Anda di halaman 1dari 44

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KUNDURAN
Jalan Kunduran-Doplang Km 1 Blora Kode Pos 58255 Telp. 0292 4391038
Surat Elekronik : smkn1kunduran@yahoo.co.id Website : smkn1kunduran.sch.id

MODUL AJAR IPAS


I. INFORMASI UMUM :
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Ngatiani, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Kunduran
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan
Alokasi Waktu : 1080 menit (4 pertemuan @6x45’)
Elemen : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang
tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
pada desain percobaan ilmiah
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis jenis zat dan berbagai macam
besaran
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada
peserta didik adalah :
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain :
- Laptop / HP
- Internet
- LKPD
- Alat Tulis
E. Target Peserta Didik
- Peserta didik reguler/tipikal : 75%
- Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Discovery Learning secara tatap muka dan daring

63
II. KOMPONEN INTI :
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan mandiri.
(Pertemuan 4)
- Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sifat berbagai zat
dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5)
- Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran
serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan
bahasa sendiri. (Pertemuan 6)
- Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara
ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerah masing-masing.
(Pertemuan 7)
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menganalisis penggolongan zat
dan perubahannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat energi alternatif
seperti biogas
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran? Bagaimana cara mengukurnya?
2. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui?
3. Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
4. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Guru membuat presentasi tentang zat dan perubahannya
2. Guru membuat contoh hasil karya berupa alat sederhana pembuatan biogas
E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non
kognitif
Apersepsi
5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal

64
peserta didik terkait materi besaran dan satuannya

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Motivasi
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu :
1. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran?
2. Bagaimana cara mengukurnya?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang tentang besaran, satuan
pengukuran dengan mempelajari modul (P3 Bernalar Kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
dalam LKPD 1 yang telah diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat dapat menemukan
konsep besaran dan pengukurannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami
konsep besaran dan pengukurannya (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 45 menit
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami
melalui forum
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar
yang berkaitan dengan materi
 Guru menutup dengan memberikan salam

65
Pertemuan 5
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait materi zat dan perubahannya
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu :
Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang zat dan perubahnnya
pengukuran dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
dalam LKPD 2 yang telah diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep
zat dan perubahannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami
konsep zat dan perubahannya (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan

66
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 45 menit
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami
melalui forum
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang
zat dan perubahannya
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar
yang berkaitan dengan materi
 Guru memberikan motivasi
 Guru menutup dengan memberikan salam

Pertemuan 6
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, dan
campuran
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu :
Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?

67
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
dalam LKPD 3 yang telah diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep
unsur, senyawa dan campuran
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami
konsep unsur, senyawa dan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 45 menit
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami
melalui forum
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang
unsur, senyawa dan campuran
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar
yang berkaitan dengan materi
 Guru memberikan motivasi
 Guru menutup dengan memberikan salam

Pertemuan 7
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait cara pemisahan campuran

68
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
 Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu :
1. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?
2. Bagaimana penerapan zat dan perubahannya dalam kehidupan
sehari-hari?
E = (Eksplorasi Konsep)
 Peserta didik menggali konsep tentang pemisahan campuran
pengukuran dengan mempelajari modul yang sudah diupload guru
di Google Classroom (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
 Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
dalam LKPD 4 yang telah diupload guru dalam Google Classroom
(P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep
pemisahan campuran melalui pertanyaan di Google Classroom
D = (Demonstrasi Konstektual)
 Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami
konsep pemisahan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
 Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Fase 3 : Discovery
R = (Refeleksi Terbimbing)
 Peserta didik menemukan solusi tentang permasalahan yang telah
diberikan (P3 bernalar kritis)
 Peserta didik membuat desain perencanaan pembuatan produk yaitu
membuat peralatan sederhana untuk membuat biogas (P3 kreatif)
 Guru dan peserta didik sepakat membuat jadwal pembuatan proyek

69
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Fase 4 : Aplikasi
E = (Elaborasi Pemahaman)
 Peserta didik membuat hasil karya proyek pembuatan biogas sesuai
dengan desain yang direncanakan
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
proyek
 Guru memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika
mengalami kesulitan
Fase 5 : Komunikasi
K = (Koneksi antar Materi)
 Peserta didik mempresentasikan hasil proyek dengan menggunakan
google meeting /zoom
 Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab
 Peserta didik menghubungkan konsep-konsep zat dan
perubahannya yang berkaitan dengan alat sederhana pembuatan
biogas (P3 bernalar kritis)
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep
ketika ada permasalahan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama) 45 menit
 Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami
melalui forum
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang
pemisahan campuran
A = (Aksi Nyata)
 Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar
yang berkaitan dengan materi
 Guru meminta peserta didik untuk mengaplikasikan pembuatan
biogas skala sederhana dalam kehidupan sehari-hari
 Guru memberikan motivasi
 Guru menutup dengan memberikan salam

70
ASSESMENT
a. Penilaian pengetahuan : Tes Tulis pilihan ganda
b. Penilaian Performa : Membuat laporan diskusi dan presentasi
c. Penilaian Sikap : Observasi
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal
yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan siswa tersebut belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau
materi yang belum mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilaksanakan program pendalaman materi dan
selanjutnya diadakan program remedial atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan
dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang belum dicapai siswa.
METODE
1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah
2. Mengerjakan soal-soal latihan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Mengumpulkan siswa yang remidi, untuk memperoleh tambahan pelajaran/pengayaan
2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh siswa
3. Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan
5. Guru memeriksa hasil pekerjaan
6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya
7. Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas atau soal-soal lebih lanjut
REFLEKSI PESERTA DIRI DAN GURU
1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran?
2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD?
3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar Zat dan Perubahannya?
4. Apa harapanmu?
LAMPIRAN

71
LAMPIRAN 1

Ringkasan Materi Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

ZAT DAN PERUBAHANNYA

Besaran dan Satuan

Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur secara pasti dan dapat dinyatakan dalam angka.
Besaran terbagi atas besaran pokok, besaran turunan dan besaran pelengkap. Besaran pokok adalah
besaran yang tidak tergantung pada besaran lain dan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan
dari besaran-besaran pokok. Satuan berfungsi untuk menjelaskan suatu besaran.
No Besaran Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang meter m [L]
2 Massa kilogram kg [M]
3 Waktu sekon s [T]
4 Suhu/Temperatur kelvin K [Ө]
5 Kuat Arus Listrik ampere A [I]
6 Intensitas Cahaya candela Cd [J]
7 Jumlah Zat mol mol [J]

Sebagian besar besaran yang digunakan dalam fisika mempunyai satuan yang merupakan
gabungan dari satuan-satuan besaran pokok. Besaran-besaran yang demikian, yang satuannya
ditentukan berdasarkan besaran pokok disebut dengan besaran turunan. Ada banyak sekali besaran-
besaran turunan, beberapa contohnya adalah kecepatan, percepatan, gaya, usaha, daya, momentum.

72
Dimensi

Dimensi merupakan lambang untuk mewakili suatu besaran dan menunjukkan bahwa setiap
besaran tersusun atas besaran pokok. Dimensi suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf dan
diberi tanda kurung persegi. Dengan mengetahui dimensi dan satuan dari besaran-besaran pokok, maka
dengan menggunakan analisis dimensional dapat ditentukan dimensi dan satuan dari besaran turunan.
Sebagai contoh, besaran luas merupakan perkalian antara dua besaran panjang, sehingga dimensi
luas dituliskan sebagai [A] = L 2. Volume yang merupakan perkalian tiga besaran panjang memiliki
dimensi [V] = L3, kecepatan yang merupakan pembagian besaran panjang dengan waktu (jarak dibagi
dengan waktu).

Jangka Sorong

Untuk mengukur diameter luar. Putarlah pengunci kekiri, buka rahang, masukkan benda ke dalam
rahang bawah pada jangka sorong, geser rahang hingga rahang tepat pada benda kemudian putar
pengunci.
Untuk mengukur diameter dalam. Putarlah pengunci kekiri, buka rahang, masukkan benda ke
dalam rahang atas pada jangka sorong, geser rahang hingga rahang tepat pada benda kemudian putar
pengunci. Untuk mengukur kedalaman benda. Putarlah pengunci kekiri, buka rahang jangka sorong
hingga ujung lancip jangka sorong menyentuh dasar benda, kemudian putar pengunci.
Cara membaca jangka sorong yaitu, pertama
perhatikan skala yang berimpit dengan salah satu
skala utama. Hitunglah perapa skala hingga ke
angka nol. Pada gambar skala nonius berimpit
dengan skala utama adalah 6 skala, artinya angaka
tersebut 0,6 mm. Selanjutnya perhatikan skala
utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur
kebelakang menunjuk angka 3,2 cm. Sehingga
diameter ataupun kedalaman yang diukur adalah
3,26 cm.

73
Mikrometer Sekrup

Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai
0,01 mm. Mikrometer terdiri dari :
1. Poros tetap
2. Poros geser / putar
3. Skala utama
4. Skala nonius
5. Pemutar
6. Pengunci
Mikrometer sekrup berfungsi sebagai pengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas.
Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang
kecil. Cara menggunakan mikrometer sekrup :
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
2. Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang
3. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat
4. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis :
1. Skala Utama
Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan
seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5;
4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
2. Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala
putar berputar mundur 1 putaran maka
skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1
skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Macam- Zat  atau yang dalam Bahasa Inggris

macam Zat,
74
Perubahan
Fisika dan

adalah matter merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

Ingat ya, syarat menempati ruang adalah memiliki massa dan


volume.
Kalau tidak memiliki salah satunya gimana?
Berarti ia tidak bisa disebut sebagai zat.

Semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron. Kalau kamu mau
tau lebih jauh tentang atom, baca artikel : Struktur Atom.
Kamu pasti tau ‘kan wujud zat ada apa aja : padat, cair, dan gas. Kita bahas satu per satu ya.
1. Zat Padat
• Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling rapat
dibandingkan dengan zat lainnya. Karena strukturnya yang rapat itulah membuat partikelnya sulit
bergerak dan posisinya tetap. Bentuk, massa, dan volume zat padat juga selalu tetap, sehingga
tidak bisa menyesuaikan wadah tempat ia ditempatkan.
• Coba deh kamu perhatikan, balok kayu atau dadu kamu tempatkan di gelas, maka bentuknya akan
tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya.
2. Zat Cair
• Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan zat padat,
pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair bisa menyesuaikan
dengan bentuk wadahnya.
• Contohnya begini, kamu menuangkan air mineral dari galon ke dalam botol, maka air akan
menyesuaikan bentuk botolmu. Kemudian, kamu tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas, maka
air akan menyesuaikan bentuk gelas.
3. Zat Gas
• Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah dibandingkan kedua zat
lainnya. Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak memiliki bentuk atau volume yang
pasti. Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas
dibatasi atau dimasukkan dalam suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi
wadahnya. Contohnya ketika kamu sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon dan
membuat balon mengembang.
Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat, yaitu perubahan fisika dan
kimia. Apa perbedaan keduanya? Perlu kamu ingat, bahwa pada perubahan fisika itu dapat dilihat dan
diamati perubahannya dari keadaan fisiknya. Sedangkan pada perubahan kimia, yang dapat dilihat dan
diamati adalah perubahan kimianya. Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan di bawah ini!
1. Perubahan Fisika
• Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan
luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika  memiliki sifat bisa dilihat
dan diamati dari luar. Sifat fisika lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat

75
kembali ke keadaan semula. Kita ambil contoh es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah
lagi menjadi es batu ketika kamu memasukkannya ke dalam freezer.
• Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap,
mengkristal, dan mengembun. Bisa kamu lihat pada diagram di bawah ini.

• Nah, dari diagram di atas kita bisa lihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas
disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika kamu merebus air dan menyemprotkan
pengharum ruangan. Perubahan lainnya adalah ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan
proses mencair. Contohnya es batu yang dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama-
lama es batu tersebut akan mencair.
• Kenapa proses di atas tidak dinamakan perubahan kimia? Tentu saja, karena tidak ada perubahan
kimia di sana. Komponen kimia yang terkandung pada zat masih tetap sama. Contohnya merebus
air. Komponen kimia air adalah H2O. Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap
sama, yaitu H2O → H2 dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan
kimia.
2. Perubahan Kimia
• Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan
kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun suatu zat berubah menjadi rumus kimia
yang baru. Dengan berubah menjadi rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi
kimia. Nah, perubahan kimia juga biasa disebut sebagai reaksi kimia.
• Contoh reaksi kimia :
Unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil akhirnya disebut produk. Dari gambar
di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen
ternyata akan menjadi air.

76
• Contoh perubahan kimia antara lain :
a. Pembusukkan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan terlalu lama,
maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan perubahan tampilan (warna, tekstur)
dan perubahan bau. Perubahan tersebut menunjukkan adanya perubahan zat baru.
b. Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya dikatakan sebagai
perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan berubah. Misalnya ketika
menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat.
Perubahan warna itu akibat adanya ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.
c. Pelapukan kayu. Coba deh kamu amati kalau kayu terus-menerus ditetesi air hujan bisa
menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkat
keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.
d. Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu. Contohnya kertas,
ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan dari abu sudah tidak bisa lagi
menjadi kertas.
e. Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan air.
• Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Selain itu, ketika zat
telah berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa berubah menjadi keadaan
semula. Kita ambil contoh pada besi yang berkarat. Yuk, tonton video berikut ini untuk
mengetahui kenapa kok besi bisa berkarat.
• Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau kamu melihat
adanya perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu termasuk perubahan
kimia. Gak percaya? Coba kamu lihat apel yang membusuk atau yang dibiarkan begitu saja di
udara terbuka setelah kamu gigit, maka akan terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan pada
apel yang telah digigit tadi. Hal itu biasa disebut dengan oksidasi. Tapi lain halnya ketika kamu
melakukan pengecatan pada mobil atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia,
melainkan perubahan fisik. Karena perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada perubahan komponen
kimia selama prosesnya.

Mengenal 3
Klasifikasi
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volume. Oleh karena memiliki volume, maka

77
materi juga menempati ruang tertentu. Berdasarkan sifat kimianya, materi dibagi menjadi beberapa
golongan atau lebih dikenal sebagai klasifikasi materi. Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.
1. Unsur
• Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contoh
dari unsur adalah emas, aluminium, besi, tembaga, dan lain-lain.
• Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu
unsur logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid (unsur semi logam) :
1) Unsur Logam
 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. wujud zat pada suhu kamar (25oC) adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk
cair
b. bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik
c. mengkilap jika di gosok
d. dapat ditempa dan dapat diregangkan
 Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga (cuprum),
perak (argentum), dan raksa (hydrargirum).
2) Unsur Non Logam
 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas
b. unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya
karbon
c. bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon, dan tidak
mengkilap meskipun digosok, kecuali intan
 Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang,
fosfor, klorin, iodin, dan helium.
3) Unsur Semilogam (Metaloid)
 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga
mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam.
 Unsur ini umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan
pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda.
 Contoh unsur metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.

2. Senyawa
• Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau lebih secara
kimia. Contoh senyawa adalah Air (H 2O), garam dapur (NaCl), Asam cuka (CH 3COOH), dan lain-
lain.
• Jenis-jenis senyawa :
1) Senyawa Asam
 Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (<7). Senyawa
asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

78
 Suatu zat bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Rasanya asam
b. Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah
c. Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan
kulit serta melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya
pekat
d. Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan larutan
garam
2) Senyawa Basa
 Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (>7). Senyawa basa dapat
membuat kertas lakmus merah menjadi biru.
 Zat yang bersifat basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi,
detergen, pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya.
 Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pahit dan licin di kulit
b. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
c. Dapat menetralkan sifat asam
d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
3) Garam
 Garam adalah senyawa yang di bentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa. Garam
berwujud padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal dari larutan garam
yang bercampur dengan air laut dan mineral lainnya yang terdapat di dalam air laut.
 Karena mengalami penguapan, air laut yang semula berwujud cair akan menguap dan
yang tertinggal hanya butiran garamnya saja yang berwujud padat kristal.
 Garam memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Larutan garam dapat menghantarkan listrik
b. Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
c. Umumnya, garam dapat larut dalam air
d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
e. Biasanya, garam dapat larut dalam air
f. Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut tergantung pada zat
pembentukannya
• Indikator Asam Basa
Indikator adalah bahan atau alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam,
basa, atau netral).
Indikator asam basa terdiri atas dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan :
1) Indikator Alami
 Indikator alami dapat diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna, dapat berupa bunga,
daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan lain-
lain.

79
2) Indikator Buatan
 Indikator buatan terdiri dari berbagai jenis, yaitu kertas lakmus, kertas indikator universal,
larutan indikator, dan pH meter.
 Alat tersebut juga mudah dipakai dan dibawa ke mana-mana.

3. Campuran
• Suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat tunggal atau lebih
dengan perbandingan yang tidak tetap.
• Contoh : air dan gula, air dan garam, air dan pasir, dan lain-lain.
1) Campuran Homogen
 Campuran yang homogen disebut dengan larutan, contohnya : campuran air dan gula.
2) Campuran Heterogen
 Campuran heterogen adalah campuran antara dua jenis atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Contohnya
campuran antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara air dan minyak.
 Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu :
a. Suspensi, yang merupakan campuran heterogen di mana partikel-partikelnya akan
terlihat dengan mata telanjang
b. Koloid, yakni campuran dua macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan dan
suspensi. Dilihat sepintas koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop
ultra bersifat heterogen.

Metode
Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya,
Pemisahan
yaitu sebagai berikut :
1. Metode Penyaringan (Filtrasi)
• Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak
larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya campuran disaring
menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.
2. Pengkristalan (Kristalisasi)
• Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan dengan cara
menguapkan pelarutnya. Contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi yaitu membuat
garam dapur dari air laut, membuat gula tebu dari tebu, dan membuat kembang gula (permen)
dari gula tebu.

3. Penyubliman (Sublimasi)

80
• Sublimasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah
menyublim. Pemisahan campuran dengan cara sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur barus, iodin, kafein, dan naftalena.
4. Kromatografi
• Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi atau
kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada
kromatografi, komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan
fase gerak.
5. Penyulingan (Distilasi)
• Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara cat cair dengan zat cair berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Proses distilasi dilakukan dengan cara memanaskan labu distilasi yang
berisi campuran secara perlahan-lahan sampai suhunya di atas suhu didih zat cair yang dipisahkan.
Zat cair yang titik didihnya lebih rendah akan terpisah lebih dulu dibanding zat cair yang titik
didihnya lebih tinggi.

Pengertian Biogas
Pengertian, Biogas adalah gas yang dapat dihasilkan dari fermentasi faeces
(kotoran) ternak, misalnya sapi, kerbau, babi, kambing, ayam dan
Manfaat &
lain-lain dalam suatu ruangan yang disebut digester. Komponen utama biogas adalah gas methan,
disamping gas-gas lain.

Komponen-komponen Biogas
No Nama Gas Rumus Kimia Jumlah

1 Gas methan CH4 54% - 70%

2 Karbon dioksida CO2 27% - 45%

3 Nitrogen N2 3% - 5%

4 Hidrogen H2 1% - 0%

5 Karbon monoksida CO 0,1%

6 Oksigen O2 0,1%

7 Hidrogen Sulifida H2S Sedikit

Prinsip Kerja Pembentukan Biogas


Pengumpulan faeces ternak ke dalam suatu tangki kedap udara yang disebut digester (pencerna). Di
dalam digester tersebut, kotoran dicerna dan difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas methan
serta gas-gas lain. Gas yang timbul dari proses ini ditampung di dalam digester. Penumpukan produksi
gas akan menimbulkan tekanan sehingga dapat disalurkan ke rumah dengan pipa. Gas yang dihasilkan
tersebut dapat dipakai untuk memasak dengan mengunakan kompor gas atau untuk penerangan dengan

81
menggunakan lampu petromaks sesuai dengan bahan bakar gas tadi. Gas yang dihasilkan ini sangat baik
untuk pembakaran karena mampu menghasilkan panas yang cukup tinggi, apinya berwarna biru, tidak
berbau dan tidak berasap.
Pembuatan biogas dari kotoran ternak tidak menghilangkan manfaat lain sebagai pupuk kandang.
Sebaliknya pupuk yang dihasilkan justru manaikkan kandungan bahan organik sehingga pupuk kandang
yang dihasilkan lebih baik. Pupuk tersebut terbentuk dari sisa proses fermentasi faeces tadi yang
memang harus dikeluarkan secara berkala agar tidak terjadi endapan padat yang dapat mengganggu
proses pembentukan biogas. Disamping itu, untuk menjaga proses fermentasi dapat berjalan dengan
baik, maka setiap hari harus dilakukan pengadukan.
 
Manfaat Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak
1. Gas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menganti kayu bakar yang tidak menimbulkan jelaga
dan asap sehingga peralatan dan uang dapur tetap bersih. Ditinjau dari segi kesehatan tidak akan
terjadi rasa pedih di mata dan sesak nafas akibat asap.
2. Limbah digester biogas, baik yang padat maupun yang cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik. Limbah padat sangat baik untuk pupuk karena pemrosesan pupuk lebih sempurna dari pada
pupuk kandang yang ditumpuk di tempat terbuka. Pupuk yang dihasilkan dari digester ini juga dapat
berfungsi memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi gembur dan mempunyai daya pengikat air
yang tinggi. Limbah cair dapat pula dimanfaatkan untuk menyiram tanaman karena mengandung
unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
3. Kesehatan dan kebersihan lingkungan terjamin karena semua kotoran ternak langsung dimasukkan ke
digester sehingga parasit-parasit seperti cacing pita, cacing hati dan lain-lain akan hancur di dalam
digester. Di simping itu, ruang digester ini akan mengurangi bau yang menyengat dari kotoran ternak.

Proses Pembuatan Instalasi Biogas


Sebelum pembuatan instalasi biogas, telebih dahulu harus ditentukan terlebih dahulu kapasistas alat
yang akan dibuat. Hal ini penting dilakukan sebagai dasar untuk menentukan ukuran peralatan yang
paling tepat. Perhitungan kapasitas alat didasarkan pada jumlah ternak dan faeces yang dihasilkan
dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Tiap ekor sapi menghasilkan 2 ember kotoran per hari
2. Kotoran perlu diencerkan dengan 3 ember air
3. Volume ember = 10 liter
4. Jumlah ternak yang diusahakan misalnya 4 ekor sapi
5. Lamanya proses pembentukan gas (fermentasi) sekitar 30 hari.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka setiap hari yang dimasukkan ke dalam digester adalah 2+3
ember = 5 ember atau 50 liter campuran faeces dan air untuk tiap ekor sapi. Bila lamanya pem bentukan
gas 30 hari, maka tiap ekor sapi membutuhkan ruang digester 30 x 50 liter = 1.500 liter. Dapat dibuat
rumus sebagai berikut :

Vd = Volume tangki pencerna

Vd=Sd × RT  
82
Sd = jumlah masukan perhari = jumlah kotoran + air
RT = retention time = lama pencernaan
Penentuan lokasi digester merupakan hal penting. Dasar untuk penentuan lokasi paling ideal adalah
dekat dengan sumber bahan baku berupa faeces, jadi sebaiknya dekat dengan kandang ternak yang
akan dimanfaatkan faecesnya, dekat dengan sumber air dan persediaan yang cukup untuk bahan
pengencer kotoran ternak, diusahakan lokasi biogas tidak terlalu jauh dari dapur. Sebaiknya jarak dengan
dapur kurang dari 100 m.
Bagian utama dari instalasi biogas adalah digester Digester adalah tempat memproses kotoran
ternak menjadi gas. Ada beberapa macam digester biogas berdasarkan bahan pembuatannya yaitu :
1. Digester Permanen
• Digester ini terbuat dari bahan permanen yaitu batu bata dan semen
• Kelebihan digester permanen ini adalah :
a. bahan tahan lama (bisa lebih dari 20 tahun) kokoh, kuat, dan tahan cuaca
b. mudah dioperasikan
c. perawatan mudah dibandingkan tipe lainnya
d. lebih efisien
• Kekurangannya adalah :
a. tidak dapat dipindah-pindahkan
b. pembangunannya harus teliti (tidak boleh ada lubang sebesar satu jarum pun)
c. biaya kontruksi mahal
2. Digester Tidak Permanen
• Digester ini berasal dari bahan plastik atau fiber
• Kelebihan digester ini :
a. harganya murah
b. bisa dipindahkan
• Kekurangannya :
a. kapasitasnya keci
b. tidak tahan lama
c. pengoprasiannya lebih sulit

Pengoperasian Alat
Sebelum dipakai perlu dilakukan pengujian kebocoran terhadap alat. Dan sebelum mulai
mengoperasikan instalasi biogas, kita perlu mengetahui hal-hal yang mempengaruhi proses pembentukan
biogas. Hal ini penting sebagai pedoman dalam pengoperasian alat dan kegiatan harian yang harus
dilakukan agar diperoleh hasil gas yang memenuhi syarat.
 

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Biogas


1. Bahan baku isian (faeces) yang mempunyai ratio/ perbandingan C/N (Carbon banding Nitrogen) yang
tinggi akan lebih banyak menghasilkan gas. Contoh : kotoran kuda dan babi yang mempunyai ratio

83
C/N tinggi, lebih banyak menghasilkan gas dari pada kotoran sapi dan kerbau. Sedang kotoran sapi
dan kerbau lebih banyak menghasilkan gas dibandingkan kotoran ayam dalam jumlah yang sama.
2. Kadar keasaman atau pH yang optimal berkisar antara 6 - 8. Untuk pengukuran pH menggunakan alat
yang disebut pH meter atau kertas lakmus yang dapat dibeli di apotek.
3. Temperatur optimal yang dikehendaki sekitar 35 o C. Untuk memperoleh kondisi ini digester
ditempatkan di daerah yang mendapat sinar matahari langsung.
4. Perlu dilakukan pengadukan agar tidak terjadi kerak (scum) di lapisan atas atau permukaan cairan
yang menyebabkan produksi menurun.

Langkah kerja pengoperasian alat


1. Masukkan faeces ke dalam bak digester, singkirkan benda-benda keras, misalnya batu, kerikil,
potongan kayu, dan lain-lain yang dapat mengganggu proses. Agar pemasukan faeces berjalan lancar,
perlu dibantu dengan sekop atau cangkul dan menyiramkan air dengan ember (Jawa:menggelontor).
Volume air yang masuk ke dalam digester sekitar 3 ember setiap memasukkan 2 ember faeces atau
dengan perbandingan volume faece : volume air = 2 : 3.
2. Gas mulai terbentuk pada hari kesepuluh. Gas yang terbentuk pada hari ke-10 hingga hari ke-20
harus dibuang karena masih bercampur dengan oksigen dari ruang penampung gas. Campuran gas
metan dan udara dalam kadar 5%-14% bila dibakar akan meledak. Setiap kali dilakukan pembuangan
fas dari bak penampungan gas, lebih-lebih pembuangan gas pertama, di sekitar lokasi tidak boleh ada
api sekalipun hanya api rokok, karena api tersebut dapat membakar gas yang keluar. Maka,
disarankan saat melakukan pekerjaan ini tidak merokok.
3. Sejak hari ke 21 gas yang dihasilkan sudah dapat digunakan untuk kompor dan penerangan. Alirkan
gas ke kompor gas dengan membuka kran atau gas yang dihasilkan ini ditampung terlebih dahulu ke
dalam tangki gas selanjutnya dimanfaatkan untuk menyalakan kompor gas atau penerangan. Besar
kecil tekanan gas dapat diatur dengan memberi beban atau tekanan pada bak penampung gas. Dalam
peralatan yang dibuat ini beban tersebut berupa rantai pengikat yang dapat dikencangkan atau
dikendorkan.

Kegiatan Harian
Kegiatan yang perlu dilakukan secara rutin setiap hari agar diperoleh gas yang berkesinambungan
dan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut :
1. Penambahan umpan kotoran
Kotoran yang akan dimasukkkan ke dalam digester diencerkan dengan air. Untuk kotoran sapi dan
kerbau dengan perbandingan volume air : kotoran = 3 : 2. Sedangkan untuk kotoran babi, kambing
dan ayam yang relatif lebih kering, maka harus lebih banyak airnya, yakni dengan perbandingan 2 : 1.
Bila terjadi keterlambatan dalam pengisian bak digester ini, tidak perlu diberikan umpan ekstra
(tambahan) kecuali bila terlambat lebih dari 1 minggu barulah diberi ekstra secukupnya
2. Pengadukan
Pengadukan campuran dalam bak digester dilakukan setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar
pembentukan gas tidak menurun akibat terbentuknya kerak di permukaan cairan

84
 
3. Perawatan Saluran Pengeluaran
Setiap hari penambahan umpan ke dalam ruang digester akan menyebabkan terjadinya luapan di
saluran keluaran. Hal ini dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran ini. Oleh karena itu, setiap
hari perlu dilakukan perawatan dengan cara membersihkan limbah pengeluaran. Limbah pengeluaran
ini, baik yang berbentuk padat maupun cair, merupakan pupuk kandang yang sangat baik.
 
Keuntungan Menggunakan Biogas
1. Relatif aman karena gas yang digunakan bertekanan kecil, sehingga resiko meledak sangat kecil
2. Pemanfaatan kotoran ternak menjadi lebih optimal
3. Limbah yang dihasilkan menjadi tidak berbau
4. Limbah yang dihasilkan langsung bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik
5. Sebagai alternatif untuk mengatasi krisis energi

85
LAMPIRAN 2
a. LKPD 1

Tema : Besaran dan Pengukuran


Kelas / Semester :X/1
A.
Tujuan :
Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan
melakukan pengukurannya dengan mandiri

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..
B. Langkah Kegiatan
Fenomena
Pengukuran berat badan biasanya rutin dilakukan saat kita berusia
dibawah 5 tahun. Pengukuran dilakukan bertujuan untuk
mengetahui perkembangan kondisi kita secara periodik dalam waktu
Sumber: google.com
tertentu. Gambar: Animasi
pengukuran
C. Merumuskan Masalah
Berdasarkan dari fenomena di atas, fenomena fisika apa yang dapat
kamu uraikan dari kejadian di atas?
Jawab :

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

D. Melakukan Diskusi
Alat/Bahan :
 Alat : Mistar, jangka sorong, micrometer skrup, neraca analitik dan neraca lengan, stopwatch,

86
arloji
 Bahan : kelereng, balok kayu, tutup botol mineral, ring, kubus materi dan silinder materi
E. Eksplorasi
Langkah-langkah kerja :
1. Siapkan jangka sorong; catat ketelitiannya
2. Siapkan 5 buah benda yang bentuknya beraturan
3. Buatlah diagram/gambar pada tabel yang telah disediakan untuk setiap bagian benda yang akan
ditentukan dimensi panjangnya
4. Catat ketelitian jangka sorong, gunakan jangka sorong tersebut untuk menentukan panjang,
lebar, dan tinggi setiap benda yang telah anda siapkan
5. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel 1
Percobaan Nama benda Mistar Jangka sorong Micrometer sekrup
ke ......................... (ketelitian ……) (ketelitian ……) (ketelitian ……)

6. Ukurlah massa kubus materi dan silinder materi dari berbagai jenis bahan dengan menggunakan
alat ukur neraca lengan, neraca analitik secara berulang-ulang sebanyak 5 kali untuk setiap alat
ukur
7. Masukkan data hasil pengukuran ke dalam tabel
Jenis Bahan Neraca Lengan Neraca Analitik
Kubus :
Kayu …………….. kg …………….. kg
Ebonit …………….. kg …………….. kg
Besi …………….. kg …………….. kg
Tembaga …………….. kg …………….. kg
Aluminium …………….. kg …………….. kg
Karbon …………….. kg …………….. kg
Silinder :
Kayu …………….. kg …………….. kg
Ebonit …………….. kg …………….. kg
Besi …………….. kg …………….. kg
Tembaga …………….. kg …………….. kg
Aluminium …………….. kg …………….. kg
Karbon …………….. kg …………….. kg

8. Ukurlah lama waktu kemampuan menahan nafas dan 50 denyut nadi dengan alat ukur stopwatch
dan arloji sebanyak 5 kali percobaan dan masukkan datanya ke dalam tabel sebagai berikut :

87
Lama waktu Arloji Stopwatch
Menahan nafas ……….. s ……….. s
50 denyut nadi ……….. s ……….. s

F. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran dari alat ukur (mengukur besaran panjang), mistar, jangka sorong,
micrometer skrup , manakah yang paling tinggi ketelitiannya!
2. Bandingkan hasil pengukuran massa kubus meteri dan silinder materi antara alat ukur neraca
lengan dengan neraca analitik!
3. Bandingkan hasil pengukuran waktu antara arloji dengan stopwatch!
G. Kesimpulan

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Catatan :
 Hasil kerja pratik selalu dibawa dalam pertemuan berikutnya sebagai bahan diskusi pembahasan
angka penting dan kesalahan dalam pengukuran.
Selanjutnya hasil kerja pratik disusun dalam bentuk laporan dan dikumpulkan satu minggu
kemudian

88
b. LKPD 2

Tema : Zat dan Perubahannya


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat menjelaskan dengn menggunakan kata-kata sendiri
sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari- hari

Nama Anggota Kelompok :

1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..
A. Alat dan Bahan
 Es batu
 Lilin
 Air panas
 Karat besi
 Fermentasi singkong
B. Langkah Kerja
1. Mengamati perubahan air dalam lemari es yang membeku menjadi es. Lalu
menganalisis perubahan yang terjadi?
2. Kemudian mengamati air yang dipanaskan pada suhu 100 0C, dan menganalisis
perubahan yang terjadi
3. Selanjutnya melakukan pengamatan pada berbagai macam benda seperti pembakaran
lilin, perubahan singkong menjadi tape dan terjadi karat besi
4. Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel

89
C. Tabel hasil Pengamatan
Terbentuk/tidak
Perubahan zat Wujud awal Wujud akhir
terbentuk zat baru
Air didinginkan pada 00C
Air dipanaskan pada 1000C
Pembakaran lilin
Fermentasi singkong
Besi berkarat

D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatanmu, Perubahan apa yang ditemukan. Pilihlah perubahan zat
yang bersifat umum yang menjadi ciri perubahan itu?

.................................................................................................................................................
c.
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

90
LKPD 3

Tema : Unsur, Senyawa Dan Campuran


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, campuran dan menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan
zat tersebut

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

A. Klasisifikasikan zat berikut termasuk unsur atau senyawa dengan memberi tanda (√)!

NO Nama Zat Unsur Senyawa

1 Belerang
2 Garam dapur
3 Perak
4 Tembaga
5 Gula
6 Oksigen
Berdasarkan tabel di atas, identifikasilah yang menjadi ciri dari unsur, senyawa dan campuran.
Perbedaan antara senyawa dan campuran :

NO Pembeda Senyawa Campuran

1 Komposisi zat penyusunnya


B.
2 Terbentuk dari
3 Sifat unsur penyusunnya
4 Cara Pemisahan

Mengelompokkan zat kedalam campuran homogen, campuran Heterogen, koloid dan


suspensi
Kelompokkanlah zat-zat dibawah ini kedalam kotak yang sesuai!

91
Susu, minyak dengan air, tanah, emas, asap, air sungai, tembaga, gula dan air, besi dan
pasir, asap, air laut, kabut, air kapur, adonan beton cor, agar-agar, udara bersih, besi,
dan belerang.

HOMOGEN HETEROGEN KOLOID SUSPENSI

C. Mengidentifikasi Campuran Homogen dan Heterogen


Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Gula pasir
3. Sendok
4. Serbuk tanah
5. Air
Cara Kerja :
1. Ambil dua gelas kimia, beri tanda A dan B!
2. Isilah kedua gelas tersebut dengan air sebanyak setengah tinggi gelas!
3. Tambahkan pada gelas A satu sendok teh gula pasir!
4. Tambahkan pada gelas B satu sendok tanah!
5. Aduk kedua gelas tersebut!
6. Amatilah isi kedua gelas tersebut!
Hasil Pengamatan :
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
No Hasil Pengamatan Gelas A Gelas B
1 Ada endapan
2 Tidak ada endapan

92
D. Pertanyaan
1. Bagaimanakah keadaan larutan pada gelas A? Jelaskan!
Jawab :

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2. Bagaimanakah keadaan larutan pada gelas B? Jelaskan!


Jawab :

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

3. Apa perbedaan larutan pada gelas A dengan gelas B?


Jawab :

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

E. Kesimpulan

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

93
d. LKPD 4

Tema : Pembuatan Proyek


Kelas / Semester :X/1

Tujuan :
Peserta didik dapat menciptakan alat pembuatan biogas sederhana dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta bisa dikembangkan di
daerah masing-masing

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..

A. DASAR TEORI

Tahukah Anda alat


apakah ini?
Dimana biasanya Anda
menjumpai alat ini?

Biogas adalah sumber energi alternatif berupa gas, yang dihasilkan dari fermentasi bahan
organik atau limbah organik, seperti kotoran manusia atau kotoran hewan. Biogas
merupakan sumber energi alternatif yang biayanya murah, serta lebih ramah lingkungan untuk
dijadikan sebagai bahan bakar sehari-hari. Biogas ini mulai dikembangkan dibeberapa negara,
termasuk negara maju yang menggunakan biogas sebagai energi alternatif untuk listrik. Energi
alternatif yang satu ini bisa dijadikan sebagai pengganti energi batu bara, bisa juga digunakan untuk
mengganti energi fosil. Karena energi batu bara berpotensi merusak lingkungan. Biogas
adalah energi yang ramah lingkungan, karena tidak menyebabkan polusi udara.

94
B. TUGAS

Buatlah alat sederhana untuk membuat biogas dari bahan organik!

Rancangan proyek meliputi :


1. Alat dan Bahan
2. Desain alat
3. Uji Coba Alat
4. Hasil uji coba dan analisisnya
3.

95
LAMPIRAN 3
SOAL LATIHAN
PERTEMUAN KE 4

1. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah
bola kecil seperti gambar berikut :

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan diameter


bola kecil adalah ...

2. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!

Besar pengukurannya adalah ….

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika


menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan
pada gambar di atas adalah …

4. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan diameter koin menggunakan jangka sorong di


bawah ini!
Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka
sorong di atas adalah …

96
LAMPIRAN 4

TEKNIK PENILAIAN DAN BENTUK INSTRUMEN

Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Penilaian


Penilaian Sikap Observasi Lembar pengamatan sikap selama kegiatan
pembelajaran
Penilaian Pengetahuan Tes Tertulis Soal pilihan essay
Penilaian Keterampilan/Performa Observasi a. Lembar pengamatan penyusunan
laporan diskusi
b. Lembar pengamatan kegiatan
presentasi kelompok

1. INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP


a. Lembar penilaian sikap pada kegiatan pada kegiatan diskusi kelompok
Aspek Pengamatan
Skor
No Nama Siswa Bernalar Bergoton Nilai
Mandiri Kreatif Total
Kritis g Royong

Skor Perolehan
Nilai Akhir = × 100
Skor Maksimum

b. Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok


Aspek Pengamatan Indikator
Bergotong Royong 1. Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi
kelompok
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan
pembagian tugas kelompok
3. Bersedia membantu anggota kelompok
lain yang mengalami kesulitan
4. Menghargai hasil kerja anggota kelompok
Bernalar Kritis 1. Mengemukakan ide/pendapatnya benar
2. Menyampaikan pendapatnya secara
sistematik
3. Sopan dalam menyampaikan pendapat
4. Mengemukakan pendapat dengan bahasa
yang baik
Mandiri 1. Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang

97
Aspek Pengamatan Indikator
belum dipahami
2. Cepat merespon instruksi guru
3. Aktif dalam memberikan tangapan
4. Berperan aktif dalam diksusi kelompok
Kreatif 1. Membuat slide presentasi dengan
sederhana dan menarik
2. Power point dilengkapi dengan gambar/
animasi yang menarik dan sesuai dengan
materi
3. Membuat laporan dengan detail dan
berbeda
4. Mampu mengemukakan ide yang
konstektual
Keterangan Skor :
4 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat

Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG

2. INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN


a. Lembar pengamatan penyusunan makalah
Tugas :
Menyusun makalah/laporan tentang ide/gagasan tentang energi alternatif sebagai solusi untuk
keterbatasan sumber daya energi di Indonesia
Penilaian Total Nilai
No Aspek Penilaian
1 2 3 4 Skor Akhir
1 Sistematika Makalah

2 Kelengkapan Makalah

3 Kesesuaian Konsep Ide Makalah

Skor Perolehan
Nilai Akhir = × 100
Skor Maksimum

98
b. Rubrik penilaian ketrampilan menyusun makalah
Kategori
Aspek
1 2 3 4
Makalah dibuat Makalah dibuat Makalah dibuat
Makalah dibuat
Sistematika dengan dengan dengan
dengan
Makalah sistematika yang kurang benar dan benar tetapi kurang
sistematika yang
salah kurang jelas jelas
Makalah dibuat
Kelengkapa Makalah dibuat Makalah dibuat tanpa Makalah dibuat
tanpa kesimpulan
n Makalah tidak lengkap kesimpulan lengkap
dan daftar pustaka
Konsep atau ide Konsep atau ide
Konsep atau ide Konsep atau ide
Kesesuaian yang dipaparkan yang dipaparkan
yang dipaparkan yang dipaparkan
Konsep sesuai teori tetapi benar dan tepat
tidak tepat kurang tepat
kurang jelas sesuai teori

c. Lembar pengamatan kegiatan presentasi kelompok


Kelengkapan Kemampuan
Format Skor Nilai
No Nama Kelompok Materi Presentasi
Total Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Skor Perolehan
Nilai Akhir = × 100
Skor Maksimum

d. Rubrik penilaian kegiatan presentasi kelompok

Aspek Pengamatan Indikator

1. Power point terdiri dari judul, isi materi dan daftar pustaka

Kelengkapan 2. Isi materi menjawab semua soal yang diberikan

Materi 3. Materi disusun secara sistematis


4. Dilengakapi dengan gambar/data yang mendukung

99
Aspek Pengamatan Indikator

1. Materi di buat dalam bentuk slide power point

Penulisan 2. Setiap slide terbaca dengan jelas

Materi 3. Isi materi dibuat singkat dan jelas


4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

1. Materi disampaikan dengan penuh percaya diri


Kemampuan 2. Semua anggota kelompok menguasai materi yang disampaikan
Presentasi 3. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam kegiatan presentasi
4. Dapat mengatur waktu presentasi dengan baik

Keterangan Skor :
2 = jika 4 indikator yang terlihat
3 = jika 3 indikator yang terlihat
2 = jika 2 indikator yang terlihat
1 = jika 1 indikator yang terlihat
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 = BAIK SEKALI
B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP
D = < 60 = KURANG

RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL DISKUSI


INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
ASPEK
(0-6) (6-7) (8-9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik terlibat Peserta didik terlibat Peserta didik terlibat
percobaan terlibat dalam dalam percobaan dalam percobaan dalam percobaan
percobaan namun kurang aktif secara aktif tetapi secara aktif dan
menutup diri untuk terbuka untuk
diskusi diskusi
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi mampu mampu mempresentasikanhasil mempresentasikan
hasil mempresentasikan mempresentasikan percobaan dengan hasil percobaan
hasil percobaan hasil percobaan sikap yang baik namun dengan sikap yang
namun dengan tidak mampu baik dan mampu
sikap yang kurang berdiskusi berdiskusi
baik
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik kurang Peserta didik mampu Peserta didik mampu
penyusunan menyusun laporan mampu mengidentifikasi mengidentifikasi
laporan mengidentifikasi permasalahan tetapi permasalahan dan

100
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
ASPEK
(0-6) (6-7) (8-9) (10)
percobaan percobaan permasalahan dan tidak mampu menyusun laporan
kurang mampu menyusun laporan percobaan dengan
menyusun laporan percobaan dengan baik
percobaan dengan baik atau
baik sebaliknya

Keterangan :
• Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi

• Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten

Asesmen Kognitif
Buatlah analisa dari permasalahan berikut ini :
1. Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong seperti terlihat pada
gambar berikut.
Diameter kelerang tersebut adalah …

2. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar!


Tebal pelat logam adalah ...

Apa yang difikirkan dan dapat kalian lakukan untuk menyelesaikan permasalahan di atas?
Kemungkinan Jawaban Kategori Rencana Tindak Lanjut
Tidak Tahu Tidak Paham Mempelajari kembali konsep
pengukuran
Menggunakan alat bantu ukur Paham sebagian Mendalami kembali pemahaman
dan sudut aplikasi materi pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari
Bisa membaca jangka sorong Paham Melanjutkan materi berikutnya
dan mikrometer sekrup diatas

101
102
PEMBELAJARAN REMIDIASI

 Siswa melakukan pengukuran sederhana didampingi guru

103
PEMBELAJARAN PENGAYAAN

 Menyelesaikan permalasalahan berkaitan dengan pengukuran dalam kehidupan nyata

104
GLOSARIUM
 Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur secara pasti dan dapat dinyatakan dalam angka
 Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
 Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang
jenisnya baru
 Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi
berbeda (baru) dari zat semula

105
DAFTAR PUSTAKA

Achdiansyah, Yan Muhammad. 2017. Energi Terbarukan dan Dampaknya Terhadap


Lingkungan. Diakses 23 Juli 2021 https://icare-indonesia.org/energi-terbarukan-dan-
dampaknya-terhadap-lingkungan

Andri, 2014. Macan-macam sumber energi terbarukan dan tak terbarukan. Diakses 23 Juli 2021
https://benergi.com/macam-macam-sumber-energi-terbarukan-dan-tak-terbarukan

Budiyanto, Joko. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XII SMA/MA Program Ilmu
Pengetahuan. Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Foster, Bob. 2003. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B Semester 2. Bandung : Erlangga.

Kanginan, Bob. 2003. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun. 2018. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Intan Pariwara.

Ketua Prog Keahlian …………………../ Blora, Juli 2022


Koordinator Normatif & Adaptif Penyusun Mata Pelajaran PIPAS

……………………………………. Ngatiani, S.Pd


NIP. NIP. 197302112022212002

Mengetahui, Mengesahkan
Kepala Sekolah Waka Bidang Akademik/Kurikulum

Amar Ma’ruf Fakhrudin, S.Pd.,M.M. Bambang Supriyono, S.Pd.,M.Pd


NIP. 196903281995121003 NIP. 197405152008011010

106

Anda mungkin juga menyukai