Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR SOSIOLOGI

PERMASALAHAN SOSIAL
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas
Nama Penyususn : Agus Nanang Jiwayana
Institusi : SMAN 1 Panggarangan
Tahun Pembuatan : 2023
Jenjang/Kelas : SMA/XI
Tahapan : Fase F
Mata Pelajaran : Sosiologi
Materi Pokok : Macam-macam Permasalahan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan
Elemen : Keterampilan Proses
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mamapu melakukan penelitian sosial
berorientasi pemecahan masalah dari permasalahan
sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat dan mengomunikasikan hasil
penelitiannya.

B. Kompetensi Awal
Memahami konsep permasalahan sosial

C. Profil Pelajar Pancasila


1) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia
2) Mandiri: mencari referensi dan data-data pendukung argumennya
3) Goyong royong: proses pembelajaran dilaksanakan berkelompok
4) Bernalar kreatif: menghasilkan gagasan orisinal, menggabungkan beberapa gagasan
menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.

D. Sarana dan Prasarana


1. Laptop/Hp
2. LCD Projector
3. Internet
4. Sound System
5. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
6. Rubrik Penilaian
7. Gambar-gambar yang relevan

E. Target Peserta Didik


Peserta didik yang menjadi target yaitu:
1) Peserta didik regular / tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda: audiotory, visual, kinestetik.
3) Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
kemampuan memimpin
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan Project Based Learning (PjBL)

G. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya jawab, dan penugasan

2. KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis perbedaan macam-macam permasalahan sosial
dikemas dalam bentuk slide persentasi secara kreatif.

B. Pemahaman Bermakna
1) Manusia tidak akan bisa lepas dari masalah-masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.
2) Peserta didik akan selalu berkembang mencari faktor penyebab dan solusi dari
permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat.
3) Interaksi Sosial menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki peserta didik.

C. Pertanyaan/Pemantik
1) Apa saja bentuk masalah-masalah sosial yang ada dilingkungan kalian?
2) Apa yang menyebabkan masalah sosial tersebut muncul?
3) Bagaimana solusi yang dapat mengatasi permasalahan sosial dilingkungan sekitar
kalian?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Orientasi 10
 Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam menit
dengan berdo’a bersama (PPK- Religius)
 Memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin (PPK-Disiplin)
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang
kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan. (PPK- Mandiri)
 Guru dan Peserta didik membuat kesepakatan kelas dalam
Pembelajaran (Kesepakatan Kelas)
Motivasi
 Guru memberikan motivasi tentang pentingnya mempelajari
materi Bentuk dan Kedaulatan Negara, serta guru mengajak
Peserta didik untuk menyanyikan lagu nasional (Indonesia
Raya) (PPK- Nasionalisme)
Apersepsi
 Guru mengaitkan materi/tema/ kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya. (4C-Communication).
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
 Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan
menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan
pembelajaran.
Inti Tahap 1 Menentukan pertanyaan mendasar 60
 Peserta didik menentukan pertanyaan mendasar, misalnya, menit
"Mengapa permasalahan sosial beragam, dan bagaimana kita dapat
memahami perbedaannya?"
Tahap 2 Mendesain perencanaan proyek
 Peserta didik merancang proyek penelitian yang fokus pada salah
satu macam permasalahan sosial yang mereka pilih.
 Mereka merencanakan tujuan, metode penelitian, sumber daya
yang dibutuhkan, dan jadwal pelaksanaan proyek.
Tahap 3 Menyusun Jadwal
 Peserta didik menyusun jadwal yang mencakup tahapan proyek,
termasuk pengumpulan data, analisis, presentasi, dan evaluasi.
Tahap 4 Monitoring dan Evaluasi Peserta Didik dan
Perkembangan Proyek
 Guru memantau dan memberikan bimbingan kepada peserta didik
selama proyek berlangsung.
 Kriteria penilaian digunakan untuk mengukur kemajuan peserta
didik sepanjang proyek.
Tahap 5 Menguji hasil
 Peserta didik mempresentasikan hasil proyek mereka kepada kelas
atau sekelompok kecil.
 Hasil proyek dievaluasi berdasarkan keberhasilan dalam
menjawab pertanyaan mendasar dan sejauh mana proyek
menggali isu permasalahan sosial yang dipilih.
Tahap 6 Mengevaluasi pengalaman
 Peserta didik merenung tentang pengalaman mereka selama
proyek dan bagaimana mereka bisa meningkatkan proyek di masa
depan.
Penutup  Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi terkait 10
point-point penting yang muncul dalam kegiatan menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan pos-test untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran
 Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi
terkait apa manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran yang
telah berlangsung.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan
YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
baik dan lancar.

E. Asesmen Penilaian
1. Asesmen Diagnostik
Pertanyaan kunci yang ingin
Informasi apa saja yang ingin digali?
ditanyakan
Kondisi kesehatan peserta didik Bagaimana kabarnya hari ini?
Mengetahui kondisi psikologi/emosi Bagaimana perasaan kalian hari ini?
peserta didik (Bisa dikemas dengan emoticon)
Mengetahui kesiapan fisik peserta didik Siapa yang tadi pagi sudah sarapan?
Mengetahui aktivitas belajar peserta Siapa yang tadi malam belajar?
didik di rumah
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan tanya jawab ataupun menggunakan google
form

2. Asesmen Formatif
a. Asesmen di awal pembelajaran: mengajukan pertanyaan secara langsung.
b. Asesmen di proses pembelajaran:
1) Penilaian sikap (Profil Pelajar Pancasila)
2) Penilaian pengetahuan (penugasan dalam bentuk LKPD, dan kuis singkat
diakhir pembelajaran).
3) Penilaian keterampilan (unjuk kerja)

3. Asesmen Sumatif, dilakukan untuk evaluasi setiap topik pembelajaran (elemen


capaian pembelajaran)
a. Pengetahuan: Tes Tertulis

F. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum tercapai.
2. Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah
mencapai dan melebihi ketuntasan, tetapi peserta didik belum puas dengan hasil
belajar yang dicapai dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan
lembar kerja mandiri untuk tugas yang terstruktur.

G. Refleksi Guru dan Peserta Didik


Peserta Didik Guru
1. Apakah kamu memahami intruksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
yang dilakukan untuk pembelajaran? pembelajaran?
2. Apakah media pembelajaran, alat dan 2. Apakah semua peserta didik aktif
bahan mempermudah kamu dalam dalam kegiatan pembelajaran?
pembelajaran
3. Apakah materi yang disampaikan, 3. Apa saja kesulitan peserta didik yang
didiskusikan, dan dipresentasikan dapat diidentifikasi pada kegiatan
dalam pembelajaran dapat kamu
Peserta Didik Guru
pahami? pembelajaran?
4. Apa yang telah kamu pelajari hari ini? 4. Apakah peserta didik memiliki
kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
5. Hal baru apa yang diperoleh setelah 5. Apakah pencapaian peserta didik
pembelajaran? dalam kegiatan pembelajaran ini
tercapai?
6. Apa yang paling kamu sukai dari 6. Apa strategi agar seluruh peserta
pembelajaran hari ini? didik dapat menuntaskan kompetensi?
7. Kesulitan apa yang kamu alami dalam 7. Apa yang dilakukan selanjutnya
pembelajaran? untuk persiapan pembelajaran
beriutnya dan hal apa yang harus
dilakukan?

Mengetahui, Panggarangan, 13 Nopember 2023


Kepala SMPN 1 Panggarangan Guru Mata Pelajaran,

Cahya Irawan, S.Pd., M.Pd. Agus Nanang Jiwayana, S.Pd.


NIP. 1982101820006041008 NIP.
Lampiran Materi Pembelajaran
Macam-macam Permasalahan Sosial
Kalian sudah mengetahui bahwa permasalahan sosial dapat disebabkan oleh pengelompokan
sosial dalam masyarakat. Pengelompokan tersebut terjadi karena adanya kecenderungan
eksklusivisme, partikularisme, dan eksklusi sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut
merupakan dinamika kelompok sosial yang terjadi karena prasangka dan kepentingan
antarkelompok. Adapun permasalahan sosial yang muncul akibat dinamika kelompok sosial
tersebut sebagai berikut.
1. Ketidakadilan
Apa yang dimaksud dengan konsep ketidakadilan? Dapatkah kalian memberikan contoh
ketidakadilan? Pemberantasan ketidakadilan dapat dilihat pada salah satu isu SDGs,
yaitu pada poin ke-16. Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan
berkelanjutan merupakan rencana aksi yang dibangun dan disepakati oleh para
pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2015 kesepakatan ini dirumuskan
bersama di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tujuan SDGs secara garis
besar ialah menuntaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan menjaga
lingkungan agar kelangsungan hidup yang damai berlangsung harmonis. Ada 17 isu
SDGs yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 seperti gambar 2.3. Kalian dapat
mengunjungi laman http://sdgsindonesia.or.id/ untuk melakukan pendalaman materi
lebih lanjut. Sebagai warga negara, semua orang tentu memiliki hak dan kewajiban
yang sama di mata hukum baik laki-laki maupun perempuan; kalangan ekonomi atas
maupun bawah; semua kalangan elite maupun sipil; tanpa memandang suku agama, dan
ras tertentu. Meskipun demikian, keadilan tidak selalu diartikan “sama rata”. Misalnya,
pekerja yang mengambil jam tambahan/lembur harus memperoleh upah ekstra. Upah
tersebut tidak boleh disamakan dengan pegawai yang tidak mengambil jam
tambahan/lembur. Keadilan dalam hal ini berarti bergantung pada hak dan kewajiban
yang sudah diatur atau disepakati bersama.
2. Intoleransi
Intoleransi memang menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara multikultural.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, intoleransi dapat diartikan sebagai ketiadaan
tenggang rasa. Sementara itu, tenggang rasa berarti sikap untuk dapat menghargai dan
menghormati perasaan orang lain. Dengan demikian, intoleransi dapat diartikan sebagai
sikap tidak menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Misalnya, sikap menolak
pembangunan rumah ibadah kelompok agama tertentu di wilayah tempat tinggalnya.
Sikap intoleransi cenderung mengabaikan kepentingan orang lain dan lebih
mementingkan kepercayaan ataupun kepentingan kelompok sendiri. Intoleransi
biasanya disebabkan oleh pandangan yang ekstrem seperti menganggap pemahamannya
paling benar. Selain itu, intoleransi berkaitan dengan eksklusivisme, misalnya
memisahkan diri atau tidak mau membaur dengan kelompok berbeda. Kalian dapat
menemukan contoh lain sikap-sikap intoleransi dengan menyimak infografis berikut.
Intoleransi merupakan permasalahan sosial yang harus disikapi bersama melalui
berbagai bidang kehidupan. Intoleransi dapat disikapi dengan membangun kesadaran
melalui introspeksi diri, penegakan hukum dan HAM, serta membiasakan diri dengan
perbedaan dan keterbukaan informasi. Selain itu, intoleransi dapat disikapi dengan
moderasi beragama. Konsep tersebut dapat kalian pelajari melalui infografis dan
aktivitas berikut.
3. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Permasalahan lain yang terjadi akibat pengelompokan sosial adalah korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Setujukah kalian bahwa korupsi mencerminkan sikap tidak jujur? Coba
kalian jawab pertanyaan tersebut dengan santun di kelas. Kalian tentu sudah tidak asing
dengan konsep korupsi. UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 3 memuat deskripsi gambaran umum tentang pihak
yang melakukan korupsi. Pasal tersebut menyatakan bahwa “Setiap orang yang dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara”. Berdasarkan paparan tersebut, kalian dapat mengetahui bahwa korupsi pada
prinsipnya merupakan tindak penyelewengan atau penyalahgunaan yang dapat
merugikan. Tindakan korupsi dapat berupa penggelapan uang serta penyalahgunaan
wewenang, sarana, dan jabatan yang dilakukan seseorang ataupun kelompok.
Tujuannya untuk menguntungkan kepentingan pribadi atau golongannya sendiri. Oleh
karena itu, kecenderungan partikularisme kelompok tersebut menjadikan korupsi dapat
dikategorikan sebagai permasalahan sosial akibat pengelompokan sosial. Sementara itu,
kolusi dapat diartikan sebagai kerja sama dengan maksud dan tujuan yang tidak terpuji.
Sikap tersebut juga dapat disebut dengan persekongkolan. Misalnya, suatu perusahaan
memberikan hadiah pada oknum pejabat pemerintah dan bersekongkol untuk
mempermudah izin pengembangan suatu proyek usaha. Adapun nepotisme dapat
diartikan sebagai perilaku yang mengutamakan keluarga, sanak saudara, serta teman
dekatnya sendiri. Sikap menganakemaskan ini pada umumnya dilakukan oleh pihak-
pihak yang memiliki kekuasaan atau pengaruh tertentu. Misalnya, seseorang yang
merekrut pegawai dengan cara tidak transparan demi kepentingan kerabatnya sendiri.
Korupsi, kolusi, dan nepotisme tidak boleh kita tiru ataupun dibiarkan berkembang
dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kalian perlu menghindarkan diri dari
sikap-sikap yang mengarah pada tindak korupsi. Misalnya, membiasakan diri disiplin,
tanggung jawab, jujur, dan amanah. Kenali bentuk-bentuk perbuatan korupsi berikut
agar kalian kelak tidak menirunya. Selain itu, kalian ikut memberantas korupsi dengan
mencegah dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
LKPD
Nama Kelompok :
Anggota :

1. ………………………………………………………
2. ………………………………………………………
3. ………………………………………………………
4. ………………………………………………………
5. ………………………………………………………
6. ………………………………………………………

Silahkan kalian simak pertanyaan di bawah ini!


1. Temukan dan tuliskan masalah sosial yang dianggap signifikan atau memiliki dampak
yang besar di masyarakat! Jelaskan mengapa masalah ini dianggap signifikan!
2. Jelaskan bagaimana masalah sosial tersebut mempengaruhi masyarakat dalam skala
lokal dan nasional!
3. Apakah ada tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini? Jelaskan!
4. Silahkan kemas jawaban yang sudah didapat ke dalam infografis, poster, video
ataupun dalam bentuk kreatif lainnya sesuai dengan minat masing-masing kelompok!

Anda mungkin juga menyukai