Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu :
Dr. Sri Amnah, M.Si

Kelas :5C
Dinda Afderisa S. ( 196910434 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2021/2022
1.
1) Penelitian korelasi atau korelasional
adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel
atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini
penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan
ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher,
dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:25). Penelitian korelasional menggunakan instrumen
untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau
lebih yang dapat dikuantitatifkan

“HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN SIKAP


BAHASA DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK PENDEK”

Rumusan Masalah :
a. Adakah hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan
mengapresiasi cerita pendek?
b. Adakah hubungan antara sikap bahasa dan kemampuan mengapresiasi cerita
pendek?
c. Adakah hubungan kemampuan membaca pemahaman dan sikap bahasa secara
bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek?
Ringkasan :
Berdasarkan hasil analisis data pada Bab IV, dapat ditarik simpulan pada hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca
pemahaman dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Artinya makin baik
kemampuan membaca pemahaman siswa, makin baik pula kemampuan
mengapresiasi cerita pendek mereka.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap bahasa dan kemampuan
mengapresiasi cerita pendek. Artinya makin positif sikap bahasa siswa, makin baik
pula kemampuan mengapresiasi cerita pendek mereka.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca
pemahaman dan sikap bahasa secara bersama-sama dengan kemampuan
mengapresiasi cerita pendek. Artinya makin baik kemampuan membaca pemahaman
dan sikap bahasa siswa, makin baik pula kemampuan mengapresiasi cerita pendek
mereka.
Berdasarkan temuan tersebut dapat dijelaskan bahwa kemampuan
membaca pemahaman dan sikap bahasa siswa, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan
mengapresiasi cerita pendek siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus
Yudistira, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

2. Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas oleh Kunandar (2011:45) adalah penelitian tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Selanjutya, Iskandar
(2009:21) mendefinisikan PTK adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara
rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru,
kolaborasi sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian
terhadap tindakan nyata di kelas berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA


SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MANYARAN MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA GAMBAR
Rumusan Masalah :
a. Apakah penggunan media gambar berseri dapat meningkatkan motivasi untuk
menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri 1 Manyaran ?
b. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan
menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri 1 Manyaran ?
Ringkasan :
Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut.
1. Penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan motivasi menulis narasi
siswa. Hal ini terlihat pada hasil pengamatan motivasi menulis narasi. Pada siklus I
motivasi menulis narasi siswa mencapai 70%, pada siklus II mencapai 78% dan
pada siklus III mencapai 90%.
2. Penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan menulis
narasi siswa. Hal ini terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang mengalami
ketuntasan belajar dari Siklus I hingga Siklus III. Di samping itu, juga adanya
peningkatan nilai rerata keterampilan menulis narasi dari Siklus I hingga Siklus
III. Pada kegiatan pratindakan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak
8 siswa(27%), pada Siklus I sebanyak 19 siswa(63%), pada Siklus II sebanyak 21
siswa(70%), dan pada Siklus III sebanyak 23 siswa(77%). Adapun nilai rerata
keterampilan menulis narasi siswa pada kegiatan pratindakan adalah 62,50, pada
Siklus I 67,33, Siklus II 71,53, dan Siklus III 74,03.

3. Penelitian Pengembangan
Adalah menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (Research and Development)
adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa R/D bertujuan
untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk yang bisa berupa model, desain,
prototipe, bahan, media, alat, atau strategi pembelajaran yang berguna sebagai
peningkatan dalam kualitas pembelajaran

“PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR MEMBACA TEKS CERITA DI


KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI O52 PEKANBARU”
Rumusan Masalah :
a. Bagaimana persepsi siswa terhadap pengembangan (kajian teoritik,
identifikasi kebutuhan, dan analisiss bahan ajar) sebagai berikut: model bahan
ajar membaca teks cerita yang akan dijadikan bahan pengembangan
pembelajaran.?
b. Bagaimna rancanga model bahan ajar membaca teks cerita, serta hasil uji coba
pengembangan bahan ajar?
Ringkasan :
Pengembangan bahan ajar membaca berbasis lokal Kota Semarang untuk siswa
kelas V SDN Kandri 01 Kota Semarang materi meggali informasi penting dari teks narasi
sejarah telah selesai dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan
pengembangan oleh Sugiyono. Dari sepuluh tahapan penelitian dan pengembangan,
peneliti hanya menggunakan delapan tahapan karena disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti yaitu peneliti memproduksi media dengan jumlah menyesuaikan subjek
penelitian, tidak memprodruksi secara masal. Delapan tahapan tersebut adalah 1) potensi
dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain,
6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian.

4. Penelitian Eksperimen
eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam
kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain varibel
treatment) yanng mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapa dikendalikan maka dalam
penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol dan sering penelitian eksperimen
dilakukan di dalam laboratorium

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI


BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PURBALINGGA LOR

Rumusan Masalah :
1.Bagaimana Pembelajaran IPA yang dilaksanakan pada umumnya masih bersifat
berpusat pada guru.?
2.Mengapa Siswa dalam proses pembelajaran IPA masih pasif sebagai penerima
informasi.?
3.apa metode yang mengutamakan pengalaman belajar siswa, diantaranya metode
diskusi kelompok tetapi hasilnya belum maksimal.?
Ringkasan :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, bahwa penggunaan metode eksperimen dalam
pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N 3
Purbalingga Lor. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan
bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,036 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.
Selain itu, juga dapat dilihat dari rata-rata hasil post-test yaitu dengan penggunaan metode
eksperimen sebesar 79,03 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56, sedangkan dengan
penggunaan metode konvensional sebesar 71,86 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 44
5. Penelitian Survey
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam berbentuk sample dari sebuah
populasi. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat
antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti.

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA


MUHAMADIYAH KEDIRI
Rumusan Masalah :
I. Apakah Persiapan dalam pelaksanaan survey dalam pemebelajaran jasmani ini ?
II. Bagaimana Pandangan siswa terhadap guru nya ?

Ringkasan :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode eksperimen dalam pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar
IPA siswa kelas IV SD N 3 Purbalingga Lor. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil uji
hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,036 lebih kecil
dari taraf signifikansi 0,05. Selain itu, juga dapat dilihat dari rata-rata hasil post-test yaitu dengan
penggunaan metode eksperimen sebesar 79,03 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56,
sedangkan dengan penggunaan metode konvensional sebesar 71,86 dengan nilai tertinggi 96 dan
nilai terendah 44.
Persepsi siswa SMA Muhammadiyah Kediri dibentuk dari indra siswa yang berasal dari
stimulus yang diberikan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan definisi persepsi yang
merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Stimulus yang diterima
oleh siswa SMA Muhammadiyah Kediri tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada saat
siswa menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan,
telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat
pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan; yang kesemuanya
merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar siswa.
Stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan,
sehingga siswa menyadari, mengerti apa yang diindera itu dan proses ini disebut persepsi
(Branca Woodworth dan Marquis dalam Jausi, 2010:10). Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan persepsi siswa masuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa
guru sebagai individu yang berinteraksi langsung dengan siswa memberikan stimulus
yang baik sehingga siswa mempunyai persepsi yang baik terhadap pembelajaran
pendidikan jasmani di SMA Muhammadiyah Kediri
DAFTAR PUSTAKA

https://pgsd.binus.ac.id/2020/07/06/keterampilan-mengajar/

https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/416/MEMBENTUK-PENGUASAAN-
KETERAMPILAN-DASAR-MENGAJAR-MAHASISWA-PROGRAM-STUDI-
PENDIDIKAN-MATEMATIKA-PESERTA-PPL-1-DALAM-BIMBINGAN-LATIHAN-
MENGAJAR-MELALUI-LESSON-STUDY.pdf

https://repository.unpak.ac.id/tukangna/repo/file/files-20200922193649.pdf

https://eprints.uny.ac.id/27030/1/Terra%20Septian%2006208244033.pdf

Anda mungkin juga menyukai