Anda di halaman 1dari 9

BAB II 2) Konsep Dasar Asesmen Alternatif

MODUL 3 Dalam pendidikan ada dua pengertian tentang penilaian yaitu penilaian dalam arti
PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF asesmen dan penilaian dalam arti evaluasi. Penilaian dalam arti asesmen merupakan kegiatan
untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa. Penilaian dalam
A. KEGIATAN BELAJAR 1 : KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF arti evaluasi merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem
1) Latar Belakang pendidikan secara keseluruhan. Dalam mata kuliah ini pengertian yang digunakan adalah
Penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa muncul pada tahun penilaian dalam arti asesmen
1980, sebagai akibat banyaknya kritik terhadap asessmen tradisional yang hanya Menurut Hanna ( 1993 ) “Assessement is the process of celecting, interpreting, and
menggunakan tes tertulis ( paper and pencil test),karena tes tertulis hanya digunakan untuk synthesizing information to aid in decision making. Assessement synonymous with
mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif dan keterampilan sederhana. measurement plus observation. It concerns drawing inferences from these data sources. The
Pada umumnya tes yang dilakukan untuk mengukur tujuan pembelajaran, dilakukan priumary purpose of assessment is to increase student’s learnig and development rather than
dengan menggunakan mekanisme skema pembelajaran konvensional. Tabelnya ada pada hal simply to grade or rank student performance ( Morgan & O’Reilly. 1999).
3.3. pada skema dijelaskan bahwa tes dapat dibuat tanpa memperhatikan proses pembelajaran, Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan aesmen yaitu :
asalkan orang tersebut mengetahui kompetensi dasar yang akan dicapai dan menguasai materi 1. Tradisional assessment, mengacu pada pada tes tulis (paper and pencil), hanya
dan keterampilan dalam membuat test. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah proses mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan jenis alat ukur yaitu tes tulis
pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan dapat mengembangkan perangkat tesnya 2. Performance assessment (asesmen kinerja(, merupakan asesmen yang menghendaki
dengan syarat mereka menguasai materi dengan baik siswa untuk mendemonstrasikan kemampuan baik pengetahuan atau keterampilan
Menurut Grant P.Wiggins (1998) membedakan anatara assessmen tradisional (tes) dalam bentuk kinerja nyata yangditunjukan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas,
dengan asesmen alternatif bukan hanya menjawab atau memilih jawaban yang tersedia
Asesemen tradisional (tes) Asesmen alternatif 3. Authentic assessment, merupakan yang asesmen yang menunutut siswa mampu
1. Penilaian dilakukan untuk menilai 1. Penilaian dilakukan untuk menilai menerapkan pengetahuan dn keterampilannya dalam kehidupan nyata diluar
kemampuan siswa dalam memberikan kualitas produk dan unjuk kerja siswa sekolah.
jawaban yang benar 2. Tugas yang diberikan berhubungan
2. Tes yang diberikan tidak berhubungan dengan realitas kehidupan siswa 4. Portofolio assessment, merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara
dengan realitas kehidupan siswa 3. Ada integritasi anatara pengetahuan sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil, dan kemajuan belajar yang
3. Tes terpisah dari pembelajaran yang dengan kinerja atau produk yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu
dilakukan siswa dihasillkan
5. Achievement assessment, merupakan pengertian terhadap semua usaha untuk
4. Dapat diskor reliabilitas tinggi 4. Sulit diskor dengan realibilitas tinggi
5. Hasil tes diberikan dalam bentuk skor 5. Hasil asesmen alternatif diberikan mengukur, mengetahui,dan mendeskripsikan hasil belajar siswa,baik dilakukan
dengan bukti kinerja

1
dengan tes tertulis, sesmen kerja, porto folio, dan semua usaha untuk memperoleh Teori ini mulai diperkenalkan oleh Gardner pada tahun 1983, menurut Gardner
informasi hasil dan kemajuan belajar siswa intelegensia didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk
6. Alternatve assessment, merupakan asesmen yang tidak hanya tergantung pada tes memecahkan maslah atau kemamuan untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai
tertulis, pada dasarnya mencakup pada semua asesmen. oleh satu atau lbih budaya. Menurut Gradner ada 8 kemampuan pada setiap individu
yaitu:
3) LANDASAN PSIKOLOGIS 1. Linguistic intelegrence
Asesmen alternatif tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi dapat memberikan 2. Logical – mathematic intelegernce
informasi secara lengkap tentang proses pembelajaran. Asesmen alternatif dilaksanakan 3. Spatial intelegence
berdasarkan teori belajar khususnya dari aliran psikologi kognitif. Beberapa teori belajar yang 4. Musical intelegence
digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asemen alternatf adalah : 5. Bodily- kinesthetic intelegence
1. Teori fleksibilitasi kognitif dari R. Spiro (1990) 6. Interpersonal intelligence
Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur. Teori 7. Intrapersonal intelligence
ini menjelaskan bahwa belajar akan menghasilkan kemepuan secara spontanlam 8. Naturalist intelligence
melakukan retrukrisasi pengetahuan yang telah dimiliki untuk merespon kenyataan atau 4) KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF
situasi yang dihadapi 1. Keunggulan asesmen alternatif antara lain :
2. Teori belajar Bruner (1996) a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keteramiplan-keterampilan
Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan cara yang tidak dapat dinilai dengan asesmen tradisional
mengkonstruksikan sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar konsep, b. Menyajikan hasil penelian yang lebih hakiki , langsung, dan lengkap.
pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki . c. Meninghkatkan motivasi siswa
3. Generative Learning model dari Osborne dan Wittrock (1983) d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata
Inti dari generative learning model adalah bahwa otak tidak hanya pasif menerima e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation ( evaluasi diri)
informasi tetapi aktif membentuk dan menginterprestasikan informasi sefta menarik f. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan.
kesimpulan dari informasi – inromasi tersebut. g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar.

4. Experiental learning Theory dari C.Rogers (1969) 2. Kelemahan Asesmen Alternatif antara lain :
Teori ini membedakan dua jenis cognitive learning yang berhubungan dengan a. Membutuhkan banyak waktu
pengertahuan dan experiental learning yang behubungan dengan pengalaman b. Adanya unsur subjectivitas dalam penskoran
5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gradner (1983) c. Ketetapan pensekoran rendah

2
d. Tidak dapat untuk kelas dasar b. Merancang tugas yang yangmemungkinkan siswa dapat menunjukan
kemampuannya dalam berfikir dan keterampilan.
B. KEGIATAN BELAJAR 2 : BENTUK ASESMEN KINERJA c. Menetapkan criteria keberhasilan
Beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pada saat merancang tugas dalam asesmen
Asesmen kinerja terdiri dari dua komponen : kinerja :
1. Tugas ( Task ) 1. Tugas – tugas yang disusun hendaknya merupakan bagian dari proses pembelajaran.
2. Kriteria penskoran ( Rubric ) 2. Tugas yang baik dalah tugas yang berhubungan dengan kehidupan nyata.
3. Tugas yang diberikan terhadap siswa harus adail. Dalam hal ini bukan berarti tugas
1) Tugas ( Task ) yang diberikan harus sama. Harus dijaga jangan samapai ada unsur subjektifitas
a) Computer adaptive testing dalam memberikan tugas.
b) Tes pilihan ganda yang diperluas 4. Jangan memeberikan tugas terlalu mudah karena hal ini tidak akan memebrikan
c) Tes uraian terbuka ( open ended question ) motivasi siswa dan tidak memberikan tantangan kepda siswauntuk melakukannya.
d) Tugas individu
e) Tugas kelompok 2) Kriteria Penilaian ( Rubric )
f) Proyek Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menembangkan rubric :
g) Inteview a. Menentukan konsep, keterampilan dan kinerja yang akan dinilai.
h) Pengamatan b. Merumuskan atau mendefinisikan serta menentukan urutan konsep dan atau
keterampilan yang akan dinilai kedalam rumusan yang akan menggambarkan kinerja
Langkah – langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas : siswa.
c. Menetukan tugas yang akan dinilai .
a. Pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka d. Menetukan skala yang akan digunakan.
mengerjakan tugas . Ada lima pertanyaan pokok yang membantu dalam e. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak
merumuskan tugas yaitu : diharapkan.
1. Keterampilan atau atribut kognitif apa yang harus dikuasai siswa ? f. Melakukan uji coba.
2. Keterampilan atau atribut afektif apa yang harus dikuasai siswa ? g. Melakukan revisi hasil uji coba.
3. Keterampilan meta kognitif apa yang harus dikembangkan siswa ? Beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai suatu rubric :
4. Tipe masalah yang seperti apa yang harus dipecahkan oleh siswa ? a. Seberapa jauh rubric tersebut berhubungan langsung dengan kinerja yang akan dinilai ?
5. Konsep atau prinsip apa yang dapat diterapkan oleh siswa ? b. Seberapa jauh rubric tersebut mencakup keseluruhan dimensi atau  aspek yang dinilai ?

3
c. Apakah criteria yang digunakan menggunakan standar yang secara umum berlaku 3 Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instruktur
untuk kinerja yang dinilai ? Mampu memodifikasi prosedur tapi setelah diberi contoh.
2 Tugas dikerjakan dengan prosedur baku.
d. Sejauh mana ketepatan definisi dari dimensi dan skala yang dibuat ? 1
e. Jika menggunakan skala numeric, sejauh mana angka – angka tersebut mampu 3. Produk tugas 4 Secara keseluruhan produk tugas sangat bagus .
3 Secara keseluruhan produk tugas bagus .
menggambarkan perbedaan dari setiap kategori kinerja ? 2 Secara keseluruhan produk tugas sedang .
f. Pada saat rubric tersebut digunakan oleh lebih dari satu penilai, seberapa jauh 1 Secara keseluruhan produk tugas kurang bagus .

perbedaan skor yang diberikan oleh kedua penilai ?


Holistik rubric yang khusus dibuat untuk menilai kinerja siswa yang berhubungan dengan
g. Apakh rubric yang digunakan dapat dipahami oleh siswa dengan baik ?
keterampilan mengerjakan sesuatu , Dimensi kerjanya yang harus diperhatikan antara lain :
h. Apakah rubric tersebut cukup adil dan bebas dari bias ?
1) Kemampuan menggunakan prosedur kerja.
i. Apakah rubric tersebut cukup praktis dan mudah digunakan ?
2) Kemampuan menunjukan fungsi dari setiap langkah sesuai dengan prosedur, dan
Berdasarkan kegunaannya rubric dapat dibedakan menjadi dua yaitu rubric holistic dan rubric
3) Kemampuan memodifikasi prosedur yang ada tanpa menyalahi fungsi.
analytic .
a. Holistic Rubric
Dimensi kinerja Skor Deskripsi
            Yang dimaksud dengan holistic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kinerjanya
1. Penggunaan prosedur 4 Prosedur digunakan secara cepat dan terampil.
dibuat secara umum, Karena itu biasanya holistic rubric digunakan untuk menilai berbagai 3 Prosedur digunakan secara cepat tetapi kurang
macam kinerja. 2 terampil.
Ada kesalahan penggunaan prosedur,digunakan lambat
Aspek – aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja siswa antara lain : 1 dan canggung.
1) Kualitas pengerjaan tugas. Tidak menggunakan prosedur
2) Kretifitas dalam pengerjaan tugas. 2. Fungsi langkah dalam 4 Mampu menunjukan fungsi masing – masing langkah
3) Produk tugas. prosedur dalam prosedur dengan baik.
3 Langkah – langkah dalam prosedur ditunjukan secara
Setiap aspek yang akan dilihat kinerjanya kemudian ditentukan gradasi mutunya umum.
mulai dari yang paling sempurna sampai yang paling jelek. 2 Langkah – langkah dalam prosedur ditunjukan secara
terbatas
Dimensi kinerja Skor Deskripsi 1 Langkah – langkah dalam prosedur ditunjukan kurang
bisa dipahami
1. Kualitas 4 Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan akurat.
pengerjaan tugas 3 Tugas dikerjakan dengan baik tetapi tidak akurat
2 Pengerjaan tugas yang kurang baik dan kurang akurat
1 Pengerjaan tugas tidak baik dan tidak akurat.

2. Kualitas dalam 4 Mampu memodifikasi  prosedur dalam kondisi yang


pengerjaan tugas menantang.
4
3. kemampuan memodifikasi 4 Mampu memodifikasi prosedur dalam keadaan 3 Ada tapi kurang sesuai dengan isi karangan
prosedur menantang. 2 Ada tepai tidak sesuai dengan isi karangan
3 Mampu memodifikasi prosedur tapi dengan bantuan 1 Tidak ada penutup
instruktur.
2 Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh 2. a. kosa kata 4 Makna dan bentuk tepat
oleh instruktur Penggunaan 3 Makna tepat,bentuk kurang tepat
1 Tidak mampu memodifikasi prosedur.. bahasa 2 Makna kuarang tepat, bentuk tepat
1 Makna dan bentuk tidak tepat

b. Analytic Rubric b. Struktur kalimat 4 90% - 100% Struktur kalimat benar


3 80% - 89% Struktur kalimat benar
            Analitic rubric adalah  rubric yang dimensi atau aspek kinerjanya dibuat lebih
2 60% - 79 % Struktur kalimat benar
rincidemikian pula deskripsi setiap aspek kinerjanya. 1 Kurang dari 60% Struktur kalimat benar
C. Alinea
Contoh rubric tugas karangan  dengan topic pengalaman saat liburan semester, panjang
4 Ada satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan
karangan dan komponen – komponen serta tanggal pengumpulan tugas sudah di tentukan : jelas
3 Ada satu pokok pikiran dan pengembangannya kurang
jelas
Aspek Indikator skor Deskripsi 2 Ada lebih dari satu pokok pikiran dan dikembangkan
kinerja dengan jelas
1 Ada lebih dari satu pokok pikiran dan
1. Struktur a. Judul 4 Judul berupa frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi pengembangannya tidak jelas
karangan karangan. d. Ejaan
3 Judul bukan frase, penulisannya tepat,judul sesuai 4 Penulisan ejaan 90% - 100%
dengan karangan. 3 Penulisan ejaan 80% - 89%
2 Judul bukan frase, penulisannya kurang tepat, judul 2 Penulisan ejaan 70% - 79 %
sesuai dengan isi karangan. 1 Penulisan ejaan paling banyak 69% benar
1 Judul bukan frase penulisannya tidak tepat, judul tidak
sesuai dengan isi karangan.
C. KEGIATAN BELAJAR 3 : ASESMEN PORTOFOLIO
b. Pembukaan 4 Ada dan mengarah ke isi karangan
3 Ada dan kurang mengarah ke isi karangan 1)    Pengertian dan Tujuan Portofolio
2 Ada tetapi tidak mengarah ke isi karangan Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang
1 Tidak ada pembukaan
menunjukan upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke
c. Isi 4 Isi lengkap dan jelas waktu.
3 Isi lengkap tetapi kurang jelas
2 Isi kurang lengkap tetapi jelas Pada dasarnya portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang dapat
1 Isi tidak langkap dan tidak jelas menunjukkan pencapaian dan perkembangan hasil belajar siswa. Portfolios is a purposeful
d. Penutup 4 Ada dan merupakan kesimpulan isi karangan

5
collection of student work that tells the story of student achievement or growth. Portfolios are Untuk membedakan portofolio sebagai asesmen dan portofolio sebagai hasil karya,
not folders of all work a student does. Shakelee et.al (1997) mengemukakan sebagai berikut:
Kumpulan hasil karya siswa dalam folder dapat dikatakan sebagai portofolio jika
kumpulan hasil hasil karya tersebut dapat menggambarkan perkembangan hasil belajar siswa Portofolio Sebagai Hasil Karya Portofolio Sebagai Asesmen
dari waktu ke waktu. (mengapa saya mengumpulkan bukti?) (bagaimana saya menggunakan bukti?)
Definisi portofolio menuerut Paulson “a purposeful collection of student work that 1.   Sebagai representasi keterampilan yang telah 1.   Sebagai landasan pengembangan level

exhibits the student’s efforts, progress and achievements in one or more areas. The collection dimiliki berikutnya
2. Sebagai bukti pengembangan suatu ranah 2.   Untuk mempromosikan pengembangan
must include student participation in selecting contents, the criteria for selection, the criteria
berikutnya
for judging merit and evidence of student self-reflection”. 3. Untuk menunjukan kemampuan yang dimiliki 3.   Sebagai bukti kemampuan yang telah
Tiga prinsip utama dalam asesmen portofolio: collect, select, reflect, sedangkan lebih dicapai
rinci karakteristik portofolio : 4.  Sebagai bahan yang akan di bahas dalam suatu 4.   Untuk memodifikasi pengajaran yang akan
1. Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerjasama antara murid pertemuan dilakukan
5. Sebagai bahan pelaporan 5.   Untuk menyesuaikan kurikulum
dengan guru
2. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya tetapi yang utama
Ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan portofolio
adanya proses seleksi yang dilakukan berdasar criteria tertentu untuk dimasukan ke
sebagai asesmen:
dalam karya siswa
1. Portofolio hendaknya memiliki criteria penilaian yang jelas, spesifik, dan berorientasi
3. Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu yang digunakan siswa untuk
pada research based criteria
refleksi sehingga siswa mampu mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang
2. Dapat digunakan sebagai sumber informasi yang mengenal dengan baik kemampuan
dihasilkan dan kelemahan tersebut digunakan sebagai bahan pembelajaran berikutnya
dan keterampilan siswa
4. Kriteria penilaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa dan
3. Berbagai cara yang perlu diperhatikan damal pengmpulan bukti yang berkontribusi
diterapkan secara konsisten.
terhadap portofolio yaitu: bukti-bukti tercetak (printed materials) maupun bukti non-
Menurut John Mueller, tujuan utama portofolio adalah untuk salah satu dari tiga tujuan:
printed (non-printed materials)
1. Menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa
4. Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk informasi seperti karangan, hasil lukisan,
2. Menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
skor tes, foto dan sebagainya
3. Menilai secara keseluruhan pencapaian hasil belajar siswa
5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu
Portofolio memberikan bukti nyata hasil kerja siswa, informasi tambahan untuk standardized
6. Setiap mata pelajaran mungkin mempunyai bentuk portofolio yang berbeda dari yang
test, memberikan catatatn kepada siswa untuk melakukan refleksi diri dan merupakan cara
lain
terbaik untuk mengkomunikasikan pencapaian hasil belajar siswa kepada orangtua siswa.

6
7. Portofolio harus dapat diakses secara langsung oleh orang-orang yang berkepentingan Kumpulan karya siswa dapat dikatakan portofolio jika kumpulan karya tersebut merupakan
terhadap portofolio tersebut. representasi dari kumpulan karya terpilih yang menunjukkan pencapaian dan perkembangan
2)      Perencanaan Portofolio belajar siswa dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Setiap bagian atau pemenggalan
Delapan pedoman yang harus diperhatikan pada saat merencanakan portofolio Shaklee et.al dari karya dalam portofolio dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang khusus.
(1977): Karya siswa harus dapat menunjukkan perkembangan atau bukti bahwa siswa telah mencapai
1. Menentukan criteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen tujuan tertentu.
portofolio 5)     Tahap Penilaian
2. Menerjemahkan criteria atau standar tersebut kedalam rumusan-rumusan hasil belajar 1. Penilaian dimulai dengan menentapkan criteria penilaian yang disepakati bersama
yang dapat diamati antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran
3. Menggunakan criteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum 2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten
untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti yang 3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran
diperlukan berikutnya
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung dengan portofolio 4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau
siswa berkesinambungan.
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan D. KEGIATAN BELAJAR 4 : PENILAIAN RANAH AFEKTIF
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti 1)    KONSEP DASAR
yang dikumpulkan       Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting.
7. Menentukan system yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotorik sangat ditentukan oleh
informasi dan keputusan asesmen portofolio kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap yang positif terhadap
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasar umur, kelas, atau isi agar kita dapat pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat
membandingkan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
3)    Pelaksanaan Portofolio        Menurut Krathwohl ( dalam Gronlund and Linn, 1990 ),ranah afektif terdiri atas lima level
Dalam pelaksanaan asesmen portofolio, tugas guru adalah : yaitu :
a. Mendorong dan memotivasi siswa 1.  Receiving
b. Memonitor pelaksanaan tugas        Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala atau stimulus,
c. Memberikan umpan balik misalkan aktivitas dalam kelas,buku atau musik.
d. Memamerkan hasil portofolio siswa 2.  Responding
4)    Pengumpulan Bukti Portofolio        Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang dipelajari.

7
3. Valuing 4. Nilai
      Valuing merupakan kemampuan siswa untuk memberikan nilai,keyakinan atau sikap         Nilai merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan atau perilaku
dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen. yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik (Rokeach dalam Mardapi, 2004). Sekolah
4. Organization perlu membantu siswa untuk menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna bagi siswa agar
         Organization merupakan kemampuan anak untuk mengorganisasi nilai yang satu siswa mampu  mencapai kebahagiaan diri dan mampu memberikan hal-hal yang positif bagi
dengan nilai yang lain dan konflik antar nilai mampu diselesaikan dan siswa mulai masyarakat.
membangun sistem internal yang konsisten.
5. Characterization 2)     Beberapa Cara Menilai Ranah Afektif
         Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa Menurut Ericson (dalam Nasoetion dan Suryanto, 2002), penilaian afektif dapat dilakukan
sudah memiliki system nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada waktu dengan cara:
tertentu hingga menjadi pola hidupnya. 1. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah
                  Sedangkan karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, laku siswa terhadap sesuatu,benda, orang, gambar atau kejadian. Dari tingkah laku
konsep diri dan nilai. yang muncul kemudian dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut.
1. Sikap 2. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup.
      Menurut Fishbein dan Ajzen seperti dikutip oleh Mardapi  (2004), sikap didefinisikan   Pertanyaan tersebut digunakan sebagai pancingan.
sebagai  predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negative terhadap suatu 3. Angket atau kuesioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah
objek, situasi, konsep atau orang. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila pihak sekolah disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan pertanyaan atau pilihan bentuk angka.
mampu mengubah sikap siswa dari sikap negatif menjadi sikap positif 4. Teknik proyektil, merupakan tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah
2. Minat dikenal siswa. Para siswa diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut
       Menurut Getzel (dalam Mardapi, 2004), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir penafsirannya.
melalui pengalaman yang mendorong seseorang untukmemperoleh objek khusus, aktivitas, 5. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentang sikap dan tingkah laku
pemahaman dan ketrampilanuntuk tujuan perhatian dan pencapaian. Hal penting pada minat seseorang dimana yang diamati tdak tahu bahwa ia sedang diamati.
adalah intensitas untukmemperoleh sesuatu. 3)    Langkah-Langkah Pengembangan Instrumen Afektif
3. Konsep diri 1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif
          Konsep diri adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan          Pengembangan alat ukursikap bertujuan untukmengetahui sikap siswa terhadap
kelemahan diri sendiri ( Smith dalam Mardapi, 2004). Konsep diri penting untuk menentukan sesuatu objek, misalnya sikap siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Alat ukur
jenjang karir siswa. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri maka siswa akan minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap sesuatu. Hasil
dapat memilih alternative karir yang tepat bagi dirinya. pengukuran minat akan bermanfaat  bagi sekolah untuk mengidentifikasi dan menyediakan

8
sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan minat siswa. Sedangkan bagi siswa akan          Perangkat instrument yang telah ditelaah dan diperbaiki,disusun dan diperbanyak
bermanfaat untuk mempelajari sesuatu objek sesuai dengan minatnya. untuk kemudian di uji cobakan dilapangan. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur perangkat alat ukur tersebut sudah dapat memberikan hasil pengukuran seperti yang kita
        Setelah tujuan pengukuran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah merumuskan inginkan.
definisi konseptual dari afektif yang akan diukur. 8. Menyempurnakan instrumen
3. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur           Data yang diperoleh dari hasil uji coba selanjutnya kita olah untuk memperoleh
         Penentuan definisi operasional dimaksudkan untuk menentukan cara pengkuran    gambaran tentang validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Berdasarkan data hasil uji
definisi  konseptual. coba kita akan dapat memperbaiki butir-butir pernyataan yang dianggap lemah. Dengan
4. Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah indikator demikian pada akhir kegiatan ini kita sudah dapat memperoleh perangkat instrumen  yang
         Indikator merupakan petunjuk terukurnya definisi operasional. Dengan demikian memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik.
indikator  harus operasional dan dapat diukur. Ketepatan pengukuran ranah konektif sangat 9. Mengadministrasikan instrumen
ditentukan oleh kemampuan penyusun instrument dalam membuat atau merumuskan          Yang dimaksud dengan mengadministrasikan instrumen  adalah melaksanakan
indikator. pengambilan data di lapangan. Untuk mengadministrasikan instrumen  di lapangan perlu
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-pernyataan dalam instrument. diperhatikan beberapa hal yaitu:
         Penulisan instrument atau alat ukur dapat dilakukan dengan menggunakan skala a. Kesiapan perangkat instrumen
pengukuran. Skala pengukuran yang paling banyak digunakan adalah skala Liekert. Skala     Kesiapan perangkat instrumen  paling tidak terdiri dari petunjuk cara menjawab dan
Likert merupakan salah satu jenis skala pengukuran ranah afektif yang terdiri dari sejumlah contoh  pengisian instrumen.
pertanyaan yang diikuti dengan penilaian responden terhadap setiap pernyataan dengan b. Tenaga lapangan
menggunakan lima skala mulai dari yang paling sesuai sampai  dengan yang paling tidak     Tenaga lapangan yang dibutuhkan disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan
sesuai. oleh peneliti. Sebelum terjun ke lapangan, petugas perlu dilatih bagaimana
6. Meneliti kembali setiap butir pernyataan melaksanakan pengumpulan data di lapangan. Pelatihan ini dimaksudkan agar semua
        Penelitian kembali instrument yang selesai ditulis sebaiknya dilakukan oleh orang yang petugas lapangan mempunyai persepsi yang sama dalam mengambil data.
telah memiliki banyak pengalaman dalammengembangkan alat ukur afektif minimal dua c. Kesiapan responden
orang.Kepada dua orang tersebut diberikan spesifikasi dari setiap butir (tujuan   Sebelum pengumpulan data dilakukan kita perlu menghubungi instansi atau unit yang
pengukuran,definisi konseptual, definisi operasioanl, indicator dan pernyataan yang dibuat) terkait di lapangan agar pada saat pengambilan data dilakukan semua responden sudah
dan rambu – rambu penulisan pernyataan yang baik seperti yang disarankan oleh Edwards. siap.
7. Melakukan uji coba

Anda mungkin juga menyukai