Anda di halaman 1dari 32

Seminar Skripsi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL


PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE WORD SQUARE PADA
MURID KELAS V SD INPRES BORONGBULO
KEC. BONTOLEMPANGAN KAB. GOWA

RUSNIATI
105401134518
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan informasi dari guru kelas V SD Inpres Borongbulo Kec.
Bontolempangan Kab. Gowa bahwa murid kurang termotivasi dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dan nilai-nilai rata-rata yang diperoleh dari tes masih tergolong
rendah. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS yaitu 70 namun nilai rata-rata murid kelas
V untuk tahun ajaran 2019/2020 semester genap hanya mencapai 67,40. Dari 20 murid
yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020 terdapat 11 murid yang mendapat nilai
rendah, 5 murid yang mendapat nilai sedang, dan hanya 4 murid yang mendapat nilai
tinggi.
B.Identifikasi Masalah
1. Guru lebih mendominasi proses pembelajaran,
kurang melibatkan murid, dan jarang memberikan
motivasi dan penguatan terhadap murid sehingga
mempengaruhi rendahnya aktivitas belajar murid.
2. Murid cenderung pasif, kadang-kadang bosan atau
jenuh belajar sehingga penguasaan materi
pelajaran kurang.
3. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS yaitu 70,00
namun nilai rata-rata murid kelas V untuk tahun
ajaran 2019/2020 semester genap hanya mencapai
67,40.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar
IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Word Square pada Murid Kelas V
SD Inpres Borongbulo Kec. Bontolempangan Kab.
Gowa?”
D.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Word Square pada Murid Kelas V SD Inpres
Borongbulo Kec. Bontolempangan Kab. Gowa.
E.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi Guru
b. Bagi Murid

2. Manfaat Praktis
 Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peningkatan proses belajar
mengajar di sekolah, khususnya dalam peningkatan hasil belajar IPS.
 Dapat menggali potensi belajar, membangun sikap positif, memotivasi dan
menumbuhkan kepercayaan diri murid.
 Sebagai bahan masukan bagi semua pihak yang berkecimpung dalam bidang
pendidikan.
 Sebagai bahan referensi bagi para peneliti selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka
1.Penelitian Yang Relevan
2.Hasil Belajar
3.Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
4.Model Pembelajaran Kooperatif
5.Model Pembelajaran Word Square
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah “Jika guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Word Square
dalam pembelajaran IPS, maka hasil belajar
murid kelas V SD Inpres Borongbulo Kec.
Bontolempangan Kab. Gowa meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
yang mengkaji peningkatan hasil belajar IPS melalui
penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Word
Square pada murid kelas V Bentuk penelitian tindakan
kelas adalah kualitatif yang meliputi: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
B. Setting dan Subjek Penelitian
Setting penelitian ini yaitu di SD Inpres Borongbulo
Kec. Bontolempangan Kab. Gowa. Subjek penelitian ini
adalah murid kelas V SD Inpres Borongbulo Kec.
Bontolempangan Kab. Gowa sebanyak 20 orang, terdiri
atas 9 laki-laki dan 11 perempuan. Waktu penelitiannya
adalah semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
C. Fokus Penelitian
1. Model pembelajaran Word Square adalah salah satu model
pembelajaran yang dilakukan di sekolah SD Inpres Borongbulo
yang pemberian tugasnya berupa lembaran soal kemudian
mengarsir huruf dalam kotak jawaban yang telah disediakan.
2. Hasil belajar IPS adalah perubahan sikap, mental, dan tingkah
laku murid yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor yang bias diukur melalui proses penilaian
setelah melakukan pembelajaran IPS dengan mencari berbagai
informasi sehingga murid dapat mencapai hasil yang maksimal
dalam belajarnya.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan dua
siklus, tiap siklus 3 x pertemuan sesuai dengan perubahan yang akan
dicapai. Pertemuan pertama dan kedua untuk proses pembelajaran,
dan pertemuan ketiga untuk kegiatan penilaian hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Bentuk observasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah observasi
langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses
yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati oleh
pengamat. Observasi ini dilakukan pada setiap pelaksanaan siklus
penelitian.

2. Tes
Bentuk tes yang dipilih dalam penelitian ini adalah bentuk isian dan
uraian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif
terhadap penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Word Square.
Kemudian data dari hasil belajar IPS murid kelas V SD Inpres Borongbulo
dianalisis secara kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menjelaskan hasil-hasil tindakan yang mengarah pada keaktifan murid
selama proses belajar mengajar. Selanjutnya dikategorikan skala
penilaian.
G. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan pembelajaran IPS di kelas V SD
Inpres Borongbulo Kec. Bontolempangan Kab. Gowa melalui
penerapan model pembelajaran Word Square adalah
terjadinya peningkatan hasil belajar IPS dari siklus pertama
ke siklus kedua, dan mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran IPS sesuai standar KKM yaitu 70,00. Selain
itu, juga dicapai ketuntasan belajar sebesar 80%
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan di SD Inpres
Borongbulo Kec. Bontolempangan Kab. Gowa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 di atas terlihat
bahwa dari 20 murid kelas V SD Inpres Borongbulo Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa terlihat bahwa terdapat 1
murid yang mendapat nila 0 – 34 (kategori sangat rendah)
dengan persentase 5%, terdapat 4 murid yang mendapat nilai
35 – 54 (kategori rendah) dengan persentase 20%, terdapat 6
murid yang mendapat nilai 55 – 69 (kategori sedang) dengan
persentase 30%, terdapat 9 murid yang mendapat nilai 70 – 84
(kategori tinggi) dengan persentase 45%, dan tidak terdapat
murid yang mendapat nilai 85 – 100 (kategori sangat tinggi)
dengan persentase 0%.
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4 di atas

menunjukkan bahwa pada siklus I murid yang tidak tuntas

sebanyak 11 orang dengan persentase ketuntasan 55%, dan

murid yang tuntas hanya 9 murid dengan persentase

ketuntasan 45%.
2. Siklus II
Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 di atas terlihat
bahwa dari 20 murid kelas V SD Inpres Borongbulo Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa terlihat bahwa tidak terdapat
murid yang mendapat nila 0 – 34 (kategori sangat rendah) dengan
persentase 0%, tidak terdapat murid yang mendapat nilai 35 – 54
(kategori rendah) dengan persentase 0%, terdapat 3 murid yang
mendapat nilai 55 – 69 (kategori sedang) dengan persentase 15%,
terdapat 7 murid yang mendapat nilai 70 – 84 (kategori tinggi)
dengan persentase 35%, dan sudah terdapat 10 murid yang
mendapat nilai 85 – 100 (kategori sangat tinggi) dengan persentase
50%.
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 di atas menunjukkan
bahwa pada siklus I murid yang tidak tuntas sebanyak 3 orang
dengan persentase ketuntasan 15%, dan murid yang tuntas
mengalami peningkatan menjadi 17 murid dengan persentase
ketuntasan 85%. Berdasarkan hasil tes akhir siklus diketahui rata-
rata kelas hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Word Square mencapai nilai rata-rata 82,5.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan yang
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Secara kuantitatif, terjadi peningkatan hasil belajar IPS murid
kelas V SD Inpres Borongbulo Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa dengan diterapkannya model pembelajaran
kooperatif tipe Word Square. Hal ini dapat dilihat dari siklus I
yang ketuntasan belajarnya hanya 45% dengan rata-rata 61
kemudian naik menjadi 85% pada siklus II dengan rata-rata 82,5.
 Secara kualitatif, terjadi perubahan sikap. Murid menunjukkan
sikap antusias untuk mengikuti pelajaran, minat dan motivasi
belajar IPS murid mengalami peningkatan, hilangnya rendah diri
murid akibat berprestasi rendah sehingga menghilangkan sekat
yang dapat menghambat proses belajar mengajar, citra diri murid
semakin optimis akan kemampuan yang mereka miliki, optimisme
itu ditunjukkan murid dengan mengerjakan secara mandiri
ulangannya tanpa harus menyontek ulangan temannya. Dengan
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Word Square,
sehingga sebagian besar murid merasa senang belajar IPS dimana
mereka di dukung oleh suasana belajar yang menggembirakan.
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai