Anda di halaman 1dari 31

MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)

ZAT DAN PERUBAHANNYA

INFORMASI UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Mildawati, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Marabahan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Tahun Penyusunan : 2023/ 2024
Alokasi Waktu : 1080 menit (4 pertemuan @6x45’)
Elemen : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang
tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
pada desain percobaan ilmiah.

2. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis jenis zat dan berbagai
macam besaran.

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul
pada peserta didik yaitu; Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam
menyelesaikan masalah.

4. SARANA & PRASARANA


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:
 Laptop/ Handphone
 Internet
 LKPD
 Alat tulis

5. TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik reguler/tipikal: 75%
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%

6. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN


Discovery Learning secara tatap muka
KOMPETENSI INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan
mandiri. (Pertemuan 4)
 Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata- kata sendiri sifat berbagai
zat dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
(Pertemuan 5)
 Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran
serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan
bahasa sendiri. (Pertemuan 6)
 Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara
ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerah masing-masing.
(Pertemuan 7)

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menganalisis
penggolongan zat dan perubahannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk
membuat energi alternatif seperti biogas.

3. PERTANYAAN PEMANTIK
 Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran? Bagaimana cara
mengukurnya?
 Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui?
 Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
 Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?

4. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
 Guru membuat presentasi tentang zat dan perubahannya,
 Guru membuat contoh hasil karya berupa alat sederhana pembuatan biogas.

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan menit
peserta didik menjawab salam dari guru
 Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif
dan non kognitif
Apersepsi
 Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi besaran
dan satuannya
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Fase 1: Reflection 210
Inti M = (Mulai Diri) menit
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu:
- Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam
besaran?
- Bagaimana cara mengukurnya?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang tentang besaran,
satuan pengukuran dengan mempelajari modul (P3
Bernalar Kritis)

Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa
kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 1 (P3 Gotong
royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat dapat
menemukan konsep besaran dan pengukurannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami konsep besaran dan pengukurannya (P3
Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Kegiatan K = (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45
Penutup  Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum Menit
dipahami
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis
tentang perubahan lingkungan.
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi,
 Guru memberikan motivasi,
 Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan menit
peserta didik menjawab salam dari guru
 Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi zat dan
perubahannya
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Fase 1: Reflection 210
Inti M = (Mulai Diri) menit
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu:
- Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang
Anda ketahui?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang zat dan
perubahnnya pengukuran dengan mempelajari modul
(P3 bernalar kritis)

Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa
kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 2 (P3 Gotong
royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep zat dan perubahannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami konsep zat dan perubahannya (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada
 Kesulitan
Kegiatan K = (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45
Penutup  Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum Menit
dipahami melalui forum,
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis
tentang perubahan lingkungan.
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi,
 Guru memberikan motivasi,
 Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 6
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan menit
peserta didik menjawab salam dari guru
 Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait penggolongan zat
menjadi unsur, senyawa, dan campuran
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Fase 1: Reflection 210
Inti M = (Mulai Diri) menit
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu:
- Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa
kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 3 (P3 Gotong
royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep unsur, senyawa dan campuran
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami konsep unsur, senyawa dan campuran (P3
Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada
Kesulitan
Kegiatan K = (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45
Penutup  Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum Menit
dipahami melalui forum,
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis
tentang perubahan lingkungan.
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi,
 Guru memberikan motivasi,
 Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan menit
peserta didik menjawab salam dari guru
 Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait cara pemisahan
campuran
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Fase 1: Reflection 210
Inti M = (Mulai Diri) menit
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan
yaitu:
- Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?
- Bagaimana penerapan zat dan perubahannya dalam
kehidupan sehari-hari?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang pemisahan
campuran pengukuran dengan mempelajari modul yang
sudah diupload guru di Google Classroom (P3 bernalar
kritis)
Fase 2: Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa
kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi
tentang permasalahan dalam LKPD 4 (P3 Gotong
royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep pemisahan campuran melalui
pertanyaan di Google Classroom
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih
memahami konsep pemisahan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Fase 3: Discovery
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Peserta didik menemukan solusi tentang permasalahan
yang telah diberikan (P3 bernalar kritis)
 Peserta didik membuat desain perencanaan pembuatan
produk yaitu membuat peralatan sederhana untuk
membuat biogas (P3 kreatif)
 Guru dan peserta didik sepakat membuat jadwal
pembuatan proyek
Fase 4: Aplikasi
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Peserta didik membuat hasil karya proyek pembuatan
lilin aroma terapy sesuai dengan desain yang
direncanakan
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek
 Guru memantau realisasi perkembangan dan
membimbing jika mengalami kesulitan
Fase 5: Komunikasi
K = (Koneksi antar Materi)
 Peserta didik mempresentasikan hasil proyek
 Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab
 Peserta didik menghubungkan konsep-konsep zat dan
perubahannya yang berkaitan dengan alat sederhana
pembuatan biogas (P3 bernalar kritis)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
menemukan konsep ketika ada permasalahan
Penutup K = (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum menit
dipahami melalui forum
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis
tentang pemisahan campuran
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi
 Guru meminta peserta didik untuk mengaplikasikan
pembuatan biogas skala sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
 Guru memberikan motivasi
 Guru menutup dengan memberikan salam
ASSESMENT
 Penilaian pengetahuan: Tes Tulis Pilihan Ganda
 Penilaian Performa: Membuat Laporan Diskusi dan Presentasi
 Penilaian Sikap: Observasi
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan
maka dapat dikatakan siswa tersebut belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau
materi yang belum mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilaksanakan program
pendalaman materi dan selanjutnya diadakan program remedial atau perbaikan. Pada
prinsipnya program remedial atau perbaikan dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan
pembelajaran yang belum dicapai siswa.
METODE
 Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah
 Mengerjakan soal-soal Latihan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 Mengumpulkan siswa yang remidi, untuk memperoleh tambahan
pelajaran/pengayaan
 Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh siswa
 Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
 Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan
 Guru memeriksa hasil pekerjaan
 Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya
 Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas
atau soal-soal lebih lanjut
REFLEKSI PESERTA DIRI DAN GURU
 Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran?
 Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD?
 Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar Zat dan Perubahannya?
 Apa harapanmu?

Marabahan, Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Marabahan Guru Mata Pelajaran IPAS

H. Hormuzi, S.Ag, M.M Mildawati, S.Pd


NIP 19681205 199812 1 012 NIP 19880910 202221 2 001
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. RINGKASAN MATERI BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


a. Zat Dan Perubahannya

Besaran dan Satuan


Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur secara pasti dan dapat dinyatakan
dalam angka. Besaran terbagi atas besaran pokok, besaran turunan dan besaran
pelengkap. Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran lain dan
besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok. Satuan
berfungsi untuk menjelaskan suatu besaran.
No Besaran Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang meter M [L]
2 Massa kilogram Kg [M]
3 Waktu sekon S [T]
4 Suhu/Temperatur kelvin K [Ө]
5 Kuat Arus Listrik ampere A [I]
6 Intensitas Cahaya candela Cd [J]
7 Jumlah Zat mol Mol [J]
Sebagian besar besaran yang digunakan dalam fisika mempunyai satuan yang
merupakan gabungan dari satuan-satuan besaran pokok. Besaran-besaran yang
demikian, yang satuannya ditentukan berdasarkan besaran pokok disebut dengan
besaran turunan. Ada banyak sekali besaran-besaran turunan, beberapa contohnya
adalah kecepatan, percepatan, gaya, usaha, daya, dan momentum.
Dimensi
Dimensi merupakan lambang untuk mewakili suatu besaran dan menunjukkan bahwa
setiap besaran tersusun atas besaran pokok. Dimensi suatu besaran dinyatakan dengan
lambang huruf dan diberi tanda kurung persegi. Dengan mengetahui dimensi dan
satuan dari besaran-besaran pokok, maka dengan menggunakan analisis dimensional
dapat ditentukan dimensi dan satuan dari besaran turunan.
Sebagai contoh, besaran luas merupakan perkalian antara dua besaran panjang,
sehingga dimensi luas dituliskan sebagai [A] = L2. Volume yang merupakan perkalian
tiga besaran panjang memiliki dimensi [V] = L3, kecepatan yang merupakan
pembagian besaran panjang dengan waktu (jarak dibagi dengan waktu).
Jangka Sorong

Untuk mengukur diameter luar. Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan
benda ke dalam rahang bawah pada jangka sorong, geser rahang hingga rahang tepat
pada benda kemudian putar pengunci.
Untuk mengukur diameter dalam. Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan
benda ke dalam rahang atas pada jangka sorong, geser rahang hingga rahang tepat
pada benda kemudian putar pengunci. Untuk mengukur kedalaman benda. Putarlah
pengunci ke kiri, buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip jangka sorong
menyentuh dasar benda, kemudian putar pengunci.

Cara membaca jangka sorong yaitu, pertama perhatikan skala yang berimpit dengan
salah satu skala utama. Hitunglah perapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar
skala nonius berimpit dengan skala utama adalah 6 skala, artinya angaka tersebut 0,6
mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur
kebelakang menunjuk angka 3,2 cm. Sehingga diameter ataupun kedalaman yang
diukur adalah 3,26 cm.
Mikrometer Sekrup

Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong.
Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari:
1) Poros tetap
2) Poros geser/ putar
3) Skala utama
4) Skala nonius
5) Pemutar
6) Pengunci
Mikrometer sekrup berfungsi sebagai pengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal
kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur diameter kawat yang kecil. Cara menggunakan mikrometer sekrup:
1) Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
2) Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat
masuk ke rahang
3) Letakkan benda yang diukur pada rahang dan putar kembali sampai tepat
4) Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi
'klik'

Skala pada mikrometer dibagi menjadi dua jenis


1) Skala Utama
Terdiri dari skala: 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah: 1,5; 2,5; 3,5;
4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
2) Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka
skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

b. Macam-macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia


Zat atau yang dalam Bahasa Inggris adalah matter merupakan segala sesuatu yang
menempati ruang dan memiliki massa.
Ingat ya, syarat menempati ruang adalah memiliki massa dan volume.
Kalau tidak memiliki salah satunya gimana?
Semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron.
Kalau kamu mau tau lebih jauh tentang atom, baca artikel: Struktur Atom.
Kamu pasti tau ‘kan wujud zat ada apa aja: padat, cair, dan gas. Kita bahas satu per
satu ya.
1) Zat Padat
Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling
rapat dibandingkan dengan zat lainnya. Karena strukturnya yang rapat itulah
membuat partikelnya sulit bergerak dan posisinya tetap. Bentuk, massa, dan volume
zat padat juga selalu tetap, sehingga tidak bisa menyesuaikan wadah tempat ia
ditempatkan.
Coba deh kamu perhatikan, balok kayu atau dadu kamu tempatkan di gelas, maka
bentuknya akan tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya.
2) Zat Cair
Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan
zat padat, pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair
bisa menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.
Contohnya begini, kamu menuangkan air mineral dari galon ke dalam botol, maka
air akan menyesuaikan bentuk botolmu. Kemudian, kamu tuangkan lagi air tersebut
ke dalam gelas, maka air akan menyesuaikan bentuk gelas.
3) Zat Gas
Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah
dibandingkan kedua zat lainnya. Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak
memiliki bentuk atau volume yang pasti. Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja
partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas dibatasi atau dimasukkan dalam
suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi wadahnya.
Contohnya ketika kamu sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon
dan membuat balon mengembang.
Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat, yaitu perubahan
fisika dan kimia. Apa perbedaan keduanya? Perlu kamu ingat, bahwa pada
perubahan fisika itu dapat dilihat dan diamati perubahannya dari keadaan fisiknya.
Sedangkan pada perubahan kimia, yang dapat dilihat dan diamati adalah perubahan
kimianya. Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan di bawah ini!
a) Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan
fisiknya atau penampakan luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya.
Perubahan fisika memiliki sifat bisa dilihat dan diamati dari luar. Sifat fisika
lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat kembali ke keadaan
semula.
Kita ambil contoh es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah lagi menjadi
es batu ketika kamu memasukkannya ke dalam freezer.
Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair,
menguap, mengkristal, dan mengembun. Bisa kamu lihat pada diagram di bawah
ini.
Nah, dari diagram di atas kita bisa lihat bahwa proses perubahan wujud zat dari
cair menjadi gas disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika kamu
merebus air dan menyemprotkan pengharum ruangan. Perubahan lainnya adalah
ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan proses mencair. Contohnya es
batu yang dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama-lama es batu
tersebut akan mencair.
Kenapa proses di atas tidak dinamakan perubahan kimia? Tentu saja, karena
tidak ada perubahan kimia di sana. Komponen kimia yang terkandung pada zat
masih tetap sama. Contohnya merebus air. Komponen kimia air adalah H2O.
Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap sama, yaitu H2O → H2
dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan kimia.
b) Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan
zat baru. Perubahan kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun
suatu zat berubah menjadi rumus kimia yang baru. Dengan berubah menjadi
rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi kimia. Nah, perubahan
kimia juga biasa disebut sebagai reaksi kimia.
Contoh reaksi kimia, unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil
akhirnya disebut produk. Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi
perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen ternyata akan menjadi
air.

Contoh perubahan kimia antara lain:


1) Pembusukkan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan
terlalu lama, maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan
perubahan tampilan (warna, tekstur) dan perubahan bau. Perubahan tersebut
menunjukkan adanya perubahan zat baru.
2) Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya
dikatakan sebagai perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan
berubah. Misalnya ketika menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan
warnanya yang berubah menjadi coklat. Perubahan warna itu akibat adanya
ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.
3) Pelapukan kayu. Coba deh kamu amati kalau kayu terus- menerus ditetesi air
hujan bisa menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya
kenaikan tingkat keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.
4) Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu.
Contohnya kertas, ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan
dari abu sudah tidak bisa lagi menjadi kertas.
5) Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan
air.
Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Selain
itu, ketika zat telah berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa
berubah menjadi keadaan semula. Kita ambil contoh pada besi yang berkarat. Yuk,
tonton video berikut ini untuk mengetahui kenapa kok besi bisa berkarat.
Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau
kamu melihat adanya perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu
termasuk perubahan kimia. Gak percaya? Coba kamu lihat apel yang membusuk
atau yang dibiarkan begitu saja di udara terbuka setelah kamu gigit, maka akan
terjadi perubahan warna menjadi kecokelatan pada apel yang telah digigit tadi. Hal
itu biasa disebut dengan oksidasi. Tapi lain halnya ketika kamu melakukan
pengecatan pada mobil atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia,
melainkan perubahan fisik. Karena perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada
perubahan komponen kimia selama prosesnya.

c. Mengenal 3 Klasifikasi Materi


Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volume. Oleh karena memiliki
volume, maka materi juga menempati ruang tertentu. Berdasarkan sifat kimianya,
materi dibagi menjadi beberapa golongan atau lebih dikenal sebagai klasifikasi materi.
Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.
1) Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Contoh dari unsur adalah emas, aluminium, besi, tembaga, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu unsur logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid
(unsur semi logam).
a) Unsur Logam
Adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- wujud zat pada suhu kamar (25oC) adalah padat, kecuali raksa dan sesium
berbentuk cair
- bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik
- mengkilap jika digosok
- dapat ditempa dan dapat diregangkan
Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga
(cuprum), perak (argentum), dan raksa (hydrargirum).
b) Unsur Non Logam
Adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas
- Unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah),
contohnya karbon
- Bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon,
dan tidak mengkilap meskipun digosok, kecuali intan
Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon,
belerang, fosfor, klorin, iodin, dan helium.
c) Unsur Semilogam (Metaloid)
adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam
sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam. Unsur ini
umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan
pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda. Contoh unsur
metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.
2) Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau
lebih secara kimia. Contoh senyawa adalah Air (H2O), garam dapur (NaCl), Asam
cuka (CH3COOH), dan lain-lain. Jenis-jenis senyawa:
a) Senyawa Asam
Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (<7).
Senyawa asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Suatu zat
bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Rasanya asam
- Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah
- Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak
jaringan kulit serta melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika
konsentrasinya pekat
- Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan
larutan garam
b) Senyawa Basa
Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (>7). Senyawa
basa dapat membuat kertas lakmus merah menjadi biru. Zat yang bersifat basa
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi, detergen,
pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya. Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Pahit dan licin di kulit
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menetralkan sifat asam
- Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
c) Garam
Garam adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa.
Garam berwujud padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal
dari larutan garam yang bercampur dengan air laut dan mineral lainnya yang
terdapat di dalam air laut. Karena mengalami penguapan, air laut yang semula
berwujud cair akan menguap dan yang tertinggal hanya butiran garamnya saja
yang berwujud padat kristal. Garam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Larutan garam dapat menghantarkan listrik
- Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
- Umumnya, garam dapat larut dalam air
- Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
- Biasanya, garam dapat larut dalam air
- Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut tergantung pada
zat pembentukannya
d) Indikator Asam Basa
Indikator adalah bahan atau alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu
senyawa (asam, basa, atau netral). Indikator asam basa terdiri atas dua jenis,
yaitu indikator alami dan indikator buatan:
- Indikator Alami
Indikator alami dapat diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna, dapat berupa
bunga, daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunyit, bunga sepatu, kulit
manggis, dan lain-lain.
- Indikator Buatan
Indikator buatan terdiri dari berbagai jenis, yaitu kertas lakmus, kertas
indikator universal, larutan indikator, dan pH meter. Alat tersebut juga mudah
dipakai dan dibawa ke mana- mana.
3) Campuran
Suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat tunggal atau
lebih dengan perbandingan yang tidak tetap. Contoh: air dan gula, air dan garam,
air dan pasir, dan lain-lain.
a) Campuran Homogen
Campuran yang homogen disebut dengan larutan, contohnya: campuran air dan
gula.
b) Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran antara dua jenis atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang
lainnya. Contohnya campuran antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara
air dan minyak.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu:
- Suspensi, yang merupakan campuran heterogen di mana partikel-partikelnya
akan terlihat dengan mata telanjang
- Koloid, yakni campuran dua macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan
dan suspensi. Dilihat sepintas koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat
dengan mikroskop ultra bersifat heterogen.

Metode Pemisahan Campuran


Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat
fisikanya, yaitu sebagai berikut:
1) Metode Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan
yang tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori.
Umumnya campuran disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam
corong gelas.
2) Pengkristalan (Kristalisasi)
Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan
dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh pemisahan campuran dengan cara
kristalisasi yaitu membuat garam dapur dari air laut, membuat gula tebu dari tebu,
dan membuat kembang gula (permen) dari gula tebu.
3) Penyubliman (Sublimasi)
Sublimasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang
mudah menyublim. Pemisahan campuran dengan cara sublimasi dapat digunakan
untuk memisahkan atau memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur
barus, iodin, kafein, dan naftalena.
4) Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien
difusi atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu
medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponen zat akan dipisahkan
antara dua buah fase, yaitu fase diam dan fase gerak.
5) Penyulingan (Distilasi)
Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara cat cair dengan zat cair
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses distilasi dilakukan dengan cara
memanaskan labu distilasi yang berisi campuran secara perlahan-lahan sampai
suhunya di atas suhu didih zat cair yang dipisahkan. Zat cair yang titik didihnya
lebih rendah akan terpisah lebih dulu dibanding zat cair yang titik didihnya lebih
tinggi.

2. LKPD 1
Tema : Besaran dan Pengukuran
Kelas / Semester : X / 1
Tujuan : Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan
melakukan pengukurannya dengan mandiri
Nama Anggota Kelompok:
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

a. Langkah Kegiatan
Fenomena
Pengukuran berat badan biasanya rutin dilakukan saat kita berusia dibawah 5 tahun.
Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui perkembangan kondisi kita secara
periodik dalam waktu tertentu.

b. Merumuskan Masalah
Berdasarkan dari fenomena di atas, fenomena fisika apa yang dapat kamu uraikan dari
kejadian di atas?
c. Melakukan Diskusi
Alat/Bahan:
- Alat: Mistar, jangka sorong, micrometer skrup, neraca analitik dan neraca lengan,
stopwatch, arloji
- Bahan: kelereng, balok kayu, tutup botol mineral, ring, kubus materi, dan silinder
materi

d. Eksplorasi
Langkah-langkah kerja:
1. Siapkan jangka sorong; catat ketelitiannya
2. Siapkan 5 buah benda yang bentuknya beraturan
3. Buatlah diagram/gambar pada tabel yang telah disediakan untuk setiap bagian
benda yang akan ditentukan dimensi panjangnya
4. Catat ketelitian jangka sorong, gunakan jangka sorong tersebut untuk menentukan
panjang, lebar, dan tinggi setiap benda yang telah anda siapkan
5. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel 1
Jangka Micrometer
Mistar
Percobaan ke Nama benda sorong sekrup
(ketelitian)
(ketelitian) (ketelitian)

6. Ukurlah massa kubus materi dan silinder materi dari berbagai jenis bahan dengan
menggunakan alat ukur neraca lengan, neraca analitik secara berulang-ulang
sebanyak 5 kali untuk setiap alat ukur
7. Masukkan data hasil pengukuran ke dalam table
Jenis Bahan Neraca Lengan Neraca Analitik
Kubus:
Kayu …………….. kg …………….. kg
Ebonit …………….. kg …………….. kg
Besi …………….. kg …………….. kg
Tembaga …………….. kg …………….. kg
Aluminium …………….. kg …………….. kg
Karbon …………….. kg …………….. kg
Silinder:
Kayu …………….. kg …………….. kg
Ebonit …………….. kg …………….. kg
Besi …………….. kg …………….. kg
Tembaga …………….. kg …………….. kg
Aluminium …………….. kg …………….. kg
Karbon …………….. kg …………….. kg
8. Ukurlah lama waktu kemampuan menahan nafas dan 50 denyut nadi dengan alat
ukur stopwatch dan arloji sebanyak 5 kali percobaan dan masukkan datanya ke
dalam tabel sebagai berikut:
Lama waktu Arloji Stopwatch
Menahan nafas 50 denyut ……….. s ……….. s
nadi ……….. s ……….. s

e. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran dari alat ukur (mengukur besaran panjang), mistar,
jangka sorong, micrometer skrup, manakah yang paling tinggi ketelitiannya!
2. Bandingkan hasil pengukuran massa kubus meteri dan silinder materi antara alat
ukur neraca lengan dengan neraca analitik!
3. Bandingkan hasil pengukuran waktu antara arloji dengan stopwatch!

f. Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Catatan:
Hasil kerja pratik selalu dibawa dalam pertemuan berikutnya sebagai bahan diskusi
pembahasan angka penting dan kesalahan dalam pengukuran. Selanjutnya hasil kerja
pratik, disusun dalam bentuk laporan dan dikumpulkan satu minggu kemudian.

3. LKPD 2
Tema : Zat dan Perubahannya
Kelas / Semester : X / 1
Tujuan : Peserta didik dapat menjelaskan dengn menggunakan kata-kata
sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan
kimia dalam kehidupan seharihari.
Nama Anggota Kelompok:
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

a. Alat dan Bahan


 Es batu
 Lilin
 Air panas
 Karat besi
 Fermentasi singkong

b. Langkah Kerja
1) Mengamati perubahan air dalam lemari es yang membeku menjadi es. Lalu
menganalisis perubahan yang terjadi?
2) Kemudian mengamati air yang dipanaskan pada suhu 1000C dan menganalisis
perubahan yang terjadi
3) Selanjutnya melakukan pengamatan pada berbagai macam benda seperti
pembakaran lilin, perubahan singkong menjadi tape dan terjadi karat besi
4) Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel

c. Tabel hasil Pengamatan


Wujud Wujud Terbentuk/tidak
Perubahan zat
awal akhir terbentuk zat baru
Air didinginkan pada 00C
Air dipanaskan pada 1000C
Pembakaran lilin
Fermentasi singkong
Besi berkarat

d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatanmu, Perubahan apa yang ditemukan. Pilihlah perubahan
zat yang bersifat umum yang menjadi ciri perubahan itu?

4. LKPD 3
Tema : Unsur, Senyawa, dan Campuran
Kelas / Semester : X / 1
Tujuan : Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi
unsur, senyawa, campuran dan menarik kesimpulan dari tujuan
penggolongan zat tersebut
Nama Anggota Kelompok:
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

a. Klasisifikasikan zat berikut termasuk unsur atau senyawa dengan memberi


tanda (√)!
No Nama Zat Unsur Senyawa
1 Belerang
2 Garam dapur
3 Perak
4 Tembaga
5 Gula
6 Oksigen
Berdasarkan tabel di atas, identifikasilah yang menjadi ciri dari unsur, senyawa dan
campuran.

b. Perbedaan antara senyawa dan campuran:


No Pembeda Senyawa Campuran
1 Komposisi zat penyusunnya
2 Terbentuk dari
3 Sifat unsur penyusunnya
4 Cara Pemisahan

c. Mengelompokkan zat kedalam campuran homogen, campuran Heterogen,


koloid, dan suspensi
Kelompokkanlah zat-zat dibawah ini kedalam kotak yang sesuai! Susu, minyak
dengan air, tanah, emas, asap, air sungai, tembaga, gula dan air, besi dan pasir, asap,
air laut, kabut, air kapur, adonan beton cor, agar-agar, udara bersih, besi, dan belerang.
HOMOGEN HETEROGEN KOLOID SUSPENSI

d. Mengidentifikasi Campuran Homogen dan Heterogen


Alat dan Bahan:
1. Gelas kimia
2. Gula pasir
3. Sendok
4. Serbuk tanah
5. Air
Cara Kerja:
1. Ambil dua gelas kimia, beri tanda A dan B!
2. Isilah kedua gelas tersebut dengan air sebanyak setengah tinggi gelas!
3. Tambahkan pada gelas A satu sendok teh gula pasir!
4. Tambahkan pada gelas B satu sendok tanah!
5. Aduk kedua gelas tersebut!
6. Amatilah isi kedua gelas tersebut!
Hasil Pengamatan:
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
No Hasil Pengamatan Gelas A Gelas B
1 Ada endapan
2 Tidak ada endapan

e. Pertanyaan
1) Bagaimanakah keadaan larutan pada gelas A? Jelaskan!
2) Bagaimanakah keadaan larutan pada gelas B? Jelaskan!
3) Apa perbedaan larutan pada gelas A dengan gelas B?

f. Kesimpulan

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

5. LKPD 4
Tema : Pembuatan Proyek
Kelas / Semester : X / 1
Tujuan : Peserta didik dapat menciptakan alat pembuatan biogas
sederhana dan diaplikasikan dalam kehidupan seharihari serta
bisa dikembangkan di daerah masing-masing
Nama Anggota Kelompok:
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

a. Dasar Teori
Biogas adalah sumber energi alternatif berupa gas, yang dihasilkan dari fermentasi
bahan organik atau limbah organik, seperti kotoran manusia atau kotoran hewan.
Biogas merupakan sumber energi alternatif yang biayanya murah, serta lebih ramah
lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan bakar sehari-hari. Biogas ini mulai
dikembangkan di beberapa negara, termasuk negara maju yang menggunakan biogas
sebagai energi alternatif untuk listrik. Energi alternatif yang satu ini bisa dijadikan
sebagai pengganti energi batu bara, bisa juga digunakan untuk mengganti energi fosil.
Karena energi batu bara berpotensi merusak lingkungan. Biogas adalah energi yang
ramah lingkungan, karena tidak menyebabkan polusi udara.

b. Tugas
Buatlah alat sederhana untuk membuat biogas dari bahan organik! Rancangan proyek
meliputi:
1) Alat dan Bahan
2) Desain alat
3) Uji coba Alat
4) Hasil uji coba dan analisisnya

SOAL LATIHAN PERTEMUAN KE 4


1. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur
diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut:

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan diameter bola kecil adalah...


2. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!
Besar pengukurannya adalah….
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

ukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan
pada gambar di atas adalah…
4. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan diameter koin menggunakan jangka
sorong di bawah ini!

Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di atas adalah…

6. TEKNIK PENILAIAN DAN BENTUK INSTRUMEN


Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Observasi Lembar pengamatan sikap selama
kegiatan pembelajaran
Penilaian Pengetahuan Tes Tertulis Soal pilihan esai
Penilaian Keterampilan/ Observasi Lembar pengamatan penyusunan
Performa laporan diskusi Lembar
pengamatan kegiatan presentasi
kelompok

a. INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP


1) Lembar penilaian sikap pada kegiatan pada kegiatan diskusi kelompok
Aspek Pengamatan
Nama Skor
No. Bernalar Bergotong Nilai
Siswa Mandiri Kreatif Total
Kritis Royong
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimum

2) Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok


Aspek Pengamatan Indikator
Bergotong Royong 1. Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi kelompok
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas
kelompok
3. Bersedia membantu anggota kelompok lain yang
mengalami kesulitan
4. Menghargai hasil kerjaanggota kelompok
Bernalar Kritis 1. Mengemukakan ide/pendapatnya benar
2. Menyampaikan pendapatnya secara sistematis
3. Sopan dalam menyampaikan pendapat
4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik
Mandiri 1. Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang belum
dipahami
2. Cepat merespon instruksi guru
3. Aktif dalam memberikan tangapan
4. Berperan aktif dalam diksusi kelompok
Kreatif 1. Membuat slide presentasi dengan sederhana dan
menarik
2. Power point dilengkapi dengan gambar/ animasi yang
menarik dan sesuai dengan materi
3. Membuat laporan dengan detail dan berbeda
4. Mampu mengemukakan ide yang konstektual

Keterangan Skor:
4 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai:
A = 80 – 100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG

b. INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN


1) Lembar pengamatan penyusunan makalah
Tugas:
Menyusun makalah/laporan tentang ide/gagasan tentang energi alternatif sebagai
solusi untuk keterbatasan sumber daya energi di Indonesia
Penilaian Total Nilai
No. Aspek Penilaian
1 2 3 4 Skor Akhir
1 Sistematika Makalah
2 Kelengkapan Makalah
3 Kesesuaian Konsep Ide Makalah

Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimum

2) Rubrik penilaian keterampilan menyusun makalah


Kategori
Aspek
1 2 3 4
Sistematika Makalah Makalah Makalah dibuat Makalah
Makalah dibuat dengan dibuat dengan dengan benar dibuat dengan
sistematika kurang benar tetapi kurang sistematika
yang salah dan kurang jelas yang lengkap
jelas
Kelengkapan Makalah Makalah Makalah dibuat Makalah
Makalah dibuat tidak dibuat tanpa tanpa dibuat lengkap
lengkap kesimpulan kesimpulan
dan daftar
pustaka
Kesesuaian Konsep atau Konsep atau Konsep atau ide Konsep atau
Konsep ide yang ide yang yang ide yang
dipaparkan dipaparkan dipaparkan dipaparkan
tidak tepat kurang tepat sesuai teori benar dan
tetapi kurang tepat sesuai
jelas teori

3) Lembar pengamatan kegiatan presentasi kelompok


No Nama Kelengkapan Kemampuan Skor Nilai
Format
Kelompok Materi Presentasi Total Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimum

4) Rubrik penilaian kegiatan presentasi kelompok


Aspek
Indikator
Pengamatan
Kelengkapan 1. Power point terdiri dari judul, isi materi, dan daftar
Materi pustaka
2. Isi materi menjawab semua soal yang diberikan
3. Materi disusun secara sistematis
4. Dilengakapi dengan gambar/ data yang mendukung
Penulisan Materi 1. Materi di buat dalam bentuk slide power point
2. Setiap slide terbaca dengan jelas
3. Isi materi dibuat singkat dan jelas
4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Kemampuan 1. Materi disampaikan dengan penuh percaya diri
Presentasi 2. Semua anggota kelompok menguasai materi yang
disampaikan
3. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam kegiatan
presentasi
4. Dapat mengatur waktu presentasi dengan baik

Keterangan Skor:
2 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai:
A = 80 – 100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG
7. RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL DISKUSI
a. Instrumen Penilaian: Proses dan Produk
Belum Cukup Sangat
Kompeten
ASPEK Kompeten Kompeten Kompeten
(8-9)
(0-6) (6-7) (10)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
percobaan tidak terlibat terlibat dalam terlibat dalam terlibat dalam
dalam percobaan namun percobaan percobaan
percobaan kurang aktif secara aktif secara aktif dan
tetapi menutup terbuka untuk
diri untuk diskusi
diskusi
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
hasil mempresentasik mempresentasik mempresentasik mempresentasik
an hasil an hasil an hasil an hasil
percobaan percobaan namun percobaan percobaan
dengan sikap dengan sikap dengan sikap
yang kurang baik yang baik yang baik dan
namun tidak mampu
mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
penyusuna n tidak menyusun kurang mampu mampu mampu
laporan laporan mengidentifikasi mengidentifikas mengidentifikas
percobaan percobaan permasalahan i permasalahan i permasalahan
dan kurang tetapi tidak dan menyusun
mampu mampu laporan
menyusun menyusun percobaan
laporan laporan dengan baik
percobaan percobaan
dengan baik dengan baik
atau sebaliknya

Keterangan :
- Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi
- Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten

b. Asesmen Kognitif
Buatlah analisa dari permasalahan berikut ini:
1) Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong
seperti terlihat pada gambar berikut.
Diameter kelerang tersebut adalah…
2) Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar!

Tebal pelat logam adalah...

Apa yang dipikirkan dan dapat kalian lakukan untuk menyelesaikan permasalahan di
atas?
Kemungkinan Jawaban Kategori Rencana Tindak Lanjut
Tidak Tahu Tidak Paham Mempelajari kembali konsep
pengukuran
Menggunakan alat bantu Paham sebagian Mendalami kembali
ukur dan sudut pemahaman aplikasi materi
pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari
Bisa membaca jangka Paham Melanjutkan materi berikutnya
sorong dan mikrometer
sekrup di atas

8. PEMBELAJARAN REMIDIASI
Siswa melakukan pengukuran sederhana didampingi guru

9. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Menyelesaikan permalasalahan berkaitan dengan pengukuran dalam kehidupan nyata

10. GLOSARIUM
- Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur secara pasti dan dapat dinyatakan
dalam angka
- Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
- Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat
yang jenisnya baru
- Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat
materi berbeda (baru) dari zat semula

11. DAFTAR PUSTAKA


Achdiansyah, Yan Muhammad. 2017. Energi Terbarukan danDampaknya Terhadap
Lingkungan. Diakses 23 Juli 2021 https://icare-indonesia.org/energi-terbarukan-dan-
dampaknya terhadap-lingkungan.
Andri, 2014. Macan-macam sumber energi terbarukan dan takterbarukan. Diakses 23 Juli
2021 https://benergi.com/macam macam-sumber- energi-terbarukan-dan-tak-terbarukan.
Budiyanto, Joko. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XII SMA/MA
Program Ilmu Pengetahuan. Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Foster, Bob. 2003. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B Semester 2. Bandung: Erlangga.
Kanginan, Bob. 2003. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2018. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai