Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
hidayah dan inayah-Nya kepada saya. Sehingga tugas membuat refleksi diri dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang saya lakukan ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Hal yang melatar belakangi untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah. Karena peserta
didik kelas X, khususnya dalam pembelajaran akidah ahlak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela mereka masih rendah.
Permasalahan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak
Tercela juga terjadi pada peserta didik kelas X MA Yajri. Hal ini dapat diketahui berdasarkan nilai
belajar. Tampak dari penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan dengan cara mengerjakan
soal-soal latihan, Bentuk soal latihan yang mendekati kepada pengembangan hasil belajar peserta
didik. Hanya sebagian kecil peserta didik yang hasil belajarnya baik.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa, diharapkan guru memiliki
keterampilan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak yakni keterampilan penerapan model dan
metode pembelajaran yang tepat dengan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan melibatkan
peran aktif seluruh siswa. Dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran akan memberikan
kemungkinan pemahaman yang lebih tinggi pada materi menghindari sifat tercela
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang perlu
untuk dibahas adalah: Apakah penerapan model discovery/ inquiry learning dapat meningkatkan hasil
belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa kelas X MA Yajri Payaman
TAHUN PELAJARAN 2019/2020?
Saya melakukan penelitian tindakan kelas di kelas X, dengan judul “Penerapan Model
Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari
Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dengan jumlah peserta
didik sebanyak 24 anak, yaitu perempuan semua. Penelitian tindakan kelas ini saya lakukan sebanyak
3 siklus, dengan masing-masing siklus sebanyak 1 kali pertemuan.
Sebelum dilakukannya siklus, saya melakukan pra siklus atau pra tindakan sebagai bahan
pembanding hasil belajar peserta didik kelas X. Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I, siklus
II dan siklus III, ternyata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan hingga kriteria baik.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Discovery
/ Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak
Tercela Pada Siswa Kelas X MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Penggunaan model Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini terbukti pada capaian siklus I dengan nilai rata-
rata 67,5 kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 70,42 kemudian meningkat lagi
pada siklus III dengan nilai rata-rata 74,58. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 54,17% sedangkan pada siklus II adalah 66,67 % kemudian meningkat lagi pada siklus III
yaitu 87,50 %. Selain itu, model pembelajaran Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar. Siswa dapat memperhatikan penjelasan guru selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
guru, siswa mampu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dengan baik.
Itulah bentuk refleksi diri terhadap penelitian tindakan kelas yang saya lakukan. Semoga bisa
bermanfaat untuk saya, peserta didik, dan madrasah tercinta. Sehingga kedepannya jika saya
menjumpai kembali permasalahan saat proses pembelajaran, akan saya jadikan bahan refleksi diri
kemudian akan saya cari tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahn tersebut.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY/ INQUIRY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI MENGHINDARI SIFAT TERCELA
PADA SISWA KELAS X MA YAJRI PAYAMAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
menyatakan bahwa naskah PTK ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Andri Pujiawan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan laporan hasil penelitian
tindakan kelas (PTK), yang telah dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan
MA Yajri, hasil karya dari:
1. Identitas Penulis :
Nama : Andri Pujiawan,S.Pd.I
NIP : -
Unit Kerja : MA Yajri
2. Jenis Karya : Laporan PTK
3. Judul :
Penerapan Model Discovery / Inguiry Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Ahlak Materi Menghindari Ahlak Tercela Pada Siswa Kelas X
MA Yajri Tahun Pelajaran 2019/2020.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini.
Shalawat dan salam penulis sampaikan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang
telah menuntun umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terwujud tanpa bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan penelitian ini:
1. Bapak Habib Masykur, S.Pd.I, M.S.I selaku kepala MA Yajri Payaman beserta staf yang
telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di madrasah tersebut.
2. Istri tercinta Miftahul Janah, terima kasih atas dukungan dan perjuangan yang selama
ini diberikan.
3. Sahabat seperjuangan Guru Akidah Akhlak MA Yajri atas segala pengorbanan dan
do’anya yang merupakan motivasi terkuat dalam penyelesaian penelitian ini.
4. Keluarga Besar MA Yajri Payaman Magelang tempat peneliti bertugas.
Penulis,
Andri Pujiawan
v
DAFTAR ISI
vi
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 70
B. Saran ............................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
ABSTRAK
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan salah satu masalah yang dihadapi saat ini.
Sehingga peran guru penting dalam menunjang keberhasilan suatu pembelajaran dikelas
maupun diluar kelas. Maka kegiatan belajar tidak hanya difahami secara hasil, tetapi proses
dalam membentuk kepribadian peserta didik agar lebih efektif dalam pembelajaran.1
madrasah, hal ini digunakan untuk mencpai tujuan bagi para perancang pembelajaran.2
Pembelajaran yang baik harus mampu menghubungkan antara kegiatan belajar yang
dilakukan siswa dengan mengajar yang dilakukan oleh guru. Dalam konteks ini, guru harus
dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang ditandai adanya interaksi dan koloborasi
dan model pembelajaran yang relevan dengan materi ajar yang sedang dibahas, sangat
dimana siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Setiap disiplin ilmu yang
diintegrasikan dalam mata pelajaran itu memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk siswa yang ideal memiliki suatu spesifikasi bidang keahlian dan keterampilan,
serta membentuk karakter yang diharapkan seperti halnya bidang studi Akidah Akhlak.
1
Komarudin, Analisis kesalahan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi peluang
berdasarkan high order thinking dan pemberian scaffolding. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi
Dan Pemikiran Hukum Islam, 8(1), (2017): h 202–217.
2
A. Hamruni, Strategi Pembelajaran. (Yogyakarta: Insan Madani, 2011)
1
2
Salah satu model pembelajaran yang menekankan pada siswa adalah model
peserta didik dalam menentukan persoalan yang dihadapi, sehingga generalisasi atau konsep
selain relevan dengan langkah-langkah metodenya, juga relevan dengan teori-teori Piaget,
kondisioning dan konstruktif.4 Selain itu, dalam pembelajaran ini salah satu fokusnya adalah
menekankan pada pemecahan masalah, serta model ini kemampuan peserta didik diasah
seluruhnya untuk belajar dalam situasi proses berfikir, agar peserta didik dapat meyelesaikan
masalah yang dituntut secara mandiri dan percaya diri dan pemecahan masalah dapat
teratasi. Sehingga keterlibatan dalam kegiatan logis dan sistematis akan dapat berkembang
penerapan model dan metode pembelajaran yang tepat dengan melaksanakan pembelajaran
yang menarik dan melibatkan peran aktif seluruh siswa. Dengan keterlibatan aktif siswa
dalam pembelajaran akan memberikan kemungkinan pemahaman yang lebih tinggi pada
problem pembelajaran berupa perolehan nilai ulangan mata pelajaran Akidah Akhlak yang
masih belum menonjol bahkan masih terdapat 42% siswa yang tidak dapat memahami
materi pelajaran secara baik sehingga tidak mencapai KKM mata pelajaran yang sudah di
tentukan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran Akidah Akhlak secara umum dilakukan
3
Omar Hamalik, Proses belajar mengajar. Rev. Ed, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
4
N Nirwana, Penggunaan Model Inquiry Berbasis Ict Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Kuliah Sejarah Fisika Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Mipa Fkip Univeristas Bengkulu,
(Bengkulu: Prosiding SEMIRATA 2013), h. 1
5
Trianto, I. B. A. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual. Jakarta:
Prenadamedia Group.
3
memberikan pemahaman kepada siswa. Dapat diamati pula, setelah selesai pembelajaran
hari.
Berpedoman akan kondisi tersebut sebagai guru Akidah Akhlak ingin melakukan
libatkan siswa selama proses pembelajaran dengan harapan sisiwa akan lebih dapat
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan
meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari
sifat tercela melalui penerapan discovery/ inquiry learning pada siswa kelas X MAYajri
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa kelas X MAYajri Payaman
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Akan mendapatkan teori baru tentang hasil belajar melalui penerapan model
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna,
sehingga hasil belajar lebih meningkat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.
b. Bagi guru
Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masukan
berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan model discovery/ inquiry
learning, khususnya dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dan mata pelajaran lain
pada umumnya.
c. Bagi madrasah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi madrasah
untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Hal tersebut sesuai
kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).
Jenis-jenis belajar terbagi menjadi tiga bagian yaitu belajar tanda-tanda, belajar
berikut:
yang bersifat praktis dalam kehidupan maupun teoritis dalam suattu bidang ilmu.
Di antara para pakar pendidikan dan psikologi tidak memiliki definisi dan
perumusan yang sama mengenai pengertian hasil belajar. Namun di antara mereka
5
6
memiliki pemahaman yang sama mengenai makna hasil belajar sebagaimana yang
dikemukakan Dimyati dan Moedjiono bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”6. Demikian pula dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Hasil belajar merupakan sesuatu yang
diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu atau dapat juga berarti pendapatan atau
perolehan”. Hamalik, menyebutkan ada 3 teori tentang hasil belajar yaitu: 1) Teori
disiplin formal yang menyatakan bahwa ingatan, sikap, imajinasi dapat diperkuat
melalui latihan akademis. 2) Teori unsur-unsur yang identik yaitu: siswa diberikan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh
siswa setelah mengalami interaksi proses pembelajaran. Hasil belajar Akidah Akhlak
yaitu hasil belajar yang dicapai oleh seseorang setelah mengalami proses
faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor pengalaman masa lampau,
faktor kesiapan belajar, faktor minat dan usaha, faktor fisiologis dan faktor
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor guru, siswa, kurikulum dan lingkungan.9
Keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Faktor Guru Setiap guru
memiliki pola mengajar sendiri-sendiri, pola mengajar tercermin dalam tingkah laku
6
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud, Rineka Cipta. Hal. 200.
7
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 34
8
Ibid., hal. 32
9
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psi kologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 3
7
meliputi, kecakapan potensial maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar.
keadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar kelas atau
pernyataan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut terdiri atas, faktor
fisiologis psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor lingkungan (fisik
gabungan dari model discovery learning dan inquiry. Kedua model ini memiliki
tujuan yang sama yaitu mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk
discovery dan inquiry para ahli terbagi ke dalam dua pendapat, yaitu : 1) Istilah-
istilah discovery dan inquiry dapat diartikan dengan maksud yang sama dan
sekalipun secara umum menunjuk kepada pengertian yang sama dengan inquiry,
Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak lagi. Dengan kata lain,
inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara
beratkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan
pembelajaran menempati posisi dan peranan yang sangat penting. Di dalam kegiatan
kepada peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku. Salah satu solusi permasalahan
pembelajaran yang dapat meningkatkan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi
(high order thinking/HOT). Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini merupakan salah
satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran yang wajib dimiliki oleh
9
peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan
peserta didik secara aktif dan dominan dalam memahami suatu konsep pembelajaran.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memfasilitasi aktivitas yang mengarah
suasana yang memberi peluang untuk berpikir bebas dalam bereksplorasi dalam
ketiga, rekan diskusi dalam pencarian alternatif pemecahan masalah; dan yang
dan analisis data; keempat, melakukan eksplorasi untuk memecahkan masalah; dan
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
10
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir ini biasanya
dilakukan dengan kegiatan tanya jawab atau dialog dua arah antara guru dan peserta
didik. Secara eksplisit materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung tetapi
peserta didik mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru
Identifikasi Pengumpulan
Pengolahan Generalisasi
1
Stimulasi
(stimulatio)n
2 Masalah
(Problem
Statement) 3 Data
(Collecting
Data) 4 Informasi (Data
Proceesing) 5
Verifikasi Hasil
(Verificatio)n
6 (Generalizati
on)
ketersediaan konten dari aneka sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau dirumuskan beberapa pertanyaan
terkait konten tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam membuat persoalan
sendiri.
peserta didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada dalam konten
materi tersebut,
kepada peserta didik untuk menggali lebih luas persoalan yang telah dibuat
informasi yang relevan dengan cara membaca literatur baik secara online maupun
offline, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber atau melakukan uji
kepercayaan tertentu,
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta didik yang lain untuk mendapat
masukan.
generalisasi tertentu berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari pendidik dan
secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna dari suatu konsep, sehingga
peserta didik menjadi pelaku dominan dalam penerapan sintaks model dalam
rangkaian aktivitas belajar (Kurnia : 2014). Seperti yang digambarkan dalam bagan
berikut:
KEGIATAN INTI
Sintaks 5:verification
Sintaks 6:Generalization
12
3. Akidah Akhlak
ikatan perjanjian, sangkutan dan kokoh. Disebut demikian, karena ia mengikat dan
menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya
adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah (terminologi) akidah ialah dasar-dasar
pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber ajaran Islam
yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri menyatakan bahwa akidah adalah kumpulan dari hukum-
hukum kebenaran yang jelas yang dapat diterima oleh akal, pendengaran dan perasaan
yang diyakini oleh hati manusia dan dipujinya, dipastikan kebenarannya, ditetapkan
keshalehannya dan tidak melihat ada yang menyalahinya dan bahwa itu benar serta
berlaku selamanya. Seperti keyakinan manusia akan adanya Sang Pencipta, keyakinan
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak kata khuluq atau
al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,
atau tabiat.
Pada hakikatnya khulq (budi pekerti) adalah suatu kondisi atau sifat yang telah
meresap dari jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam
perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa melakukan
pemikiran.
Apabila dari kondisi tadi timbullah kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan
syariat dan akal pikiran maka ia dinamakan budi pekerti mulia (akhlak mahmudah).
13
Sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk maka disebut sebagai budi pekerti
“Akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala
perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan”11
Menurut pengertian di atas, jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut Al-Ghazali harus
mencakup 2 syarat:
1) Perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali (kontinu) dalam bentuk
2) Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari
jiwanya tan pertimbangan dan pikiran, yakni bukan adanya tekanan atau paksaan
Sejalan dengan pendapat Al-Ghazali di atas, Ibnu Maskawaih dalam kitabnya Tahdzib
al-Akhlak mengatakan bahwa akhlak adalah sifat jiwa yang tertanam dalam jiwa yang
Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
10
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5.
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm 20-21
12
Ibid., hlm.23-24.
14
4. Mencoba,
mengolah, dan
3. Memahami
menyaji dalam
pengetahuan
2. Menunjukkan ranah konkret
(factual, konseptual
perilaku jujur, (menggunakan,
dan procedural)
disiplin, tanggung mengurai,
dengan cara
jawab, santun, peduli merangkai,
mengamati
(toleran, gotong memodifikasi, dan
[mendengar,
1. Menerima dan royong), santun, membuat) dan
melihat,membaca]
menjalankan ajaran percaya diri, dan ranah abstrak
berdasarkan rasa
agama yang percaya diri dalam (menulis, membaca,
ingin tahu tentang
dianutnya. berinteraksi secara menghitung,
ilmu pengetahuan,
efektif dengan menggambar, dan
teknologi, seni dan
lingkungan sosial mengarang) sesuai
budaya terkait
dan alam dalam dengan yang
fenomena dan
jangkauan pergaulan dipelajari di sekolah
kejadian tampak
dan keberadaannya. dan sumber lain
mata.
yang sama dalam
sudut
pandang/teori
KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR
2.1 Menunjukan
3.1 Memahami 4.1
perilaku mawas diri
hakekat, Mengomunikasikan
1.1 Menghayati dan tanggung jawab
dalil/buktinya, dalil agli dan naqli
kebenaran akan sebagai
tandatanda dan serta hikmah
adanya hari akhir implementasi
hikmah beriman beriman kepada
beriman kepada hari
kepada hari Akhir hari akhir
akhir
4.3
1.3 Menghayati 2.3 Mengamalkan 3.3 Menganalisis Mengomunikasikan
kebenaran perintah perilaku menuntut pengertian, contoh, contoh penerapan
agama untuk ilmu, kerja keras, dan dampak positif perilaku menuntut
menuntut ilmu, kerja kreatif, produktif menuntut ilmu, ilmu, kerja keras,
keras, kreatif, dan inovatif dalam kerja keras, kreatif, kreatif, produktif
produktif dan kehidupan sehari- produktif dan dan inovatif dalam
inovatif hari inovatif kehidupan sehari-
hari
2.4 Menunjukan
1.4 Menghayati adab sikap hormat dan 3.4 Menerapkan 4.4 Mensimulasikan
yang baik dalam toleran sebagai adab bergaul adab bergaul
bergaul dengan implementasi adab dengan saudara, dengan saudara,
saudara, teman dan bergaul dengan teman dan teman dan
tetangga saudara, teman dan tetangga tetangga
tetangga
2.5 Menunjukan
4.5
sikap pemberani dan
3.5 Menganalisis Mengomunikasikan
1.5 Menghayati kisah tegas sebagai
MENGHINDARI hasil analisis
sahabat Umar bin implementasi
SIFAT TERCELA MENGHINDARI
Khattab r.a. dan keteladanan sifat-
r.a. dan Aisyah SIFAT TERCELA
Aisyah r.a. sifat utama sahabat
r.a. r.a. dan Aisyah r.a.
Umar bin Khattab r.a.
dan Aisyah r.a.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 4
3
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR
3.7 Menganalisis
4.7
2.7 Menunjukan bentukbentuk
Mengomunikasikan
1.7 Menghayati perilaku menghindari perilaku
contoh bahaya
larangan Allah Swt minuman keras, judi, menyimpang dalam
minuman keras,
minuman keras, judi, pacaran dan tawuran pergaulan remaja
judi, pacaran dan
pacaran dan tawuran dalam kehidupan (minuman keras,
tawuran dalam
sehari-hari judi, pacaran dan
kehidupan
tawuran)
4.8 Menyajikan
2.8 Mengamalkan
1.8 Menghayati adab contoh dan dalil
adab dalam berjalan, 3.8 Menerapkan
berjalan, makan dan adab berjalan,
makan dan minum adab berjalan,
minum serta makan dan minum
serta berpakaian makan dan minum
berpakaian adalah serta berpakaian
dalam kehidupan serta berpakaian
perintah agama dalam kehidupan
seharihari
sehari-hari
4.9
2.9 Menunjukan
3.9 Menganalisis Mengomunikasikan
sikap berilmu, peduli
sikap dan hasil analisis
1.9 Menghayati kisah dan tanggung jawab,
keteladanan keteladaan Usman
keteladanan sahabat sebagai
sahabat Usman bin bin Affan r.a, dan
Usman bin Affan r.a., implementasi
Affan r.a, dan Ali Ali bin Abi Talib
dan Ali bin Abi Talib meneladani sifat-
bin Abi Thalib karromallahu
karromallahu wajhah sifat utama sahabat
karromallahu wajhah dalam
Usman bin Affan
wajhah kehidupan sehari-
r.a.,dan Ali bin Abi
hari
17
Talib karromallahu
wajhah
Ujub
Tiga perkara yang membawa kepada kehancuran: pelit, mengikuti hawa nafsu,
I’jabu bi al-Nafs berarti kagum pada diri sendiri. Yaitu ketika kita merasa bahwa diri
kita memilikikelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Secara istilah dapat kita
pahami bahwa ’ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri, dengan memberikan satu
menuturkan, “Perasaan ’ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa
orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain, tetapi milik
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Maidah [5]: 120)
yang ia dapati dengan melupakan bahwa itu adalah pemberian dari Allah.
sebagai berikut: 1) Banyak dipuji orang. Pujian seseorang secara langsung kepada orang
lain, dapat menimbulkan perasaan ’ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. 2)
Banyak meraih kesuksesan. Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-cita dan
usahanya akan mudah memiliki perasaan ujub. 3) Kekuasaan. Setiap penguasa biasanya
18
mempunyai kebebasan bertindak tanpa ada protes dari orang di sekelilingnya, dan
banyak orang yang kagum dan memujinya. 4) Mempunyai intelektual dan kecerdasan
yang tinggi 5) Memiliki kesempurnaan fisik, orang yang cantik, postur tubuh ideal,
tampan dan ia memandang kelebihan yang ada pada dirinya, serta lupa akan
keberadaannya sebagai manusia maka akan lebih cenderung kepada sifat ujub.
karena ujub merupakan salah satu sebab timbulnya kesombongan dan hal itu
Allah, karena merasa ibadahnya sudah sempurna. 3) Melupakan nikmat atas pemberian
dari Allah Swt. karena merasa bahwa keberhasilannya itu merupakan hasil usahanya
sendiri bukan pemberian Allah 4) Tidak takut azab dan kemurkaan Allah karena ia
pahala, karena Allah tidak akan menerima amalan kebajikan sedikitpun kecuali dengan
ikhlas karena-Nya. 6) Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain, juga
enggan bertanya mengenai hal yang tidak diketahui. Ia lebih senang pada pendapatnya
sendiri. 7) Hilangnya rasa saling menghormati, lenyapnya rasa simpati orang kepadanya
Cara Menghindari Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap
muslim agar dirinya terhindar dari penyakit ’ujub diantaranya adalah sebagai berikut. 1)
Selalu mengingat akan hakikat dirinya, nyawa yang ada dalam tubuhnya sematamata
anugerah dari Allah. Andaikata Allah tiba-tiba mengambilnya, maka badannya tidak
ada harganya sama sekali. 2) Sadar akan hakikat dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat
nikmat itu pemberian dari Allah, bukan sematamata hasil usahanya. Ilmu, harta,
kesehatan semua itu hanyalah titipan dari Allah 4) Selalu ingat akan kematian dan
kehidupan setelah mati 5) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat Ujub. 6)
Sombong
Dalil Naqli Perbuatan sombong adalah perbuatan yang tercela dan sangat
dibenci oleh Allah. Allah berfirman yang artinya Aku akan memalingkan orang-orang
yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat kesombongan sebesar buah
membanggakan diri sendiri. ”Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan
kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah memberikan masukan
kepadanya hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih rendah darinya. Sombong
itu merupakan anak dari ujub, akar dari sombong itu adalah ujub. Jadi, ujub itu
melahirkan sombong. Terdapat perbedaan antara ujub dengan sombong. Adapun Ujub
tidak memerlukan orang lain, sedangkan sombong membutuhkan orang lain sebagai
pembandingnya. Islam melarang dan mencela sikap sombong. Allah berfirman yang
artinya:
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Luqman [31]: 18)
orang lain salah 2) Gila pujian, jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang
bukan main dan bertambah keangkuhannya. 3) Merasa banyak ilmu, banyak harta,
namun lebih fatalnya, ada orang tidak kaya tetapi dia bersikap sombong. Rasulullah
Saw. bersabda: ”Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak
akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah juga tidak akan menyucikan,
20
tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.” (HR. Muslim) 4)
Amal dan ibadah, ia merasa hidupnya selamat sampai di akhirat sedangkan orang lain
dianggap tidak selamat. 5) Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang
dimiliki
memiliki akhlak seorang mukmin. Akhak mukmin adalah pintu surga dan kesombongan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah 3) Menyadari dosa yang akan menimpa pada
Dalil Naqli
Pengertian
Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al-Riya’u yang artinya
Secara istilah riya’ adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain,
bukan karena Allah semata. Menurut Imam Ghazali riya’ adalah mencari kedudukan
pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan
karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan
amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian atau penghargaan.
Salah satu sifat yang erat kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah yaitu suka
Sebab-sebab 1) Terlalu dikagumi orang lain 2) Lari dari celaan 3) Rakus akan
apa yang diperoleh/ terdapat pada orang lain 4) Ambisi mendapatkan kedudukan atau
kepemimpinan 5) Senang karena lezatnya pujian orang lain 6) Lalai akan dampak buruk
riya’
Dampak Negatif 1) Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal 2) Nilai amal
saleh hilang. 3) Riya’ adalah syirik khofi (tersembunyi) 4) Mereka ini tidak mendapat
manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat. 5)
Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian dan pujian yang ia harapkan ternyata
tidak didapatnya. 6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian atau gila hormat 7) Bisa
Lebih sangat merusak dari pada serigala menyergap domba 9) Menjadi sebab azab di
Cara Menghindari Penyakit riya’ jangan dibiarkan terus menerus merusak jiwa
kita. Kita harus berupaya untuk menghindarinya dengan cara sebagai berikut. 1)
Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana.
Hasad
Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang merasa tidak senang jika orang
lain menerima karunia dari Allah. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci.
Menurut istilah hasad adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada
orang lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari
orang lain.
Ada dua sebab utama yang membuat seseorang berlaku hasad, yang pertama
adanya rasa permusuhan dan kebencian kepada seseorang. Yang kedua adanya sifat
takabur atau sombong yakni merasa diri sendiri yang paling baik, paling benar atau
paling hebat. Dari sifat dan sikap seperti ini seseorang tidak suka terhadap keberhasilan
22
amal baik itu hanya lenyap dalam sekejap oleh perilaku hasad. Ibarat “Panas setahun
terhapus dengan hujan sehari.” Sekali berbuat hasad, amal kebaikan yang telah
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry. penelitian ini menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus dilakukan
Kebudayaan Islam (SKI) di kelas X MIA MAN 3 Kota Mataram berdasarkan hasil
observasi peneliti dalam observasi awal, diantaranya: masih rendahnya hasil belajar
siswa dan minimnya penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran SKI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai rata-rata pada
siklus I adalah 75 dan pada siklus II sebesar 85. Untuk persentase ketuntatasan klasikal
pada siklus I sebesar 59% dan pada siklus II sebesar 81%. Sedangkan untuk kriteria pada
siklus I belum berhasil dan siklus II berhasil. Maka berdasarkan standar ketuntasan
klasikal yakni > 80% dapat disimpulkan bahwa model inquiry yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran SKI kelas X MIA MAN 3 Kota Mataram tahun pelajaran
2019/2020.
Persamaan hasil penelitian ini dengan yang sedang peneliti lakukan ialah persamaan
model inquiry learning, peneliti menggunakan model discovery/ inquiry learning. Mata
13
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2878 diakses pada tanggal 8 Oktober
2018 pukul 08.00 WIB
24
Kenyataan di lapangan banyak dijumpai metode mengajar guru yang belum maksimal
siswa tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran
pendidikan agama islam melalui discovery inquiry. Penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) atau classroom action research, pertama dalam mengembangkan
kerja guru yang kolaboratif, sehingga guru diharapkan memahami metode dalam
langkah dan tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga upaya dalam meningkatan
menggunakan sistem dua arah yakni menggunakan pendekatan discovery inquiry, yang
menjadi subjeknya adalah siswa SD kelas V Way Halim Permai Bandar Lampung.
perbaikan sebanyak tiga kali pertemuan, kecuali pra siklus. Pada siklus pertama
mengalami peningkatan sedang dengan hasil belajar siswa rata-rata 53,34% atau 16
siswa belum memperoleh peningkatan kemampuan. Pada siklus kedua jumlah siswa
yang bermasalah sebanyak 16,67% atau berkurang 5 siswa. Dengan ini dapat
Agama Islam di kelas V SDN 2 way halim permai Bandar Lampung tercapai dengan
baik sehingga hasil proses belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan.
14
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/4793 diakses pada tanggal 8
Oktober 2021 pukul 08.06 WIB
25
Penelitian ini memiliki problem dan model pembelajaran yang sama dengan yang saat
ini peneliti lakukan, akan tetapi mata pelajaran, subyek dan latar penelitiannya berbeda,
salah satunya pada materi tentang sel, kemudian dalam proses kegiatan belajar seringkali
guru lebih menggunakan metode ceramah dan hafalan sehingga siswa merasa bosan.
Penelian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMA
sel. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 4
dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Muhammadiyah
Palembang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar tes dan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi sel meningkat
belajar pada siklus I sebesar 68,75%, dengan nilai rata-rata kelas 74,58 dan meningkat
menjadi 93,75% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,63 pada siklus II. Model
Discovery Learning juga dapat meningkatkan aktivitas siswa secara signifikan, dimana
pada siklus I siswa yang terlibat aktif rata-rata sebesar 53,81% dan meningkat menjadi
80,90% pada siklus II. Simpulan yang diperoleh adalah Model Discovery Learning
memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas XI MIPA SMA
15
https://jurnal.um-palembang.ac.id/dikbio/article/view/1900 diakses pada tanggal 8 Oktober 2018
pukul 08.10 WIB
26
Problem penelitian pada penelitian ini sama dengan yang sedang peneliti lakukan,
perbedaan terdapat pada model yang digunakan, mata pelajaran, subyek serta latar
penelitian.
Berdasar pada telaah penelitian terdahulu di atas, dapat dikatakan bahwa telah banyak
penelitian dengan problem yang sama akan tetapi tindakan yang diberikan, latar penelitian
serta subyek penelitian berbeda dengan yang peneliti lakukan. Sehingga peneliti merasa
penting untuk melakukan penelitian mengenai penerapan model discovery/ inquiry learning
untuk meningkakan hasil belajar Akidah Akhlak materi menghindari sifat tercela pada siswa
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Tindakan yang direncanakan dalm penelitian adalah penerapan dari model discovery/
inquiry learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akisah Akhlak materi
permasalahan yang terjadi dikelas X MA Yajri Payaman , yaitu rendahnya hasil belajar
siswa dalam pembelajaran akidah akhlak. Hal tersebut diketahui dari hasil observasi dan
pengamatan guru akidah akhlak di madrasah tersebut. Setelah ditelusuri lebih lanjut
penyebab dari hasil belajar siswa yang rendah adalah kurang adanya inovasi dan kreativitas
tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu,
fokus penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan
alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang
Jadi Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan mampu untuk mengatasi permasalah
dalam proses pembelajaran khususnya Akidah Akhlak kelas X dan diharapkan juga dapat
B. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran akidah akhlak dan siswa kelas X
semua perempuan. Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan situasi pembelajaran yang
C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Siklus 1 :
1. Perencanaan ( Planing)
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti bertugas sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan, sekaligus menjadi guru yang melakukan proses belajar mengajar
dengan menggunkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh
peneliti.
3. Observasi
telah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jalannya
4. Refleksi
Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan menganalisis berdasarkan
lembar observasi dan catatan lapangan yang telah diperoleh selama proses pembelajaran
berlangsung. Dari sana akan muncul adanya kekurangan atau kelemahan yang terjadi,
Siklus II :
Pada tahap siklus II ini berjalan dengan mengikuti hasil reflesi dari siklus I. Kegiatan
pembelajaran yang ada di siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran di siklus I. Pada
siklus ini akan dilakukan perbaikan yang bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan dengan
lebih baik mulai dari langkah-langkah kagiatan pembelajaran, penggunaan media, dan
respon terhadap sikap siswa selama pembelajaran. Apabila pada siklus ini hasil penelitian
belum mencapai yang di harapkan maka dilakukan siklus III dan seterusnya.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar observasi
3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?
Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka sumber
belajar yang sesuai dengan materi yang dibahas, untuk
dipelajari oleh peserta didik atau dirumuskan beberapa
pertanyaan terkait konten tersebut untuk jadi acuan
peserta didik dalam membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada dalam
konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menggali lebih luas persoalan yang telah dibuat
berdasarkan pemahaman dari konten tersebut, melalui
perngumpulan berbagai informasi yang relevan dengan
cara membaca literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber atau
melakukan uji coba sendiri dan lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada tingkat
kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang telah
dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan informasi yang
telah ada. Setelah itu mempresentasikan di depan
pendidik dan peserta didik yang lain untuk mendapat
masukan.
6 Generalisasi
2. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mendapatkan data yang berupa nilai yang dapat
dijadikan acuan apakah tujuan pembelajaran tersebut tercapai atau tidak, hal ini
a. Siklus I
Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : Menghindari sifat tercela ujub dan sombong
Waktu : 40 Menit
Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela ujub dan
sombong coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta
Didik dapat : Menganalisis sifat ujub dan sifat sombong dengan baik dan
percaya diri (C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat :
Menyimpulkan contoh perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(C4)
5. Perhatikan
ilustrasi gambar disamping analisislah gambar tersebut mana contoh perilaku
ujub dan dan mana contoh perilaku sombong !
Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20 Nilai= jumlah jawaban benar x 20
35
b. Siklus II
Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : Menghindari Sifat Tercela Riya’
Waktu : 40 Enit
36
Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela riya’
coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!
1. Disuatu madrasah ada siswa yang bernama juned, dia adalah siswa yang rajin dalam beribadah
dia juga setiap hari selalu masuk kelas tepat waktu, dia juga suka menolong orang lain dia suka
kalo setelah menolong orang lain atau melakukan kebaikan disanjung dan dipuji , sehingga
ketia dia jika menolong orang tidak dipuji atau disanjung dia kecewa, dari cerita tersebut sifat
2. dari
ilustrasi gambar disamping , apa yang bisa kamu deteksi berkaitan dengan Pengertian Riya ?
3. Pak gundul adalah seorang penjual bakso. Beliau sangat rajin beribadah. Suatu hari, datanglah
seorang kiai ke kampungnya.kiai itu mampir sebentar dan akan melaksanakan shalat zuhur
disana. Mengetahui itu, pak Budi Memutuskan untuk tidak berjualan hari itu.ia ingin ber
iktikaf di masjid agar sang kiai melihatnya yang rajin beribadah.barangkali kiai itu akan
memberinya hadiah. Setelah itu, ia pun melaksanakan niatnya itu.semua orang terheran heran.
Karena biasanya Pak Budi tidak pernah pergi ke masjid apalagi ber iktikaf pada jam jam itu
karena pak Budi berjualan. Pak Budi pun melihat ke arah warga yang melihatnya dan ia pun
dengan bijaksana menasihati dan menceramahi warga dengan gaya yang dilebih lebihkan
37
sambil pak Budi menengok ke luar siapa tau kiai telah datang. Ia berkata pada warga untuk
mencontoh perilaku yang baik dari dirinya. Ia pun mengungkut segala kebaikan yang pernah
dilakukannya. Setelah itu, kiai pun datang. Saat melihat sang kiai, gayanya berceramah pun
semakin dilebihkan.sang kiai hanya geleng geleng kepala. Namun, sampai sang kiai pulang
pak Budi tidak mendapat hadiah yang diharapkannya. Padahal Pak Budi pun sudaj
menceritakan segala kebaikannya pada sang kiai. apa hikmah akibat dari sifat riya yang terjadi
4. Riya adalah adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena
Allah semata, sajikan dalil larangan sifat riya’ !
5. Dari
ilustrasi gambar diatas analisislah gambar di atas bagamana cara menghindari sifat riya
Pedoman penilaian:
Skor tiap butir soal adalah 20
Nilai= jumlah jawaban benar 2 x
20
38
Siklus III
Nama :
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/ Semester : IX/Ganjil
Hari/ Tanggal :
Materi : MENGHINDARI SIFAT TERCELA HASAD
Waktu : 40 Menit
Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari materi menghindari sifat tercela
hasad
coba kerjakan soal-soal berikut!
2. Jangan lupa selalu awali kegiatan dengan basmalah!
3. Baca soal dengan cermat dan teliti!
4. Jika sudah selesai serahkan lembar jawab kepada guru!
TUJUAN
3.1.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat :
Menyimpulkan pengertian Hasad dengan baik dan benar (C4)
3.1.2 Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menganalisis dalil
tentang Hasad dengan baik dan teliti (C4)
39
1. Dalam mencari ilmu kita diperintahkan untuk giat dan tekun belajar
disamping itu kita juga di haruskan memiliki sifat yang baik terhadap teman
terlebih jika teman kita sukses kita di perintahkan ikut bersyukur jangan
sampai kita malah tidak suka kemudian membenci karena kesuksesan teman
dalam kaitan hal ini . Apa yang dimaksud dengan pengertian hasad secara
bahasa ?
2. Didalam Al-Qur’an Surat Ali imron ayat 120 Allah berfirman yang artinya
bahkan tidak ada yang terjual, bagaimana sikap kita agar tidak hasad dengan
hasil yang diperoleh orang lain yang lebih banyak dari pada apa yang kita
5. Sebagai seorang murid kita harus berbuat baik kepada teman , mempunyai
adab yang bagus terhadapnya, jangan sampai kita membenci teman , tidak
hasad!
Pedoman penilaian: Satu jawaban benar skor 20, Nilai = jumlah jawaban benar x 20
40
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, daftar nama siswa, daftar
penilaian siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
1. Obesrvasi
dilakukan selama pembelajaran berlangsung yaitu berupa respon siswa terhadap proses
2. Tes
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara
tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal yang dikerjakan secara mandiri. Hasil
setiap tes akan diambil untuk digunakan sebagai nilai perbandingan antarsiklus.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto pada saat proses
belajar siswa dan instrument . Hal tersebut sebagai bukti pelaksanan penelitian yang
berupa foto dengan menggunakan alat bantu yaitu kamera ponsel. Foto yang diabadikan
pembelajaran berlangsung
4. Lembar instrument
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan penelitian
terutama sebagai pengukuran dan pengumpulan data berupa seperangkat soal tes, lembar
menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
F. ANALISIS DATA
Analisis data adalah pengolahan atau analisa dari data yang telah terkumpul untuk
mengetahui berapa keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.
Analisis data dilakukan untuk menentukan kegiatan selanjutnya atau sebagai sarana tolok
ukur dari tercapainya tujuan. Data penelitian ada yang berbentuk kuantitatif, misalnya hasil
pengukuran dan ada pula berbentuk kualitatif, misalnya deskripsi data dalam bentuk kata-
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan cara membandingkan hasil tes
individu siswa dengan KKM yang telah ditentukan. Kemudian untuk mengetahui
keberhasilan dari penelitian ini adalah dengan cara menentukan ketuntasan klasikal siswa
≥85%. Siklus dikatakan berhasil dan dapat dihentikan apabila telah mencapai kriteria yang
telah disebutkan diatas. Untuk siswa yang belum tuntas dalam penelitian ini maka siswa
42
akan diberikan tambahan soal-soal serta ringkasan materi tambahan agar siswa dapat lebih
paham.
Nilai rata-rata siswa suatu kelas dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Keterangan :
M = nilai rata-rata
n = jumlah siswa
Analisa ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisa ini digunakan sebagai
bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.16
16
Aqib, dkk, 2014: hlm. 39-41
43
BAB IV
Lembaga pendidikan tersebut ialah MA Yajri, MA Yajri dan Pondok Pesantren Sirojul
Mukhlasin II. Tidak serta merta, pendirian lembaga tersebut tentu melalui sejarah yang
Tsanawiyah Yajri (setara SLTP) dan Madrasah Aliyah Yajri (setara SLTA) pada tahun
1976 setelah adanya SKB 3 Menteri RI. Namun dalam perjalanannya, perkembangan
nomor 2 setelah sekolah umum ataupun kejuruan. Untuk itu perlu terobosan baru sebagai
dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Payaman. Nama “Sirojul Mukhlasin II” sampai
saat ini masih dipertahankan untuk mengabadikan nama KH. Sirodj sebagai pendiri
demi perbaikan terus dilakukan secara bertahap dalam peningkatan dan pengembangan
2. Lokasi MA Yajri
Madrasah yang dijadikan sebagai lokasi penelitian beralamat di Jl. Kalibening No.
290 m dari jalan utama Yogya-Semarang, sedangkan dari pusat kota Magelang berjarak
Profil Madrasah
NPSN 20363697
NSS 121233080050
Nama MA YAJRI
Akreditasi Akreditasi B
Alamat Jl.Kalibening No. 64 Payaman
Kodepos 56195
Nomer Telpon (0293) 365413
Nomer Faks -
Email ma.yajri@gmail.com
Jenjang SLTA
Status Swasta
Situs www.yajri.or.id
Lintang -7.422518512368891
Bujur 110.2306265803054
Ketinggian 402
Waktu Belajar Sekolah Pagi
Sumber: http://20331540.siap-sekolah.com/sekolah-profil/
masyarakat dan segenap civitas akademika MA Yajri Payaman setiap hari berbaur
dengan status akreditasi B. Madrasah ini mempunyai email dan situs website yang
Proses pembelajaran madrasah dilakukan di pagi sampai siang hari, pukul 07.00 –
12.40 atau bisa dikatakan sama seperti madrasah pada umumnya. Dilanjutkan pukul
45
14.00 – 15.00 untuk kegiatan ekstrakurikuler. Sore hari digunakan untuk proses
pembelajaran madrasah diniyah sampai dengan pukul 21.00. Belajar malam terstruktur
dilakukan pukul 21.00 samapai dengan 22.00. Bisa dikatan kegiatan siswa di madrasah
ini cukup padat, siswa mempunyai waktu bebas hanya saat ishoma dan malam hari.
a. Visi
Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta didik
serta masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan
BERPENGETAHUAN LUAS “
berpedoman pada ajaran Rasulullah dan para sahabat, dan selalu menjadi kelompok
mengikuti madzhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-
Maturidi. Bidang syari’ah amaliyah mengikuti salah satu madzhab empat (Hanafiyah,
Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah). Bidang tasawuf berpegang teguh pada tokoh
ini berpedoman pada ajaran Mabadi’ Khaira Ummah yakni citra diri yang jujur,
amanah, adil, berjiwa tolong menolong dan berintegritas tinggi, serta ajaran
kebangsaan ialah darul Islam, yaitu negara yang bermasyarakat Islam, bukan Negara
Islam. Sehingga NKRI yang berlandaskan Pancasila menjadi bentuk final bagi negara
Indonesia. Persoalan sikap dalam kewajiban dan tanggungjawab berdakwah, aliran ini
Selain itu, madrasah juga mengarahkan siswa untuk bertakwa kepada Allah dengan
mengamalkan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala hal yang dilarang dalam
Madrasah ini merupakan madrasah yang terintegrasi dengan pondok pesantren yang
lifeskill/keterampilan
b. Misi
1) Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul di bidang Tahfizh Al Qur’an dan
IPTEK.
3) Menjadi lembaga pendidikan Islam yang modern, inovatif dan terdepan dalam
Tarbiyah Islamiyyah.
c. Tujuan
Secara umum, tujuan pendidikan pada MA Yajri Payaman adalah ingin mewujudkan
berakhlak mulia, berpengetahuan luas dan berprestasi dan mampu bersaing di tingkat
pendidikan yang lebih tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak
dari tujuan umum diatas, maka secara khusus dapat disampaikan bahwa tujuan
3) Terbentuknya peserta didik yang jujur, ikhlas, berdisiplin, percaya diri, kreatif dan
inovatif.
4) Terbentuknya peserta didik yang menguasai ilmu dan keluhuran akhlak untuk
kesejahteraan umat.
luas.
6) Terbentuknya peserta didik yang unggul dalam pemahaman kitab-kitab salaf, ilmu
B. HASIL PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAYajri yang berjumlah 24 siswa yang
Sifat Tercela Siklus I menjelaskan tentang menghindari sifat tercela ujub dan sombong .
Proses belajar ini dilakukan 2x40 menit dalam satu kali pertemuan. Dan siklus II
menjelaskan cara-cara
48
dan hikmah menghindari sifat tercela riya ‘Sedangkan siklus III menjelaskan tentang
mengukur hasil pembelajaran siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dengan
terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model discovery/
inquiry learning.
1. Siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan penutup
4) Kegiatan evaluasi
Guru memberikan soal tes siklus I untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang
diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus 1) pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Table diatas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa dalam mengerjakan test
adalah 90 dan nilai terendah adalah 50, dengan nilai rata- rata yang dicapai adalah 67,5. Pada Prasiklus,
jumlah siswa yang tuntas pada materi “menjelaskan pengertian Menghindari sifat tercela “ sebanyak
13 orang siswa (54,17 %) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 orang siswa (45,83%).KKM
(kreteria ketuntasan minimal) yang telah ditetapkan di MA Yajri untuk mata pelajaran Akidah Akhlak
adalah 70. Siswa bisa tuntas dengan pre test ini jika siswa mendapat nilai minimal 70.
Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas X IPA Abelum menguasai materi
Menghindari sifat tercela, karena masih ada 45,83% siswa yang belum tuntas. Dari hasil tes tersebut
peneliti mulai merencanakan tindakan yang akan dipaparkan pada pembahasan selanjutnya, dan hasil
tes ini digunakan sebagai acuan peningkatan prestasi yang akan dicapai oleh siswa.
c. Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan
terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar
51
mengajar. Pengamatan yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung.
Tabel 5
oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari
10 aktivitas yang dinilai siswa telah melakukan 6 aktivitas pada siklus I, artinya
Tabel 6
3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?
√
53
Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di
dengan baik.
Tabel 7
Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
Lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
54
6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari
pendidik dan peserta didik lainnya.
d. Refleksi
pembelajaran Discovery/ inquiry masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, antara
lain:
2) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar tidak malu ketika pembelajaran
4) Menutup semua pintu dan jendela agar gangguan dadi luar dapat sedikit teredam
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa dalam model
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan penutup
4) Kegiatan evaluasi
Guru memberikan soal tes siklus II untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang
diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus II) pada tabel
berikut:
Tabel 8
Berdasarkan hasil test formatif siklus I ini diperoleh 16 siswa telah memperoleh nilai ≥
70, sedangkan 8 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Prosentase ketuntasan belajar = (16/24) x 100% = 66,67%
Berdasarkan pada presentase ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa siklus II siswa
Kelas X IPA A belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM), karena 33,33 % siswa
masih belum tuntas. Dengan demikian masih diperlukan siklus berikutnya untuk membuktikan
bahwa pembelajaran Discovery/Enguiri Learning mampu meningkatkan prestasi/ ketuntasan
belajar siswa kelas X IPA A.
c. Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan
terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar
Tabel 9
oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari
10 aktivitas yang dinilai siswa telah melakukan 8 aktivitas pada siklus II, artinya
Tabel 10
3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?
√
Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di
dengan baik.
60
Tabel 11
Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan √
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan
informasi yang telah ada. Setelah itu
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta
didik yang lain untuk mendapat masukan.
6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
61
d. Refleksi
Discovery/ inquiry masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, antara lain:
2) Memohon pengertian siswa kelas lain tersebut untuk sementara tidak bermain di
depan kelas praktik agar tidak menganggu focus siswa di dalam kelas.
3) Menutup semua pintu dan jendela agar gangguan dadi luar dapat sedikit teredam
mengajar.
3. Siklus III
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa dalam model
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan pendahuluan
dengan materi
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan penutup
4) Kegiatan evaluasi
Guru memberikan soal tes siklus III untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang
diberikan sebanyak 5 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus III) pada tabel
berikut:
Tabel 12
Berdasarkan hasil formtif siklus III ini diperoleh 21 siswa telah memperoleh nilai
64
≥ 70, dan 3 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Presentase ketuntasan belajar = (21/24) × 100% = 87,50%
Berdasarkan pada presentasi ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa pada siklus
II siswa Kelas X IPA A sudah memenuhi ketuntasan belajar. Karena rata-ratanya 74,58
sudah diatas kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70 dan hanya 12,50% siswa yang
tidak tuntas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran Discovery/Enguiri
Learning mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa Kelas X IPA A MA Yajri.
c. Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Pengamatan
terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model discovery/ inquiry learning ini dilakukan pada kegiatan belajar
Tabel 13
dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan
Tabel 14
3 Penutup
Apakah siswa membuat rangkuman/catatan ?
√
Data observasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di
dengan baik.
Tabel 15
Penilaian
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Stimulasi
Mengidentifikasi ketersediaan konten dari aneka √
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
dibahas, untuk dipelajari oleh peserta didik atau
dirumuskan beberapa pertanyaan terkait konten
tersebut untuk jadi acuan peserta didik dalam
membuat persoalan sendiri.
2 Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk mengidentifikasi berbagai persoalan
yang ada dalam konten materi
3 Mengumpulkan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta √
didik untuk menggali lebih luas persoalan yang
telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten
tersebut, melalui perngumpulan berbagai
informasi yang relevan dengan cara membaca
literatur baik secara online maupun offline,
mengamati obyek, wawancara dengan nara
sumber atau melakukan uji coba sendiri dan
lainlain
4 Pengolahan Data
guru memberikan kesempatan peserta didik √
secara kelompok ataupun mandiri melakukan
pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian,
pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
5 verifikasi hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan √
pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan
informasi yang telah ada. Setelah itu
mempresentasikan di depan pendidik dan peserta
didik yang lain untuk mendapat masukan.
68
6 Generalisasi
guru memberikan kesempatan peserta didik √
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu
berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari
pendidik dan peserta didik lainnya.
d. Refleksi
Kegiatan belajar mengajar pada siklus III ini menujukkan bahwa adanya peningkatan
aktivitas siswa dalam mencapai tujuan akhir. Mampunya siswa dalam memperbaiki
tugas dan menilai serta mampunya siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran.
Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari tiga siklus, terdapat
peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama, siklus kedua dan
ketiga seperti terlihat pada nilai rata-rata siswa serta persentase ketuntasan belajar siswa
Tabel 16
I 67,5 54,17 %
II 70,42
66,67%
III 87,50%
74,58
69
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dan persentase
ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran secara berturut-turut dari siklus I, siklus II dan
siklus III yaitu persentse ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 54,17% dengan nilai
rata-rata 67,5. Meningkat pada siklus II 66,67 % dengan nilai rata-rata 70,42. Peningkatan
terjadi pula pada siklus III dengan persentase ketuntasan belajar siswa yang telah mencapai
dengan baik serta menguasai model pembelajaran yang digunakan dan aktivitas siswa
penerapan Model Discovery mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata
pelajaran Akidah Akhlak kelas X MAYajri Payaman khususnya materi menghindari sifat
tercela.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada setiap siklus yaitu Siklus I, II
dan Siklus III. Sehingga prestasi siswa untuk belajar Akidah Akhlak khususnya terlihat pada
kreativitas siswa atau aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil yang diperoleh
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa
penggunaan model Discovery/ Inquiry Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini terbukti pada capaian siklus I dengan nilai
rata-rata 67,5 kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 70,42 kemudian
meningkat lagi pada siklus III dengan nilai rata-rata 74,58. Sedangkan ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I sebesar 54,17% sedangkan pada siklus II adalah 66,67 % kemudian
meningkat lagi pada siklus III yaitu 87,50 %. Selain itu, model pembelajaran Discovery/
Inquiry Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Siswa dapat
memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru, siswa mampu berpikir kritis dan
B. SARAN
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar, serta guru menciptakan penugasan
pada siswa tentang materi yang diajarkan untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam
pembelajaran Discovery/ Inquiry Learning yang paling penting diperhatikan adalah guru
1
71
harus memahami materi pembelajaran terlebih dahulu dan setelah itu guru harus memahami
pembelajaran karena model ini dapat melibatkan siswa aktif secara langsung serta
mendorong siswa berpikir kritis. Pihak sekolah diharapkan untuk menyediakan sarana dan
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud, Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses belajar mengajar. Rev. Ed. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamruni, A. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/4793
https://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2878
https://jurnal.um-palembang.ac.id/dikbio/article/view/1900
Komarudin, K. 2017. Analisis kesalahan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada
materi peluang berdasarkan high order thinking dan pemberian scaffolding. Jurnal
Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam.
Nata, Abudin. 2002. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nirwana, N. 2013. Penggunaan Model Inquiry Berbasis Ict Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pada Mata Kuliah Sejarah Fisika Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
Mipa Fkip Univeristas Bengkulu. Bengkulu: Prosiding SEMIRATA
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
Trianto, I. B. A. 2014. Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psi kologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
2. Pendidikan Nonformal
C. Riwayat Pekerjaan
Andri Pujiawan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MA
Yajri Mata Pelajaran : Akidah
Akhlak Kelas/Semester
: X/ I
Alokasi Waktu : 2 x 40
menit (2 JP) Pertemuan ke
1
B. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di Madrasah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat ujub dan sifat
sombong
4.1 Mengomunikasikan contoh penerapan cara menghindari sifat ujub dan sifat
sombong
E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat :
Menganalisis sifat ujub dan sifat sombong dengan baik dan percaya diri (C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menyimpulkan contoh
perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(C4)
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi Peserta didik dapat menyimpulkan pentingnya
menghindari perbuatan sifat ujub dan sifat sombong (C5)
4. Setelah menyaksikan berdiskusi dan menggali Informasi Peserta didik dapat menyajikan
kesimpulan menghindari perbuatan sifat ujub dan sifat sombong .(P5)
5.
F. Materi Pembelajaran
Faktual
Pengertian sifat ujub dan sifat sombong , Perilaku orang yang memiliki sifat ujub dan sifat
sombong Konseptual
Dalil tentang sifat ujub dan sifat sombong
Prosedural
Mempratikkan cara menghindari perilaku sifat ujub dan sifat sombong kehidupan sehari-hari.
Metakognitif
Menunjukkan dampak negatif perilaku sifat ujub dan sifat sombong
F. Pendekaan, Model dan Metode
1. Pendekatan: 4C dan TPACK
2. Model: Discovery/Inquiry Learning
3. Metode: ceramah, tanya jawab, tayangan video dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
10
1. Mengaitkan gambar-gambar dengan materi
menit
pembelajaran
2. Mengajukan pertanyaan adakah yang mengetahui
tentang materi sebelumnya
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang sifat tercela
2. Memberitahukan tentang kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pembelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
Berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Inti Mengamati
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati dan memperhatikan gambar yang berhubungan
dengan hokum.
Menanya
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
60 Menit
membuat pertanyaan sebanyak mungkin terkait gambar
tentang hokum yang disajikan. (Critical Thinking and
Problem Solving)
Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi
kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara
acak peserta didik untuk menjawab pertanyaan
temannya. Guru menegaskan jawaban peserta didik
Eksplorasi/Mengumpulkan informasi
Guru menyajikan tayangan PPT dan video (Technological
Knowledge) serta bacaan tentang informasi mengenai
perbuatan tercela sifat ujub dan sifat sombong
Mengasosiasi
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
hasil analisis tentang informasi mengenai perbuatan tercela
sifat ujub dan sifat sombong kemudian tiap kelompok
mencatat hasil diskusinya dalam buku sebagai bahan
presentasi kelompok.
Mengkomunikasikan
Tiap kelompok mengemukakan pendapat dalam presentasi
di depan kelas secara bergantian, audience mengajukan
pertanyaan dan presentator memberikan jawaban.
Penutup 1. Guru dan peserta didik membuat simpulan tentang
materi ajar.
2. Guru memberikan LKPD sebagai penilaian (sebagai
10 Menit
PR)
3. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam bersama peserta didik.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
2. Analisis Hasil Penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan rasa syukur atas nikmat/ karunia Allah SWT
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah saat mempelajari ilmu
pengetahuan
Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor akhir = x4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Jurnal Sikap Sosial oleh Pendidik
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/ 2020
Penilai
(…...................………….)
( Kisi-kisi instrument penilaian ) KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN
Nama Madrasah : MA Yajri Payaman
Kelas/Semester : X/ Gasal
Mata Pelajaaran : Akidah ahklak
Jumlah Soal : 5 ( Lima ) Kurikulum 2013
Bentuk soal : Uraian
Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20
5.
Perhatikan ilustrasi gambar disamping analisislah gambar tersebut mana
contoh perilaku ujub dan dan mana contoh perilaku sombong !
Kunci Jawaban
1. Ujub
2. Suka memuji diri sendiri dan ditampakkan kepada orang lain, Merasa paling hebat /
lebih baik dari orang lain, merendahkan orang lain
3. Sifat Sombong
4. Sifat Sombong, karena joni membanggakan diri sendiri dan membadingkan dengan
orang lain
5. Gambar 1 contoh perilaku ujub sedangkang gambar 2 contoh perilaku sifat sombong
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN
https://www.youtube.com/watch?v=j_3qZ3Fmvr0 , https://www.youtube.com/watch?v=0i-
nueujInw , https://www.youtube.com/watch?v=tYimqHMizzY , serta materi bacaan di buku
peket mengenai menghindari sifat ujub dan sifat sombong diskusikan dengan kelompok kemudian
presentasikan secara bergantian!
Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1
2. Presentasi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Penguasaan Alat Kekompakan/ Keaktifan Kemampuan predikat
materi peraga/ pembagian dalam menyampaikan
power kerja kelompok penjelasan
point
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2
Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai= x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
H. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat riya’
J. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi dari vidio dan buku Peserta Didik dapat : Menganalisis
sifat riya’ baik dan percaya diri(C4)
2. Setelah Berdiskusi dan Menggali Informasi Peserta didik dapat : Menyimpulkan contoh perbuatan
sifat riya’ dengan percaya diri .(C4)
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi Peserta didik dapat menyimpulkan pentingnya
menghindari perbuatan sifat riya dengan baik (C5)
4. Setelah menyaksikan berdiskusi dan menggali Informasi Peserta didik dapat menyajikan
kesimpulan menghindari perbuatan sifat riya dengan percaya diri .(P5)
5.
K. Materi Pembelajaran
Faktual
Pengertian sifat riya, Perilaku orang yang memiliki sifat riya
Konseptual
Dalil tentang sifat riya
Prosedural
Mempratikkan cara menghindari perilaku sifat riya
Metakognitif
Menunjukkan dampak negatif perilaku sifat riya
F. Pendekaan, Model dan Metode
4. Pendekatan: 4C dan TPACK
5. Model: Discovery/Inquiry Learning
6. Metode: ceramah, tanya jawab, tayangan video dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan Orientasi
4. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
5. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
6. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
10
3. Mengaitkan gambar-gambar dengan materi
menit
pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan adakah yang mengetahui
tentang materi sebelumnya
Motivasi
4. Memberikan gambaran tentang sifat tercela
5. Memberitahukan tentang kompetensi dasar,
indikator, dan tujuan pembelajaran.
6. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
3. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
4. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
Berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Inti Mengamati
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati dan memperhatikan gambar yang berhubungan
dengan sifat tercela riya’
Menanya
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
60 Menit
membuat pertanyaan sebanyak mungkin terkait gambar
tentang hokum yang disajikan. (Critical Thinking and
Problem Solving)
Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi
kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara
acak peserta didik untuk menjawab pertanyaan
temannya. Guru menegaskan jawaban peserta didik
Eksplorasi/Mengumpulkan informasi
Guru menyajikan tayangan PPT dan video (Technological
Knowledge) serta bacaan tentang informasi mengenai
perbuatan tercela sifat riya’
Mengasosiasi
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
hasil analisis tentang informasi mengenai perbuatan tercela
sifat riya’mencatat hasil diskusinya dalam buku
sebagai bahan
presentasi kelompok.
Mengkomunikasikan
Tiap kelompok mengemukakan pendapat dalam presentasi
di depan kelas secara bergantian, audience mengajukan
pertanyaan dan presentator memberikan jawaban.
Penutup 5. Guru dan peserta didik membuat simpulan tentang
materi ajar.
6. Guru memberikan LKPD sebagai penilaian (sebagai
10 Menit
PR)
7. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
8. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam bersama peserta didik.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
4. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian
1) Sikap : observasi (sikap spiritual) dan jurnal (sikap social)
2) Pengetahuan: soal tertulis (pilihan ganda, ceklist, dan isian pendek)
3) Kerampilan: unjuk kerja (diskusi dan presentasi)
b. Instrumen (terlampir)
5. Analisis Hasil Penilaian
6. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
B. Pengertian
Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al-Riya’u yang artinya menampakkan. Yaitu
memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia. Secara istilah riya’ adalah melakukan
ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata. Menurut Imam Ghazali
riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal
kebaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan
karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal
kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian atau penghargaan. Salah satu sifat yang erat
kaitannya dengan riya’ adalah sum’ah yaitu suka memperdengarkan atau menceritakan kebaikannya
kepada orang lain.
C. Sebab-sebab 1) Terlalu dikagumi orang lain 2) Lari dari celaan 3) Rakus akan apa yang diperoleh/
terdapat pada orang lain 4) Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan 5) Senang karena
lezatnya pujian orang lain 6) Lalai akan dampak buruk riya’
D. Dampak Negatif 1) Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal 2) Nilai amal saleh hilang. 3) Riya’
adalah syirik khofi (tersembunyi) 4) Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha
mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat. 5) Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian
dan pujian yang ia harapkan ternyata tidak didapatnya. 6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian
atau gila hormat 7) Bisa menimbulkan pertengkaran bila ia mengungkit-ungkit kebaikannya pada orang
lain. 8) Lebih sangat merusak dari pada serigala menyergap domba 9) Menjadi sebab azab di neraka
10) Menambah kesesatan seseorang
E. Cara Menghindari Penyakit riya’ jangan dibiarkan terus menerus merusak jiwa kita. Kita harus
berupaya untuk menghindarinya dengan cara sebagai berikut. 1) Memperbaiki niat ibadah semata-mata
karena Allah 2) Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik 3) Bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan 4) Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah 5) Mengingat bahaya perilaku riya’ 6)
Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana
Lembar Penilaian Sikap Spiritual
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan rasa syukur atas nikmat/ karunia Allah SWT
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Allah saat mempelajari ilmu
pengetahuan
Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor akhir = x4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00 Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Jurnal Sikap Sosial oleh Pendidik
Nama :
Satuan Pendidikan : MA Yajri
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/ 2020
(…...................………….)
LEVEL KONITIF
N KOMPETENSI K MA INDIKAT N BENTUK SOAL
O DASAR E TE OR SOAL O.
K L RI S
D A O
S A
L
CC2 C3 C C5 C6
1 4
Me Siswa dapat v 1 essay
ng menguraikan
hin pengertian Riya’
dar sebagai pondasi
ii perjalanan rohani
sift
ter
cel
a
riy
a
Menganalisis pengertian, Siswa dapat menelaah v 2 essay
contoh, dan dampak negatif pngertian riya’
sifat riya’
3 X
.
1
7. dari ilustrasi gambar disamping , apa yang bisa kamu deteksi berkaitan dengan Pengertian Riya ?
8. Pak gundul adalah seorang penjual bakso. Beliau sangat rajin beribadah. Suatu hari, datanglah seorang kiai ke kampungnya.kiai itu mampir sebentar dan akan melaksanakan shalat zuhur disana.
Mengetahui itu, pak Budi Memutuskan untuk tidak berjualan hari itu.ia ingin ber iktikaf di masjid agar sang kiai melihatnya yang rajin beribadah.barangkali kiai itu akan memberinya hadiah. Setelah
itu, ia pun melaksanakan niatnya itu.semua orang terheran heran. Karena biasanya Pak Budi tidak pernah pergi ke masjid apalagi ber iktikaf pada jam jam itu karena pak Budi berjualan. Pak Budi pun
melihat ke arah warga yang melihatnya dan ia pun dengan bijaksana menasihati dan menceramahi warga dengan gaya yang dilebih lebihkan sambil pak Budi menengok ke luar siapa tau kiai telah
datang. Ia berkata pada warga untuk mencontoh perilaku yang baik dari dirinya. Ia pun mengungkut segala kebaikan yang pernah dilakukannya. Setelah itu, kiai pun datang. Saat melihat sang kiai,
gayanya berceramah pun semakin dilebihkan.sang kiai hanya geleng geleng kepala. Namun, sampai sang kiai pulang pak Budi tidak mendapat hadiah yang diharapkannya. Padahal Pak Budi pun sudaj
menceritakan segala kebaikannya pada sang kiai. apa hikmah akibat dari sifat riya yang terjadi pada pak gundul ?
9. Riya adalah adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata, sajikan dalil larangan sifat riya’ !
10. Dari ilustrasi gambar diatas analisislah gambar di atas bagamana cara menghindari sifat riya
Kunci Jawaban
6. Riya
7. Menampakkan
8. Sifat Sombong
9.
10. 1) Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah 2) Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik 3) Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan 4) Meningkatkan kekhusyukan dalam
beribadah 5) Mengingat bahaya perilaku riya’ 6) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’ 7) Hidup sederhana
Pedoman penilaian:
Jawaban benar setiap nomor skor 20
Animasi, Bahaya Riya - YouTube , Ceramah Singkat : Buya Yahya | Bahaya Riya - YouTube,
, serta materi bacaan di buku peket mengenai menghindari sifat ujub dan sifat sombong diskusikan
dengan kelompok kemudian presentasikan secara bergantian!
Pedoman penskoran:
Sangat baik = 4
Baik = 3
Cukup baik = 2
Kurang baik = 1
4. Presentasi
No Peserta Aspek yang dinilai Nilai/
didik Penguasaan Alat Kekompakan/ Keaktifan Kemampuan predikat
materi peraga/ pembagian dalam menyampaikan
power kerja kelompok penjelasan
point
1 Kelompok
1
Adila
Aghisna
Anjani
2 Kelompok
2
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai= x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙