Anda di halaman 1dari 9

Nama Matakuliah : Strategi Pembelajaran di SD

Kode/ sks : PDGK4105/ 4


Nama Tutor : Heny Ekawati Haryono, S.Pd., M.Pd.
Pokok Bahasan : 1. Prosedur Pembelajaran
2. Metode Mengajar

SOAL TUGAS TUTORIAL 2


1. Buatlah rancangan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dalam pembelajaran?
2. Jelaskan masing-masing prinsip pembelajaaran!
3. Jelaskan hakikat dan factor dalam pemilihan metode pembelajaran!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode ,mengajar?
5. Berikan contoh kongkrit dalam prosedur metode pemecahan masalah!
Jawaban:
1. Rancangan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memulai pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan 15
membaca doa bersama dan memeriksa kehadiran.(Orientasi) menit
 Guru memberikan pertanyaan dan mengaitkan materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari (Apersepsi)
 Guru memberikan gambaran manfaat dalam kehidupan sehari-hari
materi yang akan dipelajari (Motivasi)
 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “mengapa minyak di dalam
wajan bisa mengluarkan gelembung kecil tanda minyak sudah panas?
Apa yang sebenarnya terjadi?”
Model Discovery Learning
Kegiatan inti  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 180
 Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. menit
“Sumber panas apakah yang digunakan Siti untuk memasak? Mengapa
minyak dalam wajan mengeluarkan gelembung kecil tanda minyak
sudah panas? Apa yang sebenarnya terjadi? Dapatkah kamu
menemukan peristiwa yang serupa dengan yang dialami Siti?” (Critical
Thinking)
 Guru meminta siswa untuk menyebutkan sumber-sumber energi panas.
 Siswa mencari informasi tentang bagaimana panas bisa berpindah pada
bacaan berjudul “Perpindahan Panas atau Kalor”.
 Siswa menggarisbawahi dan menulisakan kata-kata penting pada teks
bacaan.
 Siswa menuangkan pemahaman konsep tentang bacaan dengan
membuat diagram/peta konsep. (Creativity and Innovation)
 Guru memeriksa peta konsep/diagram dan jawaban siswa.
 Guru menggunakan teks percakapan untuk menstimulus rasa ingin tahu
siswa tentang perpindahan kalor secara konduksi.
 Siswa membaca teks bacaan berjudul “Perpindahan Kalor Secara
Konduksi”.
 Siswa membuat daftar hal-hal penting dalambacaan dan menuliskan hal
penting tersebut dengan kalimat lengkap dan kata-kata baku yang tepat.
(Creativity and Innovation)
 Guru memeriksa jawaban siswa.
 Siswa melakukan percobaan dan pengamatan tentang perpindahan kalor
secara konduksi.
 Bertanya jawab mengenai alat dan bahan yang. dibutuhkan untuk
melakukan percobaan
 Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru melakukan
percobaan dengan memasukkan sendok ke dalam gelas berisi air panas
dan mengamati apa yang terjadi. (Collaboration)
 Siswa menuliskan hasil percobaannya dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada buku siswa berjudul “Menyelidiki Perpindahan Panas
Secar Konduksi”.
 Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil percobaan yang
telah dilakukan. (Communication)
 Siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan.
(Creativity)
Penutup  Siswa dan guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang 15
berlangsung. menit
 Siswa dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
 Guru Memberikan penghargaan (misalnya Pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan kepada kelompok yang kinerjanya
Baik.
 Menugaskan siswa untuk terus mencari informasi dimana saja
yang berkaitan dengan materi/pelajaran yang sedang atau yang akan
pelajari.
 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
doa.

2. Prinsip-psinsip pembelajaran, antar lain:


 Prinsip pembelajaran klasikal, meliputi:
a. Sistematis
bahan pelajaran disajikan secara berurutan dari yang mudah sampai yang sulit atau
dari yang konret sampai pada yang abstrak sehingga pembelajaran terlihat utuh
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Perhatian dan aktivitas
Pada pembelajaran klasikal, guru harus memberikan perhatikan secara keseluruhan
aktivitas siswa, dan harus membangkitkan perhatian siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Pemusatan perhatian siswa ke guru dapat dilakukan
dengan memberikan variasi suara, gerak, gaya, dan seni mengajar. Motivasi dan
rasa percaya diri siswa untuk bertanya dan mengeluarkan gagasan dapat
dibangkitkan dengan suasana hangat yang diciptakan guru.
c. Media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat mengurangi verbalisme siswa terhadap
informasi yang diberikan guru. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalm
pembelajaran klasikal bisa berupa media visual, audio, audio visual, maupun
lingkungan sekitar.
d. Latihan atau penugasan
Latihan dan penugasan yag diberikan kepada siswa tidak boleh berlebihan (sesuai
dengan tupoksinya). Latihan yang berlebihan dan tidak sesuai dengankemampuan
siswa akan menjadi beban bagi siswa, menyebabkan siswa frustasi sehungga
tujuan pemberian tugas dan latihan tidak tercapai.
 Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok, antara lain:
a. Adanya topik dan permasalahan
Materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok harus mengandung permasalahan
maupun proyek yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa sesuai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
b. Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok didasarkan pada pengelompokkan siswa sesuai
karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Karakteristik siswa yang perlu
diperhatikan, antara lain: kepandaian, jenis kelamin, kelancaran berbicara, dan
kekuatan fisik.
c. Kerja sama
Hal utama/prasarat utama dalam pembelajaran kelompok adalah kerja sama. Guru0
membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama daam
mencari jawabn permasalahan, rasa solidaritas, saling tolerans, dan rasa tanggung
jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.
d. Perhaitian
Guru memberikan memperhatikan siswa secarakelompok dan sebagai individu
dalam kelompok. Perhatian yang diberikan guru akan membangkitkan perhatian
dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompok.
e. Motivasi
Guru memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam
kelompok dengan cara menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan,
dan efetif.
f. Sumber belajar dan fasilitas
Kelengkapan sumber belajar merupakan aspek yang mendukung keberhasilan
belajar kelompok. Misalnya Guru maupun pihak sekolah menyediakan sumber
belajar dan fasilitas belajar kelompok untuk melakukan unjuk kerja melalui
kegiatan praktikum.
g. Latihan dan tugas
Hasil kerja atau hasil belajar kelompok diperkuat dengan memberikan tugas dan
latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang dapat diselesaikan denagn
cara berkelompok.

3. Jelaskan hakikat dan faktor pemilihan metode pembelajaran


Penggunakan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antar siswa
dengan siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga pembelajarn berlangsung
secara maksimal dan disesuaikan dengan perkembangan siswa. Dalam memilih dan
enerapkan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip yang
berkaitan dengan perkembangan kemampuan siswa, diantaranya: metode hendaknya
membangkitkan rasa ingin tahu siswa, memberikan peluang siswa untuk berkreasi ,
menekankan pada pemberian masalah, penemuan, dan pemechan masalah sehingga siswa
dapat bekerja secara mandiri, bekerja sama, dan mempunyai keinginan untuk menguji
kebenaran sesuatu. Jika ditinjau dari segi prosesnya, penggunaan metode juga berfungsi
sebagai alat unttuk mencapai tujuan pembelajaran/kompetensi siswa, sebagai gambaran
aktivitas pembelajaran yang ditempuh siswa dan guru, sebagai bahan pertimbangan
dalam penggunaan alat penilaian, dan sebagai bimbingan dalam kegiatan pembelajaran
(secara ndividu atau kelompok).
 Faktor-faktor yang perlu diperhatiakn dalam pemilihan metode antara lain:
a. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, dan diilakukan
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran mencakup tiga
ranah yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (siakp), dan psikomotor (keterampilan).
b. Karakteristik bahan pelajaran atau materi pelajaran
Terdapat beberpa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, meliputi:
 Aspek konsep: berkaitan dengan pengertian, atribut, karakteristik, dan ide.
 Aspek fakta: berkaitan dengan peristiwa masa lalu
 Aspek prinsip: berkaitan dengan aturan, dalil, hokum, ketentuan, dan prosedur yang
ditempuh
 Aspek nilai : berkaitan dengan perilai baik/buruk, benar/salah, dan bermanfaat/tidak
bermanfaat
 Aspek keterampilan intelektual: berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis,
inovatif, ilmiah, logis, taktisdan sistematis.
 Aspek keterampilan psikomotor: berkaitan dengan pembentukan kemmapuan fisik
c. Waktu yang digunakan
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
dalam jam pelajaran. Seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri menggunakan
banyak waktu.
d. Faktor siswa
Dalam memilih jenis metode yang digunakan, guru harus memahami karakteristik
peserta didik yang berkaitan dengn aspek kesegaran mental (factor antusias dan
kelelahan), jumlah siswa, dan kemampuan siswa.
e. Fasilita, media, dan sumber balajar
Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan fasilitas, sarana prasrana,
media dan sumber belajar yang tersedia/dimiliki sekolah. Selain itu penggunaan media
dan bahasa harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode mengajar.


 Metode ceramah
Merupakan metode pengajaran secara lisan oleh guru, yang akan membenuk
pengalaman belajar dalam kemampuan menyimak, dan pemahaman terhadap
informasi dari materi pelajaran yang diajarkan, Kelebihan metode ini dapat diikuti
oleh jumlah siswa yang banyak, ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi
pelajaran diatur langsug oleh guru. Kelemahan metode ini menimbulkan verbalisme,
monoton karena peran guru lebih banyak sebagi sumber pelajaran.
 Metode diskusi
Merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran melalui sesuatu
problem/masalah yang harus diselesaikan secara bersama/berkelompok dengan
bimbingan guru. Metode ini memberikan pengalaman belajar siswa untuk bekerja
sama dalam menjawab persoalan dan membuat keputusan.
 Metode simulasi
Metode yanga dilakukan dengan menyajikan bahan pelajaran melalui objek atau
kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya. Melalui metode ini siswa kan
mendapatkan pengalaman belajara meliputi: kemampuan kerja sama, komunikatif, dan
meninterpretasikan suatu kejadian.
 Metode demonstrasi
Metode yang dalam penyajian bahan pelajarannay dengan mempertunjukkan secara
langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses.
Melaui metode demonstrasi, siswa memperoleh pengalaman belajar yang meliuti
kemampuan bekerja dan berpikir secara sistematis dan kemampuan mengamati objek
sebenarnya.
 Metode eksperiman
Metode pengajaran yang dilakukan guru dengan menyajikan bahan pelajaran melalui
percobaan dan mengamati proses terjadinya sesuatu. Melalui metode eksperimen,
pengalaman belajar yang diperoleh siswa meliputi menguji sesuatu, menguji hipotesis,
menemukan hasil percobaan, dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
 Metode karyawisata
Metode field trip atau outdoor merupakan proses pengajaran dengan mengoptimalkan
aktivitas belajar siswa yang dilakukan di luar kelas untuk mengunjungi tempat-tempat
yang berkaitan dengan topik bahasan yang bersifat umum. Misalnya, mengunjungi
kebun binatang untuk mengetahumi macam-macam hewan, mengunjungi museum
untuk mengetahui peninggalan sejarah.
 Metode pemecahan masalah
Penggunaan metode pemecahan masalah merupakan suatu upaya dan cara
membelajarkan siswa efektif dengan mengunakan metode ilmiah sehingga banyak
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode ini sangat sesuai jika
diterapkan pada siswa sekolah dasar di kelas tinggi. Melalui penerapan metode ini,
diharakan siswa mempeoleh pengalaman belajar yang meliputi kemampuan berpikir
kritis dan ilmiah yang dapat diterapkan pada aspek kehidupan sehari-hari.

5. Berikan contoh kongkrit dalam prosedur metode pemecahan masalah!


Misalkan:
Dimulai dari guru yang menceritakan tentang perilaku tidak beranggung jawab
masyarakatdalam membuang sampah. Perilaku membuang sampah disaluran air atau dis
sungai seolah-olah menjadi perilaku yang biasa dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
Padahal di Indonesia sudah memiliki undang-undang tentang lingkunagn hidup, namun
masyarakat bersikap acuh dan tak takut untuk melanggar undang-undang. Kemudian
siswa diminta guru untuk merumuskan dan membatasi masalah.
Untuk memecahkan permasalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode
pemecahan masalah yang berorientasi pada metode ilmiah.
Prosedur-proseduur metode pemecahan masalah, sebagai berikut:
a. Merumuskan dan membatasi masalah
Siswa merumuskan dan membatasi masalah. Rumusan masalah yang dapat dibuat
sebagai berikut:
 Bagaimana dampak perilaku membuang sampah di selokan atau sungai terhadap
kelangsungan hidup manusia?
 Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi penumpukan sampah di
sungai/selokan?
b. Merumuskan dugaan dan hipotesis
Rumusan dugaan:
 Perilaku membuang sampah di selokan air dan sungai berdampak negatif bagi
kelangsungan hidup manusia..
 Upaya yang dapat dilakukan seperti melakukan pengerukan sungai.

c. Mengumpulkan data atau mengolah data


Setelah merumuskan masalah dan menentukan hipotesis, siswa mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan yang berkaitan
dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah di selokan atau di sungai.
Kegitan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan membaca buku, mencari
informasi dari internet maupun jurnal ilmiah.
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
Perilaku membuang sambah sembangan, denagn membuang sampan di selokan air
atau sungai berdampaknegatif terhadap kelangsungn hidup manusia. Perilaku ini
menyebabkan kerusakan lingkungan seperti banjir karena air dalam selokan dan
sungai tidak bisa mengalir. Air sungai yang tercemar oleh sampah menyebabkan
hewan maupun tumbuhan yang hidup di sungai terganggu bahkan mati, karena
habitatnya tercemar oleh sampah-sampah yang sulit terurai dan berbau busuk. Upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi sungai yang tercemar oleh sampah adalah
dengan melakukan kerja bakti membersihkan selokan air atau dengan melakukan
pengerukan sungai dengan bantuan excavator bego. Selain itu agar para pembuang
sampah jera, maka upaya tersebut dapat dilakukan dengan membuat papan larangn
membuang sampah, membuat papan berisi sanksi pidana dan denda, dan memberikan
sanksi soaial bagi orang-orang yang membuanga sampah ke sungai.
e. Merumuskan kesimpulan
Perumusan kesimpulan ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Berdasarkan pemaparan yang dijelaskna guru, maka dapat dirumuskan kesimpulan,
sebagai berikut:
 Perilaku membuang sampah di sungai berdampak negatif berdampak negatif
terhadap kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan di sungai, sedangkan
pembuanagn sampah di air dapat menyebabkan aliran air dalam selokan terhambat.
 Upaya yang dapt dilakukan untuk mengatasi sampah yang menumpuk di sungai
yaitu dengan melakukan pengerukan menggunakan excavator bego dan melakukan
kerja bakti untuk membersihkan selokan.

Anda mungkin juga menyukai