:Penggunaan Model Pembelajaran Reading Aloud Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Memahami Teks Dengan Membaca Intensif
Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah diwajibkan untuk dapat menambah kemampuan
berbahasa para peserta didiknya. Yang dimaksud kemampuan berbahasa dalam hal ini tentunya bukan hanya mengenai cara berbicara si siswa, namun beserta penggunaan bahasa yang tepat dalam tulisan. Artinya, berbahasa bukan hanya dengan lisan, tetapi juga dengan tulisan. Namun demikian, harapan di atas belum nampak pada siswa kelas IV SDN Embong Bandung. Umumnya siswa memiliki prestasi belajar sangat kurang dikarenakan oleh pemahaman yang kurang akan materi. Berdasarkan studi pendahuluan, penulis menemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, diantaranya: 1) Masih kurangnya pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia; 2) Masih minimnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia; dan 3) Guru kebingungan dalam memilih metode atau Model pembelajaran yang tepat. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV untuk tahun 2014 2015 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena hal tersebut maka guru akan mencoba menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajarnya guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa kelas IV SDN Embong Bandung dalam mengikuti model pembelajaran Reading Aloud, Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Embong Bandung pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan memahami teks dengan membaca intensif pada setiap siklus dan daya serap dan ketuntasan belajar siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Tagart (1988) yang mana Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan system spiral refleksi yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu rencana pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan tes. Adapun responden yang dijadikan sampel adalah 22 orang siswa kelas IV SDN Embong Bandung. Hasil penelitian ini adalah bahwa : Hasil observsi mengenai aktivitas siswa Pada siklus I perolehan rata-rata kelas sebesar 69.54 sehingga termasuk dalam kategori cukup dan belum bisa dikatakan sebagai nilai baik, sedangkan daya serap siswa sebesar 10.22 % dan ketuntasan belajar secara kelompok sebesar 13.63 % atau hanya 3 orang siswa dikatakan tuntas dari jumlah keseluruhan 22 siswa. Artinya penelitian tindakan kelas pada siklus I dianggap belum berhasil karena rata-rata nilai hanya mencapai angka 69.54 kurang dari nilai KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 72. Sedangkan pada siklus II perolehan rata-rata kelas sebesar 76,36 sehingga termasuk dalam kategori nilai baik, sedangkan daya serap siswa sebesar 60,81 % dan ketuntasan belajar secara kelompok sebesar 90,90 % atau 20 siswa dikatakan tuntas dari jumlah keseluruhan 22 orang siswa. Artinya penelitian tindakan kelas pada siklus II dianggap telah berhasil karena rata-rata nilai telah mencapai angka 76,36 % melebihi dari nilai KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 72.