Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia

Volum 3 Nomor 2 bulan September 2018. Page 46 – 49


p-ISSN: 2477-5940 e-ISSN: 2477-8435

Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia is licensed under


A Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License

Pengaruh Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas terhadap Hasil


Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar

Evinna Cinda Hendriana


STKIP Singkawang, Kalimantan Barat
E-mail: evinnacinda@yahoo.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan menganalisis hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik di Sekolah Dasar baik
secara parsial maupun secara simultan. Dalam penelitian ini ditetapkan satu hal yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik di Sekolah Dasar adalah Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan explanatory survey. Populasi penelitian ini sebesar 50 siswa dan sampelnya merupakan seluruh
peserta didik kelas III dan kelas V Sekolah Dasar Negeri 7 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Pengumpulan data
menggunakan teknik kuesioner dan dokumentasi. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas hasil uji coba instrument
dilakukan dengan analisis faktor. Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa data hasil belajar peserta didik terbesar ada
pada kategori baik (92%) dan data keterampilan guru dalam mengelola kelas terbesar ada pada kategori baik (85,05%). Hasil
analisis regresi ganda menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan keterampilan guru dalam mengelola kelas
terhadap hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci: Keterampilan mengelola Kelas; Hasil Belajar.

karena kelas yang baik adalah kelas yang mampu


I. PENDAHULUAN menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efesien.
Perkembangan masyarakat manusia makin maju Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti
dengan ditemukannya sains dan teknologi oleh manusia peningkatan hasil belajar siswa.
untuk menjawab segala permasalahan kehidupan yang Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas
dihadapinya. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang Pengelolaan kelas adalah usaha atau tindakan yang
bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar pada siswa dilakukan oleh guru dalam rangka menyediakan kondisi
untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, dalam proses pembelajaran agar berlangsung efektif dan
anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat teratasi serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti baik sesuai dengan kemampuannya sehingga tujuan
pendidikan formal di tingkat selanjutnya. pembelajaran dapat tercapai.
Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 20 Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 lingkungan belajar yang optimal dengan menyediakan
ayat 1 yang menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar dan berbagai fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses siswa agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien yang
pembelajaran agar peserta didik secara aktif sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, intelektual
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan siswa didalam kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, tercapai. Untuk menciptakan suasana kelas yang efektif dan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang kondusif tentu diperlukan kelas yang baik sehingga tercipta
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. suasana yang nyaman dan menyenangkan. Menurut referensi
Keterampilan mengelola kelas merupakan hal yang [2] menyebutkan bahwa, Syarat-syarat kelas yang baik
terpenting dalam suatu proses pembelajaran agar tercipta adalah: (1). Rapi, bersih, sehat, tidak lembab, (2). Cukup
pembelajaran yang aktif dan efesien demi tercapainya tujuan cahaya yang meneranginya, (3). Sirkulasi udara cukup, (4).
pembelajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan Perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata
prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar-mengajar dengan rapi, dan, (5). Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang.
yang efektif [1]. Dalam rangka memperkecil masalah gangguan
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas
apabila guru mampu mengelola kelasnya dengan baik, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Hangat dan

46
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia
Volum 3 Nomor 2 bulan September 2018. Page 46 – 49
p-ISSN: 2477-5940 e-ISSN: 2477-8435
antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. 2) hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
Tantangan maksudnya penggunaan kata-kata, tindakan, cara hipotesis. Sehingga dapat disebut pula sebagai penelitian
kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan penjelasan (explanatory survey). Metode deskriptif yang
gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif
kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. 3) survey dan explanatory survey, yaitu suatu metode yang
Bervariasi yaitu penggunaan alat atau media, atau alat bantu, tidak hanya melihat gambaran umum dari variabel atau
gaya mengajar guru, pola interaksi guru dan anak didik akan hubungan antar variabel saja, tetapi juga untuk melihat
mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian apakah terdapat pengaruh antar variabel dan sejauh mana
anak didik. 4) Keluwesan yaitu tingkah laku guru untuk pengaruh tersebut ada. Sementara verifikatif pada dasarnya
mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui
kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta pengumpulan data di lapangan.
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. 5) Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 7
Penekanan pada hal-hal yang positif, pada dasarnya dalam Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini
mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal- dilakukan dari bulan Desember sampai Maret 2014.
hal positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik Penelitian ini memiliki dua variabel penelitian. Variabel
pada hal-hal negatif. 6) Penanaman disiplin diri yaitu tujuan bebas yaitu keterampilan guru dalam mengelola kelas (X)
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y). Semua
mengembangkan disiplin diri sendiri [3]. variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan
Dengan demikian, guru sebaiknya selalu mendorong wawancara dan kuesioner untuk memperoleh data mengenai
anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru keterampilan guru dalam mengelola kelas dan hasil belajar
sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian siswa. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa kelas
diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus rendah (kelas III) dan kelas tinggi (V) yang berjumlah 50
disiplin dalam segala hal bila bila ingin anak didiknya ikut orang.
berdisiplin dalam segala hal. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
Secara umum peran guru dalam mengelola kelas kuesioner (angket), wawancara, dan observasi. Pengolahan
yaitu: 1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab data yang terkumpul dari hasil wawancara dan kuesioner
individu terhadap lingkungannya. 2) Membangun dapat dikelompokkan ke dalam tiga langkah: persiapan,
pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah tabulasi dan penerapan data pada pendekatan penelitian.
lakunya dengan tata tertib kelas. 3) Menimbulkan rasa Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis
berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku deskriptif dan analisis regresi linear sederhana berupa
yang sesuai dengan aktivitas kelas. pengujian hipotesis dengan uji statistik. Uji statistik
Hasil Belajar ditekankan untuk mengungkapkan perilaku variabel
Hasil belajar merupakan pencapaian bentuk penelitian.
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah Adapun untuk keperluan analisis kuantitatif secara
kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang rinci teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi dua
dilakukan dalam waktu tertentu [4]. Selanjutya berdasarkan analisis yakni analisis desriptif dan analisis statistik
referensi [5] menyebutkan hasil belajar merupakan hasil inferensial (uji hipotesis) dengan terlebih dahulu melakukan
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari uji persyaratan analisis atau uji asumsi.
sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel.
Berdasarkan referensi [6] menyatakan bahwa hasil belajar
Variabel bebas yaitu keterampilan guru dalam mengelola
siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
kelas (X), dan variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).
menerima pengalaman belajar”.
Adapun deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh adalah
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
bahwa hasil belajar siswa hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima Tabel 1
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut Distribusi Data Perolehan Skor Variabel Bebas
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil Keterangan X Y
belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang Mean 41.94 85.00
bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan Median 42.00 85.05
Mode 43 88
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai Std. Deviation 1.845 5.456
tujuan pembelajaran. Minimum 36 74
Maximum 45 95
Sum 2097 4250
II. METODE PENELITIAN
Sumber: Hasil Olah Data
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei Berdasarkan data penelitian yang diolah dengan
dengan metode deskriptif dan verifikatif. Maksud utama menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00 for
penelitian survey pada penelitian ini ialah untuk menjelaskan windows untuk variabel keterampilan guru dalam mengelola

47
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia
Volum 3 Nomor 2 bulan September 2018. Page 46 – 49
p-ISSN: 2477-5940 e-ISSN: 2477-8435
kelas memiliki skor terendah yang dicapai adalah 36 dan ditunjukkan oleh koefisien regresinya. Persamaan garis yang
skor tertinggi 45. Berdasarkan data tersebut dipergunakan dijadikan dasar untuk melakukan regresi ganda variabel
harga rerata (mean) sebesar 41,94; nilai tengah (median) bebas terhadap variabel terikat adalah Y = a + b1X1 + b2X2.
sebesar 42,00; modus (mode) sebesar 43; standar deviasi Berdasarkan hasil analisis regresi ganda SPSS menghasilkan
sebesar 1,845. output analisis regresi ganda antara lain:
Untuk mengetahui kecendrungan masing-masing Hipotesis: terdapat pengaruh keterampilan guru
skor variabel digunakan skor dari subjek penelitian sebagai dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar peserta didik.
kriteria perbandingan. Berdasarkan harga skor tersebut dapat Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nihil (Ho) yang
dikategorikan berdasarkn tiga kategori kecendrungan normal. berbunyi tidak terdapat pengaruh keterampilan guru dalam
mengelola kelas terhadap hasil belajar. Kriteria yang
Tabel 2 digunakan dalam mengambil keputusan hipotesis adalah jika
Kategori Kecendrungan Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas
p < 0,05 maka Ho ditolak, dan sebaliknya jika p > 0,05 maka
No Skor Frekuensi % Klasifikasi Ho diterima.
1 X > 35> X > 81 46 92% Baik Hasil analisis regresi linear sedarhana diperoleh
2 25 ≤ X < 35 ≤ 54 ≤ X < 81 4 8% Cukup koefisien korelasi parsial variabel X (Keterampilan guru
3 X < 25 ≤ X < 54 0 0 Buruk dalam mengelola kelas) sebesar F Hitung = 29;1789 dan
Jumlah 50 100%
bertanda positif; p sebesar 0,001 adalah lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui variabel Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil keputusan
keterampilan guru dalam mengelola kelas pada kategori baik bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
sebanyak 46 siswa, kategori cukup sebanyak 4 siswa, dan (Ha) yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan
kategori buruk sebanyak 0 siswa. Hal ini menunjukkan signifikan keterampilan guru dalam mengelola kelas (X)
bahwa secara umum keterampilan guru dalam mengelola terhadap hasil belajar peserta didik (Y) diterima. Dengan
kelas yang meliputi indikator membuka pelajar, demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan
menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode signifikan keterampilan guru dalam mengelola kelas
pengajaran, pengelolaan kelas, intraksi belajar, dan menutup terhadap hasil belajar peserta didik dengan tingkat
pelajaran dalam kategor baik yang ditunjukkan oleh signifikansi rergresi linier yang sangat nyata. Hal tersebut
persentase terbesar perolehan skor tersebut, sehingga perlu dibuktikan dengan angka probabilitas sebesar 0,000 atau
ditingkatkan serta ditingkatkan menuju guru yang jauh dibawah 0,05 yang menunjukkan adanya kontribusi
professional. yang positif dan nyata keterampilan guru dalam mengelola
Berdasarkan hasil olah data untuk variabel hasil kelas terhadap hasil belajar. Hal tersebut juga berarti untuk
belajar peserta didik memiliki skor terendah yang dicapai meningkatkan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan
adalah 74 dan skor tertinggi 95. Berdasarkan data tersebut dengan meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola
dipergunakan harga rerata (mean) sebesar 85,00, nilai tengah kelas.
(median) sebesar 85.05, modus (mode) sebesar 88, standar Berdasakan hasil analisis regresi maupun pengujian
deviasi sebesar 54,56. Dapat diketahui variabel hasil belajar hipotesis disimpulkan bahwa variabel keterampilan guru
peserta didik pada kategori baik sebanyak 46 siswa, kategori dalam mengelola kelas (X) memberikan pengaruh yang
cukup sebanyak 4 siswa, dan kategori kurang sebanyak 0 positif dan sisgnifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta Hal tersebut dibuktikan dengan angka probabilitas sebesar
didik dalam kategori baik yang ditunjukkan oleh persentase 0.000 atau jauh di bawah 0,05 dan koefisien regresi F =
terbesar perolehan skor tersebut sehungga perlu 29,1789 bertanda positif yang menunjukkan adanya
dipertahankan dan ditingkatkan. pengaruh yang positif dan signifikan keterampilan guru
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar peserta didik.
29,1789 dengan tingkat signifikan 0,001. Oleh karena Dari deskripsi data penelitian juga dapat dijelaskan
probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bahwa skor keterampilan guru mengelola kelas cukup tinggi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel keterampilan guru yaitu 4250 dengan distribusi skor baik = 92%, cukup = 8%,
dalam mengelola kelas, atau dapat dikatakan keterampilan dan kurang = 0%.
guru dalam mengelola kelas berpengaruh terhadapa hasil
belajar peserta didik. IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh
bahwa terdapat pengaruh yang positif secara sendiri-sendiri kesimpulan sebagai berikut:
variabel keterampilan guru dalam mengelola kelas (X) 1. Keterampilan mengelola kelas adalah pengadaan kelas
dengan hasil belajar peserta didik (Y). oleh guru dengan cara-cara atau pendekatan-pendekatan
Selanjutnya untuk menguji pengaruh seluruh tertentu sehingga siswa merasa nyaman dan optimal
variabel independen terhadap variabel dependen makan selama pembelajaran.
dilakukan analisis regresi ganda. Teknik analisis regersi 2. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya
ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat
keterampilan mengelola kelas (X) secara bersama-sama ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara
terhadap hasil belajar peserta didik (Y). Besarnya pengaruh

48
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia
Volum 3 Nomor 2 bulan September 2018. Page 46 – 49
p-ISSN: 2477-5940 e-ISSN: 2477-8435
sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil
kemudian disebut dengan proses belajar. belajar peserta didik dapat teramati dengan baik.
3. Variabel keterampilan guru mengelola kelas cukup tinggi 3. Sebagai guru memang perlu mengerti bagaimana cara
dengan distribusi skor 92%. mengelola kelas, mengasah kemampuan dalam
4. Variabel keterampilan guru dalam mengelola kelas mengelola kelas dapat melalui dua cara yaitu melalui
mempengaruhi hasil belajar peserta didik sebanyak pengalaman dan melalui belajar.
85,05%.
Saran DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil [1] Syahwani Umar dan Syambasri. (2011). Buku Ajar Program
penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah: Pengalaman Lapangan (Micro Teaching). Pontianak: Fakultas
1. Perlu dikembangkan lebih lanjut penelitian tentang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
[2] Maman Rachman. (1999). Manajemen Kelas. Jakarta: Depdikbud
variabel-variabel yang mempengaruhi hasil belajar Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar
peserta didik. (Primary School Teacher Development Project) IBRD: 3496-Ind
2. Bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan [3] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar
topik yang sama hendaknya memperbanyak sampel Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
[4] Asep Jihad dan Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran.
penelitian agar lebih bervariasi serta menggali jauh lebih
Yogyakarta: Mulit Presindo.
dalam dan penelitian dilakukan dengan waktu yang lebih [5] Dimyati & Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
lama sehingga dapat melakukan observasi dan Rineka Cipta.
wawancara secara lebih cermat sehingga pengaruh [6] Nana Sudjana. (2010). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

49

Anda mungkin juga menyukai