Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan

Vol. 3, No. 3, November 2022


e-ISSN: 2746-2196, p-ISSN: 2746-7740

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI PADA PESERTA DIDIK

Sri Resnayati, Durrotun Nasihah Sa’adah, dan Yayan Tri Wibowo


SMA Negeri 1 Ciledug
Email: sriresnayati1504@gmail.com, durrotunnasihah04@gmail.com,
yayantriwibowo10@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Artikel Masuk: 15 Oktober 2022 Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar.
Artikel Review: 27 Oktober 2022 Bahasa Indonesia pada pokok bahasan resensi dengan model
Artikel Revisi: 3 November 2022 pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini dilakukan di
SMA Negeri 1 Ciledug. Metode penelitain.yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas, dengan empat tahapan
Kata Kunci: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sampel
penelitian terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.
Model Pembelajaran Kooperatif, Tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk esai yang
STAD, Hasil Belajar dijadikan sebagai alat penelitian. Keberhasilan belajar dikaitkan
dengan Indeks Prestasi (IPH) ≥ 80% dan Nilai Ketuntasan
Minimum (KKM) ≥ 78. Hasil. penelitian. ini
menunjukkan.bahwa.rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia
pada pokok bahasan resensi di siklus 1 dan siklus 2 berturut-
turut 74,24 dan 80.94. Dari 34 siswapada pretest jumlah
siswayang nilainya diatas KKM 10 siswa (29%), pada siklus 1
meningkat menjadi 18 siswa(53%) dan pada siklus 2 meningkat
menjadi 28 (82%) dari 100% jumlah peserta didik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia pada pokok
bahasan resensi pada siklus 2 mengalami peningkatan yang
signifikan karena telah mencapai IPH dengan presentase kelas
diatas 80%.

Pendahuluan
Pembelajaran adalah salah satu bagian penting dalam dunia pendidikan. Pembelajaran
merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai hasil belajar tertentu
dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru (Abidin, 2016). Dalam proses
pembelajaran guru memegang peranana yang sangat penting. Artinya, guru memegang tugas dan
tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan proses transfer ilmu di sekolah. Oleh karena itu
keberhasilan guru dikatakan kurang dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) apabila siswatidak
dapat memahami dan menunjukan keterampilan dalam suatu mata pelajaran yang diajarkan
(Suparlan, 2006).
Belajar bahasa Indonesia membutuhkan empat keterampilan: mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis (Tarigan, 2013). Salah satu aspek keterampilan yang perlu mendapat
perhatian lebih adalah kemampuan menulis. Belajar menulis berarti tidak hanya mengetahui apa
itu menulis, tetapi juga mengetahui bagaimana siswa dapat mengungkapkan pikiran, gagasan,
perasaan, gagasan dan imajinasinya dalam bentuk tulisan (Rini Kristiantiri, 2004).
Banyak kegiatan yang berhubungan erat dengan keterampilan menulis yang harus
diselesaikan siswasalah satunya adalah menulis resensi. Jauhari (2010) berkata bahwa resensi
bertujuan mengungkapkan pada pembaca apakah sebuah buku atau output karya sastra patut
menerima sambutan rakyat atau tidak. Keterampilan menulis teks resensi tentunya bukanlah

118
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Resensi Pada Peserta Didik
keterampilan yang gampang buat diajarkan, lantaran bukan hanya berdasarkan dalam uraian
atau penerangan biasa. Berdasarkan pengamatan, dalam praktiknya, siswa mengalami kesulitan
dalam mengungkapkan ide dan menggunakan bahasa yang benar. Memahami siswa yang belum
menulis teks resensi adalah pertanda buruk untuk belajar. Siswa membutuhkan proses
pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan dimana menulis dapat mengembangkan
kreativitasnya, termasuk menulis teks resensi. Oleh karena itu, guru harus menyediakan bahan
ajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik sehingga siswa dapat menjadi lebih
tertarik dan terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dan dengan demikian meningkatkan
nilai mereka.
Permasalahan.yang.ditemukan.peneliti. saat.melakukan. pengamatan di SMA Negeri 1
Ciledug yaitu guru masih menggunakan teknik pembelajaran konvensional dengan berceramah.
Peran guru lebih dominan dibandingkan dengan peran siswasehingga membuat siswakurang
aktif, kreatif, dan cenderung bosan dalam mengikuti proses belajar, terutama dalam
pembelajaran menulis. Oleh karena itu permasalahan ini perlu untuk diteliti dan dicari
penyelesaiannya yaitu melakukan penelitian dengan menggunakan tindakan kelas ( PTK ).
Salah satu solusi yang layak untuk diupayakan dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang
optimal adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat yang mampu merangsang
keingintahuan siswadalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan menarik, siswa akan
menikmati pembelajaran, lebih termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugasnya, dan memahami
pelajaran dengan lebih baik. Dari sekian banyak model pembelajaran, salah satu model yang
memiliki keunggulan dalam menganalisis teks resensi dan pembelajaran menulisnya adalah
model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division), yang berarti divisi prestasi
tim siswa. Model pembelajaran kolaboratif tipe STAD ini telah banyak diadopsi oleh guru mata
pelajaran yang berbeda di berbagai tingkatan, dari SD (Hazmiwati, 2018; Wulandari, 2022)
hingga SMA (Fitriani, 2017).
Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan model
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada interaksi antar siswa, dan menekankan pada
motivasi dan saling mendukung antar siswa dalam menguasai isi pembelajaran untuk mencapai
prestasi yang maksimal (Slavin, 1995).
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan peneliti di lapangan, peneliti perlu
mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia
materi resensi. Sehingga peneliti melaksanakan penelitian yang berjudul “ Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Resensi pada
SiswaKelas XI MIPA 1 SMAN 1 Ciledug”

Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 1 Ciledug, yang beralamat di JL Siliwangi No. 151
Ciledug Sukadana Pabuaran Cirebon, Jawa Barat 45188. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Maret 2022 di Semester Genap, Tahun Ajaran 2021/2022.
Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)/ Classroom
Action Research (CAR) model kooperatif tipe STAD. Pelaksanaan penelitian tindakan ini
mencakup empat langkah, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun desain
intervensi tindakan yang dikemukakan oleh (Heryadi, 2014 :64) dapat dipaparkan pada Gambar
1 dan Gambar 2

119
Sri Resnayati, Durrotun Nasihah Sa’adah, dan Yayan Tri Wibowo

Gambar 1. Langkah-Langkah PTK Siklus 1

Gambar 2. Langkah-Langkah PTK Siklus 2


Sampel penelitian adalah siswakelas XI IPA 1 Pada semester genap tahun pelajaran
2021-2022 terdapat 9 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan dengan jumlah siswa 34 orang.
Dalam penelitian ini, peneliti berperan langsun pada proses pembelajaran sebagai guru mata
pelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada beberapa siklus. Hal ini bertujuan
buat mempertinggi output belajar bahasa Indonesia dalam setiap siklus sehabis dilakukan
tindakan. apabila hasil siklus 1 belum sesuai, maka dilanjutkan pada siklus 2 dimana siklus 2
digunakan untuk memperbaiki & melengkapi apa yg dipercaya kurang dalam Siklus 1.
Dalam.penelitian. ini. Pengumpulan.data.menggunakan.tes. Tes.berupa evaluasi cara lain
penugasan terhadap siswa ( proyek). Tes pertama diberikan pada siswa.sebelum dilakukannya
pembelajaran (pretest) & tes ke 2 diberikan pada siswasetelah dilakukannya pembelajaran
(posttest).
Analisis data dengan menggunakan rumus Gain-Ternormalisasi (N-Gain). Gain
merupakan selisih antara nilai posttest dan pretest yang dilakukan di setiap siklus, gain juga
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswasetelah pembelajaran
dilakukan oleh guru. Skor.gain.ternormalisasi menunjukkan.tingkat.efektivitas. suatu.perlakuan,
yang.dilihat.dari.hasil.perolehan.posttest. Menurut Hake, R. R. (2002) gain ternormalisasi (N-
Gain) diformulasikan dalam bentuk persamaan seperti dibawah ini:

Terdapat tiga kriteria perolehan skor gain ternormalisasi, antara lain:


Keterangan:
g-tinggi : nilai () > 0,7
g-sedang : nilai 0,7 > () > 0,3
g-rendah : nilai () < 0,3
Keberhasilan dalam belajar melihat pada (IPH) ≥ 80% dan nilai ketuntasan minimal (KKM) ≥
78.

120
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Resensi Pada Peserta Didik
Hasil dan Pembahasan
Pengamatan Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2022 merupakan tindakan awal dalam
penelitian model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar biologi
Siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Ciledug Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2021/2022.
Pelaksanaan kegiatan siklus 1 pertemuan 1 adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Peneliti sebelum melakukan pembelajaran dikelas terlebih dahulu berkoordinasi dengan
sesama grru serumpun untuk melakukan observasi penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Tahap Tindakan
a. Kegiatan awal
Guru mengkondisikan Siswa untuk membaca doa dan melakukan presensi kepada
siswa, menyampaikan apresepsi materi prasyarat pengetahuan. Memotivasi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai resensi
b. Kegiatan inti
Guru membangun pemahaman materi mengenai materi resensi menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru membimbing siswa untuk membuat
kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang.
c. Kegiatan akhir
Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyimpulkan materi yang
dipelajari. Setelah selesai guru memberikan penguatan kepada siswa agar dapat
memahami sepenuhnya proses pembelajaran yang telah dilakukan
3. Tahap Observasi
Pada tahap observasi peneliti meminta bantuan kepada observer yang merupakan
guru mata pelajaran serumpun untuk menilai aktivitas dari peneliti, sedangkan peneliti
menggunakan lembar observasi untuk mengamati tindakan siswayang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama siklus 1. Hasil observasi dari
setiap indicator disajikan pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Hasil Observasi Siklus 1


No Indikator Hasil Keterangan
1 Memperhatikan guru menjelaskan 63,97% Cukup

2 Memperhatikan guru membagi kelompok 55,88% Kurang

3 Antusias dalam mengerjakan tugas yang 63,23% Cukup


diberikan guru

4 Menggunakan bahasa santun saat 55,88% Kurang


menyampaikan pendapat

5 Berani berpendapat, bertanya atau menjawab 57,35% Kurang


pertanyaan

Data presentase Hasil observasi aktivitas siswapada siklus 1 tersebut dapat disajikan
dengan grafik 1 sebagai berikut

121
Sri Resnayati, Durrotun Nasihah Sa’adah, dan Yayan Tri Wibowo

Grafik observasi aktivitas siswasiklus 1


64%

62%

60%

58%

56%

54%

52%

50%
1 2 3 4 5

Gambar 3. Grafik observasi siklus 1


Kemampuan guru menyajikan materi dan kemampuan memotivasi Siswamasih
dinilai kurang. Hal ini karena alokasi waktu dalam menyampaikan materi pada pertemuan
pertama masih belum baik. Siswa juga masih bingung dengan perintah yang diberikan
sehingga belum begitu tertarik dengan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe STAD.
Pada akhir siklus 1 diadakan tes resensi pada siswa kelas XI MIPA 1, hasilnya
masih tergolong tendah, hasilnya disajikan pasa Tabel 2 dan Gambar 4 Berikut ini:
Tabel 2. Presntase keberhasilan belajar siswa kelas XI MIPA 1 siklus 1
Rata-rata hasil Jumlah Siswa Presentase (%) Keterangan
belajar
90≤X≤100 0 0 Baik Sekali
80≤X≤90 10 29,4 Baik
70≤X≤80 16 47 Cukup
60≤X≤70 7 20,5 Kurang
0≤X≤60 1 2,9 Kurang Sekali
Jumlah 34 100

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pretest - Siklus 1

Rata-Rata Nilai

Jumlah siswa lulus

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Series2 Series1

Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar pretest - siklus 1

122
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Resensi Pada Peserta Didik
Pada siklus 1 nilai terendah 59 dan nilai tertinggi 83. Adapun secara keseluruhan
rata-rata nilai pada siklus 1 adalah 74,24. Ketuntasan belajar pada siklus 1, terdapat 18
siswa (53%) yang sudah tuntas dan 16 siswa (47%) yang belum tuntas. Pada siklusi 1
IPH belum tercapai sehingga masih perlu dilakukan tindakan pada siklus 2.
4. Tahapan Refleksi
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar dan aktivitas
siswadalam pembelajaran masih belum mencapai kriteria minimal. Artinya, dalam siklus I
proses pembelajaran di kelas XI MIPA 3 masih belum optimal. Pada saat pembelajaran
berlangsung, suasana kelas sulit dikontrol dan gaduh yang disebabkan siswamasih merasa
bingung dalam memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
pembelajaran. Pada siklusi 1 IPH belum tercapai sehingga masih perlu dilakukan tindakan
pada siklus 2.

Pengamatan Siklus 2
Pada siklus 2 tahap perencanaan dan tahap tindakan yang dilakukan sama dengan siklus
1, hanya saja peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan lebih matang.
1. Tahap Observasi
Hasil observasi dari setiap indikator disajikan pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Hasil observasi siklus 2
No Indikator Hasil Keterangan
1 Memperhatikan guru menjelaskan 93,38% Sangat Baik

2 Memperhatikan guru membagi kelompok 91,91% Sangat Baik

3 Antusias dalam mengerjakan tugas yang 94,11% Sangat Baik


diberikan guru

4 Menggunakan bahasa santun saat 86,7647% Sangat Baik


menyampaikan pendapat

5 Berani berpendapat, bertanya atau menjawab 94,11% Sangat Baik


pertanyaan

Data presentase Hasil observasi aktivitas siswapada siklus 2 tersebut dapat


disajikan dengan grafik sebagai berikut:

123
Sri Resnayati, Durrotun Nasihah Sa’adah, dan Yayan Tri Wibowo

Grafik observasi aktivitas siswa siklus 2


96%
94% 94%
94% 93%
92%
92%

90%

88%
86%
86%

84%

82%
1 2 3 4 5

Gambar 5. Grafik observasi siklus 2


Kemampuan guru menyajikan materi dan kemampuan memotivasi Siswa sudah
dinilai baik.
2. Tahap Refleksi
Dapat dilihat presentase keberhasilan penugasan Bahasa Indonesia bahasan pada
kelas XI MIPA 1. Adapun presentase ketuntasan Siswa sebagai berikut:

Tabel 4. Presentase keberhasilan siswa kelas XI MIPA 1 siklus 2


Rata-rata hasil Jumlah Siswa Presentase (%) Keterangan
belajar
90≤X≤100 0 0 Baik Sekali
80≤X≤90 26 76,47 Baik
70≤X≤80 4 11,76 Cukup
60≤X≤70 4 11,76 Kurang
0≤X≤60 0 0 Kurang Sekali
Jumlah 34 100

124
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Resensi Pada Peserta Didik

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pretest - Siklus


80,94
Rata-Rata Nilai
74,24

28
Jumlah siswa lulus
18

0 20 40 60 80 100
Series2 Series1

Gambar 6. Grafik peningkatan hasil belajar siklus 1 - siklus 2


Berdasarkan data yg diperoleh peneliti, hasil pretest dengan nilai terendah 52 & nilai
tertinggi 80, dalam siklus 1 nilai terendah 59 & nilai tertinggi 83, lalu dalam siklus dua semakin
tinggi dengan nilai terendah 61 & nilai tertinggi 89. Adapun secara keseluruhan nilai dalam
siklus 1 merupakan 67,94. Ketuntasan belajar dalam siklus 1, masih ada 18 siswa (53%) yg
telah tuntas & 16 siswa (47%) yg belum tuntas. Pada siklusi 1 IPH belum tercapai sebagai
akibatnya masih perlu dilakukan tindakan dalam siklus dua.
Berdasarkan tabel diatas terjadi peningkatan hasil belajar di siklus kedua ini, dari 34
Siswa yang mendapat nilai diatas KKM 78 sebanyak 28 Siswa atau 82,35%, sedangkan Siswa
yang masih mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 6 orang atau 17,64% . Hasil perbandingan
nilai pretest hingga siklus 2 terdapat pada tabel 3 berikut ini
Tabel 5. Hasil pebandingan nilai pretest hingga siklus 2
No Rentang Sebelum Siklus I Siklus 2 Keterangan
Nilai tindakan
∑ % ∑ % ∑ %
1 90≤X≤100 0 0 0 0 0 0 Baik Sekali
2 80≤X≤90 5 14,7 10 29,4 26 76,47 Baik
3 70≤X≤80 13 38,2 16 47 4 11,76 Cukup
4 60≤X≤70 5 14,7 7 20,5 4 11,76 Kurang
5 0≤X≤60 11 32,4 1 2,9 0 0 Kurang Sekali

Berdasarkan perbandingan hasil belajar diatas maka untuk nilai rata-rata hasil belajar
Siswa sebelum diberikan tindakan dan setelah diberikan tindakan baik pada siklus 1 dan siklus 2
dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

125
Sri Resnayati, Durrotun Nasihah Sa’adah, dan Yayan Tri Wibowo

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas XI MMIPA 1

67,94
80,94

74,24

Pretest Siklus 1 Siklus 2

Gambar 7. Grafik nilai rata-rata hasil belajar Siswa kelas XI MIPA 1


Nilai N-Gain dengan kriteria.N-Gain.tinggi jumlahnya.0.siswa.(0%), sedang.6.siswa
(17,6%), dan rendah dengan 28 siswa (82%). Juga tidak ada batasan tinggi untuk peningkatan
hasil belajar, karena hasil post-test tidak berbeda secara signifikan dari hasil pre-test. Hal ini
juga sesuai dengan penelitian Rokhanah et al., (2017) yang menyatakan bahwa Siklus 1 belum
menunjukkan hasil yang optimal. Guru masih menghadapi kendala seperti tidak semua siswa
mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peneliti sebaiknya menggunakan tipe
kolaborasi matching yang lebih terfokus saat melakukan proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar pada Siklus 2 (Rokhanah, Widowati & Sutanto, 2021).
Hasil nilai rata-rata keseluruhan pada siklus 2 adalah 80.03. Ketuntasan belajar pada
siklus 2, terdapat 28 siswa(82%) yang sudah tuntas dan 6 siswa(18%) yang belum tuntas.
Setelah adanya fase tindakan dimana siswatelah diberikan kesempatan untuk mendapatkan
pengetahuan dengan model yang diimplementasikan, menghasilkan nilai posttest siklus 1 dan
siklus 2 yang lebih besar. Sebagaimana penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hisan, (2015)
bahwa kelas yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh hasil
belajar yang lebih baik dari pada kelas pembelajaran konvensional.
Nilai N-Gain untuk kriteria N-Gain tinggi untuk 2 siswa (5,9%), sedang untuk 22 siswa
(64,7%), dan rendah untuk 10 siswa (29,4%). Peningkatan hasil belajar sangat signifikan
dibandingkan dengan Siklus 1, karena siswa yang memenuhi kriteria N-Gain lebih banyak
dibandingkan pada Siklus 1. Ini adalah hasil dari Siklus 2. Hal ini sesuai dengan penelitian
Wahyudin tentang peningkatan hasil dari Siklus I ke Siklus 2, Hasilnya adalah peningkatan
yang signifikan pada Siklus 2 (Wahyudin, 2020).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dibuktikan dari skor rata-rata pada Tes Hasil Belajar
Siklus 1 dan Siklus 2 dalam bentuk diagram. Peningkatan rerata skor setelah dilakukan
pengujian pada siklus 1 dan 2 ditunjukkan dalam bentuk grafik pada Gambar 7. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Purwanti dan Saputri yang menyatakan bahwa model pembelajaran
kolaboratif tipe STAD sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar penguji bahasa
Indonesia (Hisan 2015).

126
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Resensi Pada Peserta Didik
Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif STAD pada materi resensi efektif dalam meningkatkan
hasil belajar, dibuktikan dengan jumlah siswa yang lulus di siklus 2 yaitu sejumlah 28 orang
dengan presentase kelulusan >70% yaitu 82,35%. Hasil belajar bahasa indonesia pada materi
resensi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami
peningkatan di setiap siklusnya, pada tahap pretest hanya 29.41% yang memenuhi KKM,
kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 52.94%, selanjutnya meningkat kembali pada siklus
2 menjadi 82.35%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar.

Daftar Pustaka
Abidin, Yunus. (2016). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:
Refika Aditama.

Fitriani, B. (2017). Metlit 5. Pendidikan, 50–63.

Hake dan Richard, R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in
Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on Mathematics and
Spatial Visualization.Tersedia pada http://www.physics.indiana.edu/~hake. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.

Hazmiwati, H. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar. Primary: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(1), 178. https://doi.org/10.33578/jpfkip.v7i1.5359

Heryadi, Dedi. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Pusbill.

Hisan, N. K. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam


Meningkatkan Kemampuan Menulis Resensi Novel. 01(15), 218–221.

Jauhari, H. (2010). Pedoman Menulis Karya Ilmiah (3rd ed.). Bandung: CV Pustaka Setia.

Rini Kristiantari. (2004). Menulis Deskripsi dan Narasi. Sidoarjo: Media ilmu.

Rokhanah, N., Widowati, A., & Sutanto, E. H. (2021). Peningkatan Keaktifan Belajar
Siswadengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD). Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3173-3180.
doi:https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.860

Suparlan, (2006). Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing)

Tarigan, H. G. (2013). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:Angkasa.

Wahyudin, U. (2020). Penerapan Model Skrip Kooperatif pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jurnal Educatio, 119-124.
doi:https://doi.org/10.31949/educatio.v6i1.284

Wulandari, I. (2022). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement
Division) dalam Pembelajaran MI. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar,
4(1), 17–23. https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v4i1.1754

127

Anda mungkin juga menyukai