Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 2 POKJAR LAMONGAN; MR. 2020.

2
SMT. 1;Evaluasi Pembelajaran di SD
Tutor: Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd.

Nama : Mazro’atul Ulum


NIM : 858688919
Kelas : 1A

Petunjuk menjawab tugas tutorial:


 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas.
 Anda dapat menjawab setiap pertanyaan dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa harus
sama persis dengan bacaan yang ada di modul.
 Berdoalah terlebih dahulu sebelum memulai untuk mengerjakan.

SOAL
1. Setelah Saudara membaca materi konsep dasar asesmen alternatif, tuliskan perbedaan dan
keterkaitan antara performance assessment dengan authentic assessment!
2. Dalam kurikulum 2013, model discovery learning menjadi salah satu model pembelajaran yang
disepakati untuk dapat diterapkan saat pembelajaran di kelas. Tuliskan pendapat Saudara terkait
teori belajar yang mendasari model discovery learning!
3. Terkait dengan cara penilaian ranah afektif, tuliskan cara apa sajakah yang biasanya Saudara
lakukan untuk menilai peserta didik saat pembelajaran daring dari rumah? Berikan alasan
beserta contoh konkretnya!
4. Buatlah sebuah tugas untuk peserta didik terkait dengan unjuk kerja, sertakan pula
pengembangan rubriknya sebagai pedoman dan kriteria pemberian skor bagi peserta didik

Jawaban
1. tuliskan perbedaan dan keterkaitan antara performance assessment dengan authentic assessment
 Perbedaan
a. performance assessment (asesmen kinerja) merupakan asesmen yang mengehendaki
siswa mendemonstrasikan kemampuannya baik pengetahuan maupun keterampilan dalam
bentuk kinerja nyata yang ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian tugas.
b. Authentic assessment merupakan asesmen yang menuntut siswa mampu menerapkan
pengetahuan maupun keterampilannya dalam kehidupan nyata di luar sekolah yang
bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa sudah dapt menggunakan
pengetahuan dan ketermpilannya secara efektif dalam kehidupn nyata dan dapat
memberikan kritik terhadap upaya yang dilakukan.
TUGAS TUTORIAL 2 POKJAR LAMONGAN; MR. 2020.2
SMT. 1;Evaluasi Pembelajaran di SD
Tutor: Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd.
 Keterkaitan antara performance assessment dengan authentic assessment
Jadi terdapat keterkaitana antara performance assessment dengan authentic assessment
karena authentic assessment didasarkan pada performance assessment, dimana sama-sama
menuntut siswa melakukan unjuk kerja. Dengan kata laian, siswa akan terbiasa menerapkan
apa yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari apabila dalam pembelajaran di
sekolah, siswa siswa dibiasakan pada penugasan yang memerlukan unjuk kerja sehingga
konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami oleh siswa.
Contohnya: Untukmenyelesaikan soal penjumlahan yang abstrak, maka sebaiknya seorang
guru mengajarkan konsep penjumlahan dengan menggunakan contoh-contoh
yang ada di kehidupan nyata sehingga anak lebih mudah memahami materi
tersebut.

2. Discovery learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa.
Hal ini sesui dengan kurikulum 2013 yang menekankan pada proses pembelajarn yang berpusat
pada siswa, atau dengan kata lain siswa menjadi subjek utama (student centered). Teori belajar
yang mendasari mendasari model discovery learning adalah teori belajar Brunner (1966). Teori
belajar penemuan dari Jerome Brunner ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
konstruktivis. Menurut Jerome Brunner belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan
siswa dengan cara mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru berdasarkan konsep,
pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Siswa dapat memilih dan mentransformasikan
informasi yang diperolehnya dari sebuah masalah, mencoba merumuskan masalah, menyusun
hipotesis, kemudian membandingkan hasil penemuannya dengan apa yang telah mereka
ketahui, kemudian melakukan analisis dan membuat keputusan atas dasar struktur kognitif yang
dimiliki. Menurut Brunner pembelajaran harus diarahkan pada belajar penemuan (discovery
learning), dimana pembelajaran tidak hanya berhenti setelah siswa diajari sebuah konsep,
informasi, dan keterampilan. Tapi diharapkan setelahnya, siswa dapat menerapkannya pada
materi pembelajaraan yang lebih luas. Didalam penerapan model pembelajaran discovery
learning bisa mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan menganalisis karena
siswa harus didorong untuk melakukan eksplorasi dan belajara sendri sehingga sebaiknya
pembelajaran disesuaikan dengan minat siswa. Selain itu, siswa terlibt aktif dalam penemuan
konsep dan prinsip-prinsip melalui pemecahan asalah. Dengan begitu, pembelajran dapat
membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini selaras dengan teori belajar Jerome Brunner yang
mengungkapkan bahwa belajar itu mementingkan partisipasi aktif siswa. Menurut teori
Brunner, discovery learning dapat dilakukan dengan cara:
a. anak dihadapkan pada suatu masalah,
TUGAS TUTORIAL 2 POKJAR LAMONGAN; MR. 2020.2
SMT. 1;Evaluasi Pembelajaran di SD
Tutor: Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd.
b. anak membandingkan realita dengn model mental yang dimiliki,
c. pengalamannya akan mencoa menyesuaikan dan mengorganisasikan kembali struktur idenya
dengan cara melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi untuk menemukan informasi baru an
membuang informasi yang tidak perlu.

3. Cara penilaian ranah afektif yang saya lakukan selama pembelajaran daring dari rumah adalah
pengukuran terselubung, yaitu pengukuran/penilaian dengan mengamati sikap/tigkah laku
siswa sedangkan siswa sebagai objek yang diamati tidak tahu bahwa ia sedang diamati.
Penilaian seperti ini saya pilih dan lakukan karena, selam kegiatan pembelajaran daring dari
rumah saya masih melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara online, yaitu melalui
zoom meeting. Contoh konkretnya, seperti pada penilaian sikap spiritual dapat dilakukan
dengan mengamati siswa saat berdoa di awal dan akhir pembelajaran, Dengan mengamati satu
per satu siswa dalm kegiatan berdoa, akan Nampak siswa yang khusyuk dalam berdoa, yang
berdoa tapi melihat kanan dan kekiri, yang bergurau dan tertawa, dan lain-lain. Untuk penilaian
sikap bersyukur dapat dilakukan dengan mengamati selam kegiatan pembelajaran online,
apakah setelah berhasil menjawab pertanyaan diskusi siswa bersyukur dengan mengucap
Alhamdulillah. Penilaian sikap ingin tahu dapat dilakukan guru dengan mengamati apakah
siswa saat diberikan penjelaan terkait materi lingkungan sekitar “bahwa sawah termasuk
ekosistem buatan sedangkan laut termasuk ekosistem alam”. Mendengar penjelasan guru siswa
merasa penasaran dan bertanya “Bu, kenapa disebut ekosistem alam? Kenapa disebut ekosistem
buatan”.
Selain melalui pengukuran terselurung, saya juga melakukan penilaian ranah afektif dengan
membuat jurnal yang berisi kegiatan sehari-hari anak, misalnya membantu ibu di dapur,
menyapu, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat didokumentasikan melalui foto dan di kirim ke
whatshapp guru disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Penilaian sikap
tolong menolong dapat dilihat dengan kegiatan siswa saat membantu ibunya memasak,
membantu menyapu dan mengepel, membantu membuang sampah. Penilaian sikap siswa
dalam bekerja sama dapat dilakukan guru dengan kegiatan siswa bergotong royong dalam kerja
bakti, Penilaian sikap bertakwa/beriman dapat dilihat dengan kegiatan siswa ketika siswa
beribadah. Menurut saya dengan melakukan penilaian afektif tersebut, maka keselutuhan aspek
sikap yang harusnya teramati pada apembejaran biasa jug adapt diamati pada pembelajaran
daring dari rumah.

4. Buatlah sebuah tugas untuk peserta didik terkait dengan unjuk kerja, sertakan pula
pengembangan rubriknya sebagai pedoman dan kriteria pemberian skor bagi peserta didik
TUGAS TUTORIAL 2 POKJAR LAMONGAN; MR. 2020.2
SMT. 1;Evaluasi Pembelajaran di SD
Tutor: Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd.
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : III (tiga)
Tema : 2 (Menyayangi Tumbuhan dan Hewan)
Subtema : 1 (Manfaat Tumbuhan Bagi Kehidupan Manusia)
Kompetensi Dasar : Menguraikan pesana dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan
visual denagn tujuan untuk kesenangan.
Materi : Dongeng
Indikator soal : Siswa dapat membuat sebuah cerita dongeng

Buatlah sebuah tugas untuk peserta didik terkait dengan unjuk kerja, sertakan pula
pengembangan rubriknya sebagai pedoman dan kriteria pemberian skor bagi peserta didik.
Buatlah sebuah dongeng dengan topik binatang. Panjang dongeng kurang lebih 1,5 lembar
folio, dongeng harus memuat unsur-unsur intrinsik dongeng seperti judul, tema, tokoh, watak,
latar, alur, dan pesan) dan hal-hal menarik dari dongeng. Dalam menulis, perhatikan pula
kosakata, struktur kalimat, alinea, dan wacana karena komponen-komponen tersebutlah yang
akan dijadikan sebagi dasar penilaian. Tugas tersebut harus dikumpulkan pada hari Sabtu
tanggal 7 November 2020 sebelum pelajaran dimulai.
Rubrik Penulisan Tulisan Dongeng Siswa
No. Aspek/Kriteria
Monitoring Indikator Skor
yang dinilai
1 Isi Isi tulisan siswa yang baik harus memenuhi kriteria: Baik: 3
(Bobot 30%) 1. Ada topik dan judul yang sesuai dengan isi cerita Dongeng yang ditulis
2. Ada alur cerita memenuhi 5-6 kriteria
3. Pelukisan watak tokoh tajam dan nyata Sedang: 2
4. Tokoh yang disebutkan tepat Dongeng yang ditulis
5. Konflik cerita terbangun dengan baik memenuhi 3-4 kriteria
6. Menyelipkan pesan/amanat pada dongeng yang Kurang: 1
dibuat Dongeng yang ditulis
memenuhi 1-2 kriteria
2 Penyajiana Penyajian cerita yang baik padaa tulisan siswa harus Baik: 3
Cerita memenuhi kriteria: Dongeng yang ditulis
(Bobot 30%) 1. Cerita dibawakan dengan lebih hidup (dapat memenuhi 3 kriteria
mengungkapkan perasaan yang dialami tokoh, dapat
menceriatakan hubungan tokoh satu dengan lainnya, Sedang: 2
dapat mengungkapkan jiwa serta suasana yang Dongeng yang ditulis
meliputi cerita itu dengan menggunakan majas atau memenuhi 2 kriteria
gaya bahasa)
2. Cerita dibawakan sesuai dengan gambar yang
disajikan Kurang: 1
3. Cerita bukan hafalan semata dan tidak begrsifat Dongeng yang ditulis
menggurui, untuk mengungkapkannya dapat memenuhi 1 kriteria
menggunakan analogi/perbandingan.
3 Bahasa Bahasa yang baik pada tulisan siswa harus memenuhi Baik: 3
(Bobot 20%) kriteria: Dongeng yang ditulis
1. Paragraf kohesi dan koheren memenuhi 5-6 kriteria
TUGAS TUTORIAL 2 POKJAR LAMONGAN; MR. 2020.2
SMT. 1;Evaluasi Pembelajaran di SD
Tutor: Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd.
2. Kalimat efektif dan komunikatif Sedang: 2
3. Struktur kalimat baku Dongeng yang ditulis
4. Diksi tepat dan variatif memenuhi 3-4 kriteria
5. Makna tidak ambigu Kurang: 1
6. Penerapan konjugasi secara tepat Dongeng yang ditulis
memenuhi 1-2 kriteria
4 Mekanik Secara mekanis, tulisan siswa harus memenuhi kriteria: Baik: 3
(Bobot 20%) 1. Tidak ada kesalahaan ejaan sama sekali Dongeng yang ditulis
2. Tulisan tangan rapid an jelas terbaca memenuhi 4-5 kriteria
3. Tidak ada salah tulis Sedang: 2
4. Pemilihan jenis dan ukuran huruf sesuai (termasuk Dongeng yang ditulis
penulian huruf capital) memenuhi 2-3 kriteria
5. Pemilihan margin pas Kurang: 1
Dongeng yang ditulis
memenuhi 1 kriteria atau
tidak memnuhi semua
kriteria
Keteranagn:
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Kurang
Kriteria Pemberian Skor:
 Pembobotan aspek 1 dan 2,nilai siswa diperoleh dengan rumus berikut:
Nilai = x 30

 Pembobotan aspek 3 dan 4,nilai siswa diperoleh dengan rumus berikut:


Nilai = x 20

Maka nilai total siswa diperoleh dengan rumus:


Nilai = + +
+

Anda mungkin juga menyukai