Anda di halaman 1dari 14

PEMAHAMAN TENTANG

PESERTA DIDIK
DAN
PEMBELAJARANNYA

Lucia Christin Sembiring


Dewi Siti Patimah
Fanni Greis Lisetiani
01.02.3-T1-4
RUANG KOLABORASI

Tugas 1.1
Memberikan Tanggapan terhadap Kasus di
Ruang Kelas
KASUS I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII.
Saat ini Anda hendak menyampaikan materi mengenai matematika
sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk
membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh
peserta didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah
soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal
yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan
dengan benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan.
Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik
untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan
soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.
Menurut kami, yang membuat peserta didik mampu
mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua
PERTANYAAN 1 tanpa melihat langkah pengerjaan soal, karena
peserta didik sudah memahami konsep dari cara
MENURUT ANDA, APA YANG pengerjaan mencari nilai rata-rata. Dengan guru
MEMBUAT PESERTA DIDIK memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah
MAMPU MENGERJAKAN SOAL
DENGAN BAIK PADA pengerjaan, serta diikuti oleh peserta didik melalui
PERCOBAAN KEDUA (TANPA contoh soal sebagai percobaan pertama yang
MELIHAT URUTAN/LANGKAH
PENGERJAAN SOAL)? dikerjakan lalu dibahas bersama-sama, maka peserta
didik memiliki ingatan dan gambaran dari langkah-
langkah pengerjaannya sebagai pemantapan
pemahaman konsep dasar dari mencari nilai rata-
rata. Sehingga, pada percobaan selanjutnya peserta
didik dapat memahami dan dapat mengerjakan soal
dengan tepat.
Terdapat berbagai metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran, pada pembelajaran ini guru dapat menerapkan
metode pembelajaran langsung (direct instruction). Menurut Paul dan
Don (hlm. 363, 2012) model pembelajaran langsung adalah model PERTANYAAN 2
pembelajaran yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru dengan
latihan dan umpan balik untuk mendapatkan pemahaman pembelajaran.
SEBAGAI SEORANG CALON
GURU, DALAM KEGIATAN
Dengan metode direct instruction, peserta didik dapat memahami BELAJAR YANG SEPERTI APA
pembelajaran secara langkah demi langkah. Menurut Arends dan METODE DI ATAS DAPAT
Richard (2012), metode direct instruction bertujuan membantu
DITERAPKAN? ELABORASI
JAWABAN ANDA DENGAN
mengajarkan kemampuan dasar peserta didik setahap demi setahap. MENYERTAKAN TEORI YANG
Teori yang berkaitan adalah teori konstruktivisme, dimana BERKAITAN.
pembelajaran sebagai proses membangun pengetahuan kepada
peserta didik secara aktif. Konstruktivisme adalah pembelajaran yang
memberikan ruang kepada peserta didik untuk secara aktif memahami
konsep-konsep yang sudah diketahuinya dan dipraktikkan ke dalam
kehidupan sehari-hari (Suparlan, hlm. 82, 2019).
Kasus 2
Rina adalah seora
ng guru di
kelas 1 SD. Seba
gian besar
peserta didiknya b
elum bisa
berhitung dengan
lancar. Rina
sedang memikirkan
cara yang
sesuai untuk memb
antu setiap
peserta didik me
nyelesaikan
tantang belajarnya.
PERTANYAAN
1. MENURUT ANDA, APA YANG
DAPAT RINA LAKUKAN
UNTUK MEMBANTU PESERTA
DIDIKNYA SESUAI DENGAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
USIA?
2. MENGAPA ANDA
MENYARANKAN HAL
TERSEBUT? ELABORASI
JAWABAN ANDA DENGAN
MENYERTAKAN TEORI
YANG BERKAITAN.
JAWABAN NO 1
Pada dasarnya peserta didik di kelas 1 yaitu berusia 7 tahun, pada
tahap perkembangan anak di usia 7 tahun bahwa anak belum
sepenuhnya dapat menggabungkan, menganalisis, mengamati,
dan mengubah, sehingga anak di umur ini masih kerap
menggunakan logika. Hal ini tentu harus menjadi perhatian guru
dengan menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak, sebagai contoh guru dapat menggunakan
alat bantu pembelajaran seperti alat peraga matematika dan
benda-benda sekitar ataupun konkret. Penggunaan alat peraga
bertujuan agar pembelajaran menjadi aktif dan kreatif dan
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep matematika
secara visual.
JAWABAN NO 2
Rina perlu memahami tahapan perkembangan kognitif anak usia SD. Menurut
TeoriPerkembangan Kognitif Jean Piaget merujuk pada bagaimana orang
tumbuh, menyesuaikan diri,dan berubah sepanjang perjalanan hidupnya melalui
perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosi,
perkembangan kognisi (pemikiran), dan perkembangan bahasa, dan anak usia
7 tahun (kelas satu SD/MI);Kemampuan kognitif anak pada usia in imasih pada
tahap pengetahuan dan pemahaman yang masihterbatas, meskipun anak
sudahmasuk pada faseoperasional konkret. Dapat disimpulkan bahwa peserta
didik dapat memahami konsep-konsep abstrak, namun masih perlu berfokus
pada pengalaman konkret, oleh karena itu Rina harus merancang pembelajaran
yang sesuai dengan pengalaman nyata atau konkret.
KASUS 3
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah
negeri wilayah Bali. Ia mengampu mata pelajaran bahasa
Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat
mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi
menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang
ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap
peserta didiknya, Made pun mencoba untuk memberikan contoh
berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali.
Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made
sudah sesuai? Mengapa demikian?
Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut?
Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang
berkaitan.
JAWABAN
1. Menurut kami pertimbangan dan keputusan Made sudah
sesuai, karena Made sudah mengenalkan produk atau tempat
lokal yang ada di Bali. Made memanfaatkan potensi di
lingkungan sekitar, dengan mengaitkan sebuah materi dan
keunikan atau ke khasan daerah beliau, seperti etnis, budaya,
dan status sosial. Hal tersebut dapat membuat peserta didik
memahami materi yang diajarkan dengan baik sesuai dengan
kondisi dari lingkungan peserta didik. Pembelajaran yang
dilakukan Made juga menerapkan konsep pembelajaran
berbasis kearifan lokal. Proses pembelajaran berbasis lokal
merupakan suatu proses pembelajaran yang menjadikan
kearifan lokal sebagai bagian dari pembelajaran sehingga
siswa mampu mengaitkannya antara kehidupannya sehari-hari
dengan teori yang dipaparkan di kelas (Sela dkk, 2018).
Pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran sebagai
upaya untuk meningkatkan rasa cinta dilingkungannya serta
sebagai upaya menjaga eksistensi kearifan lokal ditengah
derasnya arus globalisasi.
JAWABAN
2. Prinsip yang digunakan Made pada kasus tersebut yaitu
menerapkan pembelajaran yang relevansi dengan lingkungan
peserta didik dan mendasar pada teori belajar
konstruktivisme Vygotsky yaitu adanya interaksi sosial
individu dengan lingkungannya atau sebuah pembelajaran yang
dirancang sesuai dengan konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik. Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata,
lingkungan, budaya yang menarik minat peserta didik.
Vygotsky menyatakan bahwa hal terpenting yang
berpengaruh terhadap pembentukan pengetahuan seorang
anak adalah budaya dan lingkungan sosialnya. Lagu, bahasa,
kesenian, dan permainan dapat menjadi sarana belajar bagi
anak-anak. Vygotsky juga berpendapat bahwa anak-anak
belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan orang lain dan
lingkungannya sehingga budaya berpengaruh terhadap proses
belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustyaningrum, N., & Pradanti, P. (2022). Teori Perkembangan
Piaget dan Vygotsky: Bagaimana Implikasinya dalam
Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar?. Jurnal Absis: Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Matematika, 5(1), 568-582.
Arends, Richard. (2012). Learning to Teach. Tenth Edition.
McGrawHill Education
Marinda, L. (2020). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan
problematikanya pada anak usia sekolah dasar. An-Nisa':
Journal of Gender Studies, 13(1), 116-152
Sela, A. N., Umaroh, I. B., Lestari, W. P., & Budiarso, A. S. (2018).
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DISERTAI LOCAL WISDOM
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA
SMP. Natural Science Education Research, 1(2), 135-143.
Suparlan, S. (2019). Teori konstruktivisme dalam pembelajaran.
Islamika, 1(2), 79-88.
Paul. E., Don. K. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Indeks
.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai