Anda di halaman 1dari 5

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: MISRAHAYATI S.Pd
Asal Institusi: SDN 144/IX DESA SOLOK
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-
penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk
berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai
referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam
tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda


dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis


telah masalah eksplorasi
diidentifikasi penyebab
masalah

1 Motivasi belajar Kajian literatur : Setelah dianalisis,


peserta didik bagaimana cara
rendah 1. Muhibbin Syah (2003: 158) yang memberikan
menegaskan bahwa motivasi belajar motivasi
Gejalanya :
adalah keseluruhan daya penggerak kepada peserta
1. kurang yang ada di dalam diri peserta didik didik,
semangat dalam yang menimbulkan kegiatan belajar yaitu :
mengikuti dan menjamin kelangsungan kegiatan 1. Guru secara
pembelajaran, belajar, sehingga tujuan yang individu harus
2. selalu menunda dikehendaki oleh subyek belajar dapat Memberikan
untuk tercapai. reward/ apresiasi
2. Menurut Mardiani (1985), motivasi kepada peserta
mengerjakan
belajar adalah berbagai usaha yang didik yang memiliki
tugas-tugas dilakukan oleh seseorang dalam prestasi
sekolah, mudah proses perkembangannya yang dalam pembelajaran
menyerah untuk meliputi maksud tekathasrat, di
memecahkan kemauan, kehendak, cita-cita dan sekolah.
soal-soal sebagainya untuk mencapai tujuan. 2. Guru harus
pelajaran mencoba
Wawancara (27 Oktober 2023) dengan memberikan
3. tidak fokus
teman guru sejawat : motivasi melalui
memperhatikan 1. Guru harus memanfaatkan media banyak cara, salah
guru dan sebagai salah satu cara meningkatkan satu nya dengan
menganggap motivasi belajar peserta didik. Melalui menceritakan
pelajaran tidak media, siswa bisa mendapatkan hal baru pengalam sukses
penting. yang belum pernah mereka dapatkan orang-orang hebat.
sebelumnya. 3. Rendahnya
2. Guru harus mencoba menciptakan keingintahuan
kompetisi atau persaingan yang terjadi peserta didik
selama pembelajaran Melalui kompetisi, terhadap materi
mereka akan saling membuktikan bahwa pembalajaran
merekalah yang Terbaik. Agar menjadi
yang terbaik, siswa
dituntut untuk terus belajar. Kondisi inilah
yang nantinya bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Guru harus memberikan Pujian
yang merupakan ucapan yang bisa
memberikan sentuhan positif
secara verbal. Melalui pujian, seseorang
akan merasa dihargai,begitu juga dengan
para peserta didik
2 membangun relasi Kajian literatur : Setelah dianalisis
dengan siswa penyebab masalah
Gejalanya : 1. Menurut Wahyuari (2012), bahwa guru belum
1. Kurangnya ciri-ciri pembelajaran inovatif antara maksimal dalam
lain: 1) memiliki prosedur yang pemanfaatan
interaksi antara
sistematik untuk memodifikasi model-model
peserta didik perilaku siswa; 2) hasil belajar yang pembelajaran
dan guru ditetapkan secara khusus yaitu inovatif
2. Kurangnya perubahan perilaku positif siswa; 3) berdasarkan
terbuka hanya penetapan lingkungan belajar secara karakteristik,
peserta didik khusus dan kondusif; 4) ukuran karena :
dengan guru keberhasilan siswa setelah b 1. Guru belum bisa
mengikuti pembelajaran sehingga menentukan model
bisa menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar; 5) inovatif yang tepat
interaksi dengan lingkungan agar sesuai dengan
mendorong siswa aktif dalam karakteristeik.
lingkungannya 2. Guru hanya
2. Menurut Ani kurniawati dalam jurnal mengandalkan satu
pendidikan (2023), bahwa Cara model
Membangun Kepercayaan dan pembelajaran pada
Hubungan Baik antara Guru dan semua jenjang
Siswa Mengajar dengan Sepenuh Hati. kelas, sehingga
Mengajar dengan Komunikatif dan terkesan monoton.
Ekspresif.Menarik Perhatian Siswa 3. Guru kurang
dengan Hal-hal di luar Pembahasan mendapatkan
Sekolah. Menjaga Kredibilitas dan pelatihan mengenai
Konsistensi. Bangun Hubungan yang pemanfaatan
Positif dengan Orang Tua Siswa. model-model
pembelajaran
Hasil Wawancara (27 oktober 2023) inovatif
1. Walisiswa tidak memiliki gawai, jarak berdasarkan
rumah ke sekolah jauh. tidak karakteristik
mengetahui latar belakang orangtua
dan siswa, tidak adanya kerjasama
yang baik antara walas dan wali siswa,
orangtua kurang peduli dengan
kemajuan belajar siswa,
2. wali kelas yang terlalu sibuk mengajar
tanpa memberikan sentuhan sosial
emosional pada siswa
3. orang tua tidak terpasilitasi oleh alat
komunikasi berupa HP
4. Jarak rumah ke sekolah yang terlalu
jauh. Walisiswa tidak mempunyai alat
komunikasi (Hp dan telp) Hubungan
wali siswa dengan anaknya kurang
harmonis.

3 melakukan disiplin Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi


positif penyebab
1. EI Febriandari - Karya Ilmiah Dosen, masalah melakukan
Gejalanya : 2018journal.stkippgritrenggalek.ac.i disiplin positif:
d: Melakukan Disiplin Positif ini
Kesadaran datang 1. Guru belum
bertujuan untuk menggambarkan
tempat waktu ke pentingnya metode disiplin positif disiplin
sekolah untuk membina pendidikan karakter waktu atau sering
disiplin anak tanpa kekerasan. terlambat atau
Berdasarkan hasil kajian studi pustaka absen
kekerasan berdampak negatif untuk karena mengajar
anak yang menyebabkan pelajaran diberbagai sekolah
mereka terganggu.
2. Belum ada
2. Rahmalia, 2017, Sihaloho dkk.,
Tuhardjo dkk.). Siswa yang memiliki kontrak/perjanjian
efikasi diri yang tinggi mempunyai tentang DO dan
performansi yang lebih baik DONT dalam
dibandingkan dengan siswa yang pembelajaran anatar
efikasi dirinya rendah. (Anggraini siswa dan guru
dkk., 2016) 3. Manajemen
penguasaan kelas
Hasil wawancara dengan rekan (27
oktober 2023) yang belum
sejawat: maksimal
Disiplin positif dapat terlaksana 4. Lingkungan
dengan baik ketika: sekolah
1. Guru selalu mencontohkan akan yang ,asih belum
pentingnya tepat waktu kondusif
2. Guru mencontohkan pentingnya
menjaga kebersihan dan lingkungan
bersih jangan hanya sekedar menyuruh
lewat kata-kata
3. Buatlah perjanjian didalam kelas antar
siswa dan guru untuk membuat
kedisiplinan terjalin harmonis
4. Kepala sekolah membuat aturan tata
tertib jangan hanya membat sanksi akan
tetapi membuat aturan pemberian
reward ketika siswa dengan patuh
menjalankan tata tertib sekolah.
4 literasi dan Kajian literatur : Setelah dianalisis,
numerasi rendahnya
1. Pemahaman adalah suatu proses aktif pemahaman peserta
yang terjadi pada individu dalam didik karena :
Gejalanya :
menghubungkan informasi yang baru 1. Kurangnya
1. Kemampuan
dengan pengetahuan yang lama pendekatan
menyimak melalui koneksi fakta (Faye, personal terhadap
peserta didik 2014:38). Sulistyanto (2009) peserta didik dalam
rendah menyatakan bahwa mutu pendidikan pembelajaran.
2. Kemampuan dapat ditentukan oleh pendekatan- 2. Kurangnya
membaca pendekatan yang digunakan para konsentrasi peserta
peserta didik guru dalam proses belajar mengajar didik selama proses
rendah untuk mencapai tujuan pendidikan. pembelajaran.
3. Peserta didik Ketepatan dalam menggunakan 3. Rendahnya
2. Sinambela(sandjaja,2005) pemahaman
masih belum
mengartikan minat membaca sebagai konsep dan
mempunyai sikap positif dan adanya rasa kurangnya
motivasi yang keterikatan dalam diri terhadap kedisiplinan
muncul dari aktivitas membaca dan tertarik peserta didik
dalam diri terhadap buku bacaan 4. penyebab
untuk rendahnya minat
memperoleh Wawancara dengan Kepala Sekolah: (27 baca siswa adalah
oktober 2023) kurangnya motivasi
informasi dari
1. Pembelajaran yang cenderung dan
membaca didominasi oleh guru, sehingga proses dorongan dari guru
4. Kemampuan pembelajaran hanya berjalan satu arah dan
berhitung saja. keluarga serta
peserta didik 2. Tingkat keaktifan peserta didik dalam perpustakaan yang
rendah pembelajaran rendah. belum dikelola
3. Peserta didik jarang mengajukan dengan
pertanyaan, sehingga siswa sulit baik
memahami materi yang mereka pelajari
4. Orang tua kurang menyadari bahwa Setelah dianalisis,
membaca sejak dini itu penting Kemampuan dasar
5. Perpustakaan sekolah menyediakan matematis siswa
buku yang kurang menarik bagi anakanak tergolong rendah
1. Yuli, dkk. (2018) mengatakan yaitu:
kemampuan dasar matematika siswa 1. Pembelajaran di
rendah karena pembelajaran yang kelas masih belum
diberikan masih berbasis teacher center. untuk melibatkan
2. Artikel detik.com (2019) mengatakan keaktifan peserta
pelajaran matematika masih menjadi mata didik.
pelajaran yang sulit yang dihadapi oleh 2. Peserta didik tak
setiap siswa. diberikan
bimbingan secara
Wawancara Kepada Siswa /Guru khusus dalam
mengenai kemampuan dasar matematis meningkatkan
yang rendah terjadi karena: (27 oktober kemampuan dasar
2023) matematis siswa.
1. kurangnya minat siswa terhadap
pelajaran matematika,
2. kurangnya konsentrasi siswa selama
proses pembelajaran,
3. rendahnya pemahaman konsep siswa,
serta kurangnya kediplinan siswa.

Anda mungkin juga menyukai