebagai
bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.16

16
Aqib, dkk, 2014: hlm. 39-41
43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

1. Sejaran Singkat Berdirinya MA Yajri

Berlokasi di Desa Payaman Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, yayasan

yang bergerak di bidang pendidikan, Yayasan Bakti Yajri, mendirikan 3 lembaga

pendidikan yang sebagai bentuk pengabdian dan sumbangsih kepada masyarakat.

Lembaga pendidikan tersebut ialah MA Yajri, MA Yajri dan Pondok Pesantren Sirojul

Mukhlasin II. Tidak serta merta, pendirian lembaga tersebut tentu melalui sejarah yang

panjang bahkan sejak tahun 60-an.

Lembaga tersebut berdiri sejak tahun 1966/1967 dengan nama “Madrasah

Mu’allimin/Mu’allimat 6 Tahun”, yang kemudian berubah menjadi Madrasah

Tsanawiyah Yajri (setara SLTP) dan Madrasah Aliyah Yajri (setara SLTA) pada tahun

1976 setelah adanya SKB 3 Menteri RI. Namun dalam perjalanannya, perkembangan

madrasah ini kurang menggembirakan karena madrasah dipandang sebagai sekolah

nomor 2 setelah sekolah umum ataupun kejuruan. Untuk itu perlu terobosan baru sebagai

solusi, dengan menyelenggarakan pendidikan non formal berupa pesantren di bawah

pimpinan dan asuhan KH. Minanurrohman Anshori, yang merupakan pengembangan

dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Payaman. Nama “Sirojul Mukhlasin II” sampai

saat ini masih dipertahankan untuk mengabadikan nama KH. Sirodj sebagai pendiri

pondok dan madrasah.

Dalam perjalanannya selama 19 tahun sejak adanya Pondok Pesantren, perbaikan

demi perbaikan terus dilakukan secara bertahap dalam peningkatan dan pengembangan

sistem pendidikan dan pembinaan siswa-santri maupun dalam peningkatan kualitas


44

output-nya. Perubahan dan pembaharuan ini dimaksudkan sebagai kesiapan madrasah

dan pesantren dalam menghadapi tantangan dan tuntutan global.

2. Lokasi MA Yajri

Madrasah yang dijadikan sebagai lokasi penelitian beralamat di Jl. Kalibening No.

64 Payaman Secang Magelang. Madrasah ini dibangun tepatnya di Dusun Gembongan,

290 m dari jalan utama Yogya-Semarang, sedangkan dari pusat kota Magelang berjarak

7,3 km. Adapun profil madrasah tersebut sebagai berikut:

Profil Madrasah

NPSN 20363697
NSS 121233080050
Nama MA YAJRI
Akreditasi Akreditasi B
Alamat Jl.Kalibening No. 64 Payaman
Kodepos 56195
Nomer Telpon (0293) 365413
Nomer Faks -
Email ma.yajri@gmail.com
Jenjang SLTA
Status Swasta
Situs www.yajri.or.id
Lintang -7.422518512368891
Bujur 110.2306265803054
Ketinggian 402
Waktu Belajar Sekolah Pagi
Sumber: http://20331540.siap-sekolah.com/sekolah-profil/

Madrasah ini berlokasi di tengah-tengah pemukiman penduduk, antara warga

masyarakat dan segenap civitas akademika MA Yajri Payaman setiap hari berbaur

sehingga sangat mendukung sekali untuk proses internalisasi akhlak siswa.

Madrasah ini merupakan salah satu madrasah bagus di Magelang, dibuktikan

dengan status akreditasi B. Madrasah ini mempunyai email dan situs website yang

menandakan bahwa dalam pengelolaan informasi telah berbasis internet.

Proses pembelajaran madrasah dilakukan di pagi sampai siang hari, pukul 07.00 –

12.40 atau bisa dikatakan sama seperti madrasah pada umumnya. Dilanjutkan pukul
45

14.00 – 15.00 untuk kegiatan ekstrakurikuler. Sore hari digunakan untuk proses

pembelajaran madrasah diniyah sampai dengan pukul 21.00. Belajar malam terstruktur

dilakukan pukul 21.00 samapai dengan 22.00. Bisa dikatan kegiatan siswa di madrasah

ini cukup padat, siswa mempunyai waktu bebas hanya saat ishoma dan malam hari.

3. Visi Misi dan Tujuan MA Yajri

a. Visi

Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta didik

baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran

serta masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan

warga sekolah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi sekolah.

Adapaun visi Madrasah adalah :

“MEMBENTUK SISWA / SANTRI YANG BERAKIDAH AHLUSSUNAH

WALJAMA’AH, BERTAKWA, BERAKHLAK MULIA DAN

BERPENGETAHUAN LUAS “

Yayasan madrasah ini beraliran ahlussunah waljama’ah an-nahdliyah, yang senantiasa

berpedoman pada ajaran Rasulullah dan para sahabat, dan selalu menjadi kelompok

mayoritas di setiap masa. Dalam bidang akidah, ahlussunah waljamaah an-nahdliyah

mengikuti madzhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-

Maturidi. Bidang syari’ah amaliyah mengikuti salah satu madzhab empat (Hanafiyah,

Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah). Bidang tasawuf berpegang teguh pada tokoh

panutannya yaitu Abul Qasim Muhammad al-Junaid. Masalah kemasyarakatan aliran

ini berpedoman pada ajaran Mabadi’ Khaira Ummah yakni citra diri yang jujur,

amanah, adil, berjiwa tolong menolong dan berintegritas tinggi, serta ajaran

Maslahatul Ummah, dimana dalam upaya berkhidmah untuk kemaslahatan umat,

seseorang bias mengabdikan diri sesuai potensi masing-masing demi kesejahteraan


46

masyarakat pada umumnya. Pemahaman aliran ini mengenai kenegaraan dan

kebangsaan ialah darul Islam, yaitu negara yang bermasyarakat Islam, bukan Negara

Islam. Sehingga NKRI yang berlandaskan Pancasila menjadi bentuk final bagi negara

Indonesia. Persoalan sikap dalam kewajiban dan tanggungjawab berdakwah, aliran ini

mengajarkan untuk dilandasi sikap moderat, toleran dan harmoni.

Demikianlah ajaran-ajaran dalam aliran ahlussunah waljama’ah an-nahdliyah yang

dijadikan visi MA Yajri Payaman Magelang.

Selain itu, madrasah juga mengarahkan siswa untuk bertakwa kepada Allah dengan

mengamalkan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala hal yang dilarang dalam

agama. Serta penanaman akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, yang

direalisasikan dalam berbagai program internalisasi nilai-nilai akhlak siswa yang

tengah dikaji dalam penelitian ini.

Madrasah ini merupakan madrasah yang terintegrasi dengan pondok pesantren yang

diberikan pemahaman mengenai kitab-kitab salaf, ilmu pengetahuan dan

lifeskill/keterampilan

b. Misi

1) Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul di bidang Tahfizh Al Qur’an dan

IPTEK.

2) Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu melahirkan manusia-manusia

unggulan yang memiliki semangat pembaharuan, dan memiliki jiwa kepemimpinan

serta wawasan yang luas.

3) Menjadi lembaga pendidikan Islam yang modern, inovatif dan terdepan dalam

Tarbiyah Islamiyyah.

4) Berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam proses rekonstruksi perbaikan

masyarakat, bangsa dan negara.


47

c. Tujuan

Secara umum, tujuan pendidikan pada MA Yajri Payaman adalah ingin mewujudkan

lembaga pendidikan yang Islami yang berakidah Ahlussunah Waljama’ah, bertaqwa,

berakhlak mulia, berpengetahuan luas dan berprestasi dan mampu bersaing di tingkat

pendidikan yang lebih tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak

dari tujuan umum diatas, maka secara khusus dapat disampaikan bahwa tujuan

MAYAJRI Payaman adalah sebagai berikut :

1) Terwujudnya pelayanan terbaik dalam menghantarkan para peserta didik memiliki

kemantapan akidah Ahlussunah Waljama’ah.

2) Terbentuknya peserta didik menjadi mu’min yang ta’at.

3) Terbentuknya peserta didik yang jujur, ikhlas, berdisiplin, percaya diri, kreatif dan

inovatif.

4) Terbentuknya peserta didik yang menguasai ilmu dan keluhuran akhlak untuk

kesejahteraan umat.

5) Terbentuknya peserta didik menjadi generasi Islam yang mempunyai wawasan

luas.

6) Terbentuknya peserta didik yang unggul dalam pemahaman kitab-kitab salaf, ilmu

pengetahuan dan lifeskill/keterampilan.

B. HASIL PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAYajri yang berjumlah 24 siswa yang

semuanya perempuan. Penelitian ini menggunakan 3 siklus, dengan materi Menghindari

Sifat Tercela Siklus I menjelaskan tentang menghindari sifat tercela ujub dan sombong .

Proses belajar ini dilakukan 2x40 menit dalam satu kali pertemuan. Dan siklus II

menjelaskan cara-cara
48

dan hikmah menghindari sifat tercela riya ‘Sedangkan siklus III menjelaskan tentang

menghindari sifat tercela hasad serta internalisasi nilai-nilai karakter.

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran menggunakan lembar test. Untuk

mengukur hasil pembelajaran siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan model discovery/ inquiry learning, serta menggunakan lembar observasi

terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model discovery/

inquiry learning.

Sebagai rinci hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa dalam

model discovery/ inquiry learning.

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

4) Menyiapkan instrumen penilaian kognitif

5) Menyiapkan instrumen penilaian sikap

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada tahap pelaksanaan yaitu:

1) Kegiatan pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa

b) Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan belajar siswa

c) Guru melakukan apersepsi

d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari


49

e) Guru memberikan kesempatan kepada peseta didik untuk mengaitkan

gambar dengan materi

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

g) Guru menyampaikan mekanisme pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik menganalisis video dan bacaan

b) Peserta didik berdiskusi secara berkelompok

c) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian

3) Kegiatan penutup

a) Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan

b) Guru memberikan LKPD

c) Guru menyampaikan materi yang akan dating

d) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam

4) Kegiatan evaluasi

Guru memberikan soal tes siklus I untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang

diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus 1) pada tabel

berikut:

Tabel 4.1

Hasil Belajar Setelah Tindakan Siklus I

No Nama Siswa L/P Skor Nilai Ketuntasan


1 Adelia Heriani P 6 60 Belum Tuntas
2 Aditya Ramadhan L 6 60 Belum tuntas
3 Ahmad Nafiz L 9 90 Tuntas
4 Alfi Syahrin L 8 80 Tuntas
5 Anisaa Billah P 6 60 Belum Tuntas
6 Az-Zahra Zulfikar Nst P 5 50 Belum Tuntas
7 Dimas Wardana L 8 80 Tuntas
8 Farhan Aldiansyah L 7,5 75 Tuntas
9 Indra Setiawan L 5 50 Belum Tuntas
50
10 M.Daffa Sahrian L 8 80 Tuntas
11 M. Fahmi Lubis L 8 80 Tuntas
12 Puja Aliani P 6 60 Belum Tuntas
13 Putra Pratama L 6 60 Belum Tuntas
14 Sakinah P 8 80 Tuntas
15 Septian Prsetio L 8 80 Tuntas
16 Shalsa Sya’bania P 8 80 Tuntas
17 Zahra Fahira Syafitri P 9 90 Tuntas

18 Zakiyyah Azzahroh P 5 50 Belum Tuntas


19 Rahmah Fadillah P 8 80 Tuntas
20 Tifanny Putri Aprillia P 8 80 Tuntas
21 Muhammad Fahreza L 8 80 Tuntas
22 Ahsyar Zovani Hsb L 5 50 Belum Tuntas
23 Deva Sari P 5 50 Belum Tuntas
24 M.Chairu Azmi L 5 50 Belum Tuntas
Tertinggi 9 90
Terendah 5 50
Rata –rata 6,75 67,5
Tuntas 13 54,17 %
Belum Tuntas 11 45,83 %

Table diatas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dalam mengerjakan test
adalah 90 dan nilai terendah adalah 50, dengan nilai rata- rata yang dicapai adalah 67,5. Pada Prasiklus,
jumlah siswa yang tuntas pada materi “menjelaskan pengertian Menghindari sifat tercela “ sebanyak
13 orang siswa (54,17 %) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 orang siswa (45,83%).KKM
(kreteria ketuntasan minimal) yang telah ditetapkan di MA Yajri untuk mata pelajaran Akidah Akhlak
adalah 70. Siswa bisa tuntas dengan pre test ini jika siswa mendapat nilai minimal 70.
Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas X IPA Abelum menguasai materi
Menghindari sifat tercela, karena masih ada 45,83% siswa yang belum tuntas. Dari hasil tes tersebut
peneliti mulai merencanakan tindakan yang akan dipaparkan pada pembahasan selanjutnya, dan hasil
tes ini digunakan sebagai acuan peningkatan prestasi yang akan dicapai oleh siswa.
c. Observasi

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan

terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar
51
mengajar. Pengamatan yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung.

1) Lembar observasi siswa

Tabel 5

Lembar observasi siswa

PRILAKU SISWA DALAM


NO MELAKSANAKAN AKTIVITAS YA TIDAK
BELAJAR
Mencari dan memberikan informasi √
1.

Bertanya pada guru atau siswa lain √


2.
Diskusi atau memecahkan masalah √
3.
Mengerjakan tugas yang diberikan √
4.
Guru
Memanfaatkan sumber belajar yang √
5.
Ada
Menilai dan memperbaiki √
6.
Pekerjaannya
Dapat menjawab pertanyaan guru √
7. dengan tepat saat KBM berlangsung

Dapat memecahkan masalah √


8. dengan tepat

Ada usaha dan motivasi untuk √


9. mempelajari bahan atau stimulus
yang diberikan guru
Dapat bekerjasama dan berhubungan √
10.
dengan siswa lain
52

Pada siklus 1 dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan

oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari

10 aktivitas yang dinilai siswa telah melakukan 6 aktivitas pada siklus I, artinya

aktivitas siswa dalam pembelajaran belum maksimal.

2) Lembar observasi guru

Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan mengajar

berlangsung yang dipandang sebagai satu kesatuan yang diperlihatkan dalam

tabel proses belajar mengajar serta tabel ketrampilan guru dalam

mengembangkan model pembelajaran.

Tabel 6

Observasi Proses Belajar Mengajar

No Aspek yang diamati Ya Tidak


Pendahuluan
1
Apakah guru mengabsen, memotivasi/membangkitkan

minat siswa belajar
Adanya apersepsi √
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
Menyiapkan alat bahan/media pembelajaran √
Mengemukakan alur kegiatan yang akan dilakukan

Siswa
2 Kegiatan Inti
Apakah guru menggunakan alat, bahan atau media

pembelajaran?
Sesuaikah media dengan materi ? √
Memotivasi siswa untuk bertanya √
Berperan sebagai fasilitator √
Mengaktifkan diskusi √
Memantau kesulitan/kemajuan belajar siswa √

3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?

53

Apakah guru memberikan tugas/pr ? √


Apakah guru melakukan refleksi ?

Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di

atas menunjukkan bahwa guru telah melakukan setiap langkah pembelajaran

dengan baik.

Tabel 7

Ketrampilan Guru Mengembangkan Model Discovery/ Inquiry Learning

Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
Lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
54

Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan √


pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan
informasi yang telah ada. Setelah itu
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta
didik yang lain untuk mendapat masukan.

6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari
pendidik dan peserta didik lainnya.

Data di atas menunjukkan bahwa guru telah menguasai/ mampu

mengembangkan model discovery/ inquiry learning dengan dibuktikan bahwa

semua langkah pembelajaran telah dilakukan oleh guru.

d. Refleksi

Selama pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menerapkan model

pembelajaran Discovery/ inquiry masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, antara

lain:

1) Menggerakkan siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran

2) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar tidak malu ketika pembelajaran

didokumentasikan, sehingga tidak perlu ragu untuk aktif dalam pembelajaran.

3) Memberikan penegasan kepada siswa untuk aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran dikarenakan ada reward bagi siswa aktif

4) Menutup semua pintu dan jendela agar gangguan dadi luar dapat sedikit teredam

5) Memberikan masukan kepada siswa agar pandai mengatur waktu istirahat

sehingga saat pelajaran berlangsung tidak mengantuk.


55

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa dalam model

discovery/ inquiry learning.

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

4) Menyiapkan instrumen penilaian kognitif

5) Menyiapkan instrumen penilaian sikap

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada tahap pelaksanaan yaitu:

1) Kegiatan pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa

b) Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan belajar siswa

c) Guru melakukan apersepsi

d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari

e) Guru memberikan kesempatan kepada peseta didik untuk mengaitkan

gambar dengan materi

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

g) Guru menyampaikan mekanisme pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik menganalisis video dan bacaan

b) Peserta didik berdiskusi secara berkelompok

c) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian

3) Kegiatan penutup

a) Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan


56

b) Guru memberikan LKPD

c) Guru menyampaikan materi yang akan dating

d) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam

4) Kegiatan evaluasi

Guru memberikan soal tes siklus II untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang

diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus II) pada tabel

berikut:

Tabel 8

Hasil Belajar Setelah Tindakan Siklus II

No Nama Siswa L/P Skor Nilai Ketuntasan


1 Ahnifa Tsurayya P 7 70 Tuntas
2 Amadila Enggal Nurina P 6 60 Belum Tuntas
3 Amelia Lailatul Hana P 9 90 Tuntas
4 Ana Muflichah P 8 80 Tuntas
5 Anisatul Mahmadiyah P 6 60 Belum Tuntas
6 Anjali Chusnal Wafi P 7 70 Tuntas
7 Annisa Rochmatillah P 8 80 Tuntas
8 Clara Crisvany Santosa P 7 70 Tuntas
9 Dhita Rizqi Setyani P 5 50 Belum Tuntas
10 Diva Hidayatul Aliyah P 8 80 Tuntas
11 Ersa Ardita P 8 80 Tuntas
12 Etika Nia Nur Hidayah P 7 70 Tuntas
13 Fatihatus Yahro Chairu P 6 60 Belum Tuntas
14 Fina Nurul Khoiriyah P 8 80 Tuntas
15 Hevita Devinia P 8 80 Tuntas
16 Khairul Badriyah P 8 80 Tuntas
17 Mutiara Dwi Suryani P 9 90 Tuntas
18 Nadia Safina Rizqi P 5 50 Belum Tuntas
19 Nichilya Asyifa P 8 80 Tuntas
20 Nila Nur Istifait P 8 80 Tuntas
21 Shelly Frida Muharani P 8 80 Tuntas
22 Tasniima Izza Rakhma P 5 50 Belum Tuntas
23 Ulva Yulia P 5 50 Belum Tuntas
24 Zakiya Najwa Kamila P 5 50 Belum Tuntas
Tertinggi 9 90
Terendah 5 50
Rata –rata 7,04 70,42
Tuntas 16 66,67%
Belum Tuntas 8 33,33%
57

Berdasarkan hasil test formatif siklus I ini diperoleh 16 siswa telah memperoleh nilai ≥
70, sedangkan 8 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Prosentase ketuntasan belajar = (16/24) x 100% = 66,67%
Berdasarkan pada presentase ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa siklus II siswa
Kelas X IPA A belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM), karena 33,33 % siswa
masih belum tuntas. Dengan demikian masih diperlukan siklus berikutnya untuk membuktikan
bahwa pembelajaran Discovery/Enguiri Learning mampu meningkatkan prestasi/ ketuntasan
belajar siswa kelas X IPA A.

c. Observasi

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan

terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar

mengajar. Pengamatan yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung.


58

1) Lembar observasi siswa

Tabel 9

Lembar observasi siswa siklus II

PRILAKU SISWA DALAM


NO MELAKSANAKAN AKTIVITAS YA TIDAK
BELAJAR
Mencari dan memberikan informasi √
1.
Bertanya pada guru atau siswa lain √
2.
Diskusi atau memecahkan masalah √
3.
Mengerjakan tugas yang diberikan √
4.
guru
Memanfaatkan sumber belajar yang √
5.
ada
Menilai dan memperbaiki √
6.
pekerjaannya
Dapat menjawab pertanyaan guru √
7. dengan tepat saat KBM berlangsung

Dapat memecahkan masalah √


8. dengan tepat

Ada usaha dan motivasi untuk √


9. mempelajari bahan atau stimulus
yang diberikan guru
Dapat bekerjasama dan berhubungan √
10.
dengan siswa lain

Pada siklus II dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan

oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari

10 aktivitas yang dinilai siswa telah melakukan 8 aktivitas pada siklus II, artinya

aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.

2) Lembar observasi guru

Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan mengajar

berlangsung yang dipandang sebagai satu kesatuan yang diperlihatkan dalam


59

tabel proses belajar mengajar serta tabel ketrampilan guru dalam

mengembangkan model pembelajaran.

Tabel 10

Observasi Proses Belajar Mengajar

No Aspek yang diamati Ya Tidak


Pendahuluan
1
Apakah guru mengabsen, memotivasi/membangkitkan

minat siswa belajar
Adanya apersepsi √
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
Menyiapkan alat bahan/media pembelajaran √
Mengemukakan alur kegiatan yang akan dilakukan

Siswa
2 Kegiatan Inti
Apakah guru menggunakan alat, bahan atau media

pembelajaran?
Sesuaikah media dengan materi ? √
Memotivasi siswa untuk bertanya √
Berperan sebagai fasilitator √
Mengaktifkan diskusi √
Memantau kesulitan/kemajuan belajar siswa √

3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?

Apakah guru memberikan tugas/pr ? √


Apakah guru melakukan refleksi ?

Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di

atas menunjukkan bahwa guru telah melakukan setiap langkah pembelajaran

dengan baik.
60

Tabel 11

Ketrampilan Guru Mengembangkan Model Discovery/ Inquiry Learning

Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan √
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan
informasi yang telah ada. Setelah itu
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta
didik yang lain untuk mendapat masukan.

6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
61

berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari


pendidik dan peserta didik lainnya.

Data di atas menunjukkan bahwa guru telah menguasai/ mampu

mengembangkan model discovery/ inquiry learning dengan dibuktikan bahwa

semua langkah pembelajaran telah dilakukan oleh guru.

d. Refleksi

Selama pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran

Discovery/ inquiry masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, antara lain:

1) Menggerakkan siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran

2) Memohon pengertian siswa kelas lain tersebut untuk sementara tidak bermain di

depan kelas praktik agar tidak menganggu focus siswa di dalam kelas.

3) Menutup semua pintu dan jendela agar gangguan dadi luar dapat sedikit teredam

4) Memperbaiki pencahayaan ruang agar dapat lebih mendukung proses belajar

mengajar.

3. Siklus III

a. Perencanaan

1) Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa dalam model

discovery/ inquiry learning.

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

4) Menyiapkan instrumen penilaian kognitif

5) Menyiapkan instrumen penilaian sikap

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada tahap pelaksanaan yaitu:


62

1) Kegiatan pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa

b) Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan belajar siswa

c) Guru melakukan apersepsi

d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari

e) Guru memberikan kesempatan kepada peseta didik untuk mengaitkan gambar

dengan materi

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

g) Guru menyampaikan mekanisme pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Guru memberikan penjelasan materi

b) Peserta didik menyimak video

c) Peserta didik menganalisis hambatan meneladani sahabat Umar dan sayyidah

Aisyah dalam worksheet.

d) Peserta didik berdiskusi secara berkelompok

e) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian

f) Dalam formasi kelompok, peserta didik diberi tugas ketrampilan merumuskan

solusi atas hambatan yang terjadi.

3) Kegiatan penutup

e) Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan

f) Guru memberikan LKPD

g) Guru menyampaikan materi yang akan datang

h) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam


63

4) Kegiatan evaluasi

Guru memberikan soal tes siklus III untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang

diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus III) pada tabel

berikut:

Tabel 12

Hasil Belajar Setelah Tindakan Siklus III


Hasil tes formatif siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 87,50 dari hasil tes akhir siklus II
tersebut prestasi siswa sudah mengalami peningkatan dibanding hasil tes pada siklus I.
Tabel 4.9 Hasil post test siswa siklus II
No Nama Siswa L/P Skor Nilai Ketuntasan
1 Ahnifa Tsurayya P 7 70 Tuntas
2 Amadila Enggal Nurina P 7 70 Tuntas
3 Amelia Lailatul Hana P 9 90 Tuntas
4 Ana Muflichah P 8 80 Tuntas
5 Anisatul Mahmadiyah P 6 60 Belum Tuntas
6 Anjali Chusnal Wafi P 7 70 Tuntas
7 Annisa Rochmatillah P 8 80 Tuntas
8 Clara Crisvany Santosa P 7 70 Tuntas
9 Dhita Rizqi Setyani P 7 70 Tuntas
10 Diva Hidayatul Aliyah P 8 80 Tuntas
11 Ersa Ardita P 8 80 Tuntas
12 Etika Nia Nur Hidayah P 7 70 Tuntas
13 Fatihatus Yahro Chairu P 6 60 Belum Tuntas
14 Fina Nurul Khoiriyah P 8 80 Tuntas
15 Hevita Devinia P 8 80 Tuntas
16 Khairul Badriyah P 8 80 Tuntas
17 Mutiara Dwi Suryani P 9 90 Tuntas
18 Nadia Safina Rizqi P 8 80 Tuntas
19 Nichilya Asyifa P 8 80 Tuntas
20 Nila Nur Istifait P 8 80 Tuntas
21 Shelly Frida Muharani P 8 80 Tuntas
22 Tasniima Izza Rakhma P 5 50 Belum Tuntas
23 Ulva Yulia P 7 70 Tuntas
24 Zakiya Najwa Kamila P 7 70 Tuntas
Tertinggi 9 90
Terendah 5 50
Rata –rata 7,46 74,58
Tuntas 21 87,50%
Belum Tuntas 3 12,50%

Berdasarkan hasil formtif siklus III ini diperoleh 21 siswa telah memperoleh nilai
64
≥ 70, dan 3 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Presentase ketuntasan belajar = (21/24) × 100% = 87,50%
Berdasarkan pada presentasi ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa pada siklus
II siswa Kelas X IPA A sudah memenuhi ketuntasan belajar. Karena rata-ratanya 74,58
sudah diatas kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70 dan hanya 12,50% siswa yang
tidak tuntas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran Discovery/Enguiri
Learning mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa Kelas X IPA A MA Yajri.
c. Observasi

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan

terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar

mengajar. Pengamatan yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung.


65

1) Lembar observasi siswa

Tabel 13

Lembar observasi siswa siklus III

PRILAKU SISWA DALAM


NO MELAKSANAKAN AKTIVITAS YA TIDAK
BELAJAR
Mencari dan memberikan informasi √
1.
Bertanya pada guru atau siswa lain √
2.
Diskusi atau memecahkan masalah √
3.
Mengerjakan tugas yang diberikan √
4.
guru
Memanfaatkan sumber belajar yang √
5.
ada
Menilai dan memperbaiki √
6.
pekerjaannya
Dapat menjawab pertanyaan guru √
7. dengan tepat saat KBM berlangsung

Dapat memecahkan masalah √


8. dengan tepat

Ada usaha dan motivasi untuk √


9. mempelajari bahan atau stimulus
yang diberikan guru
Dapat bekerjasama dan berhubungan √
10.
dengan siswa lain

Pada siklus III dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan

bahwa aktivitas siswa telah mengalami peningkatan dibanding siklus ke II yakni

siswa telah mampu menilai dan memperbaiki pekerjaannya serta mampu

memecahkan masalah dengan tepat.


66

2) Lembar observasi guru

Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan mengajar

berlangsung yang dipandang sebagai satu kesatuan yang diperlihatkan dalam

tabel proses belajar mengajar serta tabel ketrampilan guru dalam

mengembangkan model pembelajaran.

Tabel 14

Observasi Proses Belajar Mengajar

No Aspek yang diamati Ya Tidak


Pendahuluan
1
Apakah guru mengabsen, memotivasi/membangkitkan

minat siswa belajar
Adanya apersepsi √
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
Menyiapkan alat bahan/media pembelajaran √
Mengemukakan alur kegiatan yang akan dilakukan

siswa
2 Kegiatan Inti
Apakah guru menggunakan alat, bahan atau media

pembelajaran?
Sesuaikah media dengan materi ? √
Memotivasi siswa untuk bertanya √
Berperan sebagai fasilitator √
Mengaktifkan diskusi √
Memantau kesulitan/kemajuan belajar siswa √

3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?

Apakah guru memberikan tugas/pr ? √


Apakah guru melakukan refleksi ?

67

Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di

atas menunjukkan bahwa guru telah melakukan setiap langkah pembelajaran

dengan baik.

Tabel 15

Ketrampilan Guru Mengembangkan Model Discovery/ Inquiry Learning

Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan √
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan
informasi yang telah ada. Setelah itu
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta
didik yang lain untuk mendapat masukan.
68

6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari
pendidik dan peserta didik lainnya.

Data di atas menunjukkan bahwa guru telah menguasai/ mampu

mengembangkan model discovery/ inquiry learning dengan dibuktikan bahwa

semua langkah pembelajaran telah dilakukan oleh guru.

d. Refleksi

Kegiatan belajar mengajar pada siklus III ini menujukkan bahwa adanya peningkatan

aktivitas siswa dalam mencapai tujuan akhir. Mampunya siswa dalam memperbaiki

tugas dan menilai serta mampunya siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran.

Dengan demikian peneliti tidak akan melanjutkan ketahap selajutnya.

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari tiga siklus, terdapat

peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama, siklus kedua dan

ketiga seperti terlihat pada nilai rata-rata siswa serta persentase ketuntasan belajar siswa

seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16

Nilai Rata-Rata dan Persentase Ketuntasan Belajar Antarsiklus

SIKLUS NILAI RATA-RATA PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR

I 67,5 54,17 %

II 70,42
66,67%
III 87,50%
74,58
69

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dan persentase

ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran secara berturut-turut dari siklus I, siklus II dan

siklus III yaitu persentse ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 54,17% dengan nilai

rata-rata 67,5. Meningkat pada siklus II 66,67 % dengan nilai rata-rata 70,42. Peningkatan

terjadi pula pada siklus III dengan persentase ketuntasan belajar siswa yang telah mencapai

target di atas 85 % yakni 87,50 % dengan nilai rata-rata 74,58.

Peningkatan persentase prestasi belajar siswa dengan rata-rata siswa tersebut

sejalan dengan peningkatan proses pembelajaran. Guru telah melakukan pembelajaran

dengan baik serta menguasai model pembelajaran yang digunakan dan aktivitas siswa

mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.

Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, maka

penerapan Model Discovery mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata

pelajaran Akidah Akhlak kelas X MAYajri Payaman khususnya materi menghindari sifat

tercela.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah

pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada setiap siklus yaitu Siklus I, II

dan Siklus III. Sehingga prestasi siswa untuk belajar Akidah Akhlak khususnya terlihat pada

kreativitas siswa atau aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil yang diperoleh

oleh siswa yang meningkat


70
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa

penggunaan model Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini terbukti pada capaian siklus I dengan nilai

rata-rata 67,5 kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 70,42 kemudian

meningkat lagi pada siklus III dengan nilai rata-rata 74,58. Sedangkan ketuntasan hasil

belajar siswa pada siklus I sebesar 54,17% sedangkan pada siklus II adalah 66,67 % kemudian

meningkat lagi pada siklus III yaitu 87,50 %. Selain itu, model pembelajaran Discovery/

Inquiry Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Siswa dapat

memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam

mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru, siswa mampu berpikir kritis dan

mampu memecahkan masalah dengan baik.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian khususnya pembelajaran Akidah Akhlak, guru

diharapkan benar-benar memperhatikan baik itu model pembelajaran ataupun media

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar, serta guru menciptakan penugasan

pada siswa tentang materi yang diajarkan untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam

pembelajaran Akidah Akhlak.

Bagi yang berminat untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery/ Inquiry Learning yang paling penting diperhatikan adalah guru

1
71

harus memahami materi pembelajaran terlebih dahulu dan setelah itu guru harus memahami

penggunaan model pembelajaran yang digunakan.

Guru hendaknya menggunakan model Discovery/ Inquiry Learning dalam proses

pembelajaran karena model ini dapat melibatkan siswa aktif secara langsung serta

mendorong siswa berpikir kritis. Pihak sekolah diharapkan untuk menyediakan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud, Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses belajar mengajar. Rev. Ed. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamruni, A. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/4793
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2878
https://jurnal.um-palembang.ac.id/dikbio/article/view/1900
Komarudin, K. 2017. Analisis kesalahan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada
materi peluang berdasarkan high order thinking dan pemberian scaffolding. Jurnal
Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam.
Nata, Abudin. 2002. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nirwana, N. 2013. Penggunaan Model Inquiry Berbasis Ict Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pada Mata Kuliah Sejarah Fisika Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
Mipa Fkip Univeristas Bengkulu. Bengkulu: Prosiding SEMIRATA
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
Trianto, I. B. A. 2014. Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psi kologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Andri Pujiawan


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Temanggung, 12 juni 1982
Alamat Rumah : Padureso RT/RW: 04/01 Tegalroso Parakan Temanggung Alamat
Kantor : MA Yajri Payaman
Jl. Kalibening No.64 Payaman Secang Magelang
Nama Istri : Miftahul Janah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN Kalijoso Magelang 1991-1996


b. MTs Muallimin Parakan 1996-1998
c. MA Yajri Payaman Magelang 1998-2000
d. STAINU Purworejo (S1) 2006-2011

2. Pendidikan Nonformal

Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II 1998-2006

C. Riwayat Pekerjaan

Guru di MAYajri Payaman Magelang 2007- Sekarang

Magelang, 2 September 2019

Andri Pujiawan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MA
Yajri Mata Pelajaran : Akidah
Akhlak Kelas/Semester
: X/ I
Alokasi Waktu : 2 x 40
menit (2 JP) Pertemuan ke
1
B. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di Madrasah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

C. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat ujub dan sifat
sombong

4.1 Mengomunikasikan contoh penerapan cara menghindari sifat ujub dan sifat
sombong

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1Menanalisis pengertian, contoh sifat ujub dan sifat sombong (C4)
3.1.2 Mengidentifikasi dampak negatif sifat ujub dan sifat sombong (C4)
3.1.3 Menelaah cara menghindari sifat ujub dan sifat sombong (C4)
4.1.1 Mempratikkan cara menghindari sifat ujub dan sifat sombong dalam kehidupan sehari -
hari (P5)

E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat :
Menganalisis sifat ujub dan sifat sombong dengan baik dan percaya diri (C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menyimpulkan contoh
perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(C4)
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi Peserta didik dapat menyimpulkan pentingnya
menghindari perbuatan sifat ujub dan sifat sombong (C5)
4. Setelah menyaksikan berdiskusi dan menggali Informasi Peserta didik dapat menyajikan
kesimpulan menghindari perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(P5)
5.
F. Materi Pembelajaran
Faktual
Pengertian sifat ujub dan sifat sombong , Perilaku orang yang memiliki sifat ujub dan sifat
sombong Konseptual
Dalil tentang sifat ujub dan sifat sombong
Prosedural
Mempratikkan cara menghindari perilaku sifat ujub dan sifat sombong kehidupan sehari-hari.
Metakognitif
Menunjukkan dampak negatif perilaku sifat ujub dan sifat sombong
F. Pendekaan, Model dan Metode
1. Pendekatan: 4C dan TPACK
2. Model: Discovery/Inquiry Learning
3. Metode: ceramah, tanya jawab, tayangan video dan presentasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
10
1. Mengaitkan gambar-gambar dengan materi
menit
pembelajaran
2. Mengajukan pertanyaan adakah yang mengetahui
tentang materi sebelumnya
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang sifat tercela
2. Memberitahukan tentang kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pembelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
Berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Inti Mengamati
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati dan memperhatikan gambar yang berhubungan
dengan hokum.

Menanya
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
60 Menit
membuat pertanyaan sebanyak mungkin terkait gambar
tentang hokum yang disajikan. (Critical Thinking and
Problem Solving)
Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi
kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara
acak peserta didik untuk menjawab pertanyaan
temannya. Guru menegaskan jawaban peserta didik
Eksplorasi/Mengumpulkan informasi
Guru menyajikan tayangan PPT dan video (Technological
Knowledge) serta bacaan tentang informasi mengenai
perbuatan tercela sifat ujub dan sifat sombong

Mengasosiasi
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
hasil analisis tentang informasi mengenai perbuatan tercela
sifat ujub dan sifat sombong kemudian tiap kelompok
mencatat hasil diskusinya dalam buku sebagai bahan
presentasi kelompok.
Mengkomunikasikan
Tiap kelompok mengemukakan pendapat dalam presentasi
di depan kelas secara bergantian, audience mengajukan
pertanyaan dan presentator memberikan jawaban.
Penutup 1. Guru dan peserta didik membuat simpulan tentang
materi ajar.
2. Guru memberikan LKPD sebagai penilaian (sebagai
10 Menit
PR)
3. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam bersama peserta didik.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
2. Analisis Hasil Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : worksheet, PPT
2. Alat/ bahan : Laptop, lcd proyektor, spidol, papan tulis
3. Sumber Belajar: video pembelajaran, buku paket Akidah Akhlak kelas X, kemenag RI

Mengetahui Magelang, Juli 2019


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran,

Habib Masykur S.Pd.I, M.S.I Andri Pujiawan, S.Pd.I.


Materi Pembelajaran
B. Ujub
1. Dalil Naqli Rasulullah Saw. bersabda : ُ “Tiga perkara yang membawa kepada
kehancuran: pelit, mengikuti hawa nafsu, dan suka membanggakan diri. “(HR. ath-
Thabari, hadits Hasan).
2. Pengertian Ujub Secara bahasa (etimologi), ’Ujub, berasal dari Sumber:
http://id.printerest.com kata ’ajaba yang artinya kagum, terheran-heran, takjub. Al-
I’jabu bi al- ( berarti kagum pada diri sendiri. Yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita
memilikikelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Secara istilah dapat kita
pahami bahwa ’ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri, dengan memberikan satu
penghargaan yang terlalu berlebihan kepada kemampuan diri. Imam Ghazali
menuturkan, “Perasaan ’ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan
merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaan kepada Allah.”
Memang setiap orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain,
tetapi milik siapakah semua kelebihan itu? Allah berfirman “Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” (QS. al-Maidah [5]: 120) Dengan demikian hakikat ujub adalah
membanggakan diri atas kenikmatan yang ia dapati dengan melupakan bahwa itu
adalah pemberian dari Allah.
3. Sebab-sebab Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sifat ujub adalah sebagai
berikut: 1) Banyak dipuji orang. Pujian seseorang secara langsung kepada orang lain,
dapat menimbulkan perasaan ’ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. 2)
Banyak meraih kesuksesan. Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-cita dan
usahanya akan mudah memiliki perasaan ujub. 3) Kekuasaan. Setiap penguasa
biasanya mempunyai kebebasan bertindak tanpa ada protes dari orang di
sekelilingnya, dan banyak orang yang kagum dan memujinya. 4) Mempunyai
intelektual dan kecerdasan yang tinggi 5) Memiliki kesempurnaan fisik, orang yang
cantik, postur tubuh ideal, tampan dan ia memandang kelebihan yang ada pada dirinya,
serta lupa akan keberadaannya sebagai manusia maka akan lebih cenderung kepada
sifat ujub.
4. Dampak Negatif 1) Ujub akan membawa ke arah kesombongan (kibar), karena ujub
merupakan salah satu sebab timbulnya kesombongan dan hal itu memberikan
pengaruh negatif yang lebih banyak. 2) Meremehkan dosa dihadapan Allah, karena
merasa ibadahnya sudah sempurna. 3) Melupakan nikmat atas pemberian dari Allah
Swt. karena merasa bahwa keberhasilannya itu merupakan hasil usahanya sendiri
bukan pemberian Allah 4) Tidak takut azab dan kemurkaan Allah karena ia meyakini
bahwa ia telah mendapat kedudukan mulia di sisi Allah. 5) Menggugurkan pahala,
karena Allah tidak akan menerima amalan kebajikan sedikitpun kecuali dengan ikhlas
karena-Nya. 6) Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain, juga enggan
bertanya mengenai hal yang tidak diketahui. Ia lebih senang pada pendapatnya sendiri.
7) Hilangnya rasa saling menghormati, lenyapnya rasa simpati orang kepadanya dan
menanamkan kebencian. 8) Enggan menerima nasihat orang lain karena menganggap
orang lain lebih bodoh.
5. Cara Menghindari Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap muslim agar
dirinya terhindar dari penyakit ’ujub diantaranya adalah sebagai berikut. 1) Selalu
mengingat akan hakikat dirinya, nyawa yang ada dalam tubuhnya sematamata
anugerah dari Allah. Andaikata Allah tiba-tiba mengambilnya, maka badannya tidak
ada harganya sama sekali. 2) Sadar akan hakikat dunia dan akhirat. Dunia adalah
tempat menanam amal shaleh untuk kebahagiaan di akhirat. 3) Menyadari bahwa
sesungguhnya nikmat itu pemberian dari Allah, bukan sematamata hasil usahanya.
Ilmu, harta, kesehatan semua itu hanyalah titipan dari Allah 4) Selalu ingat akan
kematian dan kehidupan setelah mati 5) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat
Ujub. 6) Berusaha mau bekerja sama dan hidup saling menghargai
C. Sombong
1. Dalil Naqli Perbuatan sombong adalah perbuatan yang tercela dan sangat dibenci oleh
Allah. Allah berfirman “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan
dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.”(QS.
alA’raf [7]: 146) Rasulullah Saw. bersabda “Tidak akan masuk surga seseorang yang
di hatinya terdapat kesombongan sebesar buah dzarrah.”(HR. Bukhari). Sumber:
http://id.printerest.com
2. Pengertian Sombong (Takabur) Sombong (takabur) artinya adalah membanggakan
diri sendiri. ”Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan
manusia.”(HR. Muslim). Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin dalam bukunya,
”Halal Haram dalam Islam”, mencontohkan beberapa sikap sombong, diantaranya
membantah guru, memperpanjang pembicaraan, serta menunjukkan adab buruk
kepadanya. Bentuk kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah
memberikan masukan kepadanya hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih
rendah darinya. Sombong itu merupakan anak dari ujub, akar dari sombong itu adalah
ujub. Jadi, ujub itu melahirkan sombong. Terdapat perbedaan antara ujub dengan
sombong. Adapun Ujub tidak memerlukan orang lain, sedangkan sombong
membutuhkan orang lain sebagai pembandingnya. Islam melarang dan mencela sikap
sombong. Allah berfirman:”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (QS.Luqman [31]: 18)
3. Sebab-sebab 1) Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain
salah 2) Gila pujian, jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main
dan bertambah keangkuhannya. 3) Merasa banyak ilmu, banyak harta, namun lebih
fatalnya, ada orang tidak kaya tetapi dia bersikap sombong. Rasulullah Saw. bersabda:
”Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak
berbicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan
memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.” (HR. Muslim) 4) Amal dan
ibadah, ia merasa hidupnya selamat sampai di akhirat sedangkan orang lain dianggap
tidak selamat. 5) Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang dimiliki
4. Dampak Negatif 1) Menjadi penghalang masuk surga, karena tidak memiliki akhlak
seorang mukmin. Akhak mukmin adalah pintu surga dan kesombongan penutup pintu
surga. 2) Mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya. 3) Membuat
orang lain membenci perilakunya
5. Cara Menghindari 1) Meningkatkan ibadah kepada Allah 2) Meningkatan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah 3) Menyadari dosa yang akan menimpa pada orang
sombong 4) Mengganti dengan berperilaku tawadu’ 5) Ikhlas dalam melakukan
perbuatan 6) Menyadari segala kekurangan sebagai manusia 7) Menyadari bahwa
hidup ini hanya sement
Lembar Penilaian Sikap Spiritual

Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan rasa syukur atas nikmat/ karunia Allah SWT
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah saat mempelajari ilmu
pengetahuan

Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor akhir = x4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Jurnal Sikap Sosial oleh Pendidik
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/ 2020

Nama Catatan Butir Sikap Positif/ Negatif Tindak


No Waktu Peserta Perilaku Lanjut
Didik
1 2/10/21 Meninggalkan Tanggung - Diberi
Nadia kelas tanpa Jawab pembinaan dan
Membersihkan dipanggil
meja kursinya untuk
membersihkan
2 20/08/18 Mengambil Kejujuran - Dipanggil dan
Ana ceritadari internet diberi
dan diakui pembinaan
sebagai karyanya untuk selalu
sendiri. berkata jujur
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Magelang, Juli 2019

Penilai

(…...................………….)
( Kisi-kisi instrument penilaian ) KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN
Nama Madrasah : MA Yajri Payaman
Kelas/Semester : X/ Gasal
Mata Pelajaaran : Akidah ahklak
Jumlah Soal : 5 ( Lima ) Kurikulum 2013
Bentuk soal : Uraian

Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20

Nilai= jumlah jawaban benar x 2


LKPD INDIVIDU UJI KOMPETENSI PENGETAHUAN
Nama : …………………………………
Kelas/Semester : X/ Gasal
Mapel : Akidah Akhlak
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Disuatu madrasah ada siswa yang bernama paijo, dia adalah siswa yang pandai dalam
setiap mata pelajaran bahkan dia selalu mendapat peringkat terbaik di setiap jenjangnya, dia
selalu berkata pada dirinya sendiri bahwa semua itu atas kerja keras dan jerih payahku
sendiri, akulah yang paling hebat, aku layak untuk mendapat yang terbaik, dia pun merasa
bangga atas apa yang telah diraihnya. Dari cerita diatas sifat yang dimiliki paijo adalah ....

2. dari ilustrasi gambar disamping , apa yang bisa kamu


deteksi berkaitan dengan ciri orang sombong ?
3. Dalam kisah Nabi musa dan umatnya ada umatnya yang mejadi raja yang luas
kekuasaannya yaitu Raja Fira’aun, Nabi Musa mengajak Firaun untuk menyembah dan
beribadah kepada Allah, akan tetapi Firaun tidak mau bahkan dia menghina Nabi Musa as
dan hendak membunuhnya , dia juga mengatakan bahwa dirinya lah yang harus disembah,
semua orang harus patuh tunduk di bawah kekuasaannya , sehingga tatkala nabi musa
melarikan diri dari kejaran firaun kemudian selamat dan firaun tenggelam di laut merah,
kisah Firaun tersebut merupakan hikmah bahaya dari sifat apa?
4. Joni adalah siswa kelas x sma dia merupakan siswa yang rajin dan pandai , setiap ujian dia
selalu mendapat nilai tertinggi, pada suatu hari dia mengobrol dengan teman sekelasnya dia
mengatakan ‘’ satu kelas ini tidak ada yang bisa menyaingi saya , saya lah yang paling hebat
paling pandai dikelas ini , kalian semua dapat nilai rendah disbanding sya tidak ada apa-
apanya , kalian memang bodoh soal kaya gitu aja tidak bisa ngerjakan. Dari cerita kejadian
diatas sifat apa yang dimiliki oleh Joni jelaskan argumentasinya

5.
Perhatikan ilustrasi gambar disamping analisislah gambar tersebut mana
contoh perilaku ujub dan dan mana contoh perilaku sombong !
Kunci Jawaban
1. Ujub
2. Suka memuji diri sendiri dan ditampakkan kepada orang lain, Merasa paling hebat /
lebih baik dari orang lain, merendahkan orang lain
3. Sifat Sombong
4. Sifat Sombong, karena joni membanggakan diri sendiri dan membadingkan dengan
orang lain
5. Gambar 1 contoh perilaku ujub sedangkang gambar 2 contoh perilaku sifat sombong
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN

Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan


No Kompetensi Dasar Materi Indicator Teknik
Penilaian
1 4.1 Mengomunikasikan contoh menghindari Menyajikan Unjuk kerja
penerapan cara menghindari sifat ujub dan kesimpulan (diskusi dan
sifat ujub dan sifat sombong sifat sombong menghindari presentasi)
sifat ujub dan
sifat sombong

Soal penilaian ketrampilan:


Analisis tayangan video

https://www.youtube.com/watch?v=j_3qZ3Fmvr0 , https://www.youtube.com/watch?v=0i-
nueujInw , https://www.youtube.com/watch?v=tYimqHMizzY , serta materi bacaan di buku
peket mengenai menghindari sifat ujub dan sifat sombong diskusikan dengan kelompok kemudian
presentasikan secara bergantian!

Rubrik Penilaian Ketrapilan


1. Diskusi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Ketrampilan Kemampuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan predikat
bekerjasama menjelaskan dalam menerima
kepada kelompok penjelasan
temannya teman
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2

Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙


Nilai= x 100
Interval nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat baik
86-92 B Baik
75-85 C Cukup baik
< 75 D Kurang baik

2. Presentasi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Penguasaan Alat Kekompakan/ Keaktifan Kemampuan predikat
materi peraga/ pembagian dalam menyampaikan
power kerja kelompok penjelasan
point
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2

Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai= x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Interval nilai Predikat Keterangan


93-100 A Sangat baik
86-92 B Baik
75-85 C Cukup baik
< 75 D Kurang baik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MA Yajri Mata


Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 JP)
Pertemuan ke 1
G. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di Madrasah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

H. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat riya’

4.2 Mengomunikasikan contoh penerapan cara menghindari sifat riya’

I. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1Menanalisis pengertian, contoh sifat Riya’ (C4)
3.1.2 Mengidentifikasi dampak negative sifat riya (C4)
3.1.3 Menelaah cara menghindari sifat riya(C4)
4.1.1 Mempratikkan cara menghindari sifat riya ‘ dalam kehidupan sehari - hari (P5)

J. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat : Menganalisis
sifat riya’ baik dan percaya diri(C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menyimpulkan contoh perbuatan
sifat riya’ dengan percaya diri .(C4)
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi Peserta didik dapat menyimpulkan pentingnya
menghindari perbuatan sifat riya dengan baik (C5)
4. Setelah menyaksikan berdiskusi dan menggali Informasi Peserta didik dapat menyajikan
kesimpulan menghindari perbuatan sifat riya dengan percaya diri .(P5)
5.
K. Materi Pembelajaran
Faktual
Pengertian sifat riya, Perilaku orang yang memiliki sifat riya
Konseptual
Dalil tentang sifat riya
Prosedural
Mempratikkan cara menghindari perilaku sifat riya
Metakognitif
Menunjukkan dampak negatif perilaku sifat riya
F. Pendekaan, Model dan Metode
4. Pendekatan: 4C dan TPACK
5. Model: Discovery/Inquiry Learning
6. Metode: ceramah, tanya jawab, tayangan video dan presentasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan Orientasi
4. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
5. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
6. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
10
3. Mengaitkan gambar-gambar dengan materi
menit
pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan adakah yang mengetahui
tentang materi sebelumnya
Motivasi
4. Memberikan gambaran tentang sifat tercela
5. Memberitahukan tentang kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pembelajaran.
6. Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan
3. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
4. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
Berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Inti Mengamati
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati dan memperhatikan gambar yang berhubungan
dengan sifat tercela riya’

Menanya
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
60 Menit
membuat pertanyaan sebanyak mungkin terkait gambar
tentang hokum yang disajikan. (Critical Thinking and
Problem Solving)
Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi
kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara
acak peserta didik untuk menjawab pertanyaan
temannya. Guru menegaskan jawaban peserta didik
Eksplorasi/Mengumpulkan informasi
Guru menyajikan tayangan PPT dan video (Technological
Knowledge) serta bacaan tentang informasi mengenai
perbuatan tercela sifat riya’

Mengasosiasi
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
hasil analisis tentang informasi mengenai perbuatan tercela
sifat riya’mencatat hasil diskusinya dalam buku
sebagai bahan
presentasi kelompok.
Mengkomunikasikan
Tiap kelompok mengemukakan pendapat dalam presentasi
di depan kelas secara bergantian, audience mengajukan
pertanyaan dan presentator memberikan jawaban.
Penutup 5. Guru dan peserta didik membuat simpulan tentang
materi ajar.
6. Guru memberikan LKPD sebagai penilaian (sebagai
10 Menit
PR)
7. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
8. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam bersama peserta didik.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
4. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
5. Analisis Hasil Penilaian
6. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


4. Media : worksheet, PPT
5. Alat/ bahan : Laptop, lcd proyektor, spidol, papan tulis
6. Sumber Belajar: video pembelajaran, buku paket Akidah Akhlak kelas X, kemenag RI

Mengetahui Magelang, Juli 2019


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran,

Habib Masykur S.Pd.I, M.S.I Andri Pujiawan, S.Pd.I.


H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
7. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
8. Analisis Hasil Penilaian
9. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


7. Media : worksheet, PPT
8. Alat/ bahan : Laptop, lcd proyektor, spidol, papan tulis
9. Sumber Belajar: video pembelajaran, buku paket Akidah Akhlak kelas X, kemenag RI
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
10. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
11. Analisis Hasil Penilaian
12. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


10. Media : worksheet, PPT
11. Alat/ bahan : Laptop, lcd proyektor, spidol, papan tulis
12. Sumber Belajar: video pembelajaran, buku paket Akidah Akhlak kelas X, kemenag RI
tahun 2020

Mengetahui Magelang, Juli 2019


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran,

Habib Masykur S.Pd.I, M.S.I Andri Pujiawan, S.Pd.I.


Materi Pembelajaran
A. Dalil Naqli

B. Pengertian
Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al-Riya’u yang artinya menampakkan. Yaitu
memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia. Secara istilah riya’ adalah melakukan
ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata. Menurut Imam Ghazali
riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal
kebaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan
karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal
kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian atau penghargaan. Salah satu sifat yang erat
kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah yaitu suka memperdengarkan atau menceritakan kebaikannya
kepada orang lain.
C. Sebab-sebab 1) Terlalu dikagumi orang lain 2) Lari dari celaan 3) Rakus akan apa yang diperoleh/
terdapat pada orang lain 4) Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan 5) Senang karena
lezatnya pujian orang lain 6) Lalai akan dampak buruk riya’
D. Dampak Negatif 1) Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal 2) Nilai amal saleh hilang. 3) Riya’
adalah syirik khofi (tersembunyi) 4) Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha
mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat. 5) Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian
dan pujian yang ia harapkan ternyata tidak didapatnya. 6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian
atau gila hormat 7) Bisa menimbulkan pertengkaran bila ia mengungkit-ungkit kebaikannya pada orang
lain. 8) Lebih sangat merusak dari pada serigala menyergap domba 9) Menjadi sebab azab di neraka
10) Menambah kesesatan seseorang
E. Cara Menghindari Penyakit riya’ jangan dibiarkan terus menerus merusak jiwa kita. Kita harus
berupaya untuk menghindarinya dengan cara sebagai berikut. 1) Memperbaiki niat ibadah semata-mata
karena Allah 2) Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik 3) Bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan 4) Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah 5) Mengingat bahaya perilaku riya’ 6)
Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana
Lembar Penilaian Sikap Spiritual

Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan rasa syukur atas nikmat/ karunia Allah SWT
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah saat mempelajari ilmu
pengetahuan

Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor akhir = x4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Jurnal Sikap Sosial oleh Pendidik
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/ 2020

Nama Catatan Butir Sikap Positif/ Negatif Tindak


No Waktu Peserta Perilaku Lanjut
Didik
1 2/10/21 Meninggalkan Tanggung - Diberi
Nadia kelas tanpa Jawab pembinaan dan
Membersihkan dipanggil
meja kursinya untuk
membersihkan
2 20/08/18 Mengambil Kejujuran - Dipanggil dan
Ana ceritadari internet diberi
dan diakui pembinaan
sebagai karyanya untuk selalu
sendiri. berkata jujur
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Magelang, Juli 2019


Penilai

(…...................………….)
LEVEL KONITIF
N KOMPETENSI K MA INDIKAT N BENTUK SOAL
O DASAR E TE OR SOAL O.
K L RI S
D A O
S A
L
CC2 C3 C C5 C6
1 4
Me Siswa dapat v 1 essay
ng menguraikan
hin pengertian Riya’
dar sebagai pondasi
ii perjalanan rohani
sift
ter
cel
a
riy
a
Menganalisis pengertian, Siswa dapat menelaah v 2 essay
contoh, dan dampak negatif pngertian riya’
sifat riya’

3 X
.
1

Siswa dapat 3 essay


mengnalisis √
akibat
perbuatan riya sebagai
pondasi perjalanan
rohani
Siswa dapat 4 essay
menganalisis isi
kandungan dalil tentang
riya
Menganalisis √ 5 essay
menghindari sifat riya’
dalam ( Kisi-
kehidupan sehari hari kisi
instrument penilaian ) KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN
Nama Madrasah : MA Yajri Payaman
Kelas/Semester : X/ Gasal
Mata Pelajaaran : Akidah ahklak
Jumlah Soal : 5 ( Lima ) Kurikulum 2013
Bentuk soal : Uraian

Mata Pelajaaran : Akidah ahklak Jumlah Soal : 5 ( Lima )

Kurikulum 2013 Bentuk soal : Uraian


LKPD INDIVIDU UJI KOMPETENSI PENGETAHUAN
Nama : ………………………
Kelas/Semester : X/ Gasal Mapel : Akidah Akhlak
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
6. Disuatu madrasah ada siswa yang bernama juned, dia adalah siswa yang rajin dalam beribadah dia juga setiap hari selalu masuk kelas tepat waktu, dia juga suka menolong orang lain dia suka kalo
setelah menolong orang lain atau melakukan kebaikan disanjung dan dipuji , sehingga ketia dia jika menolong orang tidak dipuji atau disanjung dia kecewa, dari cerita tersebut sifat apa yang dimiliki
oleh juned

7. dari ilustrasi gambar disamping , apa yang bisa kamu deteksi berkaitan dengan Pengertian Riya ?
8. Pak gundul adalah seorang penjual bakso. Beliau sangat rajin beribadah. Suatu hari, datanglah seorang kiai ke kampungnya.kiai itu mampir sebentar dan akan melaksanakan shalat zuhur disana.
Mengetahui itu, pak Budi Memutuskan untuk tidak berjualan hari itu.ia ingin ber iktikaf di masjid agar sang kiai melihatnya yang rajin beribadah.barangkali kiai itu akan memberinya hadiah. Setelah
itu, ia pun melaksanakan niatnya itu.semua orang terheran heran. Karena biasanya Pak Budi tidak pernah pergi ke masjid apalagi ber iktikaf pada jam jam itu karena pak Budi berjualan. Pak Budi pun
melihat ke arah warga yang melihatnya dan ia pun dengan bijaksana menasihati dan menceramahi warga dengan gaya yang dilebih lebihkan sambil pak Budi menengok ke luar siapa tau kiai telah
datang. Ia berkata pada warga untuk mencontoh perilaku yang baik dari dirinya. Ia pun mengungkut segala kebaikan yang pernah dilakukannya. Setelah itu, kiai pun datang. Saat melihat sang kiai,
gayanya berceramah pun semakin dilebihkan.sang kiai hanya geleng geleng kepala. Namun, sampai sang kiai pulang pak Budi tidak mendapat hadiah yang diharapkannya. Padahal Pak Budi pun sudaj
menceritakan segala kebaikannya pada sang kiai. apa hikmah akibat dari sifat riya yang terjadi pada pak gundul ?
9. Riya adalah adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata, sajikan dalil larangan sifat riya’ !

10. Dari ilustrasi gambar diatas analisislah gambar di atas bagamana cara menghindari sifat riya

Kunci Jawaban
6. Riya
7. Menampakkan
8. Sifat Sombong

9.
10. 1) Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah 2) Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik 3) Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan 4) Meningkatkan kekhusyukan dalam
beribadah 5) Mengingat bahaya perilaku riya’ 6) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana

Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20

Nilai= jumlah jawaban benar


RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN

Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan


No Kompetensi Dasar Materi Indicator Teknik
Penilaian
1 4.1 Mengomunikasikan contoh menghindari Menyajikan Unjuk kerja
penerapan cara menghindari sifat ujub dan kesimpulan (diskusi dan
sifat ujub dan sifat sombong sifat sombong menghindari presentasi)
sifat ujub dan
sifat sombong

Soal penilaian ketrampilan:


Analisis tayangan video

Animasi, Bahaya Riya - YouTube , Ceramah Singkat : Buya Yahya | Bahaya Riya - YouTube,

, serta materi bacaan di buku peket mengenai menghindari sifat ujub dan sifat sombong diskusikan
dengan kelompok kemudian presentasikan secara bergantian!

Rubrik Penilaian Ketrapilan


3. Diskusi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Ketrampilan Kemampuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan predikat
bekerjasama menjelaskan dalam menerima
kepada kelompok penjelasan
temannya teman
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2

Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙


Nilai= x 100
Interval nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat baik
86-92 B Baik
75-85 C Cukup baik
< 75 D Kurang baik

4. Presentasi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Penguasaan Alat Kekompakan/ Keaktifan Kemampuan predikat
materi peraga/ pembagian dalam menyampaikan
power kerja kelompok penjelasan
point
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2

Pedoman penskoran: Sangat baik = 4 Baik = 3


Cukup baik = 2 Kurang baik = 1

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai= x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Interval nilai Predikat Keterangan


93-100 A Sangat baik
86-92 B Baik
75-85 C Cukup baik
< 75 D Kurang baik

Anda mungkin juga menyukai