Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MI AL KHOERIYAH

Oleh : Fikri Alfandi


Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Juanda

Abstrak : Metode diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat
dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama.
Prinsip ini perlu ditanamkan pada siswa sebagai sarana belajar mengungkapkan gagasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode diskusi kelompok dalam meningkatkan
hasil belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VI MI Al Khoeriyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian siswa kelas VI MI Al Khoeriyah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi dan angket/tes.

Hasil penelitian tindakan ini adalah menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VI
MI Al Khoeriyah sebelum dilakukan tindakan sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan persentasi
keberhasilannya adalah 62,8%. Setelah dilakukan tindakan penggunaan metode diskusi hasil belajar
tergolong sangat baik. Hal ini terbukti dengan persentasi keberhasilan pada variabel hasil belajar siswa
pada siklus 1 yaitu 74,2% dengan kriteria baik dan siklus 2 adalah 82.8% dengan kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Efektivitas, metode diskusi, hasil belajar, bahasa arab.

Abstract : The discussion method is a learning method in the form of exchanging information, opinions
and elements of experience on a regular basis with the aim of getting the same understanding. This
principle needs to be instilled in students as a means of learning to express ideas. This study aims to
determine the effectiveness of using the group discussion method in improving Arabic learning outcomes
in class VI students of MI Al Khoeriyah. This type of research is classroom action research. The research
subjects were the sixth grade students of MI Al Khoeriyah. The methods used in this research are
observation and questionnaires/tests.

The results of this action research show that the results of learning Arabic in class VI MI Al Khoeriyah
students before the action is very low. This is evidenced by the percentage of success is 62.8%. After the
action of using the discussion method, the learning outcomes were classified as very good. This is proven
by the percentage of success in the variable of student learning outcomes in cycle 1 which is 74.2% with
good criteria and cycle 2 is 82.8% with very good criteria.

Keywords: Effectiveness, discussion methods, learning outcomes, Arabic.

1
A. Pendahuluan

Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara
meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah perlu digunakan metode dan teknik
pembelajaran yang tepat. Kualitas pembelajaran akan meningkat jika guru mampu menciptakan kondisi
belajar yang aktif. Untuk mengefektifkan pembelajaran salah satu cara adalah dengan melakukan diskusi
sehingga dapat merangsang dan menciptakan kemampuan belajar siswa secara langsung dalam
mengeluarkan pendapat atau gagasan yang baik.

Namun temuan penulis dalam proses pembelajaran, sebagian besar siswa kelas VI MI Al Khoeriyah
kurang memahami materi pada mata pelajaran Bahasa Arab. Ini dibuktikan dari hasil evaluasi 35 orang
siswa yang mendapat nilai ≥ 65 adalah 22 orang dan ≤ 65 yaitu 13 orang dengan KKM 65. Artinya dari 22
orang siswa yang mengalami ketuntasan belajar baru mencapai 62.8% sedangkan target ketuntasan
belajar adalah 75%.

Berdasarkan temuan tersebut, penulis menganalisis penyebab rendahnya prestasi tersebut, ternyata
siswa kurang memahami konsep dengan membaca secara mandiri tanpa pengenalan atau arahan lebih
jauh dari guru/pengajar. Mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa kelas VI MI Al Khoeriyah
pada mata pelajaran Bahasa Arab perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian yang
dilakukan berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Diskusi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VI Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di MI AL Khoeriyah. Penerapan metode diskusi
dihipotesiskan mampu meningkatkan berpikir kritis, partisipasi, mengembangkan sikap, motivasi, dan
kemampuan berbicara pada siswa kelas VI MI Al Khoeriyah pada mata pelajaran Bahasa Arab.

B. Kerangka Teori

1. Belajar dan Hasil Belajar

Menurut Slameto (2003), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian belajar adalah sebuah proses
perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
hasil belajar adalah perubahan yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar yang
menimbulkan nilai tertentu yang didapat dari hasil belajar dan diukur dengan rata-rata dari hasil tes
yang diberikan.

2. Metode Pembelajaran

Menurut Darsono, (2000: 24) metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di
dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami
dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan
dan penggunaan metode mengajar.

3. Macam-macam Metode Pembelajaran

Menurut Sudjana (1989:78-86), terdapat bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu


metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode resitasi, metode kerja kelompok, metode
demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama (role-playing), metode problem solving, metode sistem
regu (team teaching), metode latihan (drill), metode karyawisata (field-trip), metode survei masyarakat, dan
metode simulasi.

Dari beberapa jenis metode di atas, metode yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah metode
diskusi sebab dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan menerapkan metode diskusi dalam
pembelajaran. Metode diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi,
pendapat dan unsurunsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang
sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan
keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang
beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri.
Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali
dengan paham yang dibina bersama.

C. Metode Penelitian

1. Tempat Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI MI AL Khoeriyah di Desa Cileungsi. Perubahan
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah melalui penggunaan metode diskusi pada mata pelajaran
Bahasa Arab dengan materi mufrodat, siswa secara individu dapat memperoleh nilai minimal 65 dengan
ketuntasan belajar 75% dengan banyak siswa 35 orang.

2. Siklus Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas. PTK ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga tahapan,
yaitu pelaksanaan tindakan, mengobservasi dan mengenali proses dan hasil tindakan (observation and
evaluation), dan melakukan refleksi (reflection). Ketiga tahapan tersebut merupakan satu siklus yang selalu
berulang. Siklus dalam penelitian ini akan berakhir apabila hasil belajar siswa secara individu dapat
memperoleh nilai minimal 65 dengan ketuntasan belajar 75%.

3. Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung terlibat
dalam proses belajar mengajar pada satu kelas penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes tertulis dan lembar observasi kegiatan siswa dan guru.
a. Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif yang berarti hanya memaparkan data yang diperoleh melalui lembar
kerja, observasi dan tes hasil belajar setiap siklus. Data yang diperoleh melalui observasi dan tes hasil
belajar menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk menggambarkan tentang
suatu keadaan.

1) Rata-rata

Rata-rata digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan


menggunakan rata-rata skor hasil belajar masing-masing siklus dengan menggunakan rumus:


x=
Keterangan :
x = Nilai rata-rata
∑ = Jumlah skor seluruh siwa
N = Banyak siswa

2) Persentase

Persentase digunakan untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar dari nilai dasar ke
siklus I ke siklus II, dengan menggunakan rumus:

Persentase =

Keterangan:

a = Nilai capaian ketuntasan

b = Total peserta penelitian (jumlah siswa)

3) Indikator Keberhasilan

Indikator yang menjadi tolak ukur bahwa metode pembelajaran yang digunakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa adalah jika terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar dari setiap
siklus. Untuk mengetahui kategori hasil belajar yang diperoleh siswa digunakan kategori hasil
belajar yang dapat dilihat pada tabel kategori hasil belajar berikut ini :

Tabel 3.1 Kategori Hasil Belajar


Nilai Kategori
80 - 100 Sangat Baik
70 - 79 Baik
60 - 69 Cukup
50 - 59 Kurang
0 - 49 Sangat Kurang
Tabel 3.1 2 Penilaian secara kuantitas dan kualitas
tentang nilai rata-rata aktivitas guru dan siswa
Nilai Kualitas
Skala Nilai (Nilai Kuantitas)
Huruf Kriteria
80% ˂ X ≤ 100% = 5 A Sangat baik
60% ˂ X ≤ 80% = 4 B Baik
40% ˂ X ≤ 60% = 3 C Cukup
20% ˂ X ≤ 40% = 2 D Kurang
0% ˂ X ≤ 20% = 1 E Sangat Kurang

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran yang berlangsung dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Proses pembelajaran dinyatakan berhasil
apabila :

a. Nilai hasil belajar siswa mencapai minimal 65, dengan prosentasi ketuntasan belajar 75%.

b. Tingkat keaktifan siswa meningkat dari sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan
prosentasi keberhasilan minimal 75%.

D. Hasil dan Pembahasan

a. Siklus Pertama

Siklus pertama terdiri dari tiga tahapan, yaitu pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.

1) Pelaksanaan Tindakan

Tahapan pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan peneliti/guru untuk melakukan skenario


pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah direncanakan. Berikut rangkaian kegiatan yang
dilakukan guru:

a. Guru memberikan apersepsi sebagai langkah awal dalam melakukan tindakan perbaikan
dalam proses pembelajaran.
b. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang
c. Guru menjelaskan skenario yang akan dilakukan siswa dalam melaksakan diskusi.
d. Siswa melakukan diskusi dengan panduan guru

Setelah batas waktu kegiatan inti selesai, peneliti dan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran selanjutnya mengadakan evaluasi menggunakan alat-alat penilaian berupa soal-
soal latihan.

2) Observasi dan Evaluasi

Pada tahap observasi, guru/peneliti beserta observer mengamati dan mengevaluasi kegiatan
siswa selama tindakan dilakukan. Selama pelaksanaan tindakan kehadiran siswa 100%. Pada saat
guru menjelaskan materi pelajaran dan skenario yang akan dilakukan siswa ketika melakukan
diskusi, perhatian siswa tertuju pada kegiatan guru.
Ketika siswa dikelompokkan suasana terlihat agak ramai. Antusias siswa terlihat baik.
Selama dilakukan tindakan, aspek yag dinilai pada kegiatan siswa adalah semangat dan
ketertiban melakukan diskusi. Berikut adalah hasil pengukuran siklus pertama untuk pertemuan
pertama dan kedua untuk 4 aspek penilaian siswa yang diolah menggunakan fasilitas software
exel dapat disajikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tabel rekapitulasi hasil observasi kegiatan siswa siklus pertama pada pertemuan 1&2.
Siklus 1
Perte- Perte-
No Objek yang diamati Kriteri
muan muan Kriteria Rerata Kriteria
a
1 2
1 Siswa Berlaku tertib mengikuti
74,3 Baik 80,3 Baik 77.3 Baik
diskusi
2 Siswa semangat ketika
67,5 Cukup 70,0 Baik 68.7 Cukup
mendapat giliran
3 Siswa siap berbicara waktu ada
70,0 Baik 82,5 Baik 76.2 Baik
pertanyaan
4 Siswa mengacungkan tangan
65,3 Cukup 68,5 Cukup 66.9 Cukup
setiap pertanyaan dilontarkan
Rerata 69,3 Cukup 75,3 Baik 72.3 Baik

Berdasarkan data di atas, berikut adalah paparan hasil pengukuran siklus pertama dari 4 aspek
yang dinilai pada 35 orang siswa di kelas VI mata pelajaran Bahasa Arab.

1. Pada aspek ketertiban mengikuti diskusi di pertemuan pertama 74,3% dengan kriteria baik
dan pertemuan kedua 80,3% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa melaksanakan
diskusi tergolong baik karena mencapai rata-rata 77,3%.
2. Pada aspek semangat ketika mendapat giliran dipertemuan pertama 67,5% dengan kriteria
cukup dan pertemuan kedua 70,0% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa
melaksanakan diskusi tergolong cukup karena mencapai rata-rata 68,7%.
3. Pada aspek siap berbicara waktu ada pertanyaan di pertemuan pertama 70,0% dengan
kriteria baik dan pertemuan kedua 82,5% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa
melaksanakan diskusi tergolong cuku karena mencapai rata-rata 76,2%
4. Pada aspek ketertiban mengikuti diskusi di pertemuan pertama 65,3% dengan kriteria baik
dan pertemuan kedua 68,5% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa melaksanakan
diskusi tergolong baik karena mencapai rata-rata 72,3%

Berikut adalah hasil belajar siswa pada siklus pertama yang diolah menggunakan fasilitas
sofware exel dapat disajikan pada tabel 2.2.

Tabel. 2.2. Tabel rekapitulasi hasil observasi


No Uraian Jumlah
1 Jumlah siswa 35
2 Nilai Tertinggi 90
3 Nilai Terendah 60
4 Rata-rata 73.5
5 Tuntas 26
6 Tidak Tuntas 9
7 % Ketuntasan Belajar 74.2%

Pada siklus pertama setelah dilakukan tes berupa uraian berdasarkan data di atas, dari 25
orang siswa nilai tertinggi 90, terendah 60, yang mendapat nilai 65 ke atas 26 orang, 9 orang
mendapat nilai 65 ke bawah, dengan rata-rata kelas 74.2%. Artinya ketuntasan belajar pada siklus
pertama baru mencapai 71.4%, sedangkan target ketuntasan belajar adalah 75%. Pelaksanaan
tindakan pada siklus pertama belum dinyatakan tuntas.

3) Refleksi

Refleksi Pada tahapan ini, guru/peneliti beserta teman sejawat mendiskusikan kembali hasil
tindakan pada siklus I dengan melihat langkah-langkah yang sudah dicapai dan melihat
kekuarangan-kekurangan dari langkah-langkah/tindakan yang sudah dilakukan, yang nantinya
akan diperbaiki pada siklus atau tindakan berikutnya.

Pelaksanaan tindakan penerapan metode diskusi pada siklus pertama memiliki beberapa
keunggulan diantaranya adalah siswa dapat melakukan diskusi dengan tertib walaupun masih
banyak kekurangannya. Kekurangan itu akan diperbaiki pada siklus ke dua.

b. Siklus kedua

Siklus kedua terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi,
serta refleksi. Berikut adalah hasil penelitian pada siklus kedua.

1) Pelaksanaan Tindakan

Tahapan pelaksanaan tindakan siklus 2 dilakukan peneliti/guru dengan rangkaian yang sma
dengan siklus 1

2) Observasi dan Evaluasi

Pada tahap observasi, siklus kedua guru/peneliti beserta observer mengamati dan
mengevaluasi kegiatan siswa selama tindakan dilakukan. Selama pelaksanaan tindakan
kehadiran siswa 100%.

Berikut adalah hasil pengukuran siklus kedua untuk pertemuan pertama dan kedua pada 4
aspek penilaian siswa yang diolah menggunakan fasilitas software exel dapat disajikan pada
tabel 2.1.1.

Tabel 2.1.1 Tabel rekapitulasi hasil observasi kegiatan siswa siklus kedua pada pertemuan 1&2.
Siklus 2
Perte- Perte-
No Objek yang diamati Kriteri
muan muan Kriteria Rerata Kriteria
a
1 2
1 Siswa Berlaku tertib mengikuti
79,3 Baik 81,0 Baik 80,1 Baik
diskusi
2 Siswa semangat ketika
70,5 Baik 75.4 Baik 72,9 Baik
mendapat giliran
3 Siswa siap berbicara waktu ada
71,0 Baik 80,5 Baik 75,7 Baik
pertanyaan
4 Siswa mengacungkan tangan
68,3 Cukup 70,5 Baik 69 Cukup
setiap pertanyaan dilontarkan
Rerata 72,3 Baik 76,9 Baik 74.6 Baik
B
erdasarkan data di atas, berikut adalah paparan hasil pengukuran siklus kedua dari 4 aspek yang
dinilai pada 35 orang siswa di kelas VI mata pelajaran Bahasa Arab.

5. Pada aspek ketertiban mengikuti diskusi di pertemuan pertama 79,3% dengan kriteria baik
dan pertemuan kedua 81,0% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa melaksanakan
diskusi tergolong baik karena mencapai rata-rata 80,1%.
6. Pada aspek semangat ketika mendapat giliran dipertemuan pertama 70,5% dengan kriteria
baik dan pertemuan kedua 75,4% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa
melaksanakan diskusi tergolong baik karena mencapai rata-rata 72,9%.
7. Pada aspek siap berbicara waktu ada pertanyaan di pertemuan pertama 71,0% dengan
kriteria baik dan pertemuan kedua 80,5% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa
melaksanakan diskusi tergolong baik karena mencapai rata-rata 75,7%
8. Pada aspek ketertiban mengikuti diskusi di pertemuan pertama 68,3% dengan kriteria
cukup dan pertemuan kedua 70,5% dengan kriteria baik. Artinya ketertiban siswa
melaksanakan diskusi tergolong cukup karena mencapai rata-rata 69%

Berikut adalah hasil belajar siswa pada siklus pertama yang diolah menggunakan fasilitas
sofware exel dapat disajikan pada tabel 2.1.2

Tabel 2.1.2 Tabel rekapitulasi hasil observasi


No Uraian Jumlah
1 Jumlah siswa 35
2 Nilai Tertinggi 96
3 Nilai Terendah 68
4 Rata-rata 82.5
5 Tuntas 29
6 Tidak Tuntas 6
7 % Ketuntasan Belajar 82.8%

Pada siklus pertama setelah dilakukan tes berupa uraian berdasarkan data di atas, dari 35
orang siswa nilai tertinggi 96, terendah 68, yang mendapat nilai 65 ke atas 29 orang, 6 orang
mendapat nilai 65 ke bawah, dengan rata-rata kelas 82.5%. Artinya ketuntasan belajar pada siklus
kedua sudah mencapai 82.8%, sedangkan target ketuntasan belajar adalah 75%. Pelaksanaan
tindakan pada siklus kedua dinyatakan tuntas.

3) Refleksi

Seperti siklus pertama, guru/peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi pada siklus
kedua. Data yang diperoleh pada siklus kedua adalah kegiatan siswa dan guru semakin meningkat
begitu juga dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian pada siklus kedua pada mata pelajaran
Bahasa Arab dinyatakan tuntas karena memenuhi target ketuntasan.
E. Kesimpulan

Peningkatan hasil pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab menggunakan metode diskusi pada
kelas VI MI Al Khoeriyah dapat disajikan dalam bentuk grafik 1.

Grafik 1. Pencapaian Keberhasilan Belajar

GRAFIK PENCAPAIAN BELAJAR


PENCAPAIAN TARGET
82.80%

74.20% 75% 75%

SIKLUS 1 SIKLUS 2

Data grafik di atas bila dicermati dari siklus 1 ke siklus 2 tampak adanya peningkatan yang cukup
signifikan, yaitu pada variabel hasil tindakan siswa terhadap target hasil belajar siswa. Untuk dapat
kenaikan yang maksimal ada kemungkinan untuk mata pelajaran bahasa arab perlu diperkaya lagi
dengan menggunakan metode diskusi yang lebih konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

Sardiman (2003. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo.

Slameto , 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP

https://raharja.ac.id/2020/11/14/analisis/ 9 Juli 2021, 05:56

Depdiknas, 2005. Model-model Pembelajaran yang Efektif. http://ktsp.diknas.go./


download/ktsp_smk/14.ppt#7 Model-model Pembelajaran yang Efektif/ 22- 01-2008.
LAMPIRAN : DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai