Anda di halaman 1dari 2

NAMA : JOSCELINA ALBERINA BR S.

DEPARI
NIM : 856027651
KELAS : 6B

POKJAR : BINJAI
MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD/PDGK4301
UPBJJ-UT : MEDAN

1. Jelaskan teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen
alternatif!
JAWAB:

Berikut teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen
alternatif.

1. Teori fleksibilitas dari R. Spiro (1990)

Dalam teori ini dijelaskan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur.

2. Teori belajar Bruner (1966)

Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan oleh siswa
dengan cara mengonstruksi sendiri konsep baru atau gagasan baru atas dasar
pengetahuan, konsep, dan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

3. Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983)

Teori ini beranggapan bahwa otak tidak hanya pasif menerima informasi namun juga
aktif membentuk dan mengintrepretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari
informasi-informasi tersebut.

4. Experiential Learning Theory dari C. Rogers (1969)

Dalam teori ini belajar dibedakan menjadi dua jenis yang berhubungan dengan
pengetahuan (kongnitif) dan pengalaman.

5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)

Intelegensia menurut Gardner didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang


digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau kemampuan seseorang untuk
menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau labih budaya. Menurut Gardner
terdapat 8 kemampuan pada setiap individu, antara lain linguistic, logical-
mathematic, visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal,
dan naturalist.
2. Sebutkan 6 kelebihan dan 4 kekurangan asesmen alternatif disertai penjelasan singkat!
JAWAB:
Keunggulan Asesmen Alternatif
- Dapat menilai hasil yang kompleks dan ketrampilan – ketrampilan yang tidak dapat di
nilai dengan asesmen tradisional.
- Menyajikan penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap.
- Meningkatkan motivasi siswa
- Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
- Member kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation.
- Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajran yang telah di lakukan .
- Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar
2. Kelemahan Asesmen Alternatif
- Membutuhkan banyak waktu
- Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran
- Ketetapan penskoran rendah
- Tidak tepat untuk kelas besar.

Anda mungkin juga menyukai